Metro Banjar edisi cetak Rabu, 20 Februari 2013

Page 8

8

Metro Banjar

Dosen Nyaris Bakar Diri KARIMUN - Aksi protes yang dilakukan seorang dosen Universitas Karimun (UK), Fitra Taufik, nyaris saja menghilangkan nyawanya. Pasalnya, ia berniat melakukan aksi bakar diri di kampus induk UK, Jalan Canggai Putri, Kelurahan Teluk Uma. Untung saja, aksi nekat Fitra urung dilakukan lantaran ia mendapat bujukan langsung dari Kapolres Karimun, AKBP Dwi Suryo Cahyono. “Saya sudah siap siap tapi Kapolres melarang, beliau turun langsung menemui saya tadi pagi di sini. Sebenarnya bukan itu intinya tapi saya ingin menyelesaikan permasalahan di kampus yang ada,” ujar Fitra Taufik usai menggelar pertemuan singkat dengan rekan rekannya di kampus UK, kemarin. Meski berterima kasih atas pandangan yang diberikan Kapolres Karimun kepadanya, masih suatu hal yang membuat Fitra kurang puas yakni terkait tidak jadinya orasi demo olehnya di kampus induk UK tersebut. “Tadi langsung dibawa masuk bertemu dengan beberapa kawan kawan di UK, pertemuan itu bukan apa apa karena kami kami saja, sementara rektor dan yayasan tidak ada di tempat,” kata Fitra. Namun begitu, ia mengaku tidak akan mundur dalam menyuarakan aspirasinya demi kebaikan UK ke depannya. Dalam waktu dekat, Fitra mengaku dirinya siap menggelar pertemuan langsung dengan pihak kampus dan Yayasan 7 Juli yang membawahi UK. “Nanti katanya mau rapat besar, semuanya coba dihadirkan, kita tunggu saja. Tadi itu cuma pertemuan antara kami kami saja,” jelasnya. Lebih lanjut dikatakan dosen Ilmu Administrasi Negara UK tersebut, banyak persoalan yang tengah melanda UK yang membuat dirinya nekad menggelar aksi demo sendiri. Fitra menuding UK saat ini berjalan tanpa aturan, rektor dan Yayasan 7 Juli terkesan jalan sendiri sendiri. Akibatnya, mahasiswa yang menjadi korban. Sayangnya, permasalahan itu selama ini, dinilai Fitra tidak pernah mendapat perhatian dari pihak kampus dan Yayasan 7 Juli. Sebagai contoh kata Fitra terkait rangkap jabatan. Pembantu Rektor I sekaligus merangkap sebagai Dekan Ekonomi. Selanjutnya tata kelola keuangan, Rektor yang pakai dana, Rektor yang mempertanggjawabkan dan Rektor juga yang buat laporan. “Kita paham kampus ini miskin tapi bukan harus seperti itu, sampai rangkap rangkap jabatan, laporan keuangan ditangani satu pihak, rektor yang pakai, rektor yang pertanggungjawabkan, rektor pula yang membuat laporan, aturan macam apa itu,” kata Fitra kesal. Ia juga mempermasalahkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kunkerta) bersama mahasiswa perguruan tinggi asal Malaysia beberapa waktu lalu. FItra menduga Kunkerta tersebut ilegal dan menyalahi aturan. “Coba tanyakan ke pihak kepolisian, ada tidak laporannya, tanyakan juga ada tidak izin dari kementerian, tidak,” katanya semangat. Belum ada keterangan resmi baik dari pihak kampus maupun dari Yayasan 7 Juli terkait tuntutan Fitra Taufik kemarin. Rektor UK, Abdul Latief tidak berada di kampus UK, saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya dan sebuah pesan singkat elektronik (SMS) yang Tribun layangkan tak dibalas. (tribun batam/yah)

Metro Buffer Barito...

Gol Henry Njobi Elad Issac Djober Firly Apriansyah

50' 58' 92'

Line Up Barito Putera 5 Henry Njobi Elad 6 Agus Cima 8 Amirul Mukninin 13 Lucky Wahyu DP 14 Fathul Rahman 21 Coulibaly Djibril 23 Dedy Hartono 25 Daewon Ha 33 Dian Agus Prasetyo PG 44 Mekan Nasirov 88 Yongki Aribowo Persepam MU 1 Alfonsius Kelvan 10 Osas Marvelous Saha 16 Denny Rumba 17 Busari 18 Kristian Adelmund 21 Ali Khaddafi 22 Rossy Noprihanis 24 Michael Orah 26 Fachrudin Wahyudi 27 Firly Apriansyah 96 Zaenal Arif

BK BK TG TG TG DP TG BK TG DP PG DP BK TG TG TG TG BK BK BK DP

Pergantian Pemain Barito Putera Lucky Wahyu DP - Rizki Mirzamah Yongki Aribowo - Nehemia Solossa Rizki Mirzamah - Syaifullah Nazar Persepam MU Rossy Noprihanis - Issac Djober Michael Orah - Achmad Rifai Zaenal Arif - Anto Samba 84'

29' 57' 87' 56' 61'

Kartu Kuning Agus Cima Zaenal Arif Mekan Nasirov Busari

17' 27' 77' 78'

◗ Sambungan halaman 1

juru kunci. Pada laga yang dipimpin wasit Dody Setia dari Indramayu, kedua tim samasama memiliki peluang meraih kemenangan. Pada menit pertama, Madura United sudah menekan pertahanan Barito melalui tendangan Zaenal Arif. Tendangan bola mendatar di sisi kanan striker P-MU itu, ditangkap sempurna kiper Dian Agus. Pada menit kelima, giliran Barito mendapat peluang emas melalui Lucky Wahyu. Sayang bola tendangan gelandang serang yang menggantikan posisi Sackie Doe yang absen, melenceng di atas gawang P-MU yang dikawal Alfonsius Keluan. Padahal, saat itu Alfonsius sudah meninggalkan mistar gawangnya. Guna menggencarkan serangan, pada menit 29, pelatih Barito memasukan Riski Mirzamah dengan menarik keluar Lucky Wahyu. Permainan Barito menjadi berkembang. Pada menit 35, Mekan Nasirov melepaskan tendangan keras yang melenceng jauh di kanan gawang. Satu menit kemudian, Zaenal Arif membalas melepaskan tendangan dari luar garis 16. Beruntung, tendangan mengarah gawang itu mampu diamankan kiper Barito Dian Agus. Hingga babak pertama berakhir dengan skor 0-0.

RABU

Penalti Memasuki babak kedua, Barito langsung menggebrak. Baru dua menit berjalan, sekitar tujuh ribu pendukung Barito di Stadio Demang Lehman bersorak riang ketika timnya mendapat hadiah penalti. Ini, setelah bola tendangan bebas Mekan menyentuh pemain belakang PMU di daerah terlarang. Striker Coulibaly Djibril kemudian dipercaya menjadi algojo tendangan penalti. Namun, upaya pemain asal Mali itu untuk menambah koleksi golnya menjadi lima buah gagal terlaksana. Eksekusi tendangan penalti mampu diblok kiper P-MU, Alfonsius Keluan. Namun, bola muntahan tersebut disambar Henry Njobi Elad, hingga skor berubah menjadi 1-0. Tertinggal 0-1, P-MU menaikkan tempo permainan dengan menekan permainan Barito. Pelatih MU Daniel Rukito memperkuat pemain depannya dengan memasukkan Issack Ys Jober dengan menarik keluar Rossi Noprianis. Begitu juga di kubu Barito, memasukan Nehemia Bill Salossa dengan menarik keluar Yongki Aribowo. Strategi Daniel Rukito terbilang jitu. Baru dua menit masuk, Jober mampu menyamakan skor menjadi 1-1, setelah tendangannya di dalam kotak 16 tidak mampu dihalau kiper Dian Agus. Pada menit 63, Henry Njobi mendapat peluang mencetak gol. Sayang bola sundulan Njobi terlalu lemah hingga

Mimpi Njobi Kesampaian SEJAK bergulirnya Indonesia Super League (ISL) 2012/2013, Henry Njobi Elad memang memimpikan untuk mencetak gol bagi Barito Putera. Meski berposisi sebagai bek tengah, namun, pemain asal Kamerun itu kerap ikut membantu serangan Laskar Antasari, terutama ketika Barito mendapat hadiah tendangan bebas dan pojok. “Kalau ada kesempatan, aku ingin maju membantu serangan mencetak gol,” kata pemain bernomor punggung 5 tersebut. Setelah menunggu enam laga, akhirnya pemain yang akrab disapa Njobi ini mampu mewujudkan mimpinya saat Barito menjamu Persepam Madura United (P-MU), Selasa (19/2) di Stadion Demang Lehman, Martapura. Dalam laga yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan Barito itu, salah satu gol dilesakkan pemain berambut gimbal tersebut. Gol tercipta pada menit 50 memanfaatkan bola muntah hasil tendangan penalti Coulibaly Djibril. Bagi Njobi, gol itu merupakan yang

BANJARMASIN POST GROUP/APUNK

PELA TIH Barito, Salahudin (kanan), mengucap syukur setelah Barito PELATIH mengalahkan P-MU 2-1.

kedua dalam kariernya bersama Barito di kompetisi resmi. Sebelumnya, Njobi menciptakan gol pada Divisi Utama Liga Indonesia 2011/2012. Saat itu, Barito menjamu Persigo Gorontalo di Stadion 17 Mei Banjarmasin. Uniknya, laga yang berakhir 4-0 itu, gol tercipta juga di hari Selasa, tepatnya 10 April 2012. Njobi menciptakan gol tersebut di menit 80 melalui heading yang memanfaatkan tendangan pojok yang dilakukan gelandang Barito,

Sartibi Darwis. Kini, keberhasilannya menciptakan gol yang memberi andil atas kemenangannya itu, tentunya, akan didedikasikan untuk Barito Mania (Bartman) yang berulang tahun ke11, 17 Februari 2013 lalu. Seperti yang dikatakannya beberapa waktu lalu, dia ingin mempersembahkan gol bagi pencinta Barito. “Saya ingin bisa cetak gol lagi buat suporter Barito,” katanya, beberapa waktu lalu. (buy/ire)

Rahmat Berlagak... ◗ Sambungan halaman 1

itu berhasil ditangkap anggota Polres Banjar. Ini berarti Rahmat sudah tiga kali berurusan dengan polisi dalam aksi serupa. Informasi didapat, Rahmat, yang baru saja bebas dari LP Anak Martapura November 2012 lalu, kembali melakukan kebiasaan lamanya. Aksi ini dilakukannya saat melihat kedua pelajar, Hifni dan kekasihnya, Maya, bermalam mingguan di Jalan Suriansyah atau depan Gedung SMK Telkom. Rahmat langsung menghampiri sejoli tersebut dengan mengendarai sepeda motor Honda Fit DA 2612 CS. Bergaya bak seorang polisi, Rahmat meminta kepada Hifni untuk memperlihatkan kartu identitas diri. Yakin yang datang itu polisi sungguhan, Hifni pun menyerahkan kartu identitas dan SIM kepada Rahmat. Rupanya itu hanya trik awal Rahmat untuk meyakinkan korban akan jati dirinya. Selanjutnya, Rahmat mengembalikan kartu identitas dan SIM kepada Hifni. Setelah itu Rahmat meminta kepada Hifni dan Maya untuk menyerahkan ponselnya. Rahmat beralasan, ponsel tersebut akan dijadikan jaminan. Hifni dan Maya diminta datang ke Polsek Banjarbaru untuk mengambil kembali ponselnya. Kemudian Rahmat pergi meninggalkan Hifni dan Maya. Sedangkan Hifni dan Maya hanya berpasrah diri ponselnya dibawa “polisi”. Tak itu saja, Hifni dan Maya juga tidak berani ke Polsek Banjarbaru untuk mengambil ponselnya. Sementara itu, keesokan harinya, Rahmat menjual BB kepada seorang pemilik toko ponsel di Martapura. Saat bersamaan, korban bergerak pula melalui teman-temannya menginvite ponsel. Dari situ korban mengetahui BB-nya sudah berpindah tangan. Korban pun mendatangi pembeli BB-nya. Pemilik toko ponsel tidak mau terbawa-bawa dengan aksi kejahatan yang dilakukan Rahmat, sehingga dia bersedia menyerahkan kembali BB yang dibelinya. Sukses menjual BB, Rahmat kembali menjual ponsel Samsung ke toko ponsel. Kali ini Rahmat gagal total. Dia berhasil dibekuk anggota Polres Banjar dan kemudian diserahkan ke Polsek Banjarbaru. Kapolsek Banjarbaru AKP Rizali membenarkan tertangkap Rahmat oleh jajaran Polres Banjar di sebuah toko ponsel di Martapura. “Aksi Rahmat ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya dia sudah dua kali ditangkap oleh anggota kami dengan modus serupa. Kami berharap, masyarakat tidak lantas percaya bila ada seseorang yang mengaku-ngaku polisi,” ujar Rizali. Belajar Nyetir Saat diperiksa polisi, Rahmat mengatakan dengan berlagak seorang polisi itulah dia sangat mudah mendapatkan barang berharga milik korbannya. “Saya berpura-pura seperti polisi supaya mudah mengambil barang miliki korban,” ujar Rahmat. Menurut dia, ponsel milik korban dia jual ke toko ponsel seharga Rp 350 ribu. “Rencanaya, uang itu akan digunakan buat mendaftar belajar nyetir. Saya mau kerja nyopir. Makanya, saya melakukan ini,” ujar Rahmat. (wid) Rahmat mengaku, dia tidak bisa meminta uang kepada orangtuanya buat kusus menyetir mobil. “Ayah saya tidak bekerja, sedangkan ibunda saya hanya mengandalkan hidup dari menjahit pakaian,” ujarnya. (wid)

Warga Waswas Terus Air Naik ◗ Sambungan halaman 1

sentimeter. Kalau sepeda motor lewat pasti mogok,” ungkap Asfi, warga Desa Sungai Raya RT 01. Dia terpaksa memarkir sepeda motor di rumah tetangga yang terbebas dari genangan air. Warga setempat menawarkan bantuan dengan menyediakan rakit bagi pengguna jalan agar bisa melewati jalur tersebut. Dalam dua terakhi banyak warga memanfaatkan jasa penyedia rakit bambu untuk menyeberangi jalan yang terendam. Melda mengungkapkan ketinggian air di rumahnya terus naik. “Halaman sudah terendam, tinggal sejengkal lagi masuk ke dalam rumah. Dua hari ini tidak bisa ke luar rumah, karena jalan tergenang air setinggi 60 sampai 70 meter,” ujarnya. Selama ini Desa Sungai Raya menjadi langganan banjir. Seperti diakui Camat Simpang Empat Muhammad Taufik, lokasi desa cukup rendah. Luapan air Sungai Riam Kiwa biasanya menggenangi ruas jalan, bahkan kendaraan roda empat sulit melintas,” jelasnya.

Di Desa Tunggul Irang Ulu, Martapura Kota, puluhan rumah warga sudah sejak kemarin terendam air setinggi mata kaki. Sedangkan di jalan desa ketinggian air sekitar 2030 centimeter. “Hujan tak pernah berhenti. Kami takut ketinggian air akan terus naik,” tutur Arpani, warga RT 4, Selasa (19/2). Hal serupa terlihat di Desa Jawa Laut RT 6. Meski berada di daerah padang, setidaknya ada sekitar 100 kepala keluarga mendiami kawasan tersebut. “Air sudah masuk ke dapur dan pelataran,” kata Nurainah (50). Adanya genangan air membuat kegiatan sehari-harinya tidak nyaman. “Selama genangan air msuk ke dalam rumah saya tidur kurang nyaman,” kata dia. Hal sama terlihat di SDN Jawa Laut 1. Genangan air masih terlihat di sekeliling sekolah, meski tak sampai masuk ke dalam kelas. “Alhamdulillah murid sudah masuk semua. Tapi tetap saja, halaman sekolah masih tergenang,” ucap

Kepala SDN Jawa Laut 1, Erni Astuti. Terkait banjir itu, Kasi Penanggulangan BPBD Banjar, Murjani mengaku masih melakukan pendataan terkait jumlah rumah dan fasilitas umum yang terendam. “Yang sudah masuk baru data Kecamatan Gambut. Kecamatan lain masih belum masuk dan melakukan pendataan,” kata dia. Status siaga banjir di Kabupaten Banjar masih berlanjut. “Siaga banjir sampai Maret. Curah hujan tinggi beberapa hari ini membuat beberapa daerah terendam,” kata dia. Curah hujan yang terus mendera Kabupaten Banjar beberapa hari ini membuat ketinggian air di Waduk Riam Kanan naik. Meski belum ada peningkatan berarti, namun ketinggian air cukup membuat turbin dengan kapasitas 3x10 megawatt tetap berfungsi. “Ketinggian air saat ini mencapai 58,58 meter. Ketinggian itu sudah melebihi batas kritis,” ucap Plt Manager PLTA PM Noor, Riyadi. (nic/gep)

Arul Kutung Tak Melawan ◗ Sambungan halaman 1

belah saat dibacok oleh Tuki. Makanya, kalau sudah minum susah ngontrol. Kalau nggak minum, saya kurang bergairah kerja,” ujarnya, seraya menjelaskan sebelah tangannya yang kutung akibat perkelahian. Sebelum kejadian, Arul diberikan kesempatan seorang pengamen keliling yang untuk menyumbangkan sebuah lagu. Oleh temantemannya Arul dikenal memiliki suara emas. Nah, pada saat Arul mau menyanyi Taufik datang. Taufik langsung merebut mikrofon yang dipegang Arul. Arul marah dan keduanya pun terlibat adu mulut. Adu mulut itu tidak berlanjut dengan adu fisik. Keduanya berhasil dilerai oleh petugas parkir lainnya. Rupanya, Arul yang masih menaruh kesal dengan Taufik membeli sebilah

pisau. “Maksud saya untuk jaga-jaga saja. Saya beli beli Rp 10 ribu pisau sepanjang sekitar 20 sentimeter. Pisau tersebut saya simpan dalam tas,” ujarnya. Tanpa disangka, Arul dan Taufik bertemu lagi. Mereka kembali terlibat adu mulut. Arul yang sedang dalam pengaruh miras oplosan langsung mengeluarkan pisau dan menyabetkannya ke arah Taufik. Nahas bagi Taufik. Wajah pengamen ini terkena mata pisau, yang diayunkan Arul. Lukanya cukup panjang, dari bawah mata hingga telinga. Taufik, yang dalam kondisi terluka, berlari ke Jalan Jati untuk menyelamatkan diri. Sementara itu, Arul kabur ke Kandangan dengan taksi. Di Kandangan, Arul tinggal di rumah sepupunya. “Seminggu saya

bersembunyi. Saat jalan-jalan ke sebuah bengkel mobil, saya ditangkap polisi,” ujarnya. Kapolsek Banjarbaru AKP Rizali mengatakan, Arul jadi tersangka penganiayaan berat yang dilakukannya terhadap Taufik sepekan lalu. “Setelah kejadian anggota kami langsung melakukan penyelidikan. Dari penyelidikan, kami menerima informasi Arul kabur ke HSS,” ujarnya. Menurut Rizali, anggotanya langsung meluncur dan memang betul Arul berada di sana. Saat dibekuk, Arul tidak memberikan perlawanan. “Saat ini Arul masih diperiksa untuk mengetahui secara persis motif penganiayaan yang dilakukannya. Memang tersangka ini cacat, tetapi kami juga lihat perbuatan tersangka,” ujarnya. (wid)

20 FEBRUARI 2013

ditangkap dengan sempurna Alfonsius Keluan. Pada menit 68 Barito nyaris memperbesar kemenangan. Namun, sundulan Agus Cimma setelah menerima umpan bola Amirul Mukminin, meluncur deras di atas mistar kiper MU. Pelatih MU Daniel Rukito rupanya tidak puas dengan hasil imbang 1-1. Mantan pelatih Barito itu menarik keluar Zaenal Arif dengan memasukan Anton Samba di lini depan. Tidak ingin kalah, pelatih Barito, Salahudin pada menit 87 menarik keluar Riski Mirzamah digantikan Syaifullah Nazar. Memasuki injury time, laga sepertinya bakal berakhir imbang 1-1. Namun, tepatnya pada menit 93, pemain belakang P-MU Firly Apriansyah salah mengantisipasi bola tendangan Dedy Hartono hingga bola meluncur masuk ke gawang sendiri. Gol yang mengantarkan kemenangan Barito dengan skor 2-1 itu pun disambut riuh pendukung Laskar Antasari. Pelatih Barito Salahudin mengatakan, Barito bermain tidak percaya diri, sehingga tampil kurang greget. Dia juga menilai Persepam Madura United bermain bagus. Sementara, Daniel Rukito mengatakan, pertandingan berjalan seru akrena sama-sama menyerang. “Persepam Madura United bermain kurang tenang, sehingga melakukan blunder yang berakibat gol bunuh diri,” katanya. (buy)

Pertama Ikut... ◗ Sambungan halaman 1

Dua lagu yang berpower kuat itu dinyanyikan sangat sempurna oleh Yusuf. Tidak heran kalau dia banyak mendapat tepukan tangan penonton. Bahkan dewan juri pun ikut terpesona dan memberikan nilai tertinggi kepada Yusuf, yaitu 4.190. Yusuf mengaku, dia baru pertama kali ini mengikuti ajang tersebut. “Ingin mengetahui saja sejauh mana kemampuan saya. Selain itu saya memang suka menyanyi,” aku pria berambut lurus ini, Selasa (19/2). Persiapan Yusuf menghadapi lomba ini dilakukannya sejak lama. “Ya persiapannya lama juga, tetapi tak ada hal khusus, seperti menghindari makanan pedas, berminyak atau minum yang dingin. Soalnya, menyanyi sudah menjadi rutinitas harian saya,” ujarnya. Yusuf mengaku, dia tak pernah belajar olah vokal secara khusus, seperti mengikuti kursus. Semua dipelajarinya secara otodidak dengan sering tampil di berbagai event dan sering mendengarkan lagu serta menyanyi sendiri. “Biasanya, saya menyanyi di tempat-tempat hiburan malam. Kemudian, di acara-acara tertentu yang memerlukan hiburan,” ujarnya. Selama ini, kata Yusuf, dia kerap tampil di acara-acara di Banjarmasin. “Dulu pernah mewakili Kalsel di lomba menyanyi di Jambi. Waktu itu saya masih kuliah di FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Saya bersama rombongan Unlam,” kenangnya tenaga pengajar di SMA PGRI 2 Banjarmasin ini. Dengan keberhasilannya di J Singing Contest 2013 ini, Yusuf belum ada rencana untuk lebih mengembangkan bakat nyanyinya.“Kalau bikin album atau mungkin rencana rekaman ke nasional tidak ada. Tapi tidak tahu juga nantinya. Kalau ada kesempatan, kenapa tidak? Saat ini saya menikmati nyanyi dari panggung ke panggung saja dulu,” ujar pria kelahiran Banjarmasin, 8 November 1985 ini. Pada malam itu, hati Rizky Amelia atau Mely juga berbunga-bunga. Vokalis Boss Acoustic ini berhasil meraih juara III. “Sama kak Yusuf sudah kenal sekali. Kami satu tempat latihan di Billboss di Duta Mall dan sering tampil juga, baik secara band maupun akustik,” ujar Mely. Soal keikutsertaannya di J Singing Contest 2013, Mely mengakui baru pertama kalinya. Ketika tampil, dia menyanyi sangat dramatis dan menjiwai. Suaranya terdengar kuat dan merdu. Ditambah lagi ketika menyanyi, penghayatannya tampak bagus. Ada aksi teatrikalnya juga seperti dia tiba-tiba lunglai ke lantai sembari menyanyi dengan mimik wajah sedih. Malam itu, Mely menyanyikan lagu wajib Ku Temukan Penggantinya milik Winda Fiska dan tembang pilihan milik Geisha, yaitu Pergi Saja. Dia pun mendapatkan banyak tepukan tangan dari penonton ketika tampil. “Kalau soal akting ketika menyanyi, memang sudah terbiasa seperti itu. Jadi, harus ada penghayatannya terhadap lagu,” aku gadis kelahiran Banjarmasin, 17 Agustus 1992 ini. Soal menyanyi, diakui Mely harus dari hati. Termasuk akting dan penghayatan ketika di panggung. Soal gaya seperti apa pun saat di panggung, diakuinya juga secara refleks saja dilakukannya. “Tak ada direncanakan, semua berjalan apa adanya,” terang mahasiswi semester enam jurusan Teknik Geodesi, Politeknik Negeri Banjarmasin itu. Sejauh ini, dara manis berambut panjang itu sering tampil di panggungpanggung hiburan di Banjarmasin. “Kalau festival band sudah sering sekali, tak terhitung lagi. Kalau yang solo, pernah masuk lima besar di Bintang Radio se Kalsel dari 2010 hingga 2011. Kalau yang tahun lalu tidak ikut,” ungkap bungsu dari dua bersaudara pasangan Salmani dan Miskiah ini. (ath)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.