Metro Riau 03-03-2012

Page 31

Metro Bisnis IHSG

3984.85

NASDAQ

2,988.97

HANG SENG

21595.9

NIKKEI

9797.48

Gold

S&P 500

1,714.80

1374.09

FTSE100

5931.25

Oil (WTI)

3000

3000

3000

3000

3000

3000

3000

3000

2000

2000

2000

2000

2000

2000

2000

2000

0.57

1000 26/01

27/01

30/01

0.74

1000 26/01

27/01

30/01

0.1

1000 26/01

27/01

30/01

0.92

1000 26/01

27/01

30/01

-0.43 0.43

1000 26/01

27/01

30/01

0 0.

1.02

Info Inf In nfffo n o Hotel Hotel o

1000 26/01

27/01

30/01

26/01

27/01

30/01

107.94

31 METRO RIAU

1000 26/01

27/01

-0.83 0.83

SABTU,

30/01

3 Maret 2012

LINTAS Hotel Furaya Jalan Jend. Sudirman No.72-74 Pekanbaru Phone: 0761 26688 E-mail : marketing@furaya.com Website : www.furaya.com Hotel Pangeran Jalan Jendral Sudirman No.371-373 Pekanbaru Phone: 0761 853636 / Fax 0761 853232 Email: reservation_pku@hotelpangeran.com Website: www.hotelpangeran.com Hotel Grand Zuri Jalan Teuku Umar No.7 Pekanbaru Phone: 0761 857888 / Fax: 0761 858999 Email: sales@grandzuri.com Website: www.grandzuri.com Hotel Ibis Jalan Soekarno Hatta Kav 148 Pekanbaru Phone: 0761 571600 / Fax: 0761 571788 Email: hotel@ibispekanbaru.com Hotel Grand Elite jalan Riau (Komplek Riau Bussines Centre) Pekanbaru Phone: 0761 860988 / Fax: 0761 860999 Website : http://www.grandelitehotel.com/ Email : info@grandelitehotel.com

ASURANSI JIWA Sinarmas MSIG memaparkan kinerja keuangan 2011. (ist)

Sinarmas MISG Incar Laba Rp2 Triliun

JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG menargetkan laba Rp2 triliun pada 2012 ini. Sementara untuk premi, perusahaan mengincar dana sebesar Rp16,607 triliun. “Target premi sebesar Rp16,607 triliun, laba Rp2 triliun, aset Rp26,018 triliun, dan ekuitas Rp10,176 triliun,” kata Direktur Asuransi Jiwa Sinarmas, Soegeng Wibowo usai pemaparan kinerja keuangan 2011 Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG di Hotel Hyatt Jakarta, Jumat (2/3). Dia menjelaskan, jika pencapaian perusahaan sudah masuk di nomor dua perusahaan asuransi terbesar di Indonesia. “Kami optimistis di 2012 bisa menyalip perusahaan

asuransi yang berada di peringkat satu,” ujarnya. Dikatakan Soegeng, pihaknya berusaha melakukan ekspansi usaha. Di antaranya, menambah jumlah agen menjadi 10 ribu agen di 2012 yang tadinya hanya lima ribu agen di 2011. “Kami juga akan menambah 30 jumlah unit kantor, lebih fokus pada banccasurance, mengunggulkan produkproduk tradisional ordinary dan syariah, serta meningkatkan sistem penjalan melalui internet,” terangnya.

Dia juga berharap pemegang polis asuransinya meningkat 10 persen. Seperti yang telah dicapai di 2011 pemegang polis untuk konfensional 515.947, dan 26.675 pemegang polis syariah. Sedangkan sampai akhir 2011 lalu, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG mencatatkan laba bersihnya Rp1,26 triliun atau meningkat 132 persen dibandingkan 2010 yang hanya Rp542,49 miliar. Perolehan tersebut diperr oleh dari pertumbuhan premi yang meningkat 34,9 persen dari Rp9,29 triliun di 2010 menjadi Rp12,53 triliun di 2011. “Ini telah melewati pertumbuhan rata-rata industri yang hanya 21 persen,” ujar Soegeng. Soegeng menambahkan,

jumlah tertanggung dari pemegang polis bertambah dari 483.049 di 2010 menjadi 515.947 di 2011. Dari pencapaian tersebut, total aset perseroan tahun ini tercatat mencapai 47,42 persen, dari Rp11,45 triliun di 2010 menjadi Rp21,78 triliun di 2011. Soegeng optimistis pencapaian Aset di 2012 dapat meningkat. “Untuk aset kita targetkan akhir 2012 ini bisa mencapai Rp26,01 triliun,” tambahnya. Sementara untuk laba berr sih Syariah di akhir 2011 mencapai Rp12,2 Miliar meningkat 99,67persen dibandingkan 2010 yang hanya Rp6,12 miliar. Perolehan tersebut dari pencapaian premi yang meningkat

100,45persen dari Rp26,08 Miliar di 2010 menjadi Rp43,67 Miliar di 2011. “pertengahan semester II setelah dibentuk divisi syariah ternyata memberikan hasil yang baik,” jelas dia. Soegeng menambahkan, jumlah tertanggung dari pemegang polis bertambah dari 21.226 di 2010 menjadi 26.675 di 2011. Dari pencapaian tersebut, total aset perseroan tahun ini tercatat mencapai 100,05persen, dari Rp69,96 triliun di 2010 menjadi Rp110,57 triliun di 2011. “Meskipun untuk pemegang polis asuransi syariah masih relative kecil berkisar antara 5,00 persen, namun di 2012 diharapkan meningkat 10 persen.” tambahnya. (net/ron)

CIMB Niaga Raih Sertifikasi Unit Bisnis Treasury JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk berhasil meraih sertifikasi BS259992:2007 untuk unit bisnis Treasury. Sertifikat ini dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi internasional, British Standards Institution (BSI). Sertifikasi BS25999-2:2007 merupakan standar internasional manajemen mutu dalam proses pengelolaan Business Continuity Management (BCM). Sertifikasi ini sekaligus mengukuhkan unit bisnis Treasury CIMB Niaga yang memiliki kapasitas untuk tetap dapat menjalankan fungsi bisnisnya dalam koandisi terkena gangguan yang bersifat teknikal maupun dalam kondisi bencana alam sekalipun. Direktur Treasury & Capital Market CIMB Niaga, Mohamed Fadzil Sulaiman mengatakan, prestasi yang diraih CIMB Niaga, menyusul prestasi serupa yang dicapai induk usaha, CIMB Group, tahun lalu. Saat itu, CIMB Group menjadi grup perbankan pertama di kawasan ASEAN yang menerima sertifikasi BS25999-2:2007. “Inisiatif yang kami lakukan ini sejalan dengan strategi bisnis CIMB Group untuk meningkatkan standar mutu dalam pengelolaan Business Continuity Management di setiap unit bisnis Treasury-nya di wilayah kerja CIMB Group,” kata Fadzil dalam siaran pernya di Jakarta, Jumat (2/3).

Fadzil menambahkan, penunjukkan BSI sebagai lembaga sertifikasi didasarkan pada pertimbangan antara lain bahwa BSI merupakan salah satu lembaga sertifikasi terbesar di dunia dengan lebih dari 70.000 sertifikat standar mutu yang telah dikeluarkan di lebih dari 150 negara. Selain CIMB Niaga dan CIMB Group, beragam institusi finansial ternama dari Amerika Serikat, Eropa, dan Asia juga telah menerima sertifikasi yang sama. Menurut Fadzil, sertifikasi ini diperoleh setelah melalui sejumlah proses audit yang dipersyaratkan BSI dan telah dilakukan sejak Oktober 2011. Proses audit sendiri terbagi kedalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada 6 Oktober 2011, berupa audit dokumentasi pada unit BCM terkait aktivitas BCM di Direktorat Treasury. Tahap kedua dilakukan pihak BSI terhadap aktivitas operasional treasury yang melibatkan Treasury & Capital Market., Treasury Middle Office, dan Treasury Back Office pada 23 s/d 25 November 2011. “Kami bersyukur, setelah melalui proses audit yang cukup menantang, kami berhasil meraih sertifikat BS259992:2007 pada 5 Januari 2012 lalu,” terang Fadzil. Unit bisnis Treasury, menurut Fadzil, menjadi elemen yang penting bagi setiap institusi keuangan. Untuk itu,

CIMB Niaga memahami pentingnya sertifikasi BS259992:2007 bagi kelangsungan bisnis CIMB Niaga kedepannya. “Jika bisnis tetap berjalan seperti biasa di tengah situasi yang tidak normal sekalipun, hal itu makin meningkatkan kepercayaan nasabah kepada kami. Ini menjadi faktor terpenting

dan dukungan moral bagi kami, dalam upaya untuk tetap dapat menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif bagi nasabah,” ujar Fadzil. Fadzil berpendapat, dengan diraihnya sertifikasi ini, performa kinerja Treasury CIMB Niaga dapat terus meningkat khususnya dalam

memasarkan produk-produk Treasury kepada nasabah. Selain itu, CIMB Niaga juga makin dikenal sebagai perusahaan yang berstandar internasional, yang pada akhirnya menjadi pilihan nasabah untuk memenuhi kebutuhan perbankannya dan dijalin melalui hubungan yang berkelanjutan dengan CIMB Niaga. (net/ron)

BI Perketat Pembiayaan Beragun Emas JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melalui penerbitan Surat Edaran SE Nomor 14/7/DPbS tanggal 29 Februari 2012 mengenai Produk Qardh Beragun Emas memperketat aturan perbankan syariah untuk pembiayaan beragun emas. Tujuannya jangan jadikan pembiayaan ini untuk yang spekulatif, tapi untuk jangka pendek dan mendesak bagi masyarakat. Agar masyarakat punya akses bagi yang memiliki emas. ‘’Mengenai karakteristiknya, bank sentral menetapkan produk Qardh beragun emas bertujuan untuk membiayai keperluan dana jangka pendek atau tambahan modal kerja jangka pendek untuk golongan nasabah usaha mikro dan kecil,’’ ujar Direktur Direktorat Perbankan Syariah

BI Mulya E Siregar di Gedung BI Jakarta, Jumat (2/3). Biaya yang dapat dikenakan oleh bank syariah dan unit usaha syariah (UUS) kepada nasabah antara lain biaya administrasi, biaya asuransi, dan biaya penyimpanan dan pemeliharan. Sumber dana dapat berasal dari bagian modal, keuntungan yang disisihkan, dan atau dana pihak ketiga. Tujuan penggunaan dana oleh nasabah wajib dicantumkan secara jelas pada formulir aplikasi produk. Emas yang akan diserahkan sebagai agunan Qardh beragun emas harus sudah dimiliki oleh nasabah pada saat permohonan pembiayaan diajukan. “Jika bank syariah dan UUS menjalankan produk Qardh beragun emas sebelum

memperoleh izin dari BI akan dikenakan sanksi teguran tertulis dan denda uang. Dan jika bank syariah atau UUS yang menjalankan produk Qardh beragun emas yang tidak sesuai dengan kententuan yang diatur dalam SE dapat dikenakan sanksi berupa penghentian produk tersebut,” terangnya. Mulya menambahkan, bagi bank syariah dan UUS yang telah menjalankan produk Qardh beragun emas sebelum berlakunya SE ini wajib menyesuaikan. Kebijakan dan prosedur paling lama satu bulan terhitung sejak belakunya SE, dan jumlah portofolio, jumlah dan jangka waktu pembiayaan setiap nasabah, dan FTV (finance to value) paling lama satu tahun terhitung sejak berlakunya edaran ini. (net/ron)

Hotel Labersa Jalan Parit Indah Pekanbaru Phone: 0761 41555 Email: reservation@labersahotel.com Hotel Aston Jalan Jenderal Sudirman No.158 Pekanbaru email: info@hargahotel.com Hotel Ratu Mayang Garden Jalan Jenderal Sudirman nomor 11 Telepon (0761) 40370, Fax (0761) 28197 Hotel Jatra Jalan Tengku Zainal Abidin No.1 Komplek MP Phone: 0761 850888 / Fax: 0761 850999 Email: reservation@jatrahotelpekanbaru.com Hotel Aryaduta jalan Diponegoro No. 34 Pekanbaru Phone: 0761 44 200 / Fax: 0761 44 210 Email: reservationahp@aryaduta.com Mutiara Merdeka Hotel Jalan Kom L Yos Sudarso 12 A, Phone: 32526 Dian Graha Hotel Jalan Jend Gatot Subroto 7, Phone: 36123 Hotel Bumi Asih Jalan Jenderal Sudirman No. 51 A Tangkerang, Pekanbaru Phone: 0761 21265, 21306, 21328/ Fax: 0761 21337 Email: reservation_pknbaru@hotelbumiasih.com Website: http://www.hotelbumiasih.com/pekanbaru/ Hotel Resty Menara Jalan Sisingamangaraja nomor 89 Pekanbaru Phone: (0761) 37633 32744, 24354, 32744 / Fax. (0761) 32303, 24004 website: webmail.menararesty.co.id Hotel Dharma Utama Jalan Sisingamangaraja Nomor 10 Pekanbaru Telepone: (0761) 21171 - 43106 Fax: (0761) 45968 Email: utamadharma@yahoo.com

Santuni Korban Kecelakaan

Jasa Raharja Rogoh Rp1,4 Triliun JAKARTA - PT Jasa Raharja merogoh Rp1,4 triliun untuk korban kecelakaan lalu lintas jalan dan penumpang umum selama 2011. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,3 triliun. Adapun jenis santunan yang dibayarkan antara lain santunan meninggal sebesar Rp912 miliar dibanding 2010 Rp922 miliar. Kemudian luka-luka Rp485 miliar dibanding sebelumnya Rp451 miliar. Santunan penyandang cacat sebesar Rp24,2 miliar dibanding sebelumnya Rp24,4 miliar, dan santunan penguburan Rp1,3 miliar dibanding sebelumnya Rp1,2 miliar. Besaran santunan tersebut diatur dalam UU No 33 dan 34 1964. Dengan rincian besaran meninggal dunia untuk kecelakaan darat dan laut Rp25 ribu, sedangkan kecelakaan udara Rp50 juta. Luka-luka, maksimum Rp10 juta untuk kecelakaan darat dan laut, sedangkan kecelakaan udara Rp25 juta. Selanjutnya cacat tetap maksimum untuk kecelakaan darat dan laut Rp25 ribu, sedangkan kecelakaan udara Rp50 juta. Penguburan, baik darat, laut dan udara masing-masing Rp2 juta. PT Jasa Raharja (Persero) menginginkan dana yang selama ini digunakan untuk membagikan dividen ke pemerintah dapat dialokasikan untuk keperluan perusahaan dalam melakukan investasi. “Kalau bisa lebih bagus untuk investasi,” ujar Kepala Divisi Investasi Jasa Raharja Zulfianto Arbi, saat ditemui di Kantor Pusat Jasa Raharja Jakarta baru-baru ini. Menurutnya, dari semua perusahaan jasa asuransi milik pemerintah seperti Jamsostek, Askes, Jasindo, Asuransi Ekspor Indonesia, dan Jiwasraya, hanya Jasa Raharja saja yang membagikan dividen ke pemerintah. Dia menjelaskan, pembagian dividen tersebut dilakukan guna memenuhi kewajibannya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Itu regulasi dari Kementerian Keuangan,” jelasnya. Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Jasa Raharja Diding S Anwar mengatakan, anggaran untuk dividen sebenarnya dapat dialokasikan sebagai investasi perusahaan. Namun, saat ini dividen tersebut telah dialokasikan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Dengan masuknya dividen kami di APBN, nantinya ada upaya untuk meningkatkan santunan. Jadi, semua kontribusi berjalan,” jelasnya. (net/ron)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.