Metro Banjar edisi cetak Rabu, 20 Februari 2013

Page 16

16

Crime Story

Metro Banjar

RABU

Kaum Masjid Terduduk di Kamar Mandi KOTABARU - M Tamim (30) serta Ricky Febrianto (24) sontak terkejut saat menyaksikan tubuh Heriyanto rekannya dalam kondisi kaku tanpa busana di lantai kamar mandi Masjid Nurul Ikhwan, Selasa (19/2) pukul 13.00 Wita. Heriyanto, M Tamim dan Ricky adalah kaum di Masjid Nurul Ikhwan. Namun, hari itu tak biasanya Heriyanto tak terlihat di dalam masjid. Ketika Tamim hendak mengerjakan salat sunat, ia tidak melihat rekannya yang biasa mengumandangkan azan itu. Bahkan ketika Tamim usai menunaikan salat sunat, Heriyanto tak kunjung kelihatan. Tamim kemudian mencari Heriyanto di sekitar masjid. Dia mendapati sandal Heriyanto di depan kamar mandi. Namun, ketika pintu kamar mandi diketuk tidak ada jawaban. Pintu juga terkunci dari dalam. Tamim memanggil Ricky lalu keduanya kembali ke kamar mandi. Tetap tak ada jawaban dari dalam saat pintu diketuk. Kedua lelaki iut memutuskan membuka paksa pintu kamar mandit. Begitu pintu kamar mandi terbuka alangkah terkejutnya mereka melihat Hariyanto dalam posisi terduduk dan tidak bergerak. Peristwa itu dikabarkan kepada aparat kepolisian. Kapolsek Pulau Sebuku AKP Sigit Cahyono mengatakan, Heriyanto dievakuasi ke klinik PT Pama sudah dalam keadaan tak bernyawa. Setelahnya, dibawa ke RSUD Kotabaru guna dilakukan visum untuk mengetahui penyebab kematian. Menurut Sigit, berdasarkan sekilas keterangan didapatnya dari dokter kecamatan dan dokter PT Pama, dari tampak luar terlihat korban terkena serangan jantung. “Selain itu, keterangan lain didapat sebelum korban tewas, ia sempat main bulutangkis di kampung,” kata Sigit. (sah)

10 Pengeroyok Imul Kabur BANJARMASIN, BPOST - Ruslan atau Yulan dan beberapa temannya yang mengeroyok Mulyadi alias Imul (32), Minggu (18/2) malam, tidak diketahui keberadaannya. Polisi menduga mereka melarikan diri usai melukai korban. Seperti diberitakan koran ini, Mulyadi mengalami luka bacok di tangan kanannya dan sempat dirawat di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin. Imul dikeroyok sekitar 10 orang dengan menggunakan senjata tajam. Kapolsekta Banjarmasin Barat, Kompol Ipur Handayani, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki Mulyadi peristiwa pengeroyokan terhadap Mulyadi itu. “Kami masih melakukan penyelidikan. Pelaku pengeroyokan sebanyak 10 orang belum diketahui keberadaannya,” ujarnya. Menurut Ipur, perkelahian terjadi diduga karena Ruslan meminta api kepada Mulyadi dengan cara kurang sopan. Mulyadi tidak terima perlakuan Ruslan, terjadilah duel. Ruslan kalah lalu melarikan diri sembari menyuruh Mulyadi menunggu. Sesaat kemudian, Mulyadi diserang empat orang di antaranya ada Ruslan. Saat itu Mulyadi masih sanggup menghadapi. “Ruslan kembali membawa temannya, mereka berempat membawa senjata tajam untuk melawan Mulyadi. Tapi mereka tidak berhasil melumpuhkan Mulyadi lalu lari,” ucap Ipur. Rupanya Ruslan tetap tak bisa menerima kekalahan. Dai kembali menyerang Mulyadi. Kali ketiga ini dia bersama sepuluh orang. Di antara pengeroyok ada yang memakai topeng. Mulyadi tidak bisa mengetahui wajah-wajah yang mencoba membunuhnya itu, karena waktu itu gelap. Namun, Mulyadi mengenali suara Ruslan. “Perkelahian kembali terjadi. Dari muka gang hingga dia terjatuh di depan pintu. Sampai akhirnya, istri Mulyadi melihatnya dan menarik Mulyadi yang terjatuh di depan pintu rumahnya. Kelompok Ruslan melarikan diri karena mengira dia sudah mati,” ucap dia. (aa)

BPOST GROUP/MAN HIDAYAT

20 FEBRUARI 2013

BANDAR TEWAS - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto (kiri) dan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Bambang Aji Nugroho menunjukkan barang bukti dan foto tersangka pengedar sabu di Kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/2). Pelaku memiliki nama samaran Hadi diduga warga negara Iran, tewas dalam penangkapan. Aparat mengamankan sabu kelas satu seberat satu kilogram.

ANTARA/DHONI SETIAWAN

FAHRI DISEMEN DI DALAM GANG ■ Bocah 3,5 Tahun Dibunuh Tetangga SURABAYA - Asnawi dan Jubaidah kebingungan. Anak kelimanya, Fahri (3,5) hilang sejak tiga hari lalu. Warga Jalan Endrosono VII No 19F, Surabaya, Jawa Timur ini sempat diduga disembunyikan genderuwo. Keluarga korban pun bingung mencari korban. Bahkan warga sempat mencari Fahri dengan memukul kentongan. “Warga mengira Fahri hilang diambil gendoruwo, akhirnya warga mencari dengan memukul kentongan,” kata Bahri, tetangga korban. Namun, alangkah kagetnya mereka ketika tahu batita lucu itu tewas dibunuh tetangganya sendiri, Solikhin. Tragisnya, bocah itu ditemukan tak bernyawa dengan tubuh disemen hingga menyerupai patung di sebuah gang berukuran 60 cm, Selasa (19/2) sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah sebelumnya dilaporkan hilang, Fahri Kusairi bocah berumur 4 tahun ditemukan tewas di rumah tetangganya, Solikin (34), Selasa 19 Februari 2013. Jasad Fahri sudah dijadikan patung dengan dilumuri semen. Selama berhari-hari, keluarga korban mencari keberadaannya. Bahkan hingga meminta tolong paranormal. Dalam pencarian, paranormal yang melakukan penyisiran di kam-

Warga mengira Fahri hilang diambil gendoruwo, akhirnya warga mencari dengan memukul kentongan

BAHRI Tetangga Korban

pung sekitar rumah korban, langkahnya terhenti di rumah Solikhin. Orang pintar itu langsung masuk ke rumah. Di dalam, didapati patung dengan posisi tertelungkup, yang ternyata adalah tubuh bocah malang itu. “Empat hari dilaporkan hilang, ternyata ditemukan sudah mati. Kok kejam orang yang melakukan itu,” kata warga setempat. Penemuan jasad bocah malang itu sontak mengundang perhatian masyarakat. Mereka marah. Polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap tersangka di kawasan Jalan Tambak Wedi, Kenjeran. Saat ini, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengusut motif pembunuhan. Jasad korban sudah dibawa ke RSUD Soetomo untuk diautopsi. Kasubag Humas Polres Tanjung Perak AKP Lily Djafar

membenarkan temuan korban pembunuhan tersebut. Lily mengungkapkan, awalnya korban dilaporkan hilang sejak, Sabtu (16/2) malam oleh pihak keluarga ke Polsek Semampir. Sudah dilakukan usaha pencarian namun tidak ditemukan. “Pelaku kami amankan di Kedinding, Kenjeran, saat naik becak hendak ke rumah keluarganya,” kata Kasat Reskrim

Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Hendri Umar. Hendri mengatakan, tersangka saat ini masih dimintai keterangan. Menurut Hendri, dia belum bisa memberikan keterangan lebih jauh. Ada dugaan, Solikhin, memiliki kelainan jiwa. Namun pihak kepolisian masih belum bisa memastikan. “Kami belum bisa pastikan,” kata Kapolsek

Semampir, Kompol Mudakir. Keluarga korban malah membantah jika tersangka gila. “Dia tidak gila, dia bisa diajak berbicara,” kata Rofiah. Bibi korban ini mengatakan, Fahri menghilang saat terdapat pesta pernikahan di kampungnya. “Dia (Fahri) sempat mengilang, kami mencari kemanamana,” kata Rofiah. (surya/dts/ vvn)

2002/M16


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.