Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto

Page 154

3. DOKUMEN SUPARDJO

dalam pertempuran di Jawa Barat melawan pasukan Belanda. Melawan perkubuan Belanda yang seakan tak tertembus itu, ia menggunakan variasi industrial modern dari taktik kuda Troya. Ia mencegat kereta api, diam-diam menaikkan tiga ratus prajurit ke gerbong-gerbongnya, dan selanjutnya mengejutkan pasukan Belanda yang jauh lebih besar ketika kereta api itu lewat dekat kubu pertahanan mereka.9 Belakangan, sebagai komandan distrik militer di Jawa Barat pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, ia memainkan peranan sangat penting dalam perang pengikisan pemberontakan gerakan Darul Islam. Ia juga belajar teori peperangan, setelah menghabiskan satu tahun di sekolah staf tentara Pakistan di Quetta, tempat ia menulis naskah tentang perang gerilya.10 Berbicara tentang masalah-masalah kemiliteran, jenderal bertubuh ramping berkumis tipis inilah ahlinya. Supardjo menulis analisis tentang Gerakan 30 September ketika ia dalam pengejaran. Hidupnya di ambang kehancuran: G-30-S telah ambruk; pangkatnya dilucuti dan ia dipecat dari ketentaraan; ia dipisahkan dari istri dan sembilan anak-anaknya (yang terus-menerus berada di bawah pengawasan); kawan-kawannya sesama konspirator, seperti Untung, telah disidang dan dijatuhi hukuman mati. Angkatan Darat memburu Supardjo ke seluruh penjuru negeri. Namun terlepas dari hal-hal yang tentu sangat mengecewakannya, ia telah menuliskan tentang G-30-S tanpa rasa dengki atau dendam. Karena dokumen ini tidak bertanggal, kita hanya dapat mendugaduga kapan waktu penyusunannya. Supardjo menulis analisis ini setidaktidaknya satu bulan sesudah peristiwa; dia menyebutkan bahwa sepucuk surat yang ditulisnya untuk Sukarno pada awal Oktober 1965 baru dikirim satu bulan kemudian. Kita dapat menduga bahwa ia menulis analisisnya untuk kepentingan Sudisman, yang, sebagai anggota senior inti Politbiro PKI yang masih hidup, mengambil tanggung jawab pada 1966 dengan menulis kritik terhadap kebijakan PKI sebelumnya. Supardjo mencatat pada alinea pertama bahwa analisisnya dimaksudkan untuk membantu “kawan pimpinan� dalam mengembangkan “analisa secara menyeluruh� tentang G-30-S. Kritik Politbiro diumumkan pada September 1966, sehingga analisis Supardjo kemungkinan ditulis sebelumnya.11 Selama tanya jawab di persidangannya di Mahmilub, Supardjo mengakui telah menyampaikan kritiknya tentang G-30-S secara lisan

128


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.