EDISI 719 - 19 JUNI 2010

Page 10

10

BURSA EFEK

Sabtu 19 JUNI 2010

Infrastruktur 688,17

Pertambangan

Barang Konsumsi

Properti

696,27 954,73

2.266,78 2.190,72

18 Juni

Keuangan

14 Juni

KOMENTAR

18 Juni

661,33 165,34

18 Juni

14 Juni

5,59%

4,22% 18 Juni

14 Juni

18 Juni

» Permintaan Membaik

BULLS & BEARS Sektor Perbankan Topang IHSG

PORTOFOLIO Waralaba KFC Perluas Jumlah Gerai JAKARTA – Pemilik waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk, terus melakukan ekspansi bisnis dengan menambah jumlah gerainya. Hal ini seiring dengan kinerja fundamental pertumbuhan ekonomi domesti yang membaik. Pada tahun ini, perseroan akan membuka sekitar 30 gerai baru di berbagai kota di Indonesia. Untuk itu, perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar 200 miliar rupiah dari kas internal. “Kita membuka satu gerai baru di Bandung pada akhir Maret, kemudian pada April dan Mei 2010 dibuka gerai baru di lakarta, Surabaya, dan Pontianak. Ini untuk tahap awal,” kata Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Yuwono di Jakarta, Jumat (18/6). Dengan adanya ekspansi ini, menurutnya, perseroan optimistis kinerja tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu. Penjualan 2010 ditargetkan tumbuh 18 persen menjadi sekitar 2,8 triliun rupiah. Sementara itu, perseroan juga akan membagikan dividen pada Agustus nanti. Nilai dividen mencapai sebesar 83 rupiah per saham atau senilai total 37 miliar rupiah. Selain didorong oleh tercapainya target kinerja laba, pembagian dividen ini juga untuk mempertahankan tradisi perseroan karena tahun-tahun sebelumnya perseroan selalu membagikan dividen. gus/E-1

KORAN JAKARTA/WACHYU AP

Dari kiri: Komisaris Utama Duta Pertiwi Nusantara Tbk, Ng Tjie Kuay, Direktur Utama, Siang Hadi Widjaja, Direktur, Winata » Indradjaja dan Direktur, Honky Widjaja tersenyum usai paparan publik di Jakarta, Jumat (19/6). PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk menargetkan pertumbuhan pendapatan 10 persen setelah permintaan produk kayu lapis membaik tahun ini seiring pemulihan ekonomi global.

Pengembangan Usaha I Pasar Telekomunikasi Seluler Capai Titik Jenuh

Telkom Fokus Konsolidasi Bisnis JAKARTA – Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), akan fokus melakukan konsolidasi bisnis yang diharapkan selesai sebelum akhir tahun ini. Konsolidasi bisnis itu berupa divestasi atau penjualan kepemilikan sahamnya di dua anak usaha perseroan yakni sebesar 40 persen sahamnya di PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) dan 25 persen saham di PT Citra Sari Makmur (CSM). Dari divestasi ini perseroan menargetkan bisa meraup dana hingga 500 miliar rupiah. Untuk mempercepat langkah tersebut, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan pihaknya telah menunjuk Bahana Securities. Apalagi, sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan investasi telah menyatakan minatnya untuk mengambil alih. “Sampai sekarang sudah lebih dari empat perusahaan yang menyatakan minatnya, sebagian besar berasal dari perusahaan lokal,” katanya di Jakarta, Jumat (18/6). “Namun, dari seluruh peminat belum ada perusahaan yang menawarkan har-

ga,” ungkap dia sambil menambahkan divestasi ini bisa selesai pada kuartal keempat 2010. Selain rencana divestasi dua anak usaha tersebut, perseroan juga akan melakukan konsolidasi bisnis telekomunikasi berbasis CDMA atau code division multiple access (CDMA). Ini terkait rencana penggabungan bisnis Divisi Telkom yang sebelumnya dikabarkan Flexi dengan operator sejenis berbasis CDMA milik grup Bakrie yakni Bakrie Telecom Tbk. Rinaldi juga mengungkapkan pihaknya telah menunjuk perusahaan keuangan terkemuka, UBS, sebagai penasihat keuangan terkait rencana konsolidasi Divisi Telkom Flexi ini. ”Kami sudah menunjuk UBS,” kata Rinaldi. Namun, Rinaldi masih belum mau memerinci terkait kabar bahwa Telkom bakal melakukan sinergi dengan PT Bakrie Telecom Tbk. Rinaldi mengatakan dirinya tidak bisa mengungkapkan informasi lebih lanjut atau membenarkan rencana aksi korporasi tersebut. Menurut dia, rencana konsolidasi tersebut disebabkan

18 Juni

Sinergi BUMN Terus Dipacu

Bagi perusahaan, yang penting itu kepastian suku bunga. Sinyal Bank Indonesia membuat kepastian bagi perusahaan untuk berani menerbitkan obligasi. 0817947558xxx

Seiring pasar telekomunikasi seluler nasional yang sudah jenuh, Telkom terus melakukan konsolidasi bisnis agar bisa lebih menggenjot jumlah pelanggannya.

14 Juni

Kerja Sama Bisnis

EMISI obligasi korporasi saat ini semarak seiring meningkatnya kepercayaan perusahaan terhadap stabilnya suku bunga acuan. Bahkan, SMF siap menambah nilai emisinya (Koran Jakarta, 18/6)

JAKARTA – Kenaikan harga saham-saham perbankan dan beberapa saham unggulan menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (18/6) ditutup naik 1,33 persen ke level 2.929,59 poin. Animo investor memburu saham-saham perbankan karena fundamental ekonomi yang stabil, disertai dengan gencarnya perbankan membiayai sektor-sektor ekonomi produktif. “Kenaikan saham perbankan seiring dengan maraknya berita-berita kucuran kredit perbankan ke sektor riil meyakinkan investor untuk kembali mengoleksi saham bank,” kata analis BNI Securities Akhmad Nurcahyadi di Jakarta, Jumat (18/6). Hal ini sekaligus menepis kekhawatiran terhadap mitos aksi ambil untung (profit taking) akhir pekan setelah harihari sebelumnya menguat. Pelemahan harga komoditas dunia serta melemahnya nilai tukar rupiah sempat menghantui perdagangan akhir pekan. Kinerja positif bursa ini tak lepas dari pengaruh bursa global. Pada perdagangan sebelumnya, indeks Dow Jones naik 0,24 persen dan S&P bertambah 0,13 persen. Ini seiring kembali menguatnya harga saham British Petroleum (BP). Hal ini mendorong berlanjutnya aliran dana global ke pasar domestik. Investor asing di perdagangan akhir pekan kembali mencatat pembelian bersih (net buy) 393,62 miliar rupiah dari total pembelian senilai 1,55 triliun rupiah. Sementara di kawasan regional, bursa Asia ditutup bervariasi. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,74 persen, indeks Nikkei di Jepang melemah tipis 0,04 persen, dan indeks Straits Times di Singapura terkoreksi 0,37 persen. Hal ini menyusul kembali turunnya harga minyak dunia di bawah 76 dollar AS per barel. Kemarin, di pasar utama New York, harga minyak jenis light sweet turun satu dollar AS ke level 75,79 dollar AS per barel. Ini mengindikasikan proses pemulihan ekonomi AS sebagai negara konsumsi minyak terbesar di dunia tidak akan secepat yang diperkirakan sebelumnya. Adapun aktivitas perdagangan saham kemarin relatif lebih semarak. Volume transaksi mencapai 8,54 miliar lembar saham senilai 4,61 triliun rupiah. bud/E-1

698,59

370,75

355,74

2,48%

4,26% 14 Juni

Manufaktur

161,39

915,33

3,47%

1,16% 14 Juni

®

pasar telekomunikasi seluler di Tanah Air saat ini sudah jenuh. Ini ditandai dengan banyaknya operator yang menjalankan bisnis tersebut. Sehingga, cepat atau lambat, proses konsolidasi antaroperator telekomunikasi di Indonesia pasti terjadi. ”Operator telekomunikasi di sejumlah negara jumlahnya tidak sebanyak di Indonesia yang mencapai 10 per-

« Cepat atau lambat, proses konsolidasi antar-operator telekomunikasi di Indonesia pasti terjadi.

»

Rinaldi Firmansyah DIREKTUR UTAMA TELKOM

usahaan. Malaysia, China, dan Jepang hanya tiga operator, Australia empat operator,” jelasnya. Dalam kesempatan itu, Rinaldi sekali lagi membantah bahwa rencana konsolidasi bisnis perusahaan lewat sinergi dengan operator CDMA lain merupakan indikasi adanya monopoli. ”Bagaimana mau monopoli, CDMA kan bagian dari industri seluler, bukan dipisahkan,” kata dia. Terkait rencana konsolidasi Telkom ini, Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengungkapkan bahwa Telkom dan Bakrie Telecom

kemungkinan besar akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) untuk konsolidasi TelkomFlexi dan Esia. “Telkom-Bakrie Telecom kemungkinan akan fokus membentuk joint venture,” katanya, Rabu (16/6). Pelanggan Seluler Dengan adanya konsolidasi bisnis tersebut, Telkom ke depannya akan bisa lebih menggenjot jumlah pelanggannya pada tahun ini. Hingga Mei 2010, jumlah pelanggan selulernya sudah naik di atas 83 juta pelanggan. Selain itu, jumlah pelanggan Flexi di atas 16 juta, pelanggan Speedy berada di atas 1,3 juta, sementara pelanggan Fixed Line (telepon rumah) stabil pada kisaran 8,3 juta. Sepanjang tahun ini perseroan menargetkan jumlah pelanggan selulernya naik menjadi 95 juta pelanggan, sedangkan jumlah pelanggan Flexinya akan menjadi 17 juta, dan Speedy sebanyak 1,6 juta pelanggan. Hingga kuartal pertama 2010, Telkom sudah berhasil mencatat 15,9 juta pelanggan Flexi. Sedangkan jumlah pelanggan seluler sebanyak 82 juta dan sebanyak 1,3 juta pelanggan Speedy. Telkom juga memiliki 2,1 juta pelanggan Flash hingga akhir Maret lalu. nse/E-1 Komentar/saran/kritik berita ini via e-mail: redaksi@koran-jakarta.com, faks: 021 3155 106 SMS: 0813 8181 7227

JAKARTA – Pemerintah akan terus mendorong dan memacu sinergi antar perusahaan milik negara atau BUMN. Sinergi ini akan saling menguntungkan dan mengoptimalkan potensi masingmasing BUMN sehingga meningkatkan mutual benefit bagi pemegang saham. “Sinergitas juga menimbulkan skala ekonomi yang lebih baik bagi BUMN sehingga mampu memberikan tingkat kualitas layanan dan nilai yang lebih baik dan efisien, khususnya dalam harga yang lebih kompetitif,” kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, Jumat (18/6). Kemarin disepakati kerja sama sinergi oleh 19 BUMN dengan Jasindo, di antaranya adalah BRI Tbk, BNI Tbk, Bank Tabungan Negara Tbk, Telkom Tbk, PLN, Perusahaan Gas Negara Tbk, Pusri, Merpati Indonesia, dan Garuda Indonesia. Selanjutnya Perum Pegadaian, Indo Farma Tbk, Bahana, Aneka Tambang Tbk, Krakatau Steel, Semen Gresik Tbk, Pelni. Selain itu, terdapat tiga anak usaha BUMN, yakni Semen Tonasa, Petro Kimia Gresik, Pupuk Iskandar Muda. Kerja sama asuransi tersebut meliputi proyek-proyek (Contractors` All Risks dan Erection All Risks), penjaminan (Surety Bond, Kontra Bank Garansi, Custom Bond, dan Financial Guarantee), perlindungan aset (Property All Risks, Industrial All Risks). Selanjutnya, asuransi kendaraan bermotor, Liability Insurance, Cargo Insurance, Marine & Aviation Hull Insurance, Telecommunication Insurance, Casualty Insurance), asuransi energi, proteksi pekerja (Personal Accident Insurance) hingga level managemen (Directors & Officers Liability Insurance), serta pengembangan bisnis ritel asuransi. “Kerja sama asuransi dengan pihak perbankan, tidak terbatas pada penggunaan dan pengembangan produk-produk, tetapi juga mencakup pengembangan sistem informasi, pendanaan dan investasi, penjaminan (asuransi keuangan), serta pelaksanaan jasa layanan perbankan dan jasa asuransi yang terpadu,” kata Direktur Utama Jasindo, Eko Budiwiyono. Target Rp1,5 Triliun PT Asuransi Jasindo (Persero) menargetkan mengincar kontribusi premi dari sesama BUMN hingga 1,5 triliun rupiah, atau 50 persen dari target premi di 2010 sebesar 3 triliun rupiah. “Jasindo menargetkan premi 1,5 triliun rupiah dari MoU dengan 19 BUMN dan BP Migas. Sehingga total premi tahun ini ditargetkan mencapai 3 triliun rupiah,” katanya. Perseroan berniat meningkatkan kontribusi premi untuk pasar BUMN dari 40 persen menjadi 60 persen tahun ini. Saat ini, kontributor premi terbesar bagi Jasindo masih berasal dari sektor swasta dengan komposisi 60 persen, sisanya sebesar 40 persen berasal dari BUMN. nse/E-1

Kinerja Trimegah

Penjualan Apac Centertex Akan Tumbuh 15 Persen JAKARTA – Setelah didera kerugian akibat lesunya pasar tekstil dunia, saat ini kinerja Apac Citra Centertex Tbk berangsur membaik seiring mulai menggeliatnya pasar tekstil dunia maupun domestik. Pada tahun ini perseroan menargetkan penjualan naik 15 persen menjadi sekitar 1,71 triliun rupiah. “Dengan mulai membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS) maka ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) ke AS akan lebih baik lagi,” kata Direktur Utama Apac Centertex, Benny Sutrisno, di Jakarta Jumat (18/6). Selain itu, pasar Asia juga akan lebih membesar pada tahun ini. Pertumbuhan pasar TPT dunia tahun ini diperkirakan tumbuh 4,7 persen. “Sehingga pertumbuhan pasar ekspor TPT akan lebih tinggi dibandingkan pasar domestik, namun secara kumulatif pasar domestik masih lebih tinggi,” katanya. Pada kuartal pertama 2010 kinerja keuangan perseroan mulai membaik. Kerugian bersih semakin berkurang menjadi 19 miliar rupiah dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 25 miliar rupiah. Ini seiring naiknya penjualan menjadi 400 miliar rupiah dari sebelumnya 340 miliar rupiah. Ant/asp/E-1

Broker Lokal Tingkatkan Daya Saing JAKARTA – Setelah sempat mengalami masa sulit dalam dua tahun sebelumnya, kinerja usaha perusahaan efek lokal, Trimegah Securities Tbk, mulai memperlihatkan tanda-tanda positif. Ini dimanfaatkan perseroan untuk lebih meningkatkan daya saingnya. Prospek industri pasar modal domestik yang menjanjikan mendorong perseroan terus menggenjot pertumbuhan kinerjanya. Perseroan menargetkan pendapatan dari bisnis utama (core bussines) naik 32 persen menjadi 250 miliar rupiah. “Untuk 2010 kita menargetkan semua bisnis utama kita

bisa bertumbuh. Kondisi pasar modal saat ini sedang baik,” ujar Direktur Trimegah Securities, Karman Padmurahardjo, di Jakarta, Jumat (19/7). Trimegah saat ini memiliki lima core bussines yang dijalankan perseroan. Empat bisnis inti tersebut adalah asset management, equity capital markets, debt capital market, investment banking, dan Syariah. Dari bisnis brokerage, perseroan menargetkan tumbuh 23 persen menjadi 107 miliar rupiah. Pendapatan dari aktivitas penjaminan emisi dan penjualan efek naik 20,73 persen menjadi 17 miliar rupiah. Bis-

Dalam lima bulan pertama 2010 Trimegah berhasil membukukan nilai rata-rata transaksi harian sebesar 198 miliar rupiah. Jumlah tersebut masih jauh dari target yang ingin dicapai perseroan sebelumnya 320 miliar rupiah per hari.

KORAN JAKARTA/WACHYU AP

Omar S Anwar

nis manajemen investasi atau kelola dana ditargetkan mencapai 53 miliar rupiah.

Rombak Manajemen Dengan momentum membaiknya kinerja usaha ini, perseroan akan meningkatkan daya saingnya. Hal ini dilakukan dengan perombakan manajemen perseroan. Kemarin, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan disetujui perombakan komisaris dan direksi baru. Da-

lam jajaran direksi yang baru, direktur utama dijabat Omar S Anwar menggantikan Avi Dwipayana. Direktur lainnya adalah Karman Pamurahardjo, Henry Jusuf, Ubaidillah Nugraha, dan Denny Thaher. Omar S Anwar, mantan penjabat Wakil Direktur Utama PT Pertamina dan direktur Bank Mandiri Tbk sebelumnya memang santer disebut-sebut akan menggantikan Avi Yasa Dwipayana. Di dewan komisaris, Christopher Teague ditunjuk sabagai komisaris utama. Adapun mantan Menteri BUMN Sofyan Djalil dan Avi Dwipayana akan menjabat komisaris. hps/E-1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.