03052012-metroriau

Page 21

21

RIAU HARI INI

METRO RIAU KAMIS 3 MEI 2012

Masalah Sengketa Lahan Perlu Duduk Bersama PANGKALANKERINCI – Permasalahan sengketa antara masyarakat dengan perusahaan terkait areal Hak Guna Usaha (HGU) acap terjadi. Masyarakat meminta permintaan enclave atas lahan perusahaan-perusahaan perkebunan. Apalagi ada 35 perusahaan perkebunan dan sembilan

pabrik kelapa sawit masih beroperasi di Pelalawan. Ini ditegaskan Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Drs H Zulher MS, saat berkunjung ke Kabupaten Pelalawan, Selasa (1/5). Kunjungan terkait sosialisasi berbagai program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau di sektor perkebu-

nan rakyat itu dilakukan ke Dinas Perkebunan Kabupaten Pelalawan, PT Musim Mas dan sekaligus berdialog dengan pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) di Pangkalankuras. “Masalah sengketa antara masyarakat dengan perusahaan terkait areal Hak Guna Usaha (HGU) memang masih menjadi permasala-

han akhir-akhir ini. Namun, keterlibatan semua pihak perlu duduk bersama demi meningkatkan perekonomian desa,” sebutnya. Selain berkunjung ke Dinas Perkebunan Pelalawan, Zulher juga berkunjung ke PT Musim Mas di Batangkulim, Kecamatan Pangkalankuras. Bersama Zulher, juga

turrut serta tim penilaian usaha perrkebunan dari Dinas Perkebunann Riau. Selain itu, Zulher juga meelakukan dialog dengan penngurus KUD Merbausakti dann KUD Rawa Tengkuluk tenntang berbagai prograam perkebunan pro rakkyat. (dors) H Zulher

Rumah Suku Talang Mamak Dibakar

Dewan Ancam Tim TNBT ke Ranah Hukum Penulis: Zulpen, Rengat

RENGAT – Ada komonda datang tiba-tiba. “Usir me_reka!”, “Bakar rumah mereka”. Api membakar dengan cepat rumah yang memang terbuat dari kayu dan sejumlah atap dari daun rumbia. Dan, perintah itu dengan cepat meluluhlantakkan kampung yang terletak di Dusun Datai, Desa Rantaulansat, Kecamatan Batanggansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Kini, rumah-rumah sekelompok Suku Talang Mamak itu tinggal puing-puing arang hitam legam. Tak ada sisa yang bisa dikais mereka berjumlah 30 kepala keluarga (KK). Mereka hanya diam membisu ketika Metro Riau, mencoba menghampiri satu diantara mereka yang memang kebanyakan tidak bisa membaca apalagi tulis-menulis. Namun, pantauan Metro Riau, peristiwa ini membuahkan rasa haru yang berkecamuk dalam benak. Meski sedikit ada pengakuan bahwa mereka takut untuk tinggal di lahan itu. Aduh, hanya karena gara-gara dituding merusak lingkungan dan menjual lahan yang berujung pada pembakaran. Aksi ini diduga dilakukan Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Aksi ini berawal dari penahanan dua warga suku Talang Mamak. Atas penahanan yang dilakoni oknum TNBT, Kadus Datai mencoba menyusul warga ke Pos TNBT di Belilas Kecamatan Seberida. Saat itu pula, Kadus bersama warga lainnya dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan yang dibuat TNBT. Tapi apa lacur, warga Talang Mamak yang memang tidak mengerti membaca dan menulis, juga takut tetap saja menandatangi pernyataan tersebut.

berjanji akan berupaya maksimal mungkin untuk memperjuangkan kepentingan anggaran bidang pertanian Inhil di tingkat pusat. “Apa yang kita perbuat selama ini murni untuk kepentingan masyarakat. Menjelang akhir masa jabatan, saya akan berkonsentrasi dan fokus untuk menampung berbagai aspirasi rakyat,” tukasnya. Sejuah ini 174 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Inhil, sudah mendapatkan bantuan dana sebesar Rp17, 6 miliar dari pusat, sedangkan 25 lainnya belum menerima. Sementara Kepala BP2KP Inhil, Raja Indra Jaya, mengatakan dari 170 petugas penyuluh pertanian, terdapat 44 unit sepeda motor kondisi baik, sementara beberapa unit dalam keadaan rusak. (zulfadli)

Anggota gg DPRD Inhil Masuki Masa Reses III

TEMBILAHAN – Di jadwalkan pada minggu ini sebanyak 45 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri Hilir (Inhil) memasuki masa reses atau biasa disebut jaring aspirasi masyarakat. Ini dikatakan Wakil Ketua DPRD Inhil, H Muslimin, Rabu (2/5). “Jika tidak ada halangan, saya dan kawan-kawan lainya akan mengelar reses dalam minggu ini,” ujarnya. Jadi jadwal reses yang diputuskan melalui rapar bamus anggota DPRD Inhil, katanya, akan dapat mengetahui teknis pelaksanaan reses. Namun jika melihat dari pengalaman reses masa sebe-

menggangu ekosistem lingkungan sekitarnya. Bahkan, aksi dilaksanakan pada Selasa (3/4) lalu itu dise-

butnya sebagai operasi fungsional terhadap pengamanan hutan kawasan Balai TNBT. “Sebagai pengelola kawasan konversi,

“Memang surat pernyataan itu dibacakan tapi mereka itu tidak mengerti maksud isi surat tersebut. Mereka lebih banyak buta huruf,” terang Anggota DPRD Inhu, Juanda mengaku tahu sifat dan karakter warga suku Talang Mamak. Alasan itu pula, Juanda, yang sehari-hari acap berbual dengan mereka, akhirnya menilai bahwa sikap oknum tim TNBT anarkis dan bertentangan hukum di republik ini. “Aksi ini sudah keterlaluan dan anarkis. Saya akan bawa kasus ini ke jalur hukum dan DPRD,” ancamnya. Bila kasus ini ditarik ke dewan, kata Juanda, pihaknya akan melibatkan instasi terkait dan tim TNBT, untuk meminta klarifikasi. “Kondisi ini akan disampaikan kepada pimpinan DPRD Inhu. Kita minta pihal terkait untuk mengklarifikasi. Dan, mencari solusi terbaik dan bijak menyelesaikan masalah ini,” tegasnya. Juanda, dan sejumlah warga suku Talang Mamak diantaranya, tokoh masyarakat Santek, Kadus Datai, Sukar dan sejumlah warga lainnya mengisahkan ihwal tersebut di kantor DPRD Inhu, Pematang Reba. Sementara Kepala TNBT, Ir M Tabur, dikonfirmasi Metro Riau membantah bahwa pihaknya melakukan pembakaran terhadap rumah warga

Penyuluh Inhil Terima 18 Unit Motor Pertanian TEMBILAHAN – Anggota Komisi IV DPR-RI Hj Nurlia, Rabu (2/4) menyerahkan 18 unit sepeda motor bantuan dari Kementerian Pertanian RI kepada petugas penyuluh PNS di Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat khususnya petani tersebar di 20 kecamatan se-Inhil. Hj Nurlia mengatakan pentingnya keberadaan petugas penyuluh, karena posisinya sangat membantu tugastugas pemerintah dan petani dalam upaya peningkatan produksi pertanian. “Semoga bantuan ini bermanfaat. Rawatalah barang tersebut seperti milik sendiri,” pesannya. Disamping itu, Nurlia juga

suku Talang Mamak. Tapi diakuinya pula mereka memusnahkan sejumlah gubuk dan pondok lantaran dinilai sudah

lumnya satu anggota dewan mendapat jatah sebanyak dua kali dalam sekali masa reses. Biasanya anggota dewan Inhil, menggelar reses dengan berkelompok-kelompok berdasarkan daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Namun, pada masa reses kemaren, reses sudah berubah menjadi perorangan anggota dewan. Dengan berubahnya pola reses menurut Muslimin, tahapannya tetap berjalan seperti biasa. “Ini sedikit dirubah, sebelumnya dilakukan secara berkelompok, tapi kini perorangan. Tetapi tetap tidak merubah esensinya,” tutupnya. (zulfadli)

PENGEMIS ANAK K - Pengemis atau dikenal istilah Gepeng (gelandangan dan pengemis) berusia anak-anak makin marak di Pekanbaru. Padahal mereka tidak tergolong gelandangan, pasalnya ia bisa mengecam pendidikan. Ini terlihat pengemis anak-anak melakukan aksi penipuan dengan cara berpura-pura kaki tidak ada, di Jalan Soekarno Hatta simpang mall SKA Pekanbaru, Sabtu (17/3). (asgar)

DBD Serang 8 Balita Warga Rangsang RANGSANG – Dela elapan anak di bawahh lima tahun (balita) warga Desa Tanjungsamak Kecamatan Rangsang, terjangkit Demam Berdarah Denguee (DBD). Warga berharap arap sangat, peran Dinas Kesehatan melalui Puskesmas ditingkatkan secara maksimal melalui antisipasi pencegahan dini. Tokoh masyarakat Desa Tanjungsamak, n Kecamatan Rangsang, Drs Sujono juga salah satu anggota KPU Kepulauan Meranti, Rabu (2/5) lewat seluler mengaku khawatir bila dinas terkait lamban mengantisipasi terkait mewabahnya DBD di wilayahnya. “Saya khawatir bila tidak diperhatikan secara serius ditakutkan penyakit menyebar ke anak-anak

yang lain,” bimbangnya. Alasan itu, ia dan sejumlah warga menghharapkan Puskesmas Tanjungsamak m ssegera melakukan fogging di rumah-rufo maah warga. Ini juga diamini warga desa setempat, Adek Bakri. Ia risau terkait belum adanya sosialisasi dan fogging dilakukan Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Padahal, penderita DBD sudah terdeteksi dan terdaftar di Puskesmas. “Pekan lalu satu orang, kini jumlahnya sudah mencapai delapan orang. Seharusnya dinas terkait turun ke lapangan untuk mengingatkan setelah mengetahui ada penderita DBD,” geramnya. “Jangankan mengingatkan, antisipasi dengan menyemprot saja tidak ada,” katanya. Pelaksana Harian (Plh)

Kepala Puskesmas Kecamatan Rangsang, dr Ahmad Manguli, saat dihubungi, Rabu (2/5) membenarkan adanya warga yang terjangkit DBD di Desa Tanjungsamak, Kecamatan Rangsang. “Kasus DBD nya sudah ada. Tapi kita sudah melakukan fogging sebanyak dua siklus, siklus pertama, dan kedua. Yang pasti kita tetap siaga sejak kasus DBD menjangkiti masyarakat di wilayah Rangsang,” ucapnya. Terkait lambannya antisipasi yang dilakukan piha kecamatan, diakui dr Ahmad. Untuk itu pihaknya sudah menyurati Camat Rangsang dan sejumlah sekolah agar dapat melakukan gotong-royong di wilayah masing-masing. Sehingga penyebaran wabah DBD tidak melebar ke desa lainnya. (susanto)

Balai TNBT menghargai dan menghormati keberadaan suku Talang Mamak di Dusun Datai berjumlah sekitar 25 hingga 30

KK. Namun jika mereka sudah merusak lingkungan, dan mengarah kepada jual beli, kami aknan mencegahnya,” ucapnya. *

PEKANBARU - Mendengar kabar bahwa Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Prof Endang Sedyaningsih meninggal di RSCM pada pukul 11.45 WIB di Jakarta, sangat mengejutkan semua pihak. Apalagi Menkes Endang meninggal akibat penyakit kanker paru lanjutan, yang dideritanya selama beberapa bulan. Bahayakah penyakit kanker ini? Ketua Lembaga Penyuluhan Kanker Indonesia (LPKI) Provinsi Riau, M Arief Indrawan SE, kepada Metro Riau, usai menyampaikan makalah ini pada acara sosialisasi pencegahan dan deteksi dini kanker di Hotel Labersa Jalan Parit Indah, Pekanbaru. Katanya, setiap orang beresiko dengan penyakit kanker. Sebut saja, kanker serviks, payudara, hati, kolorektal maupun kanker prostat. “Siapa saja bisa terkena penyakit mematikan ini. Untuk itu jangan pernah takut apalagi menjadi beban pikiran karena penyakit tersebut. Nah, kenali penyakit kanker sedini mungkin,”” papar Arief ki A i f kkepada d M Metro Ri Riau, R Rabu b (2/5). (2/5) Arief juga menyebutkan bahwa penyakit kanker dapat dihindari dengan cara berperilaku hidup sehat dan seimbang. Seperti, mengurangi makanan berlemak, perbanyak makanan berserat dan antioksi dan lebih banyak makanan yang segar, kurangi makanan yang diawetkan. Ini juga dapat dilakukan dengan menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol, menghindari polusi udara dan stress, memperbanyak olah raga secara teratur melalui senam selama sebulan atau bisa sekali seminggu setelah tuntas haid. Bahkan untuk pap smear dan mamografi minimal 2 tahun sekali, dan juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur melalui cek up secara rutin. “Ini sebagai upaya bahwa dengan prilaku hidup sehat, kita akan jauh dari penyakit kaker. Tentunya diiringi pemeriksaan secara teratur,” jelasnya. (dors)

KETUA LPKI Riau M Arief Indrawan saat memperagakan senam untuk mencegah penyakit kanker dengan cara berperilaku hidup sehat dan seimbang kepada audien dari karyawan dan staf Hotel Labersa, Pekanbaru, Selasa (1/5). (ist)

Hardiknas di Inhil Berlangsung Sederhana TEMBILAHAN – Wakil Bupati, H Rosman Malomo langsung bertindak selaku pembina upacara pada peringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman kantor Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (2/5). Upacara ini diikuti seluruh peserta upacara dari unsur muspida, asisten dan kabag lingkup pemkab Inhil, kepala kantor Departemen/non de-

partemen se-Inhil, para guru dan sejumlah siswa serta para tokoh masyarakat/stake holder bidang pendidikan dan undangan lainnya. Perayaan Hardiknas 2011 ini, secara nasional mengangkat tema ‘Bangkitnya Generasi Emas Indonesia’. Wabup menyampaikan pidato resmi Menteri Pendidikan RI mengatakan bahwa manusia da-

lam dunia pendidikan merupakan subjek sekaligus objek. Keilmuan sebagai media, memanusiakan manusia sebagai salah satu tujuannya. “Inilah yang membuat pendidikan itu kompleks, menantang namun sangat mulia dan kita patut bersyukur atas kembalinya bidang kebudayaan ke Kementerian Pendidikan. Sebab, sejatinya kebudayaan dan

pendidikan memang tidak bisa dipisahkan, di dalam pendidikan selalu ada unsur budaya, begitu pula sebaliknya.,” ujar Wabup membacakan sambutan Mendiknas. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Inhil, H Fauzar, mengatakan bahwa peringatan Hardiknas tahun ini hanya dilangsungkan dengan sederhana, namun tidak

mengurangi makna dari peringatan. “Meski pagelaran Hardiknas tahun ini dilangsungkan secara sederhana, tetapi menurut Anuar makna hikmatnya dipastikan tidak jauh berbeda dari tahun lalu. Pasalnya, pada Hardiknas tahun ini bertepatan dengan Ujian Nasional (UN) bagi siswa SMA, SMP dan SD,” akunya. (zulfadli)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.