Melayu Pos

Page 2

Opini

2 Sorot Anggota DPR Hendaknya Introspeksi Diri BERBAGAI kritikan yang dilontarkan terhadap DPR hendaknya ditanggapi positif. Sindiran yang dialamatkan terhadap lembaga legislatif, pertanda masyarakat masih banyak yang mencintai dan perduli terhadap kinerja dewan agar berjalan sebagaimana mestinya. Kritikan dan sindiran hendaknya dijadikan cambuk sehingga para anggota legislatif dapat menjalankan tugas sebagai filter supaya setiap program yang dibuat pemerintah dapat berpihak kepada masyarakat. Terutama pada era sekarang banyak lembaga negara telah dihuni pemberhala nafsu dan syahwat politik kekuasaan dengan moralitas rendah, sehingga menghalakan segala cara dan menjamurnya budaya korupsi. Para politisi hendaknya menjauhkan diri dari karakter dasamuka yang sama sekali tidak pernah konsisten, serta sikap egois terhadap kekuasaan. Kita mengapresiasi pejabat negara seperti Busyro yang berani mengungkapkan fakta dan kebenaran yang terjadi di negeri ini. Sesungguhnya pidato Busyro telah mewakili suara hati rakyat. Para politisi, khususnya yang kini duduk di DPR dan DPRD, merupakan wakil rakyat. Pemahaman itu seharusnya membuat mereka menjalani kehidupan yang tidak boleh berbeda jauh dari kehidupan rakyat yang diwakilinya. Saat ini 30 juta penduduk Indonesia masih berkubang dalam kemiskinan dan apabila standar kemiskinan dinaikkan sesuai standar Bank Dunia, jumlah penduduk miskin bisa melonjak minimal dua kali lipat dari jumlah tersebut. Sangat tidak pantas jika wakil rakyat dan pejabat negara justru menjalani hidup mewah dan hedonis di tengah kemiskinan rakyat. Apalagi, sebagian besar dari mereka bukan terlahir dari keluarga kaya, tetapi justru baru kaya setelah menjadi legislator alias “orang kaya baru”. Kalaupun terlahir sebagai orang kaya, empati kehidupanlah yang harus dikedepankan. Mobil mewah, pakaian perlente, dan segala perhiasan, cukup digunakan sesekali saja. Tak perlu mempertontonkan kemewahan tersebut di hadapan rakyat yang masih hidup miskin. Kita membutuhkan wakil dan pemimpin yang mampu menyelami kehidupan rakyat, bukan memanfaatkan jabatan untuk menumpuk kekayaan. Apabila budaya hedonis terus dikembangkan kita khawatir korupsi semakin merajalela. Untuk membiayai kemewahan jelas dibutuhkan dana yang tak sedikit. Bila penghasilan yang diterima tak bisa menopang gaya hidup mewah, korupsi dan jual-beli pasal-pasal peraturan perundangan serta kebijakan, menjadi senjata andalan. Akibatnya, wakil rakyat dan pejabat menjadi tak peka pada derita hidup rakyat, bahkan menjadi tuli. Aspirasi konstituen tak tersalurkan dan kepentingan rakyat pun diabaikan. Sebagian wakil rakyat dan pejabat mengedepankan kepentingan pribadi, keluarga, serta kelompok, sehingga mengabaikan kepentingan rakyat.Kita berharap perilaku pragmatis-hedonis para wakil rakyat dan pejabat bisa diminimalisasi, bahkan ditiadakan. Bila itu tak terjadi, rakyat harus berani menghukum mereka saat pemilu dengan tidak memilih politisi bertabiat buruk. Kita perlu mendorong parpol lebih selektif merekrut calon anggota legislatif (caleg). Sebaiknya, proses perekrutan itu melibatkan psikolog untuk mendeteksi apakah caleg bermental dasamuka atau tidak.

Pembina: Mas’ud HMN, KRT. Heru Ansori, SH.MM Penasehat: Edigia, Gusti Bellaprisia, E. PGLK. Andanu, Jurik, Ucok Purba Penasehat Hukum: Junaedi Tarigan, SH, MH, Rida Ista Sitepu, SH. Pemimpin Umum/Pemred/Penanggung Jawab: Raden Barus Pemimpin Perusahaan: Sinton Sitepu Wakil Pemimpin Perusahaan: Fritz Bobby Barus, SE Sekretaris Perusahaan: Sakilah Manajer Iklan: Ikhwan, SH Manajer Pemasaran: FA. Sembiring Disain Grafis: EdWin’d, Romario Barus Litbang: Rahmat Sinulingga Dewan Redaksi: Raden Barus, Cristian Samuel HS., Sinton Sitepu Staf Redaksi: Aceng Eris, Sip, Asep Soepandi, Bisner PS, Hotman S, Maman Suryana, Wasnadi S, Anwar Kirap, Dani Hamdani, Agustina Hendra, Bona S, Priatna, Mareden Manulang, J. Silaban, N, Jonny Simanjuntak, Irmadi, Julisman, Yunus, Asrin Daulai, Sutarmin, Syafrizal, Julimar Indra, Krisman Naibaho, Kinkin, Rezali, Edi Dachi, N. Suryana, Mamat Sutardi, Kressa Maulana, Sopian Mustafa, Jasman Gea, Dani Hendi B, Tamidi Nurajaya, Tarman Waruwu, Bahagia Purba, Liston Gurning, Darman, Sudarno, Albert H, Rihcad S, Basri M, Sarjo Pranoto, Afrizal, Afdhal Zuhri, Terkelin SM, Bachtiar, Adi Wira S Meliala, Tombang Tambunan, Sutan Lumumba, Kayat Sudrajat, Eko Priyanto, Robinson Manulang, Kalaus, Joni Sapari, Didin, Ujang, Dudi, Farmi Alfikris, Sardi, Rozali, Adang Sukiman, Mulyadi, Rahmat, Andi Putra, Rasyun, Firnando, Samsin, Adi Surya Wijaya, M Suran, Zainal Abidin, Muhammad Hasan, Dedi Kurniawan, Robet Sulun, Hery Hartono, Hasan Sobri, Syahsinan Aryanto, S Priyadi, Amril Rahman, Eri Waruwu, Rizki Putra Utama, SH, Umar T, Eppendi, Umar T, Jamjami Sp, Alo Bango, Ibnu Hajar, Asam Serijal, Hotman Bin Jon, Mia Anggreini, Rusmantio, Ahmad Junaidi, Heri F, Martin Zai, Majid, Martinus Siki, Marihot Siregar, Sartiman, Zainudin, Hendra Saputra, Fernando Lamer N, SH, Ir Ustan H Manurung, Rahman Liandi, SE, Lian S, Joni Julianto, Aperius Laila, Banua L Toruan, Luhut L Toruan, Abdul Latif, Ebenezer, Gopok Sibagariang, Daeng M Asis, Abdul Rahman, SH, P Roni NB, Daulat Tambunan, Abdul Rachman, Dedi Suryadi, Jatiman Sitanggang, Ropinus Bangun, M Suwarso, Tengku Syuib, A Sabitiawan, Salman, Rahmawati, Efendi Siregar, Jumino, Subandi, Supriyatno, Susiwanti, Arnol F, Fabian C, Fanti Zega, Darwin, Jesi Sembiring, Nurwahbi Sinulingga, Suriadi Sinuligga, Dedi Haryono, Nopiyanto, Bayudin, Simon P Ginting, Wanhot Manalu, Ujang ST Perpatih, Al Umri, Hermanto K Nihin, Muhlis, Ismail Azri, Murad Durya, Ilmiawan, Indah Ambarwati, M Zandri, Fahri, Sudirman, Sie You Ho, Hermansyah ZN, Anggiat B Sitorus, Januar Barutu, Prayudi Indra Purnama, Sabar H Halawa, Zainal. TARIF IKLAN : Iklan Baris Rp. 5.000,-/baris (minimal 3 baris, maks. 10 baris) 1 hal. Rp. 15.000.000 (FC); Rp. 10.000.000,- (BW); 1/2 hal. Rp. 7.500.000,(FC); 5.000.000,- (BW); 1/4 hal. Rp. 3.750.000,- (FC); Rp. 2.500.000,- (BW); 1/8 hal. Rp. 1.875.000,- (FC); Rp. 1.250.000,- (BW); 1/16 hal. Rp. 937.500,(FC); Rp. 625.000,- (BW); 1/32 hal. Rp. 468.750,- (FC); Rp. 312.500,- (BW) DITERBITKAN OLEH: PT. Transparan Media Berkat Sejahtera ALAMAT REDAKSI / TATA USAHA / IKLAN: Gd. Dewan Pers Lt. III Jl. Kebon Sirih No. 32 - 34 Jakarta 10110 Telp.: (021) 98333068; 34830839 Fax : (021) 34830839 Email: melayu_post@yahoo.co.id Isi diluar tanggung jawab percetakan NPWP: 17.902.030.0-27.000 Rekening : Bank BRI Cabang/Unit Senen No. Acc : 3247-01-004181-53-4 Bank BCA KCP Atrium Senen No. Acc : 6850183994 Atas Nama : Raden Barus Redaksi menerima naskah/artikel. Naskah/Artikel yang masuk menjadi milik Redaksi. Semua Wartawan SKU Melayu Pos terdaftar dalam boks redaksi dan dibekali kartu tanda pengenal.

Edisi: 134/Thn VI / 23 November - 6 Desember 2011

Dari Pertemuan ASEAN di Bali 17-19 November di Nusa Dua Bali:

Kesamaan Visi SBY dan Najib Razak

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Adanya persamaan visi antara Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Perdana Menteri Najib Razak (Najib) tentang pengaruh luar telah muncul. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

HAL itu muncul dalam pertemuan Asean di Nusa Dua Bali 17-19 November lalu. Dua pemimpin penting dari 19 anggota Asean itu agaknya menarik, mengingat kawasan ini menjadi medan persaingan negara luar sejak lama. Sementara itu, kawasan ini memerlukan stabilitas untuk memajukan ekonomi dan kemantapan politik. Presiden SBY mengemukakan penolakannya dengan dominasi kekuatan luar untuk kawasan Asean. Pernyataan itu diperjelas oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Marty Natalegawa dengan pengakuan ada konflik di laut Cina Selatan. “Namun Asean tidak mau terperngkap di tengah persaingan kepentingan tersebut,” kata Marty Natalegawa (18/ 11). Di pihak lain, Perdana Menteri Najib dari Malaysia menyampaikan seruan agar Asean menhindar dari pola krisis ekonomi di Eropa. “Kita harus menghindar dari kesalahan

sistem Ekonomi Oleh Mas Uni Eropa,” kata Najib (18/11). Dua pernyataan dari dua pemimpin Asean itu dipahami sebagai kesamaan visi dalam menghadapi situasi kawasan yang terus berubah-ubah. Perubahan itu bisa berkaitan politik keamanan kawasan, dan bisa juga gangguan stabilitas ekonomi. Pandangan SBY lebih bersifat politik keamanan, dan pernyataan Najib berdimensi stabilitas pembangunan ekonomi. Hal itu merupakan ketegasan dan semuanya merupakan keperluan negara kawasan Asean dalam menjaga kepentingan kawasan ini dari gangguan unsur luar. Masalah yang perlu diajukan dalam konteks ini adalah indikasi apakah yang dihadapi di masa dekat baik kemanan maupun ekonomi. Lantas apa yang harus dilakukan. Baik secara sendiri atau secara bilateral. Respon terhadap hal di atas bisa dikemukan berdasarkan isu yang mendesak, dan kondisi internal dari tokoh Asean tersebut yaitu: Pertama, isu yang mengusik Indonesia adalah masalah politik keamanan tetangga Filipina dan Australia. Dalam hal kontekas Filipina keresahan Indonesia berdasarkan proyek tambahan bantuan pasukan militer Amerika. Juga latihan militer Amerika dan Austalia. Kehadiran militer Asing di kawasan tetangga dekat, menimbulkan kecemasan untuk apa pasukan itu datang ke sini, apa tujuannya. Jika tujuannya untuk non militer, mengapa sekarang. Mengapa tidak

dari sebelumnya yang bencana sudah sering terjadi. Ini yang menimbulkan spekulasi yang sukar untuk dijawab. Tambahan pula, Indonesia sangat sensitif dengan hal itu, mengingat masalah Papua sekarang masih menghangat, yang di sana ada perusahaan Free Port, satu perusahaan besar asal Amerika. Yang sudah pasti Amerika terus mamantau perkembangan Papua demi mengamankan kepentingan mereka. Untungnya, persoalan bantuan militer Amerika ke Filipina dijawab tegas oleh Presiden Amerika Obama. Ia menyatakan bantuan militer Amerika semata-mata untuk membantu dalam pemulihan bencana yang sering menimpa Filipina. Tidak dalam tujuan yang lain (20/11). Hal yang serupa dinyatakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kerjasama Amerika dengan Australia tidak akan menganggu negara tetanga Australia. “Tidak ada niat apapun untuk menganggu negara tetangga Australia. Perdana Menteri Australia Gillard juga menyampaikan hal sama yaitu tidak ada intensi mengganggu dengan tambahan kekuatan itu. Itu latihan kerjasama mengatasi bencana,” ujar Presiden SBY dalam konferensi pers, pada acara KTT Asean ke 19 dan KTT Asia Timur, di Convention Centre Nusa Dua Bali (20/11). Kedua, isu ekonomi yang dilontarkan PM Malaysia Najib. Hakikatnya pernyataan tersebut merupakan suara kepentingan ekonomi bersama Asean. Yaitu masalah krisis ekonomi di Eropa, Najib ingin Asean

ud HMN

jangan sampai terjerambab ke dalam kesalahan yang dilakukan uni Eropa. Yaitu akibat utang yang meningkat tanpa pertumbuhan. Segi lain adalah kekuatan ekonomi pasar yang dimainkan Cina. Di satu pihak Cina mengalirkan produk massal yang murah ke pasarnya di Asean, di pihak lain merusak industri domestik karena tidak mampu bersaing dengan produk Cina. Apa yang akan terjadi, adalah rusaknya sendi ekonomi dalam negeri menjadi bangkrut, gulung tikar. Yang tentu saja sangat berbahaya. Paparan di atas membawa kita kepada simpulan bahwa dua pemimpin punya visi yang sama. Visi strategis Asean.Visi politik keamanan dan politik atau strategi ekonomi bersama negara Asean. Kesamaan visi Presiden SBY dan Visi Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, telah nyata. Visi itu harus dilaksnakan secara intern dalam negeri masingmasing dan kerjasama bilateral maupun regional. Sebagai bagian akhir, kita telah mencatat dengan bangga terhadap ketokohan SBY dan ketokoha Najib. Mereka berdua telah muncul dengan peran yang perfect (sempurna) membawa Asean yang maju. Hanya saja, secara intern dalam negeri SBY dan Najib menghadapi masa peralihan kepemimpinan melalui pemilihan umum tahun 2014 untuk Indonesia dan awal tahun 2013 pemrlihan raya Malaysia. Pertanyaannya siapakah pengganti dua tokoh ini atau kah masih akan terus memimpin? Wallahu aklam bissawab.

Perang Uhud: Kalah Karena Tergoda Harta dan Wanita KEGANASAN Perang Uhud masih terbayang-bayang meski saya sudah kembali dari Tanah Suci. Sewaktu mampir ke Madinah, saya sempat ke Gunung Uhud, tempat berlangsungnya perang paling berdarah antara pasukan Rasulullah dan tentara kafir Quraish 19 Maret 625. Saya tercekat di depan makam Hamzah, paman Nabi Muhamaad saw., yang gugur dengan tubuh yang tercabik tercerai-berai. Ratusan lagi tentara Nabi syahid dan dimakamkan di sekitar Gunung Uhud tanpa batu nisan. Sebagai syuhada, mereka dimakamkan begitu saja; dengan baju bersimbah darah, usus yang terburai, kepala terpenggal, atau sekadar hidung dan kuping termutilasi. Penguburan massal dilakukan malam itu juga sebelum pasukan kembali ke Madinah. Yang diberi tanda cuma makam Hamzah bin Abdul Mutalib, seorang panglima perang gagah berani yang dijuluki “Singa Allah”. Dalam perang Badar setahun sebelumnya, Hamzah dan pasukannya berhasil mengalahkan tentara Quraish yang jumlah orang dan persenjataannya lebih banyak. Namun, Hamzah juga manusia biasa. Bagaimanapun perkasanya di medan perang, ia tak bisa lolos dari muslihat Washi bin Harb, budak hitam asal Ethiopia, yang ditugaskan khusus oleh Hindun untuk mengintai, menyelinap, dan membunuh Hamzah. Hindun, panglima perang wanita suku Quraish, begitu dendamnya atas Hamzah yang telah membunuh dua saudaranya pada Perang Badar. Setiap gerakan Hamzah diamati betul oleh Washi. Ia terus-menerus mencari kesempatan untuk melemparkan tombak tajamnya ke ulu hati Hamzah. Saat Hamzah mengangkat pedangnya ke langit, dadanya terbuka. Saat itulah tombak Washi menghujam dan tepat mengenai sasaran. Hamzah terpental, pedangnya terlempar, mulutnya memuntahkan darah. Terhuyung-huyung Hamzah menjaga keseimbangan. Matanya jalang berusaha mencari siapa yang melempar tombak yang kini bersarang di dadanya. Namun mata itu akhirnya terpejam berbareng dengan ambruknya tubuh di padang pasir. Tangannya masih berusaha memegang gagang tombak. Seperti berusaha untuk mencabutnya. Langit yang terik menjadi gelap. Hamzah meregang nyawa dan akhirnya mati tak bergerak. Pasukan Quraish segera

terjadi di dekat mengabarkan Oleh Akhmad Kusaeni Gunung Uhud yang kematian Hamterletak empat mil zah. Hindun dengan garang memburu tubuh dari Masjid Nabawi dan mempunyai Hamzah yang tak berdaya tergeletak ketinggian 1000 kaki dari permukaan di tanah. Wanita yang dilanda tanah. Sebagai panglima perang, Nabi dendam kesumat membara itu sebetulnya lebih menginginkan pasumencabik-cabik tubuh Hamzah. Ia potong hidungnya, kupingnya kan bertahan di Madinah. Namun, diiris, hancurkan wajahnya. Ia bongkar kelompok tentara muda tidak ingin isi tubuh Hamzah, ambil hatinya. Di berperang secara bertahan. Masih daangkatnya tinggi-tinggi untuk diper- lam eforia Perang Badar dan keyalihatkan kepada serdadu Quraish. kinan menang karena didukung AlTidak puas dengan semua itu, Hindun lah, tentara muda maunya ofensif, mememasukkan hati yang berdarah se- nyerang. Nabi memberikan toleransi gar itu ke mulutnya. Wanita itu me- dengan membiarkan pasukan bergemakan mentah-mentah hati Hamzah! rak beberapa mil dari kota Madinah. Sebagai strategi menahan pergeSaya tercekat di pusara Hamzah. Drama Perang Uhud seperti itu rakan musuh yang jumlahnya jauh dengan kolosal digambarkan oleh lebih besar, Rasulullah menugaskan Moustapha Akkad pada tahun 1976 51 pemanah untuk mengambil posisi dalam film “Mohammad, Messenger di bukit batu sebelah barat pasukan of God”. Aktor kawakan Anthony Islam. Sementara sebelah kirinya, Quin dengan luar biasa menghayati pasukan terlindungi oleh Gunung dan memerankan seorang Hamzah. Uhud. Kepada para pemanah, Rasullah Gagah. Berani. Pandai memainkan wanti-wanti agar tetap di posisinya pedang. Namun, tak kuasa walau apa pun yang terjadi. Kepada pasukan pemanah, Nabi menghindar dari serangan dan memerintahkan agar mereka tusukan dari belakang. Saya mendoakan paman Nabi memanah kavaleri musuh. SebisaMuhammad saw. itu. Cukup lama saya bisanya pasukan berkuda itu tertunduk. Perang Uhud bukan hanya dijauhkan dari tentara Islam. “Selama kalian tetap di tempat, cerita kematian sangat mengerikan dari Hamzah. Akan tetapi juga bagian belakang kita aman. Jangan kekalahan pasukan Nabi dalam sekali-sekali kalian meninggalkan perang melawan kafir Quraish. posisi ini. Jika kalian melihat kami Bahkan Rasulullah sendiri nyaris menang, jangan bergabung. terbunuh. Nabi terluka parah. Sebaliknya, jika kalian melihat kami Badannya terluka. Giginya rontok. kalah, jangan datang untuk menolong Korban tewas pada pasukan Nabi jauh kami meskipun burung bangkai lebih banyak dari yang mati pada memakan daging dari kepala kami pasukan Quraish. Ini kekalahan yang yang binasa,” kata Nabi Muhammad. memalukan. Akibat komando Nabi Perang frontal yang ganas dan Muhammad sebagai panglima perang berdarah dimulai dengan ajakan duel. diabaikan. Akibat nafsu untuk Abu Talhah, jagoan perang dari mengumpulkan harta rampasan Quraish, menantang kepada tentara perang, termasuk di antaranya Muslim: “Anda berani duel dengan wanita-wanita Quraish yang suami saya?” atau ayahnya dikalahkan. Ali bin Abu Thalib, jagoan perang Perang Uhud terjadi kurang lebih tentara Islam, langsung meladeni. setahun setelah Perang Badar. Pasukan Hanya dengan satu kali sabetan Quraish dari Mekah berniat membalas pedang, kepala Abu Talhah copot dendam atas kekalahan mereka pada menggelundung. Perang Badar. Mereka menyiapkan Muncul lagi ke arena duel lelaki pasukan secara besar-besaran dengan bernama Abu Saad bin Abu Talhah, kekuatan lebih dari 3000 orang. saudaranya Abu Talhah yang tewas. Sementara tentara Islam yang Ia menantang Ali dengan sesumbar bertahan di Gunung Uhud—dekat bahwa para sahabat Nabi, seperti Ali, Madinah—hanya berjumlah 700 or- adalah pembohong. ang. “Kalian bilang jika mati kalian Tentara Islam dipimpin langsung masuk surga sementara kami mati oleh Rasulullah, sedangkan tentara masuk neraka. Jika kalian yakini itu, kafir Quraish dipimpin oleh Abu ayo lawan aku. Kita buktikan siapa Sufyan dan istrinya, bernama Hindun masuk surga siapa ke neraka,” tantang yang penuh dendam kesumat terhadap Abu Saad. Hamzah. Disebut Perang Uhud karena Ali mengayunkan kembali

pedangnya. Nasib Abu Saad tidak jauh beda dengan saudaranya. Lalu muncul sejumlah lelaki Quraish lain bangkit menantang Ali. Mereka juga terbunuh di ujung ketajaman pedang Ali. Dalam beberapa detik berikutnya, Ali berhasil membunuh Artat bin Sharhabil, Suresh bin Qaridh dan budaknya bernama Shawab.Dalam duel yang lain, Hamzah dengan sabetan pedangnya juga menewaskan Othman bin Talhah. Menyadari para jagoan perangnya terbunuh, pasukan Quraish terancam demoralisasi. Mereka mulai lari lintang pukang. Aura kemenangan mulai tercium sehingga sebagian pasukan Islam mulai tidak bisa mengendalikan diri. Para pemanah yang diminta siaga di bukit, satu per satu tergoda turun dari posisinya. Mereka mengabaikan perintah Nabi setelah melihat musuh berhasil dipukul mundur, pasukan Quraish kocar-kacir, dan para wanitanya berlari menyelamatkan diri dengan mengangkat roknya tinggi-tinggi. Saat pasukan pemanah itu terbuai mengumpulkan barang jarahan, Khalid bin Walid, panglima pasukan berkuda Quraish, dengan cepat memerintahkan kavalerinya berputar ke balik bukit yang ditinggalkan para pemanah. Situasi perang berubah drastis. Kavaleri Khalid bin Walid mengepung dari arah belakang sementara pasukan Quraish yang tadinya kocar-kacir kembali balik arah. Tentara Islam menjadi terkurung dari arah depan dan belakang, sementara kiri dan kanan terhalang oleh dua gunung. Tidak ada tempat untuk melarikan diri. Banyak tentara Muslim yang tewas mengenaskan dalam perang paling brutal sepanjang sejarah nabi. Alquran surah Ali Imran ayat 152152 menjelaskan mengapa tentara Islam sampai kalah dalam Perang Uhud. “Tanpa peduli akan perintah Muhammad, mereka meninggalkan tempat jaga mereka dan lalu mengejar wanita-wanita (Quraish) ini. Oleh karena itulah Allah mengizinkan kaum Quraish membunuhi para muslim yang meninggalkan kedudukannya sebagai suatu ujian”. Kesimpulannya, seperti dijelaskan pada Ayat 165: “Tentara Muslim kalah karena salah mereka sendiri”. Inilah pelajaran terbesar dari Perang Uhud. Umat Islam kalah karena mengabaikan komando pemimpinnya dan tergoda oleh harta dan wanita.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.