WAWASAN 14 Juni 2013

Page 3

Jumat Wage, 14 Juni 2013

■ Apa Kabar Mobil Esemka (1)

Produksi Massal Molor Terbentur Standarisasi Komponen TIDAK terlihat kesibukan berarti, ketika Wawasan berada di dalam gedung Teaching Factor, tempat produksi mobil Esemka di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kota Surakarta. Terlihat hanya sejumlah orang sibuk mengelas dan bekerja di balik mesin perkakas mengerjakan sesuatu. Pada ruangan sama juga dipajang dua buah mobil Esemka Rajawali R1 bernomor polisi AD 1 A dan AD 2 A. Sedangkan di ruang bagian bawah terlihat sejumlah mobil Esemka Bima yang telah selesai dirakit. Kondisi demikian sangat kontras bila dibandingkan dengan keadaan di tahun 2012. Ketika itu terlihat kesibukan puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merakit bodi, mesin hingga kabin untuk mobil Esemka. “Produksi mobil Esemka Rajawali R2 tetap berjalan. Sedangkan lokasi perakitannya untuk Solo ditempatkan di SMK Warga, SMKN 5 dan SMKN 2. Sedangkan di gedung Solo Techno Park (STP) hanya digunakan untuk melakukan perakitan sejumlah komponen,” ungkap Humas PT Solo Manufactur Kreasi (SMK), Sabar Budi, baru-baru ini. Perakitan mobil Esemka, lanjut Sabar Budi, dilakukan di 33 titik di 20 kota di Indonesia. Kota dimaksud tersebar di Ja-

wa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB dan Papua . Dengan tersebarnya lokasi perakitan akan mempermudah penjualan mobil di masa mendatang. Terlebih lokasi kota tempat perakitan juga merupakan daerah dimana usaha kecil menengah (UKM) mitra PT SMK memproduksi komponen. Mobil Esemka yang tersusun atas 18 ribu komponen tersebut sebanyak 60 persen di antaranya merupakan produksi lokal. Produk dimaksud antara lain ban, velg, kampas rem dan kopling, knalpot, bodi mobil, system monochoc, kaca dan lain sebagainya. Kaca merupakan produksi pabrik di Magelang, sedangkan knalpot merupakan buatan Purbalingga. Sementara 40 persen komponen lainnya seperti piston berikut kelengkapannya, crankshaft dan electronic control unit (ECU) serta dinamo stater masih harus diimpor. Mengipornya pun dari sejumlah ne gara seperti China, Korea Selatan, Jerman hingga Austria. Ke depan kandungan komponen impor akan semakin berkurang sehubungan disepakati akan dilakukan alih teknologi. Dengan komponen campuran ini dapat dikatakan mobil Esemka bernuansa Asia, namun memiliki style Eropa.

RAKIT KOMPONEN: Salah satu kesibukan di Solo Techo Park yakni perakitan sejumlah komponen untuk produksi mobil Esemka. Salah satu hasil produksi yakni Esemka Bima. ■ Foto: Bagus Adji W “Produksi masal perdana sebanyak 200 unit akan dimulai pada Juli 2013. Sesuai daftar yang masuk tercatat sebanyak 7.000 unit pesanan dan tinggal dikonfirmasikan,” ungkap Sabar Budi. ■ Spare Part Mengenai produksi masal mobil Esemka yang baru akan dilakukan Juli 2013, Sulistyo Rabono selaku Direktur PT SMK mengungkapkan kalau pihaknya kesulitan menda-patkan spare part (suku ca-dang). Penyebabnya, banyak rekanan

lokal (UKM) yang menjadi pensuplay komponen mengundurkan diri. Tanpa menyebut alasan pengunduran diri tersebut, lebih lanjut dikatakan Sulistyo, sekarang ini tinggal 100 UKM yang siap memasok spare part mobil Esemka. Jumlah tadi sangat kecil dibanding pada awal kemunculan mobil Esemka. Adanya UKM yang menyatakan mengundurkan diri sebagai penyuplay komponen, dikatakan Sabar Budi, janganlah diartikan secara harafiah. Mereka sebenarnya terkena stan-

darisasi produk, artinya produk tidak memenuhi persyaratan.Bila nantinya produk telah memenuhi standard yang dipersyaratkan PT SMK, dipastikan UKM dimaksud diizinkan kembali menjadi pemasok komponen. Sekarang ini tugas PT SMK adalah membimbing UKM agar meningkatkan mutu produksinya, sehingga memenuhi persyaratan standarisasi. Dicontohkan UKM pembuat knalpot di Purbalingga, yang mengeluh karena produk yang tidak memenuhi persyaratan.

Setelah mereka mendapatkan bimbingan teknis dari PT SMK, komponen yang dihasilkan bisa memenuhi syarat spare part mobil Esemka. Dengan banyaknya pemesan yang mencapai 7.000 unit, kini tengah dilakukan konfimasi. Kepada pemesan dipersilakan membayar 30 persen dari harga ketika menyatakan dalam konfirmasi pembelian. Dengan telah diterimanya tanda jadi, mobil pesanan akan segera dikerjakan yang proses penggarapannya memakan tempo seki- tar empat bulan. ■ Bagus Adji W-Ct

Produksi Garam Diprediksi Tak Penuhi Target JEPARA- Musim kemarau yang belum juga datang membuat produksi garam di Jepara belum bisa dimulai. Saat ini ada sekitar 636 hektar tambak garam produktif di Jepara bagian selatan yang belum bisa digarap para petani garam. Akibatnya, harga garam dalam sepekan ini sudah memulai merambat naik. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat di Dinas Kelautan dan Perikanan Jepara, Mohamad Sapuan menyatakan berdasarkan perkiraan cuaca dari BMKG, awal kemarau baru akan tiba pada minggu kedua Oktober. Situasi ini

jelas membuat para petani garam harus menunda persiapan mereka melakukan proses produksi garam. Target produksi garam Jepara pada 2013 ini dipastikan akan sulit direalisasikan. Pada 2011, produksi garam Jepara mencapai 48 ribu ton, disusul 50 ribu ton pada 2012. Tahun ini sebenarnya ditarget bisa mencapai 55 ribu ton garam di Jepara. Namun melihat kondisinya, kemungkinan besar target

tersebut tidak bisa dicapai. Bahkan bisa jadi seperti 2010 lalu, produksi garam Jepara gagal memenuhi target. “Dampak yang muncul saat ini adalah naiknya harga garam di pasaran. Kenaikan ini menjadi sesuatu yang wajar mengingat stok garam menjadi berkurang. Bagi petani garam, situasi ini memang membuat mereka mendapatkan berkah kenaikan harga,” ujar Mohamad Sapuan, Kamis (13/6). ■ Harga Harga garam di pasaran sebelumnya kurang dari Rp 200/kg, namun dalam sepekan terakhir

sudah mengalami peningkatan sampai Rp 250/kg. Harga ini dimungkinkan bisa terus merangkak naik, mengingat produksi garam belum bisa dilakukan. Garam produksi tahun tahun lalu di Jepara tercatat masih ada sekitar 20 ribu ton. Produksi garam di Jepara sendiri selama ini diambil para tengkulak untuk kemudian dipasarkan ke Rembang, Pati, Surabaya, Solo, Jakarta dan Semarang. Meski produksi belum dimulai, stok produksi tahun lalu yang saat ini disimpan para petani garam masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. ■ dis-Ct

Porsi Perbankan Syariah Kalah Dibandingkan Konvensional SEMARANG - Pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Tengah meningkat cukup tinggi. Pertumbuhan perbankan syariah di Jateng ini bahkan lebih tinggi daripada nasional. Hanya saja, pertumbuhan tersebut belum sebanding dengan porsi perbankan konvensional. Hal itu mengemuka dalam silaturahmi jajaran pimpinan BI Wilayah Jateng DIY dengan CEO Suara Merdeka Group, Kukrit Suryo Wicaksono di lantai 17 Menara Suara Merdeka, Kamis (13/6) kemarin. Kepala Kantor BI Wilayah V Jateng dan DIY, Sutikno mengemukakan, segala upaya dilakukan BI untuk mengembangkan perbankan syariah. Misalnya, mengarahkan pembiayaan perbankan syariah sesuai dengan ekonomi produktif masyarakat seperti pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Upaya berikutnya yakni mengembangkan dan menyempurnakan produk sesuai kebutuhan ma-syarakat, sehingga dapat memperkuat unit

kerja dan mempercepat pengembangan aset. Kepala Perwakilan Bidang Pengawasan Kantor BI Wilayah V Jateng dan DIY Ahmad Sukro menambahkan, pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia menduduki urutan ke-4 di dunia baik dari sisi peningkatan aset dan dana pihak ketiga(DPK).’‘Sayangnya porsinya masih kurang dibandingkan bank konvensional,’‘ ujarnya. CEO Suara Merdeka Group Kukrit yang juga Ketua Umum Kadin Jateng mengakui, jika perbankan syariah memang belum familiar bagi kalangan pengusaha. Kendati demikian, dia mengatakan apabila Kamar Dagang dan Industri memiliki perhatian besar terhadap ekonomi syariah. ’‘Bahkan di Kadin Jateng ada divisi ekonomi syariah,’‘ ujarnya. Pada pertemuan tersebut, Sutikno mengatakan jika, selama ini BI telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak seperti Budi Santoso Foundation (BSF).

serta modern Force dibekali mesin injeksi. Ini motor injeksi ke-8 yang sudah diproduksi Ya-maha,” tutur Eko Prabowo, General Manager Marketing Communication &

TAMANSARI Majapahit memberikan bonus motor matic, AC dan Blackberry selama masa pameran. Berada di lingkungan pendidikan, dengan sistem cluster dan dilengkapi fasilitas olah raga yang memadai. Lokasi strategis hanya 10 menit ke Simpanglima Semarang, dan lima menit menuju Tol Gayamsari. ■ rth-Ct

Mewah Dua Lantai RUMAH dua lantai dengan spesifikasi istimewa berada di cluster Boogey. Terletak di kawasan Golf Residence 2, dengan fasilitas nan mewah. Berada di kawasan perbukitan yang hijau, kompleks real estate ini juga memiliki fasilitas lapangan golf yang mewah. ■ rth-Ct

Modern Sporty Bukit Permata HUNIAN eksklusif dua kamar tidur ditawarkan Bukit Permata Jaya. Cluster modern dan sporty ini tersedia tipe 36 dan 41, juga dilengkapi fasilitas club house. ■ rth-Ct

SILATURAHMI: Kepala Kantor BI Wilayah V Jateng dan DIY Sutikno menerima kenang-kenangan dari CEO Suara Merdeka Group Kukrit Suryo Wicaksono pada silaturahmi Kakanwil BI Wilayah V Jateng DIY di Menara Suara Merdeka, Kamis (13/6). ■ Foto : SM Network Sedangkan Kukrit menyambut baik silaturahmi tersebut dan akan kerja sama terkait bidang perekonomian. Kukrit menambahkan jika Kadin Jateng memiliki Trade

Training and Information Center (TTIC) yang bertujuan membuka peluang, kesempatan dan jaringan pemasaran bagi produk-produk unggulan UMKM Jateng. ■ rth-Ct

Force, Bebek Komuter Baru dari Yamaha JAKARTA - Generasi baru bebek modern diproklamisikan Yamaha di era berkembang pesatnya teknologi otomotif roda dua. Force, motor bebek modern teranyar Yamaha, hadir dengan perpaduan sempurna desain mo- dern dengan mesin baru berteknologi 115 cc fuel injection (Fi). Bebek modern ini menghasilkan performa yang semakin bertenaga dan irit. Diciptakan dengan standar kualitas asli Jepang yang menjadikan Force handal di setiap aktivitas penggunanya. Force mengusung kelebihankelebihan yang memenuhi kebutuhan pecinta motor bebek yang menginginkan inovasi modern di pasar kendaraan roda dua. Modern, irit, bertenaga dan handal serta berkarakter komuter atau nyaman digunakan harian. ”Di tangan Yamaha, segmen bebek tetap mendapatkan perhatian khusus. Tahun ini saat tepat menghadirkan bebek modern baru Force sebagai penyegaran segmen ini. Mesin dan teknologi baru

Hujan Bonus Tamansari

Community Development Yamaha Indonesia. Arti modern Force dilihat dari desain bodi all new bahkan rangkanya pun baru. Rangkanya tipe

YAMAHA: Yamaha Indonesia memperkenalkan produk anyarnya di kelas bebek entry bernama Yamaha Force di Jakarta, Rabu (12/6) lalu. Bebek berteknologi 115cc Fi ini menyasar pasar entry level dengan karakter komuter atau kendaraan harian. ■ Foto: Heru

diamond frame, dimensinya lebih compact, ramping, ringan sehingga sangat mudah dikendarai siapa saja termasuk yang baru belajar naik motor. Posisi berkendara sangat nyaman karena jok lebih panjang dan posisi stang lebih tinggi sehingga lebih rileks, saat dikendarai jauh atau dekat. Teknologi modern Force diaplikasikan pada mesinnya yang baru berkapasitas 115 cc, perawatan mudah dan murah dengan fuel injection, forged piston dan teknologi low friction (teknologi minim gesekan), menjadikan Force lebih bertenaga sebesar 12 persen dan lebih irit 21 persen. Dan ramah lingkungan karena memenuhi standar Euro 2. Sesuai tagline ‘Bebek Modern yang Handal di Setiap Aktivitas’, handalnya Force dalam setiap aktivitas karena memiliki sejumlah fitur spesial. Dua seri dan tujuh warna Force. Harga Force Rp 13,3 juta on the road (OTR) Jakarta dan wilayah sekitarnya. ■ Heru


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.