EDISI 544 - 17 DESEMBER 2009

Page 13

KORAN JAKARTA

EKONOMI MAKRO

®

Kamis 17 DESEMBER 2009

» Investasi Infrastruktur

KOMENTAR

»

Seorang pekerja menyelesaikan pemasangan beton dermaga pemecah ombak di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Rabu (16/12). Pemerintah menargetkan investasi pada 2010 sebesar 2.000 triliun rupiah. Sekitar 17 persen dari pendanaan investasi itu ditopang oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Untuk mendukung investasi swasta dalam infrastruktur, pemerintah akan mengeluarkan PP yang mengatur Kerjasama Pemerintah-Swasta.

KORAN JAKARTA/WACHYU AP

Pinjaman Pemerintah I Stimulasi Anggaran Hanya Dinikmati Segelintir Pengusaha

Jebakan Utang Semakin Dalam Meski rencana utang baru pemerintah mayoritas dari penjualan obligasi negara, tetap saja meningkatkan akumulasi utang dan bunga yang harus ditanggung perekonomian. JAKARTA – Rencana pemerintah untuk menarik utang sebesar 233,66 triliun pada 2010 akan semakin membebani perekonomian nasional. Jika rencana tersebut direalisasikan, maka Indonesia akan terperangkap dalam jebakan utang yang semakin dalam. Demikian ditagaskan pengamat kebijakan publik dari Institute for Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng di Jakarta, Rabu (16/12). “Terlepas dari utang tersebut sebagian besar berasal dari penjualan obligasi negara, ditambah dengan pinjaman program dan pinjaman proyek dari lembaga keuangan multilateral dan pinjaman bilateral, tetap saja hal tersebut akan meningkatkan akumulasi

utang dan bunga yang harus ditanggung oleh perekonomian,” kata Daeng. Penarikan utang 233,66 triliun rupiah pada 2010 akan digunakan untuk pembiayaan defisit anggaran sebesar 98 triliun rupiah, pembayaran utang jatuh tempo 129,47 triliun rupiah, dan pembayaran utang berjenjang (two steps loan) 8,64 triliun rupiah. Dari perincian tersebut, pembiayaan yang dibutuhkan adalah 236,12 triliun rupiah, yang 2,46 triliun rupiah didapatkan dari non-utang. Penarikan utang tersebut terdiri dari penerbitan obligasi sebesar 175,06 triliun rupiah, pinjaman program 24,44 triliun rupiah, pinjaman proyek 33,16 triliun rupiah, dan pinjaman

13

dalam negeri sebesar satu triliun rupiah. “Kebijakan pemerintah mengatasi defisit anggaran dengan cara berutang adalah implikasi langsung dari kebijakan perdagangan bebas yang ditempuh. Berbagai pengurangan bea masuk, tarif, dan insentif perpajakan yang diberikan pemerintah secara langsung berimplikasi terhadap penurunan pendapatan negara dari sumber-sumber pajak,” kata Daeng. Selain itu, lanjut Daeng, defisit anggaran juga digunakan untuk menstimulasi perekonomian. “Namun, stimulasi tersebut ternyata hanya dinikmati oleh segelintir pengusaha besar yang sebagian besar adalah modal asing,” ujar dia. Dilihat dari besarnya jumlah utang baru tersebut, tambah Daeng, dapat diduga bahwa ini berkaitan dengan skema penyelesaian krisis. “Dalam pertemuan G20, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk membantu negara maju mengatasi dampak

krisis keuangan dengan skema counter cyclical policy, yang akan dibiayai dari pinjaman. Selanjutnya, utang tersebut akan dialoksikan untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan stimulus fiskal,” kata dia. Dengan kondisi tersebut, menurut Daeng, Indonesia akan terjebak dalam utang yang semakin besar dan kehilangan independensi secara ekonomi dan politik sekaligus. “Karena itu, kami mendesak agar rencana utang luar negeri dikonsultasikan dengan masyarakat. Pemerintah harus mengakomodasi sikap penolakan masyarakat dan desakan gerakan sosial agar pemerintah melakukan negosiasiasi kembali dalam rangka penghapusan utang masa lalu,” tegas dia. Biaya Pinjaman Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan pemerintah terus berupaya menekan biaya peminjaman (cost of borrowing).

Salah satunya adalah menekan biaya bunga obligasi dengan melakukan intensifikasi penerbitan pada awal tahun (front loading strategy). “Front loading itu penting. Tahun ini, kami bisa sukses menekan yield (imbal hasil) karena front loading, terbitkan sebanyak-banyaknya pada awal tahun,” kata Rahmat. Dengan penerapan front loading strategy, lanjut Rahmat, pasar akan meyakini pemerintah masuk pasar secara bertahan. “Tidak ada kekhawatiran crowding out, sehingga yield bisa turun lebih cepat dari perkiraan,” kata dia. Oleh karena itu, tambah Rahmat, pemerintah akan kembali melakukan strategi ini pada 2010. “Banyak manfaat melakukan front loading. Strategi yang sama akan dilakukan tahun depan,” ujar dia. aji/E-5

PEMERINTAH memandang pentingnya skema perlindungan bagi kelompok petani. ”Dengan tantangan perdagangan global yang berkembang cukup cepat, perlindungan harus diberikan misalnya bagaimana produk-produk lokal bisa menjadi dominan di pasar sendiri. Termasuk di sisi ekspornya,” kata Direktur Bidang Pangan dan Pertanian Bappenas Wahyuningsih Darajati (Koran Jakarta, 16/12). Setuju sekali, pemerintah harus kembali merumuskan pembangunan bidang pertanian, tanpa terjebak pada proteksionisme. 0817198xxx

STIMULUS Ekonomi Asia Tumbuh Lebih 6 Persen JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi kawasan Asia diperkirakan lebih tinggi dari enam persen. Motor pertumbuhan Asia adalah negara-negara berkembang seperti Indonesia, India, China, dan bahkan Vietnam. “Sepertinya pertumbuhan ekonomi Asia pada 2010 akan lebih dari enam persen. Dengan pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan tiga persen, sepertinya Asia yang tumbuh di atas enam persen masih sangat mungkin,” kata staf khusus Menteri Keuangan M Chatib Basri di Jakarta, Rabu (16/12). Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia sebesar 6,6 persen pada 2010. Besaran tersebut lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2009 yang diperkirakan 4,5 persen. Perkiraan yang lebih baik tersebut disebabkan oleh kinerja pertumbuhan ekonomi triwulan III yang mulai menunjukkan penguatan signifkan. Menurut kajian ADB, negara-negara Asia Timur utama yang dimotori oleh China masih menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Asia pada 2010. China diperkirakan mampu tumbuh 8,9 persen pada 2010, lebih cepat dibandingkan perkiraan pertumbuhan 2009 yang sebesar 8,2 persen. ADB juga menyatakan kawasan Asia Tenggara juga diperkirakan mampu tumbuh dengan mengesankan pada 2010. Vietnam diperkirakan mampu tumbuh 6,5 persen, sementara Laos 5,5 persen, dan Indonesia 5,4 persen. “Kalau negara-negara Asia Timur seperti Jepang atau China dan negara Asia Tenggara seperti Indonesia atau Vietnam, pertumbuhan ekonomi masih akan cukup tinggi pada 2010. Dengan kontribusi dua kawasan tersebut, maka pertumbuhan ekonomi di atas enam persen sangat mungkin tercapai,” papar Chatib. Dengan pertumbuhan di atas enam persen, lanjut Chatib, maka Asia akan kembali tumbuh seperti masa sebelum krisis. “Pada triwulan III, kinerja pertumbuhan ekonomi memang luar biasa, seperti Singapura yang mampu tumbuh sekitar 20 persen secara triwulanan.” aji/E-5

» Inflasi Tinggi

Komentar/saran/kritik berita ini via e-mail: redaksi@koran-jakarta.com, faks: 021 3155 106 SMS: 0813 8181 7227

Perdagangan Bebas

FTA Kurangi Penerimaan Negara Rp15 Triliun JAKARTA – Penerapan berbagai perjanjian perdagangan bebas (FTA) diperkirakan mengurangi penerimaan negara sampai 15 triliun rupiah. Hal tersebut disebabkan karena penurunan bahkan pembebasan bea masuk. “Kira-kira akan ada loss penerimaan mencapai 15 triliun rupiah. Itu bukan hanya karena FTA ASEAN-China, tetapi juga ASEAN-India,” kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan Anwar Suprijadi di Jakarta, Rabu (16/12). Selain FTA ASEAN-China, perjanjian lain yang juga akan berlaku mulai 1 Januari 2010 adalah FTA ASEAN-India. Dalam perjanjian tersebut, Indonesia berkomitmen menghapus 46,17 persen dari total pos tarif ekspor India ke Indonesia

atau sekitar 4.749 tarif, secara bertahap hingga 2019. Beberapa produk yang mengalami penurunan tarif hingga nol persen di antaranya adalah kacang mede, bungkil kacang kedelai, dan residu padat terhitung 1 Januari 2010. Kemudian menyusul briket batu bara, avoid, dan bahan bakar padat mulai 2013. “Kesepakatan berabagai FTA tersebut sudah dibahas sebelumnya. Kalau ada keberatan dari dunia usaha, itu baru terjadi baru-baru ini saja,” ujar Anwar. Namun yang jelas, lanjut Anwar, penerapan FTA memang mengurangi penerimaan negara, terutama dari bea masuk. “Kami hanya menjalankan komitmen pemerintah. Tidak ada perubahan target penerimaan cukai 2010,” kata dia.

DOK KORAN JAKARTA

Anwar Suprijadi

Akibat potensi kekurangan penerimaan dari FTA, tambah Anwar, bisa saja target bea masuk 2010 diubah. “Namun, tentu harus melalui APBN-P. Saya tidak bisa mendahului,” ujar dia. Pada 2010, penerimaan bea

masuk ditargetkan sebesar 19,56 triliun rupiah. Lebih besar dibandingkan target penerimaan bea masuk 2009 yang sebesar 16,12 triliun rupiah. “Sampai saat ini, penerimaan bea masuk 2009 sudah terlampaui. Untuk cukai tinggal sedikit, sementara bea keluar memang masih shortfall,” kata Anwar. Per 13 Desember, penerimaan bea masuk tercatat sebesar 16,92 triliun rupiah, atau telah mencapai 104,96 persen dari target 2009. Sedangkan penerimaan cukai adalah 51,96 triliun rupiah (95,27 persen), dan penerimaan bea keluar 557,15 miliar rupiah (39,81 persen). Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan tidak ada ada penundaan

pelaksanaan berbagai FTA yang sudah disepakati. “Kami memiliki niat baik sesuai dengan komitmen, baik di tingkat leader maupun menteri bahwa FTA akan dilaksanakan sesuai jadwal,” kata dia. Pemerintah, lanjut Anggito, sudah memperhitungkan dampak penerapan FTA terhadap penerimaan negara. “Kami sudah perhitungkan, kalau itu sepertinya tidak ada masalah. Kami sudah hitung akibatnya terhadap penerimaan,” kata dia. Akan tetapi, menurut Anggito, FTA bukan hanya kekurangan penerimaan. “Ekspor kita juga akan membaik, trade balance akan lebih positif. Selain itu, industri juga akan mendapat bahan baku dengan harga yang lebih murah,” papar Anggito. aji/E-5

Pemulihan Global

Senat AS Setujui UU Lapangan Kerja WASHINGTON – Legislatif AS akan segera menyetujui UU tentang penciptaan lapangan kerja yang saat ini menyusut drastis akibat krisis keuangan. Beberapa program penciptaan lapangan kerja yang akan dilakukan adalah pembangunan infrastruktur. Total program yang dibiayai melalui UU ini adalah 150 miliar dollar AS. Lebih dari separo kebutuhan pembiayaan diambil dari sisa anggaran dana talangan (bailout) yang tidak terpakai. UU tersebut akan menjadi payung hukum bagi pembiayaan infastruktur senilai 48 miliar dollar AS dan bantuan tunai bagi guru, polisi, dan pekerja pemerintahan lain senilai

27 miliar dollar AS. Program lain adalah bantuan bagi usaha kecil dalam bentuk bantuan kredit. “Kami tidak menyesal memberikan perhatian lebih kepada sektor riil. Tahun lalu, kami sudah memberikan begitu banyak bantuan kepada sektor keuangan,” tegas anggota legislatif David Obey di Washington, Rabu (16/12). Para pemimpin Partai Demokrat memperkirakan legislatif akan menyetujui UU ini dalam waktu dekat. Pada awal 2010, senat akan mengesahkan rancangan tersebut menjadi UU. “UU ini akan menciptakan rangsangan penciptaan lapangan kerja di sektor riil de-

« Kami tidak menyesal memberikan perhatian lebih kepada sektor riil. Tahun lalu, kami sudah memberikan begitu banyak bantuan kepada sektor keuangan.

»

David Obey SENATOR AS

ngan cara meningkatkan akses kredit untuk usaha kecil dan pembangunan infrastruktur. Selain itu, menjamin pekerjaan bagi para pegawai pemerintah,” kata juru bicara legislatif Nancy Pelosi.

Untuk infrastruktur, UU ini menyediakan dana 27,5 miliar dollar AS untuk pembangunan jalan tol, sementara 8,4 miliar dollar AS dialokasikan untuk pembangunan fasilitas transit. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga mencakup pengembangan sistem air minum senilai dua miliar dollar AS dan pembangunan rumah dengan harga terjangkau yang dianggarkan sebesar dua miliar dollar AS. Pemimpin Partai Demokrat di legislatif Steny Hoyer mengatakan kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) memang semakin berkurang. Namun, yang dibutuhkan saat ini adalah pertumbuhan pen-

ciptaan lapangan kerja. “Kita memang mengalami kemajuan, tetapi bukan berarti sepenuhnya berhasil. Oleh karena itu, kami akan membuat UU yang mampu menciptakan lapangan kerja di sektor riil,” kata Hoyer. Pembiayaan UU ini, lanjut Hoyer, akan menggunakan sisa dana dari program Troubled Asset Relief, yang merupakan bailout lembaga keuangan bermasalah. Sisa dana dari program Troubled Asset Relief adalah 185 miliar dollar AS. “Namun, kongres hanya bisa menyetujui realokasi sebesar 75 miliar dollar AS karena terbentur aturan anggaran,” kata Hoyer. Rtr/aji/E-5

AFP/RAVEENDRAN

»

Pembeli memilih bahan sayuran dan makanan di sebuah pasar di New Delhi, India, Selasa (15/12). Tingkat inflasi di India melonjak menjadi 4,78 persen pada November, yang tertinggi selama 10 bulan dalam 2009. Pada Oktober tingkat inflasi hanya 1,34 persen. Tingginya inflasi didorong oleh kenaikan harga bahan makanan.

Harga Minyak Kembali Naik NEW YORK - Harga minyak mentah rebound atau berbalik naik pada Selasa waktu setempat, karena laporan produksi industri AS yang lebih kuat dari perkiraan mendorong penilaian ulang prospek pertumbuhan di ekonomi terbesar dunia. Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk Januari, meningkat 1,19 dolar menjadi ditutup pada 70,67 dolar per barel setelah sembilan sesi berturut-turut turun. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari bertambah 16 sen menjadi menetap di 72,05 dolar per barel. Produksi industri AS meningkat tajam 0,8 persen pada November, dipimpin oleh kenaikan di bidang manufaktur mobil, peralatan, perabot rumah tangga serta barang-barang konsumen. Mike Fitzpatrick dari MF Global mengatakan laporan itu telah menyuntikkan perbaruan keyakinan ke pasar dan memberikan kesan pertumbuhan berikutnya dalam permintaan energi. Namun, ia mengatakan secara keseluruhan permintaan energi akan ditahan kembali oleh tingginya pengangguran. “Data bagus tertutupi oleh kehilangan pekerjaan 7,2 juta sejak resesi dimulai dua tahun yang lalu. Sampai konsumen kembali bekerja di angka yang signifikan, sentimen mungkin akan tetap pesimis,” kata Fitzpatrick. Fitzpatrick mengatakan AS masih kesulitan dalam perekonomian. “Kami memperkirakan harga bergerak kembali ke kisaran 67-72 dolar hingga kuartal pertama 2010, setelah itu mereka harus bergerak dengan cepat karena pemulihan bertahan secara luas dan lebih berkesinambungan.” Sementara itu, kartel produsen minyak OPEC pada Selasa menaikkan sedikit perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun depan. Konsumsi minyak di negara maju diprediksi akan terkontraksi lagi. “Permintaan minyak dunia diperkirakan akan kembali ke pertumbuhan pada 2010 dua tahun setelah bencana penurunan,” sebut OPEC dalam laporan bulan Desember. Dikatakan permintaan akan tumbuh dengan 0,82 juta barel per hari (bph) atau 0,9 persen menjadi rata-rata 85,13 juta barel per hari, naik sedikit dari perkiraan sebelumnya untuk peningkatan 0,75 juta barel per hari. “Tetapi pertumbuhan akan didorong oleh negara-negara berkembang, dengan permintaan negara industri atau OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) terus kontraksi,” sebut OPECkata kartel. AFP/E-5


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.