WAWASAN 26 Mei 2013

Page 11

Ancam Kesehatan Doping memang bisa membuat seseorang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Namun di balik itu, ternyata mengancam kesehatan bagi penggunanya. ■ Foto: Dok

Minggu Kliwon, 26 Mei 2013

Awas Bahaya Doping! DUNIA olahraga pernah dihentakkan oleh pengakuan pembalap sepeda Amerika Serikat, Lance Amstrong. Dalam wawancara dengan Oprah Winfrey, juara Tour de France tujuh kali tersebut akhirnya buka suara jika dirinya menggunakan doping. Amstrong menambah daftar atlet dunia yang bersinggungan dengan obat penambah kekuatan, setelah sprinter Ben Johnson dan Marion Jones. Kasus yang menimpa ketiga jagoan menjadi skandal terbesar dari arena olahraga.

A

pa itu doping? Merujuk pada tulisan wikipedia bahwa, dalam olahraga, doping mengacu pada penggunaan obat peningkat performa oleh para atlet agar dapat meningkatkan performa atlet tersebut. Akibatnya, doping dilarang oleh banyak organisasi olahraga. Menurut IOC (International Olympic Committee) pada tahun 1990, doping adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga. Lalu apa manfaat doping bagi atlet pemakai?. Manfaat dalam tanda kutip,

manfaat tersebut tentunya dapat memacu performa atlet menjadi lebih bertenaga saat bertanding. Dalam kasus ini jenis doping yang digunakan Lance Armstrong adalah doping melalui transfusi darah (Blood Doping EPO=erythropoietin). Kata - kata doping di dunia olahraga mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mulai dari atlet – atlet yang belum seberapa terkenal hingga atlet yang sudah terkenal. Tujuan memakai doping itu sendiri adalah upaya untuk meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode

Foto: Dok

yang dilarang dalam olahraga. Selain obat, bentuk lain dari doping ialah doping darah, baik melalui transfusi darah maupun penggunaan hormon eritropoietin atau steroid anabolik tetrahidrogestrinon. Ada tujuh jenis doping, yaitu sebagai Stimulan (am-

■ Berbahaya Doping sendiri sangat bahaya kalau dikonsumsi. Berikut bahaya yang ditimbulkan pemakaian doping : 1. Di dunia olahraga atletik penggunaan doping untuk meningkatkan prestasi yang melampai batas kemampuan normal. Keadaan ini tidak wajar dan berbahaya, karena rasa letih merupakan peringtan dari tubuh bahwa seseorang tersebut telah sampai batas kemampuannya. Jika dipaksakan bisa menimbulkan “exhaustion” yang membahayakan kesehatan. Overdose dapat berbahaya, dapat

Foto: Dok

Steroid, Jalan Pintas Menuju Kuat APAKAH kamu tidak senang dengan penampilanmu? Inginkah kamu punya tubuh berotot seperti atlet terkenal atau tubuh ramping bak model top? Apakah kamu gemar berolahraga dan ingin menjadi lebih kuat dan lebih cepat? Jika jawaban dari salah satu pertanyaan di atas adalah ya, kamu boleh jadi tergoda untuk menggunakan pil atau ramuan tertentu yang menurut teman-temanmu bakal membuat citacitamu lebih cepat tercapai. Jurnal American Academy of Family Physicians menyatakan, ”Kira-kira 1 juta remaja (di Amerika) yang berumur antara 12 dan 17 tahun telah menggunakan doping, yakni suplemen dan obat peningkat performa yang dapat berbahaya.” Doping yang paling terkenal adalah steroid anabolik. Apakah itu? Penyalahgunaan steroid meningkat salah satu alasannya ialah bahwa atlet yang sukses bisa terkenal dalam sekejap dan mengeruk uang yang banyak. Steroid tampaknya menawarkan jalan pintas ke tambang emas ini. Suatu survei yang diadakan oleh Bob Goldman, dokter spesialis bidang olahraga, kelihatannya meneguhkan kesimpulan yang menyedihkan ini. Ia menanyai para atlet muda apakah mereka bersedia menggunakan doping terlarang dengan syarat berikut ini: Mereka tidak akan ketahuan, mereka akan menang dalam setiap pertandingan selama lima tahun berikutnya, dan setelah itu, mati akibat efek samping obat tersebut. Dalam banyak kebudayaan sekarang ini, penampilan fisik sangat dielu-elukan. Dr. Harrison Pope, profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran Harvard, menyatakan, ”Jutaan pria merasa malu, kurang percaya diri, dan risi karena masyarakat mementingkan soal bentuk tubuh.” Dengan steroid, terbukalah kesempatan bagi para pria muda untuk menyembunyikan rasa rendah diri mereka di balik tubuh berotot yang sedang populer. Untuk alasan serupa, para gadis juga rentan terhadap daya tarik steroid. Charles Yesalis, profesor kesehatan dan perkembangan manusia di Pennsylvania State University, mengatakan, ”Penyalahgunaan steroid meningkat

phetamine,Caffein, Cocain, Aphedrine, dll), NarkotikAnalgesik (Methadone, Morphine, Oxycodone,dll), Androgenik ( Testosterone, Balasterone, dll), Anabolik Non Steroid ( Clenbuterol, Zeranol, dll ), Penghalang Beta ( Acebutotlol, Atenolol, Sotalol, dll ), Diuretika ( Acetazolamid, Amiloride, Chlormerodrin, dll) dan Peptida hormon ( Growth hormon, Adrenocortico hormon, dll)

cukup tajam di kalangan para gadis selama tahun 1990-an, dan saat ini angkanya mencapai tingkat tertinggi.” Beberapa gadis menggunakan steroid supaya menjadi lebih kuat dan lebih cepat sewaktu berolahraga. Namun, kebanyakan gadis tampaknya menggunakan doping dengan harapan obat itu bisa mengubah tubuh mereka menjadi langsing dan kencang seperti yang digembar-gemborkan oleh para peragawati dan bintang film terkenal saat ini. ■ Menyeramkan Bicara mengenai steroid adalah seperti membicarakan sesuatu yang menyeramkan. Padahal di awal pembuatannya steroid banyak digunakan untuk perawatan anemia, pengobatan paska operasi dan anti inflamasi Pemakai steroid banyak digunakan oleh atlet. Tidak hanya bodybuilding saja. Namun atlet lari, sepakbola, renang banyak menggunakan steroid. Steroid memiliki fungsi untuk memulihkan fisik setelah berlatih keras dengan cepat. Secara Foto: Dok normal tubuh butuh waktu 48 jam agar fisik pulih seperti sedia kala. Dengan steroid tubuh hanya butuh 2-3 jam untuk kembali siap berlatih. Steroid banyak dipakai oleh fitnessmania yang telah bosan dan mentok dalam berlatih dengan menggunakan suplemen. Sebagai gambaran. Biasanya bagi setiap orang berlatih di gym dalam kisaran waktu 1-2 jam berlatih dengan interval yang sedang. Dalam seminggu sekitar 4-6 hari berlatih. Namun dengan penggunaan steroid interval waktu pemulihan yang cepat menyebabkan ia mampu berlatih lebih keras dengan porsi sehari 1-2 kali latihan. Steroid bukanlah obat mujarab yang menjadikan kita seperti Hulk tanpa latihan keras. Para pemakai steroid diwajibkan untuk makan protein dalam jumlah yang sangat besar, latihan super keras. Dan kalau anda anda tidak bersedia melakukan semua itu. Maka anda tidak dapat hasil apapun selain dompet anda yang menipis. ■ Jie/dari berbagai sumber

menimbulkan kekacauan pikiran, delirium, halusinasi, perilaku ganas, dan juga aritmia jantung yang dapat menimbulkan masalah serius. 2. Doping dengan suntikan darah akan menimbulkan reaksi alergi, meningkatnya sirkulasi darah di atas normal, dan mungkin gangguan ginjal. Golongan obat peptide hormonis dan analognya dapat berakibat si atlet menderita sakit kepala, perasaan selalu letih, depresi, pembesaran buah dada pada atlet pria, dan mudah tersinggung. 3.Efek bahaya suntikan eritropoetin berupa darah menjadi lebih pekat sehingga mudah menggumpal dan memungkinkan terjadinya stroke (pecahnya pembuluh darah di otak). 4. Penggunaan deuretika terlalu banyak dapat berakibat pengeluaran garam mineral yang berlebihan. Akibatnya timbul kejang otot, mual, sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu sering mungkin akan menyebabkan gangguan ginjal dan jantung. 5. Penggunaan analgesic pada atlit perempuan

berfungsi menghilangkan rasa sakit ketika haid. Tetapi, dampaknya jika salah memilih obat bisa mengakibatkan sulit bernapas. mual, kehilangan konsentrasi, dan mungkin menimbulkan adiksi atau kecanduan. 6. Salah satu jenis doping yang paling sering digunakan para atlet adalah obat-obatan anabolik, termasuk hormon androgenik steorid. Jenis hormon ini punya efek berbahaya, baik bagi atlet pria maupun atlet perempuan karena mengganggu keseimbangan hormon tubuh serta meningkatkan risiko terkena penyakit hati dan jantung. Khusus bagi atlet perempuan, pemakaian hormon ini akan menyebabkan tumbuhnya sifat pria, seperti berkumis, suara berat, dan serak. Lalu, timbul gangguan menstruasi, perubahan pola distribusi pertumbuhan rambut, mengecilkan ukuran buah dada, dan meningkatkan agresivitas. Bagi atlet remaja, itu akan mengakibatkan timbulnya jerawat. Yang terpenting, pertumbuhannya akan berhenti.■ jie/dari berbagai sumber

Indonesia Kini Punya Laboratorium Uji Doping

I

NDONESIA sendiri telah memiliki laboratorium pengujian doping pertama di Indonesia yang berada di komplek Institut Teknologi Bandung (ITB) Jawa Barat. Laboratorium pengujian doping ini dibangun atas dasar untuk memenuhi kebutuhan, karena selama ini tes doping terutama bagi atlet harus dilakukan di luar negeri seperti Malaysia dan Thailand. “Laboratorium pengujian doping di dunia itu tidak banyak. Hanya sekitar 34. Kami berharap lab ini bisa menjadi yang ke-35 dan bisa bermanfaat, “ kata Menpora Roy Suryo. Keberadaan laboratorium pengujian doping ini sangat penting agar atlet-atlet Indonesia bisa terbebas dari doping dan tetap mengagungkan sebuah kejujuran serta sportivitas. Rektor ITB Akhmaloka mengaku sangat bersyukur dengan dibangunnya laboratorium pengujian doping di ITB. Hal tersebut sesuai dengan anjuran dari Badan Akreditasi Pengujian Doping Dunia atau WADA. Pembangunan laboratorium tidak dilakukan sekaligus tetapi dilakukan secara

bertahap yang pertama adalah pembangunan gedung. Setelah itu adalah pengadaan peralatan dan aktivitas lab serta harus mendapatkan akreditasi dari WADA. Laboratorium yang dibangun atas kerja sama antara Kemenpora dengan ITB membutuhkan anggaran yang cukup besar yaitu Rp150 miliar. Hanya saja khusus dari Kemenpora anggaran yang diberikan untuk pembangunan ini hanya sekitar Rp20 miliar. Pada dasarnya, Laboratorium Uji Doping merupakan laboratorium kimia analitik dengan kegiatan utama melakukan pengujian sampel cairan biologis terkait kegiatan olah raga. Tetapi fungsi dari Laboratorium Uji Doping ITB ini tentu harapannya tidak sebatas mengetahui informasi apakah seorang atlet menggunakan zat-zat yang masuk dalam prohibited list yang dikeluarkan oleh WADA atau tidak. Laboratorium Uji Doping ITB juga dapat digunakan untuk kegiatan analisis dengan tujuan medis atau diagnostik serta kegiatan forensik dengan persyaratan tertentu yang dikeluarkan oleh WADA. ■ Jie/dari berbagai sumber

LABORATORIUM DOPING: Indonesia kini tak harus membawa sampel ke luar negeri untuk uji doping. Di kompleks ITB kini telah dibangun laboratorium doping. ■ Foto: Dok


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.