Bluemagz Edisi 10

Page 1


Dari Redaksi

SEBEBAS APA

EKSPRESIKU

?

etelah hampir satu dekade lalu banyak menuai kontroversi karena dianggap membungkam kebebasan berekspresi banyak kalangan, kini UU ITE kembali hangat diperbincangkan terkait revisi pasalpasal dan penjelasannya yang barubaru ini disahkan. Beberapa hasil revisi tersebut antara lain; penambahan kewajiban untuk menghapus konten yang tidak relevan bagi penyelenggara sistem elektronik, penambahan penjelasan pada pasal 27 ayat 3 untuk menghindari multitafsir, dan beberapa poin lainnya. Akankah dirasakan dampak positif dari revisi UU ITE tersebut, terutama bagi penduduk dunia maya? Menanggapi pertanyaan tersebut, redaksi Bluemagz kali ini mengulas hakikat kebebasan berekspresi beserta salah satu dampak negatifnya yaitu cyberbullying.

S


3


Liputan Utama

internet dan media sosial

S

iapa yang tak kenal internet? Internet bukan termasuk hal mewah lagi, banyak orang telah mengenalnya, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah perkotaan. Tanpa internet, sebagian dari kita pasti akan merasa mati gaya. Terdapat kurang lebih 40 % dari total populasi dunia yang tercatat sebagai pengguna dari internet. Layanan internet mampu membawa kita seolaholah berada di dimensi yang berbeda. Beragam konten menarik yang ditawarkan oleh internet tak jarang membuat penggunanya menjadi kecanduan internet dan merasa seperti memiliki dunianya sendiri. Penyebaran informasi yang begitu cepat oleh internet menjadi poin penting. Kejadian-kejadian yang terjadi di dunia akan tersebar di media-media online secara real time. Berbagai media sosial pun bermunculan di kalangan pengguna internet dan menjadi tren tersendiri bagi

Sumber: 1freewallpapers.com

4

para penggunanya. Sebut saja blog, blog menjadi wadah bagi para penulis untuk membagikan konten apa saja dalam bentuk tulisan. Ada YouTube, yang menawarkan penggunanya untuk berbagi konten audio visual atau lebih sering disebut video. Ada pula Instagram yang turut mengambil posisi sebagai media sosial terpopuler dalam berbagi foto, dan masih banyak lagi media sosial yang ramai digunakan oleh pengguna


dengan mudahnya berbagi konten sesuai keinginan mereka yang tentunya pasti akan dilihat oleh pengguna internet lain. Saat seseorang sedang sedih atau senang, dengan mantap ia akan menulis status lewat akun Facebook-nya, bercuit lewat akun Twitter atau membagikan kegiatannya lewat Snapchat. Aplikasi-aplikasi yang menggunakan media internet sebagai platformnya menjadi konsumsi sehari-hari bagi para penggunanya.

Kebebasan Berekspresi dan UU ITE Namun di balik itu semua, berekspresi lewat internet yang menyebar cepat secara langsung tentu saja memberikan dampak cukup signifikan dewasa ini. Masih ingatkah dengan kasus seorang ibu yang dituntut

oleh sebuah rumah sakit karena keluh kesah yang dibagikannya lewat surat elektronik dan selanjutnya menyebar di media online sebagai kasus pencemaran nama baik yang menjadi perhatian publik saat itu, atau kasus seorang Mahasiswi S2 sebuah universitas negeri yang dituntut atas keluh kesahnya karena “tidak� dilayani dengan baik oleh pom bensin di daerah ia menetap lewat akun media sosial Path-nya? Terdapat kurang lebih 100 orang yang terjerat kasus akibat kebebasan berekspresi lewat media internet. Demikian hal tersebut dikaitkan dengan adanya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi EIektronik (UU ITE), terkait pasal 27 ayat (3) yang menyatakan, “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan

dan/atau pencemaran nama baik dapat di dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,000 (satu miliar rupiah).� Sebelum mengalami revisi baru-baru ini. Seperti diketahui, Pasal 27 ayat (3) sering dimanfaatkan sebagian pihak untuk menjerat orang lain yang dituduh melakukan pencemaran nama baik di dunia maya. Dalam catatan yang dilansir oleh SAFEnet, sejak UU ITE dibentuk 2008 hingga akhir 2015, tercatat ada 118 korban yang terjerat oleh UU ITE. Dari ratusan kasus itu, 90 persennya karena soal pencemaran nama baik di internet. Pasal 27 ayat (3) ini memang kerap kali menjadi pro kontra di tengah masyarakat dan dianggap menjadi ancaman bagi pelaku kebebasan berekspresi akibat multitafsir terhadap undangundang itu sendiri. Hal ini turut menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat untuk melakukan pencabutan terhadap pasal 27 ayat (3). Pemerintah dan DPR pun akhirnya setuju untuk melaksanakan revisi terhadap UU ITE tersebut. Maka pada Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kamis (27/10) lalu, diagendakan pengesahan Revisi UndangUndang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. DPR dan pemerintah telah mencapai

5


kesepakatan sehingga Komisi I DPR memutuskan setuju mengajukan naskah revisi untuk disahkan. Di mana revisi UU ITE memiliki poin penting bahwa hukuman penjara yang semula maksimal 6 (enam) tahun dikurangi porsinya menjadi 4 (empat) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp.750 juta. Perubahan ini dianggap penting, karena dengan ancaman sanksi pidana penjara 4 tahun, pelaku tidak serta merta dapat ditahan oleh penyidik seperti kasus-kasus sebelumnya. Penambahan pasal baru pada revisi UU ITE yaitu pasal 26 dimana terdapat “Right to be Forgotten”, yaitu kewajiban menghapus konten yang tidak relevan bagi penyelenggara sistem elektronik. Pelaksanaannya dilakukan atas permintaan orang yang bersangkutan berdasarkan penetapan pengadilan. Namun adanya revisi ini tetap saja memicu kontra dan dianggap tetap menjadi ancaman kuat untuk kebebasan berekspresi dan dapat mengarah pada sempitnya kebebasan pers. Bayangkan saja, apa saja yang kamu tulis di internet dapat dikasuskan dengan memanfaatkan UU ITE. Keluar dari permasalahan pencemaran nama baik.

6

Permasalahan yang kini santer dibicarakan adalah mengenai ‘artis-artis’ Instagram atau yang biasa disebut selebgram. Karin “Awkarin” Novilda (18) dan Anya Geraldine (20), dua pesohor media sosial yang tengah naik daun ini namanya pasti tak asing lagi di telinga kalian. Dengan ratusan ribu pengikut di Instagram, tiap kiriman mereka bisa disambut puluhan ribu like. Satu video blog pada channel YouTube mereka minimal sudah dilihat ratusan ribu kali. Beberapa mencapai angka jutaan. Popularitas pula yang berpotensi menjegal kedua gadis itu. Karena punya pengikut yang banyak, keduanya dianggap membawa dampak negatif kepada anakanak. Tudingan itu datang dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Dua gadis pesohor itu pun dikatakan akan dipidanakan karena melanggar Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), dan Undang-Undang No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Namun kelanjutan kasusnya berakhir dengan keduanya menyesal dan mulai menyaring konten yang disajikan dan membatasi umur yang dapat menikmati konten di akun YouTube keduanya.

Kebebasan Berekspresi dengan Fenomena Vlogger/Youtuber hingga Selebgram Menjadi seseorang yang viral dibicarakan di media sosial tentu menjadi dambaan banyak orang, ditambah lagi dengan pundi-pundi uang yang juga akan masuk ke kantong apabila kamu sukses terjun di bidang itu. Sebut kembali Awkarin, Anya Geraldine, Young-Lex, Sakayuv dan masih banyak lagi vlogger tenar yang menjadi idola di YouTube atau Instagram. Kebebasan berekspresi yang dibagikan lewat konten video keseharian atau video menarik lainnya menjadi daya tarik para vlogger ini. Tingkat kepercayaan diri pun menjadi bumbu yang tak kalah penting. Mencoba mencari tahu lebih tentang kebebasan bereskpresi, Redaksi Bluemagz melakukan wawancara menarik dengan seorang finalis Stand Up Comedy 5 (SUCI5) yang juga


Sumber: instagram.com

Wira Setianagara (24), finalis Stand Up Comedy Indonesia Season 5 (SUCI5) seorang selebgram dengan jumlah pengikut 45.900, Wira Setianagara atau lebih dikenal dengan Wiranagara. Wira sendiri berpendapat bahwa kebebasan berekspresi itu adalah hal yang wajar. “Monggo aja gitu. Ya silahkan. Karena setiap hal itu akan membentuk penerimaannya sendiri, � ujar pria yang dikenal dengan potongan gaya rambut dan kumisnya yang unik ini. Lebih lanjut Wira menjelaskan bahwa setiap konten yang disajikan lewat media sosial itu punya penikmat tersendiri. Poin yang penting ialah kedewasaan penyaji itu sendiri. Bertanggungjawab pada setiap hal yang kita sebarkan dan lebih dipikirkan terlebih dahulu mau jadi seperti apa. Karena cenderung para penikmat

Sumber: imaniawan.id

konten yang kita bagikan belum tentu mengetahui sisi baik buruk lebih jauh. Itu juga kembali kepada kita sendiri, antara pelaku dengan penonton dan sebaliknya punya pilihan tersendiri. Wira sendiri juga lebih memilih untuk berekspresi dengan menuliskan sajak, membagikan karyanya lewat akun Instagram-nya dibanding membagikan konten yang dapat menjadi masalah bagi masyarakat. Menurut Wira, internet itu memperlihatkan sisi jahat penggunanya dan cenderung menjadikan internet sebagai pelampiasan. Namun akan lebih baik apabila pelampiasan itu diekspresikan menjadi hal positif, seperti Wira sendiri yang mengaku pernah patah hati dan dendam lalu ia lampiaskan

lewat berkarya, seperti menerbitkan buku kumpulan bait-bait patahan, sajak-sajak penyesalan, hingga puisipuisi kerinduan yang pernah dituliskannya lewat blog pada tahun 2012 lalu. Buku yang bejudul Distilasi Alkena ini juga ditambahkan sajak-sajak yang diekspresikannya lewat akun Instagram-nya. Wira sendiri berpikir alangkah lebih baik membagikan hal positif yang dapat dinikmati banyak orang. Terakhir, Wira berharap Medfo HMTC Inspirasi ke depannya dapat menyajikan informasi yang benar-benar menarik, membangun, dapat menjadi media yang saling merangkul dan tidak berpihak pada satu pihak manapun dan yang pastinya tidak ketinggalan zaman. (yol/ram/han)

7


Liputan Khusus

sumber:http://www.picswalls.com

8


sumber: dok. medfo

Ike Herdiana, M.Psi, Dosen Psikologi Universitas Airlangga

P

ada Jumat, 18 Oktober 2016 Redaksi Bluemagz dari Departemen Media Informasi HMTC ITS berhasil mendapatkan berbagai informasi yang berharga mengenai cyberbullying. Narasumber yang telah berbaik hati untuk turut menyampaikan pendapat dan berbagi ilmunya adalah Ibu Ike Herdiana, M.Psi. Beliau merupakan seorang psikolog yang sekaligus berprofesi sebagai salah satu dosen di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR). Kata demi kata dan kalimat demi kalimat beliau utarakan mengenai fenomena buruk tersebut. Beliau memulai pembicaraan dengan memaparkan apa itu cyberbullying. Cyberbullying merupakan perilaku bullying yang dilakukan dengan media internet, atau dalam hal ini yaitu media sosial. Tujuannya apa? Beliau menjelaskan bahwa tujuan utama orang

melakukan cyberbullying yaitu untuk menyakiti seseorang. “Pelaku yang melakukan cyberbullying itu memang sudah memiliki niat atau intensi yang kuat untuk menyakiti seseorang, dan biasanya ia tak memiliki kesempatan untuk menyakiti seseorang secara langsung sehingga melakukan perbuatan cyberbullying tersebut,” ujar beliau. Sebagian besar pelaku cyberbullying tidak tahu bahwa melakukan suatu bentuk kebencian di internet dapat diproses hukum, mereka beranggapan bahwa hanya seseorang yang melakukan kebencian di dunia nyatalah yang akan dikenakan hukuman sehingga mereka beranggapan hal ini sahsah saja dan dimaklumi oleh mereka. Kemudian muncul mindset bahwa menyakiti seseorang melalui internet kebal hukum. Cyberbullying dapat menyakiti seseorang secara

mental, spiritual, maupun secara sosial. Perbedaan mendasar antara “bullying biasa” dengan “cyberbullying” adalah dari segi fisik. Tentunya, pada cyberbullying tidak akan menyakiti seseorang secara fisik karena pelaku tidak berhubungan langsung (kontak fisik) dengan sang korban. Tetapi walaupun demikian, dampak cyberbullying kepada korban jauh lebih besar dari pada bullying biasa. Beliau juga menambahkan sasaran-sasaran cyberbullying ini bisa merupakan orang yang dikenal oleh pelaku atau bahkan tidak dikenali oleh pelaku. Contoh sederhana yang tidak dikenal misalnyai fenomena Awkarin. “Itu kan kita tahu yang kenal dekat dengan dia hanya beberapa orang tetapi yang menghujatnya banyak sekali dari khalayak publik yang tidak dekat dengan dia atau yang biasa disebut haters.”

9


sumber: dok. medfo

Tim Redaksi Bluemagz berfoto dengan narasumber Untuk contoh dari sasaran yang dikenal misalnya kita ingin menjatuhkan teman kita atau kita ingin menjatuhkan pimpinan kita, atau hal-hal lainnya. Lalu apa hubungannya dengan mahasiswa dan pelajar? “Jadi begini, kita kan tahu ya, saat ini zaman sudah modern, semua orang termasuk mahasiswa dan pelajar-pelajar sudah bisa mengakses berbagai hal di internet melalui media sosial. Hampir semua pelajar dapat mengaksesnya dengan sangat mudah dan mereka kebanyakan sudah memiliki gadget. Hal-hal tersebut yang membuat cyberbullying dapat dan sangat mudah meluas di kalangan pelajar,� jawab beliau. Beliau juga menyampaikan bahwa pelajar maupun seorang mahasiswa memiliki tingkat kedewasaan yang belum matang seperti orang dewasa. Mereka masih belum

10

cukup mengerti dan tidak bisa mengondisikan hal-hal yang ada di internet dengan baik. Hal ini penting, walaupun pada realitanya mereka sudah sangat pintar untuk mengaksesnya secara teknis. Di sela-sela diskusi tersebut beliau sempat menanyakan suatu hal kepada Redaksi Bluemagz. Tujuan untuk mengakses internet dan menggunakan media sosial itu untuk apa? Lalu Redaksi Bluemagz menjawab tentunya pada intinya untuk relationship, untuk saling berhubungan dengan satu sama lain. “Nah intinya untuk saling berhubungan, bukan? Berhubungan di sini harus dengan etika-etika yang menunjang. Memang, tata cara atau sopan santun dalam mengakses media sosial tidak ada secara tertulis, tetapi sebaiknya pelajar mengetahui hal itu jika mereka berpikiran dewasa,� ujar beliau. Beliau menambahkan,

usia memang boleh berbeda dengan orang dewasa, tetapi kedewasaan seseorang itu dapat dilatih sedini mungkin. Hal ini baik untuk mengontrol diri agar tidak melakukan halhal buruk seperti cyberbullying ini. Lalu bagaimana tips-tips agar kita tidak menjadi pelaku cyberbullying tersebut? Diantaranya yaitu untuk mengontrol penggunaan sosial media, dalam hal ini adalah menggunakan sosial media sesuai kebutuhan. Selain itu, dari lingkungan luar harus melakukan semacam kampanye atau hal serupa yang berkaitan mengenai bahaya melakukan cyberbullying. Dan yang paling penting kita harus bisa berhubungan langsung dengan seseorang, dengan mengenal dan berkomunikasi langsung diharapkan kita bisa lebih tahu mengenai diri seseorang. Di internet terkadang kita tidak tahu mengenai diri seseorang, apa yang kita lihat atau ketahui


sumber: dok. pribadi

Mahasiswi Psikologi Universitas Airlangga di internet belum tentu benar adanya. “Boleh tolong beri saran, Bu, untuk pembaca Bluemagz yang saat ini mungkin terkena cyberbullying dan tidak tahu apa yang harus dilakukan?” tanya Redaksi. “Boleh, boleh. Sebelumnya saya sudah tahu, berbagai tipe korban yang terkena cyberbullying ini, ada yang cuek, ya dia cuek saja tidak peduli apa yang dikatakan orang kepadanya. Lalu ada yang sedikit terpengaruh sampai ada yang depresi berat hingga ingin mengakhiri hidupnya,” ujar beliau. “Tipsnya yaitu harus berani untuk terbuka kepada orang orang dekat, seperti orang tua, kakak, guru, atau bahkan sahabat. Jangan dipendam sendirian karena sebenarnya masalah tidak akan bisa diatasi dengan baik jika kita sendirian. Selain dari diri sang korban, lingkungan harus peka terhadap sesuatu, orang tua, saudara, teman

dan lainnya sangat berguna untuk membuat korban cyberbullying agar bisa bangkit dan menjalani hidup dengan sepantasnya,” tambah beliau. Setelah mendapat banyak ilmu dari beliau Redaksi Bluemagz pamit lalu melakukan survei kepada mahasiswi-mahasiswi Jurusan Psikologi yang saat itu sedang berada di sekitar kampus. Redaksi menanyakan apa itu cyberbullying, dampakdampaknya, dan cara mengatasinya ke seorang mahasiswi bernama Sri. Redaksii juga menanyakan satu kata masing-masing untuk pelaku cyberbullying dan korban cyberbullying kepada beberapa mahasiswi lainnya. Sri berpendapat bahwa cyberbullying adalah bullying yang dilakukan di media sosial. Dampak-dampaknya hampir sama seperti bullying bedanya jauh lebih parah, untuk mengatasinya gampang saja, jangan takut untuk

melapor. Satu kata untuk pelaku dan korban menurut Mutia, “Hargai” dan “Sabar”. Lalu mahasiswi bernama Dea mengucapkan, “Jahat” dan “Kasian”. Sedangkan mahasiswi bernama Novita mengucapkan “Hargai” untuk sang pelaku dan untuk sang korban Novita sendiri ingin menyampaikan pendapatnya, yaitu “Hargai diri kamu sendiri, kamu engga bisa direndahkan sama orang lain, semangat.” (ped/sid/han)

11


Profil

T

idak terasa, usai sudah satu tahun kepengurusan HMTC Optimasi 15/16. Kini, HMTC kembali melakukan regenarasinya dengan mengusung nama “HMTC Inspirasi” yang akan digunakan sebagai nama kabinet untuk periode 2016/2017. Yuk, simak profil lengkapnya.

12

Misi HMTC Inspirasi 1. I AM HMTC: Bentuk nyata usaha penggalian dan pencarian jati diri HMTC 2. Implementasi manajemen organisasi yang solid 3. Implementasi strategi evaluasi 4. HMTC FOR US: Wujud nyata HMTC melayani kebutuhan seluruh anggotanya 5. HMTC FOR TC’S GLORY: HMTC sebagai wadah terbaik anggotanya untuk berprestasi


sumber: dok. medfo

Arti Logo HMTC Inspirasi 3 1

1. Sebuah lampu melambangkan satu inspirasi yang dimiliki HMTC. 2. Warna biru yang tegas melambangkan HMTC yang kuat. 3. Siluet nyala lampu berbentuk huruf ‘C’ seperti halnya penamaan angkatan anggota HMTC yang melambangkan HMTC Inspirasi yang menjunjung nilai tinggi dari keanggotaan HMTC.

13


Ketua Arahan Kerja: 1. Analisis kebutuhan anggota HMTC 2. Analisis potensi pergerakan HMTC 3. Forum identitas HMTC 4. Pembentukkan tim relasi publik HMTC

Sekretaris Kabinet

Administrasi dan Keuangan

Arahan Kerja: 1. Penerapan Key Performance Indicator pada seluruh aspek kerja organisasi 2. Penerapan Balanced Scorecard pada seluruh aspek kerja organisasi 3. Pemantauan pelaksanaan aspek kerja secara berkala dan konsisten 4. Pengambilan tindakan cepat tanggap pada aspek kerja terevaluasi

14

Wakil Ketua Arahan Kerja: 1. Menciptakan keharmonisan dan menjalin koordinasi aktif antara HMTC dan Badan Semi Otonom (BSO) 2. Pembekalan generasi penerus tahun kedua untuk memimpin HMTC 3. Pembentukkan kurikulum pembelajaran staf 4. Implementasi kegiatan pengembangan staf 5. Pembentukan sistem rewarding berkala

Arahan Kerja: 1. Menciptakan sistem administrasi kesekretariatan dan keuangan organisasi yang terkontrol, terkoordinasi, dan transparan serta dapat dipertanggungjawabkan kepada birokrasi dan anggota HMTC. (Beserta para sekdep) 2. Menciptakan sistem administrasi kesekretariatan dan keuangan organisasi yang transparan serta dapat dipertanggungjawabkan kepada birokrasi dan anggota HMTC.


Departemen Kaderisasi dan Pemetaan Arahan Kerja: 1. Menciptakan sistem kaderisasi yang terkonsep, transparan, berkesinambungan, dan bermanfaat sesuai dengan PPSDM demi terciptanya kader HMTC yang kompetitif, dan beretika 2. Bersinergi dengan birokrasi dan Civitas Akademika 3. Menjalankan fungsi pemetaan (maping, promoting, dan controlling) dalam bidang manajerial, keilmiahan, dan minat bakat sesuai dengan HDPSDM secara bertahap, terstruktur, dan transparan 4. Menanamkan rasa memiliki HMTC kepada kader HMTC 5. Pembekalan generasi penerus tahun pertama untuk HMTC 6. Mengambil langkah kreatif untuk membantu mahasiswa teknik informatika dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, & bekerja sama secara tim

Departemen Teknologi Arahan Kerja: 1. Mengoptimalkan atmosfer keilmiahan di jurusan Teknik Informatika FTIf ITS 2. Melakukan pengawalan di bidang keilmiahan Teknik Informatika FTIf ITS. Menciptakan konsep baru klub keilmiahan yang lebih dinamis, terukur, dan mempunyai target tinggi 3. Adanya langkahlangkah serius untuk mempersiapkan mahasiswa memenangkan kompetisi keilmiahan 4. Mewujudkan produk teknologi untuk penunjang kerja HMTC

Departemen Pengembangan Profesi Arahan Kerja: 1. Menanamkan rasa memiliki HMTC kepada kader HMTC 2. Mempersiapkan mahasiswa Teknik Informatika FTIf ITS yang siap dalam dunia keprofesian pasca kampus di era ASEAN Economic Community (AEC) 3. Mengambil langkahlangkah analisis untuk menentukan langkah yang tepat agar mahasiswa teknik informatika mempunyai nilai jual tinggi di mata industri 4. Mengambil langkah kreatif untuk membantu mahasiswa teknik informatika dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, dan bekerja sama secara tim untuk menunjang keprofesian mahasiswa

15


Departemen Dalam Negeri

Departemen Hubungan Luar

Departemen Media Informasi

Arahan Kerja: 1. Membina hubungan internal Jurusan Teknik Informatika ITS (himpunan, mahasiswa, dosen, dan karyawan) yang harmonis 2. Menumbuhkan dan menjaga rasa kekeluargaan dalam setiap aspek internal HMTC

Arahan Kerja: 1. Membangun dan menjaga citra positif HMTC atau Teknik Informatika FTIf ITS 2. Menciptakan, membina dan memperkuat hubungan dengan lembaga-lembaga yang bermanfaat untuk HMTC maupun Teknik Informatika FTIf ITS 3. Proaktif dalam membina hubungan baik dengan alumni Teknik Informatika FTIf ITS. 4. Memfasilitasi HMTC dalam pengembangan organisasi melalui relasi dengan lembaga atau organisasi lain 5. Memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui aplikasi teknologi berbasis keprofesian Teknik Informatika 6. Mendukung ranah kerja BEM FTIf ITS di bidang sosial masyarakat

Arahan kerja: 1. Berpartisipasi aktif dalam upaya penampungan dan penyampaian aspirasi mahasiswa serta isu yang berkembang di jurusan Teknik Informatika FTIf ITS 2. Menyediakan dan mengoptimalkan penyampaian informasi yang berkualitas kepada seluruh elemen Teknik Informatika FTIf ITS 3. Memberikan informasi mengenai segala program kerja, agenda, dan kebijakan HMTC kepada anggota HMTC secara khusus dan/ atau masyarakat umum secara luas 4. Mengembangkan potensi mahasiswa Teknik Informatika FTIf ITS dalam upaya terwujudnya pembangunan media kreatif 5. Memfasilitasi mahasiswa Teknik Informatika FTIf ITS untuk memperoleh wawasan serta mengetahui atau menanggapi isu yang berasal dari luar lingkungan Teknik Informatika FTIf ITS

16


Departemen Kesejahteraan Mahasiswa Arahan Kerja: 1. Melakukan upaya-upaya penyelesaian masalah finansial dan akademik yang dihadapi oleh mahasiswa Teknik Informatika FTIf ITS 2. Melakukan usaha proaktif dalam pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan mahasiswa Teknik Informatika FTIf ITS

Departemen Minat dan Bakat

Departemen Kewirausahaan

Arahan Kerja: 1. Menyelenggarakan kegiatankegiatan yang dapat menunjang penyaluran pengembangan minat dan bakat di lingkungan Jurusan Teknik Informatika FTIf ITS 2. Melakukan usaha proaktif untuk meraih prestasi di bidang minat bakat 3. Berkoordinasi dengan LMB ITS dalam melaksanakan kegiatan minat bakat

Arahan Kerja: 1. Menciptakan usaha mandiri yang dapat memberikan daya dukung keuangan HMTC 2. Menumbuhkan minat dan semangat kewirausahaan mahasiswa Teknik Informatika FTIf ITS

17


Kabar KM-ITS

18


S

eperti sebuah pepatah “We can’t become what we need to be by remaining what we are” – Oprah Winfrey. Begitulah hidup, kita tidak akan pernah bisa menjadi “kita” yang seharusnya jika kita tetap menjadi seperti ini saja atau tidak berubah. Apa kabar KM ITS? Apa kabar Keluarga Mahasiswa Kampus perjuangan? Belakangan ini, kita dihebohkan dengan sebuah kabar “Restrukturisasi”. Arti kata “Restrukturisasi” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah restrukturisasi/ re·struk·tu·ri·sa·si/ réstrukturisasi/ n penataan kembali (supaya struktur atau tatanannya baik). Apa yang dimaksudkan dengan restrukturisasi di sini? 5 Fakultas yang ada di ITS direncanakan akan direstrukturisasi. Pengelompokan selanjutnya akan didasarkan pada banyak hal, yaitu rumpun ilmu, keprofesian, dsb. Apakah KM ITS sudah banyak yang tahu tentang informasi tersebut? Apakah KM ITS sudah siap? Menurut Muhammad AlFatih selaku Ketua Tim Kajian Strategis Teknik Informatika ITS, restrukturisasi sendiri tidak terlepas dari ITS yang melakukan transisi dari PTNBLU ke PTN-BH. Artinya ITS sudah mempunyai wewenang sendiri untuk menentukan bagaimana struktur organisasi dan keuangan di kampus ini. “Jadi kalau misalnya diminta pandangan tentang masalah ini ya skeptik saya melihatnya, kenapa? Karena coba dipikir lagi, ngapain diacak-acak lagi? Sudah sedemikian steady atau

stabil gitu, trus mau dirombak lagi.” Fatih juga menambahkan bahwa sistem pendidikan kedepannya ingin seperti apa, lulusannya ingin dicetak seperti apa. Nah, sekarang masalahnya adalah mahasiswa itu diarahkan untuk menjadi pekerja, pekerja yang siap bekerja dengan UMR. Apalagi menyambut MEA, Fatih melihat kondisi tersebut bukan demi kepentingan kita sendiri, bukan demi Indonesia, jatuhnya lebih ke konglomeratkonglomerat. Sementara menurut Anugrah Dwiatmaja Putra, Selaku Manager of Internal Affairs BEM FTIf. “Restrukturisasi Fakultas itu justru berdampak baik, pemerataan jurusan ataupun departemen yang ada di fakultas-fakultas ini bisa meningkatkan kinerja dari fakultas tersebut, harapan saya nanti kalaupun memang dibagi sesuai dengan rumpun ilmu yang sesuai, itu bisa menjadi suatu hal yang positif dimana setiap fakultas punya kekuatan masing-masing. Jadi pandangan masyarakat terhadap ITS itu bisa menjadi lebih baik lagi, dan power-nya ITS di internasional itu bisa lebih baik lagi. Pada intinya SDM bisa terbagi rata, dan kekuatannya pun terbagi rata.” Keduanya juga memberi saran agar pihak-pihak yang terkait dengan mahasiswa harus terus melakukan audiensi, berbicara secara langsung kepada birokrasi mengenai masalah ini. Jika mereka sadar akan gentingnya hal ini, tentunya birokrasi harus mengubah paradigma

pendidikan saat ini. Bukan lagi menghasilkan karyawankaryawan yang handal dengan target UMR, tapi lebih menunjukkan ke sesuatu yang lebih menghasilkan nilai untuk kedepannya. Jangan sampai terjadi ketimpangan informasi dimana pihak manajemen sudah tahu, tetapi mahasiswanya belum tahu. Mungkin sebaiknya alur informasi yang ada di ITS diperbaiki lagi. Salah satu caranya bisa dengan memperbanyak diskusi di kalangan mahasiswa. (ram/ riz)

Muhammad Al-Fatih Ketua Biro Kajian Strategis HMTC

Anugrah Dwiatmaja Putra Manager of Internal Affairs BEM FTIf.

19


Schematics

S

chematics kembali lagi diselenggarakan pada tahun 2016. Sama seperti sebelumnya, Schematics terdiri dari empat pilar acara yaitu National Programming Contest (NPC), National Logic Competition (NLC), National Seminar of Technology (NST), dan REEVA (Revolutionary Entertainment and Expo With Various Arts). Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumsebelumnya, Schematics 2016 terus melakukan inovasi agar antusiasme peserta Schematics tidak cepat hilang dan tetap hidup. National Logic Competition (NLC) seperti diartikan dalam namanya adalah lomba logika yang diikuti oleh siswa/siswi SMA sederajat. NLC pada tahun ini memiliki maskot yang diberi nama Elsi yang digambarkan seperti penyihir. Sosialisasi Schematics 2016 dilaksanakan juga di Pulau Kalimantan dan Sumatera, berbeda dengan tahuntahun sebelumnya yang hanya di wilayah Pulau

foto:dok.pribadi

foto:dok.pribadi

20

Jawa dan Bali. Dampaknya, NLC tahun ini diikuti lebih banyak peserta dari pulau Kalimantan dan Sumatera dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya. Selain itu, NLC 2016 menambahkan babak finalnya yaitu babak seperenambelas yang tidak ada di NLC sebelumnya. Teknis lomba juga dibuat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. National Programming Competition (NPC) 2016 adalah lomba programming yang ditujukan untuk siswa SMA/SMK sederajat seIndonesia. Perbedaan NPC 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya adalah ruangan lomba final yang dulunya di Lab Pemrograman 1, dipindahkan ke Lab Pemrograman 2 Teknik Informatika ITS. Selain itu peserta juga tidak lagi menggunakan Personal Computer (PC) tetapi menggunakan laptop yang sudah disediakan oleh panitia. NPC 2016 juga memiliki maskot yang diberi nama Pisi. National Seminar of


foto:dok.pribadi

Technology (NST) adalah sebuah seminar teknologi yang mendatangkan pembicara-pembicara ahli dibidangnya. NST 2016 dilaksanakan di gedung Robotika ITS dengan tema Business on the Internet. Mengundang pembicara dari berbagai macam startup yang sudah terbukti keberadaannya. Pembicara tahun ini adalah Leonika Sari sebagai CEO dari Reblood, Faza Abadi sebagai CEO dari olride, Audrey Maxmilian Herli sebagai CEO dari riliv, Benny Fajarai sebagai CEO dari Qlapa.com, dan Weylen Yanaprasetya sebagai Senior Operation Manager dari Uber. Selain seminar teknologi, ada juga pameran teknologi yang berisi booth-booth dari luar seperti Oppo Campus Ambassador dan dari dalam ITS yaitu karya dari anak-anak Teknik Informatika ITS. Bukan hanya NPC dan NLC yang memiliki maskot, NST 2016 juga memiliki maskot yang diberi nama Esti.

R e v o l u t i o n a r y Entertainment and Expo With Various Arts (Reeva) bisa dibilang adalah puncak atau penutupan acara dari Schematics. Belajar dari pengalaman tahun lalu yang dibanjiri ribuan penonton, Reeva 2016 diselenggarakan di Parkir Timur Delta Plaza Surabaya. Bintang tamu kali ini ada The Changcuters, Heavy Monster, Mama Say Reggae, dan Halim & Friends. Reeva tahun ini melakukan inovasi baru yaitu dengan mengundang berbagai komunitas seni seperti Mata Rante, Orkes Keroncong Srawung, Serikat Mural Surabaya, Bakul Sketsa, Kutu Vespa, Surabaya Kastem Blar, Stand Up Comedy, dan Tiyang Alit. Selain itu ada bazar makanan dan minuman, serta booth dari Bank Mandiri yang merupakan sponsor utama Schematics 2016. Tidak kalah dengan sub-event Schematics lainnya, Reeva 2016 juga memiliki maskot yang diberi nama Eva. (nor/rew)

foto:dok.pribadi

foto:dok.pribadi

21


Event

Opening Tahu gak sih ada apa di tanggal 16-19 November? KM ITS mempunyai pesta besar dengan membawakan konsep Seni, Ilmu dan Budaya yang dilebur menjadi satu di acara ITS Expo 2016. Membawakan tema “Ekspresi Optimisme”, ITS Expo hadir dengan membawa banyak sekali wahana dan event yang sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan.

ITS Expo 2016 dibuka dengan 2 kali parade seni, yaitu tanggal 6 November di Taman Bungkul dan 10 November di ITS Surabaya. Parade berlangsung meriah, semua panitia dan pengisi acara melebur menjadi satu dan berbagi keseruan dengan orang sekitar. Para peserta parade mewarnai seluruh tubuhnya dengan cat warna-warni dan menggunakan atribut yang menarik seperti kostum, maskot dan topi pelaut.

narasumber bercerita mengenai bagaimana mereka membawa passion masing-masing menjadi suatu nilai yang berguna untuk masa depan Indonesia. Andy bercerita mengenai bagaimana kita dapat berkontribusi dalam masyarakat di era Milenial. Beliau membahas bagaimana ia mulai membentuk Kick Andy Foundation dan

betapa besarnya kekuatan viral menjadi senjata paling ampuh untuk menggalang bantuan. Beliau juga bercerita tentang pengalamannya menemukan seorang pencipta kaki palsu yang dengan suka rela membangun kaki palsu tanpa biaya sepeser pun. Lalu dilanjutkan dengan Faza “Juki” Meonk dan Winston Utomo yang membahas

Sumber: dok. ITS EXPO

Talkshow Rangkaian ITS Expo 2016 dimulai dengan acara Talkshow yang mengundang Andy F. Noya, Winston Utomo dan Faza “Juki” Meonk sebagai pembicara yang diadakan di Auditorium Bung Tomo, gedung RRI Surabaya yang telah sukses diselenggarakan pada tanggal 22 Oktober lalu. Mengangkat tema “Innovative Idea for a Better Indonesia”, para

22


Maskot ITS Expo 2016 memiliki 4 maskot yang melambangkan Seni, Ilmu dan Budaya. Elka, seorang buaya hijau berpakaian rompi dan helm proyek melambangkan engineering, identitas ITS. Xiyaz, seorang burung biru berpakaian jas lab melambangkan ilmuan. Prima, seorang burung beo merah

berpakaian kemeja, berdasi dan bersepatu melambangkan budayawan. Dan Olif, seorang rusa ungu berpaiakan baju suspender dan topi pelukis melambangkan seniman. Jika semua inisial para maskot disatukan, akan membentuk kata EXPO.

entertainment-preneur. Faza bercerita bagaimana sebuah IP (Intelectual Property) sebuah karya dapat menjadi role model generasi muda di jaman sekarang. Beliau juga bercerita awal mula membangun karakter Si Juki dan bagaimana cara memasarkan IP ke banyak media. Winston bercerita mengenai awal mula berdirinya

IDNMedia. Beliau bercerita bagaimana sebuah media dapat memengaruhi pola pikir generasi Milenial di era digital. Dan beliau juga menyampaikan keluh kesahnya tentang kurangnya media penyokong generasi muda di Indonesia. Seminar ditutup dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama.

Main Event Acara utama ITS Expo 2016 dibuka pada tanggal 16 November dan ditutup dengan acara Closing pada tanggal 19 November. Bertempat di Graha ITS, ITS Expo 2016 menghadirkan banyak sekali wahana dan event. Wahana yang tersedia antara lain Wahana Teknologi, Wahana Budaya, Distrik Kreatif, Paguyuban, Komunitas, Urban Market dan Pasar Malam. Sedangkan Event yang ditampilkan antara lain Sekolah Budaya, Hall of Fame, Explore ITS, Entertainment Show, Pagelaran Seni, GKM dan Talkshow yang telah dilaksanakan sebelumnya. Sedangkan Closing yang diselenggarakan pada tanggal 19 November dimeriahkan oleh Klantink, Mocca dan Tompi. Sampai ketemu di ITS Expo selanjutnya! Salam Seni, Ilmu, dan Budaya! (scy/riz)

23


Sosok

R

ully Soelaiman, Ir., M.Kom. atau lebih dikenal dengan panggilan Pak Rully ini sangat terkenal dan disegani oleh mahasiswa Teknik Informatika. Pembawaanya yang sangat berkarisma menambah rasa kagum dan hormat para mahasiswanya. Berbicara tentang Beliau, Pak Rully gemar membaca, travelling, kuliner, dan menonton film. Menurut beliau, halhal sederhana seperti itu dapat memacu kreativitas seseorang. Orang yang sering mengandalkan logika, harus mengimbangi kemampuan dengan kreativitas, karena kreativitas dapat memicu logika. Wah, sepertinya beliau sangat menyukai hal-hal berbau logika, tak heran beliau menguasai bidang algoritma pemrograman.

24

Saat ditanya terkait motto hidup, beliau tidak suka dengan halhal berbau seperti itu. Menurutnya, hidup ini sudah ada yang mengatur, tugas kita adalah berusaha sebaikbaiknya. Sebagai dosen yang telah mengabdi pada ITS, khususnya jurusan Teknik Informatika sejak tahun 1993, mengajar di jurusan ini menjadi hal yang sangat menarik bagi beliau. Beliau suka melihat mahasiswanya menjalani proses. Dimulai ketika seorang mahasiswa masuk sebagai mahasiswa baru di jurusan, lalu kemudian akan menjadi senior. Tak jarang beliau merasa ada saja mahasiswanya ketika telah menjadi senior, si mahasiswa akan merasa sombong. Namun tiba saat ia menjalani tugas akhir, si mahasiswa akan sering merasa sedih dan bingung lantaran tak memiliki ide sampai akhirnya si mahasiswa lulus dan akan

dipertemukan kembali dalam suatu kesempatan. Proses-proses yang terjadi itu sangat menarik bagi beliau. Pernah di suatu ketika, tak sengaja beliau bertemu dengan salah satu alumni Teknk Informatika ITS angkatan 2001 di sebuah warung makan pecel yang berdekatan dengan pom bensin di Kertajaya. Semula beliau tak mengenal dan menikmati makan, namun kemudian merasa pangling saat disapa. Wajar saja, beliau mungkin lupa dengan banyak wajah mahasiswa yang pernah diajar olehnya. Kemudian si “mantan� anak didik beliau memulai obrolan hingga terjadi perbincangan hangat. Alumni tersebut bercerita bahwa ia sekarang bekerja di salah satu bank swasta. Dengan bangga beliau mengatakan bahwa perjumpaan tersebut merupakan momen yang paling menarik, yaitu saat bertemu dengan alumni yang telah sukses. Selain mengajar di jurusan


Teknik Informatika ITS, Pak Rully Soelaiman aktif menjadi Komite Saintifik TOKI bersama dengan dosen-dosen dari kampus terbaik lainnya selain ITS di Indonesia, seperti UI, ITB, UGM, dan IPB. Beliau pun turut serta dalam menyusun kurikulum TOKI tersebut. Beliau juga aktif mendampingi siswa-siswi berprestasi Indonesia untuk berlaga dalam ajang internasional, seperti IOI (International Olympiad in Informatics). Beliau menjadi pembimbing sekaligus pendamping dalam IOI 2011 di Pattaya,Thailand, IOI 2014 di Taipei, Taiwan, IOI 2015 di Almaty, Kazakhstan dan terakhir IOI 2016 di Kazan, Rusia. Sosok hebat ini mengaku lebih suka mengajar dibanding mengambil proyek yang bersifat komersil, di mana proyek terakhir yang diambil olehnya ialah menangani sistem informasi di PT Badak NGL Bontang. Beliau sendiri mengaku bukan orang yang beprestasi di bidang IT. Beliau lebih suka berusaha sebaik mungkin dalam menjalani sesuatu, karena bagi beliau usaha yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil yang baik. Meski demikian, menjadi orang yang mendampingi dan membimbing siswasiswi menuju ajang bergengsi tingkat internasional sudah merupakan prestasi yang membanggakan, karena secara tidak langsung menjadi sosok yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa di era sekarang, peluang bagi mahasiswa yang belajar di bidang IT terbuka sangat lebar. “Mahasiswa bisa mengambil peran sebesar-

besarnya, asal dengan usaha yang sungguh-sungguh�, ujar dosen yang pernah menjabat sebagai sekretaris prodi Sistem Informasi ini. Beliau sendiri mengaku kecewa dengan mahasiswa zaman sekarang yang menyukai sesuatu yang instan tanpa usaha, juga belajar sesuatu hanya karena sensasi belaka dan bukan akan esensi dari belajar sesuatu tersebut . “Misalnya belajar android, ya sudah, dia hanya merasa, oh ini lho aku, sudah belajar Android. Tapi tidak berpikir apa yang bisa aku lakukan setelah aku belajar Android atau apa yang bisa aku hasilkan dari belajar Android. Atau mahasiswa yang belajar tentang framework .NET, tapi tidak tahu apa yang nanti bisa ia lakukan dengan framework .NET,“ terang beliau. Beliau berharap mahasiswa Teknik Informatika ITS tidak lagi menjadi mahasiswa dengan tipe seperti itu. Beliau berharap akan ada perwakilan mahasiswa Teknik Informatika ITS yang tampil dalam ACM ICPC (ACM International Collegiate Programming Contest) dan mampu menembus world final yang juga merupakan suatu mimpi besar yang diidamidamkan. Hingga saat ini ada dua kampus di Indonesia yang sudah mengirimkan perwakilan mahasiswanya, yakni ITB sebanyak satu kali, dan Universitas Indonesia sebanyak dua kali. Beliau ingin pula mahasiswanya tidak merasa tertinggal atau bahkan dianggap tertinggal dibandingkan mahasiswa Fasilkom UI atau

STEI ITB. Menurut dosen hebat berkacamata ini, mahasiswa Teknik Informatika ITS pantas disejajarkan dengan mereka asalkan mau berusaha dan belajar sungguh-sungguh. Terakhir, beliau berpesan agar mahasiswanya sering berkunjung ke ruang beliau untuk sekadar berbincang atau lainnya karena beliau juga ingin lebih mengenal dekat mahasiswa-mahasiswa Teknik Informatika. (yol/riz)

25


TC for Indonesia

“

Saya bisa kuliah hingga lulus, tidak bisa terlepas dari peran pemerintah. Dan saya sangat bangga bisa menjadi bagian solusi dari permasalahan yang muncul di pemerintahan

“

S

urvey Apps, aplikasi yang merupakan implementasi dari tugas akhir dari Rizky Dwi Setyawan (2012). Judul tugas akhir ini adalah Rancang Bangun Aplikasi Pemetaan Tingkat Kemiskinan Masyarakat Berbasis Perangkat Bergerak. Rizky membuat aplikasi tersebut dalam 2 bentuk, yaitu dalam platform Android dan platform web. Aplikasi yang berbasis Android lebih difokuskan untuk pendataan.

26

Pendataan yang dimaksudkan adalah bentuk digitalisasi survei tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia, yang sebelumnya masih dilakukan secara konvensional namun sekarang dialihkan menjadi digital, yaitu pendataan melalui android. Sedangkan aplikasi yang berbasis web, digunakan sebagai pemantauan data, pengolahan data, serta untuk melihat hasil keluaran. Hasil output yang diinginkan dari aplikasi ini

berupa tingkat kesejahteraan masyarakat, di mana hasilnya nanti akan menjadi rekomendasi program pemerintah. Lalu mengapa harus mengangkat topik tersebut? Mahasiswa asal Madiun ini melihat ke sekitarnya lalu mencari masalah-masalah umum yang sedang terjadi di Indonesia. Rizky ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat di masyarakat, contohnya di bagian infrastruktur Indonesia, dan


bila dikerucutkan lebih spesifik lagi, kemiskinan merupakan salah satu masalah umum yang ada di Indonesia. Bahkan kemiskinan merupakan masalah utama yang ada di Indonesia tiap tahunnya. Maka dari itu Rizky ingin membantu program pemerintah dalam memetakan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia, agar distribusi bantuan baik itu ekonomi maupun sosial bisa tersalurkan dengan benar. Dalam tahap pengerjaan, dibutuhkan waktu kurang lebih 5 bulan dalam membangun aplikasi tersebut, Rizky juga melakukan kerja sama dengan pihak BPS Madiun dan BAPEDA Kab. Madiun dalam mengerjakan proyek tersebut. Kedua instansi tersebut tentunya senang dengan inovasi karya milik Rizky tersebut, karena dengan adanya aplikasi ini survei yang biasanya dilakukan

berhari-hari atau bahkan lebih, bisa didapatkan hanya dalam waktu sehari. Memantau hasil survei nya pun juga akan lebih mudah. Namun menurut Rizky, aplikasi ini masih butuh dikembangkan lebih baik lagi. Saat ini, Survey Apps masih berbentuk rekomendasi untuk pemerintah. Suatu saat nanti, Rizky berharap aplikasi ini benar-benar berguna untuk menentukan siapa saja masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan dari pemerintah. Mana saja kah orang-orang yang berhak mendapatkan beras miskin, bantuan pendidikan, bantuan sosial dan bantuan lainnya.

Dengan adanya inovasi ini, hal ini turut membantu pemerintah dalam memetakan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia dengan baik. (riz/han)

27


Opini

Revisi Sudah Disetujui, Persoalan Masih Menghantui Oleh: Muhammad Al Fatih (5114100039)

T

epat 27 Oktober 2016, DPR mengetuk palu pengesahan Revisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Revisi ini dilatarbelakangi adanya pasal karet yang tentunya dipermasalahkan banyak pihak. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah pasal 27 ayat 3 mengenai penghinaan/pencemaran nama baik. Pasal tersebut dikhawatirkan akan menjadi senjata bagi pemerintah untuk membungkam kritik yang dilancarkan masyarakat dengan kedok penghinaan. Namun setelah revisi disahkan pun, Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers masih melihat ada beberapa masalah yang belum dituntaskan di dalamnya (tempo.co, 27/10/2016).

28

Menanggapi persoalan UU ITE yang sayup-sayup terdengar ini memang perlu kecermatan. Pasalnya, objek perbincangannya adalah seputar informasi yang mengalir begitu luwes di dunia digital. Bak pisau bermata dua, informasi yang sehari-hari kita produksi dan konsumsi bisa menjadi sebuah media dan sumber kebaikan, atau bisa juga menjadi pangkal kerusakan. Maka sejatinya informasi memang murni sebuah komoditas netral yang baru akan berdampak ketika digunakan dengan kerangka tertentu. Kita ambil contoh informasi mengenai kasus pembegalan yang sempat ramai pada awal 2015 lalu. Dari pemberitaan-pemberitaan kasus begal, orang bisa saja menjadi lebih waspada atas dirinya, namun di sisi lain

ternyata juga membuat orang “terinspirasi� untuk melakukan tindakan begal yang lebih canggih dan terorganisasi, sehingga mutlak diperlukan sebuah aturan tentang persoalan-persoalan yang termasuk dalam UU ITE ini. Saya sendiri sebenarnya belum mendapat salinan revisi UU ITE, hanya saja menurut Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), ada 7 perubahan yang diberlakukan, yang salah satunya menyangkut pasal 27 ayat 3 (kompas.com, 27/10/2016). Rudiantara menyebutkan dalam revisi tersebut sudah ditambahkan penjelasan mengenai penghinaan/ pencemaran nama baik agar tidak lagi bersifat multitafsir. Namun tanpa bukti di tangan, apalagi dengan pembahasan


revisi UU yang tertutup, saya masih bertanya-tanya bagaimana jadinya. Selama memang pasal tersebut masih tercantum dalam UU ITE, potensi pemerintah untuk menjadikannya sebagai belati simpanan masih sangat terbuka. Walaupun sekali lagi hal ini tergantung kerangka berpikir yang akan digunakan. Yang menjadi masalah adalah corak dan substansi negara kita saat ini memang condong kepada Kapitalisme, yang pada akhirnya tujuan utamanya pasti tidak jauh dari visi ekonomi (baca: uang). Jadilah panggung politik di negera kita ini diwarnai kepentingankepentingan sebagian pihak yang berebut pengaruh dan tidak akan segan untuk menggunakan segala cara untuk menyingkirkan rival politiknya, meski rivalnya adalah warga sipil itu sendiri. So? Time will tell. Hal kedua yang saya tandai dari UU ITE dan revisinya adalah terkait definisi beberapa frasa yang kurang jelas. Istilahistilah seperti kesusilaan, SARA, dan ancaman kekerasan, tentu akan menjadi pintu lain penyelewengan hukum. Untuk frasa “kesusilaan”, di sini masih sangat rancu standar apa yang digunakan untuk menentukan mana yang bersifat asusila, dan mana yang tidak. Akhirnya adat dan kebiasaan lah yang sepertinya menjadi patokan. Pertanyaannya, seandainya prostitusi adalah hal yang lumrah di kemudian hari, perlukah prostitusi online ditindak? Berikutnya frasa “SARA” atau singkatan dari Suku, Adat, Ras, dan Agama. Satu kata ini cukup sakti ketika

digunakan untuk menghadapi tuntutan umat Islam agar menyelesaikan sebuah masalah berdasarkan aturan Islam. Bukan berarti saya mengharapkan umat agama lain dikonfrontasi juga dengan dalih SARA, hanya saja yang disayangkan adalah berulang kali ketidakadilan dalam penyikapan dialamatkan kepada umat Islam, terutama ketika berselancar di dunia maya. Lantas apa UU ITE akan menyelesaikan masalah ini? Begitupun istilah “kekerasan” atau dikenal dengan cyber bullying yang tidak jelas batasannya seperti apa. Aspek ketiga yang saya garis bawahi adalah bagaimana rapuhnya pola pikir pemerintah untuk mengatur soal transaksi elektronik. Logika yang dikedepankan adalah logika kuratif (menyembuhkan), bukan logika preventif (mencegah). Artinya, yang coba dikejar oleh para birokrat itu justru sekadar menentukan hukuman bagi para pelaku “kriminal” transaksi elektronik, bukan memutus mata rantai dari tindakan tersebut. Bahkan sebelum UU ini diberlakukan, nampak jelas bahwa masyarakat digiring untuk menjadi manusia-manusia pemuja kebebasan. Maka bagaimana mungkin pemerintah akan mencegah tersebar luasnya konten-konten pornografi jika masih rancu mana hal yang bisa dikategorikan porno, serta tidak dibangun kesadaran yang kokoh mengenai kenapa mereka harus menjauhi pornografi? Bagaimana mungkin pemerintah mengharapkan orang meninggalkan judi

online jika ternyata sejak awal tidak ditumbuhkan alasan yang kuat mengapa judi tidak diperbolehkan? Dan seterusnya. Ibarat rumah yang atapnya bocor, para anggota dewan hanya pusing mengenai cara agar lantai tetap kering tanpa menutup lubang sumber kebocoran. Pangkal persoalannya tidak terselesaikan. Pada bagian akhir ini saya tekankan bahwa undangundang apapun yang akan diberlakukan, harus senantiasa dilihat motif dan landasannya. Bagi seorang muslim, sudah seharusnya seluruh peraturan perundangan dibangun di atas pondasi keimanan. Hal ini pun harus diberlakukan pada UU ITE. Sudah benarkah semangat yang menjadi acuan dibuatnya aturan tersebut? Satu hal lagi, yaitu perlu dicek pula kesesuaiannya dengan sistem yang sedang berlaku. Apakah sistem yang ada mendukung ke arah perbaikan masyarakat, atau justru sistem ini akan menghasilkan orangorang yang rusak. Sebaik apapun undang-undang yang dibuat, jika sistemnya tidak sejalan dengan perbaikan yang diusung undang-undang tersebut, maka hal itu seperti lembaran daun yang mencoba melawan arus sungai. Saya rasa kita sedang berada di zaman di mana sistem yang ada justru menurunkan martabat manusia itu sendiri, sehingga solusi yang diberlakukan tidak boleh tidak mendasar, alias harus ada pergantian sistem. Diganti dengan sistem yang seperti apa? Lebih cocok jika Anda berdiskusi langsung dengan saya.

29


Teknologi Terbaru

30


O

tak merupakan bagian paling penting demi kelangsungan hidup. Tanpa organ ini, maka kita tidak akan bisa hidup, tidak merasakan apa-apa, tidak bisa melakukan apapun. Otak sangat penting, namun otak juga sangat sensitif. Terlebih lagi ketika kita mengalami stres, rasanya pasti pusing memikirkan masalah. Pikiran pun jadi tidak bersemangat, pada akhirnya produktivitas akan menurun. Bahkan stres berlebih juga berdampak buruk pada fisik dan psikis. Seperti sakit kepala, penyakit jantung, insomnia, gangguan pada perut, dan menurunnya daya ingat. Di sisi lain, semakin hari otak pasti mengalami tekanan. Ini juga berdampak terhadap pikiran dan karakter kita. Melakukan meditasi, yoga, rekreasi, bisa membantu menghilangkan tekanan ini. Namun ada satu cara unik yang bisa kalian tempuh. BRAINtellect 2 adalah hardware berbentuk headset yang ditempatkan di kepala. Benda ini punya kemampuan untuk meningkatkan kualitas otak. Kalian akan merasa sangat tenang setelah menggunakan BRAINtellect 2. Mekanisme sederhana yang digunakan BRAINtellect 2 ialah dengan membaca gelombang otak. Terdapat empat sensor yang bekerja secara realtime dan mengonversikannya menjadi data. Data ini sangat penting karena mood kalian akan terbaca disini. Orang yang sedang senang dan sedih punya gelombang yang berbeda, sehingga BRAINtellect 2 dapat mengetahuinya dengan

akurat. Lalu, apa fungsi gelombang ini? Berdasarkan mood kalian, sistem dalam BRAINtellect 2 akan mengaktifkan alunan suara ke telinga kalian melalui earbuds. Kekuatannya disini, ia akan mengalirkan musik yang sesuai dengan kondisi pikiran kalian. Pada akhirnya stres bisa hilang dan memperbaiki mood. Akan lebih mudah tersenyum setelah menggunakan BRAINtellect 2. Namun sebenarnya BRAINtellect 2 punya beberapa manfaat lain. Manfaat itu seperti meningkatkan kualitas tidur, menghilangkan insomnia, menyeimbangkan pikiran, meditasi, dan meningkatkan kualitas otak. Dalam sehari, hanya perlu waktu satu jam untuk memakai alat ini. Baik saat bekerja, bersantai, bahkan ketika tertidur. Penelitian yang dilakukan oleh tim BRAINtellect selama 15 tahun telah menuaikan hasil. Ratusan ribu orang telah mencoba alat ini dan hasilnya, kebanyakan dari mereka mengatakan alat ini telah mengubah hidupnya, tentu saja ke arah yang lebih baik. Satu set BRAINtellect 2 dihargai $1.195 atau sekitar Rp 15 jutaan. Fantastis bukan? Namun sebenarnya harga ini juga terbilang masuk akal untuk sebuah teknologi tinggi. Apalagi, kalian juga mendapat jaminan uang kembali jika alat ini sama sekali tidak memuaskan. Untuk kalian yang punya dana lebih maka tak ada salahnya untuk memiliki perangkat ini. Kalian bisa menenangkan pikiran kapanpun dimanapun. (bdt/nor)

31


Cerpen

Ilustrasi oleh : Hariyoso Ario Bimo

32


Sesuatu yang Berharga Oleh: R Sidqi Tri Priwi

ku berlari, dan terus berlari. Berlari dalam ketakutan. Berlari dari orangorang yang menurutku tak pantas untuk disebut manusia. Aku terjatuh, kakiku berdarah. Aku tak kuasa lagi menahan pedih ini, biarkan mereka menangkapku dan menyiksaku.

A

“Rico, bangun !� tiba-tiba suara yang nyaring dan khas itu membangunkanku. Oh ternyata hanya mimpi. Pagi ini aku harus segera bersiap-siap mengikuti seminar di Gedung A, dan aku tidak boleh terlambat karena aku merupakan salah satu pengisi seminar tersebut. Mimpi buruk sema-

lam mungkin terjadi karenaku pusing menyelesaikan pekerjaan kantor dan menyiapkan isi seminar sampai larut malam. Hai, perkenalkan, namaku Rico Arjuna, panggil saja Rico. Usiaku 28 tahun dan saat ini aku sudah menikah dan dikarunai anak yang sangat lucu bernama Isabelle. Di

33


usiaku yang tergolong muda, aku berhasil menjadi CEO sebuah perusahaan. Mungkin kalian pernah mendengar namaku di koran, majalah, internet, TV, atau lainnya. Tapi… Semua yang kuperoleh saat ini tidak kudapat begitu saja. Di balik kondisiku yang sekarang ini, aku memiliki masa lalu yang cukup kelam. Aku sempat putus asa dan ingin mengakhiri hidupku pada saat itu. Tetapi, ada suatu hal membuatku menjadi sosok yang kuat seperti saat ini. Surabaya, 30 Agustus 2005 “Ha ha ha, liat liat deh itu dia ngapain masih berangkat ke sekolah? Tasnya aja udah kaya gitu, mirip sama orangnya dekil, bau, jelek, hidup lagi!” ucap seorang perempuan yang aku tahu merupakan siswi kelas sebelah. Aku hanya bisa menunduk melewati loronglorong kelas. Aku lakukan hal yang serupa setiap hari. Mereka selalu menertawakanku, mengejekku, dan berkata yang tidak-tidak mengenai diriku. Tapi aku harus bersabar, hari ini adalah hari pertama UAS yang turut menentukan nasibku ke depannya. Byurrrrrr! “Hai gembel, belum mandi ya, kita mandiin dulu ya haha.” Tak kusangka tiba-tiba ember berisi air jatuh dari atas pintu kelas dan membuat baju dan tasku yang kumiliki satu-satunya basah kuyup. Ingin rasanya ku pukul mereka satusatu, tapi apalah daya, nyaliku tidak cukup besar untuk melakukan hal itu. “Ini, pakai baju punyaku

34

saja”, suara yang cukup pelan itu datang dari arah samping. Albert, dia satu-satunya siswa di kelasku yang tidak pernah menggangguku, ia selalu menolongku. “Lah, lalu kamu pakai baju apa?” jawabku bertanya-tanya. “Tenang, aku bisa mengambil bajuku di rumah, aku akan pakai jaketku dan balik ke rumah, kamu tahu sendiri kan rumahku dekat sekali dari sini hehe” jawabnya. Setelah aku mengenakan baju Albert di kamar mandi, ia langsung pamit pergi dan aku masih merapikan dasi dan rompi. Setelah kurasa cukup rapi, aku langsung bergegas memegang gagang pintu toilet dan… terkunci. Bagaimana ini? siapa yang menguncinya? Aku panik pada saat itu juga, karena beberapa menit lagi ujian akan segera dimulai, terlebih aku merupakan salah satu orang yang mengidap phobia berada di ruangan yang sempit seperti kamar mandi. “Tolong, tolong siapapun tolong buka pintunya!” Aku hanya bisa berteriak-teriak tidak karuan sambil menahan air mata ini. Setelah beberapa menit tanpa jawaban aku terduduk lesu dengan pandangan kosong. Kenapa tidak ada yang membukakan pintu, dan mengapa suasana toilet ini sangat sepi, masa’ tidak ada yang ke toilet sama sekali. Sambil memikirkan hal itu, bendungan air mataku tak bisa ku elakkan. Tetesan demi tetesan air mata mulai mengalir dari kelopak mataku.

Kenapa? Kenapa selalu aku? Mulai dari aku menginjak bangku SD hingga SMA, aku selalu diperlakukan tak adil seperti ini. Tidak, bukan hanya dari SD bahkan dari aku TK sekalipun. 9 Jam berlalu dan lonceng terakhir berbunyi pertanda kegiatan sekolah hari ini telah selesai. 2 jam setelah itu, tiba-tiba aku mendengar suara derap langkah kaki, dan aku langsung meminta pertolongan. Petugas kebersihan sekolah menolongku dan mengeluarkanku dari toilet itu. Ternyata ada yang memasang tanda toilet tidak bisa digunakan, hal itu yang membuat toilet sebelah sini sepi dari tadi. Tapi, kenapa Albert tidak menolongku? Ah sudahlah, kukayuh sepeda ontelku agar aku bisa cepat-cepat sampai ke rumah. Di tengah jalan aku bertemu sekumpulan siswa dari sekolahku dan seperti rutinitas biasanya mereka memukulku, menendangku dan melemparku dengan telur. Aku sudah terbiasa dengan hal ini, setiap hari yang pahit selalu kulewati dan aku selalu semangat membantu orang tuaku untuk mencuci bajuku sendiri. Bulan demi bulan, dan tahun demi tahun kulewati, hingga saat ini aku sudah berada di bangku perkuliahan. Keadaan tidak berubah, aku tetap diberlakukan seperti itu, walau banyak sosok baru yang aku kenal. Mereka memerintahkanku untuk membelikan makanan untuk mer-


eka, mengantarkan barang, dan lain-lain. Bahkan, Albert yang merupakan sahabatku satu-satunya di SMA yang kini satu universitas denganku turut menggangguku. Entah siapa yang merubah sikapnya. Zaman semakin modern, di semester atas aku sudah aktif menggunakan internet untuk menyelesaikan tugas-tugasku. Terkadang aku tak mempedulikan teman-teman yang selalu mengejekku di dunia maya, sosial mediaku selalu dibuat untuk bahan ejekan saja. Hingga suatu hari walau aku telah menghapus semua akunakunku, mereka tetap menggangguku dengan membuat akun baru yang mengatasnamakan namaku, padahal aku tidak memakainya. Aku sudah tak sanggup hidup seperti ini, hidup tak lagi adil bagiku. Hingga di suatu sore, di hari yang cukup dingin aku menaiki tower tertinggi di kampusku, aku sudah siap untuk mengakhiri ini semua. Saat kedua kakiku hampir tidak lagi menyentuh permukaan tower ada seseorang yang menarik tanganku. Tetapi karena aku sudah sangat kesal, kulepas tangan itu dan aku merasakan badanku melayang di udara hingga akhirnya aku benar-benar jatuh. Aku terbangun di rumah sakit 7 hari setelah aksi bunuh diriku. Rupanya aku koma, dan aku melihat di sisiku ada kedua orang tuaku, adik dan kakakku, Albert, beberapa dosen, serta beberapa teman-temanku. Orang tuaku langsung tak kua-

sa memelukku, dan menangis. “Kenapa nak, kenapa. Kenapa kamu tidak pernah bilang dan terus terang selama ini” ucap ibuku yang tampaknya lega tetapi sangat terpukul. Rupanya Albert sudah menceritakan segalanya saat aku koma, Albert juga yang berusaha menghentikan segala bentuk kebencian yang ditujukan kepadaku di internet. Dan ternyata aksinya ikut membully aku pada saat itu hanyalah sebuah drama saja agar dia bisa lebih mudah dekat dengan mereka dan berusaha berbicara agar tidak membenciku lagi. L a l u setelah beberapa menit, salah satu dosenku berkata “Nak Rico, kamu anak yang baik, kamu anak yang pintar dan berprestasi, jangan membuat hal ini memberhentikan impianmu yang ingin kamu dapatkan, dan kamu harus terus semangat, karena Tuhan tidak pernah tidur. Tuhan akan membalas orang-orang yang berperilaku tidak baik dan Tuhan akan selalu menjaga dan melindungi umatnya yang sayang kepada-Nya sekalipun kamu tidak tahu bahwa selama ini Tuhan

menyayangimu. Kejarlah impianmu, dan jangan anggap apa yang telah kamu lalui selama ini sebagai hambatan, tetapi buat hal ini menjadi suatu hal yang berharga yang akan membimbingmu menjadi orang yang suskes ke depannya”. Aku langsung memeluk beliau seraya berkata “Terima Kasih banyak bu :’)”. (sid/riz)

35


Tips 1. Install LINUX sesuai kebutuhan

inux merupakan system operasi computer yang bertipe unix dan bersifat bebas biaya. Sudah banyak orang mencoba untuk memakai system operasi linux untuk berbagai kebutuhan. Di sini kami akan memberikan tips dan trick installasi linux yang baik dan benar.

L

Ketika Anda ingin menginstall linux, lihat kebutuhan Anda terlebih dahulu, misalnya Anda ingin testing security dan hacking, Anda sebaiknya memilih distro linux Backtrack 5 R3, Kali Linux, Darc OS, dan sebagainya. Selian itu, untuk gaming Anda bisa memakai distro linux Play Linux, Game drift Linux, dan sebagainya. Jika untuk kepentingan pribadi Anda bisa memakai distro linux Ubuntu.

2. Hati-hati pada partisi

Ketika Anda akan mempartisi di komputer yang dual boot, perhatikan dengan teliti agar sistem operasi yang lain tidak terhapus. Kejadian ini sangat fatal apabila terjadi, karena bisa mengakibatkan sistem operasi yang lain bisa terhapus.

3. Partisi swap bersifat opsional

Jika hardisk drive yang dialokasikan untuk Linux kecil dan RAM sudah besar, maka partisi swap bisa diabaikan. Ingat, untuk partisi swap harus lebih besar 2 kalinya dari RAM komputer.

4. Saat installasi Linux, jangan lupa untuk memilih Custom

Ketika installasi linux wajib memilih custom, supaya dapat menyelamatkan windows ketika Anda memakai dual boot. Dual boot itu sendiri yakni adanya 2 sistem operasi dalam satu komputer.

5. Selalu terkoneksi Internet lu

Jangan lupa untuk selaterhubung dengan internet ketika menginstall Linux, karena akan dibutuhkan untuk update system.

6. Bosan dengan tampilan linux? Ganti aja!

Kalau Anda bosen dengan tampilan linux yang gitu-gitu aja, Anda bisa mengganti tampilan Anda dengan menggunakan desktop environment. (bdt/riz)

36


Komik

(adc)

37





Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.