Buletin Basic Volume III

Page 1

basicpos vol. 3

k u t ? n u K I a M w E s i D s a A e K B A u a t a S I AKTI V

Redaksi menerima tulisan, gambar, kartun, foto, atau karya yang lain. Dapat dikirim dalam bentuk/format apapun. Tanpa mengurangi maksud dan tujuan tulisan, redaksi berhak melakukan penyuntingan terhadap tulisan.


Redaksi

DAPUR REDAKSI Salam Redaksi

“Salam Persma” Sepenggal kalimat yang selalu kita teriakkan untuk memompa semangat dalam mencari berita dan menjaga konsistensi untuk tetap berkarya dan tetap menyajikan informasi yang berkualitas. Hal tersebut kami wujudkan dengan terbitnya basicpost Volume III, dalam basicpost volume III ini kami mengangkat tema ” beasisawa” yang sampai hari ini masih sangat sering diperbincangkan di kalangan mahasiswa FMIPA­UB dengan berbagai sudut pandang. Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan dengan membedah tema “beasiswa” diantaranya, mekanisme pendaftarannya, kriteria Mahasiswa yang memperoleh beasiswa, tepat sasarankah?,sistem distribusinya, sumber dana, dll. Namun dalam penyampaiannya tidak semua hal tadi bisa kami sampaikan secara gamblang karena memang ada beberapa hal yang menjadi penghambat, baik waktu reportase yang bersamaa dengan jadwal UTS, narasumber yang merasa keberatan ketika informasi yang kita cari menjadi konsumsi umum mahasiswa, dan beberapa hal teknis lainnya. Semoga basicpost edisi kali ini bisa menjadi sajian menarik untuk diperbincangkan oleh kita (Mahasiswa) yang menyandang status kaum intelektual. Kritik dan saran yang konstruktif selalu kami harapkan dari pembaca sebagai introspeksi kami dalam berdinamika di dunia jurnalistik. Terima kasih. Hidup Mahasiswa ! Salam Persma !

Susunan Redaksi • Pelindung: Dekan FMIPA • Pimpinan Umum : Dieny Alva Rossa • Pimpinan Redaksi: Ismi Faddiyah R. Redaksi : Vani, Wira, Riza, Suri, Aam, Putra, dan Dian. Reporter : Baiq, Dian, Ismi, Deni, Eka, Mikho, Puji, Eka Indra, Kiki, Riza, Sekar dan Shelly. Editor : Ming dan Ayu. Layouter : Rio, Imro'atus Syarifa


Ruang Utama

tu k n u a w s i Beas is ? m e d a k A ta u 800.000? Begitu pula pada PPA Non A k ti v i s a

Baru足baru ini terlihat kesibukan mahasiswa Universitas Brawijaya yang berbondong足bondong mengantri di rektorat dan fakultas untuk memvalidasi berkas. Apa yang terjadi? Seperti pada tahun足tahun sebelumnya, tepat pada semester genap UB membuka pendaftaran beasiswa PPA dan BBM. Tentu kita sudah tahu apakah beasiswa PPA dan BBM itu. Pada prakteknya, mahasiswa tidak memilih atau mengajukan sendiri pada jenis beasiswa mana yang sekiranya sesuai dengan dirinya. Melainkan pihak rektorat yang akan memilih mahasiswa tersebut layak untuk mendapatkan beasiswa apa. Yang menjadi pertanyaan disini, rektorat memilih para pendaftar beasiswa ini dengan lebih memprioritaskan kriteria seperti apa. Apakah lebih diutamakan jumlah IP, aktif organisasi atau pun keadaan ekonomi. Walaupun dari kedua beasiswa tersebut sudah memiliki prioritas yang berbeda, namun mahasiswa pendaftar beasiswa memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan salah satu beasiswa tersebut. Misalnya, untuk penerima BBM apakah mahasiswa yang IP nya hanya 2,8 dengan penghasilan orang tua 500.000, bisa mendapatkan beasiswa dibandingkan mahasiswa yang IP nya 3.00 namun penghasilan orang tua sedikit lebih baik yaitu

Akademik dan Akademik. Apakah tidak sebaiknya para mahasiswa diberi pilihan untuk mendaftar pada beasiswa yang mana? Dengan begitu akan mengerucutkan persaingan dan memperbesar peluang mahasiswa mendapatkan beasiswa serta mempermudah kinerja rektorat dalam proses penyeleksian berdasarkan prioritas jenis beasiswa yang dipilih. Atau mungkin rektorat memiliki maksud dan tujuan lain dengan memilih sendiri pendaftar layak untuk mendapat beasiswa apa? Basic akan mencoba memaparkan tujuan, latar belakang dan manfaat beasiswa ini yang mungkin dapat dikaitkan dengan prioritas kriteria penerima beasiswa. Lebih jelasnya, kita harus mengetahui sebenarnya apa sih latar belakang dari diadakan beasiswa ini. Beasiswa PPA dan BBM merupakan beasiswa yang diberikan DIKTI dan dikelola oleh Universitas Brawijaya. Tujuan dari DIKTI mengadakan beasiswa ini adalah untuk meningkatkan akses dan pemerataan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi rakyat Indonesia, mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah karena tidak mampu membiayai pendidikan. Selain itu, DIKTI juga memiliki tujuan agar beasiswa ini dapat meningkatkan prestasi dan motivasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, ko足kurikuler,

1


Ruang Utama maupun ekstrakurikuler. Sedangkan pihak Universitas Brawijaya mengungkapkan bahwa penyeleksian beasiswa yang dilihat pertama adalah nilai IP, kemudian faktor lainnya. Sehingga dapat ditulis disini bahwa tujuan dibukanya beasiswa ini menurut pihak Universitas Brawijaya hampir sama dengan DIKTI namun lebih terarah pada poin ketiga, yakni peningkatan prestasi dan motivasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, ko­kurikuler, maupun ekstrakurikuler. Selain DIKTI dan rektorat yang berhubungan langsung dengan pengurusan beasiswa adalah BEM dan EM. Menurut Ahmad Rizqol M, Dirjen beasiswa EM yang mengurus validasi berkas calon penerima beasiswa, “ DIKTI memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang berprestasi. Kesempatan juga diberikan untuk mahasiswa yang kemampuan orang tuanya cukup, nilai pas­pasan tapi aktif di organisasi. Jadi beasiswa tidak hanya diberikan pada mereka yang mempunyai prestasi akademik tapi juga diberikan untuk mahasiswa yang notabene seorang aktivis.” Ahmad pun membeberkan persyaratan untuk mendapat beasiswa PPA dan BBM serta kriteria masing­ masing dari beasiswa tersebut. “Sebenarnya persyaratan mendapat PPA dan BBM sama. Hanya saja dibedakan pada IP. IP dengan rentan

2.5­2.75 hanya bisa mendapat BBM. IP dengan rentan 2.75 – 3.00 bisa dapat PPA Non akademik dan BBM. Lalu untuk IP di atas 3 bisa memperoleh ketiganya,” terang Ahmad. Dari pemaparan Ahmad dapat diperoleh kesamaan antara pihak rektorat yakni yang dilihat pertama dalam proses penyeleksian beasiswa adalah IP. Lantas bagaimana dengan pendapat mahasiswa? Pihak yang secara langsung terkait akan beasiswa adalah mahasiswa. Tim redaksi basic berhasil melakukan reportase melalui kuisioner dan wawancara langsung kepada beberapa mahasiswa untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang beasiswa dan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan beasiswa oleh mereka. Berdasarkan kuisioner, ternyata banyak juga mahasiswa yang masih belum pernah mendapat beasiswa. Dari mahasiswa yang sudah mendapat beasiswa, 95 % mengaku bahwa beasiswa sangat bermanfaat dan diperlukan karena selain dapat meringankan beban kuliah juga dapat mendukung agar dapat memotivasi mahasiswa agar semakin rajin kuliah. Berdasarkan informasi, rata­rata mahasiswa memanfaatkan untuk membiayai kuliah. Asharina dwi paramita, salah satu penerima beasiswa PPA tahun 2011 mengatakan memanfaatkan beasiswa tersebut untuk membantu meringankan beban orang tua. “Beasiswa itu sendiri bisa digunakan untuk membayar SPP kurang lebih tiga semester, jadi belajar untuk nggak tergantung orang lain,” ujarnya.

2


Ruang Utama Lain lagi dengan Dinda Rinai, penerima beasiswa PPA sejak tahun 2009 memanfaatkan beasiswa tersebut untuk menunjang kebutuhan kuliah salah satunya dengan beli printer. Ada juga mahasiswa yang benar足benar tergantung pada beasiswa yang pemanfatannya untuk membiayai kuliah dan mencukupi kebutuhan hidup. Sebanyak 52 % mahasiswa MIPA menganganggap beasiswa yang didapat sudah sesuai dengan yang yang diharapkan. Namun ada juga yang menganggap tidak sesuai harapan karena jumlahnya masih kurang dan kadang tidak tepat sasaran. Nah, tidak tepat sasaran disini maksudnya seperti apa? Apakah selama ini beasiswa memang mengandalkan bukti足bukti fisik yang terkadang memang tidak sesuai dengan kenyataan? Atau sebenarnya sasaran dari beasiswa ini kepada siapa? Pertanyaan ini mengulas pembahasan kita di awal bahwa mana yang lebih diprioritaskan jumlah IP, aktif organisasi atau keadaan ekonomi untuk mendapatkan beasiswa (entah beasiswa PPA, BBM, ataupun beasiswa yang lain). Pihak DIKTI mengungkapkan bahwa untuk beasiswa PPA diprioritaskan pada mahasiswa IPK paling tinggi sedangkan BBM diprioritaskan pada mahasiswa yang (orang tuanya) paling tidak mampu. Sama seperti DIKTI, namun UB lebih memprioritaskan jumlah IP. Sedangkan beberapa mahasiswa yang berharap bahwa beasiswa ini tidak hanya diberikan

kepada mereka yang kurang beruntung dari ekonomi tapi diberikan untuk mereka yang benar足benar berprestasi. Menjawab pertanyaan pada awal paragraf artikel ini, mengapa mahasiswa tidak diberi pilihan untuk mendaftar pada beasiswa yang mana (PPA atau BBM). Sedangkan kriteria dari UB (rektorat) adalah prioritas prestasi mahasiswa. Bisa jadi, alasan rektorat agar mahasiswa lebih termotivasi untuk berprestasi sehingga semuanya akan berlomba足lomba untuk mendapatkan beasiswa yang kriterianya utama adalah prestasi akademis. Bisa disimpulkan disini bahwa untuk mendapatkan beasiswa, mahasiswa harus mendapatkan IP yang bagus. Lantas bagaimana dengan aktivis kampus? Seorang aktivis juga dikatakan berprestasi, namun jumlah IP lah yang pertama kali diperhitungkan pada penyeleksian beasiswa. DIKTI sendiri memperhitungkan prestasi di kegiatan ko/ekstra kurikuler (olahraga, teknologi, seni/budaya tingkat internasional /dunia, Regional/Asia/Asean dan Nasional) setelah memperhitungkan jumlah IP. Jadi apakah bisa dikatakan prestasi akademis lebih diutamakan dari aktivis, atau aktivis berada di ururtan kedua setelah prestasi akademis?

3


Ruang Utama

Biodata Mahasiswa Penting ? Sejak Jumat 30 Maret 2012 lalu, Universitas Brawijaya (UB) membuka pendaftaran beasiswa online bagi seluruh mahasiswa angkatan 2011 sampai 2008. Beasiswa yang ditawarkan adalah beasiswa PPA atau beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dan non足 akademik (PPA) serta beasiswa BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa). Seperti yang sudah kita ketahui bersama, PPA merupakan beasiswa yang diperuntukan bagi mahasiswa berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non足 akademik, sedang BBM merupakan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa kurang mampu secara ekonomi.

Tahun ini UB membuka kuota beasiswa PPA dan BBM sebanyak 2730 mahasiswa. Jumlah ini naik dari tahun lalu yang hanya berjumlah 2720, dengan rincian PPA akademik sebanyak 4 mahasiswa per Program Studi, yang sisanya untuk PPA non足 akademik dan BBM. Dalam distribusi beasiswa BBM, tidak ada batasan atau kuota khusus untuk setiap fakultas sebab beasiswa ini ditujukan bagi siapa saja yang secara ekonomi tidak mampu, entah berasal dari fakultas manapun. Jika seorang mahasiswa mendapatkan beasiswa tersebut dan keluar dari UB, maka pihak fakultas berhak mengajukan pengganti penerima beasiswa tersebut.

4


Ruang Utama Sistem pendaftaran beasiswa menggunakan sistem online berbasis web. Data yang masuk ke rektorat melalui web akan di periksa kevalidannya dengan data yang dikumpulkan oleh mahasiswa kepada tim verifikasi. Selain mendaftar via online, mahasiswa yang mengajukan beasiswa diharuskan mengumpulkan berkas­berkas mengenai prestasi dan keadaan keluarga mahasiswa. Penyerahan berkas dilakukan di rektorat serta di BEM fakultas masing­ masing. Sepertiga mahasiswa FMIPA UB yang kami survei mengaku bahwa berkas­berkas persyaratan yang ada cukup rumit, terutama untuk mahasiswa yang berasal dari luar kota Malang. Selain berkas yang diperlukan banyak, mereka yang berasal dari luar kota bahkan luar jawa merasa kesusahan mengurus berkas­berkas tersebut dalam deadline pengumpulan yang singkat. Sehingga tak jarang mahasiswa ‘perantau’ tersebut mengurungkan niat untuk mendaftar beasiswa ini. Beberapa dari mereka berpendapat bahwa mendaftar secara online dirasa cukup sehingga pengumpulan berkas tidak perlu dilakukan. Selain itu mereka adalah mahasiswa, kaum intelektual yang bisa dipegang tanggung jawabnya.

Bukankah secara tidak langsung kejujuran mereka diragukan dengan diwajibkannya pemberkasan ini. Padahal saat awal masuk di UB, pemberkasan yang rumit seperti ini sudah mereka lakukan. Pihak rektorat sendiri menjelaskan bahwa pengumpulan berkas­berkas tersebut dilakukan sebagai bukti dari data yang telah diinput mahasiswa saat mendaftar secara online. Selain itu, adanya berkas juga bisa meminimalisir hal­hal yang tidak diinginkan seperti pemalsuan data. Sehingga nantinya beasiswa ini dapat tepat sasaran. Pihak rektorat berjanji akan memberikan sanksi yang tegas apabila terjadi pemalsuan data, yaitu berupa blacklist dari semua beasiswa yang melalui birokrasi UB. Mohammad Bahrul Moenir Menteri Advokesma BEM FMIPA berkata bahwa persyaratan yang diberikan oleh Rektorat ini tidaklah rumit. Ia juga menambahkan “Sebenarnya ini hanyalah masalah minat dan keseriusan para pendaftar beasiswa. Jika mereka memang benar­ benar membutuhkan dan ingin bersaing mendapatkan beasiswa ini, maka bukan hal sulit untuk melengkapi persyaratan pendaftaran seperti berkas yang banyak ini”.

5


Ruang Utama

Brawijaya efektif melayani mahasiswa? Ada beberapa jenis beasiswa di Uneversitas Brawijaya (UB) salah satunya beasiswa Prestasi Akademik dan non足akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dari Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI). Sistim pembagian beasiswa jenis ini yaitu melalui beberapa tahap, yaitu: penyeleksian berdasarkan IPK, penyeleksian berdasarkan prestasi, dan penyeleksian berdasarkan keadaan finansial mahasiswa. Sebagai contoh pembagian beasiswa sebagai berikut: jika ada 4 mahasiswa yang mendaftar beasiswa PPA dan BBM mempunyai nilai IPK yang sama besarnya maka dari 4 mahasiswa tersebut di seleksi melalui penyeleksian berkas prestasi mereka, yang paling tinggi mendapat beasiswa PPA. Kemudian penyeleksian dilanjutkan berdasarkan penyeleksian berkas daftar keadaan keluarga, mahasiswa termiskin mendapatkan beasiswa BBM. Jadi terdapat hubungan antara beasiswa PPA dengan beasiswa BBM. Setelah sudah ditetepkan mahasiswa足mahasiswa yang mendapat

beasiswa, maka mereka sudah pasti mendapatkan uang beasiswa tiap bulannya. Namun terkadang terjadi keterlambatan penyerahan beasiswa ke

mahasiswa, contohnya saja penyerahan beasiswa bidik misi. Keterlambatan penyerahan beasiswa bidik misi terjadi karena dana dari pihak Dikti ada yang belum turun. Dana yang di dapat mahasiswa di salurkan dari pihak Dikti ke bank dan pihak rektorat lah yang mengambil ke bank tersebut. Bagi mahasiswa yang belum mendapat beasiswa bidik misi di himbau untuk melapor pada pihak rektorat, agar pihak rektorat tahu dan segera konfirmasi pada pihak Dikti.

6


Sciences Corner

OPEN HOUSE BIOLOGI 2012 DAN TEMU ALUMNI BIOLOGI

Minggu, 1 April 2012 adalah hari bersejarah untuk para anggota baru Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO UB) 2012. Acara yang dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai jam 13.00 WIB tersebut mengundang seluruh Mahasiswa Biologi, Lembaga Otonom Fakultas, dan HMJ se­ MIPA. Tak lupa kehadiran Bapak Dekan tercinta kita, Bapak Mardjono dan PD II,I Bapak Agung yang juga merupakan salah satu dosen Jurusan Biologi. Selain itu, Ketua Jurusan Biologi, Bapak Widodo, juga hadir. Selain acara serah terima jabatan dari Ketua Himpunan lama ke Ketua Himpunan baru, acara pada hari itu juga dimeriahkan dengan akustik. Ketua Himpunan lama, Ikhwan Kristanto (2008) menyerahkan kepemimpinan Himpunan kepada Ketua Baru, yaitu Zidny Furaidah (2009). Serah terima jabatan dipimpin oleh Bapak Mardjono, M.Phil. dengan penuh hikmat tetapi tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Bapak Dekan memberikan guyonan­guyonan yang membuat seluruh undangan yang hadir tertawa. Guyonan­ guyonan tersebut tidak berhenti sampai di situ saja, sepanjang acara beliau membuat acara Open House tersebut menjadi hangat dan ramai. Tak luput, salah satu tamu undangan penting yang datang, Ketua BEM kita yaitu Kak Suta (panggilan akrab) juga mengambil bagian penting dalam acara hari itu. Ketua BEM bersama dengan Kahim lama membacakan Berita Acara Himpunan. Hemmm.... acara pelantikan selesai, saatnya sesi tanya jawab. Serunya kawan, yang banyak bertanya pada sesi kali ini bukan mahsiswanya loh, malahan bapak­bapak dosennya..... hihihi.... Well, tapi keren kok, beliau­beliau ini tidak hanya sekedar bertanya, tapi kata bijak dan nasehat penting pun terucap dari lubuk hati mereka. Waktu terasa cepat berlalu, waktu

beranjak siang. Tapi jangan salah Kawan, justru makin siang suasananya makin hangat. Mau tau acara selanjutnya? Yups,,, acara favorit kali ini kita sebut dengan silaturrahmi alumni Biologi atau singkatnya sebut saja IKABIO. IKABIO adalah salah satu program kerja dari Divisi III Humas. Untuk kali ini, acara temu alumni dikemas apik bersamaan dengan Open House HIMABIO. Meski begitu, acaranya gag kalah seru kok.... ngintip sebentar yukk.... apa aja seh agenda kegiatan temu alumni ini? Ternyata, kebanyakan yang datang dari mahasiswa aktif Biologi ini adalah mas­mas dan mbak­mbak yang sedang ngurus skripsi loh. Mau tau kenapa? Karena pada rangkaian acara temu alumni selain untuk ajang ramah tamah dan silaturrahmi, agenda yang ditunggu­tunggu oleh mahasiswa Biologi ini adalah sharing mengenai pekerjaan. Kerja apa dan dimana? dan How to get it? Banyak pelajaran berharga yang dapat diambil dari sharing ini. Kata alumni tersebut, pengalaman dan wawasan luas akan dunia kerja sangat penting untuk membangun diri. Salah satunya ya jadi mahasiswa itu jangan “KUPU” alias abis kuliah pulang. Sempatkanlah Kawan, dirimu untuk aktif di organisasi meskipun tak banyak yang kamu lakukan. Pasti berguna dan tidak akan kita dapatkan lagi momen­momen seperti ini jika kita sudah bergelut dengan dunia kerja. Kata­kata ini bukan sesuatu yang mengintimadasi Kawan, but just remain and refresh your mind. Hidup itu perlu keselarasan dan keharmonisan agar sistem hidup itu berjalan sinergi. Belajar dan berorganisasi ibaratkan dua mata sisi uang yang berjalan selaras dan harmonis. Menjalani dua hal ini, perlu kesiapan, perlu kekuatan, dan totalitas. Saat ragaku tak lagi mampu berkata, namun tulisan ini pun ingin berucap, "Selamat atas terpilihnya Pengurus HIMABIO baru. Semoga setahun Kepengurusan HIMABIO semakin berjaya.".

7


Sciences Corner

Physics Go To School : Belajar Fisika Itu Menyenangkan HIMAFIS (7/4) menye­ lenggarakan salah satu program kerjanya, yaitu Physics Go To School. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja tahunan dari Divisi Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan Jurusan Fisika Universitas Brawijaya, menjelaskan bahwa fisika tidak serumit yang dibayangkan oleh banyak siswa SMA selama ini, dan memberikan bekal mengenai fisika kepada siswa dalam menghadapi UAN & SNMPTN. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah SMA se­ Malang Raya, akan tetapi panitia Physics Go To School juga sempat menempel poster Jurusan Fisika Universitas Brawijaya di SMA­SMA luar kota Malang di Jawa Timur. “Kegiatan ini dilaksanakan SMA Negeri 7 Malang. Di SMA tersebut ada 5 kelas yang dimasuki. Untuk sementara kegiatan ini ditunda dahulu karena masih ada jadwal UTS dan sekolah­sekolah yang dikunjungi masih mempersiapkan UAN yang dimulai pada tanggal 16 April. Kegiatan ini akan dilanjutkan saat UAN SMA sudah berakhir.”, ucap ketua pelaksana, Pramadana Pahlevi.

Tapi, boleh dibilang antusias peserta masih kurang. Mungkin, karena materi fisika yang masih menjadi momok bagi kalangan anak SMA. Dengan penuh kesabaran, para tim dari fisika memberikan berbagai trik yang menarik dalam penyampaian informasi. Sehingga peserta dapat melihat fisika dari sisi yang lain. Tentunya mempelajari fisika dengan lebih menarik. Sayangnya, kegiatan ini hanya dapat diikuti siswa­siswi SMA Negeri 7 Malang. Untuk SMA­SMA lainnya. Tunggu kehadiran punggawa Fisika ke sekolahAnda.

8


Sciences Corner

Spectroscopy Inframerah Membantu Diagnosis Kanker Suatu algoritma genetic yang dikembangkan oleh para ilmuwan Inggris dapat membantu penggunaan Spectroscopy Infra Merah (IR) pada diagnosis kanker. Spectroscopy IR merupakan suatu metode yang tidak merusak dalam penganalisaan sel, jaringan dan zat cair gas yang telah digunakan untuk mendeteksi penyakit berbeda dan tingkatan penyakit berbahaya pada prostate yang terinfeksi, cervical dan jaringan usus besar. Namun beberapa metode untuk memproses sel­ sel sebelum analisa tidaklah bersifat standard dimana melalui laboratorium yang berbeda, dapat membuat hasilnya sulit diinterpretasikan oleh yang bukan ahlinya di rumah sakit itu sendiri. Kerja sama yang dipimpin oleh Peter Gardner pada University of Manchester telah memeriksa tanda­ tanda IR dari kanker prostate dengan menggunakan sel­sel dari sumber yang sama di dalam tubuh. Dengan pentransformasian sel­sel secara biologis dan kimiawi, para peneliti menirukan perkembangan tumor dan menemukan bahwa perbedaan antara tanda­tanda sel dengan tingkah laku tumor yang berbeda sangatlah sulit sekali. Gardner mengembangkan suatu algortma genetic – suatu program computer yang memelajari dan

mengoptimalkan larutan – untuk memproses data IR dari sel­sel sebelum dianalisa. Mereka menggunakan 50 algoritma genetic bebas yang dikerjakan untuk mengoptimalkan sejumlah spectra terklasifikasi dengan tepat. Dengan metode ini, mereka dapat memisahkan keluarga dari sel­sel terkait yang dekat ini dengan akurasi tingkat tinggi. Max Diem, seorang ahli pada diagnosis spectral dari Northeastern University di Boston, Amerika Serikat, mengatakan makalah ini merupakan ‘suatu aplikasi yang mempelopori teknologi yang berkembang baru–baru ini, dan menguraikan secara singkat tenaga yang mendiskriminasikan jalur sel­sel kanker dari tingkat penyerbuan berbeda oleh metode spektral’. ‘Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan beberapa tumor yang kelihatannya akan menyebar,’ jelas Gardner, dan menambahkan bahwa dengan pekerjaan yang lebih lanjut, pengidentifikasian tanda­ tanda IR akan menjadi alat yang tidak terkira harganya yang dapat digunakan untuk membantu keputusan medis mengenai pengobatannya. ‘Pada saat ini, hal ini melampaui bukti dari tingkat prinsip yang ada namun belumlah siap untuk pengujian medis secara penuh,’ simpulnya. (Amaya Camara­Campos)

9


Sciences Corner

MASTER, GO MASTER GO MASTER GO..

Pasti teman­teman sudah mengetahui kalimat di atas. Ya, benar. Kalimat di atas adalah jargon yang khas dari salah satu himpunan terbesar di Fakultas MIPA, himpunan yang menaungi tiga program studi sekaligus (Matematika, Statistika, dan Ilmu Komputer). Ya, benar. Himpunan itu bernama HIMAMASTER (Himpunan Mahasiswa Matematika, Statistika dan Ilmu Komputer). Sepak terjang kepengurusan HIMAMASTER sejak berdiri hingga bergantinya kepengurusan dari tahun ke tahun membuat HIMAMASTER semakin matang dan dewasa, yang dapat dibuktikan dengan kepengurusan tahun ini serta perjuangan pengurus tahun­tahun sebelumnya. HIMAMASTER yang menaungi tiga program studi notabene­nya merupakan himpunan dengan massa yang banyak dan memiliki keahlian di bidang ilmu yang beragam. Dengan kelebihan inilah HIMAMASTER memiliki sebuah tanggung jawab besar untuk menaungi dan mengayomi warga master dari berbagai aspek, baik aspek akademis maupun aspek non­akademis, aspek sosiologis maupun aspek psikologis. Dengan berlandaskan Pancasila dan asas kekeluargaan, dibentuklah beberapa divisi yang mewakili dan mewadahi warganya untuk menyalurkan aspirasi, bakat, dan sebagai ajang berbagi serta berkompetisi dalam meraih kebaikan ataupun kesuksesan. Kembali kepada dasar himpunan, bahwa salah satu kesuksesan suatu organisasi adalah organisasi yang dapat mewadahi dan memberdayakan warganya, yang dapat dilihat melalui divisi­divisinya. Untuk itu, mari kita lihat divisi apa saja yang ada di HIMAMASTER. Divisi Pembinaan Anggota (PA), divisi yang memiliki fungsi serta peran langsung dalam meningkatkan kemampuan softskill, berkomunikasi, serta kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan. Divisi Media dan Kerjasama (Mekra), divisi yang memiliki peran untuk menghubungkan HIMAMASTER dengan pihak luar. Di divisi inilah semua aktivitas publikasi maupun kerjasama dihandle dan dikontrol. Setelah dua divisi tersebut, masih ada tiga divisi lagi yang belum, yaitu Divisi Minat n Bakat atau yang sering disebut Divisi MnB, sebagai wadah untuk menampung warga master yang berbakat, memiliki hobby

tertentu, maupun yang ingin belajar seni dan olahraga. Divisi MnB berkontribusi meningkatkan prestasi non­akademik seperti futsal, basket, band, dan lain­lain. Selanjutnya, Divisi Dana dan Fasilitas (Dafas), divisi inilah yang paling menggairahkan. Mengapa? Karena di divisi inilah program kreativitas enterpreneurship dilatih dan dikembangkan, baik untuk pengurus maupun untuk warga master pada umumnya. Divisi yang terakhir adalah Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang), divisi yang secara langsung berinteraksi dengan warga master terkait peningkatan prestasi serta kreativitas warga master dari sisi akademis dengan berbagai program kerja yang telah dikemas secara baik. Divisi Litbang juga memiliki pendampingan khusus terkait PKM. Seiring dengan berjalannya waktu, suatu organisasi tidak lepas dari peran dan dukungan dari warganya, keikhlasan, perjuangan, serta pengabdian para pengurus HIMAMASTER yang terdahulu sampai detik ini. Berikut adalah nama­nama pengurus HIMAMASTER 2011/2012. M. Nur Cholis M. Abu Sofyan

Divisi Mekra :

Lalu Samsul A. (Kadiv) Eka Mahargiyak (Ketua HIMAMASTER)

Ruvita Iffatur P. (Sekum HIMAMASTER)

Fajriyah R. (Bendum HIMAMASTER) Divisi MnB

Ilham Aditya A. (Kadiv) Panser Brigade M. Yan Satria S.

Dony Saputra

Neva Rachmadina Lalu Fani Islahul A Elok Fatma A.

M. Fikri Nusantara Divisi Litbang :

Nisa Yulianti T. (Kadiv) Arinda Ayu P.

Bayu Setyabudi

Dessy Purnama S. Faikotur Rohima Puspa Nur A.

Zella Novita

Fauziah Puspitasari Izzatur Muasafa Ardiana A.

Fitria Rohima A. Rena Cyntya P.

Karid Nurvenus

Wahyu Sugih P. Divisi PA :

Ardyana Sisilya C. P. (Kadiv) Frischa P. A.

Chandra Dian F.

Kokoh Kurniawan Santi Widyawati

Hervin Nurcahyana Prismadita Ruti K Divisi Dafas :

R. P. Handono H. (Kadiv) Carlin Soniawinda Wety Lolita M.

Irvan Wahyu B. P. Fadel Trivandi D. Ridha Ainullah

10


Sciences Corner

Advo Crisis Center FMIPA ­ Beasiswa Online UB

Siapa yang tidak ingin mendapatkan

beasiswa? Inilah saatnya untuk kalian yang mempunyai prestasi, baik prestasi akademik maupun non­ akademik. Tahu beasiswa PPA dan BBM itu apa? PPA adalah beasiswa yagn diberikan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi akademik atau non­ akademik. Sedangkan BBM adalah beasiswa yang diberikan sebagai bantuan belajar bagi mahasiwa kurang mampu. Kini beasiswa UB telah dibuka melalui situs online www.beasiswa.ub.ac.id. Dan Kita diberikan dua pilihan beasiswa , yakni PPA dan BBM. Tentunya dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dijelaskan pada situs tersebut. Banyak mahasiswa yang sudah melengkapi berkas pendaftaran, dan tak sedikit pula yang masih bingung mengenai alur pendaftaran maupun kelengkapan dan syarat­ syaratnya. Maka dari itu, Kami, BEM

FMIPA UB, akan melayani dan membantu teman­ teman dalam proses pendaftaran, utamanya di Fakultas MIPA, melalui Advo Crisis Center, yang dibuka pada tanggal 2 s.d. 24 April 2012 ini. Jangan sia – siakan kesempatan ini, segera daftarkan diri! INGAT : data yang diberikan harus yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan Info lebih lengkap : Advokesma BEM MIPA UB ( 085735170494 ) Kunjungi Web BEM MIPA www.bemmipa.ub.ac.id

11


Sciences Corner

PROFIL LSO RITMA

Sebuah awalan yang sangat indah membuka

ingatan untuk selalu memuji dan

1. RnD (Research and Development) yaitu divisi yang

pelatihan

bersyukur kepada Allah SWT,

keilmiahan

Dzat Yang Maha Agung yang

dibidang

semua. Shalawat juga tercurah besar

kemasyarakatan

kita

kita

mencari jalan yang terang.

hubungan

3. HRD (Human Research

Muhammad SAW yang selalu membimbing

dan

yaitu divisi yang bergerak

dan limpahan rezki untuk kita guru

dibidang

kepenulisan

2. PR (Publik Relationship)

selalu memberikan kenikmatan kepada

bergerak

Development) yaitu divisi yang

untuk

Lembaga Riset dan Keilmiahan FMIPA

bergerak dibidang sumber daya masyarakat Struktur Kepengurusan Ritma :

(Ritma) masih dibawah naungan BEM FMIPA 1. Direktur :Al足Mujtahiddin yang bergerak dibidang keilmiahan. Dulu

2. Sekretaris Direktur : Qonitatul Khasanah

Pada tanggal 31 Desember 2011 berganti nama

a. RnD :AgungY.P.

department Ritma bernama department Ristek. menjadi Ritma.

Makna lambang dari Ritma adalah :

1. Warna biru melambangkan warna dasar dari FMIPAsendiri

2. Warna putih melambangkan tidak adanya perbedaan dalam keilmiahan diantara jurusan di MIPA

empat

3. Gambar pena melambangkan bahwa Ritma bergerak di bidang Riset dan keilmiahan.

4. Gambar empat bulu dengan warna yang berbeda yaitu merah, hijau, kuning dan biru yang melambangkan adanya empat jurusan di MIPA. Warna merah melambangkan jurusan matematika, warna hijau melambangkan jurusan biologi, warna kuning melambangkan jurusan kimia dan warna biru melambangkan jurusan fisika.

DivisidalamRitmaadatigayaitu:

3. Kadiv (Ketua Divisi) :

b. PR : Mokhammad PujiA. c. HRD : Fadhlil Khoironi

4. Sekdiv (sekretaris Divisi) : a. RnD :AisyahAmiW. b. PR :AyundaAntika c. HRD : Ria Pratikas Visi Misi Ritma: Visi :

Meningkatkan iklim足iklim keilmiahan di FMIPA Misi :

1. Meningkatkan peran riset dan keilmiahan dalam kegiatan mahasiswa FMIPA

2. Mendorong mahasiswa FMIPA berinovasi di bidang riset dan keilmiahan

3. Membangun kerjasama dan lembaga keilmiahan ((Dessy)

12


Info NUEDC: Ajang Kompetisi untuk Mahasiswa

Begitu

banyak ajang untuk bekompetisi antarmahasiswa di Universitas Brawijaya, salah satunya NUEDC (National University English Debating Championship) yang merupakan agenda tahunan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI. Dalam pelaksanaannya di UB, Setiap fakultas dan program berhak mengirimkan 2 tim sebagai delegasi. Selain itu juga, Forum Mahasiswa Studi Bahasa Inggris (Formasi) selaku Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UB, mendapat kesempatan yang sama untuk mengirimkan 2 tim. UB terdiri atas 12 fakultas dan 2 program sehingga pada seleksi ini terdapat 30 kompetitor yang selanjutnya akan menjadi perwakilan dari Universitas Brawijaya. Di Fakultas MIPA sendiri, pemilihan delegasi bersifat tinggal comot karena dengan mendelegasikan mahasiswa yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan serupa pada tahun sebelumnya. Pada tim I, terdiri atas Ida I Dewa Agung Willy Pramana (Biologi ’10) dan M. Fajar Lazuardi N. (Ilmu Komputer ’09) sedangkan pada Tim II terdiri atas Dwi Febriana R. (Fisika ’09) dan Dina Eka Putri (Statistika ’10), dengan adjudicator Ikhwan Kristanto sebagai perwakilan dari FMIPA. Kegiatan ini diadakan pada Rabu (12/4) pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00

WIB sebagai babak penyisihan di lantai 8 Gedung Rektorat Universitas Brawijaya. Pada babak ini, Tim 2 berkompetisi dengan motion “This House Believe That (THBT) Government Should be Regret It’s Decisior for Raising Fuel”. “Latihannya baru Selasa.”, ujar Dwi Febriana R. yang akrab dipanggil Cuwi ini ketika ditanya tentang persiapannya mengikuti ajang tersebut. Ketika mengunjungi sekretariat basic beberapa waktu lalu, Cuwi menjelaskan model debat yang diadopsi kala itu, yaitu British Parliamentary (BP). Dalam model debat tersebut, 4 tim yang beranggotakan masing­masing 2 orang bertarung. 2 tim mewakili Pemerintah (Government) dan 2 lainnya sebagai Oposisi (Opposition), dengan susunan sebagai berikut: Opening Government: ­ Prime Minister ­ Deputy Prime Minister Closing Government: ­ Member of the Government ­ Government Whip Opening Opposition: ­ Leader of the Opposition ­ Deputy Leader of the Opposition Closing Opposition: ­ Member of the Opposition ­ Opposition Whip

13


Info Pada kali ini, FMIPAmendapatkan peringkat ke足15. Selanjutnya pada Kamis (13/4) pukul 16.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB dilangsungkan babak semifinal dan final. Kegiatan ini dipusatkan di lantai 8 dan lantai 6 Gedung Rektorat UB untuk mencari 4 besar peringkat sekaligus peringkat pertama untuk menjadi delegasi dari UB dalam kompetisi yang sama di tingkat regional. Kedelapan tim yang lolos ke babak semifinal tersebut berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (1 tim), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1 tim), Fakultas Teknologi Pertanian (1 tim), Fakultas Teknik (2 tim), Fakultas Kedokteran sebanyak (1 tim) dan FORMASI (2 tim). Kedelapan tim tersebut kembali bersaing untuk menjadi finalis pada hari yang sama dan memperebutkan hadiah berupa uang tunai dari UB. Dan juara pertama dari empat besar atas nama Dungga Nur P, Yeremia Azarya (FT) akan dipersiapkan sebagai delegasi UB di tingkat regional yang akan dilaksanakan pada tanggal 2足3 Mei 2012 mendatang di Hotel Pelangi, Malang. (fahim)

Dungga Nur P, Yeremia Azarya (FT)

14


Sastra Kruk.... kruuukk...

SOLUSI BBM

Sepertinya cacing­cacing di dalam perutku mulai meronta­ronta. Sudah jam 7 malam, tapi perutku belum mendapatkan ‘bahan bakar’ sejak tadi pagi. Kuputuskan untuk pergi ke warung makan. “Lah, naiknya kan cuma seribu. Wajarlah. Iya kalo tiba­tiba jadi duapuluh ribu.” Aiiih... Apa harga sembako bakalan ikut naik juga? Bagaimana nasib saya dan teman­teman seperjuangan sebangsa se­ anak kos?? Langka, nih, si ibu. Jarang­jarang ibu rumahtangga punya pemikiran seperti itu. Apalagi mereka penjual ‘bahan bakar’ tubuh bagi anak­anak kos, seharusnya mereka turut GALAU.

“Ly, ayok naik. Tak antar ke kosan.” “Ya ampun, kosanku deket. Ga usahlah.” “Ayok, gak papa daripada jalan.” “Udah, gak papa, daripada boros BBM. BBM mau naik, tuh. Mending kita heboh hemat BBM daripada heboh protes subsidi BBM dikurangi... Lagian juga bahan bakar tubuhku barusan diisi :D” Sepertinya ada benarnya ‘ceramah’ singkat yang diberikan oleh dosen saya. Saatnya mengambil langkah positif dari kenaikkan BBM ini. Save energy, kurangi polusi, sehatkan badan, sehatkan bumi. ^^(Suri)

Teringat 2 hari lalu saat angkot yang saya tumpangi terpaksa harus berhenti karena ada barisan super panjang ibu­ ibu demo, padahal saya sangat terburu­ buru waktu itu. Setelah ‘bahan bakar’ saya terpenuhi, saya siap melangkah penuh percaya diri menuju kos­kosan. Tit..... tit.... tiiiittt.....

15


Sastra BUMI SAJA

Bagaimana bumi bisa menjadi tertawa kalau pembuminya saja tertidur pulas bagai kerbau pemalas? Bagaimana curah hujan bisa meningkat kalau di gurun pasir air benar­benar terkikis sepi? Bagaimana caranya agar bumi kembali tersenyum? Aku melihatnya murung seketika, saat terik mulai menelusup epidermis, hipodermis dan menyebabkan kehancuran sel basal karsinoma. Skuamosapun bergeliat seakan­akan dia cacing hendak menyeruak hingga Karsinoma menjalar bagai ubi jalar. Hati ini kelu. Minyak di bumi semakin membumbung ke langit nominalnya, katanya. Aku juga tidak tahu pasti. Banyak demonstrasi di yang mempunyai jabatan bersekolah di perguruan tinggi. Apalagi Jendral, Letnan, serta Inspektur berceloteh dengan peluru nestapa. Merengkuh dengan pasti kebersamaan hidup yang adil dan tak adil juga. Kembang api seperti pesona yang merubuhkan segala fasilitas negara. Pucuk dicinta bumiku. Angan berangan merendah tinggi dan petinggi juga berhembus kencang. Bumiku penting berbahagia dalam cinta yang sendu. Aku hanya ingin bumi menjadi milik umat yang bersahaja. Bukan cinta yang penuh canda dan dusta periang. Bumi, ini bukan hari bumi. Tapi ini untuk bumi‌ Uwan Urwan Situbondo, 2 April 2012

16


Sastra

Madu Surga di Balik Rahasia Cinta Kata menjadi mantra Mantra menyusun daya Daya mantraku memanggil cinta Bawa cintaku yang hampir tak ku cinta bersama mega Akan ku lumuri sekujur tubuhnya dengan madu surga Untuk kemudian kujilat sebagai penghilang rasa getar cinta Sebab... Hatiku adalah mantra Mantraku adalah titipan mata yang berbahasa cinta

@Zn_Chemistry

17



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.