Factsaboutkorea(1611logomod) id

Page 1

FAKTA TENTANG KOREA 한국의 어제와 오늘

www.korea.net

FAKTA TENTANG KOREA 한국의 어제와 오늘


FAKTA TENTANG KOREA Tahun Penerbitan 2015 Hak CiptaŠ1973 Lembaga Informasi dan Budaya Korea Penerbit : Budaya Korea dan Layanan Informasi Kementrian Budaya, Olah Raga dan Pariwisata 408, Galmae-ro, Sejong-si, Kompleks Pemerintahan-Sejong, Republik Korea Telepon : 82-44-203-3339~47 Fax : 82-44-203-3595 Situs web : www.korea.net ISBN 978-89-7375-600-1


FAKTA TENTANG KOREA 한국의 어제와 오늘


ISI

Kehidupan Bangsa Korea

4

Pariwisata

Busana Tradisional Korea

Warisan Bersejarah Seoul

Makanan Korea

Atraksi Wisata dan Pusat Belanja

Rumah (Hanok)

Jalanan Kaum Muda

Hari Raya dan Perayaan Lain-Lainnya

Wisata Alam

Agama

Atraksi Turis di luar Seoul

122

Pedesaan Hanok

Masyarakat

34

Festival Besar Lokal di Korea

Korea Selatan – Ringkasan Pendidikan, Riset, dan Industri

Olah Raga

Sistem Ketanagakerjaan dan Kesejahteraan Transformasi menuju Masyarakat

Sejarah Korea Selatan Sebagai Tua Rumah Pertandingan Olahraga

Multibudaya

Olimpiade Musim Panas Seoul 1988

60

Budaya Warisan UNESCO di Korea Seni Tradisional Hallyu (Gelombang Korea)

Piala Dunia FIFA Korea/Jepang 2002 Kejuaraan Atletik Dunia 2011 Olimpiade Musim Panas London 2012 Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018, Taekwondo

168


Sejarah

186

Awal Mula Sejarah (Masa Prasejarah – Gojoseon)

Ekonomi

240

Ekonomi Korea – Keajaiban Sungai Hangang Ekonomi Kapitalis Pasar Terbuka Korea

Tiga Kerajaan dan Wilayah-Wilayah Lain

Para Pemimpin Industri dan Standar Industri Korea

Periode Negara-Negara Bagian Utara dan Selatan : Silla Bersatu dan Balhae

Usaha-Usaha untuk Tumbuh Menjadi Kekuatan Global

Goryeo Joseon Jatuhnya Dinasti Joseon: Aneksasi Jepang atas Korea

Hubungan Inter Korea

Pergerakan Kemerdekaan

Pengakuan Serentak Kedua Negara Korea oleh PBB

Transisi ke Demokrasi dan Transformasi menjadi Sebuah Sumber Kekuatan Ekonomi

Pertukaran dan Kerjasama Antar-Korea

Konstitusi dan Pemerintah

Latar Belakang Sejarah

Usaha-Usaha untuk Mencapai Perdamaian Abadi

226

Konstitusi

Situs Web Terkait

Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif

Foto Sumber

Organisasi Independen Pemerintah Daerah Hubungan Internasional

262


Kehidupan Bangsa Korea 생활


1

Busana Tradisional Korea Makanan Korea Rumah (Hanok) Hari Raya dan Perayaan Lain-Lainnya Agama


6


1 Kehidupan Bangsa Korea ěƒ?활

Hidup di semenanjung dataran tinggi yang memiliki empat musim berbeda dan tiga laut, bangsa Korea telah mengembangkan

Satu keluarga mengenakan Hanbok (kiri)

kekayaan tradisi budaya unik yang terlihat dari cara berpakaian, cara makan dan bersikap di rumah.

Busana Tradisional Korea Bangsa Korea telah mempelajari cara memanfaatkan aneka bahan seperti sambe dan mosi (sejenis rami), katun, dan sutera untuk membuat busana yang tak hanya menawan tapi juga bersifat melindungi tubuh di saat cuaca dingin maupun panas ekstrem. Pakaian hangat dibuat dengan mengisi kapas halus di antara dua lapisan bahan sutera atau katun dan dirajut halus, sedangkan pakaian musim panas dibuat dari bahan rami. Garis dan bentuknya yang anggun menciptakan karakteristik aura menenangkan pada busana tradisional Korea atau dikenal dengan nama Hanbok. Tradisi ini sudah berjalan selama ribuan tahun. Sejarah mengungkapkan bahwa bangsa Korea dulu cenderung memilih busana putih simpel dipadukan dengan aneka warna dan model. Oleh sebab itu mereka sering dijuluki sebagai “orang-orang berbusana putih� karena dipandang sebagai orang-orang yang berhati damai. Meski demikian, Korea juga menyukai pakaian warna warni dan desain yang halus, sesuai jaman dan status sosial si pemakai. 7


Kini Korea merupakan pusat bagi desainer busana berbakat dan mendapat reputasi internasional atas desain kreatif mereka yaitu memadukan desain dan motif tradisional Korea dengan unsur artistik moderen. Keindahan busana tradisional Korea telah diperkenalkan dan dipuji oleh masyarakat di berbagai belahan dunia berkat kesuksesan gemilang yang dicapai beberapa tahun belakangan ini melalui Film dan Drama TV Korea bertema sejarah seperti drama Dae Jang Geum. Bangsa Korea kini lebih memilih busana yang terinpirasi dari gaya Barat modern daripada busana tradisional, walaupun ada juga yang masih tetap mengenakannya terutama pada hari raya atau acara khusus keluarga seperti pernikahan. Mereka menyukai busana tradisisional dan juga mode baru sehingga dibuat Hanbok yang telah dimodernisir. Saat ini nama Gang-nam sangat dikenal di seluruh dunia berkat lagu hits K-Pop “Gang-nam Style� yang sempat mengguncang dunia tahun 2012 lalu. Berasal dari nama distrik luas di kota Seoul, yang terdiri dari area perumahan elit dan tempat seni berkelas tinggi, maupun area fesyen teramai di Korea. Daerah ini menarik banyak turis penggemar fesyen dari Asia Timur dan sekitarnya dengan menggelar berbagai festival seperti peragaan busana dan kontes yang diikuti oleh banyak desainer baru dan berbakat. Daerah fesyen lainnya di Seoul yang memiliki reputasi Internasional adalah Dongdaemun-gu, yang telah berkembang menjadi pusat industri fesyen regional yang menawarkan produk fesyen kreatif dengan harga terjangkau bagi kaum muda atau mereka yang berjiwa muda. Berkat distribusi maupun jaringan penjualannya yang sudah terbangun kuat, dan fasilitas produksi yang efisien, Dongdaemun-gu kini menjadi salah satu tempat atraksi terpopuler di Seoul bagi turis mancanegara. 8


Makanan Korea Sejak dulu, bangsa Korea percaya bahwa makanan dan obat berasal dari sumber dan memiliki fungsi yang sama sehingga muncul pepatah “makanan adalah obat termujarab.� Mereka yakin bahwa kesehatan maupun penyakit ditimbulkan oleh makanan yang mereka konsumsi. Keyakinan ini memiliki peran penting di dalam perkembangan obat-obatan tradisional Korea dengan prinsip dasar bahwa kita akan mengkonsumsi obat pika asupan makanan gagal memberikan efek kesembuhan. Fermentasi Makanan Salah satu kata kunci tentang makanan tradisional Korea adalah fermentasi, yaitu proses metabolis yang mematangkan makanan sehingga memperkaya cita rasa dan dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Makanan Korea yang memakai tradisi fermentasi a.l doenjang (tauco), ganjang (kecap), gochujang (sambal cabai), dan jeotgal (kecap ikan yang difermentasikan), dan proses fermentasi bisa berlangsung dalam bulanan hingga tahunan.

Doenjang Jjigae (Semur Tauco) Makanan Korea sejenis semur ini dibuat dengan cara merebus bahan makanan seperti daging, tiram, sayuran, jamur, tahu, dan lain-lain.

Doenjang (Tauco) dan Ganjang (Kecap Manis) Dua bahan utama makanan fermentasi tradisional Korea adalah doenjang dan ganjang yang dibuat dari kedelai. Untuk membuatnya, kacang kedelai direndam air lalu direbus hingga matang. Setelah itu kacang ditumbuk dan dibentuk balok seperti batu bata, kemudian dijemur dan difermentasikan. Balok kacang kedelai lalu disimpan di dalam pot besar berisi air garam. 9


Setelah itu balok kacang kedelai didiamkan selama dua hingga tiga bulan atau sampai benar-benar beragi lalu dicampur cabai kering dan arang panas yang berguna untuk menghilangkan kotoran maupun bau yang ditimbulkan selama proses fermentasi. Produk ini lalu terbagi menjadi dua bentuk, padat (doenjang) )dan cair (ganjang). Produk berbentuk cair (ganjang) akan difermentasikan kembali selama tiga bulan sehingga benarbenar menghasilkan citra rasa dan aroma. Sama seperti minuman anggur, ganjang pun akan memiliki cita rasa yang kaya jika Jangdokdae (Teras Gentong Kedelai) Yaitu area pelataran di luar dapur yang digunakan untuk menempatkan gentonggentong besar berisi tauco (ganjang), saus kecap (doenjang), sambal cabai (gochujang) serta kecap ikan (Jeotgal) yang difermentasikan.

10

semakin lama difermentasikan. Sementara doenjang disantap setelah difermentasi kembali selama lima bulan. Gochujang (Sambal Cabai) Gochujang adalah sambal tradisional Korea yang dibuat dengan cara meragi malt kedelai, garam, dan cabai bubuk, dengan tepung beras, barley, tepung terigu, dan malt barley. Gochujang


merupakan bumbu tradisional utama yang telah lama dipakai oleh bangsa Korea. Gochujang adalah makanan wajib bagi bangsa Korea yang menikmati makanan pedas. Semakin lama disimpan maka gochujang memiliki rasa semakin lezat. Cabai dan gochujang kini dianggap sebagai simbol dari sifat bangsa Korea yang aktif dan penuh semangat. Jeotgal (Makanan Laut yang Diasinkan) Merupakan bahan wajib untuk membuat kimchi dan bahan perkaya cita rasa makanan. Jeotgal dibuat dengan cara mencampur aneka makanan laut (seperti ikan teri, udang, tiram, atau kerang) dengan garam, atau bumbu lain dan menfermentasikannya di dalam tempat bersuhu dingin. Semakin lama diragikan semakin enak rasanya. Tradisi membuat kecap ikan yang difermentasikan menghasilkan aneka jenis hidangan seperti sikhae, yaitu ikan yang difermentasikan dengan nasi dan berbagai bumbu. Kimchi Makanan ini mulai dikenal dunia sebagai makanan khas Korea

Saeujeot (Udang Asin) Merupakan satu dari dua kecap asin (jeotgal) populer di Korea, satu terbuat dari ikan teri, dan satu lagi terbuat udang kering yang difermentasikan. Saejeot dipakai untuk menambah cita rasa makanan, termasuk kimchi.

yang mengandung anti-karsinogenik (anti kanker) dan nutrisi, yang jenis dan rasanya beragam. Jenis Kimchi yang paling umum adalah yang terbuat dari kubis putih dibubuhi dengan pasta kimchi yang tdd. cabai bubuk, bawang putih, daun bawang, lobak jahe Korea, kecap ikan, dan bahan lainnya seperti makanan laut segar. K i m c h i b i a s a n ya d i s a n t a p s e t e l a h b e b e r a p a h a r i difermentasikan, walaupun banyak yang lebih memilih mugeunji (kimchi matang) karena sudah difermentasi lebih dari satu atau dua tahun. 11


Pembuatan Kimchi Baechu (Kubis) 1

2

3

4

5

6

1 Siapkan bahan-bahan membuat kimchi. 2 Iris dan bilas kubis kimchi lalu rendam dalam air garam. 3 Bersihkan kubis yang direndam air dingin dan tiriskan airnya. 4 Campur bumbu dengan ikan yang sudah diasinkan. 5 Sebarkan bumbu secara rata di antara lembaran daun kol. 6 Bungkus seluruh kubis dan simpan di dalam tempat yang sejuk.

12


Bahan yang terkandung dalam kimchi amat beragam, tergantung daerah dan tradisi. Seoul misalnya, terkenal dengan kimchi gungjung ( kimchi raja), kimchi bossam (kimchi bungkus), kimchi chonggak (kimchi lobak), dan kkakdugi (kimchi lobak bentuk kubus), sedangkan Jeolla-do dikenal dengan kimchi godeulppaegi-nya (kimchi daun salada Korea) dan kimchi gat (kimchi daun sawi). Pada tahun 2001, the Codex Alimentarius Commission mencantumkan kimchi Korea ke dalam standar makanan yang dikenal secara internasional dan pada tahun 2012, istilah “kimchi kubis” secara resmi diakui, yang mana sebelumnya dinamakan sebagai Kubis Cina. Tahun 2003, saat munculnya wabah SARS (penyakit saluran pernapasan), efek yang dihasilkan kimchi menarik perhatian dunia sebab dilaporkan bahwa Korea berhasil terhindar dari SARS karena sering menyantap kimchi. Tahun 2006, majalah kesehatan AS, Health Magazine, memilih kimchi sebagai salah satu dari lima makanan tersehat di dunia. Bibimbap Bibimbap (artinya “nasi campur’) adalah nasi yang ditata dengan berbagai sayuran segar dan sudah dibumbui, telur goreng, daging sapi cincang, dan bahan lainnya. Seringkali jika di restoran, makanan ini dihidangkan di dalam panci tebal dan panas. Bibimbap berkaitan erat dengan Jeonju, kota yang ditunjuk oleh UNESCO sebagai “Kota Gastronomi”, dan pusat festival makanan termasuk Bibimbap yang diadakan setiap musim gugur dan dipenuhi pengunjung dari berbagai daerah di Korea. Bibimbap baru-baru ini menarik perhatian dunia karena kandungan nutrisinya yang seimbang dan dipercaya dapat 13


mencegah penyakit geriatrik. Kini Bibimbab dianggap sebagai satu dari tiga makanan khas Korea, setelah kimchi dan bulgogi. Bibimbab juga merupakan hidangan populer dalam pesawat dan sudah disempurnakan sehingga lebih mudah disantap. Bulgogi Bulgogi, yang arti harafiahnya adalah “daging api�, merupakan hidangan tradisional Korea berupa irisan daging sapi bakar atau babi ( jarang) yang sudah direndam kecap manis, dan aneka bumbu lainnya. Jenis bulgogi tdd. Bulgogi sapi maupun babi. Masakan yang terbuat dari daging seperti Bulgogi, jarang ditemukan di Korea karena mereka lebih terbiasa dengan sayuran. Akan tetapi, Bulgogi dikembangkan di Korea hingga akhirnya menarik banyak penggemar dari negara lain. Kini Bulgogi menjadi makanan yang banyak ditawarkan oleh restoran cepat saji di Korea dan dikembangkan dalam berbagai varian fusion seperti hamburger bulgogi dan pizza bulgogi. Tteok (Kue Beras) Tteok, atau kue beras Korea dengan jenisnya yang beragam, terbuat dari tepung beras yang dikukus dan biasanya dicampur dengan kacang-kacangan, atau dari kukusan nasi yang dikepal menjadi aneka bentuk dan tekstur. Dulu tteok sering dijadikan sebagai lauk atau hidangan spesial pada saat acara keluarga atau kumpul-kumpul seperti; acara ulang tahun, pesta pernikahan, upacara peringatan, dan hari raya tradisional. Beras merupakan bahan utama tteok, tapi seringkali dicampur dengan gandum, buah, kacang, dan aneka herbal lainnya seperti buah mugwort, kacang merah, jujube, kacang kedelai, dan chestnut. Orang Korea dulu suka memberikan arti simbolis pada panganan 14


Bibimbap : nasi yang dihiasi dengan sayuran segar yang sudah dibumbui, daging sapi cincang mentah, dan sambal. (atas) Bulgogi : daging sapi iris direndam dengan bumbu berbahan dasar kecap dan dipanggang. (bawah)

15


tteok sebelum menyantapnya. Misalnya baeksolgi (kue beras kukus) yang artinya panjang umur, dibuat untuk acara ulang tahun pertama. Patsirutteok (kue beras dan kacang merah kukus) dibuat untuk memulai bisnis baru. Warna merah dipercaya dapat menghalau kuasa jahat. Tteokguk dibuat ketika merayakan malam pergantian tahun, tdd. kaldu dan bijirin beras, serta pada hari Cheseok (15 Agustus) yang menyajikan songpyeon yaitu kue beras kecil berbentuk bulan sabit berisi madu, chestnut, kacang kedelai, atau campuran wijen. Rumah saji tteok banyak dijumpai di Nagwon-dong, daerah di pusat kota Seoul. Juk (Bubur) Juk adalah bubur ala Korea yang terbuat dari berbagai macam gandum dan biasanya disajikan untuk anak-anak, orang tua, atau mereka yang punya masalah pencernaan. Belum lama ini, rumah

Kue Beras Injeolmi Kue beras Korea ini dibuat dengan melapisi kubus beras yang terdiri dari beras tumbuk ketan dengan bubuk kacang. Jenis kue ini dikenal karena teksturnya yang lembut dan kenyal sehingga mudah dicerna.

16

Janggukjuk (Bubur Kecap Asin) Bubur tradisional Korea ini (juk) dibuat dari rebusan daging sapi cincang dan jamur shitake serta beras tumbuk dan dibumbui kecap. Bubur ini kaya akan protein dan sangat baik untuk mereka yang punya sakit maag.

Kongguksu (Mie dalam Kuah Taucho Dingin) Sajian mie Korea ini dimasak dengan cara mencampur rebusan mie dengan kuah taucho dingin. Bagi orang Korea, sajian ini merupakan sumber protein yang baik.


saji juk mulai bermunculan di berbagai daerah di Korea. Terdapat aneka bahan dasar yang kebanyakan terdiri dari gandum dan sayuran dan telah dikembangkan ke dalam beragam jenis yang tersedia di sejumlah restoran. Mie dan Mie Soba Dingin Bangsa Korea telah mengembangkan aneka panganan mie yang penuh dengan arti simbolis. Salah satunya janchi guksu (jamuan makan mie) yang dimasak di dalam kaldu ikan teri dan disajikan untuk para tamu pesta pernikahan. Makanan ini melambangkan pernikahan bahagia di Korea, sehingga jika seseorang bertanya “Kapan kita mau makan mie?�, itu bisa diartikan sebagai, “Kapan kamu akan menikah?� Mie juga disajikan ketika merayakan pesta ulang tahun karena mie juga bisa berarti hidup sehat dan panjang umur. Bangsa Korea juga punya tradisi lama yaitu menyantap naengmyeon (mie soba dingin) yang dihidangkan dengan kaldu sapi dingin (pyeongyang naengmyeon) atau saus sambal pedas (hamheung naengmyeon). Hanjeongsik (Set Menu Hidangan Korea) Hanjeongsik atau dikenal sebagai set menu terdiri dari nasi, sup, dan tiga sampai lima lauk lainnya (sebagian besar adalah sayuran). Namun semenjak ekonomi nasional berkembang pesat, set menu makanan kini semakin mewah dengan menyajikan hingga sepuluh macam lauk, termasuk daging dan ikan. Tetapi nasi, sup dan kimchi tetap disediakan. Makanan tradisional korea banyak dijumpai di dua kota daerah barat daya Korea, yaitu kota Jeonju dan Gwangju.

17


Hanjeongsik (Set Menu Korea) Set makanan tradisional Korea ini biasanya terdiri dari nasi, sup, dan beberapa macam lauk. Hidangan sering dibagi ke dalam beberapa sub-kelompok yang sesuai dengan jumlah lauk, misalnya 3,5,7,9, dan 12.

Hidangan Kuil di Korea Kuil Buddha Korea selalu melestarikan tradisi masakan mereka yang dipenuhi dengan aneka sayuran, bahan makanan dan variasi resep untuk menambah asupan protein yang berguna bagi para biarawan dan biarawati supaya tetap sehat. Sajian Kuil kini sangat digemari oleh para vegetarian dan mereka yang mengikuti diet khusus karena alasan kesehatan. Minuman Beralkohol Ada banyak pilihan minuman beralkohol yang dikembangkan di berbagai daerah di Korea untuk memenuhi kebutuhan komunitas setempat terutama saat hari libur, festival, acara ritual, dan acara peringatan lainnya. Saat ini ada 300 minuman tradisional yang masih bertahan, seperti Munbaeju (miras buah pir) dan Songjeolju (miras batang pohon pinus) yang ada di Seoul; Sanseoung Soju (miras sulingan) di Gwangju, Gyeonggi-do; Hongju (miras merah) dan Leegangju

18


(sulingan) ada di Jeolla-do; Sogokju (arak) di Hansan, Chungcheongdo; Insamju (miras ginseng) di Geumsan; Gyodong Beopju (arak) dan Andong Soju (miras sulingan) di Gyeongju, Gyeongsangbuk-do; dan Okseonju (miras sulingan) di Hongcheon, Gangwon-do. Salah satu minuman beralkohol tradisional terpopuler di Korea adalah Makgeolli (arak beras tradisional) atau yang disebut juga dengan nama lain yaitu nongju (arak petani), takju (arak keruh) dan dongdongju (arak). Anggur ini dibuat melalui proses Hanjeongsik yakni kukusan beras, dan gandum dicampur dengan malt, lalu didiamkan hingga beragi. Minuman ini memiliki kandungan alkohol yang sedang yaitu, antara 6-7%. Minuman ini menarik perhatian para ahli anggur dan pemuda dari berbagai negara yang sadar akan kesehatan, sehingga sejumlah sekolah pembuatan anggur dibuka dan menghasilkan para sommelier yang terlatih. Minuman Korea lain yang tak kalah populer adalah Soju, yaitu minuman alkohol hasil sulingan dari ubi dan gandum yang ditambahkan dengan air dan bahan perisa. Kadungan alkoholnya beragam namun jauh lebih tinggi dari yang terdapat di Makgeolli. Soju biasa diminum orang Korea dan juga disukai bangsa lain. Makgeolli Minuman berakohol tradisional ini sangat populer di Korea dan dibuat dari campuran kukusan beras, barley, atau gandum dan biji-bijian yang difermentasikan.

19


Rumah (Hanok) Korea telah mengembangkan teknik arsitektural unik untuk membangun perumahan, yang diadaptasikan dengan lingkungan sekitarnya sehingga penghuni merasa lebih terlindung. Ciri khas dari Hanok (rumah tradisional Korea) terletak pada sistem penghangat pada lantai yang disebut Ondol. Ondol adalah “batu hangat� yang dikembangkan pada masa pra-sejarah. Ondol merupakan sistem yang dipasang di bawah lantai pada ruangan yang mengalirkan panas dari tungku perapian di dapur. Sistem ini juga dirancang untuk menghalau asap secara efektif melalui sekat-sekat di bawah lantai Hanok, rumah tradisional Korea Rumah kuno Yun Jeung, ahli Konfusiasme, hidup di jaman akhir Joseon (1392-1910), di Nonsan, Chungcheongnam-do, yang juga menamakan dirinya sebagai Myeongjae Gotaek.

20

yang dihubungkan ke cerobong asap. Unsur penting lain dari rumah tradisional Korea adalah maru (ruangan berlantai kayu) yang terletak di tengah rumah dan punya multi fungsi. Ruangan ini biasanya lebih besar dibandingkan ruangan lainnya. Karena berada di atas permukaan


Profesor Robert Fouser dan Hanok Profesor Robert Fouser, orang asing pertama yang direkrut oleh Universitas Nasional Seoul untuk mengajar di Fakultas Pendidikan Bahasa Korea, adalah pengagum rumah tradisional Korea (Hanok). Kecintaannya terhadap bahasa dan budaya Korea memiliki sejarah panjang sepanjang karirnya; termasuk membuka tempat kursus dan mengajar bahasa Korea di Universitas Kagoshima, Jepang (bersertifikat). Ia pernah tinggal di Hanok indah di Bukchon, pusat kota Seoul selama beberapa tahun sampai akhirnya pindah ke Soechon yang merupakan daerah bersejarah lainnya di ibukota Korea. Di sana ia menemukan hanok baru yang masih ditinggalinya hingga kini. Ia menyukai tidak hanya rumah tapi juga lingkungan sekitarnya dimana ada banyak gang sempit dan berbelok-belok di antara bangunan hanok dan juga alam di sekelilingnya. Baru-baru ini, ia menyerukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai hanok sebagai tempat tinggal dan pentingnya untuk tetap melestarikan dan menghidupkannya bagi generasi kini maupun mendatang.

21


Hanok, rumah tradisional Korea Seobaekdang, hunian utama marga Gyeongju Sohn di Desa Yangdong, kota Gyeongju, propinsi Gyeongsangbuk

tanah, udara dapat dengan bebas bersirkulasi di bawah lantai dan menyebabkan ruangan terasa lebih sejuk terutama di saat musim panas. Sistem yang inventif memadukan ondol dan maru yang membuat rumah tradisional Korea menjadi lebih nyaman bagi penghuninya, baik di musim dingin maupun musim panas yang ekstrem. Atap rumah yang khas dipakai adalah tegel keramik atau jerami. Warna atap biasanya abu-abu tua, tetapi ada juga yang memakai warna cerah. Seperti yang ada di kediaman resmi Presiden Korea, Cheongwadae, yang artinya “Rumah Biru�, karena atapnya yang berwarna biru. Sebagian besar rumah tradisional Korea terbuat dari kayu dan dapat bertahan lama jika dirawat dengan baik. Seperti Balai Geungnakjeoneun di area Kuil Bongjeongsa, Andong,

22


Gyeongsangbuk-do, yang didirikan sebelum tahun 1363, merupakan bagunan tertua di Korea dengan struktur orisinal yang masih utuh. Rumah yang dianggap ideal bagi orang korea adalah jika terletak dekat dengan sungai sehingga bisa memperoleh akses air dengan mudah. Rumah-rumah yang dibangun di lokasi seperti itu menciptakan hubungan harmonis dengan alam sekitar sehingga banyak disukai orang bahkan dari negara lain. Belakangan ini, lebih dari 60% populasi Korea tinggal di bangunan apartemen. Kebanyakan dari apartemen tersebut masih menggunakan sistem penghangat ruangan tradisional yaitu sistem Ondol, walaupun sudah menggunakan pipa-pipa air panas. Sistem ini juga masih diterapkan di bangunan rumah individual. Sistem pemanas ini mulai diekspor ke negara lain dengan berbagai variasi suhu.

Hari Raya dan Perayaan Lain-Lainnya Hari Raya Hingga pertengahan abad ke-20, Korea merupakan negara agraris. Kegiatan musimannya ditentukan oleh kalender lunar. Karena pertanian dianggap sebagai sumber nafkah utama, maka diciptakan aneka acara keagamaan seperti acara doa memohon panen dan makanan berlimpah, yang akhirnya berkembang menjadi acara perayaan warga dan festival. Tahun Baru Lunar (Seol atau Seollal) dirayakan dengan makanan tteokguk yaitu sup dimsum dengan kue beras. Santapan ini berarti umur seseorang bertambah setahun lebih tua. Perayaan ini juga berkaitan dengan acara Sebae (memberi hormat saat Imlek) di hadapan para orang tua. Setelah Sebae selesai, para orang tua akan memberikan hadiah uang kepada anak cucu mereka. 23


Perayaan musiman penting lainnya adalah Daeboreum (Bulan Purnama Besar) yang dirayakan pada setiap tanggal 15 Januari pada kalender bulan. Pada hari itu, warga menyantap hidangan spesial bernama ogokbap, yang terdiri dari lima jenis gandum disajikan dengan aneka sayuran matang. Mereka juga memainkan permainan yang bertujuan untuk menyatukan warga setempat dan menampilkan ritual memohon panen. Chuseok yang diadakan setiap tanggal 15 Agustus pada kalender bulan diisi dengan acara syukuran dengan mempersembahkan hasil panen dan buah kepada para arwah leluhur. Sama seperti Tahun Baru, Chuseok merupakan salah satu dari dua acara tahunan yang dijadikan sebagai ajang untuk berkumpul dengan keluarga. Perayaan (Upacara Syukuran) Orang tua Korea mengadakan pesta besar saat bayi mereka berumur seratus hari (baegil), dan berumur 1 tahun (dol). Keluarga, sanak saudara maupun teman ikut diundang. Pesta besar biasanya diisi dengan doa ritual untuk memohon kesehatan, sukses dan umur 1 2

1. Sebae (Memberi hormat saat Seollal) Korea memiliki tradisi panjang sebelum merayakan Seollal (sesuai kalender lunar) dengan dipenuhi acara sungkeman (Sebae) kepada para orang tua. 2. Chuseok dan Songpyeon Selama liburan pertengahan musim gugur Chuseok (15 Agustus pada kalender bulan), semua keluarga berkumpul dan membuat songpyeon (kue beras berbentuk bulan sabit)

24

panjang bagi sang bayi. Para tamu biasanya memberi hadiah berupa cincin emas. Acara pernikahan juga merupakan acara penting bagi keluarga di Korea. Sebelum abad ke-20, pasangan dijodohkan oleh orang tua mereka. Sedangkan sekarang, mereka memilih pasangan menurut kehendak hati mereka sendiri. Sedangkan dulu di jaman pra-modern, suami atau istri diberikan oleh orang tua atau dijodohkan setelah diperoleh data horoskop mereka yang dinamai Saju (Empat Pilar Takdir), yang ditentukan oleh jam dan tanggal kelahiran. Tradisi untuk menanyakan peramal mengenai peruntungan nasib di hari Tahun Baru dan saling bertukar data horoskop untuk masalah perjodohan, masih dilakukan oleh sebagian keluarga di Korea.


25


Dulu upacara pernikahan merupakan festival penting di pedesaan dimana semua warga hadir di pernikahan pasangan muda yang memakai gaun pengantin mewah dan hiasan di kepala yaitu ‘Sagwanmo’. Kini, meskipun upacara pernikahan cara Barat sudah sering dilakukan, ritual tradisi seperti Pyebaek (penghormatan kepada keluarga kedua mempelai seusai upacara pernikahan) dan Ibaji (suguhan yang dipersembahkan kedua mempelai kepada keluarga) masih dilaksanakan. Di Korea, bayi akan langsung dianggap berusia satu tahun begitu ia lahir dan 60 tahun ketika ia seharusnya berulang tahun yang ke59. Usia 60 memiliki makna kuat bagi orang Korea yang artinya pemenuhan siklus hidup enam puluh tahun. Seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun sangat dihormati karena dianggap cukup umur untuk mengalami semua prinsip surgawi dan duniawi. Saat ini usia rata-rata pria maupun wanita Korea mencapai 80 tahun atau lebih panjang dibandingkan jaman dulu, sehingga ulang tahun ke60 tidak dirayakan semeriah dulu lagi. Pernikahan Tradisional Upacara pernikahan tradisional Korea tdd. 3 bagian: Jeonallye, mempelai pria mengunjungi keluarga pengantin sambil membawa angsa terbuat dari kayu, Gyobaerye, kedua mempelai saling bersungkeman; dan Hapgeullye, kedua mempelai saling berbagi secangkir anggur. Foto memperlihatkan mempelai saling bersungkeman saat sesi Gyobaerye.

26


Pernikahan Tradisional Upacara pernikahan tradisional Korea tdd. 3 bagian: Jeonallye, mempelai pria mengunjungi keluarga pengantin sambil membawa angsa terbuat dari kayu, Gyobaerye, kedua mempelai saling bersungkeman; dan Hapgeullye, kedua mempelai saling berbagi secangkir anggur. Foto memperlihatkan mempelai saling bersungkeman saat sesi Gyobaerye. Hari Libur Nasional Di Korea terdapat lima hari libur nasional yang ditentukan oleh pemerintah: Hari Gerakan Kemerdekaan (Samiljeol, 1 Maret 1919) yang memperingati Gerakan 1 Maret. Samiljeol adalah salah satu gerakan rakyat pertama saat melawan pendudukan Jepang di Korea. Hari Konstitusi (Jeheonjeol, 17 Juli 1948) yang memperingati hari proklamasi Konstitusi Republik Korea. Hari Kemerdekaan (Gwangbokjeol, 15 Agustus 1945), merupakan hari kemerdekaan Korea dari kekuasaan Kekaisaran Jepang; Hari Pendirian Nasional yang ditandai dengan pendirian Gojoseon, negara bagian pertama Korea, pada tanggal 3 Oktober 2333 SM; dan Hari Bahasa (Hangeullal, 9 Oktober) yang memperingati penemuan dan peresmian sistem penulisan Korea di tahun 1446. Lima hari libur nasional ini merupakan hari libur resmi kecuali Hari Konstitusi. Hari Libur Umum Hari libur yang jatuh pada hari kerja diatur oleh hukum di Korea, termasuk Hari Tahun Baru, Seollal (atau Imlek yang dirayakan selama 3 hari), Chuseok (Perayaan Pertengahan Musim Gugur tanggal 15 Agustus, juga dirayakan selama 3 hari), Hari Ulang Tahun Buddha (8 April), Hari Anak (5 Mei), Hari Peringatan (6 Juni), 27


dan Hari Natal. Secara total ada lima belas hari libur umum di Korea. Kegiatan bisnis ditutup berdasarkan peraturan pemerintah dan para pekerja pun diliburkan, kecuali pada Hari Konstitusi.

Hari Libur di Korea

1 Januari

Hari Tahun Baru Seollal (Kalender bulan)

Hari pertama di tahun baru Hari pertama pada tahun kalender bulan. Menyantap semangkuk Tteokguk (sup irisan Tteok) yang menandakan pertambahan umur dan memberi salam hormat (Sebae) kepada orang yang lebih tua.

1 Maret

Hari Gerakan Kemerdekaan

Memperingati hari terjadinya perlawanan rakyat tanpa kekerasan terhadap kekuasaan penjajah Jepang pada tahun 1919

8 April

Hari Ulang Tahun Buddha (Kalender bulan)

Merayakan hari lahirnya Buddha Shakyamuni. Beragam acara peringatan di kuil Buddha di seluruh Korea. Pada hari Minggu sebelum hari ulang tahun Buddha, lampion berbentuk bunga teratai digantung di sepanjang jalan Jongno.

5 Mei

Hari Anak

Beragam acara perayaan dan kegiatan seru untuk anakanak yang diadakan di seluruh negeri.

6 Juni

Hari Pahlawan

Upacara Hari Pahlawan diadakan di Makam Nasional untuk menghormati dan memperingati pencapaian para pahlawan dan veteran perang.

15 Agustus

28

Memperingati hari kemerdekaan Korea tahun 1945 dari kekuasaan kolonial Jepang selama 35 tahun. Pemerintah Hari Kemerdekaan Republik Korea juga didirikan di tanggal yang sama tahun 1948.

15 Agustus

Chuseok (Kalender bulan)

Dikenal dengan beberapa nama lain yaitu Chuseok dan Hangawi. Festival musiman yang diadakan pada tanggal 15 Agustus pada kalender bulan ini merupakan ajang kumpul keluarga untuk mengikuti upacara penghormatan kepada para leluhur dan acara perayaan lainnya.

3 Oktober

Hari Pendirian Nasional

Memperingati berdirinya Gojoseon, negara pertama Korea yang dibangun oleh Dangun, tahun 2333 SM

9 Oktober

Hari Hangeul

M e m p e r i n ga t i p e n e m u a n d a n p e r e s m i a n Hunminjeongeum (Hangeul), yaitu sistem penulisan dalam bahasa Korea.

25 Desember

Hari Natal

Merayakan hari kelahiran Yesus Kristus yang diisi dengan beragam perayaan keagamaan seperti yang ada di negara barat dan dirayakan oleh seluruh bangsa Korea terlepas apapun agamanya.


Agama Korea merupakan negara dengan beragam agama mulai dari kepercayaan Shamanisme, Buddha, Konfusiusme, Kristen dan Islam. Semua agama tersebut hidup berdampingan secara damai. Karena keberagaman itu, pertumbuhan sosial di Korea Selatan menjadi beragam dan semua tradisi yang ada dianggap sebagai kekayaan budaya yang penting, bukan semata sebagai ritual penyembahan. Berdasarkan statistik pada tahun 2005, 53% penduduk Korea memiliki agama, sementara stastik pada tahun 2008 menunjukkan ada lebih dari 510 organisasi keagamaan. Diantara agama-agama tersebut, Buddha dan Konfusianisme punya pengaruh paling besar terhadap kehidupan rakyat Korea. Lebih dari separuh penduduknya tercatat sebagai penganut kedua agama tersebut. Sejak kehadirannya di Korea pada tahun 372, agama Buddha telah mendirikan puluhan ribu kuil di seluruh negeri dan sekarang penganutnya lebih banyak daripada penganut agama lain. Konfusianisme dipilih sebagai ideologi negara di era Dinasti Joseon (1392-1910) yang dipandang sebagai sistem etika daripada sebagai agama dan menekankan pentingnya kesetiaan, sikap berbakti, dan sifat kebaikan lainnya. Pengikut Konfusianisme juga melakukan pemujaan kepada para arwah leluhur yang dipercaya dapat memberi pengaruh kepada kehidupan keturunan mereka. Pengikut juga menentukan lokasi pemakaman yang menguntungkan bagi leluhur mereka. Akan tetapi, sekarang semakin banyak yang meninggalkan tradisi penguburan dan beralih ke kremasi. Katolik diperkenalkan di Korea melalui utusan-utusan Joseon setelah mengunjungi Beijing, China dan juga melalui pendetapendeta yang mengikuti mereka. Di awal kehadiran Katolik 29


Ragam Kehidupan Beragama Kini Korea menjadi negara yang semakin dipenuhi dengan beragam suku, budaya, dan agama. Warga Korea dapat dengan bebas menjalankan agamanya sesuai dengan pilihan dan kepercayaan yang dianut baik itu agama yang umum seperti Kristen, Buddha, Konfusius, dan Islam, maupun kepercayaan nenek moyang Korea seperti Buddha Won dan Cheongdogyo.

Roma di Korea, agama tersebut menghadapi penganiayaan berat, namun berhasil terus menyebarkan ajarannya di antara seluruh masyarakat Korea pada Dinasti Joseon. Korea menjadi negara yang memiliki orang Kristen suci (santo) terbanyak ke-4 di dunia. Mereka adalah misionaris yang meninggal karena membela agama (martir). Sedangkan aliran Protestan dibawa ke Korea pada akhir Dinasti Joseon oleh para misionaris asal Amerika Utara dan dengan cepat menarik banyak pengikut melalui pendidikan di sekolah dan layanan kesehatan. Bahkan, sekarang Protestan di Korea mengelola banyak lembaga pendidikan SMP dan SMA, akademi, perguruan tinggi, serta rumah sakit. Di Korea terdapat beberapa macam agama leluhur seperti Cheondogyo, Buddha Won, dan Daejonggyo yang meskipun

Persentase Penganut Agama

1

Buddha 43% 10.726

Protestan 34,5% 8.616

2005

2

1. Chungdong Gereja Metodist Pertama di Seoul Merupakan gereja Kristen Protestan Pertama di Korea 2. Festival Lampion Bunga Teratai Festival ini merayakan hari kelahiran Buddha Shakyamuni di setiap tanggal 8 April.

30

Lain-lain 1,9% 483

Katolik Roma 20,6% 5.146

” ‘ Lain-lain’ termasuk Konfusianisme, Buddha Won, Jeungsangyo, Cheongdogyo, Daejonggyo dan Islam. (Sumber: Statistik Korea)


31


32


mengalami perubahan jaman dan sejarah modern Korea, agamaagama tersebut masih aktif berjalan hingga sekarang dan penganutnya pun semakin bertambah. Cheondogyo dibentuk pada abad ke-19 berdasarkan ajaran timur (Donghak) dan memegang doktrin bahwa “Manusia adalah Surga�, yang memberikan

1 2

1. Interior Gereja Katedral Myeongdong, Seoul 2. Masjid Pusat Seoul di Itaewon, Seoul

pengaruh kuat atas proses modernisasi di Korea. Daejonggyo adalah agama yang memuja Dangun dan juga mempengaruhi kehidupan masyarakat serta memicu semangat nasionalisme Korea. Pada tahun 1955, muncul masyarakat Islam Korea dan Imam (pemuka agama Islam) berkebangsaan Korea pertama lalu diikuti dengan pembentukan Federasi Muslim Korea tahun 1967. Islam saat ini memiliki sekitar 60 tempat ibadah dan 100.000 penganut muslim Korea. Selain agama-agama besar, kepercayaan Shamanisme juga memainkan peran penting di kehidupan sehari-hari bangsa Korea yang menghubungkan mereka dengan dunia spritual dan memprediksi masa depan termasuk pernikahan dan usaha.

33


Masyarakat 사회


2

Korea Selatan – Ringkasan Pendidikan, Riset, dan Industri Sistem Ketanagakerjaan dan Kesejahteraan Transformasi menuju Masyarakat Multikultural


Rusia

Tiongkok Gunung Baekdusan

Gunung Myohyangsan

Pyeongyang Gunung Geumgangsan

Laut Timur

Gunung Seoraksan

Gaeseong Baengyeongdo Ganghwado

Seoul Ulleungdo

Incheon Gunung Taebaeksan

Laut Barat Daejeon

Gwangju

Busan

Se lat

Ulsan Jirisan

Ko re a

Daegu

Geojedo Skala

Legenda

Jindo

Garis Demarkasi

Ibukota Kota Gunung

Selat Jeju Hallasan Jejudo

36

Japan

Dokdo


2 Masyarakat 사회

Korea Selatan – Ringkasan Fitur Geografis dan Topografis Semenanjung Korea (Lintang Utara 33˚ - 43˚; Bujur Timur 24˚ - 132˚) terletak di tengah Asia Timur Laut, diapit oleh Tiongkok di sisi barat dan Jepang di sisi Timur. Semenanjung Korea menjulur sepanjang 950 km dan melintang sejauh 540 km dengan total luas 223.405 km2 dan besar wilayah yang dihuni seluas 100.283,9 km2 (2014). Ujung utara semenanjung bertemu dengan Benua Asia. Semenanjung Korea terdiri dari 70% pegunungan dan hanya terdiri dari 30% dataran. Gununggunung dengan tinggi lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut hanya ada 15% dan 65%-nya hanya setinggi kurang dari 500 m.

Ringkasan Tentang Korea Selatan Nama Negara: Republik Korea

Perbedaan Waktu: 9 jam lebih awal dari GMT

Ibukota: Seoul (sejak 1394)

Populasi: 51,33 juta (2014)

Lagu Kebangsaan: Aegukga

Sistem Politik: Demokrasi bebas, sistem Presidensial

Bendera Nasional: Taeguekgi

Presiden: Park Geun-hye (sejak 2013)

Bunga Nasional: Mugunghwa (Mawar Sharon)

Indikator Ekonomi (2014)

Bahasa: Korea; Hangeul

- GDP: 1.410 Juta Dollar AS

Luas Wilayah:

- GNI per Kapita: 28.180 Dollar AS

- 223.405 km2 (tmsk. Korea Utara)

- Tingkat Pertumbuhan GDP: 3,3%

- Korea Selatan, 100.283,9 km2 (2014)

- Mata uang: Won (1 Dollar AS=1.099,3 won; sistem kurs mengambang)

Letak Geografis: Semenanjung Korea (Lintang Selatan. 33˚ - 43˚; Bujur Timur. 124˚ - 132˚)

37


Rangkaian Pegunungan Taebaeksan membentuk tulang punggung semenanjung dan di bagian timur terdapat gunung yang menjulang lebih tinggi dibandingkan di bagian barat. Sungai, yang kecil maupun besar, berawal dari area pegunungan tinggi di bagian timur dan mengalir ke arah Laut Barat. Di selatan terdapat datarandataran yang cocok untuk ditanami gandum. Iklim di area pegunungan bagian timur mempengaruhi kehidupan masyarakat. Angin timur yang bertiup di daerah pegunungan memberikan efek Foehn yang menghasilkan angin hangat dan kering melawan arah angin di bagian barat pegunungan. Warga di daerah yang mengarah ke timur pegunungan mengalami kesulitan dalam hal transportasi disebabkan pembangunan di daerah tersebut masih kurang dibandingkan dengan di daerah barat. Namun, hal tersebut lebih menguntungkan warga setempat karena alamnya tidak terganggu dan banyak dipilih sebagai tujuan wisata. Laut Timur memiliki garis pantai relatif lurus dan rata, serta perbedaan tinggi dan rendah gelombang hanya sebesar 30 cm. Namun, perairan di sepanjang pesisir rata-rata punya kedalaman lebih dari 1.000 m. Berdasarkan hasil pengukuran sonar oleh Korea Hydrographic and Oceanographic Administration, bagian terdalam dari Laut Timur terletak di daerah utara Pulau Ulleungdo (kedalaman, 2.985 m). Sebaliknya, perairan sepanjang Laut Barat terbilang dangkal yang dapat membentuk gelombang lebar dan rata. Bagian terdalam dari Laut Barat terdapat di perairan sekitar Pulau Gageodo, Sinan-gun, Jeollanam-do (124 m). Naik turunnya gelombang menunjukkan perbedaan cukup besar yaitu 7-8 m. Pesisir Selatan memiliki garis pantai yang sangat menjorok. Sekitar 3.000 pulau kecil bertebaran di pesisir barat dan selatan Korea Selatan. Banyak pantai indah terdapat di sekitar semenanjung dan menyediakan fasilitas kelas dunia.

38


Perubahan Cuaca Sepanjang Tahun Semenanjung Korea termasuk zona sedang. Terdapat banyak perubahan iklim yang nyata di antara empat musim yang berbeda. Dibawah pengaruh iklim benua, perbedaan suhu di musim panas dan dingin sangat jauh. Musim panas terasa panas dan lembab sedangkan musim dingin terasa sangat dingin dan kering. Selama lebih dari tiga puluh tahun, suhu musim panas rata-rata antara 20,5-26,1 ËšC, dan suhu musim dingin sekitar -2,5-5,7 ËšC. Musim hujan terjadi menjelang akhir bulan Juni selama sebulan. Tingkat curah hujan selama setahun sekitar 60 s/d 70 persen dari rata-rata curah hujan tahunan atau sekitar 1.300 mm. Ketika musim penghujan usai, gelombang panas dimulai. Selama Agustus, yang merupakan bulan terpanas dalam 1 tahun, fenomena malam tropikal terjadi sehingga menyebabkan suhu luar biasa panas di saat malam hari yaitu sekitar 25 ËšC. Banyak orang Korea yang memanfaatkan musim ini untuk pergi berlibur. Selama puncak musim liburan, jumlah pengunjung ke pantaipantai terkenal seperti Haeundae di Busan, Gyeongpodae di Gangneung, dan Daecheon di Laut Barat, dapat mencapai lebih dari 1 juta orang. Saat musim dingin, orang-orang menikmati skating dan bermain ski. Ada banyak lereng untuk bermain ski di Gangwon-do. Salju yang turun di pegunungan Gangwon-do terkadang dapat mencapai ketebalan antara 50-60 cm dalam satu atau dua hari. Rata-rata suhu di siang hari di musim semi dan gugur stabil atau sekitar 1518 ËšC. Selama musim-musim ini, langit terlihat cerah dan cuacanya pun menyenangkan dan membuat orang untuk berkegiatan di luar atau melakukan perjalanan. Baru-baru ini, Semenanjung Korea memperlihatkan tanda-tanda perubahan menuju iklim subtropis akibat fenomena pemanasan 39


40


global. Saat musim panas, suhu menjadi lebih dari 35 ËšC. Di musim semi, bunga azalea dan forsythias berkembang lebih awal dari biasanya. Lebih dari 4-5 tahun terakhir ini telah dilaporkan bahwa banyak rekor baru dan luar biasa yang terjadi berkaitan dengan iklim. Desember 2010 lalu, gelombang dingin terjadi di semenanjung selama 39 hari dan bertahan s/d Januari di tahun berikutnya. Hujan salju hebat terjadi di Donghae dan Pohang yang merupakan suhu paling dingin selama 79 tahun terakhir. Juli 2011, hujan lebat terkonsentrasi di Seoul dan sekitarnya dan tercatat sebagai curah

1 2 3 4

Empat Musim di Korea 1. Musim Semi di Baraebong, Gunung Jirisan 2. Musim panas di Lembah Garibong, Gunung Seoraksan 3. Musim Gugur di Gunung Gayasan 4. Puncak Tertinggi Jeseokbong di Gunung Jirisan (Sumber: Taman Nasional Korea)

hujan tertinggi dalam sejarah meteorologi nasional. Menurut catatan observasi iklim selama 100 tahun terakhir, rata-rata suhu di Semenanjung Korea mengalami kenaikan sebesar 1,5 ËšC sejak seabad lalu. Baru 10 tahun yang lalu, terjadi cuaca dingin dan hangat silih berganti setiap tiga atau empat hari, namun pola tersebut berhenti. Garis batas Utara yang ditumbuhi pepohonan dan jenis tanaman seperti pohon apel dan teh hijau semakin meluas mengarah ke Utara. Keberadaan jenis ikan subtropis di sepanjang pesisir Semenanjung Korea menambah bukti adanya pemanasan global. Para peneliti kini mulai mengobservasi daerah terumbu karang di laut dekat Busan. Jumlah tumbuhan laut subtropis di laut dekat Pulau Jeju pun semakin bertambah. Penduduk Para Arkeolog memperkirakan bahwa banyak orang yang mulai menetap di Semanjung Korea sejak sekitar 700.000 SM atau pada zaman Paleolitik. Penduduk Korea Selatan pada tahun 2014 mencapai 51,33 juta jiwa dan 49,4%-nya tinggal di Seoul dan daerah sekitarnya. 41


Pemerintah melihat tingkat kelahiran yang rendah saat ini sebagai masalah serius. Tingkat kelahiran di Korea turun menjadi 1,08 per pasutri (2005) yang merupakan rekor terendah. Melalui upaya pemerintah, angka tersebut naik sedikit sebesar 1,19. Namun angka-angka kelahiran tersebut masih kurang dibandingkan rata-rata angka kelahiran global (1,71, tahun 2012). Sedangkan usia harapan hidup sekitar 81,3 tahun (2010) lebih panjang dibandingkan dengan rata-rata OECD yaitu 80,2 tahun. Mendekati akhir abad ke-19 dan sepanjang abad ke-20, banyak orang Korea yang meninggalkan negerinya. Cina, Rusia, dan Amerika Serikat merupakan negara-negara tujuan mereka. Namun di pertengahan abad ke-20, tujuan negara menjadi semakin beragam. Total jumlah orang Korea yang tinggal di luar negeri mencapai 7,01 juta (2013). Jumlah paling besar tersebar di Cina (2,57 juta), Amerika Serikat (2,09 juta), Jepang (0,89 juta) dan di negara-negara di Uni Eropa (0,61 juta). Sejak tahun 2011, jumlah populasi yang masuk melampaui jumlah yang keluar di tahun 2010. Jumlah warga asing yang pindah atau bekerja di Korea bertambah secara signifikan, terutama sejak tahun 2000. Menurut data Statistik Korea, ada sebanyak 407.000 warga asing yang datang ke Korea tahun 2014. Tujuan utama kedatangan mereka adalah untuk bekerja (41,4%), tinggal untuk jangka pendek (19,8%), tinggal untuk jangka panjang atau permanen (6,4%), berwisata (6,0%) dan untuk tujuan belajar atau sekolah (5,2%). Akhir-akhir ini, banyak warga asing yang datang dengan beragam tujuan, termasuk menikah dengan bangsa Korea. Bahasa dan Huruf Kebanyakan ahli bahasa memasukkan bahasa Korea ke dalam kelompok bahasa Altaic, meskipun ada sebagian yang mengatakan 42


bahwa bahasa Korea adalah bahasa tersendiri dan tidak bisa dikaitkan dengan bahasa lain. Bahasa ini memakai Hangeul, atau sistem penulisan yang diciptakan oleh Raja Sejong (1397-1450) semasa Dinasti Joseon. Sistem ini sangat dibanggakan karena efisien dan mudah dipelajari serta digunakan. Hangeul terdiri dari empat belas konsonan (ㄱ ㄴ ㄷ ㄹ ㅁ ㅂ ㅅ ㅇ ㅈ ㅊ ㅋ ㅌ ㅍ ㅎ) dan sepuluh huruf vokal (ㅏ ㅑ ㅓ ㅕ ㅗ ㅛ ㅜ ㅠ ㅡ ㅣ). Sistem penulisan ini dibuat secara ilmiah sehingga dapat mengekspresikan hampir semua bunyi yang dihasilkan oleh alam maupun manusia. Setiap tahun UNESCO menganugerahkan penghargaan Keaksaraan Raja Sejong kepada mereka yang berhasil memberantas buta aksara. Penyematan nama ‘Raja Sejong’ pada hadiah dapat diartikan sebagai penghargaan atas pencapaian besarnya dalam menciptakan Hangeul yang mudah dipelajari dan digunakan. Bendera Nasional (Taegeukgi) Bendera Nasional Korea Selatan tdd. warna merah dan biru dengan motif taegeuk di tengah dan empat trigram hitam di setiap sudut yang kontras dengan latar belakangnya yang berwarna putih.

Raja Agung Sejong Sejong adalah raja ke-4 di era Dinasti Joseon. Ia membuat banyak pencapaian di berbagai bidang seperti, sains, ekonomi, pertahanan, seni, dan budaya. Salah satu pencapaian besarnya adalah pembuatan Hangeul pada tahun 1444 yang merupakan sistem penulisan yang efisien dan ilmiah (Hunminjeongeum). Ia dikenang sebagai salah satu raja terhebat oleh bangsa Korea.

Latar warna putih melambangkan terang, kemurnian, dan karakter bangsa yang cinta damai. Motif taegeuk melambangkan yin dan yang (konsep bahwa semua yang terkandung di alam semesta, tercipta dan berkembang melalui interaksi yin dan yang). Empat trigram pada bendara melambangkan perubahan dan perkembangan yin dan yang. Berikut simbol dan artinya: (“

” simbol yin, sedangkan “ 43


Shanghai Expo 2010 Paviliun Korea Selatan dihiasi dengan konsonan dan vokal Hangeul

44


45


Simbol Nasional

Geon (Langit)

Gam (Air) Merah: Yang

Biru: Yin

Ri (Api)

Bunga Nasional: Mugunghwa (Mawar Sharon)

Gon (Tanah)

Bendera Nasional: Taegeukgi

Aegukga: “Lagu Patriot� (Lagu Kebangsaan) Komposisi: Ahn Eak-tai

Moderat

Hingga air Laut Timur kering dan Gunung Baekdusan aus,

Tuhan selalu menjaga dan melindungi bangsa kita; Bersoraklah untuk Korea

Sungai dan gunung yang indah sepanjang tiga ribu li berselimut mugunghwa.

Rakyat Korea yang hebat, tetaplah menjadi bangsa Korea sejati!

46


” simbol yang, bumi;

[geongwae] artinya surga;

[gamgwae] berarti air; dan

[gongwae] berarti

[igwae] yang artinya api.

Empat trigram yang mengelilingi taegeuk melambangkan kesatuan. Bendera nasional dengan motif taegeuk yang mana sering digunakan oleh nenek moyang bangsa Korea, mengekspresikan tujuan yang hendak dicapai oleh rakyat Korea yaitu, kreatifitas dan kemakmuran. Lagu Kebangsaan (Aegukga) Lagu kebangsaan Korea diciptakan pada tahun 1935 oleh Mr. Ahn Eak-tai. Ia menambahkan melodi pada lirik yang sudah ditulis pada awal 1900an. Lirik tersebut telah dipakai dengan memakai melodi lagu Auld Lang Syne sebagai lagu kebangsaan terdahulu. Diadopsi bersamaan dengan pembentukan pemerintah Republik Korea pada tanggal 15 Agustus 1948. Bunga Nasional (Mugunghwa) Mugunghwa (Mawar Sharon) dipandang sangat erat kaitannya dengan sifat khas bangsa Korea: tulus hati, peka, dan gigih. Sekitar tahun 1880an, bangsa Tiongkok menjuluki Korea sebagai “Negara Mugunghwa”. Kata mugunghwa sebenarnya berarti “bunga yang tak pernah layu”. Lagu kebangsaan Korea memasukkan lirik: “Tiga ribu li dari sungai dan pegunungan nan indah berselimutkan mugunghwa yang sedang mekar. Simbol pemerintah dan Majelis Nasional juga berbentuk mugunghwa. Sistem Politik Korea menerapkan sistem Presidensial dimana Presiden dipilih langsung memalui pemilu untuk masa jabatan lima tahun. Presiden 47


Korea sekarang, Presiden Park Geun-hye dipilih pada Desember 2012 lalu dan dilantik pada tanggal 25 Februari, 2013. Legislatif yang terdiri dari 300 anggota Majelis Nasional dengan masa jabatan 4 tahun; dan Yudikatif yang meliputi 14 anggota Mahkamah Agung bermasa jabatan enam tahun. Terdapat 17 pemerintah lokal regional dan 227 pemerintah lokal tingkat dasar. Kepala pemerintah lokal dan anggota dewan lokal masing-masing dipilih untuk masa jabatan empat tahun. Pemisahan Pada tahun 1948, kedua negara Korea terbelah dua menjadi Korsel dan Korut. Didefinisikan sebagai dua negara yang berbeda dibawah hukum international , Korea menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada September 1991. Namun, konstitusi Korea Selatan mengakui Korea Utara sebagai bagian dari Republik Korea.

Pendidikan, Riset, dan Industri Sistem Pendidikan Korea menganggap pendidikan sebagai hal yang sangat penting. Di dalam proses industrialisasi, sumber daya manusia menjadi faktor penting untuk mengatasi kekurangan kapital dan sumberdaya secara efektif. Semangat para orang tua menyangkut pendidikan anak telah menghasilkan banyak orang-orang berpendidikan tinggi sehingga membantu negara mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. Sistem dasar sekolah di Korea tdd. TK (1-3 tahun), SD (6 tahun), SMP (3 tahun), SMA (3 tahun), dan universitas. Ada juga pendidikan program diploma (2 atau 3 tahun) dan sarjana (S2/Master) dan Pasca-sarjana (PhD). Sejak tahun 2004, Korea Selatan menerapkan wajib belajar hingga tingkat SMA. Tahun 48


2013 lalu Pemerintah Korea juga mulai menanggung biaya penitipan anak untuk usia s/d 5 tahun. Daya Saing Pendidikan Tinggi Berkat sistem yang baik dan penghargaan tinggi terhadap pendidikan, Korea memiliki para ahli hampir di semua sektor. Universitas di Korea menghasilkan lulusan muda yang berbakat khususnya di bidang fisika dasar dan sektor utama lainnya seperti elektronik, teknik permesinan, manajemen bisnis, ekonomi, dan akunting. Banyak orang Korea berpendidikan yang mampu berbahasa Inggris atau berbahasa asing lainnya. Saat ini terdapat banyak pendidikan kejuruan di Korea bagi mereka yang ingin mempunyai ilmu dan kemampuan bidang khusus. Menurut lembaga Program Penilaian Pelajar Internasional OECD (PISA), para pelajar di Korea Selatan menunjukkan pencapaian akademis yang sangat tinggi terutama di pelajaran membaca, matematika, dan sains.

Jumlah Sekolah di Korea (2014) 8.826

5.934

3.186 2.326 1.209

Taman kanakkanak

Sekolah Dasar

Sekolah Sekolah Menengah Menengah Atas Pertama

166

139

Sekolah Khusus

Program Diploma

201 Universitas

Pasca Sarjana

Unit: Sekolah / Sumber: Kementrian Pendidikan

49


“Pendidikan Cara Korea menghasilkan popularitas seperti yang dicapai oleh K-Pop�. Presiden A.S. Barack Obama sering mengatakan bahwa kegigihan para orang tua di Korea untuk memperjuangkan pendidikan anak mereka dapat dijadikan contoh bagi orang tua di Amerika untuk lebih mengupayakan pendidikan pada anak. Presiden Obama juga mengkampanyekan inovasi untuk menyempurnakan edukasi bidang sains, kejuruan, teknik, dan matematika pada tahun 2009 dengan mencontoh model edukasi yang diterapkan di Korea Selatan. Sistem edukasi Korea yang paling berhasil diterapkan di Amerika Serikat yaitu Democracy Prep Charter School di New York. Sekolah ini terdiri dari 80% murid yang berasal dari Harlem, New York, dimana sangat tinggi tingkat kejahatan dan angka pemakaian narkobanya oleh golongan berpendapatan rendah. Kepala sekolah, Seth Andrew (34), pernah mengajar bahasa Inggris selama setahun di Kor-Sel. Menurutnya Korea yakin bahwa satu-satunya jalan keluar dari kemiskinan terletak pada pendidikan. Ia lalu menanamkan keyakinan kepada muridnya bahwa rasa hormat terhadap guru maupun pendidikan sangat penting, sama seperti yang dilakukan orang-orang Korea. Hasil dari upaya-upaya yang dilakukannya terlihat dalam enam tahun. Tahun 2010, sekolahnya terpilih sebagai yang terbaik di antara 125 sekolah charter di New York pada periode 2010-2011. “Saya yakin bahwa edukasi gaya Korea akan bisa menjadi populer seperti layaknya K-Pop�, jelas Seth Andrews.

Investasi Penelitian dan Pengembangan (R&D) Korea Selatan memiliki banyak warga yang berbakat yang terlibat dalam penelitian terdepan. Proyek berskala besar banyak dilakukan di lembaga pemerintahan, universitas dan juga perusahaan besar Korea tingkat dunia: mulai dari riset dasar untuk pengembangan Olimpiade Sains Internasional Murid-murid sekolah di Korea Selatan setiap tahun selalu mencetak nilai yang baik untuk perlombaan skala internasional tingkat SMP dan SMA dalam bidang matematika, fisika, kimia, biologi, astronomi, dan informatika.

teknologi maju dan inovasi produk komersial baru. Anggaran R&D dari pemerintah mendukung program-program di berbagai sektor seperti konvergensi kelas atas, sumber daya hijau, biosains, kesejahteraan, dan suku cadang mesin. Ada 12,4 dari 1.000 orang yang bekerja sebagai periset di tahun 2012, atau sekitar lebih dari 401.724 orang dan kegiatan mereka tersebut menghasilkan berbagai produk aplikasi paten baik untuk dalam negeri maupun keluar negeri.

50


Masyarakat Informasi Canggih Korea Selatan merupakan pusat teknologi komunikasi dan informasi (ICT). Korea Selatan adalah sebuah negara yang penuh dengan dinamika. Korea Selatan juga menjadi negara pertama di dunia yang mengomersialkan teknologi CDMA dan WiBro serta yang membangun jaringan nasional berbasis teknologi-teknologi tersebut di tahun 2011. Korsel juga menciptakan Digital Multimedia Broadcasting (DMB) yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakatnya sehari-hari dan juga membuat jaringan komunikasi nasional 4G Long Term Evolution (LTE). Teknologi dan informasi canggih tersebut telah membawa perubahan di berbagai sektor sosial termasuk inovasi dalam administrasi pemerintah. Dengan bantuan teknologi maju, prosedur seperti pencatatan kelahiran bayi, pindah rumah atau kematian seseorang dapat ditangani dengan lebih efisien. Dibawah layanan jaringan sosial atau Social Networking Service (SNS), masyarakat kini menggunakan sistem komunikasi interaktif untuk bertukar informasi yang bermanfaat atau menyampaikan keluhan kepada pemerintah. Korsel pernah mengekspor teknologi e-government senilai 873,18 juta dollar AS antara 2002 dan 2012.

Ruang Baca Digital di Perpustakaan Nasional Korea Merupakan ruangan dimana pengunjung dapat mengakses dan memanfaatkan data digital dan melakukan kegiatan seperti media editing, pendokumentasian dan riset.

51


Setiap dua tahun sekali, e-government dievaluasi oleh PBB dan Korsel menduduki peringkat ke-1 di atas 193 negara lainnya untuk nilai keseluruhan dalam hal instrastruktur informasi/komunikasi, sumber daya manusia serta partisipasi masyarakat secara online pada 2010 dan 2012. Layanan Jaringan Sosial Layanan ini diterapkan oleh medsos seperti Twitter, Cyworld, dan Facebook, yang didesain untuk membantu masyarakat membangun jalinan kerjasama atau hubungan yang solid dengan teman, kolega dan kenalan lainnya.

Dengan adanya peningkatan infrastruktur komunikasi dan angka alat komunikasi mobile, masyarakat dapat melakukan komunikasi real-time dan bertukar informasi dengan masyarakat dari seluruh dunia. Layananan Jaringan Sosial seperti Twitter dan Facebook membawa perubahan besar pada masyarakat. Terutama SNS Kakao Talk (pesan instan mobile global) yang dikembangkan di Korea pada tahun 2010 lalu dan telah menarik banyak perhatian. Kakao Talk mencapai 100 juta pengguna secara global dan dimanfaatkan sebagian besar oleh telepon selular pintar rakyat Korsel. Pop Cast, bentuk lain dari SNS, telah membangun ruang baru di dalam sektor komunikasi (broadcasting). Kini SNS bahkan memberikan pengaruh dalam hal politik melalui pembentukan opini publik sebagai tambahan fungsinya sebagai pengantar informasi atau hiburan.

Sistem Informasi Biro Administrasi Teknologi informasi/ komunikasi membantu biro administrasi menjalankan tugas mereka secara lebih efisien dengan menyediakan layanan informasi yang berkaitan dengan sektor individual seperti customs clearance, paten, anggaran akuntansi, penanggulangan bencana, kontrol imigrasi, klasifikasi surat, melayani keluhan publik, ketenagakerjaan, transportasi, pencatatan penghuni tempat tinggal, dll.

Survei E-Government Lembaga PBB Kategori Indeks Perkembangan E-government Layanan online Informasi/komunikasi

Infrastruktur Dana relevan Indeks partisipasi online

2005

2008

2010

2012

2014

Ke-5

Ke-6

Pertama

Pertama

Pertama

0,97 (ke-4)

0,82 (ke-6)

1,00 (ke-1)

1,00 (ke-1)

0,97 (ke-3)

0,67 (ke-9) 0,69 (ke-10) 0,64 (ke-13) 0,83 (ke-7)

0,93 (ke-2)

0,98 (ke-10) 0,98 (ke-7) Ke-4

Ke-2

0,99 (ke-7)

0,94 (ke-6)

0,92 (ke-6)

Pertama

Pertama

Pertama

[Sumber: UN DESA]

52


Perubahan dan Visi Korea Selatan mengalami perubahan sangat cepat untuk menjadi negara dengan masyarakatnya yang berbasis pengetahuan. Sumber daya manusia dianggap sebagai elemen terpenting di dalam sebuah masyarakat dan sebagai sumber utama untuk daya saing nasional. Di Korea Selatan, pengembangan produk budaya kreatif berkualitas baik sebagai hasil perpaduan sumber daya manusia dan sumber budaya dipandang sebagai sektor industri yang memainkan peran terdepan di abad ke-21 ini. Contoh produk budaya yang dihasilkan termasuk K-Pop, Drama TV seperti Dae Jang Geum dan animasi TV untuk anak ( Pororo). Menurut Program Pembangunan PBB (UNDP), indeks pertumbuhan manusia atau Human Development Index (HDI) mengalami kenaikan akibat pertumbuhan investasi dan perkembangan sumber daya manusia yang merupakan pemegang kunci di sektor industri kreatif. HDI adalah gabungan statistik harapan hidup, pendidikan dan indeks pendapatan yang digunakan untuk mengurutkan negara-negara ke dalam empat tingkat pertumbuhan manusia.

Pororo, tokoh animasi nasional yang dijadikan teladan bagi anak-anak, memainkan peran penting di dalam pengembangan industri budaya. Tokoh animasi diperkenalkan melalui berbagai produk animasi yang bersifat edukatif.

53


Empat Jaminan Sosial Individu terkait, bisnis, dan pemerintah saling menanggung beban asuransi premium untuk keempat jaminan sosial.

Sistem Ketanagakerjaan dan Kesejahteraan Sistem Jaminan Sosial Korea Selatan menerapkan sistem ketenagakerjaan dan kesejahteraan mengikuti peraturan internasional. Tiga hak dasar pekerja juga dijamin. Hak-hak dasar pejabat negara sebagai pekerja juga dijamin meskipun beberapa hak atas tindakan bersama dibatasi. Pada era 80an, Korsel menerapkan sistem pengupahan minimum sebagai upaya untuk meningkatkan hak para pekerja. Negara juga memberlakukan Undang-undang tentang Pemberian Kesempatan Kerja yang sama dan sistem yang membantu bagi mereka penyandang cacat. Korsel menerapkan juga sistem jaminan sosial terhadap ancaman seperti bencana, wabah penyakit, kehilangan pekerjaan dan kematian. Para pekerja juga memiliki Asuransi Kecelakaan Kerja untuk menjamin mereka jika mengalami kecelakaan di tempat kerja, sakit, atau kematian. Semua masyarakat Korea diwajibkan untuk memiliki Asuransi Kesehatan. Pada Juni 2014, 50,14 juta penduduk (termasuk warga asing), atau 98,5% dari total populasi menerima keuntungan dari fasilitas asuransi kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah. Sistem asuransi kesehatan Korea merupakan model contoh yang menyediakan layanan medis berkualitas tinggi namun berharga rendah. Para pekerja wajib memiliki Asuransi Kerja. Ketika seseorang di-PHK, maka ia berhak atas setengah dari gajinya selama waktu tertentu dan pelatihan pindah kerja. Para pekerja juga mendapat jaminan dana pensiun dan rencana pensiun nasional. Semua masyarakat Korea wajib memiliki empat jaminan sosial (spt.: Asuransi kecelakaan kerja, kesehatan, dan pensiun). Untuk hal pembayaran asuransi premium, pekerja dan pemerintah sama-sama

54


menanggung biayanya. Mereka membayar biaya sesuai pendapatan sehingga mendatangkan redistribusi. Tujuan dari sistem kesejahteraan sosial nasional yaitu menjamin kehidupan seseorang sejak ia lahir hingga akhir hidupnya. Pekerja yang tengah mengandung berhak mendapatkan 90 hari cuti melahirkan dan 60 hari upah selama cuti. Ia juga berhak mengambil cuti satu tahun untuk mengurus anak dan menerima sebagian dari gajinya. Tahun 2013 lalu, pemerintah Korsel juga sudah mulai membiayai tunjangan pengurusan anak kepada para orang tua yang punya anak umur balita atau dibawah. Dengan adanya peningkatan jumlah warga senior, kesejahteraan untuk mereka dipandang sebagai masalah sosial yang penting. Negara menerapkan asuransi perawatan jangka panjang untuk para manula dan sistem dasar pensiun usia lanjut. Status Kaum Wanita Samguk yusa (Memorabilia Tiga Kerajaan) disusun oleh pendeta Buddha Iryeon pada 1281 yang berisi tentang mitos menarik mengenai lahirnya wanita Korea pertama. Buku itu mengatakan bahwa seekor beruang menjelma menjadi seorang wanita pertama Korea setelah memenuhi tugas sulit atas perintah seorang dewa, yaitu bertahan selama 21 hari hanya dengan makan Mugwort dan bawang putih dan tidak boleh terpapar matahari sama sekali. Wanita itu akhirnya menikah dengan Hwanung, anak dewa, dan melahirkan seorang putra bernama Dangun yang merupakan bapak leluhur bangsa Korea. Ini merupakan mitos asal usul Korea yang menggambarkan ciri khas wanita Korea yaitu penyabar dan perasa. Pada abad ke-1 SM, seorang pahlawan wanita Soseono memainkan peran penting di dalam pembentukan kerajaan Goguryeo dan Baekje. Pada awal abad ke-7, Ratu Seondeok dari Silla telah meraih berbagai pencapaian seperti menyejahterakan 55


kehidupan rakyatnya terutama rakyat miskin dan membangun Observatorium Cheomseongdae serta pagoda sembilan tingkat di Kuil Hwangnyongsa. Pada awal abad ke-10, Ratu Sinhye, permaisuri Raja Taejo dari Goryeo, dikenal sebagai ratu yang aktif turut serta membantu Raja untuk membentuk kebijakan-kebijakan nasional yang penting. Sin Saimdang dari Joseon, yang hidup di awal abad ke-16, dipandang sebagai seorang ibu yang bijaksana dan istri teladan. Potret dirinya dijadikan gambar utama pada uang kertas 50.000 won. Yu Gwan-sun wafat pada usia 18 tahun akibat disiksa oleh polisi Jepang pada saat dipenjara. Ia ditahan akibat keikutsertaannya di dalam gerakan kemerdekaan pada Maret 1919. Yu Gwan-sun dipandang sebagai salah satu pahlawan besar di Korea. Warga asing yang pernah mengunjungi Korea menjelang akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 menulis bahwa wanita Korea punya status sosial lebih tinggi dibandingkan dengan sesama wanita yang ada di negara-negara tetangganya seperti Jepang dan Tiongkok. Pada tahun 2001, Korea Selatan menjadi negara pertama yang membentuk Kementrian Kesetaraan Gender yang kemudian berubah menjadi Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga. Pada tahun 2013, Park Geun-hye menjadi Presiden wanita pertama Korea sejak 65 tahun berdirinya negara.

Transformasi menuju Masyarakat Multibudaya Korea Selatan secara budaya telah lama memiliki masyarakat bersifat homogen, namun jumlah pekerja migran dan mahasiswa luar negeri bertambah cepat sejak akhir abad 20. Tahun 2014 lalu, warga asing di Korea berjumlah total 1,57 juta jiwa. Warga asing yang menikah dengan warga Korea meningkat menjadi 240.000 orang. Sedangkan jumlah pekerja migran di Korea mencapai 56


850.000 orang, membuat Korea menjadi negara yang memiliki masyarakat multibudaya. Etnik Korea berkewarganegaraan Tiongkok merupakan warga asing terbanyak yang tinggal di Korea. Baru-baru ini, jumlah perkawinan multibudaya meningkat tajam sebesar 230.000 yang terdiri dari pernikahan antara bangsa Korea dengan bangsa lain. Pemerintah Korsel telah meresmikan lembaga yang dikhususkan untuk membantu kegiatan sosial warga asing dan memberlakukan undang-undang tentang Dukungan Terhadap Keluarga Multibudaya. Dibawah undang-undang tersebut, pusat dukungan terhadap keluarga multi-budaya (www.liveinkorea.kr) telah dibuka di 200 tempat tersebar di seluruh negeri dengan memberikan layanan antara lain: sesi pendidikan bahasa Korea yang dirancang untuk membantu warga asing beradaptasi dengan kehidupan di Korea, konseling psikologi, acara hari raya negara lain dan kesempatan mencari kerja. Pemerintah Korsel mengambil berbagai langkah untuk mengakui budaya luar dan berupaya untuk menghidari masalah sosial yang dapat terjadi akibat arus masuk budaya asing. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu menjadikan pedesaan multibudaya sebagai daerah tujuan wisata. Kota pecinan di Seollin-dong, Icheon mungkin merupakan contoh yang paling mewakili budaya asing yang unik di Korea. Sejarah tempat ini berawal ketika etnis Tiongkok menetap di daerah tersebut pada akhir abad 19, dimana letaknya secara geografis amat berdekatan dengan negara Tiongkok. Sekarang, daerah tersebut berfungsi sebagai basis pertukaran antara Korsel dengan Tiongkok dan muncul sebagai tempat tujuan wisata baru bagi para penggemar sejarah dan budaya. 57


Warga berkebangsaan asing di Korea Selatan

Lain-lain (21,1%) Filipina (4,1%)

2014 Amerika (4,5%)

Tiongkok (tmsk yang berketurunan Korea) (53,7%)

Asia Selatan (4,8%) Vietnam (11,8%)

(Sumber: Kementerian Administrasi Negara dan Urusan Dalam Negeri)

Di Wongok-dong, Danwo-gu, Ansan, Gyeonggi-do, terdapat Zona Multibudaya Khusus. Warga dari Tiongkok, India, dan Pakistan dapat membeli barang-barang asal negara mereka di zona ini. Terdapat juga desa Jepang di Inchon-dong, Yongsan-gu, Seoul; Desa Muslim yang dekat dengan masjid di Itaewon-dong, Yongsangu, Seoul; Desa Perancis (Desa Seorae) di Banpo-dong, Gangnamgu, Seoul; kampung Vietnam di Wangsimni, Seoul; dan kampung Nepal di Changsin-dong, Seoul. Jasmine Lee, seorang Filipina turunan Korea yang saat ini bekerja sebagai anggota Majelis Nasional ke-19 Komite Kesetaraan Gender dan Keluarga (Mei 2012-Mei 2016), dikenal dengan upayanya untuk melindungi kesejahteraan dan memajukan hak masyarakat multibudaya. Sejak November 2013 lalu, sebanyak 56 warga Korea kelahiran luar negeri dari 13 negara bekerja sebagai pejabat negara di pemerintah pusat maupun lokal. Warga Korea keturunan Tiongkok, Kim Mi-hwa adalah salah satunya yang bekerja di pemerintahan 58


kota Changwon. Ada juga selebriti Korea keturunan asing yang sering tampil di TV lokal, antara lain Robert Holley (Korea-Amerika) dan Sam Hammington (keturunan Australia). Semua itu terjadi sebagai hasil dari integrasi baik dengan warga Korsel sejak awal kedatangan. Multikulturalisme ini membawa banyak keuntungan diantaranya adalah hubungan ragam budaya yang harmonis ini akan terus berkembang.

59


Budaya λ¬Έν


3

Warisan UNESCO di Korea Seni Tradisional Hallyu (Gelombang Korea)


3 Budaya λ¬Έν

Sejak awal pendudukan di Semenanjung Korea dan Tenggara Manchuria sepanjang era pra-sejarah, bangsa Korea telah mengembangkan budaya yang khas, artistik dan unik. Kondisi geografis semenanjung Korea memberikan kesempatan bagi warganya untuk menerima budaya kontinental dan maritim maupun sumber daya berlimpah sehingga mereka dapat membentuk budaya dan nilai unik yang berguna bagi kemanusiaan, baik di waktu dulu maupun sekarang.

62


Peninggalan budaya Korea yang meliputi musik, seni, sastra, tarian, arsitektur, busana, dan makanan, merupakan perpaduan tradisi dan modernitas yang menarik sehingga dikagumi oleh banyak negara di dunia. Kini, seni dan budaya Korea menarik banyak pengagum dari seluruh dunia. Pencapaian budaya dan seni selama berabad-abad kini membawa para pemuda berbakat untuk bersaing di kompetisi bergengsi musik dan tarian, sedangkan karya-karya sastranya banyak yang diterjemahkan ke banyak bahasa di dunia. Baru-baru ini, para artis pop Korea juga telah menarik banyak penggemar dari seluruh dunia. Kesuksesan spektakular yang pernah dicapai salah satunya oleh Psy’s dengan hits mendunianya, Gangnam Style. Kekayaan budaya Korea yang dapat dinikmati saat ini tak mungkin terjadi jika tidak ada seni dan budaya tradisional yang dikembangkan oleh bangsa Korea sejak dulu yang mana memiliki

Daerah Bersejarah Gyeongju Gyeongju dahulu adalah ibukota Silla selama satu milenia. Kota ini masih menyimpan kekayaan peninggalan arkeologis dari Kerajaan yang akhirnya sering dijuluki sebagai “museum tanpa tembok atau atap�. Foto menunjukkan gundukan makam yang terletak di dalam kota.

63


sifat peka dan ketekunan serta kepekaan artistik yang sudah ditempa selama sejarah panjang di negeri itu. Daya peka artistik unik yang tercemin dalam aneka benda bersejarah dan lukisan pada tembok makam era Tiga Kerajaan menjadi semakin kaya dan menonjol seiring perkembangan Korea melalui masa-masa Kesatuan Silla (676-935), Goryeo (918-1392) dan Joseon (1392-1910). Daya peka estetika ini telah diturunkan ke generasi berikutnya hingga sampai ke para artis Korea, bahkan masyarakat biasa di jaman sekarang ini. Korea melestarikan warisan kekayaan budaya tak ternilai dan diantaranya telah dimasukkan ke dalam daftar peninggalan manusia yang dilindungi oleh UNESCO. Saat ini ada 40 benda peninggalan yang dicatat sebagai Situs Warisan Mahakarya Dunia Tak Ternilai Dalam Seni Bertutur dan telah dimasukkan ke dalam warisan catatan dunia UNESCO atau Memory of the World Register.

Warisan UNESCO di Korea Situs Warisan Dunia Istana Changdeokgung Istana Changdeokgung yang berlokasi di Waryong-dong, Jongno-gu, Seoul, merupakan satu dari lima Istana Kerajaan era Joseon (13921910) dan masih memiliki struktur orisinil serta utuh. Dibangun pada tahun 1405 sebagai Villa Kerajaan namun berubah menjadi Hunian Resmi Kerajaan Dinasti Jeseon setelah Gyeongbokgung, istana utama yang hangus terbakar di tahun 1592 atau ketika pendudukan Jepang di Korea. Posisi bergengsi yang dipegangnya bertahan sampai tahun 1867 ketika Gyeongbokgung dipugar dan dikembalikan ke status aslinya. Changdeokgung tercatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1997. Meskipun didirikan pada Era Joseon, Changdeokgung memperlihatkan jejak dari pengaruh tradisi arsitektural Goryeo 64


seperti lokasinya yang terletak di kaki gunung. Istana-istana kerajaan secara khas dibangun menurut rencana tata letak yang menonjolkan martabat dan kuasa penghuninya. Akan tetapi, denah dari Changdeokgung direncanakan untuk menyoroti karakter geografis tepi Gunung Bugaksan. Bangunan asli istana dipertahankan tetap utuh, termasuk Pintu Gerbang Donhwamun atau pintu utama, Balai Injeongjeon, Balai Seonjeongjeon dan taman tradisional indah di samping bagunan utama. Istana juga tdd. Nakseonjae, sebuah kompleks bangunan tradisional menawan yang didirikan pada abad pertengahan ke-19 sebagai tempat tinggal bagi anggota keluarga kerajaan. Kuil Jongmyo Jongmyo terletak di Hunjeong-dong, Seoul dan merupakan kuis kerajaan kuno di jaman Dinasti Joseon (1392-1910). Dibangun sebagai rumah dari delapan puluh tiga tablet arwah tdd. arwah Raja Joseon, Ratu Permaisuri dan leluhur langsung pendiri dinasti tersebut yang secara anumerta memperoleh gelar kerajaan. Joseon

Balai Injeongjeon di Istana Changdeokgung Balai Istana tersebut dahulu digunakan untuk acara-acara kenegaraan seperti Penobatan Raja, pesta tamu kerajaan dan penerimaan rombongan tamu luar negeri.

65


didirikan berdasarkan paham Konfusiusme, karena para penguasa menganggap ajaran Konfusianisme penting untuk dilaksanakan dan dapat menyucikan tempat-tempat dimana para arwah leluhur diabadikan di dalam tablet memorial. Dua bangunan utama di area Kuil Kerajaan, Balai Jeongjeon dan Yeongyeongjeon memperlihatkan garis simetri yang rapi. Terdapat perbedaan tinggi pada panggung, pada lis maupun atap dan perbedaan ketebalan pada tiang yang disesuaikan dengan status mereka. Fitur asli keseluruhan kuil masih bertahan termasuk dua balai kuil yang memperlihatkan arsitektur unik gaya abad ke16. Ritual musiman yang memperingati kehidupan dan pencapaian leluhur kerajaan Joseon masih dijalankan di kuil.

Kuil Jongmyo Merupakan kuil Konfusianisme pusat pada masa dinasti Joseon yang menjadi rumah dari tablet arwah Raja-raja Joseon dan para permaisuri mereka.

66

Benteng Hwaseong di Suwon Berlokasi di Jangan-gu Suwon-si, di Gyeonggi do, benteng Hwaseong merupakan benteng besar yang tdd. tembok sepanjang 5,7 km dan dibangun pada tahun 1796 atau pada era kekuasaan Raja Jeongjo (1776-1800), Dinasti Joseon. Pembangunan benteng


ini dimulai setelah Raja memindahkan makam ayahnya, Putra Mahkota Sado, dari Yangju, Gyeonggi-do ke lokasi yang sekarang berada dekat dengan benteng. Pendirian benteng dan bangunan terkait lainnya menggunakan peralatan yang secara ilmiah dikembangkan oleh pemikir dan penulis Konfusius terkenal, Jeong Yak yong (1762-1836), seperti Geojunggi (sejenis crane) dan Nongno (katrol) yang dipakai untuk mengangkat material bangunan berat seperti batu. Kuil Seokguram Grotto dan Bulguksa Seokguram berada di tengah lereng Gunung Tohamsan di Geongju, Gyeongsangbuk-do dan merupakan tempat pertapaan Buddha dengan gua berbatu artifisial yang dibangun pada tahun 774 Kuil ini juga berfungsi sebagai balai dharma. Balai tersebut menjadi pusat letak sosok Buddha dikelilingi ukiran sosok pelindung dan para pengikutnya yang dipandang sabagai mahakarya. Gua tersebut menghadap ke arah timur dan didesain agar Buddha utama disinari sinar matahari yang terbit dari Laut Timur tepat di atas kepalanya. Gua ini diselesaikan di tahun yang sama, bersamaan dengan pembangunan Goa Seokguram, Kuil Bulguksa yang tdd. ruang doa dan berbagai monumen seperti dua pagoda terbuat dari batu; Dabotap dan Seokgatap, yang berdiri menghadap halaman depan ruang doa utama kuil Daengjeon. Kedua pagoda dikenal sebagai pagoda Silla terbaik yang masih bertahan. Pagoda pertama dikagumi akan pahatannya yang detail dan pagoda ke-dua karena strukturnya yang simpel. Dabotap atau Pagoda Harta Berlimpah punya struktur khas dan unik yang dibuat dari pahatan batu granit. Pagoda ini juga dipakai sebagai gambar utama pada uang logam 10 won. Sebaliknya, Seokgatap atau Pagoda Shakyamuni lebih dikenal dengan struktur yang sederhana dan menampilkan garis simetri halus dan 67


68


seimbang. Pagoda ini sekarang dijadikan sebagai pola dasar untuk pembangunan pagoda bertingkat tiga di seluruh Korea. Peninggalan lain yang ada di sekitar kuil adalah dua jembatan yang terbuat dari batu yaitu, Cheonggungyo (Jembatan Awan Biru) dan Baegungyo (Jembatan Awan Putih), yang terhubungkan dengan Daeunjeon atau balai dharma utama pada kuil. Jembatan-jembatan tersebut melambangkan perjalanan yang harus ditempuh oleh setiap Buddha untuk mencapai Pulau Kebahagian yang Sejati. Makam Kerajaan Dinasti Joseon Dinasti Joseon (1392-1910) meninggalkan empat puluh empat makam Raja maupun Permaisuri yang sebagain besar berlokasi di dalam atau sekitar area ibukota, termasuk kota Guri, Goyang dan Namyangju di Gyeonggi-do. Beberapa diantaranya disusun ke dalam kelompok kecil di daerah Donggureung, Seooreung, Seosamneung dan Hongyureung. Empat puluh makam itu dicatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

1 2 3

4

1. Benteng Hwaseong di Suwon Benteng abad ke-18 ini dibangun memakai pengetahuan dan teknologi yang dianggap terdepan oleh dunia Barat maupun Timur pada zaman itu. 2. Kuil Bulguksa Kuil Silla yang didirikan pada abad ke-6 ini dikenal sebagai contoh terbaik doktrin Buddha di dunia. (Foto: Jembatan Cheonggungyo dan Baegungyo di Kuil Bulguksa) 3, 4. Goa Seokguram Patung Buddha utama duduk di atas kelopak bunga teratai dan diletakkan di tengahtengah gua.

Makam Kerajaan Joseon sangat dipandang sebagai warisan budaya benda yang mencerminkan nilai-nilai dari ajaran Konfusianisme dan tradisi feng shui yang dipengang teguh oleh bangsa Korea. Peninggalan bersejarah ini juga sangat dijaga kondisi aslinya yang sudah berusia sekitar enam ratus tahun. Perpustakaan Janggyeongpanjeon di Kuil Haeinsa, Hapcheon Balok Kayu Kitab Tripitaka Koreana yang dibuat pada era Goryeo (918-1392), ditempatkan di dua perpustakaan yang secara khusus dibangun untuk menyimpan kitab suci pada tahun 1448 di Kuil Haeinsa. Perpustakaan ini merupakan bangunan peninggalan tertua di area kuil dan didirikan dengan metode ilmiah dan efektif untuk mengatur ventilasi udara dan kelembaban udara sehingga aman untuk menyimpan balok kayu yang sudah tua. 69


Perpustakaan dibangun saling bersebelahan di titik daerah

1 2 3

tertinggi (700 m di atas permukaan laut) di dalam area Kuil

1. Donggureung Kompleks Makam Kerajaan yang terdiri dari sembilan Raja Joseon dan tujuh belas Permaisuri maupun Selir. .

Haeinsa yang terletak di tengah-tengah lereng Gunung Gayasan.

2. Yeongneung Makam Raja Sejong dan Permaisuri Soheon

dengan ukuran yang beragam diatur dalam barisan atas dan bawah

3. Mongneung Makam raja Seonjo dan Permaisuri Uiin dan Ratu Inmok

Perpustakaan ini dianggap istimewa karena desainnya yang unik yaitu mempunyai ventilasi udara alami yang efektif dengan cara memanfaatkan hembusan angin dari bukit Gayasan. Kisi-kisi jendela baik pada dinding depan maupun samping pada perpustakaan sehingga dapat memperoleh aliran udara dari arah bukit secara optimal. Jendela terali yang dirancang untuk mengatur aliran udara sehingga dapat menjaga suhu yang tepat, menunjukkan teknik arsitektur ilmiah yang sangat prima. Begitu juga dengan lantai yang dibuat dengan menempelkan lapisan arang, tanah liat, pasir, garam, dan kapur yang juga dapat membantu mengatur kelembaban pada ruangan.

Prajurit Batu, Penjaga Makam Kerajaan Setiap makam raja Joseon tdd. satu atau lebih gundukan setengah bundar dilindungi bebatuan secara rapi dan batu figur domba dan harimau yang masing-masing melambangkan kelembutan dan keganasan. Pada bagian depan makam terdapat meja batu persegi empat yang dulu dipakai untuk memberi kurban persembahan kepada arwah raja. Dan juga terdapat pilar batu tinggi berbentuk oktagonal untuk mendapatkan pandangan dari kedua sisi dan juga dari kejauhan. Sebuah lentera batu diletakkan di depan patung-patung hewan dan di tiga sisi (timur, barat, dan utara) makam dikelilingi dengan tembok batu. Satu atau dua pasang patung penjaga, patung orang biasa (sipil) dan tentara yang sedang menunggang kuda.

70


71


Benteng Namhansanseong Benteng ini terletak di 25 km di bagian tenggara Seoul dan telah mengalami restrukturisasi besar tahun 1626, sewaktu Raja Injo dari Dinasti Joseon berkuasa. Benteng dibuat sebagai tempat perlindungan bagi Raja dan rakyatnya ketika negara dalam keadaan darurat. Fondasi Benteng Jujangseong dibangun hampir seribu tahun yang lalu, tahun 672, saat Raja Munmu dari Kesatuan Silla berkuasa dan berfungsi sebagai dasar dari struktur bangunan yang telah direnovasi. Posisi pertahananan pada benteng diperkuat dengan memanfaatkan topografi gunung (ketinggian rata-rata: 480m) dengan garis keliling tembok sepanjang 12,3 km. Menurut catatan di era Joseon, sekitar 4.000 orang menempati kota yang Benteng Namhansanseong Benteng gunung yang berfungsi sebagai ibukota sementara semasa Dinasti Joseon, memperlihatkan bagaimana teknik pembangunan dikembangkan antara abad ke-7 hingga abad ke-19.

72

dibangun di dalam benteng itu. Istana sementara, Kuil Jongmyo, dan Altar Sajikdan, didirikan di dalam area benteng pada tahun 1711, pada masa Raja Sukjeong dari Dinasti Joseon. Benteng tersebut juga merupakan hasil dari berbagai pertukaran dan peperangan yang terjadi antara Korea (Joseon), Jepang (era


Azuchi-Momoyama) dan Tiongkok (Ming dan Qing) selama abad ke-16 sampai abad ke-18. Alat perang seperti meriam yang diperkenalkan atau dibawa dari negara barat, memberikan perubahan pada alat persenjataan yang ada di dalam benteng dan juga pada cara benteng dibangun. Benteng merupakan “catatan hidup� yang menunjukkan perubahan cara pembangunan benteng dari abad ke-7 sampai ke abad ke-19. Area Bersejarah Baekje Baekje adalah salah satu kerajaan kuno di Semenanjung Korea yang berdiri dari tahun 18 Sebelum Masehi sampai tahun 660 Masehi. Area Bersejarah Baekje, yang terletak di wilayah pegunungan di bagian barat tengah Republik Korea, terdiri dari delapan situs arkeologi, yaitu Benteng Gongsanseong (Situs Bersejarah No. 12) dan Makam Kuno di Songsan-ri (Situs Bersejarah No. 13) di Kota Gongju, Benteng Busosanseong (Situs Bersejarah No. 5), Situs Arkeologi di Gwanbuk-ri (Situs Bersejarah No. 428), Situs Kuil Jeongnimsa (Situs Bersejarah No. 301), Makam Kuno di Neungsanri (Situs Bersejarah No. 14) dan Tembok Kota (Situs Bersejarah No. 68) di Wilayah Buyeo-gun, serta Situs Arkeologi di Wanggung-ri dan Situs Kuil Mireuksa di Kota Iksan. Situs-situs ini menunjukkan jejak bersejarah hubungan antara kerajaan-kerajaan kuno Korea, China dan Jepang di Asia timur dari abad ke-5 hingga ke-7 serta mencerminkan perkembangan arsitektur dan penyebaran agama Buddha. Ibu kota yang termasyhur, kuil Buddha, makam kuno, arsitektur, dan pagoda dari batu di area bersejarah tersebut dipandang sebagai jejak budaya, agama dan estetika dari era kerajaan kuno Baekje. Elemen penting seperti benteng, istana, tembok kota, makam kerajaan, dan kuil Buddha mewakili nilai-nilai universal warisan Area Bersejarah Baekje yang mengagumkan. 73


1 2 3

1. Benteng Gongsanseong, Gongju 2. Makam Kuno di Songsan-ri, Gongju 3. Situs Kuil Jeongnimsa, Buyeo

Area bersejarah tersebut melestarikan bukti penting kemajuan arsitektur serta teknologi pada masa itu. Benteng, tembok kota, makam kuno di wilayah pegunungan dan jalur lalu lintas antarwilayah merupakan bagian dari warisan budaya sekaligus daerah penyangga. Setiap komponen adalah warisan budaya yang ditetapkan oleh negara, dan sejumlah lokasi berada di bawah program khusus pelestarian kota kuno. Area Bersejarah Baekje juga tetap mempertahankan keaslian tata ruang kota dan struktur arsitektur, termasuk pada situs arkeologi, benteng, makam kuno dan pagoda batu. Berbagai usaha pelestarian terus dilakukan demi mempertahankan bukti sejarah dalam segala aspek yang dapat menentukan keaslian warisan budaya. Catatan Memori Dunia Hunminjeongeum (Suara tepat yang diajarkan untuk rakyat) Hangeul adalah nama sistem penulisan Korea dan alfabet yang tdd huruf-huruf yang terinspirasi dari bentuk yang dihasilkan oleh organ vokal manusia saat berbicara sehingga mudah untuk dipelajari dan digunakan. Hangeul diresmikan pada tahun 1446 oleh Raja Sejong, yang membantu membuat dan memberi nama Hunminjeongeum (Suara Tepat yang Diajarkan Kepada Rakyat). Di tahun yang sama, ia memerintahkan para ahli untuk menerbitkan Hunminjeongeum Haeryebon (Edisi Penjelasan) yang berisi tentang tujuan dan panduan pemakaian sistem penulisan baru. Salah satu dari buku-buku panduan tersebut saat ini disimpan di Museum Kesenian Kansong dan dicatat sebagai Catatan Ingatan Dunia oleh UNESCO tahun 1997. Penemuan Hunminjeongeum membuka cakrawala baru bagi bangsa Korea, bahkan bagi wanita dan masyarakat golongan rendah karena mereka dapat belajar membaca dan menulis

74


75


serta mengekspresikan diri sepenuhnya. Awalnya, alfabet Hunminjeongeum tdd 28 huruf, tapi kini hanya 24 huruf yang dipakai. Tahun 1989, UNESCO mengajak pemerintah Korea untuk menciptakan Penghargaan Keaksaraan Raja Sejong yang diberikan kepada organisasi atau perorangan yang berhasil memberi kontribusi besar dalam gerakan memberantas buta aksara. Joseon Wangjo Sillok: Sejarah Dinasti Joseon Dinasti Joseon meninggalkan kumpulan tebal berbagai catatan sejarah penguasa Joseon berikut pejabat-pejabatnya selama 472 tahun atau sejak tahun 1392 sampai 1863. Catatan Joseon wangjo sillok (Sejarah Dinasti Joseon), tdd. 2.077 jilid dan disimpan di Institut Kyujan untuk Studi Korea, Universitas Nasional Seoul. Sejarah setiap penguasa Joseon biasanya disusun setelah penguasa meninggal atau pada awal penguasa berikutnya memerintah. Ini Naskah Hunminjeongeum Halaman yang diperlihatkan di sini berisi tentang komentar untuk tiga suara, pertama, tengah, terakhir, yang membentuk bunyi pada huruf Korea dengan mewakili 94 kata.

biasa disebut sebagai “teks sejarah�(sacho) dan disusun oleh para ahli sejarah. Catatan sejarah tersebut sangat tak ternilai harganya karena menyimpan informasi lengkap tentang situasi politik, ekonomi, budaya, dan aspek lain rakyat Joseon. Ketika catatan sejarah sudah disusun dan disimpan di “perpustakaan sejarah� (sago) maka perpustakaan tersebut tidak boleh dibuka oleh siapapun. Namun ada pengecualian, yaitu jika terjadi situasi khusus yang dibutuhkan untuk melihat para teladan masa lalu dalam acara-acara kenegaraan seperti ritus peringatan terhadap para raja-raja pendahulu atau penerimaan para tamu negara. Dahulu terdapat 4 perpustakaan sejarah, satu di Chunchugwan (Kantor Catatan Negara) di Pengadilan

76


Kerajaan dan tiga lainnya berada di pusat administrasi regional (daerah selatan), yaitu Chungju, Jeonju, dan Seongju. Namun semuanya telah hancur pada tahun 1592 yaitu ketika pendudukan Jepang atas Korea sehingga akhirnya Dinasti Joseon membangun perpustakaan baru di gunung yang paling terpencil di Korea, yaitu di Myohyangsan, Odaesan dan Manisan. Seungjeongwon Ilgi: Buku harian Sekreatriat Kerajaan Koleksi dokumen ini meliputi catatan kehidupan sosial penguasa Joseon dan interaksi mereka dengan pihak birokrat. Buku ini ditulis oleh Seungjeongwon, Seketrariat Kerajaan, mulai Maret 1623 sampai Agustus 1910. Buku disusun ke dalam 3.243 jilid dan mencatat semua maklumat, laporan, dan permohonan dari kementrian dan lembaga pemerintah lainnya. Buku harian tersebut kini disimpan di Institut Kyujanggak untuk Studi Korea, di Universitas Nasional Seoul. Ilseongnok: Catatan Harian Tentang Pengadilan Kerajaan dan

Ilseongnok Catatan pribadi yang menyangkut kegiatan harian pribadi maupun urusan negara yang ditulis oleh para penguasa pada akhir Dinasti Joseon sejak tahun 1760 sampai 1910.

Pejabat Penting Kumpulan catatan yang lengkap ini disusun oleh para Raja ada zaman akhir dinasi Joseon. Meskipun ditulis dalam pemikiran Raja, Ilseongnok dianggap sebagai catatan pemerintah yang resmi. Catatan ditulis sejak tahun 1760 hingga 1910 dan disusun ke dalam 2.329 jilid. Isinya meliputi informasi lengkap dan jelas tentang situasi di dalam maupun daerah sekitar Korea dan pertukaran budaya yang terjadi di antara negara timur dan barat sejak abad 18 s/d 20. 77


Uigwe: Protokol Kerajaan Dinasti Joseon Kumpulan buku berilustrasi indah ini berisi tentang naskah yang mencatat semua Upacara Kerajaan atau acaraa c a ra n e ga ra s e b a ga i ke p e r l u a n untuk referensi di masa mendatang. Dibandingkan dengan Joseon wangjo sillok, buku-buku ini ditulis secara Protokol Pernikahan Raja Yeongjo dan Ratu Jeongsun (Joseon, abad ke-18) Ini merupakan buku pedoman tentang upacara kenegaraan untuk mengadakan pernikahan Raja Yeongjo, penguasa ke21 dinasti Joseon, dengan Ratu Jeongsun pada tahun 1759.

lebih realistis dan disertai informasi dan foto acara seperti acara Progres Kerajaan. Topik yang sering ditulis di buku antara lain tentang Pernikahan Kerajaan, Penobatan Ratu dan Putra Mahkota, Pemakaman Kenegaraan atau Kerajaan dan pembangunan Makam Raja. Terdapat pula cerita tentang acara kerajaan lain, seperti “Membajak Tanah Kerajaan�, konstruksi atau renovasi bangunan Istana. Diantara peristiwa yang telah dicatat, peristiwa pembangunan Benteng Hwaseong dan kunjungan resmi Raja Jeongjo ke kota

Balok Kayu Kitab Tripitaka Koreana Sebanyak lebih dari 80.000 balok kayu yang diukir pada setiap sisinya dengan seluruh ayat kitab Buddha tersedia di jaman Goryeo atau di abad ke13.

78


bertembok baru pada akhir abad ke-18 merupakan peristiwa yang paling terkenal. Publikasi ini juga disimpan di perpustakaan sejarah, akan tetapi banyak karya awal dinasti Joseon hangus terbakar semasa invasi Jepang di Korea tahun 1592. Sisa buku Uigwe yang masih ada sebanyak 3.895 jilid diterbitkan seusai perang. Ada sebagian buku yang dicuri oleh tentara Perancis pada tahun 1866 dan disimpan di Perpustakaan Nasional Perancis sampai tahun 2011. Buku-buku tersebut akhirnya dikembalikan melalui perjanjian antara pemerintah Korea dan Perancis. Balok kayu Kitab Tripitaka Koreana dan Beragam Ayat Budha Koleksi balok kayu Tripitaka disimpan di Kuil Haeinsa (berdiri tahun 802) di Hapcheon-gun, Gyeongnangnam-do, disusun pada era Goryeo (918-1392) dibawah proyek nasional yang dimulai pada tahun 1236 dan memakan waktu 15 tahun untuk menyelesaikannya. Koleksi tersebut biasa dikenal dengan nama Palman Daejanggyeong, yang artinya “Tripitaka yang terdiri dari

Jongmyo Jeryeak (Ritus Leluhur Kerajaan dan Ritual Musik di Kuil Jongmyo) Ritus Peringatan Leluhur Kerajaan diadakan setiap waktu tertentu di Kuil Jongmyo dan diisi dengan penampilan tarian rakyat dan militer Munmu dan Mumu. Munmu adalah tarian artistik yang memiliki gerakan lambat dan lembut, sedangkan Mumu, lebih ke gerakan yang kuat dan dinamis.

delapan puluh ribu balok kayu�, atau tepatnya 81.258 balok kayu.

79


Balok kayu Tripitaka Koreana dibuat oleh masyarakat Goryeo yang mencari kekuatan magis Buddha untuk mengusir kekuatan Mongol yang telah menduduki dan menghancurkan negeri mereka pada abad ke-13. Triptaka Koreana sering dibandingkan dengan edisi Tripitika lainnya yang dihasilkan oleh Dinasti Song, Yuan, dan Ming di Tiongkok dan sangat dihargai karena isinya yang lebih kaya dan lengkap. Proses pembuatan balok kayu memainkan peranan penting di dalam perkembangan teknik percetakan dan penerbitan di Korea. Warisan Dokumentasi Hak Asasi Manusia 1980: Arsip tentang Gerakan Demokratis di Gwangju, tanggal 18 Mei. Gerakan Gwangju 18 Mei merupakan gerakan pemberontakan terkenal yang terjadi di kota Gwangju yang berlangsung dari 18 – 27 Mei 1980. Saat itu, rakyat Gwangju membuat permohonan keras untuk memperjuangkan demokrasi di Korea dan melawan kediktatoran militer. Para pejuang demokrasi berakhir tragis namun memberikan pengaruh kuat pada gerakan demokrasi lain yang menyebar di Asia Timur pada tahun 1980an. Inskripsi UNESCO ini terdiri dari dokumen, video, foto dan bentuk dokumentasi lainnya yang memuat tentang kegiatan rakyat Gwangju saat melakukan pergerakan dan proses kompensasi bagi para korban yang dilakukan oleh Yayasan Peringatan 18 Mei, Arsip Nasional, Layanan Pencatatan, Perpustakaan Majelis Nasional, dan banyak organisasi dari Amerika Serikat. Daftar Per wakilan Warisan Budaya Tak Ber wujud Bagi Kemanusiaan Ritus Leluhur Kerajaan dan Musik Ritual Ritus Leluhur Kerjaan (Jongmyo Jerye) kini diadakan pada setiap hari Minggu pertama di bulan Mei untuk menghormati arwah 80


Raja Joseon dan Permaisuri di Kuil Jongmyo, Seoul. Acara ini masih dianggap sebagai salah satu upacara negara yang penting setelah berdirinya Kerajaan Joseon sebagai negara Konfusius di tahun 1392. Ritual dirancang untuk mempertahankan keteraturan sosial dan mendorong rasa solidaritas. Ritual diisi dengan berbagai pertunjukan upacara musik orkes dan tarian yang memuji pencapaian rakyat maupun militer yang dulu hidup di jaman Kerajaan Joseon. Ritual Konfusius yang memadukan pertunjukan musik dan tarian ini sangat dikagumi karena tidak hanya mempertahankan fitur asli yang diciptakan 500 tahun lalu, tetapi juga karena merupakan bentuk seni yang unik dan sinkretis. Pansori Pansori adalah sejenis opera yang dibawakan oleh seorang biduan dan penabuh drum. Pertunjukan ini memadukan nyanyian (sori), gerakan (ballim) dengan narasi (aniri) untuk mempersembahkan sebuah pentas drama berisikan kisah rakyat populer dan peristiwa bersejarah. Bentuk seni ini diciptakan pada abad ke-18 dan telah menghasilkan banyak pemain drama dan menarik banyak penonton. Festival Gangneung Danoje Perayaan musim panas ini diadakan di dalam maupun sekitar daerah Gangneung, Gangwon-do, selama 30 hari atau sejak 5 Mei sampai Hari Dano. Festival ini merupakan salah satu festival rakyat tertua di Korea dan telah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Perayaan diawali dengan ritual tradisional untuk menghormati gunung dewa Daegwallyeong dan dilanjutkan dengan berbagai permainan, acara maupun ritual rakyat sambil mengucapkan doa memohon panen, kedamaian dan kemakmuran bagi desa, rumah, paguyuban serta memohon solidaritas. Acara pertama di Perayaan Danoje identik dengan penyiapan 81


Pansori Pertunjukan artis tunggal diiringi dengan penabuh drum. Nyanyian berisikan narasi dramatis dipadukan dengan gerakan yang mencerminkan kisah yang panjang dan epik. (Sumber: Pusat Seni untuk Seni Pertunjukan Tradisional Korea)

“minuman surgawi� (sinju) yang akan dipersembahkan kepada para dewa dewi. Tujuan persembahan yaitu untuk menghubungkan alam fana dengan alam nirwana. Acara dilanjutkan dengan acara-acara meriah lainnya seperti Tarian Topeng Gwanno yaitu pertunjukan non-verbal oleh penari bertopeng, naik ayunan, ssireum (gulat Korea), pertunjukan jalanan oleh band para petani, changpo (keramas) dan surichwi (makan kue beras). Acara mencuci rambut changpo biasanya dilakukan oleh para wanita yang meyakini bahwa ekstrak changpo dapat membuat rambut menjadi berkilau sekaligus mengusir roh jahat yang dapat menimbulkan penyakit. Ganggangsullae Acara tradisional ini memadukan tarian lingkaran dengan nyanyian dan permainan rakyat yang dijalankan oleh para wanita di sekitar area pantai Jeollanam-do. Acara diadakan saat hari raya tradisional seperti Chuseok (Festival Bulan Panen/Syukuran) dan Daeboreum (bulan purnama pertama saat Tahun Baru menurut kalender lunar).

82


Kini hanya bagian tarian saja yang ditampilkan oleh para penari profesional. Namun pertunjukan aslinya menampilkan sejumlah permainan rakyat seperti Namsaengi nori (permainan badut pengembara Namsadang), deokseok mori (menggulung tikar jerami) dan gosari kkeogi (memetik tanaman paku). Para penyanyi melantunkan Lagu

Festival Gangneung Danoje Pasangan bertopeng menarikan Tarian Topeng Gwanno di Festival Danoje yang diadakan untuk merayakan pergantian musim dari April sampai awal Mei (Kalender Lunar) di wilayah Yeongdong.

Ganggangsullae sambil menari dipandu oleh penyanyi utama. Gerakan tarian semakin cepat mengikuti tempo lagu. Namsadang Nori Para penampil juga memainkan alat musik seperti buk (drum), janggu (gendang panjang), kkwaenggwari (gong kecil dari metal), jing (gong besar dari metal) dan dua alat musik tiup yaitu nabal dan taepyeongso. Yeongsanjae Arti Yeongsanjae yaitu “Ritus Puncak Burung Nasar�, merupakan ritual Buddha yang diadakan pada hari ke-49 kematian seseorang. 83


Ritual ini untuk menenangkan arwah dan membimbingnya ke alam surga Buddha. Yeongsanjae dilakukan sudah sejak jaman Goryeo (918-1392), yang diisi dengan musik dan tarian Buddha, ibadah, dan doa. Ritual ini adalah bagian penting dari tradisi Buddha Korea yang diyakini dapat membimbing baik yang hidup maupun yang sudah meninggal dalam iman Buddha serta membantu mereka membersihkan jiwa dan bebas dari penderitaan. Terkadang ritual ini ditujukan untuk mendapat kedamaian dan kemakmuran bagi negara dan rakyat. Jeju Chilmeoridang Yeongdeunggut Ritual tua ini pernah satu kali dilakukan di hampir semua kota dan desa di Jejudo dengan diiringi doa untuk para nelayan supaya dapat menjala dengan selamat dan memperoleh banyak ikan.

1 2

3

1. Namsadang Nori Pertunjukan ini dipersembahkan oleh arakan kelompok beranggotakan 40 penampil yang dipimpin oleh seorang pemain perkusi yang disebut Kkokdusoe. 2. Berburu dengan burung elang Dahulu kegiatan ini merupakan kegiatan mencari makan dan kini menjadi sebuah olahraga untuk menyatu dengan alam. 3. Yeongsanjae Ritual peringatan agama Buddha dipertunjukkan pada hari ke-49 setelah seseorang meninggal untuk mengantar arwahnya ke alam nirwana.

84

Menurut kepercayaan para warga tradisional Jejudo, bulan Februari adalah bulan Yeongdeung atau saatnya Nenek Yeondeung, dewi angin, mengunjungi desa-desa, sawah dan rumah di seluruh Jeju dan memberi kabar tentang panen di musim yang akan datang. Taekkyeon Merupakan salah satu seni bela diri tradisional Korea yang masih bertahan. Sedikit berbeda dengan Taekwondo, seni ini punya beberapa nama lain, Gahkhui (“olah raga kaki�) dan Bigaksul (“seni melayangkan kaki�), meskipun semua nama tersebut berkaitan dengan gerakan menendang. Seperti seni bela diri lainnya yang tidak mempergunakan senjata, Taekkyeon bertujuan untuk meningkatkan teknik bela diri dan melenturkan tubuh melakukan gerakan-gerakan seperti sedang menari dengan menggunakan kedua kaki dan tungkai kaki. Para peserta olah raga ini didorong untuk lebih fokus kepada


85


1

pertahanan diri daripada melakukan perlawanan dan menjatuhkan

2

lawan dengan kedua tangan serta kaki atau melompat dan

1. Taekkyeon Seni bela diri tradisional Korea dengan ciri khas gerakan fisik yang elegan namun kuat untuk mengalahkan lawan dan membela diri. 2. Jultagi Pertunjukan berjalan di atas tali dipadukan dengan bernyanyi, melawak, dan berakrobat.

menendang lawan. Jultagi Di dalam seni tradisional Korea jultagi (berjalan di atas tali), pemain melakukan beragam gerakan akrobatik sambil bernyanyi dan membacakan cerita komik selama berjalan di atas tali. Biasanya diiringi oleh eorit gwandae (badut) yang berdiri di bawah sambil menyahut dan mengomentari pemain dengan berbagai respon kocak yang bertujuan untuk mendapat respon kagum dari para penonton. Pertunjukan ini dahulu biasa dilakukan di Istana Kerajaan, terutama saat perayaan Imlek atau menghibur rombongan tamu negara. Namun karena penguasa Joseon punya gaya hidup yang kaku dan ketat maka seni ini lebih sering dipertunjukkan di desa-desa dan pasar sehingga akhirnya menjadi hiburan rakyat biasa. Seni berjalan di atas tali yang dilakukan di negara lain lebih fokus pada teknik berjalannya saja, sementara yang ada di Korea, seni ini berfokus juga pada lagu dan komedi serta aksi akrobat. Oleh karena itu, para penonton menjadi lebih merasa intim. Falconry Korea punya tradisi panjang dalam memelihara dan melatih burung elang atau sejenisnya untuk berburu burung kuau atau kelinci. Bukti arkeologi dan sejarah menunjukkan bahwa falconry di semenanjung Korea sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu terutama pada era Goryeo (918-1392). Olahraga ini lebih populer di daerah utara dibandingkan di selatan dan biasanya dilakukan pada musim dingin saat petani sedang libur. Pemburu mengikat tali kulit di pergelangan kaki burung serta memasang label nama dan bel pada

86


87


ekornya. Tradisi Korea ini dicatat pada Daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Berwujud Bagi Kemanusiaan pada tahun 2010 bersama dengan falncory di sebelas negara lain di dunia antara lain Republik Cekoslovakia, Perancis, Mongolia, Spanyol, dan Siria. Arirang Arirang adalah nama lagu rakyat Korea yang dinyanyikan sejak zaman dahulu. Lagu ini punya banyak versi, namun semua refreinnya mengandung kata yang sama “arirang” atau “arari”. Lagu ini dinyanyikan untuk tujuan yang berbeda-beda seperti, mengurangi kejenuhan saat bekerja, mengekspresikan perasaan pada orang yang dicintai, meminta kepada Tuhan untuk memperoleh kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup dan untuk menghibur tamu pada suatu acara perkumpulan. Satu unsur kuat yang membuat Arirang selalu disukai rakyat Korea adalah lagu ini diciptakan sedemikian rupa sehingga membuat siapa saja yang menyanyikannya dapat menambahkan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan mereka. Pentingnya lagu Arirang di keseharian bangsa Korea ditulis pertama kali oleh Homer B. Hulbert (1863-1949), seorang misionaris asal Amerika dan pendukung sejati kemerdekaan Korea. Ia memperkenalkan Arirang ke dalam sebuah esai singkat namun menyentuh, berjudul Korean Vocal Music, majalah Korean Repository, edisi Februari 1896: “Unsur utama dan paling mencolok dari jenis lagu pendek Arirang Adalah lagu tradisional dengan refrein yang berbunyi “Arirang, Arirang, Arariyo” ini adalah lagu yang paling disukai rakyat Korea. Arti dalam bahasa Inggris tersedia di halaman kanan.

88

populer yang terdiri dari 782 varian bait ini adalah pada bunyi judulnya yang berirama yaitu A-ri-rang. Bagi sebagian besar orang Korea, lagu memiliki tempat utama dalam musik sama seperti nasi yang merupakan makanan utama mereka - yang lain hanya sebagian tambahan. Anda mendengarnya di mana saja dan di setiap saat. Bait lagu selalu mengandung kata arirang dan dinyanyikan untuk


89


berbagai nyanyian seperti; nyayian pada cerita legenda dan cerita rakyat, nyanian nina bobo, nyayian saat minum, dalam rumah tangga, perjalanan, maupun nyanyian ungkapan cinta. Bagi Korea syair lagu ini bersifat mendidik sekaligus epik. Sama seperti lagu Mother Goose and Byron, Uncle Remus, dan Wordsworth dijadikan satu." Kimjang: Membuat dan Berbagi Kimchi di Korea Kimjang adalah kegiatan membuat kimchi yang dilakukan di seluruh Korea selama akhir musim gugur sebagai persiapan makanan di musim dingin. Kini Kimchi menjadi makanan khas Korea yang dikenal di seluruh dunia dan merupakan makanan utama seharihari orang Korea sejak dulu. Itulah sebabnya kegiatan Kimjang sejak lama dilakukan dan menjadi acara penting bagi keluarga dan seluruh masyarakat Korea. Persiapan membuat kimchi dalam menghadapi musim dingin mengikuti siklus tahunan. Pada musim semi, mereka menyeleksi makanan laut seperti udang dan ikan teri, lalu mengawetkannya dengan garam hingga siap digunakan pada musim Kimjang. Garam yang dipakai adalah garam yang sudah dijemur di musim panas dan berkualitas baik. Mereka juga mempersiapkan bahan utama seperti bubuk cabai, sawi kimchi, dan lobak Korea di musim gugur. Lalu ketika musim dingin hampir tiba, keluarga dan kerabat berkumpul untuk membuat kimchi bersama dengan jumlah yang cukup bagi mereka untuk bertahan selama musim dingin. Meskipun sekarang Korea sudah menjadi negara industri dan sangat modern, tradisi tua membuat kimchi ini masih dipertahankan dan dianggap sebagai kegiatan budaya bersama yang dapat menularkan rasa sosial dan solidaritas di antara sesama bangsa Korea masa kini. Tradisi ini dicatat oleh UNESCO pada Daftar Warisan Budaya Tak Berwujud Bagi Kemanusiaan, pada 5 Desember, 2013. 90


91


2

Situs Warisan Dunia 1 Goa Seokgauram dan Kuil Bulguksa Bentuk Dasar arsitektur Buddha yang dikembangkan di Silla Lokasi Gyeongju-si, Gyeongsangbuk-do Situsweb www.sukgulam.org 2 Perpustakaan Janggyeongpanjeon di Kuil Haeinsa, Hapcheon Merupakan bangunan tertua di area Kuil Haensa dan menyimpan 80.000 balok kayu kitab Tripitaka Koreana. Lokasi Hapcheon-gun, Gyeongsangnam-do Situsweb www.haeinsa.or.kr 3 Kuil Jongmyo Kuil Konfusianisme ini menyimpan prasasti Raja-Raja Joseon dan para Permaisuri mereka. Lokasi Jongno-gu, Seoul Situsweb jm.cha.go.kr 4 Istana Changdeokgung Istana Kerajaan resmi Dinasti Joseon berusia 258 tahun atau sejak tahun 1610-1868. Lokasi Jongno-gu, Seoul Situsweb www.cdg.go.kr 5 Benteng Hwaseong Sebuah mahakarya arsitektur benteng Joseon yang memadukan keindahan dan kepraktisan. Lokasi Suwon-si, Gyeonggi-do Situsweb www.swcf.or.kr 6 Area Bersejarah Gyeongju Merupakan peninggalan Gyeongju, ibukota Silla selama satu milenium, dan masih terpelihara dengan baik. Lokasi Gyeongju-si, Gyeongsangbuk-do Situsweb guide.gyeongju.go.kr 7 Situs Makam Pra-Sejarah Gochang, Hwasun, dan Ganghwa Sejumlah besar monumen megalitik dari jaman pra-sejarah Korea. Lokasi Gochang-gun di Jeollabuk-do, Hwasun-gun di Jeollanam-do, dan Ganghwa-gun di Icheon. 8 Pulau Vulkanik Jeju dan Tabung Lava Saluran vulkanik dan tabung lava terbentuk oleh erupsi Gunung Hallasan, yaitu gunung tertinggi di Korea Selatan. Lokasi Gunung Hallasan, Geomunoreum, dan Ilchulbong di Seongsan, Pulau Jejudo Situsweb jejuwnh.jeju.go.kr 9 Makam Raja Dinasti Joseon Lima puluh tiga Makam Raja dari Dinasti Joseon masih terpelihara kondisi aslinya. Lokasi Seoul serta Guri-si dan Yeoju-si di Gyeonggi-do

92

10 Desa Bersejarah Korea: Hahoe dan Yangdong Desa-desa tersebut dibangun oleh keluarga bangsawan kerajaan Joseon dan didasarkan pada paham Konfusianisme. Lokasi Andong-si dan Gyeongju-si, Gyeongsangbuk-do 11 Benteng Namhansanseong Benteng Gunung yang berfungsi sebagai ibukota sementara era Dinasti Joseon ini memperlihatkan perkembangan teknik pembangunan benteng selama abad ke-7 hingga abad ke-9. Lokasi Gwangju-si, Gyeonggi-do

7

12 Area Bersejarah Baekje Situsweb www.baekje-heritage.or.kr

Memori Dunia

8

13 Hunminjeongeum (Bunyi Tepat yang Diajarkan untuk Rakyat) Buku edisi tunggal xylografik, dicetak tahun 1446, berisi berbagai komentar tentang sistem penulisan Korea. 14 Joseon Wangjo Sillok: Sejarah Dinasti Joseon Kumpulan sejarah dinasti Joseon sejak tahun 1392-1863, yang dijilid ke dalam 1.893 edisi ke 888 buku. Situsweb sillok.history.go.kr 15 Baegun Hwasang Chorok Buljo Jikji Simche Yojeol (vol. II), volume ke-2 dari sebuah “Antologi Pengajaran Biksu Agung Tentang Zen� Sebuah Buku teks tingkat mahir yang diterbitkan bagi ilmuan agama Korea pada abad pertengahan. Situsweb www.jikjiworld.ne

10

14

16 Seungjeongwon Ilgi: Buku Harian Sekretariat Kerajaan Catatan harian para penguasa Joseon yang berisi lengkap tentang informasi bersejarah. Situsweb kyu.snu.ac.kr 17 Uigwe: Protokol Kerajaan Dinasti Joseon Koleksi langka catatan berilustrasi indah mengenai acara penting kenegaraan dan kerajaan Dinasti Joseon. Situsweb kyujanggak.snu.ac.kr

15

18 Cetakan balok kayu Kitab Tripitaka Koreana dan Berbagai Naskah Ayat Buddha Koleksi balok kayu yang berukirkan 80.000 ayat-ayat Buddha yang berisi tentang informasi politik, budaya, dan filosofi Goryeo di abad ke-13. Situsweb www.haeinsa.or.kr 19 Dongui Bogam: Prinsip dan Penerapan ObatObatan dari Timur Sebuah ensklopedia obat-obatan yang dikembangkan di Asia Timur sejak zaman kuno.

16


20 20 Ilseongnok: Catatan Harian Istana Kerajaan dan Pejabat Penting Buku harian ditulis oleh para penguasa Joseon antara tahun 1752 dan 1910, meliputi catatan tentang urusan negara dan kegiatan harian raja-raja Joseon. 27

31

21 Arsip Warisan Dokumenter Hak Asasi Manusia tahun 1980 tentang Gerakan Perlawanan Demokrasi 18 Mei terhadap Rezim Militer di Gwangju. Merupakan koleksi lengkap terdiri dari dokumen, video, foto, dll. mengenai gerakan yang menyebar di daerah Gwangju pada Mei 1980. 22 Najung Ilgi: Buku Harian Perang Laksamana Yi Sun-sin Kumpulan catatan pribadi Laksamana Yi-Sun-si yang berisi tentang kegiatan dan situasi perang semasa Imjin Waeran (Invasi Jepang, 1592-1598). 23 Arsip Saemaeul Undong Kumpulan catatan bersejarah tentang Saemaeul Undong (“Gerakan Masyarakat Baru�) yang merupakan sebuah gerakan teladan yang membuat masyarakat petani maju dan yang mengentaskan kemiskinan pada tahun 1970an.

32

34

Warisan Budaya Tak Berwujud Bagi Kemanusiaan 24 Ritual Leluhur Kerajaan dan Musik di Kuil Jongmyo Sebuah pertunjukan musik, lagu dan tarian tradisional saat ritus peringatan di Kuil Leluhur Kerajaan. 25 Pansori Seni tradisional lagu dramatis yang ditampilkan oleh solois dan diiringi oleh satu orang penabuh gendang, dengan memadukan nyanyian, narasi dan gerakan.

37

26 Festival Gangneung Danoje Festival merayakan musim panas diadakan pada 5 Mei. 27 Ganggangsullae Hiburan rakyat tradisional meliputi nyanyian dan tarian yang ditampilkan oleh para wanita untuk merayakan festival bulan.

39

30 Jeju Chilmeoridang Yeongdeunggut Ritual shaman tradisional dilakukan di Chilmeoridang, sebuah kuil untuk wali desa Geonip-dong, Jeju-si. 31 Cheoyongmu Tarian Istana ditampilkan oleh lima penari mengenakan topeng Cheoyong dan kostum lima warna pokok. 32 Gagok, Putaran Lagu Berlirik diiringi musik Orkestra Nyanyian tradisional yang berupa puisi bermelodi dan diiringi musik orkestra. 33 Daemokjang, Arsitektur Kayu Tradisional Seni arsitektur bangunan tradisional didesain dan diawasi oleh para ahli bangunan. 34 Falconry Seni tradisional berburu hewan liar dengan memakai bantuan burung elang terlatih. 35 Jultagi Hiburan rakyat tradisional berupa gerakan akrobatik dan berjalan di atas tali sambil mengisahkan cerita komik. 36 Taekkyeon Seni bela diri tradisional Korea dilakukan sebagai keperluan untuk melindungi diri dan berguna untuk kesehatan fisik maupun mental. 37 Menenun Mosi (rami halus) di daerah Hansan Tradisi menenun rami menggunakan bahan berkualitas baik untuk membuat pakaian musim panas dan disimpan di Hansan. 38 Arirang Merupakan lagu rakyat dengan banyak versi yang telah bertahan sepanjang sejarah Korea. 39 Kimjang, Membuat dan Berbagi Kimchi di Korea Tradisi budaya menyiapkan Kimchi untuk disantap pada musim dingin dan melibatkan partisipasi seluruh keluarga atau masyarakat. 40 Nongak Komunitas band musik, tarian, dan ritual di Republik Korea.

28 Namsadang Nori Pertunjukan rakyat yang secara tradisional diadakan bagi masyarakat desa dan ditampilkan oleh 40 penampil (Namsadang) dipimpin oleh seorang kepala musisi (Kkokdusoe). 29 Yeongsanjae Sebuah ritual Buddha yang diadakan untuk menenangkan dan membimbing para arwah ke alam Buddha nirwana.

Untuk informasi lebih jauh mengenai warisan budaya Korea, silahkan kunjungi situs di www.cha.go.kr 93


Pertunjukan Yeomillak (“Sukacita Rakyat”), yaitu musik istana yang dikarang semasa kekuasaan Raja Sejong pada abad ke-15.

Seni Tradisional Gugak Istilah gugak berarti “musik nasional” yang merupakan musik tradisional Korea dan mengandung seni lainnya termasuk lagu, tarian, dan gerakan seremonial. Sejarah musik di Korea berusia sama seperti usia sejarah Korea sendiri, namun baru sekitar awal abad ke-15, era Raja Sejong Dinasti Joseon, musik korea dijadikan subjek yang dipelajari dengan serius dan dikembangkan sehingga menghasilkan sistem notasi mensural tertua yang disebut jeongganbo di Asia. Upaya Raja Sejong untuk mengubah musik istana tidak hanya dalam sistem notasi Korea, tapi juga komposisi musik ritual khusus untuk ditampilkan selama menjalankan Ritus Leluhur Kerajaan di Kuil Jongmyo yang tercatat di dalam Daftar Perwakilan Warisan Tak Berwujud Bagi Kemanusiaan oleh UNESCO pada tahun 2001. Sama halnya dengan Yeomillak, atau ”Sukacita Rakyat”. Istilah

94


gugak pertama kali dipakai oleh Jangagwon, yaitu lembaga pemerintah pada akhir era Joseon yang berupaya menonjolkan dan membedakan musik Korea dari musik luar negeri. Musik tradisional Korea dikelompokkan ke dalam beberapa jenis: “Musik resmi� (jeongak atau jeongga) dinikmati oleh kaum ningrat Joseon; musik rakyat pansori, sanjo, dan japga; jeongjae (musik dan tarian istana) ditampilkan untuk Raja saat perayaan kenegaraan; musik dan tarian berkaitan dengan shamanisme dan tradisi Buddha seperti salpuri, seungmu, dan beompae; dan lagu puitis yang seperti gagok dan sijo yang digemari oleh kaum elit literatur. Jeongak terkait dengan musik seperti musik dan lagu istana, serta sijo (puisi tiga bait tradisional Korea) yang sangat disukai oleh golongan atas, sementara musik lainnya seperti musik shamanisme, Buddha, musik rakyat pansori, jagpa, dan sanjo lebih dinikmati oleh kelas biasa yang disebut minsokak. Sejumlah musik rakyat Arirang -tercatat dalam Daftar 95


Perwakilan Warisan Budaya Tak Berwujud Bagi Kemanusiaan, UNESCO (2012)- sangat digemari khususnya oleh rakyat biasa karena variasinya yang kaya disertai lirik dan melodi yang diciptakan untuk menyentuh hati yang menyanyikannya. Bangsa Korea juga telah mengembangkan beragam instrumen musik. Alat musik tradisional tersebut dibagi ke dalam tiga kategori: Terdapat alat musik tiup seperti piri, daegeum, danso, dan taepyeongso; alat musik petik seperti gayageun, geomungo, haegeum, ajaeng, dan bipa; alat musik perkusi meliputi buk, janggu, kkwaenggwari, dan jing.

Buchaechum (Tari Kipas) Tari tradisional Korea biasanya ditampilkan oleh kelompok penari wanita sambil memainkan kipas bermotif bunga.

96

Tari Rakyat Bangsa Korea mewarisi beragam tarian rakyat seperti salpurichum (tari pembersihan spritual), gutchum (tari ritual shamanisme), taepyeongmu (tari kedamaian), hallyangchum (tari pemalas),


buchaechum (tari kipas), geommu (tari pedang), dan seungmu (tari biksu). Talchum (tari topeng) dan pungmul nori (drama diiringi musik) dikenal sebagai bentuk sindiran yang ditujukan kepada kaum bangsawan yang korupsi di era Joseon dan keterkaitan mereka dengan rakyat desa, yang merupakan tumpuan budaya dan tradisi Korea. Sebagian besar pertunjukan dilakukan di pasar-pasar atau lapangan, melibatkan tarian, nyanyian, dan tabuhan gendang. Lukisan dan Kaligrafi Lukisan selalu merupakan genre seni utama Korea sejak zaman kuno. Seni kuno Korea bisa dilihat seperti pada lukisan dinding makam Goguryeo (37 SM-668) yang mengandung petunjuk berharga tentang kepercayaan bangsa Korea terdahulu mengenai

“Myeong-Seon (Bermeditasi dengan Teh)� oleh Kim Jeong-hui (nama samaran: Chusa, 17861856) (Joseon, abad ke-19)

kemanusiaan dan alam semesta dan juga tentang kepekaan mereka terhadap seni dan teknik. Secara historis, trend tersebut dipengaruhi oleh Tiongkok dan juga menyebar ke Jepang. Para seniman Goryeo (918-1392) tertarik untuk menangkap sosok simbolis Buddha dan telah mewariskan sejumlah mahakarya, sementara elit sastrawan Joseon lebih tertarik pada simbolsimbol tanaman, hewan, seperti yang ada pada Empat Dewa Mulia (Sangunja); bunga anggrek, chrysantium, bambu, dan pohon buah plum) dan Sepuluh Mahluk Usia Panjang (Sipjangsaeng) dan lansekap yang dibayangkan. Dua artis besar Korea Kim Hong-do dan Sin Yun-bok adalah ahli melukiskan kegiatan keseharian orang biasa ke dalam karya mereka. Kim Hongdo suka melukiskan perjalanan kehidupan orang di 97


Ssireum (Gulat Korea) oleh Kim Hong-do (1745-1806) Jenis lukisan karya Kim Hong-do inu merupakan salah satu lukisan besar era Joseon, menangkap dengan jelas aksi gula tradisional Korea dimana kedua pemain dikelilingi para penonton yang bersemangat.

98


berbagai situasi, sedangkan Sin Yun-bok, lebih suka menangkap momen atau adegan erotis ke dalam karyanya, yang dianggap sangat berani di jamannya. Kaligrafi yang berkembang di Korea mendapatkan pengaruh dari Tiongkok. Kaligrafi Korea merupakan seni tulis tangan dengan keindahannya yang terletak pada garis, bentuk karakter dan energi yang dihasilkan oleh sapuan kuas serta gradasi warna yang halus. Kaligrafi adalah seni tersendiri tapi sering dikaitkan dengan wash painting / cat basah karena memakai teknik dan alat yang sama seperti tinta dan yang disebut dengan “empat teman belajar� (kertas, kuas, kayu tinta, dan inkstone). Korea telah menghasilkan banyak ahli kaligrafi, khususnya Kim Jeong-hui (1786-1856) yang dikenal karena memiliki gaya tersendiri atau disebut Gaya Chusache atau Chusa (chusa adalah nama samarannya). Hasil karyanya sangat memukau bahkan dipuji oleh para ahli dari Tiongkok pada zaman itu. Unsur artistik modern indah yang dimilikinya masih dikagumi hingga kini. Tembikar Tembikar Korea dinilai sangat tinggi oleh para kolektor internasional. Terbagi ke dalam tiga kelompok: Cheongja (seladon biru kehijauan), Bungcheon (peralatn batu yang diglasur) dan Baekja (porselen putih). Seladon termasuk peralatan batu Korea yang mengalami perkembangan besar di tangah para pengrajin tembikar Goryeo, sekitar 700-1000 tahun lalu. Tembikar Korea memiliki ciri khas seperti, permukaan berwarna biru giok dan dihiasi dengan teknik menatah gaya Korea. Gangjin dari Jeollanam-do dan Buan dari Jeollabuk-do merupakan dua penghasil tembikar utama pada masa Goryeo (918-1392). Peralatan porselen putih merepresentasikan seni keramik pada masa Joseon (1392-1910). Kebanyakan berwarna putih susu dan 99


Situs Kiln di Ganjin, Jeollanam-do Kiln kuno masih dapat dijumpai di Ganjin yang merupakan produsen utama seladon semasa era Goryeo.

dilukis dengan berbagai desain dengan memakai bahan seperti besi yang dioksidasi, tembaga atau wara biru kobalt yang diimpor dari Persia melalui Tiongkok. Istana Kerajaan Joseon membuat kiln sendiri di Gwangju, Gyeonggi-do dan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi. Teknik canggih yang dipakai untuk membuat peralatan porselen putih diperkenalkan kepada Jepang oleh para pembuat tembikar yang diculik pada masa Imjin Waeran (Invasi Jepang di Korea, 15921598). Kelompok ketiga kerajinan tembikar adalah Buncheong, yang dibuat oleh para pengrajin Goryeo setelah runtuhnya Kerajaan mereka di tahun 1392. Jenis tembikar ini bercirikan permukaan yang berglazur dan dekorasinya yang simpel dengan memakai beberapa teknik. Karya seni tradisional seperti lukisan, kaligrafi dan tembikar dijual di berbagai galeri dan toko antik di Insa-dong bahkan sejumlah pelelangan.

100


1 3

2 4

1. Botol Seladon Berbentuk Melon (Goryeo, abad ke-12) 2. Toples Seladon dengan Desain Bunga Peoni (Goryeo, abad ke-12) 3. Botol Buncheong dengan Desain Bunga Teratai dan Buah Anggur (Joseon, abad ke-15) 4. Botol Porselen Putih dengan Desain Tali dekorasi Besi Glasur (Joseon, abad ke-16)

101


Kerajinan Tangan Di masa lalu, para pengrajin dan wanita Korea mengembangkan teknik untuk memproduksi peralatan yang mereka butuhkan di rumah. Mereka membuat mebel kayu seperti lemari, kabinet, dan meja yang seimbang dan simetris, keranjang yang dirajut, kotak dan tikar yang terbuat dari bambu atau akar rambat. Mereka juga menggunakan mulberi untuk membuat topeng, boneka, ornamen upacara dan barang-barang rumah tangga yang dihiasi dengan warna hitam dan merah yang menggunakan cat berbahan alami. Kemudian dikembangkan juga seni yang menggunakan motif garis oxhorn yang diwarnai, labu botol dan kerang untuk menghias barang-barang furnitur. Sulaman, simpul dekoratif (maedeup) dan perwarnaan alami juga merupakan elemen dalam seni dan kerajinan tradisional Korea yang dipakai untuk membuat pakaian, barang rumah tangga dan ornamen fesyen untuk pribadi.

Kotak dua laci Kotak kayu ini dipakai untuk menyimpan pakaian dan bertahtakan mutiara. (Sumber: Museum Rakyat Nasional Korea)

102


1 2

3 4

1. Kotak peralatan rias wanita 2. Bahan dengan bahan pewarnaan alami 3. Hiasan Bordir 4. Boneka kertas mulberi Korea

103


Hallyu (Gelombang Korea) Istilah yang kini merujuk pada popularitas hiburan dan budaya Korea di Asia dan daerah lain di dunia, Hallyu atau “Gelombang Korea” muncul pada pertengahan 1990an setelah Korea mengadakan hubungan diplomatik dengan Tiongkok pada tahun 1992, kemudian Drama TV Korea serta musik popnya yang mendapatkan popularitas di antara komunitas berbahasa Cina. Salah satu drama TV Korea yang sukses adalah What Is Love? yang ditayangkan oleh CCTV tahun 1997 mendapatkan rating penonton sebesar 4,2% atau sekitar lebih dari 150 juta pemirsa di Tiongkok. Musik pop Korea terutama musik tarinya mulai dikenal para remaja Tionghoa setelah diperkenalkan pada awal tahun 1997 oleh program radio bernama Seoul Music Room, di Beijing. Saat menentukan yang membuat budaya pop Korea berkobar di Tiongkok adalah konser boyband bernama H.O.T yang diselenggarakan di Beijing Workers’ Gymnasium, Februari 2000. Laporan berita Korea memakai istilah Hallyu atau Gelombang Korea untuk menggambarkan konser ini. Gelombang Korea dikenal di dalam sebuah artikel terbitan Beijing Youth Daily pada awal November 1999 yang kemudian dikenal oleh masyarakat Korea “Gangnam Style” oleh Psy Lagu hits Gangnam Style oleh Psy menggemparkan dunia dengan tarian menunggang kudanya. Lagu ini merupakan lagu K-pop pertama yang berhasil duduk di peringkat 1 pada UK Official Singles Chart Top 40 pada tahun 2012. Lagu tersebut sempat berada di peringkat ke-2 selama 7 minggu pada Billboard Hot 100. Foto memperlihatkan Psy tengah beraksi di depan para penggemarnya di Seoul City Hall Plaza pada tahun yang sama.

104

hingga kini. Gelombang Korea sampai di Jepang pada tahun 2003 ketika TV KBS seri drama Winter Sonata ditayangkan melalui NHK. Drama tersebut langsung menjadi populer dan membuat nama dari aktor pria, Yon Sama, menjadi terkenal. Drama tersebut juga menarik perhatian penggemar dari Jepang untuk mengunjungi lokasi pembuatan film, seperti Pulau Namiseom, di Korea. Organisasi yang berkaitan dengan Hallyu, pada akhir 2013 beranggotakan 9 juta orang dari berbagai etnis. Gelombang Korea semakin merambah ke aspek lainnya seperti budaya tradisional Korea, makanan, literatur dan bahasa yang menarik semakin banyak peminat. Berdasarkan


105


106


laporan terbaru, terdapat 987 organisasi terkait Hallyu pada Juli 2013 dengan anggotanya berjumlah 9 juta orang; 234 (sekitar 6,8 juta orang) berada di Asia dan kepulauan Pasifik, 464 (sekitar 1,25 juta orang) di Amerika, 213 (sekitar 1,17 juta orang) di Eropa dan 76 (sekitar 60 ribu orang) di Afrika dan Timur Tengah. Mayoritas anggota dari organisasi-organisasi tersebut termasuk klub penggemar K-Pop, namun baru-baru ini mulai bermunculan juga grup baru yang memiliki minat yang lebih beragam. K-Pop K-Pop berarti musik pop Korea. Istilah ini diambil dari huruf pertama kata ‘Korea’, dan dipadukan dengan kata ‘pop’. Sejak pertama kali hadir di pasar global pada pertengahan tahun 2000an, K-Pop telah menarik banyak penggemar dari Asia Tenggara dan terus menyebar ke Eropa, AS dan Amerika Selatan. K-Pop benarbenar terasa mendunia sejak munculnya Gangnam Style oleh Psy ketika lagu tersebut dirilis pada akhir tahun 2012. Lagu tersebut merupakan judul lagu K-Pop pertama yang menduduki peringkat no.1 pada British Official Singles Chart, dan peringkat ke-2 pada Billboard Hot 100 di AS selama 7 minggu berturut-turut. Lagu ini juga dilihat oleh 2 milyar pengunjung Youtube (November 2014) setelah diunduh pada 15 Juli 2012. Kesuksesan mendunia “Gangnam Style” didahului oleh meroketnya grup idol K-Pop seperti TVXQ, Super Junior, Bing Bang, 2NE1, Beast, Girl’s Generation, 2PM dan Wonder Girls yang mendominasi pasar musik pop di wilayah Asia. TVXQ mengadakan tur konser sebanyak 65 kali di Jepang sejak tahun 2006 hingga 2012 dan menarik sekitar 700.000 penggemar serta menjual lebih 6,3 juta album. Pada akhir tahun 2009, Wonder Girls menjadi grup band pertama Korea yang memasuki US Billboard Hot 100 chart dengan lagu hitsnya yang berjudul “Nobody”.

Dua grup idol K-Pop terdepan: Big Bang (atas) dan 2NE1 (bawah)

107


Penggemar K-Pop di Spanyol

Popularitas para penyanyi K-Pop sebagian dihasilkan oleh antara lain daya vokal yang baik, penampilan panggung yang memukau dan koreografi yang menarik. Meskipun mereka terlihat nyaman dan karismatik saat tampil di panggung, namun itu semua hasil dari kerja keras mereka selama bertahun-tahun dan bukan semata karena talenta saja. Grup idol Korea menyebarkan demam K-Pop ke seluruh dunia, mulai dari Asia, Australia, Eropa, Amerika Utara maupun Selatan. Baru-baru ini, grup idol K-Pop cenderung lebih tertatrik untuk tampil bersama dengan artis-artis lain dan dikontrak oleh agen yang sama. Salah satu acara tampil bersama yang paling sukses terjadi pada Juni 2011, ketika para artis SM Entertainment mengadakan konser bersama dengan Le Zenith de Paris, di ibukota Perancis, hingga menarik perhatian 7.000 penggemar. Acara tersebut dinilai sebagai momentum penting bagi para artis K-Pop agar dapat diterima lebih serius oleh pasar musik Eropa. Pada tahun 2011 acara serupa diadakan di beberapa kota di dunia, mulai dari K-Pop Festival yang menarik lebih dari 45.000 penggemar untuk hadir di Tokyo Dome pada bulan Juli. JYJ mengadakan konser di Spanyol dan Jerman, sedangkan artis CUBE Enterntainment tampil di Inggris dan Brazil. 108


Di bulan Oktober, Girl’s Generation mengadakan konser spesial di Madison Square Garden, New York dan meraih sukses besar hingga masuk ke halaman depan New York Daily News dengan foto ukuran besar memperlihatkan aksi dalam konser dengan judul sensasional, “Serangan Bintang K-Pop�. Pada bulan Februari di tahun berikutnya, Festival K-Pop besarbesaran diadakan lagi, kali itu di Palais Omnsiport Bercy Stadium di Paris. Lebih dari 100.000 penggemar dari berbagai negara di Eropa datang memenuhi stadion. Bahkan penggemar berat K-pop rela datang jauh dari Jerman, Spanyol, dan Portugal. Drama TV Kesuksesan besar di luar negeri seperti What is Love? (MBC) dan Winter Sonata (KBS) di Tiongkok dan Jepang, memainkan peran penting dalam mendorong minat terhadap drama TV Korea di seluruh Asia maupun di luar Asia. Film-film hits ini diikuti oleh drama lain seperti Dae Jang

K-Drama yang telah mengambil hati penonton luar negeri: Big Thing (kiri) dan Love Rain (kanan)

109


Geum (MBC), sebuah serial TV epik yang bercerita tentang koki yatim piatu beralih menjadi tabib wanita pertama untuk Raja. Ditayangkan pertama kali antara tahun 2003/2004 dan menjadi salah satu drama dengan rating tertinggi di Korea sebelum akhirnya diekspor ke 87 negara di seluruh dunia, termasuk negara-negara uni Islam seperti Iran yang terdiri dari 80% penonton. Drama disebar dengan tujuan untuk memperlihatkan budaya tradisional Korea seperti hidangan Istana Korea, busana tradisional, dan pengetahuan tentang ramuan obat-obatan. Kesuksesan besar drama-drama TV Korea terus berlanjut di tahun 2010, seperti Big Thing (SBS, 2010), Giant (SBS, 2010), Secret Garden (SBS, 2011), Love Rain (KBS, 2012) dan That Winter, The Wind Blows (SBS, 2013). Dari semua drama ini, Love Rain diekspor ke Jepang dan meraih 9 juta penonton. That Winter, the Wind Blows diekspor ke sejumlah siaran tv lokal di Amerika Utara dan juga di sepuluh negara Asia termasuk Tiongkok dan Jepang. Film Layar Lebar Popularitas mendunia budaya pop Korea menyebabkan munculnya kembali bintang film Hallyu (Gelombang Korea) seperti Bae Yongjoon (lebih dikenal di Jepang sebagai Yon Sama), Jang Dong-gun, Lee Seo-jin, Kwon Sang woo, Won Bin, Jang Keun-suk, Lee Byunghun, Rain, Jun Ji-hyun dan Bae Doo-na. Dari semuanya, empat artis terakhir pernah menjadi peran utama di film-film layar lebar Hollywood. Reputasi international yang diraih para sutradara maupun bintang K-film ini disebabkan karena diadakannya festival film di Korea seperti Busan International Film Festival (BIFF), Jeonju International Film Festival (JIFF) dan Bucheon International Fantastic Film Festival (BiFan). Komunitas perfilman international baru-baru ini telah mulai menaruh minat besar pada film maupun para sutradara Korea. 110


Sutradara Korea yang telah menarik perhatian kritikus Barat antara lain, Kwon-taek, Lee Chang-dong, Park Chan-wook, Hong Sang-soo, Kim Ki-duk, Kim Jee-woon, Im Sang-soo dan Bong Joon-ho. Mereka semua telah menghasilkan mahakarya sebagai rasa syukur terhadap dukungan maupun harapan yang diberikan kepada mereka. Beberapa film Korea antara lain Strokes of Fire (2002) oleh Im Kwon-Taek, Secret Sunshine oleh Lee Chang-dong (2007), Thirst (2009) oleh

Festival Film di Korea

Busan International Film Festival (2-11 Oktober 2014) Festival film ini merupakan Penghubungan Festival film Asia bergengsi semenjak diluncurkan pada Oktober tahun 1996. BIFF memberi kesempatan bagi komunitas perfilman Asia untuk mempersembahkan, menonton, berdiskusi dan bertukar filmfilm baru, dokumenter, reklame dan film-film indie baik digital maupun analog , di antara peliputan media global. <www.biff.kr>

Bucheon International Fantastic Film Festival (17-27 Juli 2014) Diadakan setiap bulan Juli di Bucheon, Gyeonggido sejak tahun 1997. BiFan mempersembahkan para pencinta film Korea dengan filmfilm horor, thriller, misteri dan fantasi yang diproduksi di Korea maupun negara-negara Asia lainnya. <www.bifan.kr>

Jeonju International Film (1-10 Mei 2014) Diluncurkan pada tahun 2000 dan diadakan setiap tahun di Jeonju, pusat budaya tradisional Korea. Jiff berfokus pada filmfilm yang bercirikan kreativitas artistik namun menantang konvensi yang sudah ada. <www.jiff.or.kr>

111


Sutradara Film, Kim Ki-duk Diapit oleh Lee Jung-jin dan Jo Min-su (kanan) para aktor dalam karya filmnya. Kim adalah sutradara film Korea pertama yang memenangkan penghargaan Golden Lion di acara Venice International Film Festival ke-69, dengan karyanya berjudul Pieta.

Park Chan-wook dan The Taste of Money (2012) oleh Im Sangsoo. Kim Ki-duk sendiri telah mendapatkan momen berharga pada September 2012 ketika ia menjadi sutradara Korea pertama yang memenangkan penghargaan Golden Lion di acara Venice International Film Festival ke-69 dengan karyanya berjudul Pieta. Debut pertamanya sebagai sutradara pada tahun 1996, hanya tiga tahun setelah menunda studi seni karena ia tinggal di Paris sejak tahun 1990-1993 dan mulai menghasilkan karya-karyanya a.l Birdcage Inn (1998), The Isle (2000), dan 3-Iron (2004) yang menimbulkan kontroversi di antara para kritikus maupun penonton. Kemudian, Park Chan-wook, Kim Jee-woon dan Bong Joon-ho yang lolos secara komersial maupun kritik. Mereka diundang membuat film di Hollywood untuk menarik lebih banyak para penyuka film. Pada tahun 2012, The Thieves, sebuah film garapan Choi Dong-hoon, diundang untuk bersaing di Contemporary World Cinema Program of the 2013 Toronto International Film Festival. 112


Meningkatnya minat terhadap perfilman Korea menghasilkan sejumlah mega box-office hits. The Thieves, misalnya, telah menarik 12.98 juta penonton hanya di Korea saja dan terjual ke delapan negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Brunei, dan Indonesia. Sejumlah film lain juga menarik lebih dari 10 juta penonton termasuk Masquerade (2012), Silmido (2003), Taegukgi (2004), The King and the Clown (2005), The Host (2006) dan Haeundae (2009). Sementara itu, pada Juli 2011 Guanajuato Intenational Film Festival menunjuk Korea sebagai tamu kehormatan untuk memperlihatkan 76 film Korea termasuk Whispering Corridors dan Bedeviled dibawah program yang berfokus pada film horor Korea dan dua sutradara film, Bong Joon-ho dan Kim Dong-won. Musik Komunitas musik klasik Korea terus menghasilkan artisartis bertaraf international baik dari sisi vokal maupun musik instrumen. Lima artis Korea pernah memenangkan penghargaan untuk permainan alat musik piano, biola, dan menyanyi solo di International Tchaikovsky Competition pada tahun 2011. Kompetisi ini merupakan satu dari tiga kompetisi internasional bergengsi. Korea juga terus menghasilkan vokalis terkenal seperti Su-mi Jo (soprano), Hong Hei-kyung (Soprano), Shin Young-ok (soprano), Kwang-chul Youn (bas) dan Samuel Yoon (bariton bas). Mereka para vokalis yang sangat digemari oleh para pecinta musik klasik di banyak negara di dunia. Sedangkan pemain musik instrumen seperti Yeol Eum Son (piano), Dong-hyek Lim (piano), Sarah Chang (biola) dan Zia Hyun-su Shin (biola), secara rutin tampil di depan para penggemarnya yang kebanyakan berada di Korea, AS dan sejumlah negara di Eropa. Lee Hee-ah, seorang pianis empat jari, juga diakui secara luas sebagai pianis hebat dan juga pahlawan yang berjuang melawan 113


114


keterbatasan fisik yang dimilikinya. Mereka semua meneruskan

1

generasi pertama musisi klasik Korea, termasuk dua pianis, Han

2

Tong-il dan Kun-woo Paik, yang pernah memukau penonton internasional antara tahun 1950an dan 1970an. Sampai sekarang ia masih sering bermain di depan para penggemarnya. Myung-whun Chung, maestro dari Orkestra Simfoni Seoul saat ini, memulai karirnya di dunia musik klasik sebagai seorang pianis. Ia secara rutin tampil sebagai anggota Chung Trio dengan kedua saudarinya, Chung Kyung-wha, yang berhasil mendapat pengakuan dunia sebagai pemain biola, dan Chung Myung-wha, pemain selo. Tak lama setelah itu ia beralih menjadi dirigen dan memandu sejumlah orkestra bergengsi seperti Berlin Simfoni, London Simfoni dan Orkestra Paris, sebelum akhirnya menjadi sutradara musik dan

1. Maestro Chung Myung-whun, seorang sutradra musik dan dirigen tetap Opera de La Bastille di Paris. Ia menerima penghargaan Una Vita Nella dari Teatro La Fenice di Venesia pada Juli 2013. 2. Kim Ki-min dan Olesya Novikova tampil di drama Swan Lake oleh Mariinsky Ballet and Orchestra. Kim penari Asia pertama yang bergabung dengan Mariinsky Ballet.

dirigen permanen Opera de La Bastille di Paris. Teater Musik Penggemar teater musik Korea saat ini lebih tertarik ke komedi musikal yang dipentaskan di atas panggung. Permintaan untuk musikal berkualitas baik semakin meningkat, sehingga melahirkan penampilan musikal terkenal di dunia seperti Jekyll & Hyde, Chicago dan Cats baik oleh tim orisinil maupun tim dari Korea. Produksi musikal baru ditulis dan disutradarai oleh para pemain berbakat Korea. Beberapa diantaranya sudah pernah diundang untuk tampil di Jepang and Asia Tenggara. Berkembangnya teater musikal Korea melahirkan para bintang seperti Choi Jung-won, Nam Kyung-joo dan Jo Seung-woo. Selain itu Yoon Bok-hee, Insooni dan Ock Joohyun yang telah menjadi aktris musikal hebat setelah mengalami kesuksesan di panggung K-Pop. Tari Modern dan Balet Berdirinya Perusahaan Tari Nasional Korea pada tahun 1962, menjadi 115


momentum meningkatnya minat pada tarian modern di Korea. Perubahan lingkungan pada akhirnya melahirkan penari hebat, Sin Cha Hong (Hong Sin-ja, lahir tahun 1943) dan kini ia dipandang sebagai penari avant-garde dan artis pertunjukan perdana. Ia berguru tari pada Alwin Nikolais di Amerika Serikat dan bekerja di sana hingga tahun 1990, kemudian kembali ke Korea untuk bergabung di sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan tarian modern. Pada tahun 1980an dua perusahaan tari balet didirikan di Gwangju Biennale Muncul sebagai tempat acara seni besar di Asia. Gwangju Biennale memainkan peran penting di dalam menghubungkan kota Gwangju dengan kota-kota lain di Korea dan juga dunia melalui seni kontemporer sejak pendiriannya di tahun 1995 sekaligus sebagai pionir di Asia.

Korea, yaitu Universal Ballet (1984) dan Seoul Ballet (1986), yang masih aktif mengadakan pertunjukan di dalam negeri maupun luar negeri hingga saat ini. Meningkatnya popularitas balet terbukti dengan adanya penari balet terkenal seperti Kang Sue-jin yang merupakan anggota penari balet Asia pertama di Stuttgart Ballet (1986), kini ia menjadi penari utama di sana. Seo Hee bergabung dengan perusahaan ABT Studio (2004) dan menjadi penari utama di sana pada tahun 2012. Penari balet sukses lainnya yaitu Kim Kimin yang menjadi belerina Asia pertama yang bergabung sekaligus merupakan Solois Pertama di Mariinsky Ballet tahun 2012. Seni Modern Generasi pertama artis modern Korea diwakili oleh Nam June Paik (1932-2006). Ia adalah pencetus seni video yang kemudian diikuti oleh generasi artis baru seperti Chang Ree-suok, Chang Doo-kun, Paek Young-soo, Chun Kyung Ja, Kim Tschang-yeul dan Suh Se-ok. Baru-baru ini, dunia seni Kora diwakili oleh grup pelukis dan pemahat seperti Chun

116


Kwang Young, Park Seo-bo, Lee Jong-sang, Jongsang, Son Soo-nam, Lee Doo-shik, Lee Wal-jong, Youn Myeung-ro, Lee Il, Kang Ik-joong, Lim Ok-sang, Kim Young-won dan Choi Jong-tae dan semua yang telah menarik penggemar internasional. Pertumbuhan cepat ekonomi Korea di tahun 1970an terlihat pada pendirian sekitar 60 lembaga seni umum maupun swasta yang berlokasi di pusat kota Seoul, Insa-dong dan terutama Samcheongdong. Lembaga terdiri dari Ruang Seni Gana , Galeri Pusat Seni Seoul Gongpyeong dan Museum Seni Rupa Kyung-in. Selanjutnya, baru-baru ini juga kota Cheongdam-dong di Gangnam-gu (selatan Sungai Hangang) dijadikan sebagai pusat seni rupa Korea. Sedangkan acara seni internasional, Gwangju Bienalle diadakan pada tahun 1995 dan berkembang menjadi pameran seni kontemporer di Asia. Sastra Modern Novel berjudul Please Look After Mom karangan Shin Kyungsook diterbitkan ke dalam bahasa Inggris oleh penerbit Double Edisi berbahasa Inggris Please Look After Mom oleh Shin Kyung-sook (kiri) dan Ko Un (kanan), salah satu penulis puisi yang dikagumi di Korea.

117


Publishing Group di AS pada April 2011 dan ditandai sebagai salah satu Gelombang Korea bidang sastra yang mendunia. Buku tersebut tercatat di 10 peringat buku terlaris Amazon sesaat setelah beredar di pasar AS dan kemudian diterbitkan di 30 negara di Asia (termasuk Jepang), di Eropa dan Australia. Pada Juni 2012, sang penulis mengadakan pertemuan di Ljubljana, ibukota Slovenia, untuk mengumumkan publikasi karyanya ke dalam bahasa Slovenia. Karya lainnya yaitu, Li Chin, diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis dan diterbitkan oleh penerbit Perancis, Phillipe Picquier. Gong Ji-young adalah novelis Korea terkenal lainnya. Karyakaryanya a.l Our Happy Hours (2005), My Joyful Home (2007) dan The Crucible (2009) yang berhasil menjadi buku terlaris dan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Puisi kontemporer Korea diwakili oleh satu nama besar, Ko Un, yang sudah ‘langganan’ disebut sebagai salah satu peraih Hadiah Nobel di bidang Sastra sejak lama. Ia terus menulis puisi yang menyentuh hati para pembacanya semenjak debutnya berjudul Tuberculosis pada tahun 1958. Ia menyelesaikan sejumlah besar seri puisinya, Ten Lives, 2010. Banyak novel Korea yang diterjemahkan ke berbagai bahasa selama periode itu termasuk Secrets and Lies (Bahasa Rusia, 2009) oleh Eun Hee-kyung. The Rainy Spell, Firewood dan Sailing Without a Mast (Bahasa Swedia, 2009) oleh Yun Heung-gil, A Distant and Beautiful Place (bahasa Cina dan Turki, 2010) dan Contraditions (Bulgaria, 2010) oleh Yang Gui-ja. Peresmian Fakultas Studi Korea di Universitas Sofia, Bulgaria (1995) menghasilkan intepretasi sejumlah novel kontemporer Korea maupun cerita pendek untuk pembaca lokal contohnya A Dwarf Launches a Little Ball oleh Cho Se-hui dan Our Twisted 118


Hero oleh Yi Mun Yol. Mendunianya K-Pop membuat karya sastra dan bahasa Korea mendapatkan perhatian besar dari para generasi muda. Institut Raja Sejong, yang berdiri pada tahun 2008, mendukung edukasi bahasa Korea di seluruh dunia sehingga jumlah sekolah yang bekerjasama dengannya meningkat dari 17 sekolah (2008) hingga menjadi 113 sekolah (2013). Kongres PENA Internasional ke-78 (September 2012) diadakan di Gyeongju yang merupakan ibukota Kerajaan Silla kuno yang berkuasa selama seribu tahun. Pertemuan tersebut diadakan di Korea untuk ketiga kalinya setelah tahun 1970 dan 1988 serta menarik 700 surat dari pria maupun wanita dari 114 negara di seluruh dunia, termasuk para pemegang Nobel Laureate seperti Jean-Marie Gustava Le Clezio dari Perancis, Akinwande Oluwole Wole Soyinka dari Nigeria dan Ferit Orhan Pamuk dari Turki. Makanan Korea dan Tradisi Kuliner Gelombang Korea kini meluas ke ranah budaya lain seperti makanan dan tradisi kuliner. Restoran yang menyediakan hidangan tradisional Korea mulai dibuka di kota-kota besar seperti New York, London dan Paris, bahkan sampai mendapat pujian dari kritikus makanan. Kimchi, bulgogi, bibimbap dan hidangan lainnya sangat disukai orang korea, kini mulai menjadi hidangan yang hadir di rumah-rumah di seluruh dunia. Koki di sejumlah restoran di AS mulai memadukan makanan tradisi Korea dengan tradisi Barat, sehingga tercipta hidangan seperti bibimbap burger, kimchi hotdog, dan steak gochujang. Makanan yang dianggap baru dan eksotis ini disambut baik oleh masyarakat New York. Begitupun di Paris, jumlah restoran Korea di sana meningkat. Dulunya, hanya ekspatriat Korea dan orang Asia yang datang ke restoran Korea, namun sekarang justru banyak orang Perancis 119


sendiri yang menjadi pelanggannya. Berdasarkan riset terbaru, makanan terpopuler yang dihidangkan restoran Korea di Paris adalah bibimbap dan bulgogi karena terkenal akan kandungan nutrisi, aroma, dan rasanya yang seimbang. Pada Juli 2012, makan malam spesial Korea diadakan di Victoria and Albert Museum di London dalam rangka merayakan pesta olahraga Olimpiade London. Sekitar 300 undangan terkesima dengan hidangan makan malam Korea yang disungguhkan.

120


Museum Nasional di Korea

11 Museum Nasional Jinju Lokasi: Jinju-si, Gyeongsangnam-do Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <jinju.museum.go.kr>

14

Museum Nasional Gongju 12 Lokasi: Gongju-si, Chungcheongnam-do Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <gongju.museum.go.kr>

10

16 1 15 17

Museum Nasional Naju 13 Lokasi: Naju-si, Jeollanam-do Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <naju.museum.go.kr>

18 12

7

5 19 2

6 4

3

11

8

14 Arboretum Nasional Korea Lokasi: Pocheon-si, Gyeonggi-do Tutup: Minggu, Senin, Hari Tahun Baru, Imlek & Chuseok <www.kna.go.kr> 15 Museum Istana Nasional Korea Lokasi: Jongno-gu, Seoul Tutup: Senin <www.gogung.go.kr>

20 13

9

1 Museum Nasional Korea

6 Museum Nasional Daegu

Lokasi: Yongsan-gu, Seoul Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <www.museum.go.kr>

Lokasi: Suseong-gu, Daegu Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <daegu.museum.go.kr>

2 Museum Nasional Gyeongju

7 Museum Nasional Cheongju

Lokasi: Gyeongju-si, Gyeongsangbuk-do Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <gyeongju.museum.go.kr>

Lokasi: Cheongju-si, Chungcheongbuk-do Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <cheongju.museum.go.kr>

3 Museum Nasional Gwangju

8 Museum Nasional Gimhae

Lokasi: Buk-gu, Gwangju Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <gwangju.museum.go.kr>

Lokasi: Gimhae-si, Gyeongsangnam-do Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <gimhae.museum.go.kr>

4 Museum Nasional Jeonju

9 Museum Nasional Jeju

Lokasi: Jeonju-si, Jeollabuk-do Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <jeonju.museum.go.kr>

Lokasi: Jeju-si, Jeju Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <jeju.museum.go.kr>

5 Museum Nasional Buyeo

10 Museum Nasional Chuncheon

Lokasi: Buyeo-gun, Chungcheongnam-do Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <buyeo.museum.go.kr>

Lokasi: Chuncheon-si, Gangwon-do Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <chuncheon.museum.go.kr>

16 Museum Rakyat Nasional Korea Lokasi: Jongno-gu, Seoul Tutup: Selasa & Hari Tahun Baru <www.nfm.go.kr> 17 Museum Nasional Sejarah

Kontemporer Korea Lokasi: Jongno-gu, Seoul Tutup: Senin & Hari Tahun Baru <www.much.go.kr>

18 Museum Pos Lokasi: Cheonan-si, Chungcheongnam-do Tutup: Senin, Hari Raya, Hari Tahun Baru, Imlek & Chuseok <www.postmuseum.go.kr>

Museum Mercusuar Nasional 19 Lokasi: Pohang-si, Gyeongsangbuk-do Tutup: Senin, Imlek & Chuseok <www.lighthousemuseum.or.kr> Institut Riset Nasional Warisan 20 Budaya Maritim Lokasi: Mokpo-si, Jeollanam-do Tutup: Senin <www.seamuse.go.kr>

121


Pariwisata 관광


4

Warisan Bersejarah Seoul Atraksi Wisata dan Pusat Belanja Jalanan Kaum Muda Wisata Alam Atraksi Turis Di Luar Seoul Pedesaan Hanok Festival Besar Lokal di Korea


4 Pariwisata 관광

Dancheong Merupakan metode tradisional dalam mendekorasi bangunan istana maupun kuil dengan berbagai pola rumit yang terdiri dari 5 dasar warna yaitu; biru (melambangkan arah timur), putih (barat), merah (selatan), hitam (utara), dan kuning (pusat). Jenis lukisan juga berfungsi untuk melindungi struktur kayu dari berbagai unsur.

Seoul, ibukota Republik Korea merupakan bagian penting dari warisan budaya Korea dan tempat atraksi terpopuler bagi para wisatawan di Korea. Meskipun sekarang sudah menjadi salah satu kota metropolitan modern terbesar di dunia, pusat kotanya masih dikelilingi oleh tembok-tembok bersejarah yang dibangun 600 tahun lalu dan memiliki sejumlah warisan bersejarah berharga seperti Istana Kerajaan, Gerbang Benteng, dan area perumahan kuno.

Warisan Bersejarah Seoul Istana Gyeongbukgung Terletak di kaki Gunung Bugaksan yang menghadap ke pusat kota Seoul, Gyeongbokgung dahulu merupakan Istana Kerajaan utama 1 2

1.Istana Gyeongbukgung Istana Kerajaan utama Joseon terletak di jantung kota Seoul. 2. Taman Istana Changdeokgung Terdapat taman belakang Istana Changdeokgung dan juga Paviliun Buyongjeong dan Juhanmu serta Kolam Buyongji yang terletak di antaranya.

124

yang bertahan selama 200 tahun sejak pendiriannya di tahun 1385 atau 3 tahun setelah dibentuknya Dinasti Joseon (13921910). Istana tersebut terbakar setelah Jepang menduduki Korea (1592). Reruntuhannya dibiarkan hingga 275 tahun atau hingga tahun 1867 baru direstorasi. Namun kurang dari 50 tahun setelah itu, istana tersebut diserahkan ke pemerintah kolonial Jepang yang telah menghancurkan bagian depan istana dan dijadikan Gedung Umum Pemerintah Jepang. Bangunan tersebut bergaya neo-klasik dan terus digunakan


125


126


sebagai pusat kantor-kantor pemerintah bahkan sampai setelah Korea merdeka (1945). Bangunan baru diruntuhkan pada tahun 1996 sebagai bagian dari upaya untuk menghapus sisa peninggalan

Gerbang Geummamun di Taman Istana Changdeokgung, Seoul (kiri)

era penjajahan. Beberapa sisa runtuhan bagunan dipindahkan ke Balai Kemerdekaan Korea di Cheonan, Korea untuk dipamerkan. Proyek renovasi besar istana dimulai pada tahun 2010 dan sejumlah bangunan dalam lingkungan istana direstorasi dan pintu gerbang utama Gwanghwamun dipindahkan ke lokasi aslinya. Kini istana tersebut menjadi salah satu atraksi turis terpopuler di Korea, termasuk peninggalan arsitektur yang megah seperti Balai Geunjeongjeon dan Paviliun Gyeonghoeru. Taman Istana Changdeokgung Taman ini terdiri dari sebuah kolam dan beberapa paviliun mewah yang dibangun di sekelilingnya. Taman tersebut dibuka untuk publik hingga tahun 1970an, namun menimbulkan kerusakan parah sehingga akhirnya ditutup beberapa tahun kemudian dan dikembalikan kondisinya seperti semula. Hanya sebagain dari taman yang dibuka kembali untuk publik (Mei 2004) dan kini para pengunjung perlu membuat reservasi dulu sebelum berkunjung. Istana Deoksugung Istana Deoksugung terkait erat dengan perjuangan Dinasti Joseon untuk bertahan terutama saat mendapat serangan dari kekuasaan imperial di awal abad ke-19. Tahun 1897, Raja Gojong memproklamirkan berdirinya Kekaisaran Korea dan menunjuk Deoksugung sebagai istana kaisar. Setahun sebelumnya Gojong berlindung di Rusia demi melindungi pemerintahannya dari interfensi Imperial Jepang. Setelah Kekaisaran Korea diproklamirkan, istana mulai 127


Istana Deoksugung Tidak seperti Taman Istana Joseon lainnya, Deoksugung memiliki bangunan-bangunan batu bergaya Eropa dan bangunan kayu tradisional.

mendapatkan perhatian dari diplomat luar negeri yang bekerja di kedutaan AS, Rusia, Inggris dan Perancis yang berlokasi di sekitar istana. Upacara pergantian penjaga istana yang dilakukan tiga kali sehari kecuali hari Senin, merupakan pengingat kejayaan singkat Deoksugung sebagai satu-satunya istana kekaisaran yang ada dalam sejarah Korea. Prosesi dilakukan di sepanjang tembok bagian selatan istana. Pemandangan di sekitar dinding istana popular di kalanganorang muda yang mencari suasana romantis. 1 2

1. Gerbang Sungnyemun 2. Gerbang Heunginjimun Seoul, ibukota Dinasti Joseon, dahulunya dilindungi tembok batu panjang dan terdiri dari 8 gerbang, dua diantaranya, Sungnyemun (Namadaemun atau Gerbang Selatan) dan Heungginjimun (Dongdaemun atau Gerbang Timur), masih terlihat hingga saat ini.

128

Gerbang pertama, “Gerbang Upacara Mulia� dikenal sebagai Harta Nasional Korea nomor satu, sedangkan yang ke-dua yaitu Heunginjimun, satu-satunya dari 8 gerbang benteng yang dilindungi oleh tembok penjaga berbentuk setengah lingkaran. Gerbang Sungnyemun (Namdaemun-Gerbang Selatan) Sungnyemun atau “Gerbang Upacara Mulia� adalah gerbang selatan pada tembok benteng tua yang dibangun untuk melindungi ibukota Joseon (kini pusat kota Seoul). Semua produk dan orang yang datang dari Selatan harus melalui gerbang ini untuk memasuki Seoul.


129


Merupakan gerbang benteng tua terbesar dan masih berdiri di Korea hingga hari ini dan ditunjuk sebagai Harta Nasional Nomor Satu (1962). Bangunan kayu gaya paviliun yang membentuk bagian atas gerbang rusak terbakar pada Februari 2008, namun kembali ke kondisi semula setelah mengalami restorasi selama 5 tahun. Gerbang ini terhubung dengan kompleks besar tempat perbelanjaan, termasuk pasar tradisional yang berlangsung tumbuh menjadi pusat atraksi wisata. Area tersebut selalu ramai pengunjung Korea maupun mancanegara yang ingin membeli pakaian, peralatan dapur, alat rumah tangga dan komoditas lainnya yang ditawarkan dengan harga terjangkau dengan kualitas yang tinggi. Banyak toko di sana punya pabrik sendiri sehingga bisa menawarkan harga barang yang kompetitif. Pasar Namdaemun kini menjadi pusat bagi lebih dari 9.300 toko dan menarik lebih dari 500.000 pengunjung per hari. Pasar ini telah membentuk jaringan perdagangan internasional besar untuk para pedagang Korea yang tersebar di seluruh dunia. Mereka menerima maupun membelanjakan hasilnya melalui kegiatan impor dan Mal Dongdaemun

ekspor. Gerbang Heunginjimun (Dongdaemun-Gerbang Timur) Terletak di bagian timur tembok benteng tua Seoul, Heunginjimun (Gerbang Kebajikan) menarik puluhan ribu pengunjung dari seluruh Korea dan negara tetangga. Gerbang ini terkenal dengan sejarah maupun jaraknya yang dekat dengan sejumlah pasar besar seperti Pasar Gwangjang, Pyeonghwa, Sinpyeonghwa dan Dongdaemun. Semua pasar ini terkenal terutama untuk fesyen yang mereka tawarkan khususnya pakaian

130


dan aksesoris. Dibandingkan dengan toserba yang biasanya menjual produk mewah dan mahal, pasar-pasar ini memiliki sejumlah toko grosir yang menyuplai produk kualitas baik berharga kompetitif kepada penjual eceran di seluruh Korea.

Atraksi Wisata dan Pusat Belanja Insa-dong Merupakan distrik di pusat kota Seoul yang penuh dengan toko antik, penjual koleksi buku tua, galeri seni, gulungan kitab, lokakarya kerajinan tangan, toko sisir, rumah teh tradisional, restoran, dan bar yang memberikan kesempatan bagi turis untuk merasakan budaya yang seru. Distrik ini memiliki tempat yang sering dikunjungi artis, penulis dan jurnalis Korea sehingga menarik banyak turis dari lokal maupun luar negeri. Pemerintah Metropolitan Seoul menunjuk Insa-dong sebagai Distrik Budaya Tradisional tahun 1988 dan mengubahnya menjadi wilayah bebas kendaraan pada setiap akhir pekan sehingga menciptakan lingkungan yang nyaman bagi para pengunjung. Myeong-dong Sejak lama sudah menjadi tempat belanja teramai di Korea yang terdiri dari toko kelas atas dan butik mewah. Tempat ini menarik banyak pembeli lokal maupun negara lain di Asia yang mencari barang-barang mewah, pakaian bermerek, kosmetik, sepatu, perhiasan fesyen dan suvenir. Distrik ini juga merupakan pusat keuangan dan budaya nasional serta perdagangan sejak Perang Korea (1950-1953) dan di tahun 1970an – ‘80an sering didatangi para pemerhati fesyen. Posisi Myeong-dong di industri fesyen Korea telah menurun, tapi pengaruhnya terhadap pasar mode Korea masih tinggi. Banyak merek top fesyen yang tetap bertahan atau membuka toko baru di 131


132


tempat ini, sehingga menarik kembali penyuka fesyen dari wilayah Gangnam dan juga turis mancanegara. Di distrik ini juga terdapat gereja Katedral Myeongdong yang dibangun tahun 1898 dan merupakan pusat bagi seluruh umat Katolik Korea. Di sana juga terdapat Kedutaan Tiongkok bersejarah. Apgujeong Rodeo Street Diambil dari nama Rodeo Drive di Beverly Hills dan merupakan pusat dari toko fesyen terkenal, jalan Rodeo di daerah Apgujeong dikenal luas sebagai “Mekah dari dunia fesyen Korea” dan trendsetter di Korea. Jalan Rodeo penuh dengan toko-toko mewah seperti toko fesyen merek terkenal dunia, restoran kelas atas, kafe dan bar. Jalan tersebut meliputi toko-toko yang menjual barang fesyen khusus yang dicari oleh para fashionista dan memenuhi beragam kebutuhan para pembeli. Terdapat banyak took dari toko mewah kelas atas hingga bonded store yang menjual barang fesyen terkini. Jalan ini sangat sempurna bagi para pebelanja yang mempunyai beragam selera. Pada bulan Oktober, jalan ini berubah menjadi lokasi utama untuk Festival Budaya Apgujeong yang menampilkan film, pameran busana dan rambut, kompetisi menari dan acara budaya seru lainnya.

Jalanan Kaum Muda Jongno dan Cheonggyecheon Jongno adalah satu dari dua distrik selain Myeongdong, yang mencerminkan semangat budaya dan ekonomi Korea di tahun ‘70an dan ‘80an. Dari dulu hingga sekarang, antara Jongno 2 (i)-ga dan 3 (sam)-ga, distrik ini dipenuhi dengan sejumlah gedung sinema tertua di Seoul,

1 2

1. Insa-dong Adalah salah satu tujuan wisata populer bagi turis asing di Seoul. Tempat ini penuh dengan toko antik, galeri seni, lokakarya kerajinan tangan, rumah teh tradisional, restoran dan bar. 2. Myeong-dong Distrik Korea teramai dan atraksi nomor satu bagi para pengunjung di Seoul.

133


toko buku besar lokal dan lembaga pendidikan swasta terkenal termasuk sekolah bahasa asing. Oleh karena itu, distrik ini penuh dengan para pelajar. Cheonggyecheon, sungai bersejarah yang menyeberangi jantung Korea, telah mengalami restorasi dan perombakan ulang beberapa tahun yang lalu. Sungai ini merupakan salah satu atraksi wisata populer di kota ini. Dulu sungai ini merupakan sumber air bagi penduduk sekitar, namun sungai mulai ditutup pada tahun ‘50an dan jembatan yang dibangun diatasnya dianggap sebagai simbol pertumbuhan industri di Korea selama tahun ‘60an dan ‘70an. Namun jembatan tersebut dirobohkan pada tahun 2003 sebagai bagian dari proyek restorasi sungai yang dirampungkan selama 2 tahun. Sungai buatan tersebut kini mengalir di sepanjang jalur lama dan menjadi lingkungan ekologis alami untuk ditumbuhi tanaman air. Jalan Hongdae (Jalan Universitas Hongik) Pada awal tahun ‘90an, di daerah Hongdae atau daerah sekitar Universitas Hongik, dibangun berbagai macam kafe dan klub musik sehingga menarik banyak anak muda pencinta musik dari Seoul untuk datang ke sini. Perlahan daerah ini menjadi salah satu area budaya paling dinamis di Seoul dan penuh dengan anak muda. Perbedaan jalanan di Hongdae dengan distrk lainnya terletak pada pertunjukan band Indie yang diadakan di klub-klub. Band ini meliputi beragam genre musik populer seperti musik rock, funk, dan tekno yang dipertunjukkan bagi para pemuda setiap malam. Distrik Hondae juga terdiri dari sejumlah galeri seni yang menampilkan karya asli para seniman muda. Sebagian dari para seniman bergabung dengan seniman lain 134


untuk membuat karya seni lain seperti musik dan tarian yang ditampilkan di dalam pertunjukan kolaborasi di jalanan. Jalan Garosu-gil di Sinsa-dong Memilki arti “jalan tiga jalur di Sinsa-dong”, Sinsa-dong Garosu-gil adalah jalanan di kota Sinsa-dong, Gangnam-gu yang ditumbuhi pepohonan gingko di sepanjang kedua sisi. Jalanan dan gang-gang

1

2

1. Sungai Cheonggyecheon Sebuah area untuk relaksasi dan penyegaran batin di pusat kota Seoul 2. Distrik Hongdae Jalanan yang dipenuhi artis maupun penonton muda

di sekitarnya baru-baru ini berkembang menjadi atraksi wisata utama Seoul dan menarik puluhan ribu penyuka fesyen untuk mendatangi kedai kopi kelas atas, galeri seni, butik mewah dan toko fesyen lainnya setiap hari. Pada tahun ‘90an, Garosu-gil mulai menarik para desainer fesyen muda ambisius untuk membuka toko di sepanjang jalan tersebut sehingga akhirnya menjelma menjadi “fashion street”. 135


1

Kesuksesan yang dicapai toko-toko mereka diikuti oleh dibukanya

2

toko-toko lain yang menjual barang-barang interior, furnitur dan

1. Garosu-gil di Sinsa-dong Jalanan ini ramai dengan para fashionista muda

barang fesyen pribadi.

2. Itaewon Pusat Budaya Internasional Korea

Itaewon Terletak di selatan Gunung Namsan di jantung kota Seoul, Itaewon merupakan tujuan wisata terpopuler terutama bagi para turis yang ingin berbelanja dan mencari kegiatan seru lainnya di lingkungan yang nyaman. Perkembangan distrik berikut reputasinya di antara para wisatawan internasional berkaitan erat dengan keberadaan Pangkalan Militer Amerika Serikat ke-8 di dekat Yonsan, saat Perang Korea (1950-1953). Saat ini distrik tersebut mencakup Itaewon dan daerah sekitar Hannam-dong, yang berisi sejumlah gedung kedutaan asing seperti kedutaan Jerman, Denmark, Argentina, Rumania, Uruguay, Lebanon, Hongaria, Burnei dan Qatar, serta Mesjid Pusat Seoul dan beragam komunitas asing. Jalanan di Itaewon penuh dengan toko pakaian dan barangbarang fesyen, klub malam, bar, dan restoran yang menyuguhkan makanan eksotis seperti makanan Meksiko, India, Vietnam dan Turki. Restoran biasanya bernuansa kosmopolitan. Distrik tersebut ditunjuk oleh pemerintah Korea sebagai Zona Turis Khusus di tahun 1997 dan sejak itu selalu diadakan Festival Pedesaan Dunia pada setiap bulan Oktober. Selain itu, diadakan juga pertunjukan jalanan setiap hari untuk menghibur para turis asing.

136


137


Wisata Alam Gunung Jirisan Sebagai gunung tertinggi dan terbesar di daratan utama Korea Selatan, Gunung Jirisan terdiri dari banyak puncak yang indah di antaranya Puncak Cheonwangbong (1.915 m), Nogodan dan Banyabong, serta perbukitan dan lembah-lembah sepanjang 40 km dari timur ke barat. Gunung ini membatasi tiga provinsi, Jeollanam-do, Jeollabukdo dan Gyeongsangnam-do serta hutan-hutan yang menyumbang sekitar 20% dari total hutan di Korea. Gunung ini ditetapkan sebagai Taman Nasional pertama Korea pada 1967. Gunung Jirisan terletak di ujung selatan Baekdu Daegan dan merupakan rangkaian pegunungan luas yang menjadi garis Pemandangan musim semi Gunung Jirisan

punggung Semenanjung Korea, dimulai dari Gunung Baekdusan di

(Sumber: Layanan Taman Nasional Korea)

bagian paling utara semenanjung dan membentuk karakter fitur

138


geografis bagian selatan. Gunung ini dikagumi atas kemegahan panorama dan hutan lebatnya yang merupakan habitat alami hewan-hewan langka dan spesies tumbuhan seperti rusa tak bertanduk Siberia, goral Korea, pohon birch Asia, dan bunga Royal Azalea. Perbukitan utama gunung ini, yang dimulai dari puncak tertingginya Cheonwangbong di timur hingga Puncak Nogodan di barat, membentuk lembah-lembah dalam yang melimpah dengan air sumber beberapa sungai utama Korea, yaitu Nakdonggang, Seomjingang dan Namgang. Beberapa lembah ini merupakan rumah bagi hutan-hutan tak terjamah, terutama hutan Piagol dan Baemsagol yang menciptakan pemandangan yang sangat indah dan menarik lebih dari dua juta pendaki setiap tahun. Gunung Jirisan memiliki habitat alami untuk berbagai spesies

139


Air terjun Soseung di Gunung Seoraksan

hewan dan tumbuhan yang mewakili kesehatan dan keseimbangan

(Sokcho, Gangwon)

ekologis pegunungan ini, termasuk hewan-hewan yang terancam punah seperti rusa tak bertanduk Siberia dan goral Korea, serta beberapa daya tarik alam terbesar Korea seperti sekumpulan besar bunga Royal Azalea yang menutupi padang dataran tinggi Seseok Pyeongjeon dan hutan purba lebat Piagol dengan pepohonan tua yang tercabik-cabik angin yang tersebar di sekitar puncakpuncak gunung sehingga menciptakan pemandangan yang terlihat mengerikan. Warisan alam yang sangat berharga ini melingkupi beberapa aset budaya Korea yang paling berharga, termasuk kuil-kuil Buddha bersejarah yang menyimpan kekayaan sejarah dan budaya. Gunung Seoraksan Sebagai gunung tertinggi ketiga Korea Selatan setelah Hallasan dan Jirisan, Seoraksan terletak di tengah Baekdu Daegan dan merupakan rangkaian pegunungan besar yang membentuk garis punggung

140


Semenanjung Korea, dengan puncak tertingginya Daecheongbong (1.708 m) menghadap pantai timur Korea. Gunung ini ditandai dengan puncak-puncak dan tebing-tebing

Lansekap Gunung Seoraksan (Sokcho, Gangwon) (Sumber: Layanan Taman Nasional Korea)

berbatu yang memamerkan bentuk-bentuk fantastis dan lembahlembah dalam berisikan kolam-kolam air sebening kristal yang membuat gunung ini dibanding-bandingkan dengan Geumgangsan, atau “Gunung Berlian� di Korea Utara, yang telah lama dikagumi sebagai gunung indah nomor satu Korea. Gunung ini mencakup wilayah yang luas di tengah bagian timur Semenanjung Korea yang terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu, Oeseorak (Gunung Bersalju Bagian Luar) di timur Puncak Daecheongbong, Naeseorak (Gunung Bersalju Bagian Dalam) di barat dan Namseorak (Gunung Bersalju Bagian Selatan), yang memiliki mata air mineral terkenal yang disebut Mata Air Mineral Osaek di selatan. Gunung ini juga memiliki sumber air Sungai Namdaechon yang mengalir melewati wilayah Yangyang menuju Laut Timur, serta Sungai Bukhangang dan Soyanggang yang 141


Pemandangan malam hari di N Seoul Tower dan paviliun oktagonal di Gunung Namsan (kanan)

mengalir ke arah barat dan membentuk Sungai Hangang yang membelah kota Seoul. Gunung Seoraksan memberikan tempat berlindung bagi banyak spesies asli atau terancam punah seperti ikan trout Manchuria, ikan minnow Korea, bunga bluebell berlian (geumgang chorong) dan bunga edelweiss. Gunung ini ditetapkan sebagai Taman Nasional pada 1970 dan terdaftar dalam Jaringan Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO pada 1982. Gunung ini juga merupakan pusat bagi banyak warisan alam dan budaya bersejarah termasuk kuil Buddha seperti Baekdamsa, Sinheungsa dan Bongjeongam, yang merupakan tiga dari lima kuil yang menyimpan peninggalan Shakyamuni, patung Buddha bersejarah, Batu Heundeulbawi dan Batu Ulsanbawi, sebuah puncak berbatu megah setinggi 873 meter. Gunung Seoraksan terkenal karena pemandangan yang indah dan memukau yang tercipta berkat puncak–puncak gunungnya, lembah-lembah dalamnya, formasi-formasi bebatuannya yang memukau dan kuil-kuil Buddha bersejarah yang menarik jutaan pendaki dari seluruh Korea setiap tahun. Sementara itu, di Seorakdong, sebuah kota turis yang terletak di kaki gunung sebagai jalan masuk ke gunung, terdapat sebuah jaringan akomodasi dan fasilitas rekreasi yang baik sehingga menciptakan lingkungan yang nyaman bagi para turis dan pendaki. Pariwisata di Seoraksan biasanya terkait dengan keberadaan Observatori Penyatuan Goseong yang berlokasi di dekat Zona Distrik Militer di pantai timur. Gunung Namsan dan Bukhansan Gunung Namsan adalah gunung yang menjulang setinggi 262 m di jantung kota Seoul dan memiliki sejumlah jalur pendakian menarik yang dihargai oleh penduduk Seoul selama ratusan tahun. Gunung ini lebat dengan pepohonan yang menyediakan udara bersih dan

142


143


bebungaan yang melimpah sepanjang tahun. Biasanya perlu waktu sekitar sejam untuk mencapai puncak melalui jalur manapun, meskipun pengunjung mungkin memilih naik kereta gantung. Di atas gunung terdapat beberapa area yang persis menghadap kota Seoul, termasuk N Seoul Tower (atau Namsan Tower). Salah satu atraksi populer Seoul adalah Namsan Tower yang merupakan tempat di mana para pengunjung dapat menikmati panorama Seoul yang memukau dan jika cuaca mendukung pengunjung juga dapat menikmati pemandangan Incheon, pantai Laut Barat, serta stasiun pemadam bersejarah yang digunakan untuk komunikasi jarak jauh selama Periode Joseon. Di kaki gunung terdapat beberapa lembaga budaya seperti Teater Nasional Korea, Perpustakaan Panjat tebing di Gunung Bukhansan (Sumber: Layanan Taman Nasional Korea)

144

Kota Seoul dan Desa Hanok Namsangol. Taman Nasional Bukhansan di bagian utara Seoul juga menyediakan tempat-tempat populer untuk berbagai macam


kegiatan luar ruang, khususnya tempat pendakian dan panjat tebing. Hanya 30 menit dari pusat kota Seoul dengan transportasi umum termasuk bis dan kereta bawah tanah. Baegundae adalah puncak tertinggi gunung ini yang mencapai 836,5 m di atas permukaan laut. Sungai-Sungai Korea Dua aliran air besar yang berasal dari tengah bagian timur wilayah pegunungan Semenanjung Korea menyatu menjadi Hangang atau Sungai Hangang yang melewati Seoul sebelum mengalir ke Laut Barat. Sungai-sungai ini telah menyediakan air untuk semua ladang dan pabrik di dalam dan di luar area ibukota serta air minum untuk banyak kota di Korea termasuk Seoul. Sungai-sungainya dilengkapi dengan beberapa bendungan termasuk bendungan pengendali banjir dan pembangkit listrik. Sungai terpanjang di Semenanjung Korea adalah Nakdonggang

Pemandangan matahari terbenam di cakrawala sungai Yeongsangang, sumber air utama untuk wilayah barat daya Korea.

145


sepanjang 520 km yang membelah Gyeongsangbuk-do dan Gyeongsangnam-do sebelum mengalir ke Laut Selatan. Muaranya memiliki delta luas yang disebut Eulsukdo tempat rerumputan tumbuh dengan lebat yang membentuk suaka alam burung terbesar di Asia. Sungai-sungai besar lainnya di Korea termasuk Geumgang dan Yeongsangang menyediakan air bagi tempat penampungan air terbesar Korea di bagian barat daya. Selain itu, Sungai Imjingang, Mangyeongang dan Seomjingang juga membentuk sumber air penting bagi seluruh Korea. Pulau Jejudo Jejudo (do adalah bahasa Korea untuk “pulau�), pulau terbesar Korea Selatan (sekitar 73 km dari timur ke barat, 31 km dari selatan ke utara), terletak di Selat Korea, sebelah barat daya daratan utama Korea. Pulau yang berbentuk oval ini menjaga warisan alam yang kaya dan sangat berbeda dari daratan utama. 146


Pulau Jeju juga satu-satunya provinsi Korea Selatan di mana jeruk mandarin ditanam pada kondisi alami, memberikan sumber pendapatan besar bagi banyak orang sejak 1960. Pulau Jeju juga merupakan destinasi bulan madu yang sangat populer bagi orang Korea dari daratan utama selama tahun 1970 dan 1980-an, dan sejak itu tumbuh menjadi salah satu atraksi turis terkenal Korea, menarik ratusan ribu turis dari negara-negara tetangga termasuk Jepang dan Tiongkok. Pada 2006, pemerintah Korea menetapkan pulau ini sebagai Provinsi Otonomi Khusus Jeju dalam usaha untuk

1

2

1. Danau Kawah Baengnokdam Gunung Hallasan Sebuah kawah vulkanik yang berbentuk tempayan (kedalaman 111 m dan keliling 1.720 m) di puncak Gunung Hallasan 2. Kerucut Tuff Seongsan Ilchulbong Salah satu kerucut parasit yang tersebar di sekitar Jeju

menjadikannya sebuah Zona Perdagangan Bebas. Sekarang pulau ini tempat yang sangat dikenal untuk pertemuan-pertemuan internasional penting termasuk pertemuan tingkat tinggi (summit). Pulau Jeju terbentuk karena serangkaian letusan gunung berapi sehingga kaya akan fitur topografi vulkanik yang menonjol termasuk 368 oreum (kerucut parasit) dan sekitar 160 tabung lava. Warisan alam yang unik ini mengantarkan pulau ini sebagai Jaringan Cagar Biosfer Dunia UNESCO pada 2002, Situs Warisan 147


Dunia pada 2007 dan Jaringan Geopark Global pada 2010. Pengakuan seluruh dunia atas Pulau Jeju sebagai sebuah warisan alam global diharapkan dapat lebih jauh mempromosikan nilai pulau ini sebagai tujuan wisata dan salah satu aset alam utama Korea. Gunung Hallasan, gunung berapi tidak aktif, menjulang ke atas dari tengah Pulau Jejudo hingga mencapai ketinggian 1.950 m dan menjadikannya gunung tertinggi di Korea Selatan. Gunung ini merupakan habitat bagi lebih dari 1.800 spesies tumbuhan pegunungan yang dapat tumbuh di dataran tinggi dan memamerkan keragaman hayati yang besar. Sebagian besar dari gunung ini terdiri dari batu basal dan lereng curam di bagian selatan dan agak landai di bagian utara. Terdapat sebuah danau kawah, Baengnokdam, di bagian puncak dengan lebih dari 50 kerucut parasit tersebar di sekitarnya. Kerucut Tuff Seongsan Ilchulbong pada ujung sebelah timur pulau Jeju merupakan atraksi turis terpopuler di pulau ini. Puncak vulkanik setinggi 182 m ini disebut menyerupai sebuah ampiteater luas dengan pusat seperti mangkuk yang dalam berisikan rerumputan dan dikelilingi dengan tebing-tebing berbatu. Banyak pengunjung membandingkan tempat perayaan matahari terbit populer ini, yang mana sekarang ditetapkan sebagai Monumen Alam, dengan benteng kokoh yang tak dapat ditembus atau tiara yang tinggi dan bulat penuh. Atraksi-atraksi utama lain yang mencerminkan keajaiban alam Jeju termasuk Gua Yongcheon, yang berlokasi di Woljeong-ri Gujwa-eup, yang menampilkan sebuah kombinasi fitur berkarakter gua batu kapur dan tabung lava yang unik, gua-gua batu kapur di Hyeopjae dan Pyoseon dan hutan Gotjawal yang terbentuk di kawasan berbatu yang tercipta karena erupsi vulkanik. Hutan ini menyediakan habitat alami untuk tumbuh-tumbuhan 148


langka yang sebagian cocok untuk iklim dingin dan yang cocok untuk area-area tropis atau subtropis. Hutan-hutan kayu lebat yang tak terjamah ini sering dianggap sebagai “paru-paru Jeju”. Wilayah Wisatawan Jungmun yang berlokasi di pantai selatan di Seogwipo memamerkan banyak tempat dan fasilitas yang menarik untuk berbagai aktivitas luar ruang, termasuk renang dan berjemur, golf, menunggang kuda dan berburu, serta terdapat hotel-hotel kelas dunia dan atraksi-atraksi alam mempesona seperti air terjun tiga tingkat Cheonjeyeon dan pertemuan pantai yang menjorok. Belum lama, sebuah atraksi baru ditambahkan ke dalam daftar yang sudah panjang ini saat salah satu aquarium terbesar di Asia, Aqua Planet, dibuka pada Juli 2012 di Pantai Seopjikoji di Seongsan-eup. Salah satu atraksi utama pulau ini yang belum lama dibuat, Trek Olle Jeju, terdiri dari serangkaian trek alam sepanjang pantai yang membawa para pendaki ke pemandangan-pemandangan Jeju yang mengagumkan seperti, desa tua dan ladang yang terlindung atau dipisahkan oleh tembok-tembok bebatuan basal, laut pesisir di mana para penyelam wanita tua (haenyeo, “para wanita laut”) memanen hidangan laut dari dasar laut dan gelombang angin yang bertiup di atas padang rumput tinggi (Jeju selama ini disebut Samdado, yang secara harafiah berarti “pulau tiga kelimpahan” yaitu bebatuan, wanita, dan angin. Bebatuan yang berlimpah dikarenakan aktivitas vulkanik. Rumah-rumah dan ladang-ladang dikelilingi dengan temboktembok bebatuan untuk melindungi dari angin yang merobohkan. Melimpahnya wanita berarti keterlibatan para wanita di bidang ekonomi seperti haenyeo atau penyelam wanita sangat umum di area ini. Jejudo terkenal akan banyaknya hasil pertanian dan kelautan khusus, seperti “kaktus palem berduri” (Opuntia ficusindica), yang juga dikenal sebagai baengnyeoncho (tumbuhan seratus tahun), 149


1

yang belakangan ini membuat kagum banyak ilmuwan dunia akan

2

dampak baik tumbuhan ini pada kesehatan manusia.

1. Pelabuhan Dodong di Ulleungdo Sebuah pulau vulkanik yang berada di Laut Timur 2. Dokdo (Ulleung, Gyeongsangbuk-do) Dokdo terdiri dari dua pulau kecil besar, Dongdo dan Seodo, keduanya berjarak sekitar 150 m, dan 89 puncak karang di sekitar kedua pulau itu.

Bagi sebagian turis Korea, Jeju sangat penting karena pulau ini memiliki yurisdiksi atas bagian paling selatan wilayah Korea. Kemudian terdapat sebuah pulau kecil yang disebut Marado berlokasi sekitar 10 km di lepas pantai bagian barat daya dan Ieodo, batu yang tenggelam 4,6 m di bawah permukaan laut berjarak 149 km di barat daya Marao, lokasi Stasiun Penelitian Laut Ieodo. Ulleungdo dan Dokdo Terletak sekitar 130 km di timur Semenanjung Korea, Ulleungdo merupakan sebuah pulau vulkanik seluas sekitar 72 km2. Pulau ini dikelilingi oleh tebing bebatuan. Karena Laut Timur memiliki dasar laut yang dalam, maka perairan sekitar Ulleungdo pun sangat dalam. Di tengah pulau terdapat dataran yang disebut cekungan Nari. Pulau ini memiliki hubungan bersejarah dengan sekelompok pulau kecil bebatuan yang disebut Dokdo yang terletak 87,4 km ke arah tenggara, yang kemudian membentuk bagian paling timur wilayah Korea. Sekarang dijaga oleh Penjaga Pantai Dokdo. Dokdo terdiri dari dua pulau kecil besar berbatu dan 98 karang kecil serta merupakan rumah bagi sekitar 70 spesies tumbuhan, meskipun sebagian besar pulau kecil tandus. Walaupun angin laut berhembus kencang dan tak terdapat cukup tanah, sekitar 70 macam tumbuhan hidup di antara bebatuan. Pohon pinus dan kamelia

Kamelia Odongdo Odongdo, sebuah pulau kecil di perairan dekat Yeosu, memiliki sekitar 3.000 pohon kamelia yang terus berkembang dari bulan Oktober sampai dengan pertengahan musim dingin.

150

bahkan ditanam beberapa tahun yang lalu. Tempat ini ditetapkan sebagai Kawasan Pengembangbiakan Burung Laut Dokdo dan Monumen Alam No. 336 pada tahun 1982 dan juga sebagai Kawasan Perlindungan Dokdo pada tahun 1999.


151


Hallyeosudo Taman nasional laut pertama Korea – terkenal akan pemandangan lautnya yang spektakuler yang tercipta karena banyaknya pulau dalam berbagai ukuran yang mengapung di lautnya.

Hallyeosudo (Taman Nasional Laut Hallyeohaesang) Laut pesisir sepanjang 120 km yang terbentang dari Yeosu di Jeollanam-do hingga Hansando di Gyeongsangnam-do dinamakan berdasarkan silabel-silabel pertama kata Hansando dan Yeosu. Kawasan ini telah lama dipuji karena pemandangan lautnya yang sangat cantik ditandai dengan air biru yang jernih, pulau-pulau berbagai ukuran, tebing-tebing berbatu yang berbentuk fantastis dan garis pantai yang fantastis. Area ini juga terkenal akan habitat spesies lautnya yang beragam, dan menjadi taman laut nasional pertama Korea tahun 1968. Yeosu, salah satu kota industri terkemuka Korea dan tuan rumah World Expo 2012, berisikan beberapa atraksi wisata yang paling terkenal di taman laut nasional seperti Odongdo, sebuah pulau mini yang dipenuhi pohon kamelia dan pantai-pantai indah. Kota ini juga merupakan tempat bersejarah yang berhubungan dengan sejumlah kemenangan angkatan laut Joseon di bawah kepemimpinan Laksamana Yi Sun-sin ketika melawan angkatan

152


militer Jepang yang menginvasi Korea pada tahun 1592. Dengan wilayah laut mencapai 76% dari jumlah wilayah keseluruhan,

Jalur Setapak Hutan Metasequoia di Pulau Namiseom

Hallyeosudo adalah salah satu atraksi alam terbaik dengan pemandangan geografis yang menawan terdiri dari laut, pulau, dan daratan. Sebuah atraksi baru ditambahkan pada tahun 2013 dengan dibukanya jembatan Yi Sun-sin, jembatan terpanjang ke-4 di dunia, yang menghubungkan dua kota industri terbesar di kawasan tersebut, Yeosu dan Gwangyang. Pulau Namiseom Pulau Namiseom, terletak 3,8 km di selatan Gapyeong-gun, Gyeonggi-do, terletak di tengah danau buatan besar yang tercipta karena bendungan Cheongpyeong. Sejak dibangun pada tahun 1943, pulau Namiseom telah menjadi sebuah atraksi turis yang sangat dikenal oleh para penggemar Hallyu (Gelombang Korea) di seluruh Asia berkat kesuksesan besar drama TV Winter Sonata yang sebagian episodenya diambil di tempat ini. 153


Pita-pita doa diikatkan pada pagar kawat yang terletak di antara DMZ dan Jembatan Kebebasan.

Pulau ini rimbun dengan pepohonan termasuk pohon biji pinus Korea, dawn redwood, birch putih dan gingko, yang membentuk sejumlah jalur setapak alami yang romantis. Pulau ini juga menawarkan kepada para pengunjung sejumlah tempat dan fasilitas untuk berbagai macam kegiatan dalam dan luar ruang termasuk paket bersepeda, galeri seni, museum, lokakarya kerajinan, tempat peristirahatan dan perkemahan. Zona Demiliterisasi Korea B e ra k h i r nya Pe ra n g Ko r e a p a d a t a h u n 1 9 5 3 , s e t e l a h penandatanganan Kesepakatan Gencatan Senjata Korea, mengantarkan kepada pembentukan Garis Demarkasi Militer (MDL) dan Zona Demiliterisasi Korea (DMZ) sepanjang 250 km dan luas sekitar 4 km; 2 km di pihak Selatan dan 2 km lagi di pihak Utara. Pada bagian barat DMZ terdapat desa pertanian yang disebut Daeseongdong, atau lebih dikenal sebagai “Desa Kebebasan� di kalangan masyarakat Korea Selatan.

154


Bagian barat DMZ juga terdapat Panmunjeom di mana Kesepakatan Gencatan Senjata Korea ditandatangani. Sekarang ini dikenal sebagai Area Keamanan Gabungan (JSA) yang mana hanya orang-orang yang memiliki izin yang dikeluarkan oleh Komisi Gencatan Senjata Militer (MAC) yang boleh berkunjung. Pelarangan akses publik ke DMZ selama 60 tahun terakhir telah membantu menjaga lingkungan ini berada dalam kondisi yang aman, sehingga menarik minat para ilmuwan dan pemerhati lingkungan di seluruh dunia.

Atraksi Turis Di Luar Seoul Gyeongju, Ibu Kota Milenium Gyeongju di Gyeongsangbuk-do pernah sekali menjadi ibukota Kerajaan Korea Silla pada zaman dulu (57 SM – 935) selama sekitar satu milenium dan memiliki banyak sekali tempat warisan kekayaan dan peninggalan yang mencerminkan pencapaian budaya yang luar biasa. Warisan kekayaan budaya dan sejarah yang tersisa mengantarkan kota ini terdaftar sebagai Situs Warisan Budaya UNESCO dibawah nama Tempat-Tempat Bersejarah Gyeongju, pada tahun 2000. Bukti-bukti yang dapat dilihat dari kejayaan budaya Silla yaitu, Kuil Bulguksa yang didirikan untuk mewakili dunia Ajaran Buddha yang ideal yang dicita-citakan oleh rakyat Silla, Seokguram yang merupakan goa buatan manusia yang dikagumi karena struktur arsitektur uniknya dan karya-karya pahatannya yang menonjol dan Cheomseongdae yang dianggap sebagai observatorium astronomi tertua Asia. Kebangsawanan dan aristokrasi Silla tertinggal di balik pusara besar di dalam dan di sekitar Gyeongju saat ini. Arkeolog menemukan harta peninggalan di bawah beberapa pusara ini, seperti gambar seekor kuda yang indah yang dilukis di atas selembar kulit kayu birch putih (Pusara Cheonmachong) dan 155


mahkota-mahkota emas yang dirancang dengan mewah dengan keterampilan mahir dan tinggi (Pusara Geumgwanchong). Selain sejumlah penemuan arkeolog yang mengagumkan, pusara-pusara tua yang berada di pusat kota Gyeongju ini menciptakan lanskap tersendiri yang fantastis dan menawan. Penganut ajaran Buddha Silla pada abad ke-8 membuat lonceng kuil besar yang sekarang dikenal sebagai “Lonceng Suci Raja Agung Seongdeok”. Selain ukurannya yang raksasa, lonceng ini juga dikenal memiliki beberapa perlengkapan unik yang dirancang untuk membantu menghasilkan suara bergema yang lama dan jernih saat dipukul, seperti “suara pipa” dan pahatan-pahatan rumit yang menghiasi permukaan luar lonceng. Sebagian harta peninggalan Ajaran Buddha Silla yang paling berharga adalah gambar-gambar batu dan khususnya pagoda yang dapat dilihat di Namsan sehingga menjadikan gunung penjaga Gyeongju sebagai salah satu tempat Ajaran Buddha Korea yang paling suci. Gongju dan Buyeo, Dua Ibu Kota Baekje Gongju dan Buyeo adalah dua kota di Chungcheongnam-do, yang masing-masing berfungsi sebagai ibukota Kerajaan Korea kuno Baekje 1 2

1. Pegunungan Namsan di Gyeongju Gambar Buddha duduk terpahat di sebuah permukaan batu di atas pegunungan Namsan 2. Makam Raja Muryeong (Gonju, Chungcheongnam-do) Kamar makam Raja Muryeong, penguasa Baekje ke25, dan permaisurinya menunjukkan pengaruh Dinasti-Dinasti Cina Bagian Selatan.

156

selama periode akhir abad ke-5 sampai abad ke-7. Pencapaian budaya Baekje pada periode ini diwakili dengan baik oleh Pusara Raja Muryeong dan makam kuno lainnya di Gongju, Batu Nakhwaam, dan Kolam Gungnamji di Buyeo. Makam-Makam Kuno di Songsan-ri, Gongju terdiri dari tujuh makam anggota kerajaan Baekje termasuk makam Raja Muryeong dan permaisurinya. Arkeolog menemukan di dalam makam tersebut begitu banyak benda-benda pemakaman yang berharga masih terjaga seperti kondisi aslinya yang sekarang memberikan petunjuk-petunjuk yang penting tentang cara-cara hidup masyarakat Baekje.


157


1

Buyeo, yang merupakan ibukota Baekje terakhir selama 123

2

tahun hingga 660, juga terdiri dari peninggalan berharga yang

1. Hahoe Byeolsingut Tallori Sebuah tari topeng tradisional yang dilestarikan di Desa Hahoe di Andong yang menyindir kalangan elit penguasa korup warga Joseon

berasal dari masa jaya budaya sebuah kerajaan yang memancarkan

2. Desa Yangdong di Gyeongju Sebuah desa yang telah menjaga cara hidup tradisional selama lebih dari 500 tahun

istana Baekje, sekarang telah menjadi atraksi turis besar.

pengaruh yang kuat pada negara-negara tetangga. Tempat-tempat warisan kekayaan Baekje lainnya yang terjaga di kota ini, adalah Batu Nakhwaam yang berhubungan dengan harihari terakhir Baekje dan Gungnamji yang berisikan fitur-fitur taman

Desa Hahoe di Andong dan Desa Yangdong di Gyeongju Pada tahun 2010, dua desa kuno, Hahoe di Andong dan Yangdong di Gyeongju, terdaftar dalam UNESCO World Heritage Sites di dalam kategori “Desa Bersejarah Korea�. Kedua desa ini diciptakan dan dikembangkan oleh dua keluarga bangsawan Jeoseon yang berpengaruh

Seonyu Julbullori Festival kembang api tradisional yang melibatkan kantong gantung bubuk arang akar mulberi yang diikat empat utas tali panjang (230 m) yang digantung di antara Paviliun Mansongjeong di pinggir sungai Nakdonggang dan puncak Teras Buyongdae di seberang sungai.

dan masih melestarikan kondisi asli di mana rumah-rumah dan lingkungan mereka telah dibangun ratusan tahun yang lalu. Setiap desa didirikan di sebuah tempat yang dipilih menurut prinsipprinsip feng shui tradisional, seperti “Gunung di Belakang dan Air di Depan� dan terdiri dari rumah-rumah tinggal dengan rumah-rumah doa keluarga, akademi masyarakat, paviliun. Setiap desa juga memiliki ladang-ladang pertanian di sekitarnya yang member penduduk desa semua kebutuhan dasar mereka. Desa Hahoe di Andong terbentuk pada abad ke-17 saat beberapa keluarga dari Klan Pungsan Ryu bermukim di sana. Desa ini, yang sekarang berisikan sekitar 450 rumah beratap genteng atau jerami, dikelilingi Sungai Nakdonggang dengan pohon-pohon pinus memenuhi pinggiran sungai, menciptakan lansekap pedesaan yang indah.

158


159


Desa ini juga terhubung dengan sebuah pertunjukkan tradisional, byeolsingut tallori, yang ditampilkan untuk memohon pertolongan Tuhan untuk perlindungan dan kesejahteraan desa, dan seonyu julbullori, sebuah festival kembang api lokal yang diadakan di sepanjang tepi sungai. Desa bersejarah lainnya adalah Yangdong yang berlokasi 16 km arah timur laut Gyeongju dan memiliki sejarah berusia 500 tahun. Desa ini memiliki 160 rumah tradisional, beratap genteng dan jerami, yang dikelilingi oleh lingkungan alam yang menarik, lembahlembah dangkal dan bukit-bukit landai. Desa ini dikagumi tidak hanya karena rumah-rumah tuanya yang menarik tetapi juga warisan kekayaan lainnya yang melestarikan pengaruh ideologi Konfusius dan adat-istiadat kuno.

Pedesaan Hanok Munculnya kembali ketertarikan akan rumah tradisional Korea (Hanok) diantara kalangan arsitek dan pembeli rumah dari seluruh Korea, juga telah membantu menarik banyak turis untuk datang ke

Pariwisata Korea Jumlah pengunjung asing ke Korea telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir yaitu, bertambah dari 5 juta pada tahun 2001 hingga mencapai lebih dari 12 juta pada tahun 2013. Para pengamat meyakini bahwa kenaikan ini sebagian besar dikarenakan penggemar Hallyu (Gelombang Korea) dari seluruh Asia dan orang-orang yang mencari layanan kesehatan berkualitas tinggi dan belanja di Korea.

160

Jumlah turis asing dia Korea Unit: 1.000 Sumber: Korea Tourism Organization

14.200 12.170 11.140

9.790

5.140

2001

2011

2012

2013

2014


pedesaan dan distrik kuno Korea di mana mereka bisa merasakan gaya hidup tradisional Korea di lingkungan yang sebenarnya. Dua tujuan wisata terpopuler bagi para penggemar Desa Hanok Bukchon di Seoul dan Desa Hanok Jeonju di Jeonju. Desa Hanok Bukchon di Seoul merupakan area permukiman yang terletak di utara Jongno dan daerah Sungai Cheonggyecheon di pusat kota Seoul. Nama desa diperoleh dari keluarga bangsawan kaya yang tinggal di daerah ini selama era Joseon. Area ini menjadi salah satu atraksi wisata utama, karena bernuansa zaman kuno dan rumah-rumah tradisional yang terjaga dengan baik serta gang-gang sempit yang berbelok-belok. Diapit oleh dua Istana Kerajaan Joseon, Gyeongbokgung dan Changdeokgung, dengan gunung Inwangsan dan Bukhansan yang menjulang tepat di belakang istana, dan pencakar langit modern di selatan. Distrik ini menampilkan sebuah harmoni yang unik antara masa kini dan masa lalu Seoul. Distrik Hanok terbesar di Korea dan salah satu tujuan wisatawan terpopuler di kalangan pengunjung terletak di Jeonju. Desa Hanok Jeonju terdiri dari sekitar 700 rumah beratap genteng tradisional, yang beberapa di antaranya telah dijadikan rumah peristirahatan, restoran, rumah minum teh dan bengkel seni, yang memberikan para pengunjung kesempatan untuk merasakan warisan kekayaan budaya lokal. Distrik ini juga memiliki beberapa tempat warisan kekayaan kota yang paling penting seperti Kuil Gyeonggijeon, tempat bagi potret resmi Raja Taejo yang merupakan pendiri Dinasti Joseon, sebuah sekolah Konfusius lokal (hyanggyo) dan Teras Omokdae yang menampilkan pemandangan memukau seluruh daerah ini. Tempat ini berfungsi sebagai tempat turis yang menarik dengan menawarkan program-program di mana pengunjung bisa belajar upacara teh atau membuat hanji. 161


162


Hanya ada beberapa rumah besar yang berdiri sejak Periode Joseon di seluruh Korea, diantaranya Seongyojang di Gangneung yang terkenal karena bangunan indahnya yang berusia 300 tahun yang masih dilestarikan dan kebun tradisional yang dirawat dengan baik.

1 2 3

4

1. Desa Hanok Bukchon 2. Desa Hanok Jeonju 3. Rumah Seongyojang di Gangneung 4. Rumah Tamu Bukchon

Dibangun oleh sekelompok kecil anggota kerajaan Joseon dan masih digunakan sebagai rumah tinggal oleh salah satu keturunannya, Seongyojang dianggap sebagai contoh yang baik dari rumah tinggal penguasa Joseon yang kaya. Rumah ini juga terdiri dari kamar-kamar seperti ruang dalam (anchae) untuk wanita, ruang luar terpisah (sarangchae) untuk menerima tamu, ruang pembantu (haengnangchae) dan kamarkamar terpisah (byeoldang), serta sebuah kolam buatan di dekat pintu masuk dan sebuah paviliun yang disebut Hwallaejeong.

Festival Besar Lokal di Korea Seperti di banyak bagian dunia, komunitas-komunitas lokal di Korea telah mengembangkan sejumlah ragam program dan acara budaya untuk menandai pencapaian mereka atau untuk merayakan warisan kekayaan alam dan budaya yang diberikan untuk mereka. Di Boryeong di Chungcheongnam-do, contohnya, festival lumpur setempat menarik pengunjung musim panas dari seluruh Korea dan dari luar negeri, sementara di Andong Gyeongsangbuk-dofestival tari topeng internasional yang diadakan setiap tahun menghibur para turis yang mengunjungi kota ini. Festival populer lainnya seperti, Festival Gimje Horizon yang difokuskan pada warisan kekayaan pertanian lokal yang dilestarikan di Gimje, Jeollabuk-do, Festival Budaya Jeonju Hanji dan Festival Bibimbap Jeonju yang diselenggarakan untuk merayakan warisan kekayaan yang telah membantu kota Jeonju mendapatkan reputasi internasional. 163


164


Di Jinju Gyeongsangnam-do, Festival Yudeung Namgang Jinju

1

telah mulai berfungsi untuk tujuan yang sama. Diselenggarakan

2

untuk memperingati masyarakat sipil Jinju yang telah berperang dengan gagah berani untuk melindungi kampung halaman mereka dari serbuan pasukan Jepang selama Imjin Waeran (Serangan Jepang pada tahun 1592) pada peralihan abad ke-16, festival ini menawarkan pemandangan malam yang fantastis di mana sejumlah lampion mengapung di sepanjang Sungai Namgang. Di Chuncheon, Gangwon-do, Festival Pantomim Internasional Chuncheon (CIMF) menawarkan sebuah rangkaian pertunjukan menyenangkan yang dipersembahkan oleh grup-grup ‘teater pantomim’ yang dikumpulkan dari seluruh belahan dunia untuk acara itu.

1. Festival Tari Topeng Internasional Andong Festival ini berkontribusi terhadap usaha untuk melestarikan dan menghidupkan kembali Hahoe byeolsingut tallori dan meningkatkan kegiatan budaya yang berhubungan dengan topeng lainnya di seluruh dunia. 2. Festival Lumpur Boryeong Salah satu festival musim panas yang paling populer di Korea saat ini, Festival Lumpur Boryeong menarik puluhan ribu pengunjung musim panas setiap tahun.

165


Festival-Festival Lokal Utama Korea

1

6 3 4

5

2

7 1

2

3

8

7

8

6 9 10

4

5

9

10 Kunjungi ‘www.visitkorea.or.kr’ untuk informasi lebih lanjut tentang Ragam Festival Korea.

166


Chungcheongnam-do

Gyeongsangnam-do

1. Festival Tari Dunia Cheonan Festival ini menghibur para pengunjung dengan acara-acara meriah dan menyenangkan yang berkaitan dengan tarian rakyat seluruh dunia. Periode: 7-11 Okt., 2015 Tempat: Taman Samgeori Cheonan dan Taman Arario, Cheonan-si Situsweb: cheonanfestival.com

6. Festival Budaya Wild Tea Hadong Festival ini memiliki berbagai acara dan program menghibur yang berfokus pada tradisi minum teh Korea. Periode: 22-25 Mei 2015 Tempat: Pusat Budaya Teh Hadong, Hwagae-myeon dan Agyang-myeon di Hadong-gun Situsweb: festival.hadong.go.kr

2. Festival Insam Geumsan Festival musim gugur yang berfokus pada kesehatan dan kondisi yang sehat ini menyajikan sejumlah jenis acara dan kompetisi yang berdasarkan pengalaman yang berkaitan dengan insam, ginseng Korea yang ditanam di Geumsan. Periode: 2-11 Okt.,2015 Tempat: Ginseng and Herbal Street, dan Ginseng Expo Square, Geumsa-gun Situsweb: www.insamfestival.co.kr

7. Festival Yudeung Namgang Jinju Dillaksanakan untuk memperingati Invasi Jepang pada tahun 1592 yang ditandai dengan tradisi lampion yang mengapung di Sungai Namgang. Festival ini menawarkan serangkaian acara menyenangkan yang berdasarkan sejarah seperti pameran lampion tradisional dari seluruh dunia, lampion yang mengapung di sungai, dan pertunjukan kembang api.artificiales. Periode: 1-11 Okt. 2015 Tempat: Di sekitar Sungai Namgang, Jinju Situsweb: www.yudeung.com

Gangwon-do 3. Festival Es Sancheoneo Hwacheon Festival musim dingin ini diselenggarakan di Sungai Hwacheoncheon yang membeku dan terdiri dari berbagai acara menyenangkan seperti lomba memancing ikan di es dan kompetisi untuk menangkap ikan trout gunung hanya dengan menggunakan tangan. Periode: 10 Jan. – 1 Feb., 2015 Tempat: Sungai Hwacheoncheon dan 5 distrik eup dan myeon di Hwacheon Situsweb: www.narafestival.com

Jeollabuk-do

4. Festival Pantomim Internasional Chuncheon Festival ini menyajikan serangkaian pertunjukan seni dan acara meriah yang menonjolkan tubuh manusia sebagai medium artistik yang kuat. Periode: 24-30 Mei, 2015 Tempat: Chuncheon-si Situsweb: www.mimefestival.com

9. Festival Kupu-Kupu Hampyeong Festival ini menyajikan bermacam pameran dan acara menyenangkan yang fokus pada hal seputar bunga dan kupu-kupu. Periode: 1-10 Mei 2015 Tempat: Hampyeong Expo Park, Hampyeong-gun Situsweb: www.hampyeong.go.kr

5. Festival Jamur Pinus Yangyang Festival ini merayakan musim jamur pinus dengan serangkaian aktivitas seru yang berkaitan dengan produk lokal Yangyang istimewa ini. Periode: 1-4 Okt., 2015 Tempat: Di sekitar Sungai Namdaecheon di Yangyang-gun Situsweb: song-i.yangyang.go.kr

10. Festival Celadon Gangjin Festival ini menyelenggarakan berbagai aktivitas dan program tentang pelestarian dan pengembangan warisan budaya seladon Goryeo. Periode: 1-9 Agustus 2015 Tempat: Goryeo Celadon Kiln Sites di Gangjin Situsweb: www.gangjinfes.or.kr

8. Festival Horizon GImje Festival ini menawarkan sejumlah acara dan program yang difokuskan pada tradisi-tradisi pertanian lokal. Periode: 7-11 Okt. 2015 Tempat: Plaza Byeokgolje, Gimje Situsweb: festival.gimje.go.kr

Jeollanam-do

167


Olah Raga 스포츠


5

Sejarah Korea Selatan Sebagai Tua Rumah Pertandingan Olahraga Olimpiade Musim Panas Seoul, 1988 Piala Dunia FIFA Korea/Jepang, 2002 Kejuaraan Atletik Dunia 2011 Olimpiade Musim Panas London, 2012 Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018, Taekwondo


5 Olah Raga 스í?Źě¸

Tim Nasional Korea Selatan mengejutkan dunia dengan berada di peringkat ke-5 untuk perolehan medali (emas, perak, dan perunggu) pada Olimpiade Musim Panas di London, tahun 2012 lalu. Tim mendapat perhatian setelah memenangkan medali perunggu pada cabang olah raga sepak bola. Potensi mereka semakin terlihat pada beberapa pemain Korea Selatan yang bergabung di Liga Sepak Bola Eropa. Sementara itu, Olimpiade di Beijing, 2008, tim Korea Selatan berhasil meraih medali emas untuk cabang baseball sehingga menjadikan para pemainnya terkenal di antara para penggemarnya di AS maupun Jepang sebagai anggota tim lokal. Bangsa Asia dulu kurang berprestasi di cabang olah raga seluncur indah, namun pemain dari Korea Selatan mengubah reputasi tersebut dengan memecahkan rekor dunia pada cabang ini. Sedangkan pada cabang anggar yang mana dianggap sebagai 2

1 3

1. Shin-soo Choo, pemain luar Liga Besar Baseball, Texas Rangers di Amerika Serikat.

olah raga bergengsi oleh bangsa barat, banyak dimenangkan oleh para atlit dari Korea Selatan dan lebih dibuktikan lagi dari prestasiprestasi yang mereka raih melaui kejuaraan baik PGA maupun LPGA. Tiga hingga empat pemain Korea bahkan dapat bertahan duduk di peringkat sepuluh besar pada setiap kejuaraan LPGA. Formula 1

2. Yuna Kim, pemenang Kejuaraan Dunia Seluncur Indah, tahun 2013.

juga pernah singgah di Korea Yeongam, Jeollanam-do, Korea Selatan.

3. In-bee Park, terpilih sebagai Pemain Terbaik LPGA di tahun 2013.

yaitu Tour de Korea yang merupakan perlobaan balap sepeda

170

Acara olah raga internasional lainnya yang diadakan di Korea Selatan professional.


171


Sejarah Korea Selatan Sebagai Tua Rumah Pertandingan Olahraga Faktor terutama dibalik transformasi Korea Selatan menjadi sporting powerhouse adalah karena banyaknya jumlah pencinta olah raga dan juga investasi yang ilmiah. Korea Selatan berjuang untuk mencari atlit muda berbakat, melatih mereka secara ilmiah, dan membantu mereka untuk membangun kemampuan dengan cara mengumpulkan banyak pengalaman di berbagai kompetisi dalam negeri. Tersedia juga berbagai fasilitas olah raga profesional yang diperuntukkan khusus untuk pelatihan para atlit terpilih untuk diturunkan ke ajang internasional seperti Pesta Olah Raga Olimpiade atau Asian Games. Infrastruktur Olahraga Nasional Banyak pencinta sepakbola Korea Selatan berkumpul bersama di pagi hari saat hari libur untuk berolahraga. Sejumlah gabungan tim dari desa-desa tetangga sering berpartisipasi dalam permainan dan turnamen.

Maraton Chuncheon Diselenggarakan di Chuncheon, Gangwon-do setiap Oktober

172


Perubahan-perubahan di sejumlah klub olahraga berikut para anggotanya 93

95

98

101

98 90

83

82 75

4.554 4.132

3.646 2.702

2.914

2006

2007

Klub-Klub

2.985

3.081

3.086

3.081

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Anggota (Unit: Ribuan klub dan peserta/ Sumber: Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata)

Infrastruktur olahraga Korea sangat solid dan beragam. Pada tahun 2013, jumlah klub pencinta olahraga umum mencapai hingga 4,13 juta atau 8,1% dari populasi keseluruhan. Jumlah pencinta sepakbola yang telah bergabung dengan klub (590.000) berada di daftar paling atas, lalu diikuti dengan jumlah anggota olahraga tenis, bulutangkis, tenis meja, gateball, dan klub senam.

Trek Olle di Jeju Sebuah paket mendaki di Pulau Jeju, “Olle� adalah kata lokal dari dialek Jeju yang menunjuk pada gang sempit di antara jalan besar maupun jalan masuk ke sebuah rumah. Seo Myeong-suk, seorang wartawati, mulai menerapkan istilah ini pada program pendakian gunung di pulau ini setelah ia memperoleh inspirasi dari jejak peziarah, Santiago de Compostela di Spanyol Utara (Sumber: Yayasan Olle Jeju)

173


Pemerintah berupaya mengajak masyarakat untuk lebih sering malakukan kegiatan fisik dengan memberi dukungan kepada klubklub olahraga. Kebanyakan klub tersebut menyelenggarakan kegiatan dari waktu ke waktu. Selama beberapa tahun belakangan ini, jumlah klub maraton telah meningkat tajam. Saat musim semi dan gugur, kompetisi maraton diselenggarakan setiap akhir pekan di seluruh Korea. Sebuah kompetisi maraton amatir menarik ribuan bahkan sampai puluhan ribu peserta. Menurut perkiraan sebuah organisasi terkait, jumlah peserta kegiatan jogging, berlari dan maraton adalah sekitar 800.000 hingga 4 juta orang. Di antaranya, lebih dari 20.000 orang, para profesional maupun amatir, ikut berpartisipasi di dalam sebuah acara maraton yang belum lama ini diadakan. Lebih dari 20.000 orang, profesional dan amatir, bergabung dalam maraton ini. Sebagai negara yang memiliki banyak pegunungan, Korea Selatan memiliki lingkungan yang cocok bagi para pemanjat dan pendaki

Jumlah rata-rata penonton di setiap pertandingan olahraga profesional utama

11.562 10.983

11.374

10.709 7.157

5.358

1.471 2009 Bola voli

174

11.429

13.747

13.055

12.873 11.402

4,575 1,472

5.400

7.656

5.687 4.092

1.744

2010

2011

Bola basket

Sepak bola

8.115

1.744 2012 Bisbol

1.525 2013

4.458 1.967 2014

(Unit: orang /Sumber: MCST)


gunung. Ada banyak pegunungan di dekat kota-kota besar sehingga memudahkan penduduk kota untuk berjalan dan memanjat gunung dengan nyaman. Korea juga memiliki banyak tempat panjat tebing populer. Dalam beberapa tahun belakangan, jalur berbukit Pulau Jejudo telah berubah menjadi destinasi favorit bagi pendaki. Di saat pendakian gunung menjadi populer, para pemerintah lokal saling berkompetisi untuk menciptakan jalur-jalur mendaki yang baik. Olahraga dengan mengendarai sepeda juga telah menjadi fokus perhatian karena dianggap sebagai olahraga yang ramah lingkungan. Sejak itu, jumlah klub bersepeda pun ikut meningkat. Jalur bersepeda yang sangat luas telah dibangun di seluruh Korea dan banyak orang sekarang menikmati bersepeda di sepanjang sungai-sungai besar negeri ini pada akhir pekan. Sebagian besar orang tertarik dengan pertandingan bisbol, sepakbola dan bola voli profesional. Mendukung salah satu tim favorit merupakan kebiasaan yang menyenangkan. Pertandingan bisbol dan sepakbola profesional dihadiri oleh 3 hingga 8 juta orang setiap tahunnya. Kolaborasi Olahraga dan Sains Pada Olimpiade Musim Panas 2012, seorang atlet Korea Selatan memenangkan medali emas di laga final vault. Pencapaian ini merupakan hasil dari kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan olahraga. Para ilmuwan olahraga mempelajari kondisi optimal seperti apa yang dapat mengatasi kemampuan yang tersulit. Mereka menyimpulkan bahwa jarak waktu optimal bagi seorang atlet untuk melakukan gerakan vaulting di atas kuda adalah 0,15 detik dan sudut optimal antara lengan dan badan adalah 22 derajat untuk tetap berada di udara lebih lama dan membuat lebih banyak putaran yang sangat cepat.

KISS Institut Ilmu Pengetahuan Olahraga Korea atau Korea Institute of Sport Science (KISS) di Nowon-gu, Seoul terlibat dalam pengembangan dan distribusi metode latihan fisik, penelitian yang ditujukan untuk membantu atlet meningkatkan kemampuan mereka, latihan pemimpin olahraga masa depan, dan penelitian komprehensif dalam ilmu pengetahuan olahraga.

175


Pusat Latihan Jincheon Pusat latihan ini mempunyai sebuah fasilitas yang dapat mengakomodasi 350 atlet dalam 12 cabang olahraga (yaitu atletik, menembak, renang, tenis, soft tenis, bola voli, bola basket, bisbol, sofbol, mendayung, kayak, dan rugby), fasilitas tambahan yang dirancang untuk membantu atlet menyesuaikan kondisi fisik mereka dan fasilitasfasilitas kenyamanan.

Atlet Korea Selatan ini mampu memenangkan medali emas sebagai hasil latihan berdasarkan kondisi optimal yang disesuaikan dengan struktur tubuhnya. KISS mempekerjakan sejumlah ahli dalam dinamika, psikologi, fisiologi olahraga, dsb. Para ahli ini membantu atlet untuk mencapai hasil terbaik dalam kompetisi. Lima ahli menemani tim nasional selama Olimpiade Musim Panas London 2012. Ada 16 komunitas yang berhubungan dengan olahraga di negeri ini secara keseluruhan, yang bertukar informasi melalui sistem komputer terintegrasi. Korea memiliki banyak fasilitas praktik dan latihan, termasuk Pusat Latihan Taereung di Seoul. Pusat di Taereung ini dilengkapi dengan sejumlah fasilitas latihan, trek lari, lapangan dalam dan luar ruangan, kolam renang dalam ruangan yang memenuhi standar internasional dan sebuah asrama untuk 300 atlet. Pada tahun 2011, negara ini membangun sebuah fasilitas latihan baru di Jincheon, Chungcheongbuk-do untuk para atlet yang terpilih untuk perhelatan internasional. Di antara mereka yang berlatih di sini merupakan para pemenang medali emas dan perak dalam bidang track and field, renang, dan menembak pada Olimpiade Musim Panas

Simbol Olimpiade 1998 Simbol Olimpiade 1998 dirancang berdasarkan Taegeuk rangkai tiga, sebuah motif tradisional yang diwariskan kepada orang-orang Korea selama turun-temurun. Motif ini telah digunakan secara luas di pintu-pintu masuk rumah-rumah pribadi dan kerajinan-kerajinan tangan. Simbol ini juga digunakan untuk melambangkan harapan-harapan untuk mempromosikan perdamaian sepanjang Olimpiade.

176

London 2012. Fasilitas di Jincheon ini akan diperluas agar dapat mengakomodasi hingga 800 atlet dalam 25 cabang olahraga. Fasilitas lain yang mengkhususkan pada pengembangan fungsi kardiopulmonal atlet adalah gunung Hambaeksan di dekat Taebaek.

Olimpiade Musim Panas Seoul 1988 Perhelatan Olimpiade Musim Panas ke-24 diselenggarakan di Seoul pada tahun 1988 dengan jumlah atlet yang tercatat (13.304 dari 159 negara) menghadiri perhelatan ini. Perhelatan ini mengadopsi “rekonsiliasi dan progres� sebagai


semangat dasar. Komite menetapkan beberapa target berikut ini: keikutsertaan jumlah atlet terbanyak, keharmonisan seluruh dunia, hasil-hasil terbaik, keamanan, dan penghematan biaya. Korea Selatan menjadi negara ke-16 (dan yang ke-2 di Asia) yang menjadi tuan rumah Perhelatan Olimpiade Musim Panas. Kompetisi-kompetisi diadakan dalam 23 cabang olahraga resmi dan 2 olahraga demonstrasi. Korea Selatan meraih peringkat ke-4 secara umum, memenangkan 12 medali emas, 10 medali perak dan 11 medali perunggu. Olimpiade Musim Panas Seoul 1988 sangat penting karena difokuskan pada rekonsiliasi antara Blok Barat dan Timur, setelah boikot Blok Barat terhadap Olimpiade Moskow 1980 dan boikot Blok Timur terhadap Olimpiade Los Angeles 1984. Perhelatan di Seoul ini menerobos konflik ideologi dan diskriminasi ras sesuai dengan Piagam Olimpiade dan berperan sebagai sebuah ajang untuk mempublikasikan status perkembangan ekonomi dan budaya tradisional Korea dan potensi orang Korea di seluruh dunia.

Masyarakat Korea Selatan mendukung tim nasionalnya di depan Balai Kota Seoul selama Piala Dunia FIFA Korea/ Jepang. Banyak orang asing mengatakan bahwa mereka begitu terkesan dengan antusiasme dan kekompakan para penggemar Korea.

177


1

Piala Dunia FIFA Korea/Jepang 2002

2

Diselenggarakan selama 31 hari (31 Mei s/d 30 Juni), Piala

1. Para pesaing di lomba lari halang rintang di Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2011 di Daegu. 2. Timnas Korea memasuki stadion untuk Upacara Pembukaan Olimpiade Musim Panas London 2012.

Dunia FIFA Korea/Jepang 2002 adalah Piala Dunia pertama yang diselenggarakan oleh dua negara. Ini juga perhelatan Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di luar wilayah Eropa dan Amerika. Acara ini menghasilkan serangkaian hasil yang tak terduga. Yang paling mengejutkan di antaranya adalah kesuksesan luar biasa Korea Selatan dengan masuk ke babak semifinal. Acara ini juga berperan sebagai ajang untuk menunjukkan aspek lain masyarakat Korea Selatan kepada masyarakat dari seluruh dunia seperti, penggemar sepakbola yang memakai kaus merah mendukung tim nasional mereka dengan antusias. Puluhan ribu penggemar dengan semangat menyoraki tim mereka dalam keheningan malam itu yang menciptakan pemandangan yang luar biasa. Ada 6,5 juta orang yang menonton selama pertandingan timnas Korea Selatan melawan timnas Jerman untuk memperebutkan peringkat ke-4.

Kejuaraan Atletik Dunia 2011 Acara ini diadakan di Daegu, kota ke-tiga terbesar di Korea, dari 27 Agustus hingga 4 September 2011, dengan penonton lebih dari 100 juta dari seluruh dunia. Stadion Daegu juga merupakan tempat di mana banyak kompetisi olahraga internasional dilaksanakan seperti, Piala Dunia FIFA Korea/ Jepang 2002 dan 2003 Summer Universiade. Selama Kejuaraan Dunia IAAF 2011 di Daegu, papan nilai elektrik HD stadion ini memajang selisih ratusan menit dalam sedetik waktu yang dimiliki atlet, menampilkan gambar-gambar adegan kompetisi atletik yang jelas bagi para penonton di seluruh dunia.

178


179


Para Peraih Medali Korea Selatan di Olimpiade Musim Panas London 2012 Ki Bo-bae (Memanah) Ki Bo-Bae memenangkan dua medali emas dalam cabang olahraga memanah tunggal dan tim.

Park Tae-hwan (renang) Park Tae-hwan memenangkan dua medali perak dalam cabang renang gaya bebas 200m dan 400m.

Kim Jang-mi (menembak) Kim Jang-mi memenangkan medali emas dalam cabang menembak pistol 25m.

180


Choi In-Jeong (anggar) Tim anggar Korea Selatan meraih hasil yang sangat baik di Olimpiade Musim Panas London 2012. Choi In-jeong memenangkan medali perak di cabang tim wanita epee.

Kim Jae-bum (judo) Kim Jae-bum memenangkan medali emas di kategori pria 73-81 kg di Kejuaraan Dunia dan Olimpiade Musim Panas London 2012.

Yang Hak-seon (senam) Yang Hak-seon mempersembahkan sebuah medali emas untuk negeri ini dalam cabang senam. Dia mendapatkan nilai tertinggi 7,4 dengan lekukan vault tiga kali 1.080 derajatnya.

181


Olimpiade Musim Panas London 2012 Pada Olimpiade Musim Panas 2012, Korea Selatan meraih posisi ke-5 dalam jumlah peraihan medali emas, perak dan perunggu. Di antara negara Asia, Korea Selatan menempati peringkat ke-2 setelah Tiongkok. Korea Selatan memenangkan 13 medali emas, 8 medali perak dan 7 medali perunggu di cabang memanah, menembak senapan, anggar, senam, dan renang. M e l a l u i c a b a n g o l a h ra ga m e m a n a h , Ko re a S e l a t a n memenangkan medali emas di kategori tunggal putra, putri dan tim wanita, serta meraih medali perunggu di kategori tim pria. Di cabang menembak senapan, negara ini meraih 3 medali emas dan 2 medali perak. Dengan perolehan ini, Korea Selatan memperlihatkan kekuatannya kepada seluruh dunia. Satu pemanah dan satu penembak senapan masing-masing meraih dua medali emas. Negara ini juga meraih 2 medali emas di cabang olahraga judo dan 1 medali emas dari gulat. Tim dari Korea Selatan meraih lebih banyak medali dibandingkan negara-negara lainnya, sehingga membuat dunia terpana. Tim dari Korea Selatan memenangkan 2 medali emas untuk cabang olah raga anggar grup pria, 1 medali perak serta 3 medali perunggu untuk grup wanita. Tim juga bahkan meraih medali emas di cabang olah raga senam. Yang Hak-seon mempersembahkan medali emas pertama bagi Korea Selatan dalam sejarah Olimpiade kuda pommel dengan mempertunjukkan kemampuan yang hebat. Dalam Taekwondo, cabang olahraga di mana negara ini biasanya memenangkan banyak medali emas, tim ini hanya memenangkan satu medali emas. Hal ini memperlihatkan hasil dari adopsi olahraga Taekwondo oleh banyak negara lain. Pada keikutsertaannya dalam Olimpiade Musim Panas London 2012, timnas Korea Selatan membawa moto “Dari London ke 182


London� untuk memperlihatkan kembalinya timnas ke London setelah Perhelatan Olimpiade London 1948. Moto itu juga menunjuk pada perubahan status negara ini dari penerima bantuan asing menjadi pemberi bantuan hanya dalam waktu 64 tahun dan dengan harapan untuk berbagi kemakmuran dan pengalaman dengan negara-negara lain.

Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 akan diselenggarakan antara 9 hingga 25 Februari 2018. Pertaruhan Pyeongchang untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2010 dan 2014 gagal, akan tetapi kota ini akhirnya berhasil pada usahanya yang ketiga di tahun 2018. Sebab itulah, Korea Selatan menjadi tuan rumah Perhelatan Olimpiade sekali lagi setelah Olimpiade Musim Panas Seoul 1988. Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 akan menjadi Olimpiade Musim Dingin kedua di Asia setelah Olimpiade di Nagano, Jepang pada tahun 1998. Perhelatan Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin, Piala Dunia FIFA, dan Kejuaraan Dunia Atletik IAAF dikatakan sebagai empat perhelatan olahraga internasional yang terpenting.

Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 Presiden IOC Jacques Rogge mengumumkan Pyeongchang sebagai Kota Tuan Rumah untuk Perhelatan Olimpiade Musim Dingin 2018.

Korea Selatan akan menjadi negara ke-6 sebagai tuan rumah bagi perhelatan itu pada tahun 2018 – setelah Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Rusia.

Taekwondo Berasal dari Korea, Taekwondo adalah seni bela diri di mana para petarung menggunakan kedua tangan dan kakinya. Pada zaman dahulu, orang Korea mempraktekkan Taekwondo sebagai persiapan wajib untuk perang. Seiring berjalannya waktu, Taekwondo secara bertahap menjadi olah raga rakyat. Pada tahun 1961, Taekwondo 183


menjadi olahraga yang dipertandingkan dan pada tahun 1971 dan Taekwondo ditetapkan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1973, Kejuaraan Taekwondo Dunia Pertama diadakan di Seoul dan pada tahun 1980, IOC mengadopsinya sebagai sebuah pertandingan resmi Olimpiade. Taekwondo telah tumbuh menjadi sebuah olahraga internasional dengan sekitar 100 juta peserta dari seluruh dunia. Taekwondo menekankan pentingnya disiplin spiritual dan karena alasan ini Taekwondo menjadi populer di antara pria dan wanita. Pemerintah Korea Selatan membantu dengan menempatkan ahli-ahli Taekwondo ke seluruh dunia. Sebuah demonstrasi Taekwondo di Times Square, New York

184

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB aktif mengajarkan Taekwondo kepada warga setempat di kawasan-kawasan


berkonflik, di mana pasukan ditugaskan. Di banyak belahan dunia, Taekwondo dianggap sebagai simbol Korea Selatan. Sedangkan untuk efek sosial yang berkaitan dengan semangat disiplin dan kegigihan, Taekwondo mulai tumbuh sebagai sebuah pilihan bagi perawatan para pemuda yang menderita kecanduan.

185


Sejarah 역사


6

Awal Mula Sejarah (Masa Prasejarah – Gojoseon) Tiga Kerajaan dan Wilayah-Wilayah Lain Periode Negara-Negara Bagian Utara dan Selatan : Silla Bersatu dan Balhae Goryeo Joseon Jatuhnya Dinasti Joseon: Aneksasi Jepang atas Korea Pergerakan Kemerdekaan Transisi ke Demokrasi dan Transformasi menjadi Sebuah Sumber Kekuatan Ekonomi


Kapak Tangan Alat multifungsi ini berasal dari periode Paleolitik, kapak ini ditemukan di Jeongok-ri, Yeoncheon-gun, Gyeonggi-do.

188


6 Sejarah ě—­ě‚Ź

Awal Mula Sejarah (Masa Prasejarah – Gojoseon) Sejarah bangsa Korea dimulai di Manchuria dan Semenanjung Korea saat orang mulai bermukim di sana 700.000 tahun yang lalu. Situs bersejarah representatif yang dikaitkan dengan orang-orang Zaman Paleolitik yang menggunakan alat-alat terbuat dari tanduk hewan dan alat dari lempeng batu adalah, Gua Geonmeunmoru di Sangwon, Pyeongannam-do; Jeongok-ri di Yeoncheon, Gyeonggi-do; Seokjang-ri di Gongju, Chungcheongnam-do; dan Gua Durubong di Cheongwon, Chungcheongbuk-do. Masyarakat awal semenanjung ini bertahan hidup dengan berburu binatang dan mengumpulkan tanaman yang bisa dimakan secara berkelompok.

Tembikar Motif Sisir Benda dengan ujung tajam ini ditemukan di Amsadong, Seoul, sebuah situs bersejarah Zaman Neolitik. (Sumber: Museum Nasional Korea)

Di Korea, Zaman Neolitik dimulai sekitar 8.000 SM. Orangorang mulai bertani, menanam sereal seperti millet, dan menggunakan alat batu yang telah dipoles. Mereka mulai menetap secara permanen di tempat-tempat dan membentuk masyarakat berklan.Di Korea, Zaman Neolitik dimulai sekitar 8.000 SM. Orang-orang mulai bertani, menanam sereal seperti millet, dan menggunakan alat batu yang telah dipoles. Mereka mulai menetap secara permanen di tempat-tempat dan membentuk masyarakat berklan. Orang-orang ini membuat berbagai batu dengan cara ditempa. Salah satu fitur Zaman Neolitik yang paling representatif adalah tembikar bermotif sisir yang telah ditemukan di seluruh 189


Semenanjung Korea, termasuk Amsadong, Seoul; Namgyeong, Pyeongyang; dan Suga-ri, Gimhae. Zaman Perunggu dimulai sekitar Abad ke-10 SM di Semenanjung Korea dan Abad ke-15 di Manchuria. Situssitus bersejarah yang dikaitkan dengan Zaman Perunggu yang ditemukan di Provinsi Liaoning dan Jilin, Tiongkok dan di sepanjang Semenanjung Korea. Melalui perkembangan budaya Zaman Perunggu, sebuah masyarakat muncul di mana kepala sebuah klan menunjukkan pengaruh yang sangat besar. Pemimpin-pemimpin klan terkuat mulai menyatukan banyak klan dan kelompok-kelompok ini secara bertahap berkembang menjadi provinsi-provinsi pada saat ini. Suku-suku yang memainkan peran penting dalam pendirian Gojoseon, muncul sebagai provinsi pertama yang diakui bangsa Korea, mempercayai Raja Langit dan menyembah beruang. Dua faksi bergabung menunjuk Dangun Wanggeom sebagai pendeta kepala dan pemimpin politik mereka. Gojoseon mengadopsi sebuah budaya independen di Liaoning, Tiongkok dan di sepanjang Sungai Daedonggang. Pada abad ke-3 SM, rajaraja seperti Raja Bu dan Raja Jun menjadi kuat dan mewarisi tahta

190


kepada putera-putera mereka. Mereka mendirikan sebuah sistem peraturan yang kuat dan didukung oleh orang dengan posisi tinggi dan para perwira militer. Menuju akhir abad ke-3, Dinasti Qin digantikan oleh Dinasti Han di Tiongkok, menciptakan sebuah periode kekacauan sosial. Banyak orang pindah ke arah selatan ke Gojoseon. Pemimpin mereka, Wiman, naik tahta pada 194 SM dan Gojoseon memperluas wilayahnya di bawah kekuasannya. Pada saat ini, Gojoseon telah mengadopsi budaya memakai peralatan besi, mengembangkan pertanian dan berbagai macam kerajinan tangan, serta meningkatkan kekuatan militernya. Gojoseon berusaha untuk memonopoli keuntungan dengan memanfaatkan kedekatan geografis dengan Tiongkok meskipun berperan sebagai penengah dalam perdagangan antara Semenanjung Korea dan Tiongkok, .Ini menyebabkan konfrontasi antara Gojoseon dan Han Tiongkok. Han menyerang Gojoseon dengan sejumlah besar pasukan angkatan darat dan laut. Gojoseon menahan serangan dengan berani dan mendapatkan kemenangan besar pada tahap awal perang, tapi ibukotanya di Benteng Wanggeomseong jatuh setahun setelah perang dan Gojoseon runtuh pada 108 SM.

Taman Dolmen di Suncheon, Jeollanam-do

191


Dolmen Tujuh Keajaiban Dunia terdiri tempattempat seperti Piramid Besar Giza, Te m b o k R a k s a s a Ti o n g k o k , d a n Stonehenge di Inggris. Meskipun masih belum terdaftar sebagai tujuh Keajaiban Dunia, Dolmen tersebar di seluruh Semenanjung Korea. Ada tiga alasan yang membuat Dolmen dibandingkan Dolmen berbentuk meja di Bugeun-ri, Ganghwa

dengan keajaiban dunia lain. Pertama, Semenanjung Korea memiliki lebih dari 36.000 dolmen atau sekitar setengah dari seluruh dolmen di seluruh dunia. Kedua, artefak yang beragam, termasuk tulangtulang manusia, benda-benda dari batu, giok dan artefak perunggu, telah ditemukan dari dalam dolmen-dolmen tersebut, meskipun banyak juga di antaranya yang tak berisi apapun. Penemuan semacam itu mengangkat banyak pertanyaan khas seperti siapa yang membuat dolmen-dolmen itu, kapan, dan kenapa? Hidup seperti apa yang dijalani oleh para pembuatnya? Ketiga, orang hanya bisa bertanya-tanya tentang betapa besarnya batu-batu yang dipindahkan dan dari mana, dan keterampilan seperti apa yang digunakan untuk membuat dolmen-dolmen itu.

Belati Perunggu Berbentuk Mandolin dan Belati Perunggu Langsing (Gojoseon) Dua artefak ini mewakili Zaman Perunggu. Kedua benda ini dianggap sebagai senjata atau objek ritual. Yang di sebelah kiri terlihat mirip dengan sebuah bipa (mandolin Korea), sementara yang di sebelah kanan lebih ramping dan menampilkan sebuah garis lurus. (Sumber: Museum Nasional Korea)

192

Pada zaman dulu, semua dolmen di Korea biasa dikelompokkan ke dalam dua kategori: tipe utara (tipe meja), yang menyertakan dolmen-dolmen yang terletak di bagian utara Sungai Hangang, dan tipe selatan (tipe meja bergerak). Akan tetapi, setelah dolmen-dolmen meja bergerak ditemukan di utara Sungai Hangang dan dolmen tipe meja ditemukan di selatan sungai ini, sebutan tipe utara/selatan ini dihapuskan. Sementara itu, para cendikiawan lain telah menambahkan tipe-tipe baru ke sistem klasifikasi ini. Dolmen sering dianggap sebagai makam, meskupun sulit untuk memastikannya. Yi Gyung-bo, seorang cendikiawan besar


Goryeo pada abad ke-12, meninggalkan ucapan berikut ini soal dolmen: “Orang-orang bilang orang suci menaruh dolmen-dolmen itu di sana pada dahulu kala. Sungguh merupakan sebuah teknik yang menakjubkan (yang memampukan manusia untuk menempatkan batu-batu besar itu sedemikian rupa).� Pada awal abad ke-20, misionaris Amerika, Horrace Grant Underwood mengakui bahwa dolmen bukan makam, tetapi dolmen-dolmen itu diletakkan di sana untuk ritus pengorbanan yang ditujukan bagi para dewa bumi. Seorang ahli cerita rakyat Korea bernama Son Jin-tae menunjuk pada sebuah cerita rakyat di mana dolmen-dolmen dipercaya sebagai rumah bagi para penyihir (Mago halmeoni dalam legenda-legenda lokal). Dolmen jarang ditemukan di Cina, kecuali di Manchuria, atau Jepang, tapi banyak ribuan dolmen dapat ditemukan di seluruh Semenanjung Korea. Dolmen-dolmen ini telah berdiri sejak ribuan tahun, tapi proses ini berhenti selama beberapa saat SM. Ada banyak misteri tak terpecahkan mengenai dolmen-dolmen ini, seperti alasan kenapa dolmen ini terkonsentrasi di Semenanjung Korea di Asia Timur Laut dan hubungannya dengan dolmen-dolmen yang ditemukan di Eropa atau India. UNESCO menerima aplikasi pendaftaran dolmen-dolmen di Ganghwa, Hwasun dan Gochang sebagai warisan kekayaan budaya dunia yang diakui menumbuhkan ketertarikan dunia pada pentingnya dolmen-dolmen ini dalam bidang antropologi budaya dari pemerintah Korea Selatan pada tahun 2000.

Tiga Kerajaan dan Wilayah-Wilayah Lain Menjelang akhir Periode Gojoseon, daerah-daerah kesukuan muncul satu demi satu di Manchuria dan di Semenanjung Korea. Buyeo didirikan di dataran sepanjang Sungai Songhuajiang di Manchuria dan Jilin. Orang Buyeo bercocok tanam dan berternak hewan, termasuk kuda. 193


Mereka juga membuat bulu. Pada awal abad ke-1 M, mereka mulai memanggil pemimpin utama mereka Raja dan mulai terlibat secara aktif berinteraksi dengan negara-negara lain, bahkan memasuki hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Pada akhir abad ke-3 M, Buyeo telah berkembang menjadi Goguryeo. Orang Buyeo mengadakan festival yang disebut Yeonggo pada bulan Desember. Selama festival tersebut, mereka mengadakan ritual pengorbanan untuk dewa langit, menyanyi dan menari bersama, Tugu Peringatan untuk Raja Agung Gwanggaeto (Goguryeo; Abad ke-5) Raja Gwanggaeto Yang Agung, Raja Goguryeo ke-19, memperluas daerah Kerajaannya ke Manchuria dan Provinsi Maritim Siberia. Pada tahun 414, puteranya Raja Jangsu mendirikan tugu peringatan (setinggi 6,39 m, seberat 37 ton) di wilayah yang saat ini disebut Jian, Provinsi Jilin, Tiongkok untuk memperingati pencapaian besar ayahnya. Inskripsi, yang terdiri dari 1.775 karakter menjelaskan bagaimana Gogryeo didirikan dan memperluas wilayahnya.

dan membebaskan tahanan. Kerajaan runtuh selama pendirian konfederasi regional, tapi faksi-faksi yang mendirikan Goguryeo dan Baekje merasa bangga dengan status mereka sebagai pewaris Buyeo. Samguk sagi (Sejarah Tiga Kerajaan) menyatakan bahwa Gojumong, yang mendirikan Goguryeo pada tahun 37 SM, berasal dari Buyeo. Goguryeo tumbuh sangat makmur di wilayah-wilayah dekat Gunung Baekdusan dan di sepanjang Sungai Amnokgang (Yalu). Tepat setelah didirikan, Kerajaan ini menaklukkan sejumlah negara kecil di wilayah tersebut dan memindahkan ibukotanya ke Gungnaeseong (Tonggu) dekat Amnokgang. Melalui banyak perang, Goguryeo menyingkirkan faksi-faksi yang setia pada Dinasti Han dan memperluas teritorinya sejauh Liaodong di barat dan ke utara Semenanjung Korea di timur. Goguryeo menjadi negara bagian yang kuat dan memperluas kekuasaan atas Manchuria dan bagian utara Semenanjung Korea. Terdapat juga sejumlah kecil negara bagian, seperti Okjeo dan Dongye, di wilayah yang saat ini disebut dengan Hamgyeong-do dan di utara Gangwon-do di sepanjang Pantai Timur Semenanjung Korea. Berlokasi di area luar, negara-negara bagian itu tak dapat berkembang dengan sangat cepat. Okjeo menawarkan persembahan, seperti garam dan ikan, kepada Goguryeo. Orang Dongye mengadakan sebuah ritual pengorbanan

194


Tiga Kerajaan dan Gaya (Abad ke-5 M)

Goguryeo

Pyeongyang

Laut Timur Usanguk Dokdo

Laut Barat Ungjin (Gongju) Sabi (Buyeo) Baekje

Silla Gaya

Geumseong (Gyeongju)

Tamna

untuk dewa langit yang disebut Mucheon pada bulan Oktober, membangun semangat kolaborasi dengan bernyanyi dan menari bersama. Produk khusus mereka adalah, busur panah yang dikenal sebagai dangung, dan gwahama (seekor kuda yang cukup kecil untuk lewat di bawah pohon buah-buahan). Kedua negara bagian ini juga berkembang menjadi Goguryeo. Area ke selatan Gojoseon diduduki oleh sejumlah besar kelompok negara bagian kecil termasuk Mahan, Jinhan dan Byeonhan. Mahan merupakan sebuah konfederasi 54 negara bagian kecil (terdiri atas 100.000 rumah tangga secara keseluruhan) 195


Sebuah Lukisan Adegan Memburu di Makam Para Penari (Goguryeo; Abad ke-5) Aktifitas berburu orangorang Goguryeo yang dinamis (37 SM-668 M)

yang berlokasi di provinsi yang saat ini disebut Gyeonggi-do, Chungcheong-do, dan Jeolla-do. Botol dengan Patung Tanah Liat (Silla; Abad ke-5) Pada zaman dahulu, orang-orang membuat patung tanah liat yang berbentuk hewan untuk digunakan sebagai mainan atau aksesoris pemakaman. Botol ini mengindikasikan kepercayaan kepercayaan bangsa Silla. Ini adalah sebuah material penting bagi para cendekiawan dan para pemerhati sejarah dan seni. (Sumber: Museum Nasional Korea)

Byeonhan berlokasi di sebuah kawasan yang saat ini termasuk Gimhae dan Masan. Jinhan terletak di sebuah wilayah yang menyertakan wilayah yang saat ini disebut Daegu dan Gyeongju. Kedua kota terakhir ini terdiri dari 40.000-50.000 rumah tangga. Ada tiga negara bagian kecil yang secara bersamaan disebut Samhan (Tiga Wilayah Kecil Han). Orang Samhan mengadakan ritual pengorbanan untuk dewa langit pada bulan Mei dan Oktober. Pada acara semacam itu, mereka berkumpul bersama untuk menikmati minuman beralkohol, makanan bernyanyi dan menari. Bersama dengan tersebarnya budaya besi dan perkembangan keterampilan bercocok tanam, negara bagian yang kuat seperti Goguryeo, Baekje dan Silla secara bertahap menjadi maju di Manchuria dan Semenanjung Korea. Goguryeo Goguryeo adalah kerajaan pertama dari Tiga Kerajaan yang berdiri dengan kuat menjadi negara yang berdaulat. Goguryeo mulai mengembangkan wilayahnya pada akhir abad ke-1 dan mengadopsi

196


Mahkota Emas Gaya Mahkota ini ditemukan di Goryeong, Gyeongsangbukdo. Mahkota ini menampilkan dekorasi lurus dan liontin giok bergelombang.

sebuah sitem yang berpusat pada Raja pada akhir abad ke-2. Pada awal abad ke-4, Raja Micheon Goguryeo telah menyingkirkan faksi-faksi yang setia pada Dinasti Han dari Semenanjung Korea. Pada tahun 372 (tahun kedua kekuasan Raja Sosurim), Goguryeo mengadopsi Ajaran Buddha dan mengumumkan sebuah kode hukum sebagai usaha untuk mendirikan sistem pemerintahan yang baik. Goguryeo juga mendirikan Taehak, sebuah lembaga pendidikan Konfusius. Raja Gwanggaeto Yang Agung, putera Raja Sosurim, mengusir Khitan, Sushen, Dongbuyeo dan memperluas wilayahnya menjadi Manchuria. Dia juga mengepung banyak benteng milik Baekje di selatan dan membantu Silla mengatasi krisis dengan mengusir para penjajah Wako. Baekje Baekje didirikan pada abad ke-18 SM secara bersamaan oleh orangorang yang tinggal di sepanjang Sungai Hangang, orang-orang yang berasal dari Buyeo dan Goguryeo dan para pendatang dari mana-mana. Pada pertengahan abad ke-3, selama kekuasaan Raja Goi, Kerajaan ini telah merebut kendali sepenuhnya atas area197


area di sepanjang Sungai Hangang dan mendirikan sebuah sistem kepemimpinan politik yang kuat dengan mengakomodasi budaya Tiongkok yang maju. Pada pertengahan abad ke-4, Raja Geunchogo menduduki Mahan dan memperluas wilayahnya sejauh pantai selatan dari provinsi yang saat ini disebut Jeollanam-do. Sepanjang perbatasan bagian utara, Baekje mengkonfrontasi Goguryeo dalam pertaruhan untuk mengendalikan provinsi yang saat ini disebut Hwanghae-do. Kerajaan ini juga mengendalikan Gaya di selatan. Pada waktu itu, wilayah Baekje termasuk provinsi yang saat ini disebut Gyeonggi-do, Chungcheong-do, Jeolla-do, wilayah tengah Pembakar Dupa Besar Baekje Berlapiskan Perunggu (Abad ke-6) Benda berharga ini telah membantu para peneliti memperluas pemahaman mereka tentang keterampilan memproduksi, kerajinan tangan, budaya artistik, agama, dan ide-ide Baekje. (Sumber: Museum Nasional Korea)

Sungai Nakdonggang, Gangwon-do, dan Hwanghae-do. Silla Silla berasal dari Saroguk, salah satu negara bagian kecil Jinhan. Silla didirikan sebagai sebuah kerajaan pada tahun 57 SM oleh orangorang asli daerah yang saat ini disebut Gyeongju dan dari beberapa daerah lain. Mereka yang punya nama belakang Park, Seok, dan Kim mewarisi tahta secara bergantian. Pada sekitar abad ke-4, Kerajaan ini menduduki sebagian besar wilayah timur Sungai Nakdonggang. Selama kekuasaan Raja Naemul, Silla mengizinkan pasukan Goguryeo untuk tetap berada di dalam Kerajaan untuk membantu mengusir para penyerang Wako. Silla juga mengadopsi kebudayaan dan peradaban Tiongkok melalui Goguryeo. Di Byeonhan, berlokasi di sepanjang wilayah bawah Sungai Nakdonggang, Konfederasi Gaya muncul dengan Geumgwan Gaya memainkan peranan utama. Konfederasi ini mengembangkan budaya besi dan memperluas pengaruh yang cukup penting di wilayah sepanjang Sungai Nakdonggang. Negara bagian kecil Gaya mulai menanam padi lebih dulu dan berdagang dengan aktif dengan Wa (Jepang) dan Lelang dengan

198


memanfaatkan besi yang diproduksi di daerah setempat dan rute-rute laut yang nyaman. Penyatuan Tiga Kerajaan Dibawah Kekuasaan Silla Pada abad ke-5, masing-masing kerajaan di Semenanjung Korea (Goguryeo, Baekje, dan Silla) berkomitmen pada sebuah kebijakan perluasan wilayah di bawah aparat penguasa yang terbentuk dengan kuat dan berpusat pada Raja. Di Goguryeo, Raja Jangsu, seorang putera Raja Gwanggaeto, memindahkan ibukota ke Pyeongyang pada tahun 427. Dia menduduki Hanseong (sekarang ini Seoul), ibukota Baekje dan areaarea di sepanjang Sungai Hangang serta memperluas wilayahnya hingga wilayah yang saat ini disebut Jungyeong Pass (Danyang dan Yeongju) dan Namyang-myeon, Gyeonggi-do. Berkat perluasan wilayah ini, Goguryeo muncul sebagai sebuah kekuatan yang diakui di Asia Bagian Utara. Setelah Goguryeo berhasil menguasai area-area di sepanjang Sungai Hangang, Baekje memindahkan ibukotanya ke Ungjin (yang sekarang disebut Gongju) pada tahun 475. Kerajaan ini berjuang untuk membangun kembali kekuatannya untuk mendapatkan kembali wilayahnya yang hilang. Raja Dongseong menghadapi Goguryeo dengan membuat persekutuan dengan Silla. Raja Muryeong menerapkan kembali kontrol setempat dalam usahanya untuk membangun fondasi bagi kemakmuran. Raja Seong, putera dari Raja Muryeong, memindahkan ibukota Baekje ke Sabi (sekarang disebut Buyeo), berjuang untuk mereformasi sistem pemerintahan, dan mendapatkan kembali kendali atas daerah-daerah di sepanjang Sungai Hangang dengan bersekutu dengan Silla. Saroguk mengubah namanya menjadi Silla pada awal abad ke-6, mengubah sistem politiknya dan mengatur 199


Lonceng Suci Raja Agung Seongdeok (Silla Bersatu; Abad ke-8) Dengan berat 18,9 ton, lonceng ini adalah lonceng terbesar di Korea. Lonceng ini juga disebut Lonceng Emille. Bidadari Terbang di dalam gambar di sebelah kanan memperlihatkan keterampilan menghias Silla yang sangat indah.

kembali zona-zona administratifnya, termasuk ibukota pada pemerintahan Raja Jijeung. Raja Jijeung menjadikan Usanguk (yang sekarang gabungan antara Ulleungdo dan Dokdo) wilayah Silla pada tahun 512. Raja Beopheung menstabilkan sistem pemerintahan dengan memproklamasikan hukum-hukum, menetapkan peraturan tentang jubah-jubah resmi dan mengadopsi Ajaran Buddha sebagai agama resmi negara. Dia juga membangun Geumgwan Gaya dalam usahanya untuk memperluas wilayahnya. Raja Jinheung mengatur kembali Hwarangdo menjadi sebuah organisasi nasional dan memperluas wilayahnya. Dia mengepung tanah-tanah di sepanjang Sungai Hangang dari Baekje, menaklukkan Dae Gaya di Goryeong, merebut area-area di sepanjang Sungai Nakdonggang dan memperluas wilayahnya sejauh Hamheung di sepanjang Pantai Timur. Pada tahun 612, Sui Tiongkok, menyatukan semua daratan utama Tiongkok menjadi satu negara dan menyerang Goguryeo dengan menggerakkan lebih dari sejuta pasukan. Jenderal Eulji Mundeok Goguryeo menenggelamkan sebagian besar penyusup dari Cina di Salsu (yang sekarang adalah Sungai 200


Cheongcheongang). Dinasti Sui mengalami kerugian yang sangat besar karena kegagalan kampanyennya dan jatuh ke tangan Dinasti Tang pada tahun 618. Tang Tiongkok juga menyerang Goguryeo beberapa kali, tapi gagal setiap kali mencoba. Pada periode ini, Baekje sering menyerang Silla. Silla tidak berhasil mendapatkan bantuan Goguryeo dan kemudian menyerang dengan bantuan Dinasti Tang Tiongkok. Pasukan Silla yang dipimpin oleh Kim Yu-sin mengalahkan sejumlah pasukan elit Baekje yang dikomandani oleh Gyebaek di Hwangsanbeol dan bergerak menuju Sabi, ibukota Baekje. Pasukan Dinasti Tang menyerang Baekje melalui muara Sungai Geumgang. Akhirnya, Baekje menyerah kepada pasukan gabungan Silla dan Tang pada tahun 660. Pasukan Silla-Tang kemudian menyerang Goguryeo, yang pernah menjadi Kerajaan terkuat di Asia Timur Laut. Akan tetapi, karena kekuatan terkuras dalam dua perang skala besar melawan dua dinasti Tiongkok, Goguryeo jatuh pada tahun 668. Setelah menaklukkan Baekje dan Goguryeo setelah bersekutu dengan Silla, Dinasti Tang berusaha untuk mengendalikan seluruh Semenanjung Korea, termasuk Silla. Silla melancarkan perang melawan Dinasti Tang, mengalahkan angkatan lautnya di Gibeolpo di dekat muara Sungai Geumgang dan mengusir seluruh pasukan Tang dari Semenanjung, dengan begitu berhasil mewujudkan penyatuan Semenanjung Korea yang penting pada tahun 676.

Periode Negara-Negara Bagian Utara dan Selatan : Silla Bersatu dan Balhae Dengan menyatunya tiga Kerajaan di Semenanjung Korea pada tahun 668, Silla menikmati perluasan kedua wilayah dan rakyatnya. Kesatuan Silla memasuki sebuah periode perkembangan ekonomi 201


yang mengagumkan. Kerajaan ini memperbaiki hubungan perbatasan dengan Dinasti Tang Tiongkok. Kedua negara mengalami pertukaran yang aktif antara pedagang, biksu dan cendekiawan Konfusius. Silla mengekspor kerajinan tangan emas/perak dan ginseng kepada Tang dan mengimpor buku-buku, keramik, bahan sutera satin, pakaian dan produk kerajinan. Barang-barang dari Asia Tengah diperkenalkan kepada Silla melalui Jalur Sutera dan rute-rute laut. Pelabuhan-pelabuhan utama Silla termasuk Ulsan dan Danghangseong (sekarang disebut Hwaseong, Gyeonggi-do), yang mana melalui gerbang-gerbang ini banyak barang impor dari Asia Tengah dan Asia Selatan masuk ke Korea. Pada awal abad ke-9, Jenderal Jang Bo-go dari Silla mendirikan sebuah markas pengiriman di Cheonghaejin (sekarang disebut Wando, Jeollanamdo) untuk mengurus ulah pembajak dan mendukung perdagangan dengan negara-negara tetangga termasuk Tiongkok dan Jepang. Sementara itu, para korban selamat Kerajaan Goguryeo yang jatuh melawan pemerintahan Dinasti Tang Tiongkok terus berjuang. Pada tahun 698, sekelompok orang dari Kerajaan ini yang dipimpin oleh Dae Jo-yeong bergabung dengan Mohe dan mendirikan Balhae di dekat wilayah yang sekarang disebut Dongmiaoshan di Provinsi Jilin, Tiongkok. Kerajaan baru ini pada akhirnya akan mengkonfrontasi Silla di bagian selatan. Balhae mulai memperluas wilayahnya dan mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar bekas wilayah Goguryeo. Selama kekuasaan Raja Mu, Balhae mengendalikan Manchuria bagian utara. Raja Mun mereformasi sistem kepemimpinan dan memindahkan ibukota ke Sanggyeong (sekarang disebut Ninganxian, Provinsi Heilongjiang) sekitar tahun 755. Orang-orang Balhae merasa bangga akan warisan keturunan Goguryeo mereka. Surat-surat yang ditahan di Jepang 202


menunjukkan bahwa para raja Balhae menganggap diri mereka sebagai Raja Goryeo. Balhae akhirnya menjadi sangat besar dan kuat sampai orangorang Dinasti Tang menyebut mereka Haeong seongguk (“negara makmur di sebelah timur�). Namun Balhae jatuh pada tahun 926 sebagai akibat dari kehancuran yang disebabkan oleh letusan Gunung Baekdusan dan sebuah serangan Khitan.

Silla Bersatu dan Balhae (Abad Ke-8)

Balhae

Sanggyeong

Pyeongyang

Laut Timur Usanguk

Laut Barat

Silla

Dokdo

Geumseong (Gyeongju)

Tamna

203


Goryeo Pada akhir abad ke-8, Silla mulai melemah karena perselisihan internal terhadap kekuasaan di antara para anggota kerajaan dan pada abad ke-10, para pemimpin faksi-faksi lokal yang berkuasa, seperti Gyeon Hwon dan Gungye mendirikan rezim mereka sendiri. Pada tahun 892, Gyeon Hwon mendirikan sebuah kerajaan yang dinamakan Baekje Akhir dengan Wansanju sebagai ibukotanya dan meraih kendali atas wilayah yang sekarang disebut Jeolla-do dan Chungcheong-do. Vas Seladon Prunus dengan Motif Awan dan Bangau (Goryeo; Abad Ke-12) Perangkat seladon giok hijau mewakili keramik dari periode Goryeo. Motif-motifnya yang unik diciptakan dengan menatahkan tanah liat putih dan hitam menjadi ukiran-ukiran yang beralur pada seladon. Motif tatahan seperti ini dianggap sebagai keterampilan yang sangat unik.

Pada tahun 901, Gungye, seorang anggota keluarga kerajaan Silla, mendirikan Goguryeo Akhir yang menguasai wilayah yang sekarang disebut Gangwon-do dan Gyeonggi-do. Dia memperluas wilayahnya, mereformasi sistem pemerintahannya, dan merelokasi ibukota ke Cheorwon. Dia juga mengganti nama negara menjadi Taebong. Gungye kehilangan kepopulerannya di antara rakyatnya dan menguasai para pemimpin setempat. Pada tahun 918, dia diusir oleh Wang Geon, seorang pemimpin lokal dari Songak. Wang Geon mengubah nama negara menjadi Goryeo, mengumumkan bahwa negara akan mewarisi Goguryeo dan memindahkan ibukota ke Songak. Goryeo tetap bersikap kejam kepada kerajaan Baekje Akhir dan mengadopsi sebuah kebijakan kerjasama positif dengan Silla. Pada tahun 935, Kesatuan Silla bergabung dengan Kerajaan Goryeo. Setelah perebutan kekuasaan di antara para pemimpin di Kerajaan Baekje Akhir, Gyeon Hwon menyerah kepada Wang Geon. Pada tahun 936, Baekje Akhir jatuh ke tangan Goryeo. Dengan begitu, Wang Geon bersatu dengan Tiga Kerajaan Akhir di Semenanjung Korea. Goryeo mengadopsi Ajaran Konfusius sebagai ideologi politiknya dan membangun sistem edukasi yang efektif dengan mendirikan Gukjagam (sebuah institusi pendidikan tinggi nasional) dan banyak hyanggyo (sekolah swasta lokal). Ajaran Buddha juga menyebarkan

204


pengaruh yang cukup penting kepada masyarakat Goryeo secara umum. Kerajaan ini mengadopsi sebuah pendekatan yang lebih toleran terhadap penerimaan agama lain, seperti yang diindikasikan oleh Yeondeunghoe (Festival Lampion Lotus) dan Palgwanhoe (Festival of the Eight Vows), ritual-ritual di mana doa dipanjatkan untuk memohon berkat, berdasarkan sebuah percampuran sinkretis antara kepercayaan rakyat dan Ajaran Buddha. Goryeo terlibat dalam perdagangan aktif dengan banyak negara, termasuk Dinasti Song Tiongkok. Banyak pedagang dari Dinasti Song, Asia Tengah, Arab, Asia Tenggara dan Jepang mengunjungi Byeongnando, gerbang menuju ibukota, Gaseong. Para pedagang

Goryeo (Abad Ke-11)

Seogyeong (Pyeongyang)

Laut Timur

Gaegyeong (Gaeseong) Usanguk Namgyeong (SeĂşl ) Dokdo

Laut Barat Donggyeong (Gyeongju)

Tamna

205


dari Dinasti Song Tiongkok menjual kain satin, sutera dan tanaman obat, sementara para pedagang dari Goryeo menjual kain rami dan gingseng. Batu permata seperti gading, kristal, dan batu amber diimpor dari Arab. Dan akhirnya, nama ‘Korea’ berasal dari kata Goryeo semasa periode ini. Kerajaan Goryeo melahirkan sebuah Jikji (1377), teks tertua yang ditulis dengan tipe logam bergerak

budaya yang indah. Desain-desain tatahan yang dijumpai pada porselen giok hijau Goryeo diakui sebagai karya seni unik yang tak tertandingi di manapun di dunia pada saat itu. Tripitaka Koreana (sebuah koleksi tripitaka Korea, atau naskah kuno Buddha, diukir di atas 81.258 balok kayu), yang dibuat selama Periode Goryeo, merupakan esensi dari budaya Ajaran Buddha dan puncak pencapaian teknologi balok kayu tulis. Tipe-tipe logam tulis pertama dunia juga ditemukan selama Periode Goryeo. Menurut catatan-catatan terkait, orang-orang Goryeo menemukan tipe-tipe tulisan logam lebih dari 200 tahun sebelum Johannes Gutenburg di Eropa. Sebuah buku berjudul Jikji (Antologi Ajaran Zen Pendeta-Pendeta Buddha Yang Agung) ditulis pada tahun 1377 dengan tipe tulisan logam, 78 tahun lebih awal dari homolog Eropanya yang ditulis pada tahun 1455. Jikji disimpan di Perpustakaan Nasional Perancis dan terdaftar sebagai sebuah Memori Dunia pada tahun 2001. Perang dengan Bangsa Mongol Pada awal abad ke-13, situasi di Tiongkok berubah drastik. Bangsa Mongol menaklukkan Dinasti Jin Tiongkok dan memperluas pengaruh mereka ke Semenanjung Korea. Mereka menyerang Goryeo tujuh kali antara tahun 1231 dan 1259. Dalam usahanya untuk menahan serangan-serangan ini,

206


Goryeo memindahkan ibukotanya ke Ganghwa. Bahkan orangorang biasa dan budak melawan penyerang ini. Pada tahun 1259, sebuah kesepakatan damai ditandatangani antara kedua negara. Dinasti Yuan Tiongkok yang didirikan oleh Bangsa Mongol menerima enam persyaratan damai Goryeo, termasuk sebuah jaminan atas tetap berdirinya Dinasti Goryeo dan penarikan segera pasukan Mongol dari Semenanjung Korea. Kesepakatan ini adalah sebuah hasil perlawanan gigih Goryeo terhadap rencana Bangsa Mongol untuk mengendalikan Goryeo secara langsung. Terlepas dari kesepakatan dengan bangsa Mongol, sekelompok pasukan Goryeo terus melawan mereka, memindahkan pangkalan operasi mereka ke Jindo, lalu ke Jejudo. Mereka lanjut melawan hingga tahun 1273. Perjuangan 42 tahun perlawanan mereka terhadap bangsa Mongol, kekuasaan terbesar dunia pada saat itu, menguji kegigihan dan semangat mereka. Akan tetapi, daratan nasional hancur dan nyawa orang-orang terampas karena perang bertahun-tahun lamanya. Bangsa Mongol menghancurkan banyak warisan kekayaan budaya yang berharga, termasuk pagoda Sembilan tingkat di Kuil Hwangnyongsa.

Joseon Menjelang akhir abad ke-13, Goryeo mengalami situasi yang sulit karena masalah-masalah internal dan eksternal, termasuk Jikji (1377) dan yang paling lama adalah perebutan kekuasaan di antara para bangsawan dan serangan oleh bandit berturban merah dan pembajak Wako. Pada saat itu, Jenderal Yi Seong-gye telah sangat dikenal oleh orang-orang atas jasanya mengusir penyerang asing. Dia menjatuhkan Dinasti Goryeo dan mendirikan dinasti baru, Joseon. 207


Sebagai Raja Joseon pertama, Raja Taejo memilih Hanyang (sekarang disebut Seoul) – dinilai sebagai tempat yang menguntungkan menurut prinsip-prinsip feng shui – sebagai ibukota dinasti yang baru. Dia juga memerintahkan pembangunan Istana Gyeongbokgung dan Kuil Jongmyo, serta sejumlah jalan dan pasar. Ibukota baru ini, terletak di pusat Semenanjung Korea, sangat mudah diakses melalui Sungai Hangang yang mengalir langsung melewati pusat ibukota.

Joseon (Abad Ke-15)

Hamgil-do (Hamgyeong-do) Pyeongan-do

Hamheung

Pyeongyang

Laut Timur

Laut Barat

Hwanghae-do Haeju Gyeonggi-do Gangwon-do Ulleungdo Hanseong (Seúl) Wonju Chungcheong-do

Gongju Jeonju

Jeolla-do

Jejudo

208

Gyeongsang-do Daegu

Dokdo


Raja Taejong, Raja ketiga dan seorang putera pendiri dinasti, memberikan kontribusi yang besar dalam menstabilkan sistem kepemimpinan. Dia mengadopsi sebuah sistem yang mana semua orang terdaftar dalam Hukum Hopae, dan membentuk enam kementerian, yaitu, Kementerian Administrasi Personel, Keuangan, Protokol, Pertahanan, Keadilan, dan Pekerjaan Umum, untuk mengatur negara. Raja Sejong, Raja keempat dan seorang putera Raja Taejong, mengantar kerajaan ini ke dalam era kejayaan politik, sosial dan budaya. Para cendekiawan di Jiphyeonjeon (Hall of Worthies) mengembangkan kebijakan-kebijakan yang kuat dan efektif. Selama kekuasaan Raja Sejo, Raja Yejong, dan Raja Seongjong, Gyeongguk daejeon (Kode Nasional) dibuat dengan tujuan untuk mendirikan sistem pemerintahan yang bertahan lama. Penciptaan Hangeul Orang Korea telah menggunakan Bahasa Cina sebagai alfabet dan sistem menulis mereka selama berabad-abad. Idu dan Hyangchal, dua sistem untuk menulis kata verbal, menggunakan karakter Cina yang telah dikembangkan akan tetapi dua sistem ini tidak begitu disukai. Pada tahun 1443, Raja Sejong mengawasi pembuatan Hangeul (alfabet Korea) dan diperkenalkan kepada masyarakat tiga tahun kemudian, pada tahun 1446. Bentuk-bentuk alfabet Korea didasari oleh bentuk-bentuk yang dibuat oleh alat vokal manusia saat pengucapan kata. Banyak cendikiawan menyatakan bahwa Hangeul adalah sistem menulis yang paling ilmiah dan mudah dipelajari di dunia. Tentunya butuh waktu yang lama bagi Hangeul untuk memajukan komunikasi antara rakyat dan pemerintah. Hangeul memainkan peranan penting dalam meletakkan dasar bagi sebuah negara yang maju budayanya. 209


210


Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Selama periode Joseon, ilmu pengetahuan dan teknologi negara ini berkembang dengan cukup baik. Jagyeongnu (jam air), Angbuilgu (jam matahari) dan Honcheonui (bola dunia) diciptakan pada awal periode dinasti.

Cheonsang Yeolcha Bunya Jido (Joseon; Abad ke-17) Tabel astronomi ini (di sebelah kiri) dari zaman Joseon menunjukkan rasi-rasi bintang. (Sumber: Museum Istana Nasional Korea)

Alat pengukur curah hujan, yang pertama dari jenisnya di dunia, mulai digunakan. Alat-alat untuk survei daratan dan pembuatan peta juga dibuat. Selama kekuasaan Raja Taejo, Cheonsang yeolcha bunya jido (Tabel Selestial) dibuat berdasarkan versi sebelumnya yang dikerjakan selama Periode Goguryeo. Selama pemerintahan Raja Sejong, Chiljeongsan (Kalkulasi Gerak Tujuh Determinan Selestial) dibuat berdasarkan calendar Cina Shoushili dan kalender Islam Arab. Kemajuan-kemajuan yang menonjol kebanyakan berkisar di dunia ilmu pengobatan. Terdapat juga Hyangyak jipseongbang (Kompilasi Resep Kuno Korea) dan Uibang yuchi (Koleksi Resep Obat Terklasifikasi). Tipe-tipe tulisan logam, seperti Gyemija dan Gabinja, dibuat selama masa kepemimpinan Taejong dan Sejong yang memungkinkan untuk penerbitan banyak buku.

Angbuilgu (Joseon; Abad ke-17 & ke-18) Sebuah jam matahari yang mampu menandai perubahan waktu dan musim (Kiri) (Sumber: Museum Istana Nasional Korea)

Alat Pengukur Curah Hujan (Joseon; Abad Ke-18) Alat ini biasa dipasang di Seonhwadang, Daegu (Kanan)

211


Hubungan Luar Negeri Joseon Joseon menjaga hubungan yang baik dengan Dinasti Ming Tiongkok. Kedua negara ini saling bertukar perwakilan kerajaan setiap tahun dan terlibat dalam transaksi ekonomi dan budaya yang sibuk. Joseon juga menerima permintaan Jepang untuk perdagangan bilateral dengan membuka pelabuhan Busan, Jinhae dan Ulsan. Pada tahun 1443, Joseon menandatangani kesepakatan dengan Pemimpin Klan Tsushima Jepang untuk perdagangan bilateral. Joseon juga berdagang dengan negara-negara Asia seperti Ryukyu, Siam dan Jawa. Perkembangan Keterampilan-Keterampilan Kerajinan Tangan Keramik mungkin kerajinan tangan Periode Joseon yang paling representatif. Seladon dengan bubuhan warna biru keabu-abuan dan porselen putih banyak digunakan di Istana Kerajaan atau Kendi Porselen Putih dengan Desain Buah Plum, Bambu dan Burung (Joseon; Abad ke-15) Kendi yang dibuat pada awal Periode Joseon ini menampilkan nuansa Korea yang unik melalui lukisan pohon bambu, buah plum dan burungburungnya di atasnya. (Sumber: Museum Nasional Korea)

kantor-kantor pemerintahan. Sekitar abad ke-16, keterampilan produksi keramik Joseon telah mencapai puncaknya. Porselen putihnya biasanya menampilkan bentuk-bentuk sederhana dan bersih yang berdasarkan pada tradisi yang dibentuk selama Periode Goryeo. Kerajinan keramik ini cocok bagi selera para bangsawan dan cendekiawan Konfusius. Imjin Waeran Invasi Jepang Sepanjang abad ke-14 & ke-15, Joseon mempertahankan hubungan yang baik dengan Jepang. Akan tetapi, pada abad ke-16, Jepang meminta bagian dari perdagangan bilateral yang lebih besar, tapi Joseon menolak untuk memenuhi permintaan itu. Orang-orang Jepang membuat negara ini kacau pada tahun 1510 dan 1555. Di Jepang, Toyotomi Hideyoshi mengakhiri Periode Negara-Negara Yang Berperang selama 120 tahun dan berhasil menyatukan negara ini.

212


Kemudian, pada tahun 1592, dia menyerang Joseon bersama sekitar 200.000 pasukan, dengan tujuan untuk melemahkan kekuatan lokal dan menstabilkan kekuasaannya di Jepang. Perang ini berlangsung hingga 1598. Merasa tertekan dengan serangan pasukan Jepang, Raja Seonjo dari Joseon lari ke Uiju, dekat dengan Dinasti Ming Tiongkok dan meminta Dinasti Ming untuk membantunya. Penyerang Jepang bergerak ke provinsi-provinsi utara Joseon. Para pejuang Korea mulai melawan penyerang di mana-mana di seluruh penjuru negeri. Angkatan laut Korea yang dipimpin oleh Laksamana Yi Sunsin memenangkan perang satu demi satu melawan penjajah dan mempertahankan daerah subur di Provinsi Jeolla-do. Pasukan Jepang keluar dari Korea, tapi menyerang Joseon lagi pada tahun 1597. Meskipun Laksamana Yi Sun-sin hanya memiliki 13 kapal perang, dia memenangkan perang yang menghancurkan armada Jepang yang terdiri dari 133 buah kapal perang. Pertarungan laut yang terjadi di Selat Myeongnyang merupakan salah satu kegiatan militer terbesar sepanjang masa, dan pastinya berharga untuk dimasukkan ke dalam catatan sejarah dunia pertarungan angkatan laut di mana saja. Setelah kematian Toyotomi Hideyoshi, penyerang Jepang kembali ke negaranya. Selama perang tujuh tahun, banyak warisan kekayaan budaya di Joseon dihancurkan seperti, Kuil Bulguksa dan pasukan Jepang juga mengambil buku-buku, tipe-tipe tulisan dan karya seni dari Joseon. Dengan kerugian perang ini, pasukan Jepang mampu meningkatkan pendidikan dan seni di negara mereka sendiri, sementara para pembuat porselen dari Joseon yang diculik oleh Jepang, membantu Jepang mengembangkan kebudayaannya sendiri.

213


Perkembangan Budaya Rakyat Pada akhir Periode Joseon, perdagangan dan industri memasuki periode perkembangan yang pesat. Banyak anak dapat mengecap pendidikan di sekolah-sekolah swasta di lingkungan mereka. Dengan perkembangan kualitas hidup, mereka mulai menikmati hiburan yang beragam. Cerita-cerita yang ditulis dalam Hangeul yang mudah dimengerti, atau berlawanan dengan karya-karya sastra yang diterbitkan dalam Bahasa Cina, disebarkan secara luas. Pansori (sebuah genre tutur cerita musikal) dan tari topeng juga berkembang. Secara khusus, pansori, yang menuturkan cerita-cerita melalui lagu-lagu dan narasi, menjadi sangat populer. Cerita-cerita tersebut menyajikan hiburan yang sangat bagus dan berkembang menjadi budaya utama di antara masyarakat kelas pekerja. Sang badut menambah atau menghilangkan cerita sambil dia beraksi di panggung sehingga penonton dapat ikut serta dalam acara dengan meneriakkan chuimsae, atau frase-frase mengikuti ritme

Sandae Nori Ini adalah sebuah jenis drama panggung tradisional, di mana aktor dan aktris bertopeng melakukan aksi komedi, menari, dan bernyanyi, dsb.

214


lagu. Pada akhir abad ke-19, Sin Jae-hyo menyusun pansori saseol (cerita-cerita). Lima lagu pansori utama, yaitu, Chunhyangga (Lagu Chunhyang), Simcheongga (Lagu Sim Cheong), Heungboga (Lagu Heungbo)

Jatuhnya Dinasti Joseon: Aneksasi Jepang atas Korea Dengan latar belakang revolusi Industri di abad ke-18, kapitalisme berkembang di Eropa dan bisnis-bisnis besar bermunculan. Negaranegara Eropa memperluas daerah jajahan mereka di Asia dan Afrika. Pada pertengahan abad ke-19, kekuatan barat telah memaksa Dinasti Qing Tiongkok dan Jepang untuk membuka pintu mereka dan Joseon menolak mentah-mentah permintaan itu. Joseon tak bergeming terhadap tekanan berupa serangan di laut pada tahun 1866 (oleh Perancis) dan 1871 (oleh Amerika). Pada periode berikutnya, kekuatan barat tak berhenti memberikan tekanan. Pada tahun 1875, Jepang menempatkan kapal perang Unyo untuk menyerang Pulau Ganghwado dan Yeongjongdo dan menuntut Joseon membuka wilayahnya bagi misi perdagangan asing. Pada akhirnya, Joseon terpaksa menandatangani Perjanjian sepihak Ganghwado dengan Jepang pada tahun 1876. Sebagai akibatnya, kekuatan imperialis, termasuk Jepang, bersaing satu sama lain untuk menguasai sumber daya milik Joseon. Pada tahun 1897, Joseon berubah nama menjadi Kekaisaran Korea dan dipaksa untuk melakukan reformasi dan kebijakan terbuka, namun terlambat. Jepang segera meraih kemenangan besar atas perang melawan dinasti Qing Tiongkok dan Rusia dan muncul sebagai kekuatan besar di Asia Timur Laut. Setelah itu Jepang mengambil langkah untuk mengambil alih Joseon. Banyak patriot Korea, termasuk Ahn Jung-geun, menentang rencana itu namun tidak berhasil.

Perjanjian Ganghwado Perjanjian ini berisi tentang perjanjian sepihak yang ditandatangani antara pihak Joseon dan Jepang pada tanggal 27 Februari, 1876, atau berdasarkan paksaan.

215


Pergerakan Kemerdekaan Selama periode penjajahan (1910-1945), pasukan Jepang merampas sumber-sumber daya Joseon, melarang penggunaan Bahasa Korea – bahkan bertindak sangat jauh pada tahun 1939 dengan memaksa bangsa Korea untuk mengganti nama keluarga menjadi nama bergaya Jepang. Nama depan menjadi sesuai Urutan Nama dan mewajib militerkan orang Korea serta menempatkan mereka di medan Perang Pasifik. Para pemimpin Pemerintah Provisional Mereka memainkan peranan siginifikan dalam pergerakan kemerdekaan antara April 1919, saat Pemerintah Provisional didirikan di Shanghai, Tiongkok dan pembebasan negara pada Agustus 1945.

Bangsa Korea melakukan perlawanan yang gigih untuk mendapatkan kembali kemerdekaannya. Mereka membuat organisasi rahasia untuk melawan Jepang di dalam negeri. Mereka juga mendirikan pangkalan-pangkalan untuk pergerakan kemerdekaan di Tiongkok, Rusia, dan Amerika Serikat. Pada bulan Maret 1919, para pemimpin Korea mengumumkan Deklarasi Kemerdekaan. Para pelajar dan orang biasa bergabung dengan mereka dengan melakukan demonstrasi di jalanan di seluruh penjuru negeri. Protes-protes ini berlanjut selama 12 bulan, melibatkan sekitar 2 juta orang, yang diperlakukan secara kejam oleh orang Jepang, hingga ribuan orang luka-luka dan terbunuh. Pergerakan ini menyebar ke orang Korea yang sedang melawan di Manchuria, Provinsi-Provinsi Maritim Siberia, Amerika Serikat, Eropa dan bahkan di Jepang. Setelah pergerakan kemerdekaan p a d a M a re t 1 9 1 9 , o rga n i s a s i organisasi yang mewakili Korea didirikan di Seoul, Provinsi-Provinsi

216


Maritim Siberia dan Shanghai. Pemerintah Provisional Korea yang didirikan di Shanghai adalah pemerintah demokratis republik pertama Korea; negara ini dilengkapi dengan sebuah Konstitusi modern dan sistem politik yang memisahkan tiga cabang dasar pemerintahan (eksekutif, legislatif dan yudikatif). Orang-orang Korea juga melakukan perlawanan bersenjata melawan Jepang. Pada tahun 1920, lebih dari 30 unit militer kemerdekaan Korea terlibat dalam kegiatan perlawanan di Manchuria dan Provinsi-Provinsi Maritim Siberia. Pada Juni 1920, sebuah unit militer kemerdekaan Korea yang dipimpin oleh Hong Beom-do melakukan serangan yang menghancurkan pasukan Jepang di Fengwutung, Provinsi Jilin, Tiongkok. Pada Oktober 1920, sukarelawan Korea yang dipimpin oleh Kim Jwa-jin meraih kemenangan besar melawan pasukan Jepang di Helongxian, Manchuria. Ini dikenal sebagai Pertarungan Cheongsalli bagi orang-orang Korea. Pada tahun 1940, Pemerintah Provisional Korea (PGK) menangani Pasukan Pembebasan Korea di Chungqing dan menyatukan para pejuang relawan kemerdekaan yang tersebar di Manchuria. PGK mendeklarasikan perang melawan Jepang dan menempatkan pasukan di garis depan di India dan Myanmar untuk melawan bersama Pasukan Sekutu. Beberapa pemuda Korea menerima latihan khusus dari unit militer khusus AS untuk mempersiapkan mereka lebih baik untuk menyerang pasukan Jepang di Korea. Pada 15 Agustus 1945, bangsa Korea akhirnya menerima apa yang mereka nantikan sejak begitu lama: pembebasan negara sebagai hasil dari menyerahnya Jepang di Perang Pasifik. Pasukan AS dan Uni Soviet dikerahkan di selatan dan utara paralel 38, untuk melucuti pasukan Jepang yang masih ada di Semenanjung Korea. 217


Transisi ke Demokrasi dan Transformasi menjadi Sebuah Sumber Kekuatan Ekonomi Pada Mei 1948, pemilu demokratis pertama negara ini diselenggarakan di Korea Selatan di bawah pengawasan PBB untuk memilih 198 anggota Majelis Nasional. Pada Juli di tahun yang sama, Konstitusi diberlakukan dan Rhee Syngman dan YI Si-yeong, dua pejuang kemerdekaan yang sangat dihormati oleh rakyat Korea, dipilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden pertama. Pada 15 Agustus, 1948, Republik Korea Selatan (ROK) diresmikan sebagai sebuah negara demokrasi, mewarisi legitimasi PGK. PBB mengakui pemerintah Republik Korea Selatan sebagai pemerintahan sah satu-satunya di Semenanjung Korea. Akan tetapi, ke utara paralel ke-38, sebuah pemilu yang berada di bawah pengawasan PBB tak bisa dilakukan atas dasar penolakan dari Uni Soviet. Pada 9 September 1945, Republik Rakyat Demokratis Korea didirikan sebagai sebuah negara komunis, dan Kim Il-sung, yang telah berperan sebagai pejabat Militer Rusia Uni Soviet, disumpah sebagai presiden. Di tengah konfrontasi antara sebuah negara demokrasi bebas di selatan dan sebuah kediktatoran komunis di utara, pemerintah Republik Korea Selatan yang dipimpin oleh Presiden Rhee Syngman dibebani dengan banyak masalah, seperti pembentukan domestic order, penghapusan jejak-jejak kekuasaan kolonial yang masih tersisa, dan konflik-konflik antara kelompok kanan dan kiri. Pada 25 Juni 1950, pasukan Korea Utara dipersenjatai dengan pasukan dan tank-tank buatan Soviet, yang memicu sebuah peperangan. Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan Korea Utara dan menerbitkan sebuah resolusi yang merekomendasikan negara anggotanya menyediakan bantuan militer bagi Korea Selatan. Saat gelombang perang berubah melawan Korea Utara 218


dengan intervensi pasukan PBB, Pasukan Tiongkok Merah ikut campur dalam perang memihak utara. Kedua kubu terlibat dalam peperangan yang ganas sampai, pada 27 Juli 1953, kedua pihak akhirnya menandatangani kesepakatan gencatan senjata. Presiden Rhee Syngman tak menandatangani kesepakatan itu, meminta dengan keras perpanjangan perang dengan tujuan untuk menyatukan seluruh negara demi Korea Selatan. Perang saudara selama tiga tahun lamanya yang dimulai oleh Komunis membuat Semenanjung Korea menjadi puing-puing. Jutaan tentara dan rakyat biasa tewas. Banyak fasilitas industri negara ini hancur. Korea Selatan menjadi negara termiskin di dunia. Meskipun begitu, perang ini mengajarkan orang-orang Korea Selatan tentang nilai berharga sebuah kebebasan. Pengalaman ini memberikan landasan yang melahirkan patriotisme di dalam hati para pelajar serta tentara berseragam dan menjadi penggerak utama modernisasi negara ini. Presiden Rhee Syngman memperkuat pemerintahan otoriternya. Pada tahun 1960, Partai Liberal yang sedang berkuasa mencurangi pemilu presiden. Para pelajar muda menggelar protes di jalan-jalan. Situasi ini memburuk saat banyak pengunjuk rasa ditembak oleh polisi. Presiden Rhee Syngman mengumumkan pengunduran dirinya dan mengungsi ke Hawaii. Tak lama setelahnya, Konstitusi diubah, dan sistem Kabinet dan Majelis Nasional bikameral diadopsi. Di bawah konstitusi yang baru, rezim yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jang Myeon diresmikan, tapi situasi politik menjadi sangat rentan di tengah pertarungan politik dan demonstrasi yang terjadi terus-menerus oleh para pelajar. Pada Mei 1961, sebuah kelompok pejabat militer muda yang dipimpin oleh Jenderal Park Chung-hee merebut kekuasaan melalui kudeta. Dalam pemilu presiden yang 219


Gyeongbu Expressway Jalur kereta ekspres nasional pertama Korea yang menghubungkan Seoul dan Busan dibuka pada 1970.

diadakan pada bulan Oktober 1963, setelah dua tahun kekuasaan militer, Park Chung-hee dipilih sebagai Presiden setelah pensiun dari militer dan dilantik pada bulan Desember di tahun yang sama. Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Park merancang rencana pembangunan ekonomi 5 tahun di bawah slogan “modernisasi tanah air� dan meraih pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan menjalankan kebijakan yang berorientasi ekspor. Para pengamat menyebut ini “Keajaiban di Sungai Hangang�. Negara dengan gigih mengembangkan tanah air seperti membangun Jalan Ekspres Gyeongbu dan jalur-jalur kereta bawah tanah di kota-kota besar. Negara juga menerapkan Saemaeul Undong (Gerakan Masyarakat Baru), mengubah masyarakat agraris miskin menjadi negara yang berfokus pada industri manufaktur. Saat pemerintah mengumumkan Yusin (Reformasi Revitalisasi), yang dirancang untuk memperpanjang periode pemerintahan yang sedang berjalan setelah 18 tahun kediktatoran, pada Oktober 1972, para pelajar dan orang biasa terlibat dalam pergerakan demokratisasi.

220


Setelah pembunuhan Presiden Park pada Oktober 1979, sebuah kelompok pejabat militer baru yang dipimpin oleh Jenderal Chun Doohwan (Singunbu) merebut kekuasaan melalui kudeta. Singunbu menekan suara-suara yang meminta demokratisasi, termasuk Gerakan Demokratisasi May 18, secara paksa. Chun Doo-hwan disumpah sebagai Presiden dan memimpin dengan cara yang otoriter. Pemerintahan Chun Doo-hwan berkonsentrasi pada stabilisasi ekonomi, dengan sukses mengendalikan inflasi harga. Di bawah kepemimpinannya, negara ini berhasil melanjutkan pertumbuhan ekonomi. Pada Juni 1987, Roh Tae-woo, calon presiden dari partai yang berkuasa, membuat pengumuman khusus bahwa dia akan menerima permintaan rakyat untuk pemilu presiden langsung dan demokratis. Pada Desember di tahun yang sama, dia dipilih menjadi presiden selama 5 tahun. Dia telah disumpah sebagai presiden pada Februari 1988. Administrasi Roh Tae-woo membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara komunis, termasuk Uni Soviet, Tiongkok dan negara-negara Eropa Timur. Selama periodenya, dua negara Korea bergabung ke dalam PBB secara berturut-turut, pada Desember 1991. Pemerintahan Kim Young-sam, yang diresmikan pada tahun 1993, berusaha untuk mengurangi korupsi dengan membuat peraturan untuk para pejabat publik tingkat tinggi untuk mendaftarkan seluruh aset mereka dan melarang penggunaan nama-nama palsu dalam semua transaksi keuangan. Tingkat transparansi dalam transaksi bisnis ditingkatkan dengan cukup baik dengan langkah ini. Pemerintah juga menerapkan sistem otonomi lokal secara penuh. Kim Dae-jung dilantik sebagai Presiden pada 1998. Pemerintahannya sukses mengatasi krisis mata uang asing yang menyerang negara satu tahun sebelumnya dan berusaha mengembangkan demokrasi dan ekonomi pasar. 221


Dalam hubungannya dengan Utara, pemerintah mengusung “kebijakan bersinar�. Pada Juni 2000, pemimpin kedua negara bertemu di summit yang diadakan di Pyeongyang, Korea Utara, dan membuat pernyataan gabungan. Kemudian, kedua Korea mendirikan sebuah sistem rekonsiliasi dan kerjasama dan sepakat tentang reuni anggotaanggota keluarga yang terpisah (tersebar), menghubungkan kembali jalur-jalur kereta Gyeongui dan Donghae, revitalisasi gerakan unifikasi yang dipimpin oleh sektor swasta dan perluasan kerjasama ekonomi, termasuk melihat pemandangan di Gunung Geumgangsan. Pemerintah Roh Moo-hyun, yang dilantik pada tahun 2003, berkonsentrasi pada tiga tujuan utama, yaitu, realisasi demokrasi dengan partisipasi rakyat, perkembangan sosial yang seimbang dan konstitusi Asia Timur Laut dengan fokus pada perdamaian dan kemakmuran. Pemerintah juga mengadakan pertemuan kedua antara pemimpin kedua Korea di Pyeongyang pada Oktober 20017 dan menandatangani sebuah FTA dengan AS. Administrasi Lee Myung-bak, yang dilantik pada Februari 2008, mengumumkan lima indikator utama dalam sebuah usaha untuk mendirikan sistem perkembangan baru dengan fokus pada perubahan dan kepraktisan. Pemerintahan ini menekankan bahwa pemerintah melayani masyarakat. Pemerintahan ini juga berusaha untuk mengurangi organisasi pemerintah, memprivatisasi perusahaan publik (selain membuat mereka beroperasi lebih efektif) dan mereformasi peraturan administratif. Kebijakan-kebijakan lain yang diterapkan oleh pemerintah ini termasuk forging persekutuan kreatif dengan AS yang sesuai dengan abad 21 dan penciptaan Korea yang global di bawah Komunitas Ekonomi Selatan-Utara. Presiden Park Geun-Hye menjadi wanita pertama Korea yang 222


terpilih sebagai presiden dalam pemilu yang diselenggarakan pada Desember 2012. Dia dilantik pada Februari 2013. Pemerintahannya mempersembahkan sebuah visi baru: Perkembangan Bangsa dan

Presiden ke-18, Park Geun Hye Dia dilantik pada Februari 2013 sebagai presiden wanita pertama.

Kebahagiaan Rakyat. Selama 65 tahun terakhir (1948-2013), negara ini telah bertransformasi dari salah satu negara termiskin menjadi sebuah sumber kekuatan ekonomi di dunia dan sebuah contoh negara demokrasi. Proses ini mungkin dipandang sebagai contoh yang unik dalam sejarah dunia.

223


Sekilas Sejarah Periodisasi sejarah Korea selalu sangat menarik bagi orang-orang. Samguk sagi (Sejarah Tiga Kerajaan) dan Samguk yusa (Memorabilia Tiga Kerajaan) membagi sejarah Dinasti Silla menjadi tiga periode: awal, tengah, dan akhir Dinasti Silla. Periode Tiga Kerajaan Silla (57 SM - 935 M) Baekje (18 SM - 660 M) Goguryeo (37 SM - 668 M)

Tembikar bermotif sisir Ini adalah kerajinan tanah liat yang Jaman Perunggu mewakili Jaman Gojoseon Neolitik yang Periode Samhan memiliki motif geometris seperti totol-totol, garis-garis, lingkaran-lingkaran pada permukaan. Belati perunggu bergaya Liaoning dan belati perunggu ramping Ini adalah belati-belati perunggu yang mewakili Jaman Perunggu sampai dengan awal Jaman Besi.

Mahkota emas (Silla; Abad ke-6) Mahkota ini menampilkan tiga dekorasi vertikal berbentuk ranting, dua dekorasi berbentuk tanduk dan dekorasi yang terdiri dari pelat emas bundaran giok berbentuk koma. Mahkota ini juga memiliki dua aksesoris gantung berbentuk daun.

Gaya (42-562) Armor dan helm Peralatan ini dibuat selama Periode Gaya (abad ke-5). Pelat-pelat baja ditempa untuk mengikuti kontur tubuh manusia dan disatukan dengan paku.

Jaman Besi Buyeo

Jaman Paleolitik Jaman Neolitik

Corea SM

5000

2000

1000

500

200

100

d. C.

200

300

400

500

Tiongkok Sui (581-618)

Jaman Perunggu

Shang (1600-1046)

Periode Negara Bagian yang Berperang (475-221) Qin (221-206) Eks Han (206 SM-25 M)

Zhou (1046-256)

Dinasti Selatan dan Utara (420-589)

Periode Chun Qiu (770-476) Han Akhir (25-220)

Periode Tiga Kerajaan (220-280) Chin (265-420)

Barat Peradaban Mesopotamia Dinasti Mesir Bersatu

Peradaban Yunani Pendirian Kekaisaran Romawi (735) Sokrates (470-399) Alexander Yang Agung (356-323)

224

Kelahiran Yesus Kristus Kekaisaran Romawi mendeklarasikan Kristen sebagai agama negara (392) Pembagian Kekaisaran Romawi Timur-Barat (395) Julius Caesar (101-44) Perang Punisia Pertama (264-241) Perang Punisia Kedua (219-201) Perang Punisia Ketiga (149-146)

Bangsa Anglo Saxons membangun sebuah kerajaan di Inggris (449) Muhammad (570-632)


Klasifikasi periode yang didasari pada dinasti yang berkuasa adalah praktek yang diterima secara umum sejak abad ke-20. Akan tetapi, beragam sistem baru memasuki penggunaan yang meluas dengan penerapan metode-metode penelitian barat pada sejarah modern awal. Joseon (1392-1910)

Silla Bersatu (676-935) Budha di Goa Seokguram Karya ini mewakili kecantikan estetis Silla Bersatu. Karya ini menampilkan patung Shakyamuni yang mencapai fase pencerahan.

Piala Dunia Korea/Jepang FIFA 2002 Hunminjeongeum Buku ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar Hangeul. Hangeul adalah sistem menulis negara ini yang diciptakan oleh Raja Sejong (periode 14181450).

Goryeo (918-1392)

Perang Korea (1950-1953)

Perpustakaan Janggyeongpanjeon di Kuil Haeinsa Tripitaka Koreana [koleksi tripitaka Korean (naskahnaskah kuno Buddha) diukir pada 81.258 balokbalok tulis kayu] adalah koleksi naskah kuno Buddha dengan isi yang sangat lengkap.

Pendirian pemerintah Republik Korea Selatan (1948) Kekaisaran Korea (1897-1910)

Balhae (698-926)

600

700

Tang (618-907)

900

Olimpiade Musim Panas Seoul ke-24 (1988)

1000

1100

1200

Song (960-1279)

1300

1400

1500

1800

1900

Ming (1368-1644) Qing (1616-1911)

Periode Lima Dinasti dan 10 Kerajaan (907-960)

2000

Pendirian Republik Rakyat Tiongkok (1949)

Yuan (1271-1368)

Pendirian Republik Tiongkok (1912)

Perang Salib Pertama (1096-1099) Marco Polo (1254-1324) Magna Carta (1215) Charles Yang Agung menjadi Kaisar Roma Barat (800)

Hijrah (622), tahun pertama kalender Hijriah

Perang Seratus Tahun (1344~1434) Teknologi Menulis Gutenberg (1455) Penemuan Amerika oleh Columbus (1492) Reformasi Kristen Protestan oleh Luther (1517)

Perang Dunia I (1914-1918) Perang Dunia II (1939-1945) Perang Sipil Amerika (1861-1865) Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (1776) Revolusi Perancis (1789-1793) Perang 30 Tahun (1618-1648)

225


Konstitusi dan Pemerintahan ě •ëś€


7

Konstitusi Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif Organisasi Independen Pemerintah Daerah Hubungan Internasional


7 Konstitusi dan Pemerintahan ě •ëś€

Pemerintah Republik Korea Selatan diresmikan pada 15 Agustus 1948. Tiga bulan sebelumnya, anggota-anggota pertama (198) Majelis Nasional telah terpilih dalam pemilu pertama negara ini yang diselenggarakan di bawah pengawasan PBB. Pada 17 Juli di tahun yang sama, Majelis Nasional pertama meresmikan Konstitusi. Para anggotanya menunjuk Rhee Syngman sebagai Presiden pertama pada 20 Juli. Rhee Syngman dikenal luas di dalam dan luar negeri sebagai pemimpin gerakan kemerdekaan Korea. Rapat Umum PBB ketiga yang diadakan di Paris pada Desember tahun itu meresmikan sebuah resolusi bahwa pemerintah yang didirikan di selatan parallel ke-38 adalah pemerintahan sah satu-satunya di Semenanjung Korea.

Konstitusi Konstitusi negara diresmikan pada 17 Juli 1948 setelah usaha selama sebulan setengah untuk pelaksanaannya. Pemerintah menetapkannya sebagai hari libur nasional. Amandemen konstitusi pertama dibuat pada Juli 1952, sementara amandemen ke-9 dan yang terakhir disahkan melalui referendum pada 27 Oktober 1987. Konstitusi negara mengadopsi demokrasi liberal sebagai prinsip dasar kepemimpinan. Konstitusi menjamin kebebasan 228


dan hak orang-orang di bawah berbagai hukum. Konstitusi juga menjamin kesempatan yang sama dalam berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, masyarakat dan budaya, dan mengakui perlunya mendirikan negara makmur. Konstitusi juga menetapkan bahwa semua orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak, terlibat dalam bela negara, mendidik anak-anak mereka dan bekerja. Konstitusi menyatakan bahwa negara harus berusaha menjaga perdamaian dunia. Konstitusi menetapkan perjanjian internasional yang ditandatangani oleh negara dan menerima secara umum bahwa hukum-hukum internasional memiliki efek yang sama seperti hukum-hukum domestik. Di bawah Konstitusi, status orang asing dijamin menurut hukum dan perjanjian internasional.

Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif Majelis Nasional adalah sebuah lembaga yang mewakili aspirasi rakyat. Semua hukum negara ini dibuat oleh Majelis Nasional. Saat ini, Majelis Nasional memiliki 300 anggota tetap, yang masingmasing dipilih untuk periode 4 tahun. Majelis Nasional terdiri dari

Kursi-Kursi Majelis Nasional Ke-19 Yang Diduduki oleh Partai-Partai Politik Independen (3)

Partai Keadilan (5)

Partai Saenuri (160)

Majelis Nasional Ke-19 Persekutuan Politik Baru untuk Demokrasi (130) (2015, 6)

229


246 anggota di konstituen lokal dan 54 anggota yang dipilih oleh partai-partai politik dengan tujuan perwakilan yang proporsional. Yang terakhir dimaksudkan sebagai perwakilan khusus. Saat ini, partai yang berkuasa adalah Partai Saenuri, karena partai ini memiliki jumlah kursi terbanyak di Majelis Nasional.

Tabel Organisasi Pemerintahan Presiden

• Dewan Audit dan Inspeksi Korea

• Komisi Komunikasi Korea

• Layanan Intelijen Nasional

Perdana Menteri • Kementerian Keselamatan Publik dan Keamanan • Kementerian Manajemen Personalia

• Komisi Keadilan Perdagangan Korea

• Kementerian Legislasi Pemerintah

• Komisi Jasa Keuangan

•K ementerian Urusan Patriot dan Veteran

• Komisi Anti Korupsi dan HAM Korea

• Kementerian Keamanan Makanan dan Obat- Obatan

• Komisi Keamanan dan Pertahanan Nuklir

Kementerian Strategi dan Keuangan

Kementerian Pendidikan

Kementerian Ilmu Pengetahuan, ICT dan Perencanaan Masa Depan

Kementerian Hubungan Luar Negeri

Kementerian Unifikasi

Kementerian Keadilan

Kementerian Pertahanan Nasional

Kementerian Administrasi Pemerintah dan Hubungan Dalam Negeri

Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata

Kementerian Agraris, Makanan dan Urusan Pedesaan

Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan

Kementerian Lingkungan Hidup

Kementerian Ketenagakerjaan dan Buruh

Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga

Kementerian Tanah, Infrastruktur dan Transportasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan

230


Partai oposisi utama adalah Persekutuan Politik Nasional untuk Demokrasi. Majelis Nasional pertama diresmikan pada Mei 1948. Para anggota Majelis Nasional ke-19 saat ini (Mei 2012-Mei 2016) dipilih dalam pemilu yang diadakan pada April 2012. Gedung Majelis Nasional terletak di Yeouido di dekat Sungai Hangang yang mengalir melalui Seoul. Hak pemerintah eksekutif dijalankan oleh Cabang Eksekutif yang dikepalai oleh Presiden. Saat ini, Presiden dipilih melalui pemilu langsung untuk periode 5 tahun. Di bawah Konstitusi, Presiden tak bisa dipilih kembali untuk periode kedua. Presiden saat ini Park Geun-hye dipilih sebagai presiden wanita pertama Korea pada Desember 2012 dan dilantik pada Februari 2013. Rapat Kabinet, di mana Presiden dan Perdana Menteri berperan sebagai Ketua dan Wakil Ketua, merundingkan kebijakankebijakan penting di bawah hak-hak menurut Cabang Eksekutif pemerintah. Saat Presiden absen, Perdana Menteri mengendalikan seluruh kementerian pemerintah mewakilinya. Saat ini, Cabang Eksekutif pemerintah mengoperasikan dua dewan, lima kantor, 22 kementerian, 16 administrasi dan enam komite. Cabang Yudikatif pemerintah terdiri dari Mahkamah Agung, pengadilan banding, pengadilan distrik, pengadilan keluarga, pengadilan administratif, dan pengadilan paten. Kepala Mahkamah Agung ditunjuk oleh Presiden atas izin Majelis Nasional, dan Pengadilan Tinggi lainnya ditunjuk oleh Presiden atas rekomendasi Ketua Mahkamah Agung. Periode kerja Ketua Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi adalah 6 tahun.

Organisasi Independen Selain cabang pemerintah Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif, sejumlah lembaga lainnya menjalankan fungsi-fungsi independen mereka. Pengadilan Konstitusional memiliki hak untuk mengkaji 231


Presiden-Presiden

232

Park Geun-hye

Lee Myung-bak

Roh Moo-hyun

Presiden ke-18 (2013 - )

Presiden ke-17 (2008-2013)

Presiden ke-16 (2003-2008)

Kim Dae-jung

Kim Young-sam

Roh Tae-woo

Chun Doo-hwan

Presiden ke-15 (1998-2003)

Presiden ke-14 (1993-1998)

Presiden ke-13 (1988-1993)

Presiden ke-11 dan ke-12 (1980-1988)

Choi Kyu-hah

Park Chung-hee

Yun Bo-seon

Rhee Syngman

Presiden ke-10 (1979-1980)

Presiden ke-5, 6, 7, 8, Dan km-9 (1963-1979)

Presiden ke-4 (1960-1962)

Presiden ke-1, 2, dan ke-3 (1948-1960)


apakah suatu hukum konstitusional atau tidak, menilai permohonan untuk memecat pajabat tinggi dan memutuskan untuk membubarkan partai politik dibawah Konstitusi. Pengadilan Konstitusi terdiri dari tiga hakim yang ditunjuk oleh Presiden, tiga hakim yang ditunjuk oleh Majelis Nasional dan tiga hakim yang ditunjuk oleh Hakim Kepala Mahkamah Agung. Ketua Umum Mahkamah Agung ditunjuk oleh Presiden atas izin Majelis Nasional. Komisi Pemilu Nasional menangani urusan yang berkaitan dengan pemilu, manajemen referendum yang adil, partai-partai politik dan dana-dana politik. Seorang anggota komisi tak diizinkan bergabung dengan partai politik tertentu atau terlibat dalam kegiatan politik. Periode kerja mereka enam tahun. Ketua dipilih dari kalangan anggota. Komisi HAM Nasional Korea (NHRCK) memainkan peran untuk menghormati dan mewujudkan martabat dan nilai-nilai manusia sebagai individu yang berdaulat dengan melindungi dan mempromosikan hak-hak dasar mereka. Komisi ini diresmikan pada November 2001 sesuai dengan keinginan mendalam rakyat untuk perbaikan kondisi HAM negara ini yang diekspresikan selama proses demokratisasi. Komisi ini juga menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan pelanggaran HAM atau diskriminasi yang melibatkan orang asing yang tinggal atau bekerja di negara ini.

Pemerintah Daerah Negara ini mengadopsi sistem otonomi lokal pada Juni 1995. Local Autonomy Act diterapkan pada tahun 1949, tapi otonomi lokal tak diterapkan selama periode politik sedang bergejolak, termasuk Perang Korea, Revolusi Pelajar April 1960, Kudeta Mei 1961. Pemerintah-pemerintah daerah dibagi menjadi pemerintah 233


Kota Pemerintahan Mandiri Khusus Sejong Ini adalah pemerintah lokal tingkat tinggi ke17 Korea Selatan. Kota ini diresmikan pada Juli 2012 dengan tujuan untuk memecahkan masalah kelebihan penduduk di kawasan Greater Seoul dengan mendistribusikan fungsifungsi ke seluruh negeri serta mempromosikan perkembangan tanah air yang seimbang dan desentralisasi. 17 kementerian pemerintah pusat akan pindah dari Seoul ke kota tersebut pada akhir 2014.

daerah tingkat tinggi dan tingkat rendah. Dengan adanya Kota Otonomi Khusus Sejong pada Juli 2012, jumlah pemerintah daerah tingkat tinggi ditambah menjadi 17 (yaitu Kota Istimewa Seoul, 6 metropolitan, 8 provinsi, dan Provinsi Pemerintahan Mandiri Khusus Jeju). Jumlah pemerintah daerah tingkat rendah berjumlah 227 (yaitu si/gun/gu). Kepala pemerintahan daerah dan konsul dipilih melalui pemilu langsung. Masa jabatan untuk kepala pemerintah daerah adalah 4 tahun dan mereka bisa dipilih kembali sampai tiga periode. Tak ada batasan berapa lama masa jabatan konsul. Sistem otonomi daerah sangat penting sebagai alat untuk mewujudkan tujuan demokrasi melalui partisipasi warga setempat.

Hubungan Internasional Korea Selatan berusaha untuk mempromosikan hubungan yang bersahabat dan kooperatif dengan negara lain. Pada Juli 2012, negara ini membentuk hubungan diplomatik dengan 189 negara, mengoperasikan kedutaan-kedutaan besar di 112 negara serta melengkapi 42 kantor konsulat dan 4 kantor perwakilan. Di masa lalu, diplomasi negara ini berfokus pada negara-negara barat, termasuk Amerika Serikat, namun akhirnya merambah lebih luas melalui pertukaran-pertukaran aktif bahkan dengan negara sosialis semenjak akhir tahun ‘80-an. Negara ini berkomitmen untuk menjalankan kegiatan-kegiatan positif sebagai anggota organisasi internasional yang beragam seperti UNESCO, IMF, APEC, IAEA, ILO, WHO. Korea Selatan menjadi anggota PBB pada 1991 dan bergabung dengan OECD pada 1996. Negara ini juga menjalankan kegiatan sebagai anggota IOC sejak 1947. 234


Pemerintah-Pemerintah Provinsi

Pemerintah-Pemerintah Daerah

9

Kantor Gyeonggi-do

Lokasi: Suwon Populasi: 1,22 juta Luas Wilayah: 10.171 km2 www.gg.go.kr 10

10

1

2

9 12 11

8

11

15 3

5 13 6 16 7

4 14

17

12

Kantor Seoul

2

Kantor Incheon

Lokasi: Jeonggak-ro, Namdong-gu Populasi: 2,88 juta Luas Wilayah: 1.041 km2 www.incheon.go.kr 3

Kantor Daejeon

Lokasi: Dunsan-ro, Seo-gu Populasi: 1,53 juta Luas Wilayah: 540 km2 www.daejeon.go.kr 4

Kantor Gwangju

Lokasi: Naebang-ro, Seo-gu Populasi: 1,47 juta Luas Wilayah: 501 km2 www.gwangju.go.kr

Kantor Chungcheongbuk-do

Lokasi: Cheongju Populasi: 1,57 juta Luas Wilayah: 7.406 km2 www.cb21.net

Kantor Jeollabuk-do

Lokasi: Jeonju Populasi: 1,87 juta Luas Wilayah: 8.067 kkm2 www.jeonbuk.go.kr

Pemerintah Metropolitan dan Pemerintah Provinsi 1

Kantor Chungcheongnam-do

Lokasi: Hongseong Populasi: 2,05 juta Luas Wilayah: 8.204 km2 www.chungnam.net

13

Lokasi: Sejong-daero, Jung-gu Populasi: 10,14 juta Luas Wilayah: 650 km2 www.seoul.go.kr

Kantor Gangwon-do

Lokasi: Chuncheon Populasi: 1,54 juta Luas Wilayah: 16.874 km2 www.provin.gangwon.kr

5

Kantor Daegu

Lokasi: Gongpyeong-ro, Jung-gu Populasi: 2,50 juta Luas Wilayah: 884 km2 6

Kantor Ulsan

Lokasi: Jungang-ro, Nam-gu Populasi: 1,16 juta Luas Wilayah: 1.060 km2 www.ulsan.go.kr 7

Kantor Busan

Lokasi: Jungang-daero, Yeonje-gu Populasi: 3,53 juta Luas Wilayah: 770 km2 www.busan.go.kr 8

Kantor Sejong

Lokasi: Gungcheong-ro, Jochiwon-eup Populasi: 120.000 Luas Wilayah: 465 km2

14

Kantor Jeollanam-do

Lokasi: Muan Populasi: 1,91 juta Luas Wilayah: 12.267 km2 www.jeonnam.go.kr 15

Kantor Gyeongsangbuk-do

Lokasi: Daegu Populasi: 2,7 juta Luas Wilayah: 19.029 km2 www.gyeongbuk.go.kr 16

Kantor Gyeongsangnam-do

Lokasi: Changwon Populasi: 3,33 juta Luas Wilayah: 10.535 km2 www.gsnd.net 17

Kantor Provinsi Pemerintah Mandiri Khusus Jeju

Lokasi: Jeju Populasi: 590.000 Luas Wilayah: 1.849 km2 www. jeju.go.kr

235


Korea Selatan melayani dunia sebagai anggota komunitas internasional melalui kerjasama internasional yang dijalankan di tingkat pemerintahan dan melalui kegiatan sukarela organisasi swasta. (Foto: Sukarelawan COPION Korea Selatan dengan penduduk setempat di Kathmandu, Nepal)

Kerjasama Internasional Korea Selatan melakukan yang terbaik di sektor kerjasama internasional sehubungan dengan kekuatan ekonominya yang maju. Negara ini juga ikut serta dalam program-program yang dirancang untuk memberikan dukungan pada negara-negara miskin melalui Bank Dunia, IMF, dan OECD. Belakangan ini, Korea Selatan juga bergabung dalam usaha internasional untuk menjaga perdamaian, stabilisasi ekonomi dunia, konservasi alam, dsb. Korea Selatan mengepalai Pertemuan G20 yang diadakan di Seoul pada November 2010 dan menetapkan statusnya sebagai sebuah negara pemimpin, di bawah slogan “Pertumbuhan Bersama Melampaui Krisis�. Para pengamat mengatakan bahwa negara ini menghadapi masalah pertukaran mata uang asing, yang merupakan agenda

236


inti yang berkenaan dengan krisis ekonomi dunia saat itu, dengan sangat efisien. Acara di Seoul ini merupakan Pertemuan Tingkat Tinggi G20 ke-5 dan yang pertama di Asia. KTT Keamanan Nuklir Seoul 2012 adalah acara lain yang menunjukkan status Korea Selatan sebagai negara sentral dalam perjuangan perdamaian dunia. KTT di Seoul diselenggarakan untuk membahas bagaimana melindungi fasilitas nuklir negara-negara, termasuk pembangkitpembangkit listrik dan bagaimana mengatur kerjasama internasional untuk mencegah percobaan ancaman nuklir. Ini adalah KTT kedua yang berkaitan dengan nuklir setelah yang pertama diadakan di Washington DC pada April 2010. Pada acara di Seoul, negara-negara yang ikut serta menerapkan 11 poin Pernyataan Resmi Seoul tentang metode-metode penerapan keamanan nuklir yang nyata. Korea Selatan sedang meningkatkan statusnya di komunitas internasional dengan mencapai hasil-hasil yang tampak di Sektor Pertumbuhan Ramah Lingkungan. Contoh-contoh utama inisiatif itu seperti, pembukaan kantor pusat Green Climate Fund (GCF) PBB di Seoul dan transformasi Global Green Growth Institute (GGGI) menjadi badan internasional. GGGI, yang diresmikan pada Juni 2010 dengan pemerintah Korea Selatan memainkan peranan sentral, naik statusnya menjadi sebuah badan internasional yang bermarkas di Seoul di Konferensi PBB untuk Perkembangan Berkelanjutan (Rio+20) yang diadakan pada Juni 2012 di Rio de Janeiro, Brazil. GGGI diharapkan akan mampu berkontribusi besar pada pengembangan komunitas internasional sebagai sebuah korporasi internasional. Provisi Dukungan untuk Negara-Negara Berkembang “Hanya dalam waktu setengah abad, Korea Selatan berhasil mengubah dirinya sendiri dari salah satu negara miskin menjadi 237


negara maju di dunia yang mampu memberikan bantuan pada negara lain. Berkat kisah sukses fenomenal ini, Korea Selatan merupakan tuan rumah yang tepat untuk Forum Tingkat Tinggi Untuk Efektifitas Bantuan atau pertemuan internasional berskala besar di sektor pembangunan dan kerjasama, yang diadakan di Busan pada November 2011. Program-program bantuan Korea Selatan dikoordinasi oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA). Badan ini GCF disebut sebagai Bank Dunia Sektor Lingkungan. Ini merupakan lembaga keuangan internasional pertama yang berhasil didirikan di Songdo, Incheon (pada Oktober 2012). Pada sesi konferensi partaipartai UNFCCC ke-16 yang diadakan di Cancun, Meksiko pada 2010, para peserta sepakat dengan pembentukan dana tersebut.

didirikan pada 1991 untuk mengatur program yang dirancang untuk

(Foto: Central Park di Kota Internasional Songdo, Incheon)

termasuk pendidikan, kesehatan,agraria/kehutanan/perikanan,

238

memberikan dukungan bagi negara-negara berkembang dan untuk berbagi pengalaman perkembangan Korea Selatan sendiri. KOICA menyediakan ODA (Official Development Assistance) sebesar 400-500 juta per tahun kepada negara-negara berkembang di Asia dan Afrika; dana-dana ini berkontribusi ke banyak sektor,


administrasi publik, dan industri energi. Korea Selatan juga berusaha secara aktif untuk memperbaiki kepemimpinan di negara-negara berkembang dengan melatih para pejabat publik. Institut Pelatihan Pejabat Pusat menyediakan pendidikan dalam banyak bidang, a.l. bidang kepemimpinan, manajemen personalia, perencanaan ekonomi dan industri serta pengembangan pedesaan (dibentuk saat Gerakan Masyarakat Baru Korea Selatan 1970). Sebanyak 1.500 pejabat asing telah menghadiri pelatihan ini sejak 1984. Korea Selatan juga senang memberikan kontribusi kepada perdamaian dan keamanan dunia dengan ikut serta dalam berbagai operasi menjaga perdamaian PBB dan dengan mendukung anggaran menjaga perdamaian PBB. Baru-baru ini, pasukan Korea Selatan ditempatkan di 8 negara termasuk Lebanon, Sudan Selatan, India, Pakistan, dan Sahara Barat, di mana pasukan Korea ditugaskan untuk menjaga ketertiban, rehabilitasi, layanan medis, dan kegiatankegiatan lain.

239


Ekonomi 경제


8

Ekonomi Korea – Keajaiban Sungai Korea Ekonomi Kapitalis Pasar Terbuka Korea Para Pemimpin Industri dan Standar Industri Korea Usaha-Usaha untuk Tumbuh Menjadi Kekuatan Global


8 Ekonomi 경제

Ekonomi Korea – Keajaiban Sungai Hangang Konstitusi Korea Selatan memperkirakan bahwa “hak properti harus dijamin bagi setiap warga negara”. Singkatnya, negara ini telah mengadopsi sistem ekonomi pasar, menghormati hak individu dan bisnis untuk melakukan kegiatan ekonomi bebas, dan menjamin keuntungan dan properti yang dihasilkan dan dikumpulkan oleh mereka. Mobil-mobil yang Diekspor dari Hyundai Motor Pabrik Ulsan Mobil adalah salah satu produk ekspor utama negara.

242

Akan tetapi, Konstitusi tak menjamin pencapaian ekonomi bebas kapitalis yang tak terbatas. Konstitusi menentukan bahwa situasi yang tak adil harus diselesaikan jika tindakan penyalahgunaan modal ditemukan sehingga merugikan rakyat.


Lima produk ekspor utama Korea Selatan dan jumlah ekspor Peralatan kristal cair 28.160

Peralatan kristal cair 25.971

Produk Petroleum

Produk Petroleum

52.787

56.098

Kapal laut

Kapal laut

2012

37.168

39.753

2013

Semikonduktor

Semikonduktor

57.143

50.430 Mobil 47.201

Mobil 48.635

[Unit: Jutaan dollar / Sumber: Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi]

Solusi bisa berupa serangkaian langkah untuk memperbaiki hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi pasar bebas. Korea Selatan telah mencapai pertumbuhan ekonomi dengan sangat pesat. Para pengamat menyebut pencapaian tersebut sebagai “Keajaiban di Sungai Hangang�, karena sebagian besar fasilitas industri negeri ini hancur selama Perang Korea selama tiga tahun, dan negara ini tak memiliki cukup modal dan sumber alam. Pada awal tahun 1960an, negara ini menerapkan rencana ekonomi yang berorientasi pada ekspor. Pada awalnya, produk ekspor utama negara ini kebanyakan produk-produk industri ringan yang dibuat di pabrik-pabrik kecil, atau bahan-bahan mentah. Pada tahun 1970an, negara ini berinvestasi dalam fasilitas bahan kimia berat dan menaruh dasar untuk ekspor produk-produk industri berat. Pada saat ini, negara ini memiliki sejumlah industri yang mempunyai daya saing internasional yang kuat, seperti industri pembuatan kapal laut, besi/baja dan industri bahan kimia. Fondasi daya saing yang kuat itu dibangun di sekitar jaman itu. 243


Negara ini menjadi tuan rumah Olimpiade Seoul 1988 yang memberikan negara ini momentum untuk bergabung dengan negara-negara baru maju. Media massa internasional menyebut negara ini satu dari empat macan Asia, bersama dengan Taiwan, Singapura dan Hong Kong. Pada Desember 1996, negara ini menjadi negara ke-29 yang bergabung ke dalam OECD, yang kebanyakan terdiri dari negaranegara maju. Pada 1960, ekspor Korea Selatan mencapai 32,8 juta Dollar AS, tetapi pada tahun 2013 ekspor mencapai 559,6 milyar Dollar AS. Pada 1948 PDB per kapita hanya sebesar 60 Dollar AS, sementara pada tahun 2013 ekspor sebesar 26.205 Dollar AS. Korea Selatan secara bertahap membangun struktur ekonomi yang berorientasi di bidang ekspor dan berpusat pada bisnis besar dalam prosesnya untuk mencapai pertumbuhan sebagai negara dengan modal dan sumber daya yang cukup. Para konglomerat

PDB

Unit: Ratusan juta dollar

2014

14.495

2013

13.043

2012 2011 2010

2011

5.335

1990

2.703 643 81

26.205 22.489 22.489

2010

20.759

2009

10.493

2000

1970

11.164

9.309

2007

1980

2012

8.344

2008

28.180

2013

11.292

10.147

2009

2014

17.193

2008

19.296

2007

21.695

2000

11.292

1990 1980 1970

6.303 1.660 225

(Sumber: Bank Korea)

244


datang untuk mendominasi industri, sementara struktur ekonomi negara menjadi sangat bergantung pada ekspor dan impor, membuatnya rentan terhadap kondisi-kondisi eksternal. Pada November 1997, sebuah krisis nilai tukar mata uang asing memukul negara ini dan memaksanya untuk meminta bantuan pada IMF. Itu adalah masalah pertama yang dihadapi negara ini setelah mengalami bertahun-tahun pertumbuhan ekonomi yang pesat. Negara ini mengambil langkah yang drastis dengan menyingkirkan bisnis dengan performa buruk dari pasar dan kemudian melakukan restrukturisasi industri. Dalam waktu hanya dua tahun, negara ini mendapatkan kembali tingkat pertumbuhan, tingkat harga sebelumnya serta surplus neraca transaksi berjalan. Dalam proses ini, sejumlah 3,5 juta orang bergabung dalam kampanye untuk mengumpulkan emas dan membantu pemerintah melunasi dana yang dipinjam dari IMF. Sebanyak 227 ton emas terkumpul.

Volume Perdagangan Asing Korea Selatan (2013) 4.157 3.848

2.541

1.547 1.246

China

AS

Jerman

Jepang

Belanda

1.233

1.118

1.075

Perancis

Inggris

Korea Selatan

983

966

Hong Kong Kanada

(Unit: Milyar dollar / Sumber: IMFI)

245


Cadangan Mata Uang Asing 2014

363,6

2013

346,5

2012

327,0

2011

306,4

2010

291,6

2009

270,0

2008

201,2

2007 2000

262,2 96,2

(Unit: Milyar dollar / sumber: Bank Korea)

Dunia terkesan dengan partisipasi sukarela bangsa Korea dalam usaha gigih untuk melunasi hutang nasional. Dengan usaha bersama untuk melepaskan diri sendiri dari krisis pertukaran mata uang asing, negara ini mendapat keuntungan dari dampak-dampak tertentu, seperti dampak penerapan sistem ekonomi dan keuangan global. Akan tetapi, proses restrukturisasi juga memiliki sisi kelamnya tersendiri. Ekspenditur fiskal pemerintah meningkat dan ketidakseimbangan pendapatan meningkat. Setelah mengatasi krisis ekonomi, ekonomi Korea Selatan terus mencatat pertumbuhan yang kuat. Nominal PDB berlipat ganda dari 504,6 milyar Dollar AS pada 2001 menjadi 1.049,3 milyar Dollar As pada 2007, mencatat tingkat pertumbuhan tinggi sebesar 4-5% dalam setahun, kecuali selama periode krisis ekonomi global. Faktanya, selama periode 2008-10, saat kebanyakan negara di dunia sedang mengalami krisis keuangan berat, negara ini mencatat tingkat pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan, yaitu sebesar 6,3%. Organisasi media massa utama dunia merujuk pada pencapaian negara ini sebagai “buku panduan pemulihan�. 246


Penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas Korea-AS Tn. Kim Hyun-jong, selaku perwakilan dari Korea Selatan, dan Wakil USTR Karan K. Bhatia, berjabat tangan menyempurnakan perjanjian Perdagangan Bebas antar dua Negara.

Pada tahun 2010, Korea Selatan telah tampil sebagai negara pengekspor terbesar ke-7. Sejak 2011 hingga 2013, total volume ekspor dan impor negara ini sebesar 1 triliun Dollar AS. Dengan begitu, negara ini menjadi negara ke-9 yang mendapatkan target 1 triliun Dollar AS dalam perdagangan asing tahunan. Cadangan mata uang asing negara ini sebanyak 363,3 milyar Dollar AS pada Desember 2014 dan negara ini berada dalam posisi stabil yang cukup untuk mengatasi krisis tukar mata uang asing, dengan presentase hutang asing jangka pendeknya senilai 31,7% pada 2014.

Ekonomi Kapitalis Pasar Terbuka Korea Korea Selatan telah mengadopsi ekonomi pasar terbuka dan bernegosiasi dengan negara-negara lain untuk menandatangani FTA. Korea juga mengizinkan orang asing untuk berinvestasi dengan bebas dan mendorong bisnis domestik untuk berinvestasi di negara asing. Negara ini juga menawarkan keuntungan bagi investor asing demi menjadikan dirinya sendiri sebagai pusat finansial dan basis logistik di Asia Timur Laut dalam jangka panjang. 247


Pembukaan Pasar dan FTA Negara ini telah mengembangkan hampir semua sektor termasuk pertanian. Secara tradisi, bangsa Korea menganggap pertanian adalah sektor penting dan memandangnya sebagai basis alam semesta. Korea berencana membuka pasar beras yang akan menjadi produk terakhir yang akan dibuka di sektor pertanian secara lengkap pada 2015. Negara ini terus berupaya merampungkan pembukaan pasar melalui FTA. Negara ini berencana menandatangani FTA dengan banyak negara yang bertujuan untuk memperluas wilayah ekonomi secara internasional. Pada bulan Juni 2015, Korea Selatan telah menandatangani FTA dengan 50 negara, termasuk Chili, Singapura, EFTA, ASEAN, India, UE, Peru, AS, dan Turki. FTA yang ditandatangani dengan Kolombia dan Vietnam sedang menunggu pemberlakuannya. Dan Korea saat ini sedang terlibat dalam negosiasi FTA terkait dengan RCEP Indonesia. Dukungan untuk FDI (Investasi Asing Langsung) Korea Selatan mendorong FDI di bawah Foreign Investment Promotion Act. Di Korea Selatan, “FDI” merupakan “akuisisi asing 10% atau lebih saham ekuitas dari sebuah bisnis domestik melalui investasi tak kurang dari 100 juta won atau pinjaman bisnis berbasis asing jangka panjang (lima tahun atau lebih) dari induk perusahaan yang berada di luar negeri”. Di bawah Foreign Investment Promotion Act, pemerintah menjamin keuntungan yang dihasilkan oleh investor asing dan menawarkan mereka beragam keuntungan, seperti insentif pajak, dukungan dana tunai, dan mitigasi peraturan yang berhubungan dengan tanah. Negara ini juga melindungi hak properti intelektual 248


orang asing dan transaksi pertukaran mata uang asing. Investor asing diizinkan untuk membawa keuntungan yang mereka hasilkan

Pemandangan Pelabuhan Busan, pelabuhan terbesar di Korea Selatan

di Korea Selatan keluar dari negara ini dengan dasar operasi kreatif dan efisien. Investor asing berhak atas dukungan dari pemerintah Korea Selatan berhubungan dengan tanah yang dibutuhkan untuk pendirian pabrik atau fasilitas penelitian, pembelian atau penyewaan atau konstruksi bangunan, atau pemasangan listrik atau fasilitas komunikasi. Mereka bisa meminta pembayaran sebagian dari jumlah total hingga 20 tahun dalam kasus yang melibatkan pembelian tanah yang dimiliki oleh pemerintah pusat atau daerah. Pemerintah juga menyediakan dukungan dana sesuai dengan jumlah FDI dan jumlah orang setempat yang dipekerjakan. Pemerintah siap dan bersedia untuk menyediakan tanah dan modal jika bisnis asing menunjukkan keahlian teknologi yang baik dan mempertahankan perekrutan sejumlah penduduk setempat. Investasi Asing Langsung dianggap sebagai tanda bahwa sebuah 249


negara melakukan perdagangan uang internasional. Di atas semua itu, pendapatan investasi dari investasi asing di Korea digunakan sebagai indikator untuk memperkirakan ekonomi di masa depan. FDI di negara ini naik tepat setelah krisis pertukaran mata uang asing yang terjadi pada tahun 1998, sementara peningkatan terus berlanjut. Akumulasi jumlah FDI oleh 3Q 2014 sebesar 14,82 milyar Dollar AS, merupakan yang tertinggi di antara angka akumulasi 3Q yang lalu. Jumlah FDI menunjukkan tren pertumbuhan seimbang dalam hal jenis bisnis, kawasan, dan jenis investasi. Pemerintah terus memperbaiki sistem untuk provisi dukungan bagi investor asing. Pada Oktober 2010, pemerintah menggabungkan kriteria untuk bantuan uang tunai bagi investor asing dan memperluas lingkup tanah yang dimiliki negara/ kotamadya yang pantas untuk kontrak pribadi dalam upaya untuk menggabungkan persyaratan FDI. Korea telah berhasil menyempurankan persyaratan untuk FDI. Pada 2014, Enforcement Decree dan Enforcement Rules of the Foreign Investment Promotion Act diubah untuk memberikan dasar bagi pengakuan kantor utama dan fasilitas R&D bisnis global. Negara ini juga berencana untuk menarik FDI dengan menyediakan dukungan tunai untuk kantor pusat semacam itu dan fasilitas R&D serta insentif seperti pengurangan/penghapusan pajak, termasuk mengadakan sesi IR, dsb. Negara ini juga mengundang negara-negara maju baru dengan dana surplus, termasuk Tiongkok dan negara-negara Timur Tengah untuk berinvestasi di sektor jasa Korea Selatan dengan nilai tambahan. Mengenai hal tersebut “China Desk� diresmikan pada Mei 2010, dan “red carpet service� juga diberikan kepada para investor asing. Negara ini juga menunjuk penduduk lokal di AS, Inggris, Tiongkok dan Jepang sebagai duta humas untuk FDI di negara itu. 250


Investasi untuk Menjadi Pusat Logistik Regional. Korea Selatan sedang mempersiapkan diri untuk sebuah masa di mana kapasitas ekspor/impornya mencapai 2 trilyun Dollar AS. Negara ini juga berusaha untuk menjadi sebuah pusat logistik utama di Asia Timur Laut. Negara ini sedang berinvestasi besar dalam otomatisasi dan pemutakhiran fasilitas bongkar muat kargo ekspor/impor dengan tujuan untuk meningkatkan persaingan logistiknya secara besarbesaran. Negara ini berusaha untuk meremajakan kembali jaringan kargo udara dan memperluas kompleks industri yang terletak di dekat bandara-bandara. Negara ini berada di peringkat ketiga di dunia dalam hal transportasi kargo berat ICAO, sementara Bandara Internasional Incheon berada di peringkat kedua di dunia dalam hal kapasitas penanganan kargo internasional.

Investasi Asing Langsung

19.003 16.286

15.454

14.548

13.673 11.563

11.712

2005

2008

9.093

3.204

1996

1999

2002

2011

2012

2013

2014

(Unit: Juta dollar /Sumber: Kementerian Perdagangan, Industri & Energi)

251


Bandara Incheon sebagai Bandara Pusat Satu persyaratan penting untuk sebuah bandara regional pusat adalah pengoperasiannya yang selama 24 jam dan dalam segala cuaca. Di Asia Timur Laut, bandara-bandara regional pusat utama terdiri dari, Bandara Kansai di Osaka, Chek Lap Kok di Hong Kong, Pudong di Shanghai, dan Incheon di Korea Selatan. (Foto: Pemandangan Bandara Internasional Incheon)

Kargo udara memiliki nilai tambah yang tinggi. Nilainya sekitar seperempat dari total harga transportasi, meskipun nilainya hanya 0,2-0,3% dari semua bentuk kargo transportasi dalam hal berat. Pemerintah Korea Selatan telah memperluas terminal kargo Bandara Incheon dan melatih pemuda-pemuda berbakat untuk bertanggung jawab atas logistik pengiriman udara (airfreight) di lembaga-lembaga pendidikan yang terkait. Selain itu, negara ini berkomitmen untuk memperbaiki sistem logistik airfreight ke tingkat yang besar, menggunakan teknologi informasi mutakhir. Bandara Internasional Incheon mengoperasikan sebuah sistem yang canggih untuk operasi logistik airfreight 252


berdasarkan informasi, yang menangani masalah seperti pemesanan dan pelacakan pengiriman udara. Diharapkan volume kargo internasional yang ditangani di Bandara Internasional Incheon akan meningkat secara dramatis dari 2,72 juta ton pada 2010 menjadi 3,5 juta ton pada 2015. Terlebih lagi, Bandara Internasional Incheon telah meraih peringkat pertama di dunia selama sembilan tahun berturut-turut dalam evaluasi pelayanan bandara tahunan yang dilakukan oleh ACI (Aviation Consultants, Inc), sebuah lembaga konsultasi bagi lebih dari 1.700 bandara di seluruh dunia. Ini menunjukkan kualitas operasi Bandara Internasional Incheon yang nyata. Lebih jauh lagi, bandara ini menjadi bandara pertama di dunia yang terdaftar di Airports Council International Hall of Fame. Korea Selatan yang terletak di daerah semenanjung, memiliki banyak pelabuhan perdagangan internasional termasuk Busan,

Tren-tren di kargo udara throughput dan volume transshipment di Bandara Internasional Incheon 50,1 46,7

46,2

46,4

48,1

46,2

49,2 47,8

44,2

1,70

1,84

2002

2003

2,13

2,15

2004

2005

43,8

2,34

2,56

2,42

2,31

2008

2009

45,6

44,6

42,9

40,6

2,68

2,54

2,46

2,46

2,56

2010

2011

2012

2013

2014

1,18

2001

2006

Kargo throughput (dalam juta TEU)

2007

(Sumber: Kementerian Wilayah, Infrastruktur dan Transportasi)

Volume transshipment (%kargo throughput)

253


Volume kargo (termasuk transshipment) yang ditangani di pelabuhan-pelabuhan Korea Selatan 39,7 37,7

36,4 35,4

34,9

35,5

35,5

35,1

35,7 34,5

35

34,3 21,61

31,1

9,99

2001

11,89

2002

13,19

2003

40,3

14,52

15,22

15,97

2004

2005

2006

17,54

17,93

2007

2008

Kontainer throughput (dalam juta TEU)

22,55

23,47

2012

2013

24.73

19,37 16,34

2009

2010

2011

2014

(Sumber: Kementerian Wilayah, Infrastruktur dan Transportasi)

Volume transshipment (% kontainer throughput)

Incheon, Pyeongtaek, Gwangyang, Ulsan, Pohang dan Donghae. Pada tahun 2013, volume kargo yang ditangani di pelabuhanpelabuhan negara ini mencapai 1.358,96 juta ton yang menunjukkan sebuah peningkatan secara umum 1,5% dari tahun ke tahun. Selain itu, kontainer senilai 23,47 juta TEU dan volume transshipment sebesar 9,32 juta TEU, meningkat 4,1% dan 9,7%, secara berturut-turut, sejak tahun lalu. Pertumbuhan semacam itu berperan untuk menguatkan posisi bangsa ini sebagai sebuah pangkalan logistik utama di Asia Timur Laut.

Para Pemimpin Industri dan Standar Industri Korea Pemerintah berkomitmen untuk meragamkan produk ekspor dan meningkatkan kualitas mereka melalui seleksi tahunan barangbarang berkualitas tingkat satu. Di antara barang-barang berkualitas tingkat satu yang diseleksi 254


pada 2012, jumlah yang menikmati pangsa pasar dunia tertinggi berjumlah 143 produk, termasuk semikonduktor memori, TFT-LCD, fasilitas desalinasi air laut, pengangkut LNG dan flash memory. Jumlah produk-produk ini meningkat tahun demi tahun. Teknologi informasi adalah elemen terkuat ekonomi negara ini, sektor yang meliputi semua keterampilan yang dibutuhkan untuk inovasi manajemen dan reformasi administratif serta keterampilan

Persaingan dalam pembuatan kapal Industri pembuatan kapal Korea Selatan menujukkan semangat persaingan dalam pembuatan kapal laut dengan nilai tambah yang tinggi yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya dan transportasi.

yang berhubungan dengan perangkat lunak komputer, internet, multimedia, dan alat-alat komunikasi. Korea Selatan adalah kekuatan utama dunia dalam teknologi komunikasi seluler dengan infrastruktur komunikasi hebat. Saat ini ada dua jaringan nasional 4G, menggunakan WiBro dan teknologi Long-Term Evolution (LTE). Di balik infrastruktur ini, perdagangan asing negara ini yang berhubungan dengan IT mencatat surplus lebih dari 70 milyar Dollar AS pada 2011 dan 2012. 255


Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Hanbit Korea Selatan telah membuat investasi berkelanjutan dalam generasi tenaga nuklir. Tenaga nuklir menempati posisi penting dalam generasi tenaga negara ini. Negara ini menunjukkan kehebatan skala dunia dengan ekspor pembangkit listrik tenaga nuklir tipe Korea ke UEA pada 2011.

Negara ini menunjukkan persaingan internasional yang kuat untuk produk telepon seluler, semikonduktor, komputer, dan alatalat perifer, dan terus berusaha menjaga posisi utamanya alam bidang-bidang inidi tengah dunia teknologi informasi yang berubah dengan pesat. Pembuatan kapal laut adalah kisah sukses Korea lainnya, dan pada 2011, negara ini memenangkan pesanan senilai 13,55 juta CGT yaitu, sejumlah 48,2% dari pesanan pembuatan kapal laut dunia. Negara ini memperlihatkan persaingan yang kuat – khususnya dalam pembangunan kapal laut dan struktur dengan nilai tambah yang tinggi, seperti pembangkit di lepas pantai, kapal kontainer berukuran besar, dan kapal LNG. Pada tahun 2012, negara ini meraih peringkat ke-5 di dunia dalam hal jumlah mobil yang diproduksi (4,56 juta), tampaknya

256


sebagai hasil dari usaha-usaha untuk memperbaiki kualitas dan penandatanganan FTA dengan negara-negara lain. Jumlah mobil yang diproduksi pada 2012 adalah pencapaian tinggi di tengah resesi ekonomi dunia dan harga minyak dunia yang tinggi. Banyak negara memakai energi nuklir, tapi kebanyakan bergantung pada segelintir negara untuk merancang dan membangun pembangkit listrik nuklir mereka. Saat ini hanya lima negara: AS, Jepang, Rusia, Perancis, dan sekarang Korea Selatan

Video Games, Konten Budaya Terdepan Korea Selatan telah tampil sebagai eksportir konten budaya terdepan, seperti K-Pop, program-program siaran, dan video games, serta mobil dan barangbarang elektronik. (Foto: orang-orang muda bermain video games di acara G-Star 2013 yang diselenggarakan di Busan)

dilengkapi dengan teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir. Negara ini menjadi negara pengekspor pembangkit listrik tenaga nuklir ke-6 dunia dengan menyediakan sebuah pembangkit yang dikembangkan Korea untuk UEA. Negara ini juga menampilkan persaingan internasional yang kuat dalam sektor besi/baja dan kimia.Paa 2008-2012, nilai sektor ini tumbuh dari 23,38 menjadi 257


Pertemuan Tingkat Tinggi G20 Seoul 2010

46,12 milyar Dollar AS, sebagiannya berkat “Hallyu� (tren yang dihasilkan oleh budaya musik Pop Korea Selatan). Produk-produk budaya termasuk penerbitan, musik, video, games dan produksi TV dan film. Negara ini mengerahkan usaha yang cukup baik ke dalam konten video, yang dianggap sebagai sektor menjanjikan yang memadukan film dan teknologi komputer dengan ide-ide kreatif. Korea Selatan mungkin satu-satunya negara di dunia dengan begitu banyak kafe internet di seluruh Korea dan di mana banyak pemuda menghabiskan waktu mereka di kafe-kafe itu untuk bermain video games. Pada 2012, industri video games menghasilkan 10 trilyun won dalam penjualan domestik dan mengekspor barang-barang sebesar

258


nilai total 2,853 milyar Won. Industri konten budaya penting karena kontribusi besarnya bagi ekonomi dalam hal ekspor dan penciptaan lapangan kerja, dan memiliki potensi pertumbuhan besar sebagai sector masa depan yang menjanjikan. Korea Selatan sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan persaingan di tingkat internasional dalam sektor TI. Negara ini terus memadukan TI dengan teknologi-teknologi lain di bawah cetak biru Visi 2020 – Negara dengan Ide-Ide Kreatif TI. Ide-ide semacam itu meliputi konvergensi teknologi komunikasi dengan industri pembuatan mobil atau peningkatan keamanan dengan percampuran teknologi informasi dengan industri pembuatan kapal laut. Diharapkan usaha-usaha tersebut akan meningkatkan kualitas dan mempromosikan perkembangan sektorsektor dengan nilai tambah yang tinggi.

Usaha-Usaha untuk Tumbuh Menjadi Kekuatan Global Saat ini, Korea Selatan sedang berusaha untuk mentransformasi dirinya menjadi sistem ekonomi global. Meskipun negara ini meraih pertumbuhan yang pesat alam waktun yang singkat, ini membawa kepada masalah ketidakseimbangan dalam perkembangan bisnis besar dan SME karena penerapan kebijakan ekonomi yang sangat bergantung pada ekspor perusahaan-perusahaan besar. Kebutuhan untuk pertumbuhan bersama ditetapkan sebagai solusi potensial untuk masalah itu. Isu itu muncul sebagai sebuah masalah yang harus dipecahkan di tingkat internasional di tengah krisi ekonomi dunia pada 2008. Pada 2010, Komisi Presiden untuk Pertumbuhan Bersama bagi Perusahaan-Perusahaan Besar dan Kecil diresmikan dengan tujuan untuk menyelesaikan konflik-konflik di antara bisnis skala besar dan SME. Komisi ini dituagaskan dengan kewajiban-kewajiban untuk menciptakan atmosfir yang kondusif bagi pertumbuhan bersama 259


dalam industri-industri, mengawasi dan mengumumkan indeks pertumbuhan bersama bisnis-bisnis besar, menetapkan sektor dan produk yang cocok untuk SME dan menyelesaikan konflik-konflik di antara bisnis besar dan SME yang berdasarkan konsensus sosial. Pertemuan Tingkat Tinggi G20 di Seoul 2010 diselenggarakan di bawah tema yang sama. Pertemuan G20 terwujud setelah krisis ekonomi dunia pada 2008, berdasarkan pandangan bahwa negaranegara yang mulai maju perlu ikut serta dalam diskusi ekonomi internasional, melihat Pertemuan Tingkat Tinggi G7 memiliki batasan-batasan tertentu tentang ini. Telah digarisbawahi bahwa sistem keuangan internasional telah gagal merefleksikan fakta bahwa bagian dan peran negara-negara yang baru maju telah meluas selama tiga dekade sebelumnya. Pada Pertemuan G20 yang diadakan di Seoul pada 2010, Korea Selatan mengejar posisi Ketua yang menunjukkan bahwa negara ini punya potensi positif di dalam urutan ekonomi internasional. Pertemuan G20 Seoul menerapkan 20 poin dari hasil Soul Summit Leaders’ Declaration dan mencapai kesepakatan yang berisikan 74 poin. Hasil-hasil lain dari pertemuan tersebut termasuk pengumuman pada Seoul Development Consensus for Shared Growth, the Multiyear Action Plan, dan the AntiCorruption Action Plan. Seoul Summit Leaders’ Declaration menekankan peran negara-negara berkembang dan maju dalam pergerakan untuk menghentikan perang pertukaran mata uang asing antara negaranegara besar dan untuk mereformasi IMF yang biasanya terpusat negara-negara industri. Konten-kontennya berfokus pada kebutuhan mendesak untuk menstabilkan pasar-pasar keuangan global dan menyediakan dukungan untuk negara-negara miskin yang berusaha mengembangkan ekonomi. Deklarasi ini memerlukan usaha keras 260


untuk meningkatkan status Korea Selatan dalam pasar-pasar ekonomi dan keuangan global.

261


Hubungan Inter Korea 남북관계


9

Latar Belakang Sejarah Pengakuan Serentak Kedua Negara Korea oleh PBB Pertukaran dan Kerjasama Antar-Korea Usaha-Usaha untuk Mencapai Perdamaian Abadi


9 Hubungan Inter Korea 남북관계

Meskipun konflik-konflik dan konfrontasi telah berkecamuk di antara kedua Korea di DMZ selama lebih dari 65 tahun, dialog dan pertukaran serta kerjasama dijalin sementara di antara kedua negara tersebut sebelum diadakannya Pertemuan Tingkat Tinggi pada tahun 2000 dan 2007. Akan tetapi, ada ketegangan di sepanjang DMZ pada saat ini karena ancaman dan provokasi Korea Utara yang terus berlanjut.

Latar Belakang Sejarah Dengan menyerahnya Jepang di Perang Pasifik pada Agustus 1945, empat dekade kekuasaan kolonial Jepang berakhir dan pasukan AS serta Soviet datang untuk ditempatkan di Semenanjung Korea

25 Juni 1950

Pecahnya Perang Korea

264

27 Juli 1953

Penandatanganan Kesepakatan Gencatan Senjata

4 Juli 1972

Pengumuman Pernyataan Bersama Korea Selatan dan Korea Utara pada 4 Juli 1972


di bagian selatan maupun utara paralel ke-38. Ini menyebabkan pembagian Korea menjadi dua negara terpisah.

Pengakuan Serentak Kedua Negara Korea oleh PBB Usaha menuju rekonsiliasi sudah muncul berkat dari hasil upaya diplomasi Korea Selatan, bahkan sebelum Konferensi Tingkat Tinggi Antar Korea diadakan (2000 dan 2007). Sebagai hasilnya, kedua negara Korea setuju untuk bergabung ke dalam PBB secara serentak pada saat Rapat Umum PBB ke-46 pada September 1991. Masuknya mereka ke dalam lembaga PBB memiliki nilai sejarah yang penting, karena momen tersebut mengakhiri kontroversi legitimasi di antara kedua negara dan mengantar mereka ke era rekonsiliasi dan hidup berdampingan.

Pertukaran dan Kerjasama Antar-Korea Antara September 1990 dan Oktober 1992, kedua Korea terlibat dalam delapan pertemuan bilateral, termasuk Diskusi Tingkat Tinggi pertama yang diadakan di Seoul. Pada Desember 1991, kedua pihak menandatangani Perjanjian Rekonsiliasi, Non-Agresi, dan Pertukaran serta Kerjasama antar Korea Selatan dan Utara (disebut juga Perjanjian Dasar Antar Korea).

30 November 1972

Pertemuan pertama Komite Koordinasi Korea Utara-Selatan

20-23 September 1985

Reuni pertama anggota-anggota keluarga yang terpisah

18 November 1998

Kunjungan Pertama Korea Selatan ke Pegunungan Geumgangsan

265


Kesepakatan ini difokuskan pada rasa saling hormat antara kedua negara, penolakan agresi bersenjata, pertukaran dan kerjasama dalam banyak sektor dan jaminan pertukaran manusia bebas di antara kedua negara. Sejak pertengahan 1990an dan seterusnya pemerintah Korea Selatan terus memberikan dukungan kepada Korea Utara yang terus mengalami kesulitan ekonomi yang serius. Pada periode 1999-2007, Korea Selatan menyediakan 2,55 juta ton pupuk ke Korea Utara. Ini adalah cara yang efektif untuk membantu rakyat Korea Utara yang menderita karena kekurangan makanan akibat ketidakefisienan sistem pertanian Korea Utara dan kekurangan pupuk dan bahan-bahan kimia. . KTT Antar Korea yang diadakan pada 2000 dan 2007 memberikan momentum untuk melakukan dialog, pertukaran dan kerjasama yang dramatis antara kedua pihak. Akan tetapi, Korea Selatan untuk sementara menahan pasokan makanan dan pupuk setelah serangkaian aksi provokatif lanjutan dari pihak Utara yang meluncurkan misil jarak jauh dan melakukan uji nuklir. Namun Korsel tak berhenti memberi dukungan kemanusiaan khususnya untuk anak-anak atau bantuan darurat.

13-15 Juni 2000

Inter-Korean Summit Pertama

266

15 September 2000

Para atlet kedua negara Korea di upacara pembukaan Olimpiade Sydney 2000

30 Juni 2003

Permulaan pekerjaan di Kompleks Industri Gaeseong


Reuni Anggota-Anggota Keluarga yang Terpisah Ada sekitar 10 juta anggota keluarga yang tercerai-berai di kedua Korea. Pertemuan Inter-Korean Red Cross pertama diadakan pada Agustus 1971 untuk membahas kemungkinan menyatukan kembali anggota-anggota keluarga yang terpisah, tapi sedikit kemajuan yang dibuat karena adanya perbedaan opini. Kedua belah pihak memulai kembali pertemuan pada 1980 dan akhirnya, kunjungan-kunjungan resiprokal terwujud. Sebuah kelompok terdiri dari 30 orang dari Utara mengunjungi Selatan sementara sebuah kelompok yang terdiri dari 30 orang dari Selatan mengunjungi Utara selama empat hari sejak 20 September 1985. Ini merupakan peristiwa yang sangat penting setelah 40 tahun pemisahan. Kedua belah pihak juga mengizinkan pertukaran antara kelompok-kelompok seniman selama acara itu. Reuni keluarga menjadi acara rutin setelah KTT yang diadakan tahun 2000 dan selanjutnya diselenggarakan sebanyak 18 kali antara Agustus 2000 dan Oktober 2010. Pihak Utara menyediakan tempat khusus di Gunung Geumgangsan untuk reuni-reuni ini. Selain itu, video reuni dibuat untuk tujuh pertemuan antara Agustus 2005 dan November 2007.

19 September 2005

Pernyataan bersama tentang non-nuklir Semenanjung Korea yang diumumkan di pertemuan Diskusi Enam Partai ke-4

19 September 2005

Inter-Korean Summit ke-2

267


Kompleks Industri Gaeseong Proyek Kompleks Industri Gaeseong yang dilaksanakan oleh Korea Utara dengan mengizinkan bisnis swasta dari Selatan membangun pabrik-pabrik di tanah yang disewakan di Gaeseong (waktu sewa: 50 tahun) dan memproduksi barang-barang. Gaeseong adalah kota terbesar ketiga di Korea Utara setelah Pyeongyang dan Nampo. Kota ini menawarkan keuntungankeuntungan jelas bagi bisnis dari Korea Selatan karena kedekatannya dengan wilayah Korea Selatan. Gaeseong hanya 8 km dari Panmunjeom. Setelah proposal awal yang dibuat pada tahun 2000, proyek ini dimulai secara resmi pada November 2002 dengan adanya Gaeseong Industrial District Act Korea Utara. Upacara dimulainya pekerjaan ini diadakan pada Juni 2003 dengan dihadiri oleh para tokoh politik dan ekonomi dari kedua pihak. Saat ini, lebih dari 120 pabrik dari Korea Selatan dan subkontraktor mereka beroperasi di Kompleks Industri Gaeseong, sementara lebih dari 50.000 orang Korea Utara bekerja di sana. Produksi barang-barang dimulai pada Desember 2004. Berhubungan dengan Kompleks Industri Gaeseong, kedua Korea telah menandatangani empat kesepakatan tentang normalisasi

5 Desember 2007

Kunjungan Pertama Korea Selatan ke Gaeseong

268

11 Desember 2007

Transportasi pengangkutan diawali melalui rel antara kota Munsan di Selatan dan Bongdong di Utara


Volume produksi dan tenaga kerja Kompleks Industri Gaeseong 46.997

46.950 40.185 32.332

22.378

25.142 25.648 18.478

53.448

7.373

53.947 52.329

49.866 46.284 42.561 38.931

1.491

22.538 11.160

6.013 2005

2006

2007

2008

2009

Jumlah pekerja Korea Utara

2010

2011

2012

2013

2014

(Sumber: Kementerian Unifikasi)

Volume produksi (Unit: Juta dollar)

Kompleks Industri Gaeseong, dsb. selain kesepakatan tentang komunikasi, bea cukai, karantina dan izin tinggal.

Usaha-Usaha untuk Mencapai Perdamaian Abadi Pemerintah Korea Selatan telah membuat usaha untuk perdamaian permanen di Semenanjung Korea dan perkembangan hubungan yang baik dengan Korea Utara melalui dialog, pertukaran dan kerjasama. Meskipun sering menemui jalan buntu, Korsel terus berusaha memperbaiki hubungannya dengan Korea Utara melalui dialog dan kerjasama bahkan selama masa-masa ketegangan ekstrim seperti yang disebabkan oleh penutupan Kompleks Industri Gaeseong oleh Korea Utara. Secara umum, pemerintah dan rakyat Korea Selatan telah berhasil menjaga atmosfir sosial yang tenang dan stabil. Korea Selatan mengatasi semua ketegangan di Semenanjung 269


Korea dengan fleksibel melalui dialog dan kerjasama yang berkelanjutan untuk menjaga perdamaian dengan negara-negara tetangga. Oleh sebab itu, Korea Selatan mungkin dianggap sebagai salah satu negara teraman di dunia. Sejak inaugurasinya pada Februari 2013, Presiden Park Geunhye telah meluluskan Trust Building Process di Semenanjung Korea dalam usahanya untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan Korea Utara, khususnya dengan cara membangun kepercayaan di antara kedua Korea berdasarkan keamanan nasional yang kuat, mengamankan perdamaian di Semenanjung Korea dan menaruh dasar untuk unifikasi. Pemerintah sedang berusaha sebaik mungkin untuk mempromosikan tindakan pencegahan, dialog dan kerjasama dengan cara yang seimbang dan untuk mendorong Korea Utara membuat pilihan-pilihan yang tepat, termasuk pembatalan program nuklirnya. Pemerintah akan mempercepat usahanya untuk pembangunan bersama dengan Korea Utara dalam rangka menaruh dasar unifikasi yang damai, dan juga berusaha untuk berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan di Asia timur Laut dan dunia melalui unifikasi negara.

270


271


Situsweb Terkait

Pusat Kebudayaan Korea, Brazil brazil.korean-culture.org

Gerbang Menuju Korea

Pusat Kebudayaan Korea, Inggris london.korean-culture.org

Layanan Kebudayaan dan Informasi Korea www.korea.net

Pusat Kebudayaan Korea, Jerman germany.korean-culture.org

Korea Tourism Organization www.visitkorea.or.kr

Pusat Kebudayaan Korea, Perancis www.coree-culture.org

Lembaga Promosi Perdagangan Investasi Korea www.kotra.or.kr

Pusat Kebudayaan Korea, Rusia russia.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea

Pusat Kebudayaan Korea, Kazakhstan kaz.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Tiongkok china.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Turki tr.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Shanghai shanghai.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Polandia pl.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Tokyo www.koreanculture.jp

Pusat Kebudayaan Korea, Hongaria hu.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Osaka osaka.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Spanyol www.spain.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Vietnam vietnam.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Belgia brussels.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Sydney koreanculture.org.au

Pusat Kebudayaan Korea, Nigeria ngr.korean-culture.org

Pusat Kebudayaan Korea, Filipina phil.korean-culture.org

Cabang Eksekutif

Pusat Kebudayaan Korea, Indonesia id.korean-culture.org

Kementerian Strategi dan Keuangan www.mosf.go.kr

Pusat Kebudayaan Korea, Thailand thailand.korean-culture.org

Kementerian Ilmu Pengetahuan, ICT dan Perencanaan Masa Depano www.msip.go.kr

Pusat Kebudayaan Korea, India india.korean-culture.org

Kementerian Pendidikan www.moe.go.kr

Pusat Kebudayaan Korea, Washington, D.C www.koreaculturedc.org

Kementerian Hubungan Luar Negeri www.mofa.go.kr

Pusat Kebudayaan Korea, New York www.koreanculture.org

Kementerian Unifikasi www.unikorea.go.kr

Pusat Kebudayaan Korea, L.A www.kccla.org

Kementerian Keadilan www.moj.go.kr

Pusat Kebudayaan Korea, Argentina argentina.korean-culture.org

Kementerian Pertahanan Nasional www.mnd.go.kr

Pusat Kebudayaan Korea, Meksiko mexico.korean-culture.org

Kementerian Administrasi Pemerintah dan Urusan Dalam Negeri www.mogaha.go.kr

272


Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata www.mcst.go.kr

Administrasi Warisan Kekayaan Budaya www.cha.go.kr

Kementerian Agraria, Makanan dan Urusan Pedesaan www.mafra.go.kr

Administrasi Perkembangan Pedesaan www.rda.go.kr

Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi www.motie.go.kr

Layanan Kehutanan Korea www.forest.go.kr

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan www.mw.go.kr

Administrasi Usaha Kecil dan Menengah www.smba.go.kr

Kementerian Lingkungan Hidup www.me.go.kr

Kantor Properti Intelektual Korea www.kipo.go.kr

Kementerian Ketenagakerjaan dan Buruh www.moel.go.kr

Administrasi Meteorologi Korea www.kma.go.kr

Kementerian Persamaan Gender dan Keluarga www.mogef.go.kr

Konstruksi Kota Administratif Multifungsi www.nacc.go.kr

Kementerian Daerah, Infrastruktur dan Transportasi www.molit.go.kr

Komisi Komunikasi Korea www.kcc.go.kr

Kementerian Kelautan dan Perikanan www.mof.go.kr

Komisi Keadilan Perdagangan Korea www.ftc.go.kr

Kementerian Legislasi Pemerintah www.moleg.go.kr

Komisi Jasa Keuangan www.fsc.go.kr

Kementerian Urusan Patriot dan Veteran www.mpva.go.kr

Komisi Anti-korupsi & HAM Korea www.acrc.go.kr

Kementerian Makanan dan Keamanan Obat-Obatan www.mfds.go.kr

Komisi Keamanan dan Keselamatan Nuklir www.nssc.go.kr

Layanan Pajak Nasional www.nts.go.kr

Badan Legislatif

Layanan Bea Cukai Korea www.customs.go.kr

Majelis Nasional www.assembly.go.kr

Layanan Pengadaan Umum www.pps.go.kr

Badan Yudislatif

Pusat Statistik Korea www.kostat.go.kr Kantor Jaksa Agung www.spo.go.kr Administrasi Sumber Daya Militer www.mma.go.kr Administrasi Program Akuisisi Pertahanan www.dapa.go.kr Lembaga Kepolisian Nasional Korea www.police.go.kr

Pengadilan Tinggi www.scourt.go.kr Organisasi-Organisasi Independen Pengadilan Konstitusi www.ccourt.go.kr Komisi Pemilu Nasional www.nec.go.kr Komisi HAM Nasional www.humanrights.go.kr

Kementerian Keamanan dan Keselamatan Publik www.mpss.go.kr

273


Foto Sumber Yayasan Pariwisata Festival Andong

Asosiasi Pengrajin Properti Budaya Korea

Baudeogi Namsadang Munisipal Anseong

Komite Olimpiade Korea

Pungmuldan

KTV

Festival Lumpur Boryeong

Institut Studi Korea Kyujanggak

Festival Film Internasional BUSAN

Leeum, Museum Seni Samsung

Yayasan Cheonan dan Seni dan Budaya

Munhwailbo (Newsbank)

Museum Percetakan Awal Cheung-ju

Nara Organizing Committee

Chosunilbo

Museum Rakyat Korea Nasional

Gereja Metodis Pertama Chungdong

Pusat Gugak Nasional

Administrasi Warisan Kekayaan Budaya Korea

Museum Nasional Korea

Kota Metropolitan Daegu

Museum Istana Nasional Korea

Discovery media

Newsdaily

Ewhamedia

NEWSIS

Pusat Warisan Gagok

OhmyNews

Situs Arkeologi di Amsa-dong, Seoul

Fotografer Kim Bien Hun

Museum Seladon Gangjin

Festival Film Fantastik Internasional Bucheon

Komite Festival Danoje Gangneung

Seo Heun Kang

YAYASAN BIENNALE GWANGJU

Shutterstock

Museum Nasional Gyeongju

Suh Jae-sik

Kuil Haeinsa

Asosiasi Taekgeon Korea

Taman Hasisi

Perpustakaan Nasional Korea

Zona Ekonomi Bebas Incheon

Asosiasi Seniman Kertas Tradisional

Korporasi Bandara Internasional Incheon

Komite Pelestarian Ritual Yeongsanjae

Institut Makanan Tradisional Korea

Kota Tongyeong

Yayasan Olle Jeju

TOPIC IMAGES

Pusat Warisan Kekayaan Budaya Dunia Jeju

Victory Production & Company

MUSEUM PRASEJARAH JEONGOK

Komite Desa Yangdong

Festival Film Internasional Jeju

Yangyang County

Asosiasi Pelestarian Jerye Jongmyo

Komite Pelestarian Yeondeunghoe

Joong Ang Ilbo

YG ENTERTAINMENT INC

YAYASAN SENI DAN BUDAYA

Yonart Printing

KANSONG

Yoon’s Color

KimCheol Hwan

Victory Production & Company

KOCIS (Korean Culture and Information Service)

Chungdong First Methodist Church in Seoul

Administrasi Meteorologi Korea Layanan Taman Nasional Korea Organisasi Pariwisata Korea

274



DATOS SOBRE COREA 한국의 어제와 오늘

www.korea.net

DATOS SOBRE COREA 한국의 어제와 오늘


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.