Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto

Page 219

DALIH PEMBUNUHAN MASSAL: GERAKAN 30 SEPTEMBER DAN KUDETA SUHARTO

lagi tentang kejadian di sekitar 1965 karena ia memandang Sjam sebagai orang yang sama sekali tidak bisa dipercaya.44 Hasan menjelaskan bahwa strategi Sjam ialah terus menyediakan informasi berguna bagi para penangkapnya, “Dia itu sudah ngomong sama saya bahwa ‘Saya ini sebetulnya ingin hidup, ingin hidup lama.’ Oleh karena itu dia di dalam pengadilan maupun di dalam penjara, dia membeberkan soal-soal begitu untuk memperpanjang waktu eksekusi mati. Nah dia itu sebetulnya takutlah, untuk ditembak itu takut.” Sjam menduga jika ia mampu menunda eksekusi terhadapnya cukup lama, mungkin ia akan bisa hidup lebih lama ketimbang rezim Suharto, yang dia tidak pernah percaya akan mampu bertahan sangat lama. Dalam kesaksiannya pada beberapa persidangan (sekitar sepuluh kali sampai 1972) Sjam setiap kali selalu menambahkan detil baru supaya agen-agen intelijen militer mengira Sjam masih mempunyai informasi lebih banyak lagi untuk diungkap.45 Sesama tahanan politik memperhatikan taktik Sjam ini. Siauw Giok Tjhan, dalam analisisnya, mengatakan, ketika tapol lain mengkritik Sjam karena menyebutkan begitu banyak nama-nama para perwira, ia membela perbuatannya dengan mengatakan, “Tiap manusia berhak untuk mempertahankan hak hidupnya, sebagai orang yang telah divonis hukuman mati, saya ingin menunda, kalau dapat menggugurkan vonis hukuman mati itu. Bila saya rasa vonis itu akan dilaksanakan, executie akan dilakukan, saya menimbulkan persoalan besar baru, sehingga untuk peperiksaannya hukuman mati bagi saya tidak dijalankan.”46 Sjam menggunakan strategi klasik Scheherazade, perempuan dalam legenda Arabian Nights (Seribu Satu Malam) yang dikawinkan dengan seorang raja sakit jiwa yang membunuh istri-istrinya sesudah ditidurinya. Scheherazade berhasil mencegah eksekusi terhadapnya dengan cara menceritakan dongeng-dongeng kepada sang raja setiap malam. Alih-alih dipancung, sang raja membolehkan Scheherazade tetap hidup agar ia bisa terus mendengarkan dongeng-dongengnya. Sesudah seribu satu malam sang raja bersumpah tidak hendak membunuhnya. Strategi ini hampir berlaku sama bagi Sjam. Walaupun ia dieksekusi pada 1986, sesudah hukuman diputuskan pada 1968, ia berhasil membeli penundaan eksekusi baginya jauh lebih lama dari 1001 malam. Sementara pengamat (misalnya Wertheim) menduga bahwa tabiat Sjam yang suka mementingkan dirinya merupakan bukti bahwa ia

193


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.