Manado Post

Page 9

11

Layout: Budi Santoso

ManadoPost,Kamis12November2009

s i t a h u Berlangsung Tomohon

BANDING FERRO DITOLAK Terkait SPPD Fiktif DPRD Sulut

Karinda Beri Keterangan di Polda

TAAT HUKUM: Foto bersama peserta Sitahu Tomohon.

KEGIATAN Siswa Taat Hukum (Sitahu) kembali digelar. Penyuluhan kali ini dilaksanakan di Tomohon dan dihadiri Wali Kota Jefferson Rumajar, kemarin. Dalam sambutannya, ia berharap agar ratusan siswa SMP dan SMA yang ada di Tomohon akan lebih memahami hukum guna proses pembangunan Kota Bunga. Sementara itu, Reinhard Tololiu mengatakan program Sitahu tersebut sangat penting terutama menciptakan generasi muda yang taat hukum. “Siswa-siswa ini adalah pilar masa depan,” kata Tololiu membacakan sambutan Kejati. Berbeda dengan 4 kegiatan Sitahu sebelumnya, kali ini selain materi, peserta pun disajikan dengan berbagai lomba seperti pidato hukum dan penyuluh siswa. Selain Tololiu, turut hadir Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Sulut Joutje Kumayas, Aswan Indrak dari Kanwil Kehakiman dan HAM, Dudy Sugeha dari Badan Narkotika Sulut, AKP Jufri Panambunan dari Polda Sulut, dan Djoly Sualang dari Fakultas Hukum Unsrat.(syl/*)

r a l a t Telkom : Tak Ada Karyawan Bernama Karmila dan Faizal HUMAS PT Telkom Manado Jhony Lembong membantah instansinya mempekerjakan karyawan bernama Karmila Tubagus (53) dan FM atau Faizal. “Tak ada dua karyawan tersebut di Telkom, apalagi menyebutkan jabatan pimpinan sedang berurusan dengan pihak kepolisian,” bantah Lembong, kemarin. Bantahan ini mengklarifikasi pemberitaan harian ini di halaman Hukum dan Kriminal, edisi 11 November 2009 berjudul ‘Pegawai Telkom, Polisikan Oknum Pimpinan’.(sly/**)

r o n p o l s e k Balita Dianiaya Ayah Kandung KEKERASAN terhadap bayi di bawah lima tahun (balita) kembali terjadi. Novianti Tonengan (3), dianiaya ayah kandungnya, RT alias Riyanto (40) warga Malalayang lingkungan 1, yang sehari-harinya berprofesi sebagai buruh bangunan. Kronologisnya, berawal ketika korban bersama sang nenek AS alias Adel (52), dan tersangka tepat pukul 12.00 Wita hendak ke kantor pos, namun karena korban terus rewel dan menangis membuat Riyanto ringan tangan. Dengan menampar wajah korban sekaligus memukul bokong anaknya hingga korban terpental jatuh tak sadarkan diri. Adel langsung melaporkan ulah ayah kandungnya ke polsek Malalayang. “Laporan ini sementara kami proses dan tersangka sudah kami amankan,” ujar Kapolsek Malayang AKP Yoseph Krisbiyanto Sik. Tersangka akan dijerat pasal 352 penganiayaan ringan serta menjurus kepada UU nomor 23 tentang perlindungan anak dengan ancaman penjara selama 5 tahun.(old/ras)

MANADO—Dugaan kasus Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif Dewan Provinsi (Deprov) Sulut, makin diseriusi pihak Polda Sulut. Rabu (11/ 11), kemarin, giliran mantan anggota DPRD Sulut James Karinda yang menjalani pemeriksaan penyidik Polda. Tepat pukul 09.00 Wita, politisi PDIP itu tiba di Mapolda Sulut. Mengenakan kemeja putih berpadu celana hitam, Karinda langsung menuju ruang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Unit Tiga. Sekira pukul 12.00 Wita, ia terlihat keluar ruang penyidik. Langkahnya yang mengarah ke arah Utara (pintu keluar kantor), dikira ia telah selesai jalani pemeriksaan. Rupanya hendak buang air. Karinda pun langsung dihadang wartawan. “Saya datang untuk memenuhi panggilan penyidik Polda

Sulut. Dan sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya taat hukum,” ujarnya. Tak hanya itu, Karinda juga mengaku akan kooperatif terkait pemeriksaan SPPD fiktif Deprov Sulut yang sedang berjalan. “Intinya, saya memberikan keterangan ke penyidik Polda, agar masalah ini menjadi lebih terang,” jelasnya. Ditanya mengenai berapa SPPD yang tak digunakan. Karinda menjawab, sekitar tiga SPPD yang tidak dilakukan. “Kalau tidak salah ingat, kurang lebih tiga SPPD, tidak berangkat. Tapi uang perjalanan dinas itu sudah saya kembalikan kepada staf Deprof. Totalnya sekitar Rp34 juta,” ungkapnya. Satu jam kemudian, Karinda terlihat meningalkan Mapolda Sulut.(sly/ras)

Soal Kasus Barang Jaminan Sitaan di Buha

Laporan Perusakan Masih Terdiam MANADO—Laporan juru sita PN Manado, Rahman Pudinaon, tertanggal 15 November 2005 silam, Nomor LP/1779/XI/2005/SPK/Res.Mdo, sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Laporan perusakan barang sita jaminan di atas lahan kebun yang masih berstatus sengketa desa Buha Kecamatan Mapanget itu melibatkan tersangka (SR) alias Stefi. Dalam laporan pelapor Jacob Pangemanan ke juru sita, Ia melihat tersangka melakukan penebangan pohon di atas lahan kebun yang masih menjadi objek sengketa. Penasehat Hukum (PH), pelapor Reinhard Mamalu SH menambahkan bahwa kasus ini harusnya sudah dilimpahkan ke Kejari Manado. “Jaksa Penuntut Julin Lumimbus, mengembalikan berkasnya ke pihak penyidik Poltabes untuk dilengkapi,” ujar Mamalu, seraya menambahkan berdasarkan ketentuan KUHAP pasal 138, waktu perbaikannya hanya 14 hari dan dilimpahkan lagi ke Kejari untuk ditindaklanjuti. Mantan Kajari Manado, Ajimbar SH, dalam surat Nomor 2-208/3.1.10/2pp.1/7.2009, tertanggal 31 July 2009 secara resmi sudah melayangkan surat ke Poltabes dan meminta berkasnya untuk di limpahkan (P-20) ke Kejari Manado. Sementara Kapoltabes Manado Kombes Aridan Roeroe yang dihubungi terpisah mengaku belum mengetahui kasus tersebut. Namun Roeroe berjanji akan mengecek kasus tersebut. “Yang jelas jika belum dilimpah itu karena untuk melengkapi aspek-aspek yuridis,” tutupnya.(ayi/*)

Penyalahgunaan Mobil Bodong Ditelusuri MANADO—Negara ada hukumnya, rumah ada aturannya. Bahasa ini sepertinya cocok dengan fenomena barang bukti atau barang sitaan yang disalahgunakan oknum penyidik kepolisian. Informasi dihimpun koran ini, ada sekitar 7 unit mobil bodong yang diamankan penyidik Poltabes Manado waktu lalu, dipakai untuk kepentingan di luar penyidikan perkara itu. “Saat ini kami sedang menelusuri laporan masyarakat soal mobil bodong yang dipakai oknum penyidik polisi, bukan pada kepentingan perkara,” jelas sumber resmi di Mapolda Sulut. Dikonfirmasi kepada Kapoltabes Manado, Kombes Pol Aridan Roeroe. Pihaknya mengaku belum mengatahui hal tersebut. “Saya belum tahu soal itu. Tapi, kalau penggunaan untuk kepentingan penyidikan, sah-sah saja,” ujar Roeroe.(sly/ras)

Soal SPPD Fiktif 340 Juta di Dekot Manado MANADO —Kasus terdakwa mantan Ketua Dekot Manado FT alias Ferro, dipastikan bakal memasuki babak baru. Terbukti langkah hukum naik banding terdakwa ke Pengadilan Tinggi (PT) terkait surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Corneles Heydemans SH dan Oikunia Zega SH kandas sudah. Hal ini dikatakan Humas PN Manado, Robert Posumah SH MH, Rabu (11/10), kemarin yang ikut dibenarkan Panitera Muda Pidana, Mansur Malakah SH MH bahwa proses banding terdakwa

terkait surat dakwaan JPU dalam sidang kasus SPPD fiktif sebesar Rp340 juta sudah ditolak di pengadilan tinggi. “Ya benar pengadilan tinggi sudah menolak banding Ferro,” tutur Malaka. Seperti diberitakan sebelumnya langkah banding terdakwa dilayangkan ke pengadilan tinggi menyusul diterimanya sebahagian dari eksepsi terdakwa atas surat dakwaan JPU oleh Ketua Majelis Hakim Frans Leimena SH yang dibacakan PH terdakwa Fredrik Sumeisey SH di PN Manado.(ayi/ras)

Latihan Bersama Polisi Filipina MANADO—Polda Sulut pada 16 hingga 20 November, akan menggelar latihan bersama dengan kepolisian negara Filipina dengan sandi Maritime Law Inforcement Excercise (Marlex). Menurut Waka Polda Sulut, Kombes Pol Carlo Tewu, ini merupakan program Mabes Polri yang dilaksanakan di wilayah Sulut. “Pesertanya ada dari Mabes, Polda Sulut dan tentunya dari Filipina,” jelas Tewu. Ditambahkannya, tim Filipina akan tiba Kamis (12/11) hari ini, di Mapolda Sulut. “Program ini bertujuan peningkatan kapasitas anggota Polri terkait proses penegakan hukum di wilayah perbatasan pantai,” ujar Tewu.(sly/ras)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.