EDISI 719 - 19 JUNI 2010

Page 24

24

INSPIRASI

Sabtu 19 JUNI 2010

Kecam Perburuan Ikan Paus Minke

P KORAN JAKARTA/M. FACHRI

Balada Firehouse yang Tetap Panas Dalam konser terbarunya di Jakarta, Firehouse membawakan semua tembang andalan. Mulai dari When I Look Into Your Eyes hingga Love of A Lifetime, dibawakan sempurna di Tennis Indoor Senayan.

C

®

Leona Lewis

MUSIK

J Snare, sang vokalis, dan empat personel lain tampak bersemangat membawakan lagu-lagu lawas itu. Hingga tanpa terasa satu setengah jam berlalu saat mereka membawakan lagu-lagu balada yang punya lirik menyentuh. Dengan gaya panggung luwes, band yang ngetop di tahun ’90-an ini sukses membawa penonton bernostalgia dengan lagu-lagu jadul yang ada. Untuk menghidupkan aksi panggungnya, sesekali Snare menyapa penonton dengan campuran bahasa Inggris dan Indonesia. Dalam konser yang digelar Rabu (16/6) malam itu, Snare yang berbalut kemeja putih dan jeans biru menjadi pusat perhatian penonton ketimbang tiga personel lain, Bill Leverty (gitar), Michael Foster (drum), dan Allen McKenzie (bass). Pada konser ini mereka memberi kesempatan Michael, sang penggebuk drum, unjuk kebolehan secara solo. Hampir 10 menit ketukan

KORAN JAKARTA

drumnya menggema. Tepuk tangan penonton kian membahana saat tabuhan drum Michael kian kencang. Dan tiba-tiba, intro lagu Here for You mengalun lembut, sesuatu yang langsung disambut histeria penonton. Inilah klimaks penampilan Firehouse. Snare dan penonton kemudian bernyanyi bersama dalam iringan melodi gitar menyentuh. “Senang bisa kembali ke Indonesia, saya merasa seperti pulang ke rumah. Terima kasih sudah mengundang kami lagi,” ujar Snare dalam bahasa Inggris seraya melempar senyum. Sebelum berakhir, dua single andalan I Live My Life for You dan Don’t Treat Me Bad tampil sebagai pamungkas. Karena memiliki makna berkesan bagi penonton, dua tembang ini kontan disambut tepuk tangan meriah. Meski sudah masuk kategori musisi gaek, seperti nama bandnya, lima bule ini masih sanggup memunculkan lagulagu yang “panas”. rai/L-4

enyanyi asal Inggris, Leona Lewis, gerah dengan maraknya perburuan ikan paus di Norwegia. Selama ini, ia menilai perburan paus merupakan tindakan brutal terhadap hewan laut. Hal ini harus dihentikan dengan dukungan masyarakat internasional. Apalagi selama ini cara berburu yang dilakukan mereka keji. Leona kemudian bergabung dengan World Society for The Protection of Animal (WSPA) untuk mencegah hal ini. Perempuan 25 tahun ini berjanji akan kian gencar menyerukan penghentian perburuan ikan paus minke, yang selama ini menjadi favorit nelayan Norwegia. Dan WSPA ikut mengampanyekan agar pemerintah Norwegia menghentikan perburuan paus yang mereka lakukan. Dalam video layanan sosial terbaru, WSPA memberikan bukti hal-hal kejam yang dilakukan para pemburu. Sebelum dagingnya diambil, rupanya ikan-ikan itu dibiarkan tersiksa selama 2 jam. Leona berharap pemerintah Norwegia mau mendengar seruan warga dunia, khususnya aktivis pencinta hewan yang mengecam hal itu. The International Whaling Commission (IWC) atau Komisi Ikan Paus Internasional sebenarnya sudah memberi kebijakan

pada Norwegia agar untuk membatasi tangkapannya negara itu hanya diperbolehkan menangkap paus 6.000 ekor selama 10 tahun. Cara ini dilakukan agar perburuan ikan paus tidak berlebihan. Meski demikian, WSPA dan LSM Norwegia yang fokus pada perlindungan hewan mendesak agar IWC menghentikan kebijakan ini. Ka-

Robby Tumewu

Takut Bawa Sial Pakai Kaus Bola

rena mereka melihat teknik perburuan yang dilakukan sungguh menyiksa. “Tindakan membiarkan ikan paus mati dalam waktu lama, sungguh tak berperikemanusiaan. Lewat video WSPA, saya melihat sendiri bagaimana paus minke ditembak awak kapal Rowenta. Dan dari hasil re-

D

isainer Robby Tumewu punya pengalaman khusus tentang event Piala Dunia. Dirinya mengaku dulu sebagai orang yang turut larut dalam euforia perhelatan akbar tersebut sambil mengenakan kaus negara-negara yang berlaga. Namun, sebuah kejadian membuatnya kapok melakukan hal serupa dan kini menghadapi event akbar itu dengan sikap dingin saja. “Kapok bos, habisnya dulu, pas pakai kaus Belanda negara itu kalah. Lalu malam berikutnya pakai kaus Prancis, kalah juga. Takut bawa sial gue,” katanya datar, ditemui di Jakarta, Senin (14/6). Pria yang juga berprofesi sebagai aktor ini mengaku Piala Dunia kali ini dirinya tidak menyiapkan jadwal khusus untuk menonton. Tidak hanya karena kapok, namun juga karena kesibukannya sebagai staf pengajar di sejumlah lembaga pendidikan. “Sudah tidak sempat lagi, apalagi banyak jadwal pertandingan yang larut malam, gue mesti menyiapkan bahan ajaran,” ujarnya beralasan. Bagi Robby, serunya pertandingan yang akan digelar hingga 11 Juli mendatang di Afrika Selatan tak akan menganggu aktivitas hariannya. Meski banyak publik yang ribut-ribut, ingin nonton bareng, atau berburu merchandise, Robby malah memilih melakukan aktivitas harian seperti biasa. “Sudah tidak terganggu lagi sama bola, kalau dulu bisa jadi. Sekarang, mesti atur waktu nonton dulu supaya hal-hal yang lain tak terbengkalai,” ujarnya. Meski tidak lagi menyempatkan diri menonton pertandingan awal, pria kelahiran 4 Desember 1953 ini me-

« Kita memerlukan orang yang mau bicara, untuk memaksa Norwegia berpikir kembali tentang kebijakan ini.

»

kaman itu, menampilkan fakta bahwa ikan paus baru mati setelah dua jam ditangkap,” kata Leona. Selain Norwegia, Jepang adalah negara lain yang paling sering memburu paus. Orang Norwegia sendiri dikenal sering menjadikan paus sebagai komoditas makanan. Maka tak heran, jika selama ini mereka menentang larangan internasional perburuan paus. Diperkirakan, sejak 1993, Norwegia telah membunuh 8.500 paus. Negara ini bahkan mengabaikan kritik dunia tentang cara mereka membunuh mamalia laut itu. Leona mengatakan sebaiknya masyarakat Norwegia bersatu untuk menghentikan praktik kejam itu. “Kita memerlukan orang yang mau bicara, untuk memaksa Norwegia berpikir kembali tentang kebijakan ini,” tutup Leona. hay/L-4

KORAN JAKARTA/RAI

ngaku tidak akan melewatkan momen final. Karena dirinya masih menjagokan salah satu negara yang bertanding. “Saya jagokan Brasil jadi juara, karena cuma tim dari negara itu yang reputasinya saya kenal,” ujarnya, saat ditanya mengenai negara unggulan yang berpotensi merebut posisi kampiun. Diakui Robby, Brasil selalu jadi langganan negara yang ia jagokan saat Piala Dunia datang. Selain permainan mereka bagus, ada kesenangan tertentu baginya menyaksikan aksi para pemain negeri Samba tersebut. Menjelang momen final itu, Robby mengaku dirinya lebih sibuk dengan bidang fashion yang digelutinya. Selain mendesain beberapa tenun ikat yang didapat dari Kupang, Robby mengaku juga sedang giatgiatnya mengajar di kelas. “Saya menyampaikan materi dengan gaya komedi, jadi lebih santai,” ujar pria yang berharap punya program tayangan fashion sendiri di televisi ini. rai/L-4

REUTERS/MARIO ANZUONI

JENAK

Susahnya Bilang Bukan

Arswendo Atmowiloto

S

eminggu lalu, di kolom ini juga, saya sok tahu dengan berkomentar bahwa jalan keluar kemelut beredarnya video mesum mirip “tiga sejoli” Luna-Ariel-Cut Tari, bisa berakhir sederhana. Dengan jawaban “ya” itu saya dan atau “itu bukan saya”. Dari jawaban ini permasalahan selesai. Selesai dalam arti bukan meributkan siapa pelaku dan siapa pelaku penyebaran, tetapi akan lebih mudah dirunut. Seminggu yang lalu, kalau jawaban itu terdengar, gosip tak akan

[D] ENGLISH / ACTION

berkibar dan makin menyambar kiri kanan. Kini yang beredar bahkan sudah di luar pagar persoalan. Bahkan keterlibatan pengacara OC Kaligis juga disangkutpautkan, suami Cut Tari dipersoalkan, termasuk suara merdu mesum dan mencari tisu, lokasi keberadaan bisa diurai di mana. Ini semua ujung-ujungnya akan menyeret banyak nama, banyak dugaan, banyak fitnah lagi. Belum lagi lokasi penyetor, uploader, yang juga berkembang mirip kediaman siapa, dan apa hubungannya dengan pelaku. Yang makin subur, karena perkembangan mirip deret ukur. Atau mirip sel kanker yang tumbuh semaunya sendiri. Masing-masing sel berkembang dengan variannya sendiri, membentuk gosip baru atau mirip. Tak akan setop dengan sendirinya kalau tak ada kepastian. Repotnya bagi pelaku—siapa pun itu, seperti buah atau makanan, ada masa kedaluwarsa. Pengakuan bukan atau iya yang terlambat malah

[SU] ENGLISH / ANIMATION

lebih merugikan. Ibaratnya—memang sebaiknya pakai ibarat—mirip seorang pencuri jemuran yang tertangkap. Pengakuan yang diberikan setelah babak belur hanya menambah marah yang merasa dikibuli. Seminggu setelah hari ini, jika tetap belum ada kepastian ya atau bukan, keadaan akan makin runyam. Bukan hanya bagi yang diduga melakukan, menyebarkan, melainkan juga kepolisian dan aparat penegak hukum lain. Mudah diperkirakan situasi ini akan memanjang, akan makin memancing keresahan. Juga kemarahan karena masyarakat bertanya-tanya: masak seeeh urusan begini saja tak bisa dijawab? Dan kecurigaan: ada apa di balik ini semua. Dengan kata lain, lebih panas dari seminggu sebelumnya dan merembet ke semua penjuru. Dari sisi lain, terbukti bahwa popularitas memunyai tanggung jawab yang melekat. Selebritas dianggap memiliki siap mirip dengan sikap kepemimpinan, yang da-

[R] INDONESIAN / DRAMA

KORAN JAKARTA/ GANDJAR DEWA

lam kasus ini adalah mengambil keputusan. Dan membayar risiko atas keputusan yang diambil. Tidak selalu dalam arti sempit negatif, melainkan bisa sebaliknya. Dalam situasi krisis, pemimpin penerbitan koran memutuskan menaikkan harga eceran. Risiko putusan ini bisa mengurangi tiras, sebaliknya juga bisa bertahan dan naiknya pemasukan. Dalam situasi krisis pemimpin militer memutuskan untuk berperang atau tidak berperang, dengan kemungkinan risiko yang sama. Sikap yang sama dituntutkan pada mereka yang populer, mereka yang dikenali

[D] THAI / HORROR

[D] THAI / HORROR

dan dilihat, didengar selama ini. Penyejajaran peran ini terjadi pada masyarakat urban, masyarakat yang lebih mendapat informasi dari media dibanding dari pemimpin formal. Pada titik itu, tak bisa tidak harus mengatakan iya atau bukan. Karena proses akan terus menggiring sampai jawaban itu terdengar nyaring. Keengganan menjawab ya atau bukan, keraguan, penundaan, hanya akan memburuk keberadaannya. Memang susah mengatakan bukan—apalagi kalau ternyata iya. Memang susah mengatakan iya— apalagi setelah semua kejadian ini. Namun ini yang agaknya tak terhindarkan. Seminggu setelah ini, kalau juga masih jawaban bernada remang, bernada mirip ya atau tidak, kabar burung yang akan terus mengurung, dan kabar seperti seolah menemukan habitatnya untuk berkembang biak. Masyarakat akan lebih terbeliak kalau tak juga ada kepastian. Mudah-mudahan tak sampai seminggu, tak sampai begitu.

[D] INDONESIAN / COMEDY

[R] REMAJA

2D & 3D DENGAN TEKS INDONESIA

[D] DEWASA

[SU] SEMUA UMUR

MOVIE SCHEDULE

Buy 1 get 1 free ticket : * CIMB NIAGA (Platinum) only for Reguler movie, 30 January - 1 August Valid every Saturday - Sunday (Max 2 Ticket)

Buy 1 get 1 free ticket : * BRI Credit Card (Gold & Platinum) BRI Debit Card (Gold, Platinum & Prioritas) only for Reguler, all movie 28 February - 30 June Valid every sunday RED COBEX MOI: 13:30 15:40 17:50 20:00 22:10 CP: 13:15 15:25 17:35 19:45 21:55 00:15

STILL GI: 22:00 00:15 PP: 23:15 MOI: 00:20 TK: 22:40 CP: 23:30 [R] ENGLISH / ACTION

KILL SWITCH GI: 12:45 15:00 17:15 19:30 21:45 00:00 MOI: 11:30 16:00 18:00 21:45 TK: 12:00 14:00 17:00 20:40 00:10 CP: 11:30 14:15 18:00 21:30

TOY STORY 3 GI: 12:30 14:45 16:00 17:00 19:15 21:30 23:45 GI 3D: 12:00 14:15 16:30 18:45 21:00 23:15 PP: 12:45 15:00 17:15 19:30 21:45 00:00 PP 3D: 12:15 14:30 16:45 19:00 21:15 23:30 PP VELVET: 12:45 15:00 17:15 19:30 21:45 00:00 MOI: 12:00 14:15 16:30 18:45 21:00 23:15 MOI 3D: 13:00 15:15 17:30 19:45 22:00 00:15 MOI DINING: 12:30 14:45 19:15 TK: 13:30 15:40 17:50 20:00 22:10 00:25 TK 3D: 12:00 14:15 16:30 18:45 21:00 23:15 CP: 11:00 15:00 17:15 19:30 21:45 00:00 CP 3D: 11:45 14:00 16:15 18:30 20:45 23:00 CP VELVET: 12:15 14:30 16:45 19:00 21:15 23:30

TANAH AIR BETA GI: 12:15 14:30 16:45 19:00 21:15 23:30 TK: 13:30 15:40 17:50 20:00 22:10

9 TEMPLES GI: 12:30 14:45 17:00 19:15 21:30 23:45 MOI: 13:30 15:45 20:00 22:15 00:30 TK: 12:30 14:45 19:15 21:30 CP: 13:30 15:45 20:00 22:15 00:30

THE KARATE KID GI: 12:00 13:00 15:00 18:00 19:00 21:00 00:00 PP: 12:00 15:00 18:00 21:00 00:00 PP VELVET: 14:00 17:00 20:00 23:00 MOI/CP: 12:00 15:00 18:00 21:00 00:00 MOI VELVET: 14:00 17:00 20:00 23:00 TK: 13:30 16:15 19:00 21:45 00:30 CP VELVET: 14:00 17:00 20:00 23:00

50% Diskon : * UOB Platinum for Velvet ticket at blitzmegaplex Pacific Place every Friday - Sunday * UOB Buana Platinum every Saturday - Sunday for Satin ticket

[R] ENGLISH / ACTION

THE A TEAM GI/PP: 12:00 14:30 17:00 19:30 22:00 00:30 MOI: 11:45 14:15 16:45 19:15 23:45 TK: 12:45 15:15 17:45 20:15 22:45 CP: 11:45 16:15 18:45 21:15 23:45 [D] ENGLISH / COMEDY

SEX AND THE CITY 2 GI/PP: 12:30 15:30 18:30 21:30 00:30 MOI: 13:00 22:00 TK: 12:45 17:50 23:45 CP: 12:30 15:30 18:30

[R] ENGLISH / ACTION

[D] ENGLISH / THRILLER

BOOK OF ELI TK: 14:20 21:20 [D] INDONESIAN / DRAMA

MINGGU DI VICTORIA PARK TK: 15:40 PRINCE OF PERSIA THE SANDS OF TIME GI: 11:45 14:15 16:40 19:00 21:20 23:40 PP: 13:15 15:45 18:15 20:45 MOI: 12:00 14:30 17:00 19:30 TK: 12:00 16:40 19:00 23:50 CP: 13:15 15:45

[D] ENGLISH / DOCUMENTARY

CAPITALISM : A LOVE STORY GI/TK: 16:00

[SU] ENGLISH /ANIMATION

SHREK FOREVER AFTER GI: 12:00 14:00

Witness the BIGGEST football match on the BIGGEST cinema screen in Indonesia. 11 Juni – 11 Juli. More Info: www.blitzmegaplex.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.