EDISI 826 - 9 OKTOBER 2010

Page 11

KORAN JAKARTA

SOSOK BISNIS

®

Gin Danny Ginarto

T

idak ada alat ukur yang pasti untuk mengatakan seseorang itu sukses. Namun, secara umum, seseorang akan ka sebelumdibilang sukses jika adi somenya nobody menjadi body. Salah satunya ya adalah Gin Danny Ginarto o atau bisa dipanggil Gin. Sebagai pebisnis nis maupun profesional, namaa pria kelahiran Jakarta, 56 tahun ahun lalu, ini memang tidak sepopuler populer para pengusaha selebritas. itas. Tapi, pengalamannya dalam meniti kesuksesan patut disimak. Gin adalah pemilik milik beberapa perusahaan, dii antaranya adalah PT Gin Water ater Indonesia yang bergerak di bisnis air minum dalam kemasan masan (AMDK) dengan merek Gin. Kemudian, peemilik PT Dwi Damai mai yang menjadi distributor layar monitor merek Philips. Jabatannya di dua perusahaan tersebut sebagai Direktur Utama. Sedangkan di perusahaan asuransi, PT Axa Financial Indonesia, dia menjadii Direktur Agency. diPencapaian pribadinya itu, diakuinya,, tidak dah. diraih dengan mudah. “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke akit tepian. Bersakit-sakit gdahulu bersenangsenang kemudian”” men yang rupakan ungkapan ambartepat untuk mengambarin meraih kan perjuangan Gin kesuksesan. saha sekaSebagai pengusaha ligus profesional, Gin pernah m pengalammemiliki beragam uh bangun an kegagalan. Jatuh un bisnis dalam membangun anan hidup bagian dari perjalanan uinya. Nayang pernah dilaluinya. ya yang kuat mun, keinginannya ngusaha untuk menjadi pengusaha sukses membuat dirinya terus berjuang. ah putus asa Dia tidak pernah ali usahanya meski beberapa kali agai penggulung tikar. ”Sebagai uatu harus usaha, segala sesuatu ah. Jadi kita dimulai dari bawah. silan itu pasti tahu jika keberhasilan hingga berani ada prosesnya sehingga tu bisnis ke beranjak dari suatu ngan membisnis lainnya dengan

pelajarinya secara matang,” tuturnya, baru-baru ini. Gin mulai menekuni bisnis sejak puluhan tahun lalu. Tepatnya, di tahun 1970-an, seusai menamatkan kuliahnya di Fakultas Ekonomi, University of

Western Ontario, Kanada. Kembali ke Indonesia, dia mendirikan beberapa usaha, di antaranya adalah usaha bioskop di Jakarta, seperti Monas Teater, dan Club Teater. Saat itu, usaha bioskop merupakan usaha yang sangat menjanjikan. Selain usaha bioskop, Gin juga membuka usaha restoran cepat saji di tahun 1980 dengan nama Brostar Chicken. “Sewaktu itu, saya mengadopsi restoran cepat saji dari Amerika, di mana mesin, peralatan, bahkan bumbunya dipesan dari Amerika,” cerita dia. Gin membuka usaha restoran tersebut di beberapa tempat, antara lain di wilayah Pejaten, Fatmawati, Jatinegara, hingga Pasar Minggu. Restoran cepat saji saat itu belum dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tak heran, dia kerap tertawa geli jika teringat pembeli p mbeli menawar makanan pe di d restoran cepat saji. Sayang usaha tersebut tidak berjalan mulus. Restoran cepat sajinya gulung tikar, sementara usaha bioskopnya b bi oskopnya di tahun 1999 tidak

KORAN JAKARTA/WACHYU AP

diteruskan dan beralih ke usaha distributor monitor komputer. Beberapa kali, dia bergantiganti bidang bisnis mengikuti perubahan dinamika masyarakat. Bagi Gin, pengusaha itu harus cepat tanggap dan terus mengikuti perubahan zaman. ”Kebutuhan dan persaingan banyak macamnya. Jadi teruslah bergerak, tidak fokus pada satu sisi usaha. Jika satu tidak jalan, ganti apa lagi, yang penting jangan menyerah,” pentin nasihatnya. nasih Keinginan Mandiri Keing Darah bisnis memang Da mengalir pada diri Gin karemeng sebagai warga keturunan na seb China, orang tuanya pun berChina bisnis. Namun, keinginannya bisnis untuk mandiri membuatnya berusaha membangun usaha berus sendiri tanpa menggantungsendi keluarga. kan pada p Membangun usaha baru Me memang tidak mudah, namun mema meyakini hal itu akan dia m berhasil jika mau bekerja keras berha mudah putus asa. dan tidak ti Selain itu, hubungan baiknya dengan banyak pihak menjadi denga dalam membaaset penting p ngun bisnisnya. Gin berprinsip relasi bisnis karena peluang itu penting pe bisnis kerap didapatkan dari hubungan tersebut. Sebab itu, hubun dia mengingatkan m agar setiap orang yang ingin sukses bisa menja menjaga hubungan baik dengan relasi. Su Suami dari Elsye Catharina ini memang me figur orang yang panda pandai bergaul. Dia juga terus menja menjaga silaturahim dengan pihak lainnya, meski sibuk. Prins Prinsipnya, meski sibuk, sosial sialisasi terus dilakukannya se sehingga Gin rela meluaangkan waktunya untuk m mengurusi aktivitas sosial. Dia tercatat sebagai p pengurus di organisasi so sosial, Lions Club. Bahkan saat ini, Gin dipercaya sebaga bagai Gubernur Distrik Lions Club Indonesia I Distrik 307A 1. Tentu saja, aktivitas sosial ini tidak menghasilkan uang sebagaima gaimana kiprahnya di bisnis. Me Meski harus menyisihkan sebag sebagian pendapatannya untuk m membiayai kegiatan sosial, dia senang se bisa berbagi pada sesam sesama. “Dalam hidup ini, kita mesti saling berbagi, harus ada take a and give. Jangan take saja, hidup itu harus berimbang,” tuturn tuturnya Rest s u Keluarga Restu Sei Seiring kesuksesan yang diperole perolehnya saat ini, Gin tidak melup melupakan peran dan restu dari kkeluarga. Dia meyakini

11

LAKON BERITA

Sukses Itu Butuh Proses Sukses adalah sebuah proses. Jangan pernah menyerah ketika gagal karena sejatinya tidak ada kesuksesan yang bisa diperoleh dengan jalan pintas.

Sabtu 9 OKTOBER 2010

RIEKE DIAH PITALOKA

Kawal RUU Jaminan Sosial BIODATA Nama: Gin Danny Ginarto Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 13 Juni 1954 Pendidikan: ◗ Fakultas Ekonomi, University of Western Ontario, Kanada, 1970 Karier: ◗ Director Agency PT AXA Financial Indonesia, 2010-sekarang ◗

Direktur Utama PT Gin Water Indonesia, 2008-sekarang

Direktur Utama PT Dwi Damai (Distributor Monitors & Peripherals Philips, Lite On, Big Screen) 1999-sekarang

Kegiatan Sosial: ◗ Gubernur Distrik Lions Club Indonesia Distrik 307A 1, 2010- sekarang ◗

Wakil Gubernur Pertama Lions Club Indonesia Distrik 307A, 2009-2010

Presiden Lions Club Jakarta, Harmoni, 1997

Bergabung sebagai anggota Lions Club Jakarta Harmoni 1994

Anggota APKOMINDO (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia) 1999-sekarang

Penghargaan: ◗ The Best Sales in Monitors by Philip Consumer Electronics Singapore, 2004

keluarga merupakan bagian tak terpisahkan dari kesuksesan seseorang. “Apa pun yang saya lakukan mesti mendapatkan restu dulu dari keluarga. Buat apa saya sukses di luar, namun di rumah selalu ribut karena semua aktivitas yang ada,” ucapnya Gin mengakui merasa beruntung punya keluarga yang bisa memahami kegemarannya beraktivitas sosial. Sebagai bentuk rasa terima kasihnya pada keluarga, dia juga punya cara untuk mengobati kerinduan anggota keluarga terhadap dirinya. “Saya biasanya mengajak keluarga melakukan travelling ke luar negeri,” ungkapnya. Kepandaian Gin menyeimbangkan kehidupan karier dan keluarga itu juga bagian dari resep kesuksesan dirinya. Namun, sukses yang sebenarnya adalah bila hidup kita bermanfaat bagi orang banyak. wen/E-7

TAK dapat dimungkiri bila biaya kesehatan dari waktu ke waktu semakin tidak terjangkau oleh mayoritas rakyat Indonesia. Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka menyadari hal itu sehingga dia berharap RUU Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) segera selesai. Meski RUU tersebut sedang dalam proses pembahasan, dia ANTARA/AGUS BEBENG berharap RUU yang bakal menjadi payung hukum bagi penyediaan asuransi kesehatan bagi seluruh masyarakat, terutama yang tak mampu ini, tak sekadar janji surga. Keberadaan RUU BPJS yang nantinya bakal menjadi UU BPJS ini diyakininya bakal memberikan perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebab itu, wakil rakyat dari Fraksi PDI-P ini mengingatkan agar pemerintah tidak main-main dan mengulur-ulur waktu untuk menyelesaikannya. Bila UU BPJS benar-benar terealisasi, selain mendapat asuransi kesehatan, masyarakat juga bakal mendapatkan jaminan pensiun. Keuntungan lainnya, asuransi itu diberikan kepada seluruh masyarakat tanpa membedakan pegawai negeri sipil (PNS), TNI, Polri, atau warga biasa. Secara teori, ide jaminan sosial ini sangat mulia. Namun, implementasi di lapangan hendaknya terus dikawal oleh para wakil rakyat seperti Rieke ini. Pasalnya, sesuatu yang gratis di negeri ini biasanya dilayani dengan setengah hati. dari berbagai sumber/ani/E-7

GITA WIRJAWAN

Baik-baik Saja INSIDEN pembatalan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda pada Selasa (5/10) menimbulkan banyak spekulasi, termasuk kemungkinan bakal menurunkan kepercayaan investor asing pada Indonesia. Kekhawatiran sebagian kalangan itu ditepis oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan. ReKJ/WACHYU AP spons investor asing diyakininya tetap positif terhadap Indonesia, terbukti tidak ada gejolak di pasar uang maupun pasar modal. Dia juga tak melihat indikasi investor asing bereaksi negatif terhadap keputusan Presiden membatalkan kunjungannya ke Belanda tersebut. Sayangnya, Gita tidak menjelaskan dampak kegagalan rencana penandatangan beberapa nota kesepahaman dengan pengusaha di Belanda. Rencananya, Kepala BKPM ini akan ikut rombongan Presiden ke Belanda. Di sana, dia memiliki agenda, di antaranya menandatangani nota kesepahaman (MOU) antara Kadin Indonesia dan Kadin Belanda. Kegiatan serupa juga akan dilakukan antara maskapai penerbangan Belanda, KLM, dan Garuda Indonesia. Seperti diketahui, Presiden Yudhoyono terpaksa membatalkan rencananya berkunjung ke Belanda pada Selasa (5/10) karena di waktu bersamaan, pengadilan Belanda menggelar sidang tuntutan Presiden Republik Maluku Selatan (RMS) John Wattilete. Wattilete menuntut menangkap Presiden RI saat berkunjung ke Belanda karena tuduhan melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Meski ada insiden tersebut, sebagai mantan bos di perusahaan investasi asing, Goldman Sach, Gita yakin seratus persen investor tetap baik-baik saja. Bagi investor, Indonesia adalah tempat yang menarik untuk investasi menyusul kenaikan investment grade, peringkat investasi yang menjadi acuan investor dalam mengambil keputusan. dari berbagai sumber/ani/E-7

EKSPOSIANA

PENGHARGAAN KARTU CDMA I Direktur Legal PT Bakrie Telecom Tbk Juliandus Tobing (kanan) menerima penghargaan Indonesian Customer Satisfaction Award 2010 dari Majalah Swa, yang diserahkan oleh General Manager Swa Network Thoos Pattinasarani di Jakarta, Senin (4/10). Kartu CDMA pra bayar Esia, produk Bakrie Telecom, menerima penghargaan kepuasan pelanggan. ANTARA/HO-YUDHA

BANTUAN SEKOLAH I Presiden Direktur dan CEO PT Freeport Indonesia Armando Mahler berbincang tentang isi majalah atau buku perubahan Iklim di Indonesia usai meresmikan gedung baru SDN 21 yang hancur akibat gempa pada 30 September 2009 di Kawasan Batang Anai, Padang Pariaman, Sumbar, Kamis (7/10). PT Freeport Indonesia membantu membangun dan merenovasi kembali 5 sekolah yang hancur akibat gempa. ANTARA/MARIL GAFUR

Executive Vice President Safety, Health and Environment PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO), Rono Pradipto (ketiga kiri), memberikan presentasi mengenai perkeretaapian Indonesia kepada tamu dari Queensland Railway (QR), salah satu operator kereta api di Australia, saat kunjungan ke Kantor Pusat PT. KAI di Bandung, Kamis (30/9) lalu. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah awal dari kerja sama antara PT. KAI dengan QR dalam meningkatan keselamatan perkeretaapian di semua lini perjalanan kereta api yang termasuk didalamnya operasi, sarana dan prasarana. Keselamatan merupakan sebuah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi.

LAYANAN INFORMASI KA

DOWNLOAD APLIKASI MELALUI HP BLACKBERRY DAN JAVA KETIK KABILA KIRIM KE 9333

HOME : 121 MOBILE PHONE : 021-121


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.