18052012-metroriau

Page 16

16

BENGKALIS

Negeri Gemilang, Cemerlang dan Terbilang

METRO RIAU JUMAT

Advertorial Publikasi Pembangunan Kabupaten Bengkalis

18 Mei 2012

Manfaatkan Liburan Panjang, Bengkalis Lengang LIBUR panjang empat hari dimanfaatkan sebagian besar warga Bengkalis untuk berlibur ke luar kota, terutama ke Pekanbaru. Jalan-jalan di Kota Terubuk yang pada hari biasa cukup ramai, terlihat lengang sejak Kamis (17/5). Seperti Chaidir yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bengkalis, memanfaatkan libur panjang kali ini dengan membawa keluarganya ke Pekanbaru. Chaidir meninggalkan Pulau Bengkalis bersama keluarga menggunakan mobil pribadi untuk menikmati libur panjang di Kota Bertuah. Menurut rencana ia baru kembali ke Kota Terubuk, Minggu (20/5) siang.

Ketika ditanya apakah arus penyebarang di pelabuhan Roro Air Putih, Kecamatan Bengkalis lancar, menurutnya cukup ramai dibandingkan hari biasa. Bahkan ia harus rela antre meski sudah berusaha datang pagi ke pelabuhan. “Awalnya kami berharap bisa nyebrang feri pertama, tapi tidak bisa lewat karena jumlah kendaraan

CAKAP

yang hendak menyeberang cukup ramai. Baru feri ketiga kami bisa nyeberang ke Pakning,” jelas Chaidir. Ramainya warga Bengkalis yang keluar kota juga ditandai banyaknya rumah-rumah yang kosong. Seperti dituturkan Taufik, warga Gang Abdul Hamid, sebagian besar tetangganya sudah pergi. “Kiri kanan rumah

pada kosong. Sebagian besar tetangga nampanya berlibur panjang ke Pekanbaru,” ungkap Taufik. Kemudian jalan-jalan protokol yang pada hari biasa cukup ramai, kemarin tampak sepi. Demikian pula kedai-keda kopi, tampak sepi pengunjung jika dibandingkan pada hari biasa (zul)

Terkait Pengunduran Diri Kadishub

Herliyan Diminta Evaluasi Pejabat Penulis: Zulkarnain, Bengkalis

BENGKALIS – Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh diminta untuk melakukan evaluasi ulang terhadap para pejabat eselon II yang saat ini memegang jabatan kepala di sejumlah SKPD. Sangat memungkinkan, masih ada para pejabat yang merasa tidak mampu tapi memaksakan diri untuk melaksanakan tugas sebagai pimpinan SKPD. “Mengapa saya katakan demikian, ini bisa dilihat dari menurunnya kinerja para pegawai. Dimana-mana mereka bekerja seperti tidak bergairah,”ujar pengamat sosial kemasyarakatan, E Sangur SHMH kepada media ini melalui hubungan ponsel, Kamis (17/5). Dikatakan, tidak semua pejabat eselon II memiliki sikap sportif sebagaimana ditunjukkan oleh Kadishubkominfo, H Abdul Hamid. Hal itu bisa karena para pejabat eselon II ini masih mengharapkan tunjangan jabatan karena faktor kebutuhan. Bisa juga karena alasan sosial, merasa malu dengan masyarakat kalau mereka tidak memilii jabatan. “Akhirnya walau dengan rasa terpaksa, mereka tetap menjadi pimpinan SKPD. Walau akhirnya berdampak kepada menurunnya kinerja di SKPD yang ia pimpin,” kata Sangur lagi. Dikatakan, terlepas dari bagaimana proses seleksi terhadap para pejabat tersebut, Dirinya berharap agar Bupati Bengkalis termasuk di dalamnya Baperjakat melakukan evaluasi ulang. Pejabat yang dipilih hendaklah bukan berdasarkan loyalitas sebagai syarat utama,

melainkan profesionalitas. “Orang yang profesional maka akan bekerja sesuai dengan tupoksi yang diberikan. Outputnya selain kinerja bagus, juga akan menumbuhkan loyalitas terhadap pimpinan. Namun, orang yang loyal terhadap pimpinan, belum ada jaminan kalau mereka bisa bersikap profesional,” papar Sangur. Untuk itu, kalau memang Bupati Bengkalis menginginkan visi misi Pemkab tercapai dengan baik, maka sudah menjadi suatu keharusan, para pejabat yang ditunjuk untuk memegang jabatan adalah mereka yang profesional. Komisi I Dukung Sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Bengkalis, Hj Mira Roza mendukung langkah pengunduran diri yang diambil oleh Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishub Kominfo), H Abdul Hamid. Menurut politis perempuan PKS tersebut, langkah yang diambil oleh Kadishub, bukan langkag seorang pengecut, tapi sebuah sikap profesional dan realistis. “Kadis Perhubungan mundur karena merasa tidak mampu menjalankan tugas.

Bagi kita ini bukan sikap seorang pengecut atau lari dari tanggungjawab. Tapi ini menunjukkan sikap profesionalisme dan realistis,” ujarnya. Dikatakan, seorang

pejabat yang lebih memilih memaksakan diri mengemban tugas yang sebetulnya tidak dikuasai, akan lebih besar dampaknya. Tidak hanya merugikan masyarakat atau tidak bisa menyelesai-

kan tugas yang diberikan oleh pimpinan, tapi juga bisa berakibat fatal, seperti tersangkut persoalan hukum dan lainnya, karena tersalah melaksakan tugas. “Mestinya sikap seperti

ini menjadi contoh bagi pejabat yang lain. Kami juga meminta Bupati agar lebih objektif dan selektif dalam memilih pegawai untuk menduduki sebuah jabatan tertentu. Terutama untuk SKPD

yang memang membutuhkan spesifikasi tertentu dan menguasi secara teknis pekerjaan yang diembannya. Seperti dinas Perhubungan, PU, dinas Pendidikan, Kesehatan dan lainnya,” papar Mira.*

BUPATI BENGKALIS, Ir H Herliyan Saleh MSc bersama dengan Wakil Bupati Bengkalis, Drs H Suayatno, Camat Rupat Utara, Agus Sofyan MBa dalam acara pembukaan BBGRM dan HKG PKK Di Rupat Utara. (eric)

Festival Kebudayaan akan Ditata Ulang BENGKA K LIS – Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Bengkalis akan melakukan penataan ulang terkait dengan kegiatan festival kebudayaan yang diselenggarakan selama ini. Penataan tersebut dilakukan agar kuantitas maupun kualitas dari kegiatan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu disampaikan Kadis-

budparpora Kabupaten Bengkalis, H Tuah Hasrun Saily kepada sejumlah wartawan belum lama ini. “Program kita, selain mengembangkan potensi wisata baru, kegiatan lainnya adalah menata ulang festival kebudayaan yang ada selama ini. Termasuk juga kemungkinan membuat festival kebudayaan lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Tuah ini. Dikatakan, festival yang

ada selama ini seperti festival kompang, festival bujang dara, dari sisi proses seleksi peserta masih terbatas. Kedepan, Disbudparpora akan memprogramkan bagaimana kegiatan seperti ini bisa mulai dilseleksi dari tingkatan terendah yaitu desa. Pihak kecamatan akan mengkoordinir proses seleksi para peserta di masing-masing desa. Selanjutnya, pemenang dari hasil seleksi tersebut, yaitu pe-

menang tingkat kecamatan, baru diikutsertakan pada festival tingkat Kabupaten Bengkalis. Selain proses seleksi yang dimulai dari desa, Tuah mengatakan, kuantitas festival pun akan ditingkatkan. Seperti festival kompang, menurut Tuah, sudah selayaknya dilakukan klasifikasi para peserta, misalnya tingkat pelajar dan umum. Untuk tingkat pelajar dikelompokkan lagi sesuai dengan

tingkatan sekolah, apakah SD, SLTP, SLTA maupun PT. “Alangkah senangnya kita melihat anak-anak SD bisa tampil memainkan kompang. Kalau pembinaan berjalan dengan baik, tidak mustahil permainan mereka akan sangat menarik. Disamping bisa mendukung potensi wisata di Kabupaten Bengkalis, Hal ini juga bisa mejaga kelestarian budaya,” kata Tuah. (zul)

POTRET PEMBANGUNAN

PNPM Mandiri Perkotaan akan Benahi BKM dan KSM PROGRAM Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Kabupaten Bengkalis siap membantu Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam mengentaskan kemiskinan. Hal tersebut disampaikan oleh para anggota PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Bengkalis yang tergabung dalam Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di dalam kegiatan Lokakarya Peran dan Fungsi Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Bengkalis. Dalam kegiatan tersebut, BKM dan KSM yang ada di Kecamatan Mandau yang tergabung dalam PNPM Mandiri Perkotaan juga dalam setiap kegiatannya selalu memberikan yang terbaik untuk masyarakat sekitar lingkungan mereka berada. Yang mana, saat ini yang paling

terasa oleh masyarakat adalah pembangunan infrastruktur jalan yang ada di daerah yang tidak terjamah oleh proyekproyek Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis. Dalam kesempatan itu, Kasatker PIP PNPM Mandiri, Nila Kesuma ST melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PNPM Mandiri Perkotaan, Luthfi Hendra kepada Metro Riau, Kamis (17/5) mengatakan, PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Bengkalis saat ini akan meningkatkan kinerjanya di dalam masyarakat dan juga membenahi BKM dan KSM yang ada untuk lebih baik dalam masa mendatang. Karena bagaimana pun juga PNPM Mandiri Perkotaan merupakan mitra dari Pemerintah dalam membantu mengentaskan kemiskinan yang ada di setiap daerah di Indonesia. “Bagaimana pun juga kan

pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Ya karena pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai,” ucap Luthfi. Dirinya menambahkan, PNPM Mandiri Perkotaan Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Dalam kegiatan ini, supaya dalam memasuki tahun ke-4 agar lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Juga, melihat perkembangan PNPM Mandiri Perkotaan dari tahun sebelumnya juga. Tujuannya membangun komunikasi dan koordinasi

stakeholder dalam mendukung integrasi PJM Pronangkis dan Musrembang di tingkat kelurahan, kecamatan dan kota/kabupaten. (eric)

PPK PNPM MANDIRI Perkotaan Kabupaten Bengkalis Luthfi Hendra sedang mendengarkan masukan-masukan dari BKM dan KSM yang ada di Kecamatan Mandau agar PNPM Mandiri Perkotaan Bengkalis lebih baik lagi. (eric)

LINTAS

Petani Keluhkan Harga Karet Turun

NASIB petani karet saat ini tengah apes. Tak hanya kendala hujan yang sering turun pada malam hari yang membuat petani tak dapat menoreh, harga karet pun dari minggu ke minggu terus menurun. Jika pada awal Mei harga karet masih berkisar pada harga Rp13.000 per kilogram, namun memasuki minggu ketiga, harga turun drastis menjadi Rp9.000 per kilogram. Turun harga karet yang cukup drastis ini di pulau Bengkalis ini membuat para petani kelimpungan. Mereka kewalahan untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. Maryati, seorang petani karet di Bantan Kamis (17/5) mengaku kaget, saat menjual karet yang baru dua hari ditorehnya pada Rabu (16/5). Toke yang menampung karetnya hanya memberikan hasil penjualan karetnya sebanyak 11 kilogram sebesar Rp99.000. “Saya heran kok hanya Rp99.000 karet saya dihargai. Setelah saya tanya ke toke, katanya harga karet hanya Rp9.000 per kilogram. Padahal tiga hari sebelumnya masih mencapai Rp13.000 per kilogram” katanya. Dengan harga yang hanya Rp9.000/ per kilogram tuturnya lagi, petani makin sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena hanya dari karet sematalah, penghasilan yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Kalau macam kami petani ini, hanya semata-mata dari hasil menoreh getah (karet) inilah yang kami harapkan untuk dapat menutupi kebutuhan sehari-hari. Saat harga masih Rp13.000 per kilogram, masih saja kami tidak dapat memenuhi kebutuhan secara penuh, apalagi harga sekarang hanya Rp9.000,”ungkapnya. Selain harga yang makin menurun, petani karet juga kesulitan untuk menoreh, karena tak jarang pada malam hari sering turun hujan, sehingga petani tak dapat menoreh pagi harinya. Terkadang untuk mensiasati agar terus dapat menghasilkan, petani menoreh pada sore hari. Seperti yang dilakukan oleh Apsah, ibu dua anak yang menerima upah menoreh getah milik tetangganya itu, lebih memilih menoreh pada sore hari, agar ia tetap bisa mendapat penghasilan dari upah menoreh getah tersebut. “Kalau pada subuh atau pagi hari, kadang tak bisa karena hujan sering pada malam hari sekarang ini. Makanya daripada tak dapat menoreh sama sekali, saya sering lakukan pada sore hari,”ujarnya. (zul)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.