SEKTOR RIIL
KORAN JAKARTA ®
15
Senin
31 JANUARI 2011
» Produksi Sawit
STATISTIK Harga Komoditas
24 Januari
28 Januari
Perubahan (%)
Minyak Mentah (AS$/Barel)
» Petani kelapa sawit menimbang hasil taninya di perkebunan kelapa sawit rakyat, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu (29/1). Petani mengaku produksi sawit mereka turun akibat tidak mampu membeli pupuk bagus. Harga kelapa sawit di tingkat petani setempat 1.150 rupiah per kg untuk sawit kualitas sedang.
ANTARA/IGGOY EL FITRA
Bisnis Transportasi I Investor India Ikut Ramaikan Pasar Angkutan Udara
Pasific Airline Siap Beroperasi Investor asal India membuka usaha jasa penerbangan pelayanan penuh dengan menggandeng mitra usaha lokal. JAKARTA – Kementerian Perhubungan menyatakan adanya investor dari India untuk membidik bisnis penerbangan di Tanah Air. Investor tersebut telah membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Pasific Royale yang saat ini telah mengurus izin usaha penerbangan. “Ada satu investor dari India yang sudah menggandeng mitra lokal ingin membuat maskapai full service. Saat ini orang-orang lokalnya tengah mengurus Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP),” ungkap Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti S Gumay di Jakarta, Minggu (30/1). Ia mengatakan, maskapai
yang didirikan secara patungan tersebut akan menyasar segmen pelayanan penuh (full service). PT Pasific Royale tersebut nantinya membidik pasar angkutan niaga berjadwal. “Investor lokalnya ibu Gunarni. Sedangkan eksekutif lokalnya Samudera Sukardi. Saya lupa nama investor dari India-nya. Satu hal yang pasti komposisi investor lokal harus dominan yakni 51 persen sesuai regulasi,” papar Herry Bhakti. Diketahui, Samudera Sukardi adalah mantan VP System Information dari Garuda Indonesia. Sedangkan, Gunarni Soeworo salah satu mantan komisaris Garuda Indonesia era Direktur Utama Indra Setiawan. Herry menuturkan, tingginya pertumbuhan ekonomi India memberikan manfaat bagi Indonesia. Misalnya saja, sektor angkutan udara telah dimulai dengan menandatangani kesepakatan “Air Service” pada Selasa (25/1) kemarin. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Penerbangan Sipil India Dr Syed Nasim dan Menhub Freddy Numberi di-
PERTUMBUHAN PENUMPANG PESAWAT (Jutaan) Tahun
Total
Domestik
Internasional
November 2010
48,05
39,3
8,7
November 2009
32,3
25,1
7,2
Sumber: BPS
saksikan PM India Manmohan Singh dan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Sebaliknya, Herry mengungkapkan, sejumlah maskapai lokal sudah tertarik untuk menggarap pasar India, di antaranya Garuda Indonesia, Batavia Air, dan Lion Air. “Potensi dari pasar lokal berasal dari wilayah Medan dan Bali ke India. Ini jika dilihat hubungan historis dan keagamaannya,” jelasnya. Investor Mandala Menyinggung nasib Mandala Airlines (Mandala) Herry mengungkapkan, sudah ada dua investor berminat untuk menjajaki kerja sama pembelian saham maskapai tersebut. Kedua investor nasional tersebut adalah PT LCNC dan PT Manunggal Sejati Group. “Sudah ada dua investor
yang berminat untuk membeli saham Mandala. Namun hingga kemarin, dari pihak mereka (Mandala) menyatakan bahwa kedua investor lokal tersebut masih dalam tahap negosiasi secara finansial. Nanti saham Indigo yang akan terdilusi,” jelasnya. PT LCNC adalah perusahaan penyewaan pesawat (lessor) yang merupakan hasil konsursium dari beberapa perusahaan nasional dan asing. Situs resmi perusahaan, menyebutkan LCNC Holdings Limited merupakan perusahaan penyewaan pesawat dan kapal yang bermarkas di Kowloon, Hong Kong. Sedangkan Grup Manunggal Sejati dikabarkan siap mengambil 51 persen saham Mandala dengan mempersiapkan dana empat triliun rupiah.
Manunggal Sejati dikabarkan untuk jangka pendek menyiapkan dana segar sekitar 250 miliar rupiah dari total komitmen awal pendanaan satu triliun rupiah. Adapun, sisa dana tiga triliun rupiah akan disetorkan setelah proses akuisisi guna pengadaan pesawat baru. Head of Corporate Communication Mandala Airlines Nurmaria Sarosa menyatakan perusahaannya hingga saat ini masih belum memutuskan mengenai penjajakan mitra bisnis dari kedua investor tersebut. Meskipun demikian, dia mengakui sudah ada beberapa investor yang telah bertemu dengan Mandala untuk membicakan pembelian saham perusahaannya. Nurmaria menambahkan, perusahaannya berencana untuk mengumumkan mitra bisnis barunya pada pertengahan Februari mendatang. “Dari pemegang saham maupun managemen belum ada yang mengumumkan keputusan untuk menjadikan LCNC dan Manunggal Sejati Group menjadi mitra strategis Mandala,” tambahnya. dni/E-12
Prasarana Air Baku
Waduk Karian Mulai Dibangun Tahun Ini JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU), bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA), segera membangun konstruksi Bendungan Karian di daerah Banten, Agustus mendatang. Pembangunan bendungan dengan biaya 100 juta dollar AS itu ditargetkan selesai dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) PU Mochammad Amron, di Jakarta, kemarin (30/1). Ia menjelaskan pembangunan Bendungan Karian akan ditindaklanjuti dengan pembangunan sarana pengolahan air di daerah Serpong. Nantinya, bendungan tersebut mampu menyediakan suplai air baku se-
besar 9 m3/detik untuk melayani kebutuhan air bagi 4 juta penduduk di daerah Jabodetabek. Menurut Amron saat ini proses pembebasan lahan sudah mencapai 40 persen. Khususnya tahun ini, Kementerian PU mengalokasikan dana 46 miliar rupiah untuk menuntaskan pembebasan lahan tersebut. “Kita tengah membahas dengan pemerintah daerah tentang pemindahan penduduk. Akan tetapi, karena sebagian besar lahan merupakan lahan PTP dan lahan kehutanan, saya kira tidak akan ada masalah,” katanya. Dirjen SDA ini menambahkan, dalam satu tahun ini, pihaknya tengah mengaji rencana induk, feasibility study, skema public private partnership (PPP), serta detail engineering
dalkan sumber air dari daerah sebelah timur. Perwakilan Kedutaan Besar Korea Selatan, Ahn Myung-Soo, mengatakan pemerintah Korea Selatan memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan dan maksimalisasi fungsi Bendungan Karian. Menurutnya, ketersediaan air sudah menjadi isu global sehingga mekanisme suplai air yang simultan diperlukan mulai sekarang. ISTIMEWA
Mochammad Amron
design (DED) konstruksi Waduk Karian. Pembangunan Bendungan Karian, diyakini PU, sangat membantu suplai air untuk Jakarta yang sudah mendekati kritis. Selama ini, pasokan air ke DKI Jakarta hanya mengan-
Cadangan Air Baku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau Ciujung Cidurian Billy Parmono mengatakan, sampai sekarang, di area Banten belum tersedia bendungan besar. Padahal, potensi air di wilayah ini sangat besar, sementara kebutuhan air baku di wilayah utara Provinsi
Banten saat musim kemarau cukup tinggi, terutama di pantai-pantai utara Banten. Lebih lanjut, Billy mengatakan lokasi Bendungan Karian direncanakan di daerah Rangkasbitung dengan kapasitas mencapai 310 juta m3. “Kalau Bendungan Karian sudah jadi dibangun, maka kita sudah merencanakan penyediaan air baku untuk anak cucu kita 20 – 30 tahun mendatang,” jelasnya. Lahan yang diperlukan untuk pembangunan Bendungan Karian mencapai 2.270 hektare, terdiri atas lahan kehutanan, perkebunan, dan masyarakat. Billy mengatakan kehadiran bendungan ini sangat didambakan masyarakat wilayah Banten sehingga ia berharap pembebasan lahan bisa berjalan lancar. suh/E-12
Nymex Crude Dated Brent
88,4
85,84
-2,90
97,13
97,18
0,05
Gas (AS$/MMBtu) Nymex Henry Hub
4,81
4,31
-10,40
Henry Hub*
4,73
4,40
-6,98
Mineral (AS$/Ton kecuali emas AS$/Toz) Tembaga*
9.484,50
9.489,50
0,05
Aluminium*
2.389,00
2.390,00
0,04
Nikel*
25.850,00
26.795,00
3,66
Timah*
27.690,00
29.190,00
5,42
1.347,80
1.315,80
-2,37
Emas Sumber: Bloomberg, LME, Kitco
* Hingga 27/1
KUOTA Bandara Ngurah Rai Normal JAKARTA – Aktivitas penerbangan maskapai asing di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, kembali normal setelah sempat terjadinya sejumlah pembatalan akibat gangguan debu vulkanik dari Gunung Bromo. “Operasional Bandara Ngurah Rai, khususnya penerbangan internasional, kembali normal,” tegas ISTIMEWA Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Ke- Herry Bakti SG menhub) Bambang S Ervan di Jakarta, Minggu (30/1). Menurutnya, para penumpang di Bali yang sempat diinapkan oleh maskapai asing karena pembatalan jadwal sudah terangkut 90 persen dengan penerbangan ekstra yang disediakan oleh masing-masing maskapai. “Sampai jam 01.00 WIB Minggu dini hari, sempat terjadi antrean panjang di penerbangan internasional, tetapi semuanya terangkut,” katanya. Beberapa maskapai yang menyediakan penerbangan ekstra ialah Cathay Pacific, Singapore Airline, Virgin Blue, dan Value Air. Sebelumnya, sejumlah maskapai asing membatalkan penerbangan ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, sejak Kamis (27/1) hingga Jumat (28/1), karena rute udara tercemar debu vulkanik. Terkait hal ini, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay menegaskan sebenarnya Bandara Ngurah Rai, sejak Kamis lalu, masih dalam keadaan aman dan tidak ada pengalihan rute. “Informasi yang diterima oleh maskapai asing itu tidak diolah secara keseluruhan,” tegasnya. dni/E-12
Hippi Bangun Pasar Produk UKM JAKARTA – Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) akan membangun pasar tradisional di berbagai daerah sebagai tempat promosi produk usaha kecil dan menengah (UKM). Untuk merealisasikannya, Hippi akan bekerja sama dengan beberapa Pemerintah Daerah. Ketua Umum Hippi Suryani Motik mengaku tahun ini kurang dari 10 pasar akan dibangun. Hippi juga terbuka untuk melakukan kerjasama dengan Pemda manapun. “Tidak usah muluk-muluk lah, jadi 1-2 pasar itu sudah luar biasa. Karena kita masih belajar supaya tidak menimbulkan masalah,” ujar Suryani di Jakarta, kemarin. Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan menegaskan, sektor pembiayaan menjadi fokus utama untuk menunjang eksistensi UKM dan koperasi ke depan. Tahun lalu, sektor UKM juga terbantu dengan adanya penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke seluruh pelosok daerah. Baru-baru ini, Hippi telah meneken tiga memorandum of understanding (MoU) dengan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah. Demikian juga, MoU HIPPI dengan PT Pos Indonesia, serta MoU dengan MasterCard, Pertamina Retail, dan Bank Negara Indonesia (BNI). ind/E-12
Sriwijaya Adakan “Lucky Angpao” JAKARTA – Dalam rangka menyambut Imlek 2562 M, Sriwijaya Air mengadakan program “Lucky Angpao” dan Undian Tiket. Lucky Angpao adalah pemberian hadiah berupa suvenir menarik kepada pelanggan Sriwijaya Air yang melakukan pembelian tiket pada 28 Januari - 10 Februari 2011. Senior Corporate Communication Manager PT Sriwijaya Air Agus Soedjono, di Jakarta, kemarin, mengatakan selama program berlangsung, pelanggan akan mendapatkan angpao untuk setiap transaksi pembelian. Angpao tersebut, katanya, berisikan nama suvenir dan dapat ditukarkan langsung sesuai tulisan yang tertera di dalam angpao. Program ini hanya berlaku untuk pembelian tiket di Kantor Cabang Sriwijaya Air di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cikarang. Selain program tersebut, Sriwijaya Air memberikan satu undian tiket PP bagi satu pelanggan yang mengikuti penerbangan dari dan ke rute Jakarta – Pontianak – Jakarta, Jakarta – Pangkal Pinang – Jakarta, Jakarta – Tanjung Pandan – Jakarta, Jakarta – Tanjung Pinang – Jakarta, Jakarta – Palembang – Jakarta, Jakarta – Jambi – Jakarta, dan Jakarta – Singapura – Jakarta pada tanggal 1, 2, 3, dan 4 Februari 2011. dni/E-12
Energi Geotermal
» Batik Tulis
PLN Siap Serap Listrik Panas Bumi JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan kesiapannya menyerap listrik panas bumi atau geotermal dari perusahaan listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP). “Kita siap menyerap listrik panas bumi dari pusat listrik tenaga panas bumi yang dikembangkan IPP sesuai dengan harga yang wajar dan sesuai prinsip good corporate governance,” kata Manager Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto, Minggu (30/1). Bambang menerangkan PLN memiliki dua opsi dalam penyerapan listrik panas bumi, yakni melalui negosiasi busi-
ness to business (B to B), PLN mengajak pengembang yang memiliki Wilayah Kerja Pertambangan (WKP), untuk melakukan negosiasi harga jualbeli listrik berdasarkan syarat yang disepakati. Selain melalui opsi bisnis, PLN mendapatkan penugasan pemerintah untuk menyerap listrik panas bumi berdasarkan tender WKP. Dua opsi itu, kata Bambang merupakan opsi yang dipilih PLN. Sedangkan permintaan kepada PLN untuk menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) dengan pengembang, sesuai harga hasil pelelangan pemerintah daerah tanpa negosiasi lagi, dinilai
tidak realistis. “Hal ini tidak bisa dilakukan oleh PLN karena ketentuan mengharuskan adanya klarifikasi dan negosiasi. PLN tidak bisa menandatangani PPA dengan harga hasil pelelangan yang tidak melibatkan PLN,” ungkapnya. Data PLN menunjukkan saat ini listrik panas bumi, berdasarkan Rencana Umum Pembangkit Tenaga Listrik (RUPTL) 20102019 sebanyak 5.990 megawatt dengan rata-rata 600 megawatt per tahun. Saat ini PLN sedang melaksanakan pembangunan proyek-proyek PLTP yaitu PLTP Ulubelu (2 x 55 MW) di Lampung, PLTP Lahendong IV (20
MW) di Sulut dan PLTP Ulumbu (4 x 2,5 MW) di Flores. PLN juga sedang melakukan studi kelayakan untuk PLTP Hululais (2 x 55 MW) di Bengkulu, PLTP Sungai Penuh (2x 55 MW) di Jambi, PLTP Kotamobagu (4x20 MW) di Sulut dan PLTP Tulehu (20 MW) di Ambon. Kurang Serius Sementara itu Aggota Komisi VII DPR Sohibul Iman menyebut pengembang panas bumi belum dapat memasuki tahap PPA karena PLN sebagai pembeli belum berniat membeli listrik panas bumi. “Seharusnya PLN bersedia
melakukan negosiasi harga dengan produsen untuk menyepakati harga listrik panas bumi, agar program pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan ini bisa segera berjalan. Ini untuk mengantisipasi krisis energi yang sangat membahayakan kehidupan generasi yang akan datang,” paparnya. Harga listrik panas bumi sebesar 9 sen dollar AS/Kwh, menurut Sohibul diakui lebih murah dibandingkan pembangkit listrik BBM yang mencapai 12 sen dollar AS/Kwh. Untuk itu, Sohibul mendesak pemerintah agar menciptakan suasana yang kondusif, termasuk insentif bagi produsen. aan/E-12
ANTARA/SAIFUL BAHRI
» Seorang nenek menyelesaikan pembuatan batik seragam, di Desa Klampar, Pamekasan, Madura, Jatim, Sabtu (29/1). Permintaan batik untuk seragam sekolah dan perkantoran dari berbagai daerah di Jatim, dalam satu bulan terakhir meningkat hingga 35 persen dari bulan-bulan biasanya.