Manado Post

Page 17

Ada persoalan kemasyarakatan, atau peristiwa maupun kegiatan di sekitar lingkungan Anda?

18

MP

SMS atau Hubungi

0813 5692 9659

SELASA, 31 MEI 2011

DPR MINSEL

Jalan Ditanami Pohon Pisang

Sumual Geram Soal Utang Pemkab

TIM VERIFIKASI

Resmi Dibentuk TIM verifikasi yang dibentuk Pemkab Minsel akhirnya mulai melaksanakan tugas. Sasaran utama tim ini adalah mengindentifikasi secara jelas apa saja yang menjadi kewajiban pemerintah, khususnya soal proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) 2010 lalu. Denny Kaawoan Penegasan ini disampaikan langsung Kepala Dinas Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah (PKPAD) Drs Denny Kaawoan MSi. Menurutnya tim verifikasi yang dibentuk terdiri dari Sekkab Minsel Drs MC Kairupan sebagai ketua, PKPAD, Bapeda, Diknaspora, PU, Bagian Umum dan Perlengkapan serta sejumlah instansi terkait lainnya. Lebih lanjut Kaawoan menambahkan, program verifikasi yang dilakukan tim selain mengecek administrasi juga akan melakukan pengecekan langsung di lokasi. “Cara ini untuk mengetahui supaya jelas apakah benar ada pekerjaan yang dilakukan atau tidak,” pungkasnya. (vif/lee)

Terjadi di Jalan Pemukiman Sultra

Vivi Sondang/Manado Post

WAKIL Ketua DPRD Minsel John Sumual SE SH geram dengan sistem penyelesaian pembayaran utang pada pihak ke tiga dari Pemkab. “Sangat disesalkan. Harusnya utang kepada pihak ke tiga ditangani secara serius,” ujar Sumual kepada sejumlah wartaJohn Sumual wan kemarin. Menurutnya, keluhan dari pihak ke tiga sudah tak bisa tertampung lagi. “Tidak sedikit yang datang mengeluh. Malah ada yang sampai menggadaikan barang karena status pencairan yang tidak jelas dari Pemkab,” kata Sumual. Pria berkumis tipis ini menyarankan supaya Pemkab secepatnya mengambil tindakan. “Apakah memang sudah tidak ada jalan ke luar? Apalagi pihak eksekutif memang sudah menyerah soal ini?,” sindirnya. Soal ini, Sekkab Minsel Drs MC Kairupan dan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Aset Daerah (PKPAD) Drs Denny Kaawoan Msi beberapa waktu yang lalu menyatakan, pembayaran utang pada pihak ke tiga jadi perhatian utama pemerintah. (vif/lee)

Art: Marchel Hormati

BANJIR PEMINAT: Beberapa pendaftar beasiswa CWE di ruang bagian kesra beberapa waktu yang lalu.

Calon Penerima CWE Diuji Publik AMURANG— Calon penerima beasiswa bertajuk Cita Waya Esa (CWE) di Minahasa Selatan (Minsel) tahun 2011, tak perlu kuatir soal adanya unsur kolusi atau nepotisme. Sebelum disalurkan, calon penerima beasiswa akan melewati fase uji publik. Penegasan ini disampaikan

langsung Kabag Kesra Lucky Tampi SH, kemarin. Menurutnya uji publik ini dimaksudkan supaya masyarakat bisa mengetahui secara pasti apakah benar-benar calon penerima masih berstatus mahasiswa atau tidak. “Supaya beasiswa CWE disalurkan tepat sasaran,” tutur mantan kabag humas dan protokoler ini.

Rencana ini disambut positif sejumlah calon peneriman. “Karena tujuan pemerintah untuk membantu pendidikan, kami dukung penuh apa yang menjadi kebijakan pemerintah dalam melakukan verifikasi tersebut,” tutur Dolvi Tumuju dan sejumlah mahasiswa lainnya. (vif/lee)

AMURANG— Ini bisa catatan tersendiri bagi Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan Wakil Bupati Drs Sonny Tandayu. Betapa tidak. Karena hilang kesabaran, masyarakat yang tinggal di Kecamatan Suluun Tareran (Sultra) dan Desa Rumoong Atas Kecamatan Tareran, menanami beberapa titik jalan rusak dengan pohon pisang. Aksi itu dilakukan karena masyarakat sudah terlanjur kecewa dengan miskinnya perhatian pemerintah terhadap jalan yang melintas di dua kecamatan tersebut. “Dari pada tak diaspal, lebih baik tanam pohon pisang dan pohon kelapa. Itu lebih bagus karena menghasilkan,” tutur Fecky Pomantow, tokoh masyarakat setempat, kemarin. Hal yang sama juga dikatakan sejumlah tokoh pemuda lainnya. Menurut Orges Runtuwene, kekecewaan masyarakat sudah pada titik puncaknya. Betapa tidak, sejak Minsel berdiri, jalan itu tak pernah dibuat. “Jika tidak juga ada perhatian pemerintah, maka kami akan memisahkan diri dengan Minsel,” kecam Runtuwene yang juga diiyakan Pomantow sambil

Jootje Tuerah

menambahkan pohon pisang yang ditanam sudah mulai membuahkan hasil sebab kondisi jalan yang dibangun hanya sebatas jalan rintisan saja, meski rute itu merupakan akses utama dua kecamatan. Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ir Jootje Tuerah mengaku bahwa jalan tersebut memang belum dalam program anggaran. “Yang masuk baru Suluun tembus Desa Lelemah, Kecamatan Tumpaan. Untuk bisa mengakses jalan itu, harus ada pengerasan terlebih dahulu. Kami sudah perintahkan supaya lakukan survei, dan Juli dilakukan pengerasan,” janjinya. (vif/lee)

Diparang Suami, IRT Motoling Kritis Dianiaya Saat Tidur, Tangan Nyaris Putus AMURANG— Tindak kekerasan dalam rumah tangga terjadi di Minsel. Diduga lantaran cemburu buta, seorang ibu rumah tangga (IRT) teridentifikasi bernama Juli Onibala (34), dalam kondisi kritis setelah diparang suaminya, RM alias Refli (36), warga Desa Motoling Satu, jaga VI Kecamatan Motoling. Ibu dua anak ini mengalami luka sabetan di bagian kepala.

Tangan kiri dan kanan malah nyaris putus. Peristiwa itu terjadi Jumat (27/5) malam sekitar pukul 20.00 Wita, di dalam rumah mereka. Informasi dihimpun, saat di dalam kamar, tersangka langsung menebas korban dengan parang. Merasa terancam, korban berusaha menghindar. Meski kemudian lolos, beberapa sabetan mendarat di sekujur tubuh. Salah satunya adalah luka parah

saat coba menangkis sabetan dengan tangan. Warga yang sempat mendengar ada teriakan keras dari dalam rumah korban, langsung merangsek masuk. Mereka mendapati korban pingsan dan sudah mandi darah. Melihat kondisi korban sudah sekarat, warga langsung melaporkan kasus itu ke pihak polisi selanjutnya membawa korban ke RS Prof Kandow, Malalayang, Manado. Kapolres Minsel Minsel AKBP FX Surya Kumara SH melalui sentra pelayanan kepolisian membenarkan adanya laporan kasus itu.

Tersangka sendiri langsung diamankan dan langsung dije-

bloskan ke ruang tahanan Mapolsek Motoling. (vif/lee)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.