EDISI 302 - 11 APRIL 2009

Page 10

10

BURSA EFEK & KORPORASI

Sabtu 11 APRIL 2009 PERTANIAN

PERTAMBANGAN

INDUSTRI DASAR 135.223

1096.544 1048.770

1138.144

117.021

–3,19% 02 Apr

ANEKA INDUSTRI

02 Apr

KOMENTAR

346.171

02 Apr

–0,64% 08 Apr

02 Apr

–0,98% 08 Apr

02 Apr

+1,49% 08 Apr

» Transaksi Sepekan

Stimulus Jepang Angkat Bursa Regional

Jasa Penilai Properti Diperketat JAKARTA – Bapepam-LK akan meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan penilai independen khusus di bidang properti. Otoritas itu telah menerbitkan draf baru Peraturan Pasar Modal yang mengatur tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian properti. “Peraturan ini merupakan standar atau pedoman yang wajib dipatuhi oleh penilai properti dalam melakukan penilaian di pasar modal,” kata Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Arif Baharudin di Jakarta, pekan ini (8/4). Menurutnya, standar dalam peraturan tersebut tidak akan menghilangkan Standar Penilaian Indonesia (SPI) atau standar penilaian lainnya yang berlaku secara internasional selama ini. Draf itu mengatur hal-hal yang wajib dipertimbangkan oleh penilai dalam menerima penugasan serta memilih dan menetapkan pendekatan dan metode penilaian, asumsi-asumsi, dan pertimbangan material dalam penilaian dan penyusunan laporan, serta hal-hal lain yang wajib diungkapkan dalam laporan. Dalam rangka perlindungan kepentingan publik, jika diperlukan, Bapepam dan LK dapat meminta second opinion terhadap objek penilaian yang sama atau review terhadap hasil penilaian penilai terdahulu. Segala biaya yang timbul atas second opinion menjadi beban pihak yang memberikan penugasan awal. nse/E-1

Daftar Pemegang Saham CP Prima Masih Terganjal JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Independen PT Centraproteina Prima Tbk (CP Prima) untuk persetujuan rights issue masih terganjal. Pasalnya, Bapepam-LK masih belum menetapkan daftar pemegang saham independen perseroan setelah sebelumnya menilai sejumlah pemegang saham independen tidak sah. ”Daftar pemegang saham belum kami putuskan, siapa yang berhak menjadi pemegang saham publiknya. Kami sudah minta kajian hukumnya dari konsultan hukum yang ditunjuk emiten,” kata Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Anis Baridwan, pekan ini (8/4). Dia mengaku sudah menerima surat balasan atas surat tanggapan Bapepam-LK terkait permohonan RUPS Independen yang telah disampaikan sebelumnya. Menurutnya, manajemen CP Prima telah meminta penjelasan dari Bapepam-LK terkait permenuhan kuorum untuk RUPS tersebut. ”Mereka minta bisa di bawah 50 persen, dan sedang kita telaah,” katanya. Terkait waktu pengulangan RUPS yang dalam ketentuan disebut 21 hari sejak RUPS sebelumnya, CP Prima akan diberi kelonggaran setelah otoritas itu membatalkan RUPS independen yang merupakan syarat dari rights issue perseroan senilai 1,7 triliun rupiah. nse/E-1

KORAN JAKARTA/ARIEF LUQMAN HAKIM

»

Pialang berbincang saat penutupan perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (8/4). Pemilu memberi sentimen positif terhadap melonjaknya nilai transaksi harian di BEI hingga menembus tiga triliun rupiah selama sepekan terakhir, padahal pada periode Januari hingga Februari 2009, nilai transaksi harian hanya berkisar antara 500 miliar rupiah hingga 1,5 triliun rupiah.

Kinerja Saham I Sektor Komoditas Akan Kembali Cemerlang Tahun Depan

Perbankan Kuasai Kapitalisasi Pasar

JAKARTA – Setelah sempat tergeser oleh saham sektor komoditas hingga akhir kuartal ketiga 2008, tahun ini, saham sektor perbankan menguasai kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Itu berarti naik turunnya saham sektor perbankan akan sangat memengaruhi arah pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Penguasaan saham sektor perbankan disebabkan oleh turunnya harga komoditas seiring anjloknya harga minyak dunia dari level tertinggi 147 dollar AS per barel pada awal Juli 2008. Apalagi, prospek tahun ini diperkirakan juga belum membaik. Harga minyak diperkirakan akan bergerak di level 50-60 dollar AS per barel, atau lebih rendah sekitar 60– 66 persen dari level tertinggi. “Ini bisa menjadi sinyal bagi investor ke mana larinya modal investor. Itu artinya investor sudah mulai meninggalkan komoditas dan masuk ke saham sektor perbankan,” ujar

Kepala Riset Paramitra Alfa Securities Pardomuan Sihombing di Jakarta, Kamis (9/4). Dari hasil riset Paramitra Alfa Securities sepekan pertama April 2009, terlihat bahwa nilai kapitalisasi pasar tiga saham perbankan yang masuk 10 besar mencapai 15,67 persen dari total nilai kapitalisasi pasar di BEI sebesar 1.210 triliun rupiah. Total nilai kapitalisasi pasar di BEI sendiri tercatat turun 11,93 persen dibanding posisi kapitalisasi pasar Desember 2008 yang tercatat mencapai 1.374 triliun rupiah. Saham Bank Central Asia menguasai 6,50 persen, Bank BRI sekitar 5,19 persen, dan Bank Mandiri mencapai 3,98 persen. Ketiga saham perbankan ini masuk 10 besar saham berkapitalisasi terbesar yang menguasai sekitar 50,2 persen total nilai kapitalisasi pasar. Hanya satu perusahaan dari sektor komoditas yang tercatat dalam 10 besar perusahaan yang berkapitalisasi terbesar, yaitu saham PT Adaro Energy

08 Apr

Antam–KS Bangun Pabrik

BULL & BEAR

Seiring anjloknya harga minyak, pamor sektor komoditas sebagai penggerak utama bursa domestik menyusut sejak kuartal IV 2008. Investor beralih memburu saham perbankan sehingga sektor ini kembali menguasai kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia.

02 Apr

Aksi Korporasi

Investor mesti tetap hati-hati mencermati laporan ekonomi, khususnya sektor perbankan. Laporan beberapa bank global yang sebelumnya membukukan laba pada dua bulan pertama tahun ini kembali dipertanyakan. 081931623xxx

JENDELA KORPORASI

102.547 101.823

267.471

TREN penguatan bursa saham sebulan terakhir ternyata belum fundamental. Laporan kinerja korporasi kuartal pertama 2009 yang masih buruk menegaskan pemulihan pasar maupun sektor keuangan masih semu (Koran Jakarta, 8/4).

TOKYO – Bursa saham Asia menguat setelah investor merespons positif paket stimulus Jepang yang mencapai rekor baru dan adanya laporan data terbaru soal pemulihan ekonomi Jepang yang di luar perkiraan sebelumnya. Namun, harapan bahwa gambaran ekonomi global akan membaik masih menunggu penegasan dari bank sentral AS. Federal Reserve mengingatkan bahwa Negeri Paman Sam ini akan bertahan dengan resesi yang berkepanjangan dan baru akan tumbuh dalam kisaran lambat pada tahun depan. “Kita mungkin mulai lagi mencermati soal krisis ekonomi, tetapi masih ada jalan panjang sebelum kepercayaan pulih sepenuhnya,” kata Jimmy Yates, kepala ekuitas CMC Markets. Inilah yang menjadi faktor pemicu kenaikan bursa Jepang sekitar 3,74 persen, Hong Kong 2,97 persen, dan Sydney sebesar 1,44 persen. Bahkan, bursa Seoul melonjak 4,3 persen. Ini mengikuti kenaikan Wall Street sebelumnya dengan indeks Dow Jones bertambah 0,61 persen. Penguatan ini menahan pelemahan bursa dalam dua hari sebelumnya setelah kepercayaan investor terhadap ekonomi dunia mulai pupus kembali. Ini disebabkan laporan keuangan korporasi yang masih buruk pada kuartal pertama 2009. Jepang mengucurkan paket stimulus sebesar lebih dari 15,4 triliun yen atau sekitar 1.694 triliun rupiah, atau mencapai sekitar 3 persen dari PDB atau produk domestik bruto. Injeksi dana ini akan menjadi bagian dari paket yang lebih besar sekitar 56,8 triliun yen melalui pemangkasan pajak, jaminan pinjaman, dan kebijakan lainnya. Lembaga keuangan internasional IMF menegaskan ekonomi global tengah menuju jalan keluar dari krisis. Karena itu, diperkirakan tren penurunan suku bunga oleh bank sentral di dunia akan berhenti. Di Korea Selatan, misalnya, pada Kamis kemarin, bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada rekor level terendah 2,0 persen seiring pelambatan ekonomi yang mungkin akan segera berakhir. hps/Rtr/AFP/E-1

®

PROPERTI

352.316

284.576

–2,23% 08 Apr

KONSUMSI

139.080

+1,04% 08 Apr

KORAN JAKARTA

10 Saham Berkapitalisasi Terbesar di BEI (Per 6 April 2009) Emiten

Harga

Bobot

Telekomunikasi Indonesia Tbk

7.300

12,16%

Bank Central Asia Tbk

3.225

6,50%

Bank Rakyat Indonesia

5.150

5,19%

15.250

5,10%

PT Astra International Tbk Unilever Indonesia Tbk

7.650

4,82%

Perusahaan Gas Negara Tbk

2.350

4,46%

Bank Mandiri Persero Tbk

2 .325

3,98%

H M Sampoerna Tbk

10.700

3,87%

5.950

2,67%

Indosat Tbk Adaro Energy Tbk

910

2,40% Sumber: Paramitra Alfa Securities

Tbk, yang menguasai 2,67 persen dari total nilai pasar. Namun, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan kapitalisasi sebesar 12,16 persen masih tercatat sebagai posisi puncak kapitalisasi pasar di BEI. Sejak krisis pasar modal pada kuartal IV 2008, Telkom kembali menggeser PT Bumi Resources Tbk yang sempat menduduki posisi teratas setelah harga saham Bumi melonjak ke level 8.450 rupiah pada 10 Juni 2008. Berorientasi Domestik Pardomuan menuturkan perubahan peta kapitalisasi pasar tersebut menunjukkan investor mulai memindahkan saham-saham mereka dari perusahaan yang selama ini berorientasi ekspor ke perusahaan yang lebih berorientasi domestik. “Perbankan lebih berorien-

tasi ke domestik, sedangkan perusahaan perkebunan dan pertambangan masih mengandalkan ekspor. Perusahaan yang berorientasi ke domestik biasanya lebih defensif terhadap gejolak pasar,” ujar Pardomuan. Vice President Erdhika Elite Securities Muhammad Reza mengatakan kemerosotan saham sektor komoditas dipicu oleh anjloknya harga komoditas dunia setelah terjadinya krisis ekonomi global. “Kondisi sekarang ini kembali ke masa-masa harga komoditas belum naik. Namun, saham komoditas masih berpotensi menguasai kapitalisasi pasar jika harga komoditas mulai menguat lagi,” ujarnya. hps/E-1 Komentar/saran/kritik berita ini via e-mail: redaksi@koran-jakarta.com, faks: 021 3155 106 SMS: 0813 8181 7227

JAKARTA – Dua perusahaan BUMN, PT Aneka Tambang Tbk dan PT Krakatau Steel (KS), bekerja sama mengembangkan bisnis pembuatan besi baja. Pembangunan pabrik iron making (produksi besi) itu dilakukan di Batulicin, Kabupaten Tanah Tumbu, Kalimantan Selatan. Menurut rencana, pabrik dengan nilai investasi 707 miliar rupiah itu memiliki kapasitas produksi sebesar 315 ribu ton per tahun dengan nilai investasi 707 miliar rupiah. Operasi komersial pabrik dijadwalkan dimulai pada pertengahan 2011. Investasi pembangunan pabrik ini menelan dana sekitar 460 miliar rupiah atau 65 persen dari pinjaman PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan sisanya, sekitar 35 persen, dari ekuitas kedua perusahaan. ”Seremoni pemasangan tiang pancang pertama pabrik itu dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Selasa (7/4) lalu,” kata Sekretaris Antam Bimo Budi Satriyo, di Jakarta, pekan ini (8/4). Seremoni ini juga menandai pembangunan tahap pengembangan industri besi baja di Kalimantan. Pabrik iron making tersebut dimiliki PT Meratus Jaya Iron & Steel, perusahaan patungan antara Krakatau Steel (61 persen), Antam (31 persen) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Adapun penyertaan saham Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupa area seluas 200 hektare untuk lokasi pabrik. Nilainya setara dengan sekitar 8 persen saham di Meratus. Namun, menurut Bimo, angka itu belum final. ”Masih dibahas persentasenya dan kita masih mengurus administrasinya. Kelihatannya tidak lama, kita harapkan dalam waktu dekat rampung,” ujarnya. Kontraktor pelaksana proyek adalah PT Krakatau Engineering yang berpengalaman dalam proyek-proyek pembangunan industri besi dan baja dengan desainer teknologi Outotec GmBH dari Jerman selaku pemilik lisensi proses iron making rotary kiln SL-RN. Dalam jangka panjang, pabrik tersebut akan dikembangkan menjadi industri besi baja long product terpadu hingga berkapasitas 1 juta ton. Ekspansi Hilir Pengembangan itu dilakukan melalui ekspansi ke hilir berupa pabrik steelmaking dan rolling serta ekspansi ke hulu berupa penguasaan pertambangan bijih besi ataupun batu bara untuk menjamin pasokan bahan baku yang diperlukan. ”Pabrik ini didesain untuk mampu memanfaatkan potensi bijih besi dan batu bara yang ada di dalam negeri sehingga akan mengurangi kebergantungan impor bahan baku,” jelasnya. hps/did/E-1

SOROTAN

Mempertanyakan GCG “Kosmetik”

A

da yang unik dalam RUPS Royal Bank of Scotland pekan lalu. Sembilan puluh persen pemegang saham menolak laporan remunerasi eksekutif bank tersebut. Meski tidak membatalkan kontrak pensiun kontroversial direksinya, penolakan itu menjadi yang pertama terhadap pembayaran eksekutif di dataran Inggris Raya. April ini menjadi bulan tersibuk dalam kalender korporasi di dataran Eropa. Lusinan korporasi raksasa akan menggelar RUPS tahunan. Berbeda dengan sebelumnya, kondisi kali ini dipastikan memanas seiring kekesalan pemegang saham atas kinerja korporasi.

Pembayaran bonus besar untuk para eksekutif yang ternyata hanya bisa membukukan kerugian di kondisi krisis kembali dipertanyakan. Fokus investor institusi seperti manajer investasi pada isu remunerasi eksekutif akan sama besarnya dengan isu kinerja manajemen. Pemegang saham layak geram karena paling dirugikan dengan turunnya harga saham dan laba korporasi yang terpuruk. Lihat saja kemarahan investor setelah pabrikan mobil Prancis, Valeo, memberikan pesangon 4,3 juta dollar AS kepada direktur utama atau CEO-nya. “Kami melihat ini sebagai

« Kami melihat ini sebagai kesempatan meningkatkan tata kelola yang baik, apalagi direksi mulai terbuka terhadap pandangan pemegang saham dibandingkan sebelum krisis.

»

Anita Skipper DIREKTUR AVIVA INVESTOR

kesempatan meningkatkan tata kelola yang baik, apalagi direksi mulai ada keinginan menerima pandangan pemegang saham dibandingkan

sebelum krisis,” kata Direktur Aviva Investor, Anita Skipper. Investor, dalam RUPS yang akan digelar 15 April mendatang, juga tengah membujuk pemilik UBS untuk menolak skema penggajian baru yang mereka sebut sebagai penghargaan atas kecerobohan. Eksekutif puncak peritel asal Inggris Mark & Spencer, Stuart Rose, juga menjadi sorotan akibat rangkap jabatan sebagai CEO dan chairman. Pemegang saham Barclays, tahun lalu, juga memaksa direksinya mau menyerahkan jabatannya pada keputusan RUPS tahun ini. Padahal, sebelumnya, mereka memiliki hak pre-emptive untuk

menolak penggantian jajaran manajemen. Sejumlah dana pensiun raksasa juga telah memutuskan menggelontorkan dana untuk kegiatan para aktivis dana pensiun yang memantau kinerja para manajer investasi. Anne Simpson, seorang direktur eksekutif ICGN yang mengelola aset 15 triliun dollar AS, menilai ini bisa memperbaiki perilaku manajer investasi. Di sisi lain, sejumlah pihak skeptis atas keefektifan dari perubahan remunerasi dan tata kelola korporasi atau good corporate governance (GCG) yang dianggap bersifat kosmetik belaka. nse/Rtr/E-1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.