ePaper | METRO SIANTAR Online

Page 10

KAMIS

16 Mei 2013

Hanya Tampung 400 Siswa Sambungan Halaman 9 Setelah pengumuman kelulusan, siswa kembali diminta untuk mendaftar ulang. Ditanya soal tata cara PPDB, Manuntun mengatakan, kesempatan atau peluang siswa yang akan bersekolah di SMPN 1 dilakukan melihat angka nilai ujian tetinggi sampai memenuhi 10 rombongan belajar (rombel). Setelah 10 rombel terisi penuh dengan jumlah setiap rombel 40 orang, maka secara otomatis, siswa yang lain ditolak. “Penilaian siswa baru itu adalah 60 persen dari hasil nilai test akademik dan 40 persen dari nilai ujian nasional (UN),” kata Manuntun lagi. Diketahui, yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat atas periode 2013, siswa SMP dan MTs di Siantar mencapai angka 6.142 orang. Namun daya tampung SMP Negeri di Siantar hanya sekitar 4.000 orang siswa. Sehingga sedikitnya sekitar 2.000 siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri. Berkaitan hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Drs Satia Siagian mengimbau agar siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri dapat melanjutkan pendidikan di sekolah swasta. Apalagi sejumlah sekolah swasta kualitasnya tidak kalah dengan sekolah negeri, bahkan sudah menjadi perhitungan di kalangan masyarakat sebagai sekolah favorit. Dia mengatakan, di Kota Siantar ada 31 sekolah swasta dan 7 MTs yang siap menerima siswa baru. Dengan demikian masyarakat dapat memilih sekolah yang diinginkan, jika tidak masuk ke SMP Negeri. ”Jelas, dalam penerimaan siswa baru, baik tingkat SD hingga SMA, masing-masing kelas hanya diisi sekitar 40 siswa,” tergasnya. (eko/mer)

Wisatawan Malas ke Haranggaol Sambungan Halaman 9 Pantau Metro, Rabu (15/5) Jalan ke Haranggaol mulai dari Simpang Haranggaol sepanjang lebih kurang 5 Km rusak berat. Badan jalan berlubang-lubang dalam apalagi di sisi jalan jurang. Seorang wisatawan lokal dari Berastagi Satria Sembiring yang ditemui di salah satu Pantai Hiburan di Haranggaol mengatakan, rombongan keluarganya datang ke Haranggaol karena mendengar daerah ini nyaman dikunjungi, karena Keramba sudah digeser dari pantai menuju tengah Danau Toba. “Setelah kami melihat langsung, memang pemandangan sudah lumayanlah, walau masih ada beberapa tempat yang kurang tata. Tetapi, ketika menuju ke pantai Harangaol, kerusakan jalannya sangat parah dan selama perjalanan badan terasa letih dan capek,” kata kesal. Sembiring mengakui, sebelum menikmati udara dan pemandangan pantai Haranggaol, mereka sudah mendapat capeknya duluan. Akhirnya, rombongannya hanya sekitar dua jam di Haranggaol dan berjanji tidak akan datang lagi. “Ampunlah bang datang ke Haranggaol ini. Walau pemandangannya indah, tapi kalau jalannya rusak, malaslah datang lagi ke mari,” katanya. Ternyata keluhan terkait jalan ini bukan hanya datang dari Satria Sembiring, seorang pemilik tempat penginapan di Haranggaol, Darlan Purba juga mengatakan, memang beberapawaktulalujumlahpengunjungyangdatangsempat bertambah dari biasanya. Namun setiap kali sampai di Haranggaol,merekamengakukelelahankarenamenikmati perjalanan dengan infrastruktur jalan yang rusak. “Wisatawan itukan ingin mencari ketenangan sambil membuang lelah. Tapi, kalau kelelahan yang didapat, Haranggaol akan sulit berkembang menjadi tujuan wisata yang mantap di Kabupaten Simalungun,” kata Darlan. Darlan mengatakan jarak tempuh dari Simpang Haranggaol masih lebih dekat di banding Simpang Tongging ke Tongging, tapi karena jalannya ke Tongging bagus sampai ke Silalahi, otomatis jumlah wisatawan lebih banyak ke sana. Sementara itu tokoh masyarakat Haranggaol Kaspar Purba memohon kepada Pemkab Simalungun untuk segera memperbaiki jalan menuju Haranggaol, sehingga wisatawan merasa nyaman datang ke Haranggaol. “Kami bersyukur jalan dari Haranggaol menuju Tigaras sudah diperbaiki walau baru sebagian. Kami berharap pemerintah segera merampungkan perbaikan jalan itu sehingga ada alternatif jalan ke Haranggaol,” harap Kaspar. Selain itu, Kaspar Purba juga berharap agar pemerintah memperbaikijalandariSimpangHaranggaolkeHaranggaol, sehingga tujuan Pemkab Simalungun menghidupkan wisatawan di Haranggaol terwujud. “Kami siap membantu Pemkab Simalungun mengawal perubahan, apalagi untuk kemajuan wisata Haranggaol,” tegas Kaspar. (sp/mer)

Petani Gagal Panen Sambungan Halaman 9 dengan jasa anjing yang berfungsi menunjukkan posisi lobang-lobang tikus. Kemudian petani menabur racun di tempat persembunyian tikus ini. Karena serangan hama tikus ini telah menyebabkan sebagian ta naman padi milik petani sudah rusak. Bahkan, serangan hama tikus juga berdampak pada lambannya pertumbuhan padi yang tentunya hasilnyapun tidak akan memuaskan. Salah seorang petani Nagori Manik Rambung, Simbolon (51) mengaku gagal panen, akibat pa dinya rusak diserang hama tikus. “Kami sangat kewalahan meng hadapi serangan hama tikus. Pe tani yang menanam lebih awal seperti yang saya merupakan korban keganasan hama tikus dan tidak tertutup kemungkinan pe tani gagal panen,” ungkapnya, Rabu (15/5). “Yang lebih dikhawatirkan pe

tani, saat hama tikus menyerang padi secara merata dengan cara memakan sedikit demi sedikit. Namun, sebagian lahan petani ada juga yang diserang dengan bertumpuk pada suatu area,” ujarnya. Menurut dia, serangan hama tikus berulang kali terjadi setiap tahunnya. Namun demikian, petani mengaku tidak kapok dan tetap akan kembali mengolah lahan pertaniannya untuk ditanami padi kembali. “Jika tidak bertanam padi, maka keluarga saya tidak akan makan lagi. Apapun yang terjadi, kami petani harus tetap bersabar. Serangan hama tikus sudah menjadi bagian dari resiko yang kami hadapi sebagai petani,” kata Simbolon. Kepala Bidang Oganisme Pengganggu Tanaman (OPT) Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun Hotler Sagala ketika dikonfimasi melalui telepon mengatakan, sudah melakukan berbagai upaya dalam memberantas hama tikus di Sidamanik.

“Sudah dilakukan sosialisasi tentang pemberantasan hama tikus, pemberian racun tikus secara gratis melalui kelompok tani dan dalam waktu dekat akan dilakukan sosialisasi tentang pemberantasan tikus dengan metode perangkap,” ujarnya. Masih kata Hotler, salah satu penyebab merajalelanya hama tikus dikarenakan sistem pola tanam yang tidak serentak. Sehingga hama tikus dapat bertahan hidup dengan berpindah-pindah. Selain itu, pengendalian hama tikus yang dilakukan masyarakat dinilai kurang tepat seperti saat membuat racun ketika sudah berumur 2 bulan yang seharusnya sejak masa tanam. Pengendalian hama seperti metode biologis sudah tidak efektif dimasyarakat karena dimusnahkannya binatang seperti burung hantu, ular, anjing dan kuncing. Saat ini, petani juga sudah sangat jarang melakukan perburuan hama tikus secara

bersama. Selain itu, untuk memberantas hama tikus masyarakat harus selalu memperhatikan sanitasi seperti pembersihan tanggul irigasi, jalan sawah, batas perkampungan, pematang, parit, saluran irigasi sehingga tidak menjadi sarang tikus. “Dalam waktu dekat, di Sidamanik akan dilakukan sosialisasi pemberantasan hama tikus dengan metode penggunaaan perangkap,” ujarnya. Padi Sawah di Bandar Diserang Hama Tikus Sejumlah petani di Nagori Kampung Jawa, Bandar, Simalungun juga mengeluhkan serangan hama tikus. Akibatnya, tanaman padi mereka juga rusak dan terancam gagal panen. Seorang petani Nurdin (56), Rabu (15/5) mengaku, melawan serangan hama tikus, warga sudah berupaya melakukan berbagai pencegahan dengan menabur racun. “Sejak jumlah tikus mulai bertambah minggu lalu, kami sudah

berusaha untuk menabur racun. Tetapi sebagian saja yang mati dan masih banyak saja sampai sekarang tikus itu. Makanya sebagian petani sudah pasrah saja dengan kondisi ini,” ujarnya. Ia menambahkan, selama ini petani sekitar selalu mendapatkan bantuan sarana pertanian seperti racun tikus dan alat perangkapnya dari Pemkab Simalungun. Namun, sejak tiga bulan terakhir ini usulan bantuan racun tikus oleh petani ke Pemkab Simalungun sama sekali tidak disalurkan. Padahal, ancaman hama tikus ini sudah mengkhawatirkan sekali kalau dibiarkan terus menerus maka kami juga yang akan merugi. “Petani berharap agar Pemkab Simalungun menyalurkan bantuan racun tikus . Pasalnya, dalam sehari petani mampu mendapatkan sekitar 20-an ekor tikus dari kawasan sawah mereka,” ujar nya sembari mengamati sawahnya. (mag-05/bli/mer)

Pelanggan di 3 Kecamatan Alami Gangguan Distribusi Sambungan Halaman 9 gangguan. “Sejak kemarin kami sudah banyak menerima laporan mengenai air matisnya distribusi air PDAM Tirtauli di 3 kecamatan tersebujt. Untuk itu, kami mohon maaf, karena kerusakan tidak disengaja dan akan dilakukan perbaikan secepatnya,” katanya kepada METRO. Dikatakannya, Selasa (14/5) sekitar pukul 15.00 WIB, pihaknya tidak menyadari bahwa pipa transmisi utama PDAM Tirtauli mengalami gangguan di daerah tersebut. Dan sudah banyak pelanggan yang mengeluh dan melapor kejadian tersebut kepada pihak PDAM Tirtauli. “Setelah kami menerima keluhan dari masyarakat, kami langsung mengecek beberapa pipa

PDAM yang ada di Kota Siantar, namun hasilnya nihil. Kemudian kami mendapat laporan dari warga mengenai pecahnya pipa di Panombeian Panei, dan kami langsung turun ke lokasi untuk mencek,” terang Azhar. Dengan berbekal peralatan-peralatan pertukangan, di lokasi diketahui ternyata penyebab gangguan aliran air bersih di tiga kecamatan diakibatkan pecahnya pipa transmisi utama, karena terlindas alat berat yang sedang melakukan aktivitas pengkavlingan di lahan marga Purba. “Seluruh anggota, sudah dikerahkan untuk memperbaiki pipa tersebut secepat mungkin hingga dini hari tadi. Namun demikian, kami tidak bisa memastikan kapan bisa selesai dan air bersih langsung tersalurkan ke pelanggan di 3 ke-

camatan. Kami mohon maaf soal ini dan kami berjanji, akan secepatnya selesai,” akunya. Untuk meringankan benan pelanggan, pihak PDAM melalui Devisi sosial telah menyalurkan bantuan tangki air di setiap kecamatan. “Karena gangguang ini, kami sudah mempersiapkan tangki air bersih di setiap kecamatan,” katanya. Sementara itu, ketika dikonfirmasikan kepada pemilik tanah bermarga Purba, dia tidak berada di lokasi. Bahkan, saat dikonfirmasikan melalui telepon selularnya, dia tidak memberikan respon. Amatan METRO, pihak PDAM sudah memperbaiki pipa tersebut dan masih menunggu pertanggungjawaban pemilik lahan atas tindakan mereka yang merugikan pelanggan air minum.

3.000-AN PELANGGAN TAK TERALIRI AIR BERSIH Matinya air bersih dari PDAM Tirtauli, membuat warga Siantar Martoba sibuk mencari air bersih. Tak ayal, mereka rela mengantri di saluran pipa bocor, Jalan Sisingamangaraja, dan di lokasi mobil tangki air yang disediakan PDAM Tirtauli, Rabu (15/4). Bahkan hingga sore hari, warga masih terus berbondong-bondong membawa galon mendatangi sumber air bersih tersebut. Kebanyakan dari mereka air bersih digunakan untuk minum, masak, bahkan ada untuk mandi. “Ya karena air PDAM mati, mau tidak mau harus ikut antri. Kalau tidak, mau masak pakai apa,” kata Agus. Pelanggan lainnya M br Tobing mengatakan, akibat macetnya sis-

tribusi air bersih mengakibatkan warga tidak bisa beraktifitas seperti biasa karena kebanyakan warga mengandalkan pasokan air dari PDAM Tirtauli untuk mandi, minum, memasak dan kakus. “Pecahnya pipa agak mengganggu kita, karena kalau tidak mengalir, bisa tidak mandi. Namu kami berharap, agar kerusakan segera selesai diperbaiki,” harap M br Tobing. Walau sudah mengetahi penyebab terganggunya distribusi, pelanggan berharap perbaikan pipa dilakukan secepatnya. “Persediaan air bersih di rumah sudah habis sejak semalam. Mulai pagi hingga siang saya sudah tiga kali bolak-balik ngisi air galon. Tiap kali datang mengisi 2 galon,” terang Bambang. (06/eko/mer)

Empat Bulan Gakin Tak Dapat Raskin Sambungan Halaman 9

pala keluarga (KK) untuk mendapat 15 kilogram raskin. Walau kita miskin, kita tak pernah ngutang bang,” katanya kesal. Warga lainnya bermarga Purba, juga mengaku kesal dan marah dengan kelaukuan aparat pemerintah kelurahan ini. Raskin yang selama ini dianggap sangat membantu perekonomian itu, seolah menjadi alat memperkaya diri oleh oknum yang tak bertanggung jawab. “Kita dengar alasan Bulog, karena masalah piutang, sehingga

oknum-oknum Kelurahan ini kurang peduli, uang raskin entah dikemanakan mereka,” kata Fadil. Menurut dari pengetahuan Fadli, setiap akan menerima raskin, pihak kelurahan dan kecamatan selalu menganjurkan gakin untuk tidak telat membayarkan, bahkan jarang sekali masyarakat tercatat berhutang saat membeli raskin. “Sebelum kita menerima beras, kami sudah setor Rp30.000 per ke-

raskin tak kunjung dikirim,” kata Purba. Purba mengaku keresahan dikalangan masyarakat di Kelurahan Baru dikhawatirkan akan memuncak dan menimbulkan kemarahan warga. “Apapun ceritanya, raskin hak kita sebagai masyarakat miskin bang. Jadi jangan dimain-mainkan apalagi disalahgunakan, jangan sampai masyarakat marah,” katanya. Dia berharap agar Walikota Siantar memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang telah men-

yalahgunakan uang raskin tersebut. Menyikapi hal tersebut, Kabag Humas Pemko Siantar Drs Daniel Siregar mengatakan, untuk memastikan hal tersebut, pihaknya akan berkordinasi dengan pihak kelurahan yang dimaksud. “Kita belum dapat kabar soal rakin yang sudah empat bulan belum disalurkan itu. Walau begitu, untuk menanggapi keresahan warga, Kita upayakan segera menyelesaikannya,” ujar Daniel di kantornya. (eko/mer)

ANGGARAN LANSIA TERKURAS UNTUK KEPENTINGAN PEGAWAI Sambungan Halaman 9 Data tersebut dihimpun dari hasil rapat khusus (Pansus) anggota dewan bersama pihak kecamatan, Senin (13/4) sore kemarin. Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Siantar Hendrik Manurung, Selasa (14/5) menerangkan, tahun anggaran 2012 Pemko merealisasikan anggaran sebesar Rp90,32 juta untuk program pembinaan Lansia. Dari ha-

sil Pansus kemarin sore, dianggap program tersebut dapat melukai perasaan masyarakat khususnya lansia dan bertentangan dengan filosopi kemanusiaan. “Lansia membutuhkan kegiatan yang mampu merangsang semangat hidup mereka, bukan malah mempersingkat masa hidup,” kata Hendrik. Lebih lanjut dikatakannya, anggaran kegiatan untuk lansia rata-rata setiap kecamatan mendapat sekitar

Sensasi Goyang Siantar

Ut FM

94.5

GROUP BOSS FM

Mhz

** Menyuguhkan lagu-lagu Dangdut dan Daerah **

On-Air : 05.30 - 18.00 : Lagu Dangdut & India On-Air : 18.00 - 24.00 : Lagu Daerah

Kantor & Studio : Jl. A Yani No. 2-4 Pematangsiantar Sumut Telp Kantor : 0622 - 75 500 55 Fax: 7550968 Telp Studio : 0622 - 7551799; SMS 0821 6356 3000

Website : www.bossfmsiantar.com Email : dut_fm@yahoo.co.id

Rp12 juta, lebih pastinya sekitar Rp11,29 juta per tahun. Namun, dari total keseluruhan dana sebesar Rp90,32 juta, tersedot untuk biaya kepentingan pegawai yang mencapai Rp54 juta, dengan rincian belanja jasa kantor, pemberian honorarium panitia, dan honorarium narasumber. “Berarti sisa anggaran yang tersalur hanya Rp36,32 juta untuk seluruh kecamatan yang ada Siantar. Kalau kita hitung, anggran lansia

yang tersalur ke setiap kecamatan hanya Rp4,54 juta,” terang Hendrik. Terakhir dikatakan Hendrik, program untuk lansia perlu dikaji ulang agar tepat sasaran, dan bermanfaat bagi mereka yang ditetapkan sebagai lansia. Dialog seluruh stakeholders sangat mendesak dilakukan untuk meningkatkan kepedulian. “Jangan-jangan mereka (pihak kecamatan, red) tidak musyawarah langsung kepada sasaran untuk merumuskan kegiatan yang akan

dilakukan,” ujarnya. Keterangan dari pihak kecamatan Siantar Utara yang enggan disebut namanya mengatakan, pengalokasi dana tersebut untuk belanja sound system, makanan/minuman dan pemberian hadiah. Namun demikian, jika diperlukan pengusulan ulang untuk memperkecil biaya pegawai, pihak kecamatan mengaku, butuh waktu dalam membahas hal tersebut agar lebih tepat sasaran. (eko/mer)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.