Everblue #9

Page 1

Gadis berusia 18 tahun ini mengaku tidak secara sengaja bisa menjadi finalis ITBPC. Awalnya Ia tidak mengetahui apa-apa tentang pemrograman, namun karena suka dan enjoy, ia menjadi semangat. Rasa suka dan enjoy itu pula yang membuatnya berhasil mendapatkan IPK yang cukup tinggi, yakni 3,54. “Mungkin karena dari awal aku sudah minat di TC, jadi bisa enjoy belajar disini”, tuturnya. Dibalik keberhasilannya meraih prestasi, ada motivasi yang selalu mendorongnya untuk belajar. Ia ingin membahagiakan kedua orang tuanya, ingin cepat lulus, lalu mendirikan usaha sendiri sehingga dapat hidup mandiri dan tidak merepotkan orang tuanya lagi. “Aku ingin apa yang sudah aku dapat di TC itu untuk mengembangkan sesuatu yang baru, bukan ikut-ikutan yang sudah ada, sehingga bisa membuat lapangan pekerjaan baru”, imbuhnya. Dalam mencapai suatu keberhasilan, tentu ada kendala. Lina mengaku, malas adalah kendala nomor satu baginya. Namun Ia mempunyai solusi untuk ‘mengusir’ rasa malasnya tersebut. “Menghibur diri itu wajib, yang penting tugas-tugasnya selesai. Kalau sudah malas, coba ingat-ingat lagi tujuannya apa. Kalau ingin mencapai tujuan, kita tidak bisa malas terus- menerus. Sesekali malas boleh, asal tidak setiap hari”, katanya. Ia mengaku jalan-jalan dan membaca buku merupakan salah satu cara untuk menghilangkan rasa malas dan suntuknya. Terakhir, Lina berpesan, “Kalau ingin bisa enjoy di TC, pertama harus menemukan hal yang membuat kita nyaman disini. Kalau sudah nyaman, segalanya terasa menyenangkan. Jadi, meskipun banyak kegiatan ini-itu, ngejalanin nya nggak berat-berat banget. Untuk mahasiswa baru, cari teman sebanyak-banyaknya, kalau kita lagi susah, merekalah yang bisa membantu kita.” (Tris)

REDAKSI

Buletin HMTC

#9 September 2013

!

S SIAPA BERPRESTASI?

TAKUT

Hani Ramadhan

Buletin HMTC

Ketua Dwi C1C Reporter Fariz, Trisna & Widdy C1C -- Editor Madis C1C Desain Adhe & Deva C1C -- Produksi Wahyu & Adhi Pur C1C

Kritik dan saran email ke everbluehmtc@gmail.com dengan subject everblue. Terimakasih :)

4 | halaman

elamat datang mahasiswa baru 2013, selamat berjuang di kampus Teknik Informatika! Pada edisi kali ini, redaksi everblue berkesempatan untuk mewawancarai mahasiswa dan mahasiswi hebat dari berbagai angkatan. Bagaimana kisah dibalik kesuksesan mereka menjadi mahasiswa berprestasi seperti sekarang? Check this out!

Pada kesempatan kali ini, kami mewawancarai salah seorang mahasiswa yang telah menjadi delegasi ITS sebagai Google Student Ambassador (GSA). GSA merupakan sebuah komunitas Google yang menjadi penyambung antara Google dan kampus. Untuk menjadi seorang GSA, mahasiswa harus memiliki pengetahuan tentang produk Google dan

memiliki kemampuan tata bahasa inggris yang baik. Hani Ramadhan, mahasiswa Teknik Informatika ITS 2010, adalah salah satunya. Mahasiswa kelahiran 22 Februari 1993 ini tidak menduga dirinya terpilih sebagai GSA yang mewakili ITS. Hanya berbekal doa dan kesungguhan dalam mengisi formulir, Hani mampu mengalahkan jutaan peserta yang mendaftar sebagai kandidat GSA. Hani bersama 4 mahasiswa delegasi ITS lainnya telah mengemban tugas selama 1 tahun sejak 2012 lalu. Mereka membentuk representatif GSA dari ITS yaitu GSA ITS. Alasan Hani mengikuti komunitas ini adalah karena rasa ingin tahu yang lebih tentang GSA, serta ingin mencoba bagaimana rasanya bekerja sama dengan perusahaan IT sekaliber Google. Selain itu juga untuk menambah pengalaman, mencari teman baru, mencoba bidang baru yang bermanfaat bagi sekitar, dan yang paling penting coba dulu. Saat bertugas sebagai GSA ITS, Hani mendapat beberapa kendala. Antara lain tentang memanajemen orang, karena GSA ITS bekerja sebagai tim yang halaman | 1


harus bisa membagi waktu secara efektif antara kuliah, GSA, dan amanah lainnya. Kendala lainnya yaitu pendanaan untuk mengadakan event dan birokrasi. Untungnya, GSA ITS dibantu oleh BTSI ITS yang bekerja sama dengan Google. Mereka membantu pendanaan dan birokrasi serta melakukan integrasi surat elektronik webmail ITS dengan Gmail untuk menyediakan akses surat elektronik yang lebih baik daripada surat elektronik ITS sebelumnya. Kesan selama menjadi GSA ITS hanya satu kata, “Seru!”. Di si tulah pertama kalinya Hani berinteraksi dengan orang luar negeri dalam suatu forum yang sama. Hani juga berkesempatan bertemu dengan mahasiswa lain yang memiliki rasa dan asa yang sama dengannya. Ditambah lagi, Hani merasa beruntung dipertemukan dengan budaya Google yang menurutnya asyik, warna-warni dan tidak seperti kantor. Yang dirasakan adalah semangat kebermanfaatan dan berbagi yang diterapkan Google. Hani sangat bersyukur karena Allah memilihkan jalan sedemikian rupa. “Padahal jika dilihat, saya berprestasi aja enggak, eye catchy aja enggak.”, kutip Hani. Terakhir, setelah aktif berperan dalam GSA ITS, Hani berpesan, “Jangan pernah merasa minder dengan apa yang dipunyai. Jangan pernah merasa diri kita berada di tempat yang salah, karena Allah sudah memberikan kita suatu jalan nyata di depan mata. Mungkin jalan itu terlihat tidak mulus, sempit dan gelap. Sedangkan ada jalan lain yang terlihat tidak berliku, lebar, dan penuh penerangan. Tetapi kadang Allah menguji kita bagaimana kita melaluinya. Atau bahkan 2 | halaman

memperhalusnya, melebarkannya, dan menghidupkannya. Semua tetap terserah Anda. Kadang jalannya bercabang, namun jalan itu tetaplah anda yang memilih dengan petunjuk dari Allah. Bagaimana jalan itu tetap hidup, semua bergantung pada kesungguhan Anda memilihnya.” (flez)

M. Rizky Habibi

Tidak hanya berprestasi di nilai akademik, tetapi juga berprestasi dalam berbagai lomba. Muhammad Rizky Habibi Mahasiswa semester 5 Teknik Informatika ITS ini sangat akrab dengan berbagai perlombaan di bidang IT. Setidaknya tercatat ada 6 prestasi yang telah diraihnya sampai saat ini, antara lain sebagai Finalis INAICTA 2012, Finalis Gemastik V, Finalis APICTA 2012, Juara I SNITCH, Juara I Inkubator Mahakarya 2012, dan Juara I IT Contest ITS EXPO 2013. Lima diantaranya pada bidang aplikasi, sedangkan di APICTA 2012 pada bidang professional security.

Berbagai macam karya juga telah berhasil diciptakan, antara lain yaitu, Malware detector tanpa update dan kecepatan scan 1 menit per computer (MonoClone), Aplikasi Terapi Autis menggunakan kinect xbox yang diberi nama TEACCH (Treatment and education of autism with kinect and proton technology), Papan tulis dengan proyektor dan kinect (VBoard), dan Complier berbahasa Indonesia (Ayo Coding). Saat ini, Habibi, sapaan akrabnya, sedang fokus pada lomba Gemastik VI dan juga INAICTA 2013. Alasan mengapa Ia rajin mengikuti kompetisi - kompetisi ialah karena Ia mempunyai sebuah cita-cita besar yaitu, ingin membuat software house sendiri. Maka dari itu Habibi sering mengikuti lomba untuk mengambil kepercayaan dengan terus membuat inovasi-inovasi hingga nantinya akan dipercaya di mata masyarakat. Selain itu juga sebagai usaha mengumpulkan modal untuk software housenya kelak. Dari pengalamannya selama mengikuti berbagai macam kompetisi IT, pastilah ada kendala yang dihadapi. Menurut Habibi, yang menjadi kendalanya adalah bagaimana mencari ide atau inovasi yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya. Serta bagaimana agar karya yang diciptakan berguna bagi masyarakat hingga kelak akan dapat membantu kehidupan masyarakat. Habibi bercerita tentang pengalaman paling berkesan saat mengikuti lomba, yaitu saat dibiayai oleh Kominfo untuk mengikuti lomba APICTA 2012. Itu berkat inovasi nya, Monoclone, yang diikutsertakan pada INAICTA 2012. Meskipun hanya menjadi finalis, tetapi karyanya berhasil menarik perhatian pe-

merintah, lalu diberikan kesempatan untuk dibiayai mengikuti APICTA 2012 yang diselenggarakan di Brunei. “Kuliah itu tidak sekedar mengejar IP maupun nilai yang tinggi. Tapi kita harus seimbang antara akademis dan juga berorganisasi. Kalau kita hanya mendapatkan IP yang bagus, apa bedanya kita dengan universitas swasta yang mendapatkan nilai bagus. Tentu yang membedakan adalah keorganisasian dan juga sertifikat-sertifikat lomba yang kita miliki.” Komentar Habibi saat ditanya mengenai pesan dan kesan. (Widd)

Maulina Nur Is����a� Tidak hanya mahasiswa yang sering kali terlihat prestasinya di bidang IT, mahasiswi juga tidak mau kalah. Maulina Nur Istiqomah atau yang lebih akrab disapa Lina. Mahasiswi Teknik Informatika ITS angkatan 2012 ini berhasil menjadi salah satu finalis ITBPC, yakni sebuah lomba pemrograman yang diselenggarakan oleh ITB bersama kedua orang rekan satu timnya. halaman | 3


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.