WAWASAN 03 Juni 2013

Page 14

Senin Pon, 3 Juni 2013

Bingkai

Diisengi Penggemar

TRAKTOR: Bupati Pekalongan Amat Antono menarik traktor pada acara penanaman bibit padi perdana dengan sistem SRI di Desa Randumuktiwaren, Kecamatan Bojong. ■ Foto: Hadi Waluyo-Ad.

Kesuburan Lahan Sawah Terkuras KAJEN – Akibat dieksploitasi secara berlebihan, kesuburan lahan sawah kian terkuras. Untuk mengatasi persoalan ini, Kementrian Pertanian mengembangkan metode System of Rice Intensification (SRI). Dengan sistem ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas lahan dengan pupuk organik dan efisiensi penggunaan benih, sehingga diharapkan hasil panen akan meningkat. Perwakilan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Eka Susanti, dalam tanam padi perdana dengan sistem SRI di Desa Randumuktiwaren, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (1/6), mengatakan, metode SRI dilatarbelakangi oleh kondisi lahan saat ini yang cenderung kurang subur. Menurutnya, berdasarkan

penelitian SRI mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. “Kabupaten Pekalongan saja pada 2012 dengan luas 500 hektar mampu menghasilkan 6,4 ton - 7,4 Ton. Diharapkan dengan SRI ini, petani dapat berkontribusi meningkatkan produksi beras nasional, dimana pemerintah pada 2014 menargetkan surplus beras 10 juta ton dari program SRI,” ujarnya. Diterangkan, SRI adalah metode penanaman padi dengan prinsip budidaya, seperti menanam bibit muda, yakni bibit berusia kurang dari 12 hari

setelah semai dan berdaun 2 helai. SRI menerapkan tanam tunggal, bibit ditanam satu pohon perlubang, jarak tanam lebar (30 X 30 atau 35 X 35), pengaturan air macak-macak, penyiangan sejak awal, menggunakan pupuk organic, serta tanpa pestisida kimia untuk pengendalian hama dan penyakit. ■ Bagus Bupati Pekalongan Drs H Amat Antono MSi, berharap agar metode SRI yang dinilainya sangat bagus hasil produksinya serta ramah lingkungan ini, agar betul-betul dijaga. Menurutnya, apabila hasilnya memuaskan, metode ini nantinya dapat diterapkan dan dikembangkan di Kabupaten Pekalongan. “Saya minta kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Ke-

hutanan untuk memonitor dengan baik dan mengevaluasi jalannya program ini. Tugas dari pemerintah adalah memberikan contoh. Jika hasilnya baik, nantinya dapat ditularkan dan digerakkan ke masyarakat. Lahan kita luas, jika dikelola dengan baik, maka hasilnya akan baik dan mensejahterakan,” tandasnya. Di Kabupaten Pekalongan, metode SRI akan dikembangkan di 16 kecamatan dengan luas hamparan mencapai 1.500 hektar. Sedangkan, total penerima bantuan sebanyak 75 kelompok tani, dengan masing-masing luas hamparan 20 hektar perkelompok. Masing-masing kelompok tersebut akan menerima paket bantuan senilai Rp 42 Juta, yang di antaranya terdiri dari alat pertanian, benih, pupuk organik, pestisida nabati, serta mikroorganisme lokal.■ haw-ad

Warga Diminta Minum Obat Pencegah Kaki Gajah PEKALONGAN- Sebanyak 266.500 warga usia 2 tahun ke atas di Kota Pekalongan diminta meminum obat pencegah kaki gajah (filariasi) secara massal pada Juni ini. Pemkot telah menganggarkan dana pendamping sebesar Rp 600 juta untuk menyukseskan pelaksanaan Program

Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasi. Diharapkan, Pekalongan akan bebas Filariasi yang secara nasional ditargetkan tahun 2020 mendatang. Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan, dokter Tuti Widayanti, Minggu (2/6), membe-

narkan hal itu. Program Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis tahun ketiga pada 12 Juni 2013 mendatang, secara serentak digelar di empat Kecamatan. Pencanangan akan dilakukan oleh Walikota Pekalongan di Kelurahan Pasirsari. ”Kini berbagai persiapan telah dila-

MASUK NOMINASI: Desa Mojo masuk nominasi Sikompak Award tingkat nasional, salah satu wilayah desa ini adalah hutan mangrove yang juga dikelola masyarakat dan menjadi potensi wisata unggulan. ■ Foto : Probo Wirasto-ad

kan biasa sibuk kerja,” ujarnya. Menurutnya, profesi penyiar radio penuh dengan tantangan. Seorang penyiar harus bisa mengendalikan emosi pribadi dan harus bisa memainkan perasaan pendengarnya, serta pandai menghibur. Maka tak heran, dengan gayanya yang ceplas ceplos dan suka menghibur inilah, Nuke memiliki penggemar setia yang tetap mengikutinya dimanapun dirinya bekerja. “Profesi ini pun tidak mudah diijalani. Banyak penyiar yang kerap diisengi. ■ H a d i Waluyo-ad

Foto-Hadi Waluyo

52% Warga Pekalongan Golput Pilgub PEKALONGAN-Sekitar 52, 55 persen, warga Kota Pekalongan memilih tidak mendatangi TPS untuk melakukan coblosan Pilgub Jateng. Kondisi ini cukup memprihatinkan, lantaran berbagai upaya telah dilakukan terkait untuk mendongkrak warga mencoblos. Hal itu terkuak saat dilakukan penghitungan suara hasil Pilgub Jateng pada rapat pleno yang digelar KPU, dipimpin Keua KPU M Taufikurrachman, Sabtu (1/5). Dari 221.391 orang yang mempunyai hak suara, hanya 47,45 persen yang mengguna-

kannya, sedangkan selebihnya pilih golput. Hal itu terjadi lantaran berbagai sebab. Sementara itu Walikota Basyir Ahmad menuturkan menurunnya tingkat partisipasi warga pada pilgub, lantaran terbatasnya anggaran hingga membuat sosialiasasi calon berkurang. Dampaknya, sosok pasangan calon tidak begitu dikenal masyarakat. Hal itu akan berbeda jika digelar pilwalkot, pileg maupun bupati ataupun pilkades, dimana peran masyarakat sangat besar karena menyangkut pimpinan daerahnya. ■ K.28-ad

kukan oleh puskesmas setempat,” katanya. Ditambahkan, guna kepentingan tersebut pemkot menyiapkan anggaran pendamping sebesar Rp 600 juta. Digunakan untuk bantuan transport 1.725 tenaga pelaksana eliminasi serta pengadaan barang, logistik serta sosialisasi. ■ K.28-ad

Desa Mojo Masuk Nominasi Sikompak Award PEMALANG-Kabupaten Pemalang kembali menunjukkan prestasinya dengan terpilih menjadi salah satu dari tiga daerah lain yang masuk penilaian tim nasional Sikompak Award Kementerian Dalam Negeri. Empat anggota tim penilai melakukan peninjauan lapangan selama tiga hari di Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, dengan didampingi dinas dan instansi terkait. Bahkan mereka pun melakukan wawancara khusus dengan Bupati H Junaedi SH MM dan Ketua DPRD HM Agus Sukoco SE MM. Kepala Bapermas KB melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Sarana Prasarana Desa, Sodik Ismanto

KAJEN – Malang melintang menjadi penyiar radio membuat Nuke Shavilla kian matang. Ibu tiga anak kelahiran Talun, 11 April 1981 ini menekuni profesi penyiar radio sejak tahun 2000 silam. Suka duka pun dilakoninya dengan senang, termasuk mendapatkan honor Rp 25 ribu perbulan. “Awal jadi penyiar radio, honor saya pernah hanya Rp 25 ribu perbulan. Itu pun saya harus bayar kos,” kenang dia, Minggu (2/6). Nuke mengaku tertarik untuk menjadi penyiar dari kesukaannya mendengarkan acara-acara di radio. Dari situlah, dirinya mulai ikut workshop broadcasting hingga akhirnya magang di salah satu stasiunradio di Kabupaten Pekalongan. “Saya lantas daftar kerja jadi penyiardan diterima,” ungkapnya. Untuk menambah pengalaman kerja, Nuke pun pindah dari satu stasiun radio ke radio lain. Hingga akhirnya sekarang dipercaya menjadi pelaksana tugas manager di radio K FM Kajen. “Berbagai suka duka sudah saya rasakan selama menjadi penyiar radio. Bahkan, saya pernah mundur dari dunia ini. Namun, ternyata di rumah saja justru stres. Bingung mau ngapain,

SH MH, Minggu (2/6) di selasela mendampingi tim penilai mengungkapkan pada tahun sebelumnya pada kegiatan yang sama Kabupaten Pemalang telah berhasil menjadi juara I tingkat provinsi. Kemudian maju ke tingkat nasional bersama dengan Gorontalo dan Tasikmalaya. Ada pun yang ditinjau tim penilai antara lain aspek perencanaan dokumen, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja Pembanguna Desa (RKPDes) Tahunan. Proses selanjutnya dimulai dari musyawarah penyerapan aspirasi tingkat dusun hingga ke atas, serta beberapa hal lain yang berkaitan. ■ Obo-ad

WISUDA: Rektor UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) Prof Dr Rochmat Wahab MPd MA mewisuda lulusan S3, S2, S1, dan S0 periode Mei 2013, di GOR UNY. ■ Foto ali subchi-ad

UNY Wisuda 1.374 Sarjana YOGYA- Untuk menjadi seorang sukses di era sekarang, tidak cukup hanya mengandalkan diri sebagai seorang yang baik. Kita harus juga menjadi seorang pencipta, pembuat, dan pelaku. “Creative Intelligence dapat menjadi suatu metode ampuh untuk menyelesaikan masalah dan sebagai suatu penangkal praktis terhadap ketidakpastian dan kompleksitas dalam kehidupan,” kata Rektor UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) Prof Dr Rochmat Wahab

MPd MA dalam wisuda lulusan S3, S2, S1, dan S0 periode Mei 2013, di GOR UNY, Sabtu (1/6). Wisuda diikuti 1.374 lulusan dengan rincian S3 sebanyak 11 orang S3, S2 (66), S1 Nonkependidikan (137), S1 Kependidikan (1.076), dan Diploma (84). Nilai tertinggi S3 dicapai Dr Anas Arfandi asal Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan dengan IPK (indeks prestasi kumulatif) 3,84, S2 oleh Arif Jamali MPd asal Prodi Manajemen Pendidikan dengan IPK 3,90.■ ali-ad

Warga Sambut Gembira Operasi Katarak Gratis KUDUS – Setelah sukses menyelenggarakan Operasi Katarak Gratis (OKG) hingga kali kelima belas, Sumbangsih Sosial Djarum Foundation (SSDF) bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Cabang Jawa Tengah, kembali melanjutkan rangkaian kegiatan OKG di Rumah Sakit Umum Kumala Siwi, Sabtu (1/6). Tentu saja operasi katarak gratis tersebut disambut gembira para penderita yang kebanyakan dari keluarga tidak mampu. Antusiasme masyarakat untuk mengikuti operasi katarak gratis tersebut terlihat dari banyaknya pasien yang mendaftar. Tercatat sekitar 39 pasien yang berasal dari Kudus, Jepara dan Demak, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengobati penyakit katarak

yang dideritanya. ”Ini merupakan operasi yang kedua kalinya bagi saya. Sebelumnya, atas bantuan Djarum Foundation juga, mata saya yang kanan sembuh setelah dioperasi gratis. Kini giliran mata yang sebelah kiri,” kata Suyanto, salah seorang pasien kepada Wawasan. Menurut dr Dina Novita

SpM, Koordinator perwakilan Perdami yang memimpin operasi katarak tersebut, penyakit katarak bisa diatasi. ”Banyak masyarakat yang belum memahami sepenuhnya mengenai katarak dan penyembuhannya, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Jadi banyak pasien sering terlambat ke rumah sakit.Padahal tingkat keberhasilan operasi katarak 9296%. Jadi tinggi sekali tingkat keberhasilannya,” tandas Dina. Dina juga sangat menghargai peran serta perusahaan swasta yang peduli pada penderita katarak melalui program Bakti Sosialnya. Kegiatan Djarum Bakti Sosial seperti ini sangat membantu tercapainya tujuan pemerintah dan Perdami dalam menurunkan tingkat kebutaan katarak di Indonesia.

“Apalagi dengan adanya bantuan nyata berupa mesin operasi Phaco yang disumbangkan Djarum Foundation, diharapkan bisa membantu kami dalam mewujudkan cita-cita dan harapan mulia tersebut di lapangan,” ucap Dina sembari tersenyum. Sementara, Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji mengaku kegiatan operasi katarak gratis ini merupakan sumbangsih Djarum Foundation guna meringankan beban penderita katarak yang membutuhkan. “Kami sangat bersyukur bisa meringankan beban penderita katarak yang membutuhkan, serta membantu pemerintah dan Perdami dalam mencapai tujuan bersama menurunkan jumlah penderita buta yang disebabkan oleh katarak di Indonesia,” jelasnya. Supanji juga berharap ke-

OPERASI KATARAK: Seorang penderita katarak saat mendapat perawatan sebelum pelaksanaan operasi. ■ Foto: Ali Bustomi-ad giatan Operasi Katarak Gratis ini bisa membantu mencegah kebutaan karena katarak, sehingga mereka bisa kembali melihat dan bekerja menjadi produktif.

Harapan Djarum Foundation melalui program SSDF adalah agar dapat mendukung peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia ke depannya. ■ Tom-ad


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.