ePaper | METRO SIANTAR

Page 39

SELASA 20 November 2012

9 Anggota DPRD Sepakat Teken Hak Angket Sambungan Halaman 8

SKPD di jajaran Pemko Tanjungbalai. Bukan hanya itu, mahasiswa juga menyampaikankebobrokanrodapemerintahselamaThamrin-Rolelmemimpin Tanjungbalai. Andrean Sulin juga mengungkapkan adanya tindakan penekanan yang dilakukan oleh Wali Kota Tanjungbalai terhadap para PNS di jajaran Pemko Tanjungbalai yang merupakan orang tua dari mahasiswa yang melakukan aksi demo. Setelah berorasi dengan meminta tegas agar anggota DPRD Tanjungbalai membuat hak angket untuk memanggil wali kota. Selain itu, di masa kepemimpinanThamrin-Roleldisinyalirterjadijual beli proyek.

Kedatangan mahasiswa ini diterima 9 anggota DPRD Tanjungbalai yakni H Ridwan, Surya Dharma, Hj Zainab Hadi LC, Slamet Simangunsong, Encen Sitorus, Hj Nesy Anggrani, Hj Ainul Fuad, dan Laden Butar-Butar. Ke 9 anggota DPRD ini sepakat untuk menandatangani hak angket. Setelah mendengar jawaban dari 9 anggota DPRD tersebut para mahasiswa membubarkan diri. Seperti diberitakan sebelumnya, anggota DPRD didesak segera menggunakan hak angket untuk memanggil Wali Kota Tanjungbalai Drs Thamrin Munthe dan istri terkait penggunaan dana hibah dekranas dan pemberian izin prinsif tentang pembangunan tower di Jalan Jenderal Sudirman yang dinilai melanggar ketentuan. (ck3/ilu)

Ikan dan Udang Terbaik Diekspor ke Malaysia Sambungan Halaman 8

pekco gerapu, udang, dan kepiting. Abdulah (41), salah seorang buruh bongkar muat di Pelabuhan Teluk Nibung, Senin (19/11) mengaku, ikan yang dikirim ke Malaysia merupakan ikan yang segar. Sedangkan ikan yang dijual di Tanjungbalai merupakan ikan yang sudah dipilih (kurang bagus mutunya, red). Itu terjadi karena harga jual ikan di Malaysia jauh lebih mahal. Sementara daya beli masyarakat Tanjungbalai jauh lebih rendah. Abdulah menambahkan, selain mengekspor ikan ke Malaysia, ikan hasil tangkapan nelayan juga dikirim ke Pekanbaru, dan Medan serta beberapa daerah lainnya. Menurutnya, harga ikan gembung di Tanjungbalai saat ini Rp18 ribu per Kg, cencaru Rp16 ribu per Kg, bawal dan senangin Rp35 ribu sampai Rp50 per Kg. Senada dikatakan Syarifuddin alias Ocong dan Syafrik. Menurut kedua orang nelayan ini, harga ikan akan melonjak ketika bulan terang dan angin kencang.

Ikan hasil tangkapan nelayan menurutnya diekspor ke Malaysia dengan memanfaatkan jasa angkutan kapal ekspedisi pengangkutan. “Jenis ikan yang paling dominan dihasilkan yakni ikan senangin selebihnya ikan bawal, gembung, udang kelong dan beberapa jenis lainnya,” terangnya. Ikan yang diekspor merupakan hasil terbaik dari seleksi yang dilakukan. “Untuk ekspor minimalnya ikan senangin yang berbobot minimal satu ons per ekor,” jelasnya lagi. Terpisah, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Zulfahri Siagian di mengatakan, total volume ikan maupun udang dan berbagai jenis hasil laut lain yang dijual nelayan masih tergolong sedikit. Selama ini permintaan pasar ekspor terhadap beberapa jenis ikan tertentu hasil tangkapan nelayan relatif tinggi. Namuniamengakuidiversifikasipasar produk perikanan tersebut efektif menambah pendapatan sebagian kalangan nelayan tradisional. (ilu)

Togel Sudah... Sambungan Halaman 8

menuturkan, maraknya judi togel ini bukan hanya melibatkan orang dewasa saja, namun anak-anak di Tanjungbalai juga tampak sibuk membahas judi togel. Hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan dari orang tua dan aparat penegak hukum. Selain itu, permainan judi ini juga membuat orang jadi malas bekerja karena terobsesi mendapatkan hadiah dari nomor yang dipasang. Sehingga, diminta kepada Polres Tanjungbalai untuk memberantas segala bentuk perjudian di Tanjungbalai. Pantauan METRO, berbekal

handphone, para jurtul togel sibuk menerima SMS dari para pemasang. Setelah itu para jurtul merekap atau menulis nomor pesanan pembeli dan mengirimkannya kepada bandar. Salah seorang penulis yang ditemui METRO dan memohon agar namanya tidak dikorankan mengatakan, dengan modal Rp2 ribu, jika angka yang ditebak pembeli keluar dua angka, maka pembeli tersebut akan mendapatkan hadiah Rp140 ribu. “Kalau nomor yang ditebak pembeli keluar pasti saya bayar. Pembeli cukup mengirimkan nomor tebakannya melalui SMS ke HP saya,” katanya. (ilu)

Ulos, Peninggalan Budaya yang Dilestarikan SIANTAR- Ulos adalah kain tenun berbentuk selendang yang merupakan peninggalan budaya batak yang hingga kini masih dilestarikan. Sejalan dengan perkembangannya, ulos mengalami penambahan nilai. Kini ulos banyak dipakai untuk aksesoris, pakaian, maupun hiasan dinding. Kota Siantar adalah salah satu sentral pengrajin ulos terbesar. Secara harfiah, ulos berarti selimut yang menghangatkan tubuh dan melindungi dari terpaan udara dingin. Menurut kepercayaan leluhur suku batak, ada tiga sumber yang memberi panas kepada manusia, yaitu matahari, api dan ulos. Dari tiga sumber kehangatan itu, ulos dianggap paling nyaman dan akrab dengan kehidupan sehari-hari. Kepada METRO, pengrajin ulos Lenny br Nababan (32), warga Jalan Bah Birong Ujung Kelurahan Sigulang-gulang, Siantar Utara mengatakan, lebih dari setengah masa hidup, ia sudah bergelut dengan ulos. “Saat ini saya mempunyai empat mesin katuktak (mesin tenun ulos). Saat ini ulos tidak hanya dipakai pada acara adapt, tapi juga banyak dimodifikasi menjadi aksesoris, baju

dan lainnya. Namun permintaan pasar akan ulos tidaklah selalu stabil, biasanya permintaan pasar akan meningkat pada Desember dan Juni setiap tahunnya. Karena saat itulah banyak diadakan pesta,” ujarnya. Terpisah, Nurbayati (17) warga Jalan Tangki mengatakan, ia bukanlah orang batak. Namun ia sudah menggeluti kerajinan ulos sejak tiga tahun belakangan. “Setiap hari saya bisa mengerjakan bordir ulos sampai seratus helai untuk bordir biasa. Namun jika bordir terwang, hanya bisa 20-25 helai. Namun masalah nilai yang disampaikan dari ulos ataupun sejarahnya, saya tidak tahu. Saya hanya tahu nilai ekonomi dari ulos itu yang telah menjadi mata pencaharianku,” katanya. Sedangkan menurut Thomson Hs (35) pemerhati budaya batak mengatakan, ulos dulunya dianggap benda sakral dan merupakan simbol restu, kasih sayang dan persatuan. Sesuai dengan pepatah batak; Ijuk pangihot ni hodong, Ulos pangihot ni holong, yang berarti ijuk adalah pengikat pelepah pada batangnya, maka ulos adalah pengikat kasih sayang antara sesama.

Banyak Lubang di Jalan Siborna-Tiga Bolon Sambungan Halaman 8

yang tersumbat. Akibatnya, badan jalan mengecil karena pinggiran jalan amblas ke dasar parit. Amatan METRO, di sepanjang jalan tersebut terdapat banyak lubanglubang yang berkedalaman 5 centimeter hingga 20 centimeter. Lubang-;ubang itu tampah berjejer di sana, dan dikhawatirkan bisa mengancam keselamatan pengendara. Selain itu, pada persimpangan Nagori Tiga Bolon, terdapat bagian jalan yang sedikit melengkung. Tak hanya itu, bebatuan di sana juga tampak rusak. Akibatnya jalan terlihat mengecil, sementara volume kendaraan yang melintas sangat tinggi. Sebab jalan itu merupakan akses utama menuju pantai dan pelabuhan Tiga Ras. Tak jarang ketika melintas di lokasi, mobil tak bisa saling berpapasan untuk menghindari lubang. Menurut warga Hahotan Siahaan

(46) dan Anggiat Simamora (41), bagian jalan memang sudah lama mengalami kerusakan. “Hanya di pinggiran saja yang kondisinya rusak. Soalnya batu kerikil yang melapisi jalan, sebagian sudah amblas ke dasar parit itu,” kata Hahotan Siahaan yang diamini Anggiat Simamora. Dia menjelaskan, jika saja hujan deras turun, jalan umum Siborna menuju Tiga Bolon ini akan digenangi air. Sementara sampah dari bahan plastik dan kayu-kayu kecil yang berasal dari saluran drainase meluap ke pinggir jalan. “Itu menjadi bukti bahwa saluran drainasenya tidak optimal lagi menampung air, sehingga air akan menekan bagian pinggiran jalan, dan perlahan-lahan tanah akan ambla,” tambah Anggiat. Menurut warga Nagori Tiga Bolon ini, mereka berharap agar Pemkab Simalungun melalui dinas PU, serius melakukan perbaikan jalan. (mag-02)

Porkab II Asahan Batal Digelar Sambungan Halaman 8

pada bulan April. Sehingga seluruh unsur KONI Kecamatan dapat berperan menjadi motivator kemajuan seluruh cabang olahraga di Kabupaten Asahan. Terpisah, Isnanto dan Efrianto Ranny selaku Pengurus Cabang (pengcab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Asahan yang diketuai H M Wahyudi SST yakin PSSI bisa menggelar Porkab tersebut. Menurut kedua pengurus Pengcab PSSI Asahan itu, Pengcab PSSI Asahan sejatinya sudah siap menjadi

panitia pelaksana pertandingan cabang sepakbola dan futsal. Bahkan pihak Pengcab PSSI Asahan sudah membentuk perangkat pertandingan, di antaranya wasit, komisi pertandingan, pengawas pertandingan, namun sampai kini kejelasan dari pihak KONI Kabupaten Asahan tentang digelarnya Porkab ke- II tahun 2012 belum ada. Bahkan seluruh tim kecamatan sudah mempersiapkan tim sepakbolanya dengan berbagai persiapan khusus untuk mengikuti pagelar Porkab ke-II dengan berbagai cara untuk menjadi yang terbaik. (Mar)

FOTO.RHANO HUTASOIT

Ulos Sebagai Nilai Budaya Dilestarikan. Penggunaan ulos tidak bisa dipaksakan pada semua orang. Sebagian orang menganggap ulos sebagai barang yang memiliki nilai mitos. Ulos hanyalah kain hasil tenun yang tidak ada bedanya dengan pakaian tekstil yang banyak dipakai. “Namun bagaimana pun kondisinya ulos merupakan barang yang mempunyai nilai budaya batak dan

masih dilestarikan,” katanya. Sedangkan Menurut Irene IM Damanik (34) sekretaris Dewan Kerajinan Nasional Daerah Siantar, pengrajin ulos harus tetap dihidupkan sebagai peninggalan budaya leluhur. “Saat ini selain sebagai mengandung nilai budaya, ulos juga sedah menjadi sumber pendapatan banyak masyarakat khususnya di Siantar,” katanya.

Aktor Sambungan Halaman 8

Film BAIT SURAU, lanjut pria yang terkenal dengan Ihsan Idol itu, adalah sebuah sinema layar lebar religi yang tidak berat bicara tentang ilmu agama. Karena temanya diangkat dari kehidupan sehari-hari. seperti mengingatkan untuk beribadah mendirikan sholat lima waktu dan menjaga perilaku. “Ini film religi yang nggak berat, cukup ringan karena saya ngalamin-

nya saat syuting itu kayak kehidupan sehari-hari. Film ini bukan menggurui, lebih ngingetin kita untuk tak lupa sholat, jaga perilaku dan lain-lain,” terangnya. Bermain dalam film religi, Ihsan tidak merasa terbebani, disadari, secara pribadi dirinya masih merasa harus banyak belajar agama, termasuk dalam hal beribadah keseharian. “Saya masih butuh banyak belajar, khususnya dalam beribadah,” tegasnya. (int)

Disidang, Penjual Sabu Tertunduk Sambungan Halaman 8

Tanjungbalai Kota III Kecamatan Tanjungbalai Utara, tanggal 26 Juni lalu. Penangkapan terhadap Jimmy terjadi setelah Asni memesan sabu-sabu kepada Jimmy. Lalu Jimmy mengantarkan pesanan sabu-sabu tersebut ke rumah Asni. Selain Jimmy, polisi juga menangkap Envira Nora Sitorus alias Vera (31) warga Dusun II Desa Air Joman Baru Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan dan Salman Marpaung (48) warga Dusun II Desa Air Joman Baru Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan. Mereka

ditangkap saat mengonsumsi sabu yang telah dipesan oleh Asni. Dari penangkapan itu Polres Tanjungbalai menyita barang bukti berupa 3 bungkus paket kecil sabu dan uang tunai sebesar Rp4 juta, dan satu unit timbangan. Setelah mendengar pembacaan dakwaan dari JPU, Hakim Ketua Sugio Mulyoto SH menunda sidang hingga, Selasa (27/11) dengan agenda mendengar keterangan saksi. Pantauan METRO, usai persidangan, terdakwa langsung dibawa petugas ke ruang tahanan kejaksaan. (ck3)

Sambungan Metro Asahan Memasuki Era BUMN Multinational Corporation Sambungan Halaman 1 Nama pabrik semen itu, Thang Long (berarti: Naga Terbang), sangat terkenal di Vietnam. Thang Long termasuk salah satu pabrik semen terbesar dan termodern di sana. Kapasitasnya 2,3 juta ton, lebih besar daripada pabrik semen Baturaja di Sumsel. Mesinmesinnya buatan Eropa dan masih tergolong baru: mulai beroperasi tahun 2008. Dengan pembelian itu, PT Semen Gresik yang baru saja menggeser posisi Siam Cement (Thailand) sebagai pabrik semen terbesar di Asia Tenggara kian

kukuh di depan. Dua bulan lalu, dengan mulai beroperasinya Unit 4 Tuban dan Unit 5 Tonasa, PT Semen Gresik memang sudah menggeser posisi Siam Cement sebagai yang terbesar di ASEAN. Kini dengan membeli pabrik semen di Vietnam itu, posisi nomor satu Semen Gresik kian tidak terkejar. Apalagi grup ini masih berencana membangun pabrik baru di Rembang dan menambah pabrik baru di Padang. Duta Besar Vietnam untuk Indonesia yang hadir dalam acara di Kementerian BUMN itu menyebut perkawinan PT Semen Gresik dan Thang Long itu sebagai langkah memperkukuh ASEAN. Juga seba-

gai wujud komitmen dua kepala negara untuk meningkatkan hubungan ekonomi dua negara. Saya menambahkan sedikit humor: perkawinan itu mengulangi peristiwa hampir seribu tahun lalu. Yakni ketika raja Majapahit mengawini putri Champa. Lokasi pabrik semen Thang Long itu memang dekat ibu kota Hanoi, tapi salah satu unitnya berada di dekat kota kecil Champa. Vu Van Thian, CEO grup perusahaan yang membawahkan pabrik semen itu, merasa cocok kawin dengan Semen Gresik. Meski lidah Vietnamnya begitu sulit mengucapkan kata “Semen Gresik” atau

kata “Dwi Soetjipto”, rangkulannya yang erat saat perjanjian itu ditandatangani menunjukkan kesungguhannya dalam berpartner. Saya sangat iba melihat begitu susahnya Vu Van Thian mengucapkan kata-kata yang khas Indonesia dalam sambutannya. Karena itu, saya minta padanya agar dicarikan nama Vietnam untuk Dwi Soetjipto. Ini biasa dilakukan oleh orang-orang di Tiongkok untuk memudahkan memanggil namanama partner mereka. Nama Dahlan Iskan, misalnya, tidak dikenal di antara teman-teman saya di Tiongkok. Mereka memberi nama saya: Yu Shi Gan. Saya juga berpesan

Bangkitkan Kelesuan Lagu Anak Berbahasa Batak Sambungan Halaman 1 perpaduan suara yang ada, menghantarkan 10 lagu dalam album tersebut benar-benar menyentuh sanubari. Terutama saat mendengar lagu “Mauliate Ma Inang” yang menjadi salah satu hits Prisyogan Trio. Kombinasi warna suara, ditambah syair nan syahdu goresan tangan Tagor Tampubolon, membangkitkan kepedulian generasi muda betapa luarbiasanya kasih sayang seorang ibu. Apalagi Priscilla Boru Girsang, Morgan Girsang dan Yohana Boru Simanungkalit, menyanyikannya dengan penuh penghayatan, hingga seorang dewasa sekali pun ikut tergugah kala mendengarnya. Demikian juga dalam lagu lain, “Sabar Ma Ham”, karya Sarudin Saragih, begitu renyah saat mereka menyanyikannya. Padahal

kombinasi bahasa dan nada suara dalam lagu tersebut, terasa cukup sulit. “Saya sendiri hampir-hampir tidak percaya saat mendengarnya. Karena disamping tidak pernah les vokal, lafal bahasa Simalungun itu kan tidak gampang. Belum lagi mereka harus bernyanyi dalam nada yang berbeda satu dengan yang lainnya,” ujar ayahanda tercinta Priscilla dan Morgan, Thomas Girsang saat berbincang dengan koran ini di Jakarta, Minggu (18/11). Namun begitu, pengaruh bakat memang tidak dapat dipungkiri berperan begitu besar. Semisal Morgan dan Priscillia, menurut Thomas bakat keduanya mulai terlihat sejak duduk di taman kanak-kanak. Morgan yang kini duduk di kelas empat SD, beberapa kali meraih prestasi termasuk dalam ajang festival lagu

anak yang digelar salah satu televisi nasional. Demikian juga dengan Priscilla yang saat ini baru duduk di kelas dua. “Jadi memang mengalir begitu saja. Di rumah sehari-harinya juga kita menggunakan bahasa Indonesia. Mungkin sedikit banyak mereka belajar dari koleksi albumalbum lagu Batak yang ada di rumah,” ujarnya. Selain itu, kedua buah hati tercintanya ini juga sangat aktif bernyanyi di ajang sekolah minggu. Oleh sebab itu melihat bakat ini, baik Thomas maupun Lamser Simanungkalit yang merupakan ayahanda Yohana boru Simanungkalit, terpanggil membuat sesuatu yang dapat meningkatkan kepercayaan diri para buah hati tercinta. “Kenapa memilih album berbahasa daerah, karena saya juga ingin agar mereka semakin

mencintai dan menghayati betul nantinya, kalau mereka merupakan orang Batak. Yang punya tanggung jawab sama dengan orang Batak di mana pun untuk melestarikan budayanya,” ujar pria asal Saribudolok, Simalungun, lulusan perguruan tinggi ternama di Bandung ini. Menariknya, dari 10 lagu dalam album Prisyogan Trio kali ini, ratarata memuat lagu berthemakan perasaan anak terhadap orangtua. Sehingga sangat baik untuk didengar anak-anak usia dini, karena muatan motivasi di dalamnya juga cukup mengaura jelas. Dan lagi 10 lagu dalam album ini juga berasal dari pencipta lagu kenamaan. Selain Tagor yang menyumbangkan tiga karya ciptaanya, juga terdapat karya Berlin Pasaribu, Sarudin Saragih, Dolok Simajuntak, Lamser Simanungkalit, dan AK Saragih. (***)

kepada Vu Vi Tho (nama Vietnam untuk Dwi Soetjipto) agar membuka restoran Indonesia kecil-kecilan di dekat pabrik itu. Setidaknya agar bisa membuat orang-orang Vietnam mulai terbiasa “menikmati rendang, kepala ikan, nasi goreng, atau sejumlah makanan Indonesia lain yang punya potensi menginternasional. Ini juga bermaksud menyeimbangkan agar jangan hanya kita yang mendadak menyukai pho (baca: fe), mi Vietnam yang tiba-tiba menyebar ke setiap mal besar kita itu. Dengan kemampuan PT Semen Gresik, terutama di bidang engineering-nya, pabrik di Vietnam itu bisa terus diperbesar dan diperbesar. Bahkan bisa jadi merembet ke negara-negara tetangga Vietnam. Di samping PT Semen Gresik, tahun depan PT Timah (Persero) Tbk di bawah Dirut Sukrisno juga mengikuti jejak Vu Vi Tho. PT Timah baru saja selesai melakukan langkah cerdasnya: mengusahakan penguasaan tambang timah (bauksit) di Myanmar. Maka, mulai tahun depan, PT Timah sudah beroperasi di Myanmar. Ini juga menunjukkan bahwa tidak hanya perusahaan asing yang bisa menambang di Indonesia, tapi perusahaan Indonesia juga bisa menambang di luar negeri. PT Timah yang mengalami kesulitan menghadapi penjarahan tambangnya di Bangka Belitung memang harus berpikir keras dan tidak mudah menyerah. Penegak hukum betul-betul tidak bisa diandalkan untuk pengamanan aset PT Timah di Babel. Bagaimana bisa, produksi timah gelap dari lahan PT Timah lebih besar dari produksi PT Timah sen-

diri. Ini mirip dengan tidak berfungsinya penegak hukum di Sumsel yang membiarkan terjadinya pencurian minyak mentah Pertamina secara masif, terbuka, terang-terangan, di mana-mana, dengan menggunakan teknologi kelas berat. Di tengah persoalan dalam negeri yang berat itu, PT Timah tetap harus mengambil peran sebagai mesin pertumbuhan ekonomi nasional. Demikian juga PT Antam (Persero) Tbk. Harus mempercepat langkahnya untuk membangun pabrik alumina di Kalbar. Tahun depan PT Inalum di Sumut sudah kembali ke tangan pemerintah Indonesia. Siapa yang akan menjadi pemasok bahan baku untuk Inalum” Selama 40 tahun di tangan Jepang, tentu Jepanglah yang memikirkan pasokan untuk Inalum. Tapi, begitu kembali ke pemerintah Indonesia, harus ada yang menggantikannya. Kebetulan, Antam sudah berencana membangun pusat peleburan alumina di Kalbar. Di samping Semen Gresik dan PT Timah, beberapa BUMN besar juga didorong untuk terus mengembangkan sayap. Kalau dulu kita dikenal sebagai suka menjual BUMN, kini berubah total: giliran BUMN yang beli, beli, beli. Dulu, setelah krisis, negara kita memang miskin dan lemah. Menggaji pegawai negeri saja hampirhampir tidak mampu. Pemerintah di waktu itu memilih menjual beberapa BUMN. Itulah yang menimbulkan kesan jual, jual, jual. Tapi, kejadian di masa lalu itu tidak perlu terus-menerus disesali. Kita tidak boleh terlalu larut dalam penyesalan. “Apa yang telah terjadi di masa lalu harus jadi pendorong semangat untuk memperbaiki masa depan. Yang penting, kita tidak lagi

mengulangi cara jual, jual, jual itu. Tahun depan PT Telkom (Persero ) Tbk juga mulai “membeli”. PT Telkom melakukan ekspansi ke luar negeri: Timor Leste. Selama ini telekomunikasi Timor Leste dikuasai perusahaan Portugal. Tahun depan PT Telkom mulai beroperasi di Timor Leste. Tekad direksi Telkom tidak kecil: menguasai pasar telekomunikasi negara tetangga itu. PT Telkom, sebagaimana dikemukakan Dirutnya, Arief Yahya, punya kemampuan untuk itu. Kemampuan manajerial, peralatan, maupun pendanaan. Telkom yang kemampuan keuangannya melonjak tahun ini juga sedang menyiapkan langkah ke beberapa negara tetangga, namun belum perlu disebut di sini. Dua bank besar kita (Bank Mandiri dan BRI) sebenarnya juga sangat mampu beli, beli, beli. Namun, di dunia perbankan aturannya amat ketat. Cabang Bank Mandiri di Singapura, misalnya, tetap masih dilarang menjadi bank umum yang bergerak ke ritel. Padahal, bank-bank milik Singapura di Indonesia begitu bebasnya. Begitu juga di Malaysia. Begitu banyak larangan untuk bank kita di sana. Padahal, bank-bank Malaysia di Indonesia menikmati longgarnya aturan kita. Saya yakin, kalau mendapat perlakuan yang sama di Singapura dan Malaysia, Bank Mandiri, BRI, dan juga BNI bisa segera jadi jagoan kita di Asia Tenggara. Tahun depan memang akan menjadi tahun politik. Dunia politik akan bergejolak. Tapi, BUMN tidak boleh terpengaruh, apalagi terseret dan larut ke dalamnya. Di tahun depan yang bakal kian panas itu, BUMN harus tetap berada di jalur moto ini: kerja, kerja, kerja! (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.