Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto

Page 116

2 PENJELASAN TENTANG G-30-S

Tindakan dapat kita mengerti jika ada koherensi antara tindakan agen dengan makna situasi yang dihadapinya bagi dirinya. Tindakan si agen akan kita rasakan membingungkan sebelum koherensi itu kita temukan ‌ Koherensi ini sama sekali tidak menyiratkan bahwa tindakan itu masuk akal; makna sebuah situasi bagi pelaku bisa jadi penuh kekacauan dan pertentangan; tetapi penggambaran yang cukup tentang pertentangan itu menjadikannya dapat dimengerti. Charles Taylor, Philosophy and the Human Science (1971)

A

da tanda tanya yang menggelantung hampir pada setiap aspek Gerakan 30 September. Mengapa sebuah gerakan yang menyatakan diri kepada umum pada 1 Oktober menamai dirinya dengan tanggal hari sebelumnya? Mengapa sebuah gerakan yang menyatakan diri sebagai murni tindakan intern Angkatan Darat juga memutuskan mendemisionerkan kabinet Presiden Sukarno dan membentuk pemerintahan baru atas dasar “dewan revolusi�? Mengapa sebuah gerakan yang menyatakan diri sebagai usaha untuk mencegah kup terhadap Presiden Sukarno tidak tegas-tegas menyatakan bahwa ia akan tetap menjadi presiden di dalam pemerintahan yang baru ini? Mengapa sebuah gerakan yang ingin mengganti pemerintah tidak menggelar pasukan untuk menguasai ibu kota sesuai dengan prosedur klasik dalam kudeta? Mengapa gerakan ini tidak menculik Mayor Jenderal Suharto atau bersiap untuk menghadapi pasukan-pasukan yang ada di bawah komandonya? Gerakan 30

90


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.