Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto

Page 249

DALIH PEMBUNUHAN MASSAL: GERAKAN 30 SEPTEMBER DAN KUDETA SUHARTO

dikerahkan untuk berdemonstrasi tanpa khawatir terhadap tindakan pembalasan yang berdarah. Sukarno dengan tenang bisa terus melangkah dengan menyusun ulang panglima-panglima Angkatan Darat. Jika Dewan Jenderal bergerak terlebih dahulu dan merebut kekuasaan atas komando Angkatan Darat, para perwira progresif itu akan terlepas dari partai. Beberapa akan dipindah dari posisi-posisi komando yang penting. Sedangkan yang lain, demi mempertahankan karier mereka, akan memutuskan hubungan mereka dengan Biro Chusus dan mengikuti rantai komando yang baru. Akan menjadi hampir tidak mungkin bagi partai untuk menggunakan mereka lagi dalam suatu aksi yang penting. Tentunya terasa tidak masuk akal bagi Aidit jika partai mempunyai modal demikian penting di kalangan militer dan tidak menggunakannya dengan produktif. Walaupun keputusan Aidit memilih tindakan mendahului di kemudian hari dikritik sebagai avonturisme oleh pimpinan partai lainnya, keputusan itu masuk akal, setidak-tidaknya secara prinsip. Kubu lawan, korps perwira Angkatan Darat, terpecah belah. Masuk akal jika keadaan demikian dimanfaatkan, terutama apabila serangan langsung (oleh kaum sipil terhadap militer) hanya akan memaksa sekutu-sekutu di dalam kubu lawan merapatkan barisan melawan partai. Aidit harus mempertimbangkan, apakah pilihan yang secara teori tampak menarik itu, memang dengan mudah bisa dilaksanakan dalam praktik. Ia harus memastikan apakah para perwira progresif itu cukup kuat untuk melaksanakan aksi melawan jenderal-jenderal sayap kanan. Untuk ini Aidit harus bertumpu pada Sjam. Aidit tentunya sudah menerima peneguhan dari Sjam bahwa para perwira yang berada dalam posisiposisi baik itu mempunyai cukup pasukan dalam komando masingmasing untuk melaksanakan aksi. Aidit mungkin sudah mendengar dari berbagai sumber bahwa para perwira muda dan prajurit sangat marah terhadap kesenjangan ekonomi yang dalam antara mereka dan para jenderal. Ia mungkin sudah mendengar tentang banyaknya ketidakpuasan di kalangan Angkatan Darat akan perlawanan para jenderal terhadap kebijakan-kebijakan Sukarno. Pasukan-pasukan itu tampaknya telah siap memberontak. Sebagai pimpinan sipil terkemuka, Aidit barangkali tidak mempunyai waktu dan kemampuan untuk mengontak sendiri perwira-perwira tersebut dan memeriksa lagi hasil penilaian Sjam. Dalam kesaksiannya di sidang pengadilan Sjam mengatakan bahwa ia “mengada-

223


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.