Epaper Metro Banjar edisi Kamis 26 April 2012

Page 2

METROPOLITAN

2

METRO BANJAR z KAMIS, 26 APRIL 2012

GRAFIS/MIRZA

Rijani Siapkan Bak Penampungan ■ Irigasi Dikeringkan, PDAM Intan Banjar Seret BANJARBARU - Kesulitan air bersih membayang-bayangi Taufik, warga Kompleks Balitan, Kelurahan Loktabat, Kota Banjarbaru. Tersiar kabar bahwa saluran irigasi akan dikeringkan sehingga berdampak pada kuantitas pasokan air bersih dari PDAM ke rumahnya. “Begitulah kalau pas aliran air PDAM macet pasti alasannya pengeringan saluran irigasi. Nah, ini irigasi mau dikeringkan, maka siap-siap aja mengungsi,” ujar Taufik saat ditemui Metro, Rabu (25/4). Menurutnya, air bersih yang mereka gunakan sepenuhnya dipasok oleh PDAM Intan Banjar. Saat air seret, Kawasan Leding Seret ◗ Kompleks Amaco ◗ Karanganyar ◗ Loktabat ◗ Guntungmanggis ◗ Guntungpayung ◗ Sungaiulin ◗ Sungaibesar ◗ Kompleks Ratu Elok ◗ Kompleks Perumnas ◗ Kompleks Benua Permai ◗ Cempaka ◗ Trikora ◗ Sebagian besar Martapura

Pengeringan terpaksa dilakukan untuk membersihkan gulma di aliran irigasi terutama kawasan Cindaialus,” M IKHSAN Kabid SDA Banjar

maka untuk aktivitas seperti mandi terpaksa menumpang ke saudara atau ruamh orangtuanya. Sementara itu seorang warga Warga Sungai Paring RT 07, Rijani mengaku ketika ada pemberitahuan gangguan lairan air dia kerap menampung air menggunakan bak penampunangan. “Sudah kebiasaan, jadi kami punya bak penampunan. Kalau air yang ditampung ludes, aliran PDAM masih macet terpaksa beli air berjeriken. Harganya untuk 25 dihargai Rp 2.500-3.000,” katanya. Kabid SDA Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Banjar, M Ikhsan mengakui pihaknya akan mengeringkan aliran irigasi terhitung sejak kemarin, 25 April sampai dengan 5 Mei. Saluran yang

Petambak Pakai Mesin Penyedot BUKAN hanya pelanggan PDAM Intan Banjar yang kelimpungan. Para petambak ikan juga harus cari akal agar ikan budi daya mereka tidak mati kehabisan air gara-gara aliran irigasi Riamkanan dikeringkan. “Mudahan tidak kering total. Kalau masih ada debit air 50 sentimeter ada kemungkinan ikan-ikan dapat bertahan,” ujar Yahya, petani ikan di Desa Jingah Habang, Kecamatan Karang Intan. Caranya, mereka akan menggunakan mesin penyedot air untuk dialirkan ke tambak. Dengan begitu, ikan patin dan bawal yang dipeliharanya saat ini masih ada kemungkinan untuk bertahan. “Saya khawatir pembersihan kali ini seperti tahap II sampai ke hulu kering. Airnya tinggal semata kaki sehingga tidak mungkin lagi disedot. Makanya ikan kami banyak yang mati dan tentu kami rugi,” kata dia. (nic)

dikeringkan yakni mulai dari kilometer 24 sampai dengan 15, CindaiAlus. “Pengeringan terpaksa dilakukan untuk membersihkan gulma di aliran irigasi terutama kawasan Cindaialus. Ini rutin kami laksanakan,” ujarnya. Dia menegaskan, masyarakat tidak perlu resah karena dalam kegiatan ini pihaknya tidak mengeringkan air irigasi secara total melainkan masih disisakan debit air sekitar 100 senti meter. Mengingat tidak dikeringkan total Ikhsan mengaku mereka tidak perlu memberitahu pihak-pihak terkait seperti forum Waduk Riam Kanan yang terdiri dari pelaku usaha perikanan, pertanian, gabungan kelompok tani, asosiasi pembudi daya ikan dan lainnya. “Untuk membersihkan gulma yang ada kami mengerahkan sekitar 40 pekerja. Kirakira dalam delapan atau 10 hari selesai. Karena masih ada debit air 100 sentimeter warga tak perlu cemas,” ujarnya. Meski pihak PDAM Intan Banjar tetap waspada dan mengingatkan pelanggannya di kawasan tertentu bakal ada gangguan aliran air leding. Direktur Teknis PDAM Intan Banjar, Harmadi Budi Santoso mengatakan, pelayanan air bersih yang bakal terganggu yakni pada zona utama. Sebab air bersih untuk pelanggan kawasan ini air bakunya dari irigasi. “Kalau debit airnya masih 80 sentimeter, dampaknya tidak terlalu dirasakan masyarakat karena kami masih bisa produks,” kata dia. Humas PDAM Intan Banjar, Dedy R Setiawan mengatakan bahwa dengan adanya pengeringan irigasi ini maka ada beberapa daerah di Kota Banjarbaru yang terganggu. “Gangguan terjadi di zona utama. Sebab air bakunya murni dari aliran irigasi,” tandasnya. (nic)

BANJARMASIN POST GROUP/APUNK

AUDISI NAGA - Para peserta pemilihan Nanang dan Galuh (NAGA) Banjar 2012 mengikuti audisi tahap pertama di Aula Gedung Pemuda Barakat, Martapura, Banjar, Kamis (25/4).

Kejutan Ultah Saat Audisi ■ Seleksi Tahap I Nanang Galuh Banjar 2012 LAGU ulang tahun bergema di Aula Gedung Pemuda Barakat, Banjar, Rabu (25/4) pagi. Antung Nur Rahmiyanti yang berdiri di atas panggung hanya bisa tersenyum mendapat kejutan tersebut. Wajahnya tampak berbinar bahagia. Antung Nur Rahmiyanti adalah salah satu peserta audisi Pemilihan Nanang dan Galuh Kabupaten Banjar (Naga Intan) 2012. Kemarin, siswi kelas XII SMAN 1 Martapura ini tampil menyanyikan lagu Sanja Kuning cipta Anang Ardiansyah. Penampilan juara pertama lomba menyanyi lagu banjar ini memang meyakinkan. Suara sampai penguasaan panggung membuat hadiri dan peserta lain memberikan aplaus panjang. Usai bernyanyi, ternyata juri yang mengetahui hari ulang tahunnya memberikan ucapan selamat. Lantas semua orang yang ada di aula bersama-sama bernyanyi ulang tahun bagi Antung Nur Rahmiyanti yang kemarin tepat berumur 18 tahun. “Alhamdulillah, tepat hari ini (kemarin, Red) usia saya genap 18 tahun. Sekaligus

saya dapat kesempatan mengikuti Audisi Naga Kabupaten Banjar 2012,” ujarnya. Bahkan, saat itu, Antung juga didampingi oleh kedua orangtuanya Gusti Zainal Arifin dan Nor Wahidah dalam acara Audisi tahap I itu. “Tadi waktu awal naik panggung, sudah berdebar-debar, sebenarnya sempat gugup, apalagi waktu intro lagu Sanja Kuning dimainkan. Tapi di tengah lagu gugupnya hilang,” ujar Rahmiyanti. Ditanya mengenai harapannya mengikuti pada audisi tahap ke dua, dia akan memaksimalkan kemampuannya dalam sesi wawancara. Seorang seorang peserta lainnya, Aji Riskitianoor mengungkapkan, dalam penampilan Audisi tahap I dia menunjukkan permainan musik panting. “Seperti pengalaman waktu saya mengikuti pemilihan putra putri sasirangan Kalsel 2011, saya juga pernah bawakan permainan musik panting saat audisi,” ujar siswa Kelas XII IPA SMAN 2 Martapura itu.

Bahkan, dijelaskan Aji, dia sudah mengembangkan permainannya dengan beberapa lagu banjar. “Bukan hanya satu lagu banjar saja, tapi saya latihan lagu lain juga misalnya Paris Barantai, amparampar pisang,” ungkapnya. Menurut panitia pemilihan Naga Kabupaten Banjar 2012, Pada Kamis (26/ 4) para peserta kembali mengikuti agenda Audisi ke II diisi dengan sesi wawancara Bidang Pariwisata, Bahasa Inggris dan mengenai Personality. “Audisi akan dimulai pukul 08.00 Wita. Diharapkan peserta sudah tiba sebelum jadwal audisi di mulai. Audisi tahap dua akan memilih enam grand finalis,” kata seorang panitia, Fendy. Pria yang juga menjadi Ketua Pawadahan Naga Banjarbaru (Naga Idaman) ini menambahkan selama sepekan para finalis akan diminta persiapkan diri sebelum mengikuti Karantina di Wisma Sultan Adam pada 3 Mei 2012. “Nanti sebelum karantina, para grand finalis akan diberi pembekalan, waktunya akan disesuaikan dari panitia,” jelasnya. (gep)

“Tidak Tahu Pindah Kemana”

BPOST GROUP/RESTUDIA

SEMPIT - Ruang Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Banjarmasin yang masih nebeng di Gedung Pramuka.

BANJARMASIN - Hasrat Wali Kota Banjarmasin Muhidin untuk memiliki rumah dinas menghadap ke sungai tetap menggebu. Namun keinginan orang nomor satu di Kota Seribu Sungai ini ternyata memunculkan beragam persoalan. Problem yang kini mencuat yakni para PNS yang bertugas di Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Banjarmasin bakal terlantar. Bagaimana tidak, mereka belum juga dicarikan lokasi alternatif baru jika tukar guling terjadi. Sebagaimana diketahui, Muhidin ‘mengincar’ Gedung Perpustakaan milik Pemprov Kalsel yang ada di Jalan Piere Tendean untuk lokasi rumah dinas. Sebagai gantinya, Pemko Banjarmasin menyerahkan Gedung Pramuka di Jalan Anang

Adenansi. Ternyata di dalam gedung pramuka, Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi ikut numpang tempat. Saat ini saja keberadaan mereka dianak tirikan. Hal itu terungkap dalam rapat kerja tentang laporan keterangan dan pertanggungjawaban (Lkpj) antara Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi dengan Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, Rabu (25/ 4). Staf Arsip Perpustakaan Kota Banjarmasin, Burhanudin mengungkapkan, keadaan kantor mereka saat ini sudah tak layak. Mereka pun bingung apa yang harus dipertanggungjawabkan. Perhatian dari Pemko sama sekali tak terlihat. “Memang begini keadaannya,”

ujarnya singkat. Dalam pertemuan tersebut beberapa staf mengungkapkan, perhatian untuk kantor penyimpanan arsip memang tidak ada. Kantor arsip dan perpustakaan yang menumpang itu terkesan dibiarkan. Arsip-arsip penting dari berbagai SKPD yang seharusnya tersusun rapi di ruangan ber AC dibiarkan menumpuk begitu saja. Bahkan untuk kipas angin saja listrik voltase listrik di gedung pramuka tidak kuat. “Pakai kipas angin aja njeglek,” ketus salah seorang staf. Kepala Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi, Rafani mengatakan pihaknya tak bisa berbuat apa-apa lagi. Kantornya tak mampu menampung arsip yang masuk.

“Kalau beli rak dan dus, disimpan dimana lagi,” ujarnya. Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, Arupah AR mengatakan, kantor yang ada memang tidak sesuai dengan nama yang diusung. Padahal arsip sangat penting sebagai dokumentasi. “Sangat miris sekali. Kita akan bawa ini ke Badan Anggaran. Belum lagi kalau tukar guling jadi belum ada kepastian di mana tempat penggantinya,” ujarnya. Terpisah, Kepala Bagian Keuangan dan Aset Pemko Banjarmasin, Madyan ketika dikonfirmasi perihal rencana ruislag dan penempatan kantor arsip perpustakaan dan dokumentasi mengatakan belum mengetahui akan permasalahan tersebut. (dia)

2604/M2


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.