metroriau 28/05/2012

Page 16

16

BENGKALIS

Negeri Gemilang, Cemerlang dan Terbilang

METRO RIAU SENIN

Advertorial Publikasi Pembangunan Kabupaten Bengkalis

28 Mei 2012

Bengkalis Terbaik III di Otonomi Expo BADAN Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Bengkalis kembali berhasil mengharumkan nama kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini di tingkat nasional. Stan Kabupaten Bengkalis yang dikoordinir BPPT dinobatkan sebagai stan terbaik ke-III untuk kategori penampilan terbaik pada kegiatan Otonomi Expo & Forum 2012. Keberhasilan terpilihnya stan Kabupaten Bengkalis sebagai terbaik ke-III stan dengan penampilan terbaik ini disampaikan panitia pelaksana saat acara penutupan pada Sabtu

(26/5) malam lalu. Penutupan Otonomi Expo & Forum 2012 yang berlangsung hingga Minggu (27/5) ini, dilakukan Menteri Dalam Negeri Gamaman Fauzi. Capaian stan Kabupaten Bengkalis di ajang Otonomi Expo & Forum ke-IX yang ditaja Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang dilaksanakan 24-27 Mei 2012 di Hall B Jakarta Convention Center ini, lebih baik dibandingkan tahun 2011. Pada kegiatan serupa ke-VIII tahun 2011 lalu, stan Kabupaten Bengkalis hanya terpilih sebagai stan terbaik pertama

untuk kategori stan edukatif. “Alhamdulillah, meskipun hanya dinobatkan sebagai terbaik ke-III, namun untuk tahun 2012 ini stan Kabupaten Bengkalis berhasil masuk dalam kelompok stan dengan penampilan terbaik. Sebab, penghargaan untuk kategori ini merupakan penghargaan yang sangat diharapkan seluruh peserta setiap penyelenggaraan Otonomi Expo & Forum”, jelas Kepala BPPT Kabupaten Bengkalis, H Umran, sebagaimana disampaikan Kabid Promosi dan Investasi Johansyah Syafri, Minggu (27/5) kemarin.

PENGHULU

Ditambahkan mantan Sekretaris DPRD Bengkalis ini, pemenang I dan II untuk penghargaan kategori stan dengan penampilan terbaik pada expo yang dibuka Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Kamis (24/5) lalu itu, diraih Kabupaten Musi Banyuasin (Sumatera Selatan) dan Jember (Jawa Timur). Diakui Umran yang belum genap dua bulan menjabat Kepala BPPT Bengkalis., penampilan stan Kabupaten Bengkalis memang belum sebaik Musi Banyu Asin maupun Jember. Dari ukuran stan saja per-

bedaannya sangat jauh. Stan Kabupaten Bengkalis hanya 3x6 meter. Sementara Musi Banyu Asin empat kali ukuran stan Kabupaten Bengkalis. “Stan Musi Banyu Asin 6x12 meter dan merupakan salah satu kabupaten yang mengikuti Otonomi Expo & Forum 2012 dengan stan terluas. Meskipun dari luas stan kalah jauh, namun dari segi penyajian materi informasi tentang potensi dan peluang investasi yang dimiliki, stan Kabupaten Bengkalis mampu bersaing. Termasuk dengan stan Jember,” jelas Umran.(rilis)

Wabup Ingatkan ULP

‘Jangan Sembarangan Tetapkan Pemenang Tender’ Penulis: Zulkarnain, Bengkalis

BENGKALIS –Guna menjaga kualitas proyek serta penyelewengan, Wakil Bupati Bengkalis, H Suayatno mengingatkan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bengkalis selaku pelaksana kegiatan pelelangan satu pintu mulai tahun 2012 ini. Wabup meminta kesalahan tahun-tahun sebelumnya jangan terulang, yaitu panitia lelang memenangkan rekanan pelaksana proyek secara sembarangan. “Harapan kita pada tahun 2012 ini pelaksanaan proyek khususnya kegiatan fisik jauh lebih baik dari tahun 2011 lalu. Untuk itu saya mengingatkan ULP selaku pelaksana pelelangan untuk tidak memenangkan secara sembarangan apalagi melakukan kolusi dan nepotisme dengan rekanan untuk mendapatkan proyek,” ujar Suayatno kepada wartawan, Minggu (27/5). Pemenangan proyek secara sembarangan akan merusak pekerjaan, kemudian resikonya adalah proyek terbengkalai karena kontraktor yang dimenangkan tidak profesional. Selain itu dalam melakukan evaluasi terhadap penawaran harus

dilakukan secara cermat, menjauhkan kolusi serta kedekatan. Khusus proyek fisik wabup juga menyinggung tentang kualitas pekerjaan pada tahun 2011 lalu yang ditemukan cukup banyak asal-asalan. Salah satu indikator dari prilaku panitia lelang yang sembrono kata Suayatno adalah panitia lelang memenangkan rekanan dengan melakukan kolusi, termasuk menerima “uang suap” dari rekanan agar mendapatkan proyek. Hal itu terjadi pada tahun-tahun sebelumnya di mayoritas dinas, sehingga dampaknya sangat negatif terhadap realisasi proyek dan masyarakat me-

nanggung akibat dari perbuatan tersebut. “Jujur saja, saya sudah mendapat laporan serta informasi dari banyak pihak kalau ada oknum panitia lelang dahulunya disejumlah SKPD memenangkan rekanan yang memberi uang sogokan. Untuk itulah ULP dibentuk sehingga dalam pemenangan proyek betul-betul berlangsung secara fair, dan anggota ULP jangan melakukan kesalahan seperti yang terjadi saat lelang proyek masih dilakukan di masing-masing SKPD,”ingat Suayatno sambil berharap ULP bersikap fair. Disisi lain Suayatno juga memperingatkan ULP agar jangan mau di-intervensi dalam proses lelang proyek. Kemudian ia menyinggung soal bantingan harga oleh rekanan agar dilakukan secara wajar, tidak berlebihan karena akan merusak mutu dari pekerjaan itu sendiri. Dikatakan, untuk kegiatan fisik, ULP harus selektif mengevaluasi

penawaran yang diajukan, harus melalui koreksi aritmatika. “Jangan mentang-mentang ada rekanan membanting melebihi 20 persen bahkan hingga 30 persen dari HPS dan mendapat rangking teratas langsung dimenangkan. Pada kegiatan proyek fisik bantingan diatas 20 persen itu tidak wajar,karena kondisi geografis serta struktur alam di Bengkalis ini berbeda, dimana biaya mobilisasi material didatangkan dari luar daerah,” ujar politisi dari PKS ini menjelaskan. Dicontohkan pada tahun 2011 lalu di Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) banyak rekanan yang melakukan bantingan harga diatas 20 persen bahkan hingga 31 persen dari HPS malah dimenangkan panitia. Terbukti dilapangan mayoritas proyek yang dikerjakan rekanan dengan bantingan tertinggi itu yang bermasalah. “Kejadian seperti ini jangan terulang lagi oleh anggota ULP. Juga praktek kolusi,

BUPAT A I BENGKALIS H. Herliyan Saleh bersama istri didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Bengkalis Alfakrurrazi saat melakukan peninjauan di Pasar Sayur usai menghadiri pembukaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarkat (BBGRM) IX dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 40 di Jawa Timur Kamis (24/5).(alfis) seperti setoran kepada panitia lelang untuk memenangkan proyek harus dihilangkan. Den-

gan dibentuknya ULP, harapan kita pelaksanaan lelang proyek akan semakin baik,tidak ada

lagi praktek KKN serta memenangkan rekanan secara sembarangan,” harapnya *

Dianggarkan Rp120 Miliar

Dewan Sebut Pembiyaan Proyek MY Beratkan APBD BENGKA K LIS – Sistem pembiayaan proyek multi years (MY) yang dianggarkan Pemkab Bengkalis dinilai akan memberatkan APBD Bengkalis pada tahun mendatang. Pasalnya dengan total anggaran Rp2.5 triliun untuk enam paket jalan poros dan lingkar, pada tahun 2012 ini hanya dialokasikan anggaran Rp120 miliar, masing-masing Rp20 miliar untuk setiap paket. Anggota komisi III DPRD Bengkalis bidang keuangan daerah, Almi Husni SHI yang dikonfirmasi soal tersebut me-

nyebutkan bahwa sistem pembiayaan MY harus ditinjau ulang. Alasannya, dengan total anggaran Rp2.5 triliun, sementara untuk tahun 2012 hanya dianggarkan Rp120 miliar masih ada kekurangan pendanaan sekitar Rp2.380 triliun diluar penawaran oleh kontraktor nantinya saat pelelangan. “Sesuai pernyataan dari pejabat di Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) bahwa pembiayaan proyek MY sepenuhnya bersumber dari APBD Bengkalis dan selesai dilaksan-

akan pada tahun 2015 mendatang, maka kekurangan pembiyaan akan memberatkan APBD pada tiga tahun anggaran berikutnya. Bayangkan kalau kekurangan pembiayaan sekitar Rp2.3 triliun harus dibayar dalam tiga tahun anggaran (2013,2014 dan 2015,red) maka setiap tahunnya APBD yang tersedot sekitar Rp700 sampai Rp800 miliar,” ujar Almi kepada wartawan Minggu (27/5). Dengan besaran APBD yang ada sekarang sambung politisi PKB itu, jelas akan

menganggu pembiayaan kegiatan lainnya. Apalagi setiap tahunnya sumber pendapatan dari Dana Bagi Hasil (DBH) serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp2.4 triliun. Sedangkan yang membuat APBD Bengkalis menembus Rp4 triliun pertahun didongkrak oleh sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) tahun anggaran sebelumnya. Almi juga mempertanyakan kebijakan menggulirkan proyek MY sepenuhnya menggunakan dana APBD yang dinilai

kurang relevan. Padahal Pemkab Bengkalis bisa menggunakan dana APBN melalui lobi ke pusat serta APBD Propinsi Riau khususnya untuk jalan lingkar Duri Barat dan Duri Timur serta jalan poros Temiang Kecamatan Bukit Batu ke kota Duri. “Mentang-mentang APBD besar, semua pembiayaan pembangunan bersumber dari sana. Seharusnya untuk jalan lingkar di kota Duri serta jalan poros Duri-Bukit Batu itu bisa menggunakan dana APBN atau APBD Propinsi dengan sistem

KMPL “Papal Jaya”

Potret Kepedulian Suku Asli Terhadap Abrasi setidaknya kita harus memulai,” ujar Jaya, ketua KMPL Papal Jaya kepada media ini usai penanaman bibit api-api, pekan lalu. Abrasi yang terjadi di perkampungan tersebut diperkirakan mencapai 5 meter pertahun. Saat ini saja, dengan perhitungan mundur, dalam kurun waktu 5 tahun sudah hampir 30 meter daratan yang amblas ke laut. Dengan sekitar 5000 batang bibit api-api, sebenarnya belum bisa mencegah terjadinya abrasi. Menurut Jaya, masih ada sepanjang 500 meter lagi bibir pantai yang secara bebas diterjang ganasnya gelombang Selat Malaka. “Ini baru perkampungan kita, sepanjang kanan kiri garis pantai antara 200 – 300 meter. Kemudian ke arah laut sekitar 300 meter. Belum termasuk kawasan pesisir di perkampungan lain yang juga mengalami nasib sama dengan kami,” tutur Jaya. Ada alasan tersendiri men-

juga menggunakan anggaran. “Setahu saya cukup banyak planning kepala daerah untuk memajukan daerah ini. Semua itu jelas membutuhkan biaya, sementara untuk proyek MY saja nantinya akan menguras dana sekitar Rp700 miliaran, lantas pembiayaan untuk ADD dan UED-SP, pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta sektor pendidikan, kesehatan akan berkurang karena melunasi pembiayaan proyek MY tersebut,” katanya.(zul)

LINTAS

POTRET PEMBANGUNAN

HARI masih pagi manakala ratusan warga yang berada di Dusun Papal Desa Bantan Air Kecamatan Bantan, tepatnya di perkampungan suku asli beramai-ramai “terjun ke laut”. Hari itu, di bawah koordinir Kelompok Masyarakat Pecinta Lingkungan (KMPL) Papal Jaya mereka punya hajatan besar, menanam setidaknya 5000 batang pohon api-api (Avicennia sp). Penanaman bibit pohon ini merupakan kegiatan rutin masyarakat di perkampungan tersebut. Fenomena alam, abrasi yang meluluhlantakkan daratan membuat masyarakat di sana satu suara, bahwa harus ada upaya untuk mencegah, paling tidak meminimalisir terjadinya abrasi. Penanaman bibit mangrove merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir dampak lingkungan tersebut. “Kami tahu, apa yang kami lakukan ini sebenarnya masih jauh dari harapan. Tapi

sharing budget serta perusahaan swasta. Tidak harus semua pembiayaan pembangunan yang vital itu menguras APBD,” ungkap Almi memberikan alasan. Dikatakan, bahwa dana APBD itu juga untuk belanja rutin pemerintah yang setiap tahun hampir mencapai Rp 1 triliun. Kemudian kepala daerah juga bakal menggulirkan mega proyek kawasan industri di Buruk Bakul, pembangunan Universitas dan sekolah pendukung, pembangunan pelabuhan udara (Bandara) yang otomatis

gapa belum semua bibir pantai itu ditanami bibit api-api. Disamping keterbatasan dana untuk membeli bibit, mereka juga dihadapkan kepada kurangnya keahlian untuk melakukan pembibitan. Adanya program penanaman mangrove dari BLH menurut Jaya sedikit banyak membantu masyarakat suku asli ini untuk menyelamatkan lingkungan. “Kita berharap program BLH ini bisa ditingkatkan lagi, dengan anggaran yang lebih besar,” ujarnya. Sekilas, keinginan masyarakat di sana untuk mempertahankan daratan dari terjangan abrasi sudah mulai muncul. Setidaknya, saat penanaman api-api, hampir sebagian besar warga terjun ke lapangan. Tua, muda, laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak ikut bersama-sama menanam bibit api-api, dibawah binaan BLH serta pendampingan dari LSM Bahtera Melayu. Kepala BLH Bengkalis

melalui Kasubid Pengembangan Lingkungan, Norman saat ditemui di lokasi mengungkapkan apa yang dilakukan oleh KMPL Papal Jaya bersama masyarakat merupakan awal yang bagus dalam menyelamatkan lingkungan dari fenomena abrasi. “Memang untuk mencegah setidaknya meminimalisir dampak abrasi, perlu juga peran

serta dari masyarakat. Kita dari BLH akan berupaya semaksimal mungkin memberikan dukungan, baik dalam bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan, maupun penanaman mangrove,” ujar Norman seraya menambahkan, kegiatan yang sama juga dilakukan oleh KMPL Belukap di Desa Teluk Pambang, Kecamatan Bantan.(zul)

TANAM MANGROVE - warga ramai-ramai tanam bibit mangrove untuk mencegah abrasi (zul)

Hari Anak Nasional Dimeriahkan Pawai PERINGATAN Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2012, di Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis dirasakan begitu semarak dan meriah. Sabtu (26/5), ratusan murid Taman Kanak-kanak (TK) di Sungai Pakning didampingi orang tua dan gurunya penuh semangat mengikuti aneka lomba bina aktivitas murid dan guru TK, dengan melaksanakan pawai yang di mulai dari depan Kantor Camat Bukit Batu menuju kantor Koramil Bukit Batu dengan jarak lebih kurang 400 meter. Anak-anak yang dihias dengan berbagai kostum terlihat antusias menunjukkan penampilan terbaiknya untuk meraih nilai maksimal dan dinobatkan sebagai juara. Sejak siang sebelum pawai anak-anak yang sudah siap tampil mengikuti pawai sudah tampak berkumpul di halaman kantor camat. Pawai berlangsung meriah dengan disaksikan oleh masyarakat kota Sungai Pakning, sempat terjadi macet sebentar selama pawai dilaksanakan, namun cukup menghibur warga setempat. Sementara itu pada Minggu (27/5) Camat Bukit Batu Andris Wasono membuka langsung perlombaan senam yang diikuti oleh murid-murid TK maupun guru bertempat di Gedung serba Guna Bujang Kelana, camat didampingi oleh beberapa Upika. “Peringatan HAN menjadi momen penting untuk meningkatkan konsentrasi dan perhatian kita pada pola pendidikan, dan pembinaan generasi muda Indonesia di usia emas,” kata Andris Wasono dalam sambutan pembukaannya. Camat beserta UPIKA turut berbaur bersama anak-anak yang merayakan HAN di Gedung Serba Guna Bujang Kelana Sungai Pakning. “Kami sangat mengharapkan kualitas anakanak Indonesia, khususnya di Kecamatan Bukit Batu ini semakin meningkat dengan beragam aktivitas positif yang bisa menumbuhkembangkan kreativitas bocah-bocah yang masih dalam usia dini,” kata camat mengakhiri.(Alfis)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.