3 minute read

MomentumRamadan

Tingkatkan Keimanan

Advertisement

(Ghulam Murtadlo: Dosen/Sekretaris Program Studi Pendidikan Agama Islam)

Konsep iman yang ditanamkan pertama kali dari Nabi Muhammad saw. yaitu tentang tauhid dan keimanan. Ketika berada di Makkah, beliau lebih memfokuskan pada masalah ketauhidan atau keimanan. Setelah iman, baru ada penanaman syariat atau ibadah dan sebagainya. Apa sebenarnya iman itu? Iman tidak lain ialah percaya. Terkait dengan konsep menjalankan puasa dalam Al-Qur ' an disebutkan pada Surat Al-Baqarah ayat 138, ada kekhususan kepada orang yang beriman untuk menjalankan puasa sebagaimana telah diwajibkan. Selanjutnya, konsep iman tidak bisa dipisahkandengankonseptakwa,salahsatunya yakni dengan mendirikan salat, menunaikan zakat, serta percaya akan hari akhir, itulah konsepkeimanan.

Perintah dalam menjalankan puasa dalam rangka untuk mencapai derajat ketakwaan tersebut Allah Swt itu gaib, sehingga sudah kewajiban kita untuk mengimaninnya. Mengimani terhadap sesuatu yang gaib adalah konsep sederhana dari iman. Buah dari mengimani ialah meraih ketakwaan. Tingkat keberhasilan dalam melaksanakan puasa Ramadan tatkala ciri-ciri ketakwaan ada pada diri, karena orang bertakwa sudah pasti mengimani adanya sesuatu hal yang gaib, serta menjalankan syariat agama. Ketika secara sikap dan lisan seseorang mengalami perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, seseorang itu sudah termasuk kepada ciri berhasilnya ibadah puasa Ramadantersebut.

Ketika konsep iman dipahami serta diresapi, dan merasuk ke jiwa seseorang, maka ucapan, perbuatan, dan tingkah lakunya sudah pasti memberikan dampak yang positif terhadap lingkungannya Dalam lingkup keluarga, keluarga tersebut akan merasakan perlindungan, ketentraman, dan membawa mereka ke jalan Allah Swt. atas keimanan yang mereka miliki. Bukan hanya kebahagiaan di dunia tetapi kebahagiaan akhirat juga. Bukan berarti orang yang beriman lingkungannya menjaditenang,tentram,dantidaktersakiti.

Bagaimana Cara Menjaga Konsistensi Iman sebagaiSeorangMuslim?

Seperti yang dikatakan para ulama, Iman ialah perkara yang terkadang bisa bertambah dan berkurang. Untuk menjaga konsistensi kita sebagaiseorangmuslimialah:

Oleh: Ma'rifatul Fuadah

1. SelaluMengingatAllahSwt. Agar keimanan menjadi stabil dan normal, jangan sampai kita tidak mengingat Allah Swt. Dengan berpikir dan mengagumi apa yangAllah Swt. ciptakan, tanpa disadari telah menjaga keimanan dan bahkan bisa meningkatkan keimanan kepada Allah Azza Wajalla

2. Konsisten Menjalankan Syariat-Syariat Agama

Hal ini ialah upaya untuk tetap melekatkan iman pada diri kita dan dipastikan Allah menjauhkan kita dari halhalyangterlarang.

3. DzikirKepadaAllah

A k t i v i t a s S e p e r t i A p a ya n g D a p a t MeningkatkanImanSaatRamadan?

Peristiwa Ramadan ini adalah momentum untuk kembali mengisi keimanan kita kepada Allah Swt, kembali untuk melakukan introspeksi terhadap perbuatanperbuatan dan amal-amal sebelum Ramadan. Salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan iman pada bulan Ramadan ialah dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an, bersedekah atau menjalankan amal-amalan saleh, baik yang wajib ataupun yang sunah. Di samping kita menjalankan puasa, menahan diri dari rasa lapar dan haus pada siang hari, kita juga harus m e n g i s i n ya d e n g a n k e g i a t a n ya n g mendekatkan diri kepada keimanan dan kebaikan Hal itu dilakukan agar pasca Ramadan kita menjadi insan yang memiliki ketakwaan dan mendapatkan jaminan dari AllahSwt.yaitusurga.

Apa Saja Hal-Hal yang Harus Dijauhi Supaya ImanTetapKokoh?

Salah satu cara agar iman tetap terjaga adalah dengan terus mengingat Allah Swt Maka, segala sesuatu yang menyeret kita untuk lalai dengan Allah Swt. harus kita jauhi, karena hal tersebut dapat mengurangi intensitas atau ukuran iman kita Dengan bertasbih dan mengamati ciptaanAllah Swt. itu adalah bagian dari ikhtiar kita untuk meningkatkan iman Sebisa mungkin untuk selalu mengingat kebesaran Allah Swt. yang memungkinkan kita untuk selalu mengingat Allah Swt. karena kita adalah insan yang daif atau insan yang lemah.

Menyadari akan hal tersebut, kita berupaya untuk mengingat keburukan yang telah kita lakukan Muhasabah adalah sebuah keniscayaanuntukmenjadilebihbaik.

Bagaimana Cara Mengevaluasi Iman untuk

DiriSendiri?

Era sekarang yang memungkinkan untuk berbuat lebih bebas, untuk lebih menjaga sikap agar jangan sampai menjadi pelopor kezaliman Harus berperilaku positif serta menginspirasi diri sendiri dan orang lain Perilaku baik bukan hanya yang bisa memberikan manfaat kepada diri sendiri, tetapi juga kepada orang lain Jangan sampai kita terlalu fokus melihat kejelekan orang lain dan lupa melihat kejelekan diri sendiri, sehingga kitadapatintropeksidirisecaramaksimal. Ramadan datang setahun sekali, jika dengan mendatangi konser atau sebagainya, maka ini harus dianggap lebih daripada konser. Manfaat yang didapat akan berpengaruh kepada sebelas bulan ke depan Ini harus difungsikan oleh mahasiswa generasi muslim sebagai sarana muhasabah diri serta wadah pembelajaran di bulan Ramadan Jangan sampai menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada di bulan suci ini, sekecil apapun waktunya untuk tetap mengisi dengan hal-hal yang positif. Seperti mengaji, jangan hanya mengaji tetapi harus dikaji juga, apa yang ada dalam kandungan ayat Al-Qur'an tersebut Mencoba untuk meresapi apa makna puasa itu, mengapa harus menahan lapar dan haus? Tidak lain ialah untuk menumbuhkan rasa empati kepada saudara-sudara yang lain sehingga menurunkan rasa kesombongan serta keangkuhandalamdiri.