Edisi 193

Page 1

Edisi 13 Maret 2011

Twin Plaza, Office Tower Lt.2 Ruang Visual Kebaktian Umum Pkl. 07.30 WIB Kebaktian Umum Pkl. 10.00 WIB Kebaktian Remaja Pkl 10.00 WIB Sekolah Minggu Pkl. 10.00 WIB Balita, TK, Kls : Kecil - Besar (SD), Tunas (SMP), Remaja (SMA)

Pacific Place Mediteranian Function Room (P1 Pacific Place) Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Kebaktian Umum Pkl. 17.00 WIB Sekolah Minggu Pkl. 17.00 WIB

MODUL IBADAH Minggu 1-3 : Khotbah Ekspositori , Minggu 4 : Seminar, Minggu 5 : KKR Sekretariat: WISMA BERSAMA, Lt.4 Jl. Salemba Raya 24A-B, Jakarta Telp. (021) 392 4229, SMS 0856 92 333 222, Rekening Bank: CIMB NIAGA Jemaat Antiokhia Operasional Gereja A/C 2120100287007, Pembangunan A/C 2120100288003 Email: info@gri.or.id, Website: www.gri.or.id Tim TimGembala Gembala:: Pdt. Bigman Sirait (Ketua), Pdt. Erwin Tantero, Pdt. Bigman Sirait (Ketua),Pdt. Erwin Nuh Tantero,Pdt. YusufNuh Dharmawan,Bp. Roy Huwae S.Th Pdt. gembala, Yusuf Dharmawan (Untuk konsultasi dengan silakan menghubungi sekretariat) Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011 (Untuk konsultasi dengan gembala, silakan menghubungi sekretariat)


Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011


SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERIBADAH DI GEREJA REFORMASI INDONESIA JEMAAT ANTIOKHIA KAMI SAMBUT DENGAN PENUH SUKACITA, BAPAK/IBU/SDR/I YANG BARU PERTAMA KALI HADIR DALAM KEBAKTIAN MINGGU, KIRANYA TUHAN MENYERTAI DAN MEMBERI SEJAHTERA PENUH

Kebaktian Minggu

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011

TEMA: GEREJA YANG MENGINJILI

1


Surat dari Gembala CINTA

DAN

KEKUASAAN

Oleh : Pdt. Erwin Nuh Tantero “When the power of love replace the love of power : peace – ketika keuatan cinta menggantikan cerita akan kekuasaan: itulah perdamaian.” Demikian kalimat yang keluar dari mulut seorang gitaris dari band Santana yang bernama Carlos Santana.

D

UNIA mendambakan perdamaian, namun perdamaian tidak pernah terwujudkan secara konkrit, maka muncul “Generation Of Love” yang menyebut diri sebagai “Flower Generation”, mengenakan bunga sebagai lambang cinta dan perdamaian, memperjuangkan perdamaian dan kebebasan dengan suatu pola kehidupan yang bebas yang disebut kelompok “hippis” pada tahun 1960 an akhir. Mereka menjunjung tinggi cinta, perdamaian dan kebebasan, namun mereka tidak mengerti makna yang sebenarnya sehingga mereka tidak memiliki landasan untuk mengaplikasikan secaa benar, dan akhirnya terjebak ke dalam cerita yang liar, perdamaian yang subyektive dan kebebasan yang bersifat individual, semuanya kebebasan yang bersifat individual, semuanya dimengerti melalui interprestasi masing-masing atas pengalaman masing-masing yang menghasilkan pengertian yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Karena tidak ada landasan untuk sebuah pengertian yang benar, maka cinta menjadi alat demi pemuasan nafsu pribadi, kebebasan diartikan sebagai terbebasnya dari segala peraturan yang mengikat, damai merupakan mimpi yang harus diperjuangkan, maka mereka hidup secara free sex sebagai wujud dari cinta dan kebebasan, memakai mariyuana (narkotik) untuk menemukan damai dan kepuasan. Perdamaian sejati harus kembali kepada karya Kristus diatas kayu salib yang mendamaikan Allah dengan orang-orang berdosa , yang mendatangkan rasa damai bagi orang-orang yang diampuni, yang didasari cerita kasih Allah yang besar (1 Yohanes 4: 10) Tanpa ada cinta kasih tidak ada pengam-

2

punan tanpa ada pengampunan tidak ada perdamaian cinta kasih sejati tidak mendiskreditkan orang-orang yang bersalah dengan rasa benci dan dendam. Cinta kasih sejati mencintai orang-orang yang tidak layak atau tidak pantas dicintai. Cinta kasih sejati sebagai wujud iman seseorang di dalam tindakan dan pengharapan akan Tuhan yang penuh dengan rahmat dan kuasa mampu mengubah orang yang dicintai namun menyebalkan. Gereja sebagai himpunan orang-orang yang sudah mengalami cinta kasih Allah dan mendapat pengampunanNya, seharusnya mengerti arti cinta kasih dan pengampunan yang tidak dialami secara pribadi di dalam Kristus, namun gereja seringkali gagal mengekspresikan di tengah jemaat yang disebabkan banyak orang yang cinta akan kekuasaan, cinta akan kehormatan, dan cinta akan kedudukan yang kehilangan semangat untuk menyangkal diri di tengah berjemaat. Gereja menyimpang dari visinya tatkala ambisi pribadi yang lebih dominan yang terjadinya konflik interes di dalam gereja. Gereja harus menjadi model di tengah dunia untuk menjawab tantanan atas krisis cinta kasih dan perdamaian. Gereja harus menjadi model yang memperagakan cinta kasih Allah sebagaimana Allah mencintai orang-orang yang patut dibinasakan (Yohanes 3: 16) Cinta kasih sejati adalah cinta yang berani bayar harga dengan memberi diri, bukan menuntut orang lain harus menuruti apa yang kita inginkan. Cinta kasih yang sejati adalah memperhatikan kepentingan orang lain, bukan memperhatikan kepentingan diri sendiri. Cinta kasih yang sejati adalah berani menanggalkan ambisi diri demi menyenangkan hati Tuhan dan mendatangkan kebaikan orang banyak. Dengan demikian, maka kasih Allah menjadi kekuatan untuk mentaklukkan diri dan melalui kita mengubah orang lain dan memberi jawaban bagi dunia yang sedang mengalami krisis cinta.

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011


WartaTengah Minggu Kebaktian Tengah Minggu GRI Jemaat Antiokhia Tempat : Wisma Bersama, Jl Salemba Raya 24 A-B Jakarta Pusat

Rabu, 16 Maret 2011

Pukul : 12.00 WIB

Persekutuan Oikumene “Key of Life” Pembicara: Pdt. Yusuf Dharmawan

Kamis, 17 Maret 2011

Pukul : 11.00 WIB

Antiokhia Ladies Fellowship “Harta seorang pelayan” Pembicara: Yusuf Dharmawan

Jumat, 18 Maret 2011

Pukul : 18.30 wiB

PA Pengurus dan Aktifis Pembicara: Pdt. Yusuf Dharmawan

Sabtu, 19 Maret 2011 Pukul : 13.00 WIB

Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa Pukul: 16.30 WIB

Pukul: 15.30 WIB

6

Antiokhia Teenagers Fellowship

Antiokhia Youth Fellowship

“Facebook dan pelayanan” Pembicara: Ibu Juaniva

“NATO” Pembicara: Ibu Juaniva

Pukul : 08.45 WIB Doa Pagi Setiap Senin dan Jumat

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011

3


Mengenal Alkitab SIAP UNTUK MELAYANI-NYA (Luk 9 : 1 – 9) oleh: Roy Huwae

P

ERIKOP ini menceritakan bagaimana Yesus mengutus murid-muridNya. Hal itu terjadi karena Ia melihat perhatian besar yang dijumpaiNYa di segala tempat di Galilea. Ia sendiri terharu melihat tuaian yang sekian banyaknya itu, tetapi prihatin pula karena sedikit saja orang yang menuai. Lalu dipanggiNyalah kedua belas murid-muridNya. Namun, seperti halnya seorang prajurit yang masuk ke medan perang, demikian juga seorang pelayan Injil Kerajaan Allah, yang juga memerlukan persiapan bukan hanya pengetahuan tentang medan dan strategi pelayanan, tetapi juga persiapan secara fisik, mental dan spiritual. Untuk itu, ketika Yesus mengutus kedua belas murid-Nya, Yesus memberikan pembekalan agar murid-murid-Nya siap menanggung semua risiko pelayanan yang mungkin dihadapi. Beberapa persiapan penting yang perlu dimiliki seorang pelayan, termuat dalam perikop bacaan kali ini. Pertama, (Ay. 1, 2 ,6) Perlunya tenaga dan kuasa dari Allah. Dalam pelayanan Yesus memberitakan Injil sebelumnya Yesus melakukan banyak mukjizat. Banyak orang diselamatkan melalui pembebasan dari kuasa setan, kesembuhan dari penyakit dan peristiwa-peristiwa yang membutuhkan kuasa Allah. Untuk tujuan itulah maka Yesus memberikan kuasa-Nya kepada murid-murid-Nya. Kedua, memprioritaskan pemberitaan Injil di atas pemenuhan kebutuhan pribadi (Ay. 3-6). Yesus melarang

4

murid-murid-Nya membebani diri dengan kebutuhan sandang, pangan dan tempat tinggal yang seolah-olah menjadi prioritas utama dalam melayani. Seorang pelayan harus terfokus pada tujuan pengutusan yaitu memberitakan Injil kerajaan Allah ke segala tempat. Dan yang ketiga , Memperlihatkan bahwa penganiayaan dan penyiksaan menjadi resiko sebagai pengikut Kristus (ayat 7-9). Seperti halnya Herodes pernah membunuh Yohanes Pembaptis karena dendam atas teguran Yohanes padanya. Pasti keinginan Herodes untuk bertemu Yesus didasari oleh motivasi yang tidak baik. Jadi sesungguhnya betapa pentingnya kita semua sebagai prajurit-prajurit Kristus mau mempersiapkan diri kita masing-masing sebelum memasuki medan pelayanan yang sesungguhnya dan sadarilah bahwa tanpa kuasa dari Allah, jika kita tidak fokus pada tugas utama untuk memberitakan Injil dan kita tidak siap menanggung resiko penganiayaan dan penyiksaan menjadi pengikut Kristus maka pelayanan kita dalam memberitakan Injil Kerajaan Allah hanya akan menghasilkan pelayanan yang sia-sia saja. Itu sebabnya persiapkanlah dirimu, sedini dan sebaik mungkin supaya segala bentuk pelayanan yang kita kerjakan, betul-betul menyenangkan hati Allah dan nama Tuhan dipermuliakan. Selamat Melayani, Imanuel.

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011


LAPORAN PERSEMBAHAN KOMITMEN TANGGAL 06 MARET 2011

Ucapan Terima Kasih Kepada Keluarga Yang menyediakan Konsumsi Minggu ini:

13 Maret 2011

06 Maret 2011 Keb 07.30 Keb 10.00

: K 61 : NN

Keb 07.30 Keb 10.00

: NN : Ibu Sulanti

Keb 17.00

: Ibu Evi

Keb 17.00

: Ibu Ellen

Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian dalam penyediaan snack dapat menghubungi: TP Ibu Gina (0888-804-0440) PP Ibu Evi (0817-771-717)

Happy Birthday to... Nathania Odelia Rustam (16 Mar) Bp. Yuan Koesnady (17 Mar)

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011

5


Pelita Ndleming Sebagai Gaya Hidup

N

DLEMING adalah satu kata dalam bahasa Jawa yang menunjukkan suatu kondisi orang berbicara terus menerus, dengan kalimat yang jika didengarkan akan sulit dimengerti. Tak jarang dalam ndleming orang mengulang-ulang kata atau kalimat tertentu. Orang yang sedang ndleming umumnya dalam keadaan kewarasannya tersembunyi atau hilang sama sekali. Ada beberapa pemicu orang ndleming, pertama karena memang orang tersebut tidak waras, karena itu dia omong tak karu-karuan atau yang kedua orang ndleming dalam kondisi mabuk, setress, emosi tidak terkendali, dan lain sebagainya. Akhir-akhir ini ditengah-tengah sulitnyanya ekonomi, kerusuhan bernuansa sara di manamana, juga budaya ngenyek-mengenyek (hina, menghina), jatuh-menjatuhkan, tuduh-menuduh yang sudah biasa, ndleming menjadi pola yang membudaya. Ndleming sekarang ini tidak lagi menjadi konsumsi orang mabuk yang pola pikirnya ngaco, ngawur, sokor njeplak (asal). Ndleming juga bukan lagi hanya dinikmati oleh orang gila, sinting dan edan yang bahagia dengan dunianya. Tapi ndleming sekarang ini sudah naik tahta – bertambah nilai menjadi gaya hidup sebagian orang. Ketidakpuasan dengan kinerja pemerintah, kesulitan hidup yang kian menindih juga konsumsi berita yang disajikan media melulu tentang pembunuhan, kerusuhan dan kekerasan menjadi semacam pemicu tersendiri orang untuk ndleming. Ndleming itu gaya komunikasi monolog dari diri, oleh diri dan untuk diri. Dleming-an bukan dimaksudkan bagi konsumsi umum, karenanya berorientasi pada diri dan kepuasan hati. Dengan ndleming orang bisa mengritik sana-sini atau ngoceh ngalor-ngidul. Dengan ndleming orang mencurahkan seluruh isi hati, omong apa saja seingin, semau dan sekehendak hati. Orang ingin dengar silahkan, tidak juga ndak apa-apa – toh ndleming bukanlah komunikasi dua arah (dialog) yang membutuhkan tanggapan atas pernyataan orang.

4

Kalaupun orang ingin menyimak pun belum tentu mengerti isi, apalagi maksud dari dleming-annya. Bahan dleming-an juga bebas, terserah saja. Apa yang di suka ya silahkan di-dleming-kan. Mulai dari kinerja pemerintah; kasus Ahmadiyah; arogansi FPI; pemuja Yahweh yang memicu kerusuhan temanggung, sampai ke persoalan keuangan gereja, atau budaya organisasi di Indonesia akhir-akhir ini yang gemar sikut kanan – sikut kiri. Gaya hidup menjilat, asal babe senang, apapun dilakukan, meskipun mengerdilkan atau pun menafikan kinerja rekan pun bisa jadi bahan dleming-an kok. Pokoknya silahkan, terserah, apa saja asal bisa ndleming. Betul, secara negatif ndleming memang bentuk ketidakmampuan orang menyalurkan aspirasi dengan beretorika, bersuara atau adu argumen. Ndleming umumnya memang konsumsi orang yang tidak mampu berbuat apaapa, kecuali ndleming – bukan karena tidak mau, tapi memang tidak mampu dan dikondisikan tidak bisa oleh sistem yang menjeratnya. Tapi jangan lupa ada hal positif dari ndleming yang hendaknya tidak dinafikan. Selain orang bisa mencurahkan seluruh uneguneg diri, ndleming juga sarana orang mengamati jamannya, kondisi sekitar, lingkungan, masyarakat dan gerejanya. Dengan ndleming orang sedang berdialog dengan diri dan “orang mati” tentang berbagai hal. Orang bisa menertawakan hidup, dan dirinya sendiri saat ndleming. Ndleming adalah salah satu sarana orang untuk memahami hidup dan niscaya menjadi jembatan menuju bijak. Karena itu monggo (silahkan) saja kalau njenengan (anda) mau ndleming. Selamat men-ndleming se-ndleming-ndlemingnya, sampai maut memaksa anda tidak ndleming lagi. Tapi dleming-an tidak akan berhenti men-dleming dan di dleming-dleming-kan. Slawi/ndleming-dw

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011


BinaWilayah Bina Wilayah adalah karakteristik GRI Jemaat Antiokhia dalam rangka mewujudkan jemaat yang kritis dalam menjawab dan memenuhi kebutuhan umat di millenium yang serba tak menentu ini. Pastikan anda ambil bagian dengan memilih tempat terdekat.Selamat bertumbuh bersama dalam iman yang benar kepada Yesus Kristus

Cibubur Rabu, PkL.19.00 WIB

Kampung Melayu Rabu, Pkl 19.00 WIB

Depok Jumat, Pkl. 19.00 WIB

Kel. Bp. Leo Sabandar Einsten R3/3 Legenda Wisata Cibubur

Kel. Bp. D.F. Manao Jl. Gudang Peluru Blok B I No 6.A Tebet - Jakarta Selatan

Kel. Bp. Sahat Sirait Jl. Sukmajaya Permai, Blok G4/4,Depok.

Tomang Jumat, Pkl. 19.00 WIB

Kebun Jeruk Kamis, Pkl.19.00 WIB

Jatibening Jumat, Pkl.19.00 WIB

Kel. Bp. Saut Simorangkir Jl. Kampar 29 Cideng - Jakarta Barat

Kel. Bp. Sinulingga Jl. Karmel III/F12 Komp Sang Timur Kebun Jeruk

Kel. Bp. Agus Tony Jl. Wijaya Kusuma Blok B No 189. Perum Jatibening Permai Bekasi

Bila Anda bersedia rumah Anda dipergunakan sebagai tempat pembinaan. Silakan menghubungi : Dept. Pembinaan Bp. Tony (0816-926-171)

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011

7


Tokoh Kristen William C Towsend,

Bawa Jiwa Dengan Menerjemahkan Alkitab

S

ALAH satu peristiwa besar yang menandai sejarah kekristenan abad 20 adalah maraknya penerjemahan Alkitab. Dan satu orang yang berpengaruh besar dalam proses tersebut adalah William Cameron Towsend, pendiri yayasan: Wycliffe Bible Translators (WBT) dan Summer Institute of Linguistics (SIL), yang cukup tersohor di jamannya oleh beragam hasil karya penerjemahan yang sangat bermanfaat untuk umat. William Cameron Towsend, pria muda yang hidup dalam keluarga miskin ini merasa tergelitik hatinya menyaksikan banyak orang belum dapat menikmati Alkitab lantaran belum mengerti arti dari bahasa Alkitab yang digunakan kala itu, bahasa Spanyol. Orang-orang yang berasal dari suku-suku tertentu yang memiliki bahasa sendiri seperti mereka yang berasal dari suku Indian belum dapat memahami Alkitab secara baik, seperti memahami tulisan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Hal inilah yang mendorong Cam Towsend, demikian dia sering dipanggil, untuk menggeluti dunia linguistik dan membaktikan dirinya secara khusus bagi penerjemahan Alkitab yang kelak dapat menolong banyak orang lebih memahami Firman Tuhan dengan baik. Pria kelahiran California pada 1896 ini dibesarkan dalam keluarga yang taat beribadah – sebagai jemaat di Gereja Presbiterian (the Presbyterian Church) hal inilah yang membuatnya menjadi seorang pemuda yang memiliki kepedulian besar terhadap kekristenan, yang kemudian sempat “memaksa” dirinya untuk bergelut dalam dunia pelayanan. Untuk memperlengkapi diri sebelum terjun dalam dunia pelayanan Cam kemudian kuliah di Occidental College, sebuah sekolah Presbiterian di Los Angeles. Sembari belajar, Cam juga bergabung dalam beragam organisasi berbasis pelayanan, khususnya pelayanan misi – di antaranya Student Volunteer Movement; juga The Bible House of Los Angeles yang kala itu membutuhkan voluntir yang bertugas menyebarkan Alkitab pada orang yang membutuhkan Alkitab di seputar wilayah Amerika Latin, khususnya Guatemala. Perjalannnya menyebarkan Alkitab inilah yang membukakan mata Cam melihat realita yang sesungguh-

8

nya, di mana daerah di wilayah kerjanya yang sebagian besar ada di daerah-daerah pinggiran yang dihuni oleh sekitar 2.000 orang Cakchiquel Indian sama sekali tidak dapat memahami Alkitab dalam bahasa Spanyol yang dibawanya. Bahkan kelompok orang Indian ini sama sekali belum memiliki bahasa tulis kala itu. Cam merasa memiliki beban khusus melihat keadaan mereka yang sebetulnya haus akan kebenaran itu. Suatu saat salah seorang dari orang Indian itu berkata padanya, “Jika Allah yang kau sembah benar-benar pintar, mengapa Dia tidak mau mempelajari bahasa kami?” Bak kilatan cahaya petir, Cam seolah tersadar dan menganggap pernyataan yang baru saja didengarnya sebagai visi besar dari Tuhan. Cam sebagai seorang pemuda yang gemar akan tantangan menganggap hal tersebut sebagai tantangan bagi dirinya yang akan memacu Cam untuk serius dalam urusan yang satu ini. Cam pun selanjutnya memutus-kan untuk mendedikasikan diri selama 13 tahun hidupnya tinggal bersama dengan suku primitif Cakchiquel Indian. Dan tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk mempelajari bahasa yang mereka gunakan, menyalinnya dalam bentuk tulis, dan akhirnya yang paling penting adalah mener-jemahkan Alkitab dalam bahasa ibu orang Cakchiquel Indian. Upaya dan kerja kerasnya selama 10 tahun membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Di tahun 1929, Cam berhasil menyelesaikan terjemahan Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Cakchiquel Indian. Pengalaman awal bergulat dengan persoalan bahasa membuat Cam ketagihan dan memantapkan keyakinan dirinya betapa penting proyek penerjemahan Alkitab ini. Gelora hati yang begitu besar mendorong Cam untuk menerjemahkan Alkitab bagi suku-suku yang belum memiliki bahasa tulis. Pada 1934 bersama dengan L.L. Legters mendirikan Cam Wycliffe di Arkansas - cikal bakal dari Summer Institute of Lingusistics (SIL) yang secara khusus mengajarkan dan memberi pelatihan linguistik bagi mereka yang terbeban dalam upaya penerjemah Alkitab yang kelak memberikan kontribusi besar bagi kemajuan misi dunia. Slawi/dbs

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011


Info Khusus Latihan Choir

Pokok Doa Jemaat 1. Diri Sendiri :

Setiap Minggu ke 2 Pkl 12.30 WIB di Twin Plaza Bersama: Ibu Rukyah Marpaung dan Bp. Jan Sinaga

Persiapan GSM Minggu, 13 Maret 2011 Pkl 12.30 WIB di Twin Plaza

a. Bersyukur untuk Firman Tuhan b. Berjanji untuk menjadi pelaku Firman Tuhan 2. Jemaat : a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadah b. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahun d. Doa khusus : ~ Rencana dan persiapan Pelayanan Baptis

3. Gereja : a. Rencana dan program gereja b. Ibadah Minggu dan tengah Minggu c. Kesungguhan dan kesehatian pengurus d. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, ABC, REFORMATA 4. Bangsa dan negara : a. Para pejabat pemerintah agar diberi hikmat memimpin b. Persoalan kebangsaan: sosial, politik, ekonomi c. Keterlibatan warga gereja dalam pengabdiannya

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011

9


Serba-serbi PELAYANAN BAPTIS GRI Jemaat Antiokhia akan mengadakan Pelayanan Baptis Dewasa/Sidi untuk saudara-saudara sebagai berikut : Sidi : 1. Jorshy Amanda 2. Sara Naftali Kiswanto 3. Clarissa Elvaretta 4. Natasha P. Kristarina 5. Virnaliliyanti Tasuro 6. Tirsa Anggreini Sambul

Baptis Dewasa dan Sidi: 1. Gloria Sylviana Putri

putri Bp. Hery Sudarno dan Ibu Juaniva S putri Bp. Handoko Kiswanto dan Ibu Linneke M putri Bp. Leonard R. Sabandar dan Ibu Wiwin I putri Bp. Aryanto Yudi P dan Ibu Marlina R.D

putri Bp. An An Sylviana dan Ibu Nona

Baptis Anak : 1.Jennifer Brenda Lukman putri Bp. Karnadi dan Ibu Ester Kristiana 2. Jessica Manuela Purba putri Bp. Jubrison O P dan Ibu Maria Ema C 3. Karen Prissila Wirawan putri Bp. Andri W. Oroh dan Ibu Nancy Mevinova 4. Jovita Manuela Purba putri Bp. Jubrison O P dan Ibu Maria Ema C 5. Zefanya Abigail putri Bp. Liauw Jemmy dan Ibu Marlina 6. Mattew Gabrio Purnawan putra Bp. Pantar Sigit P dan Ibu The Yustina 7. Jefferson Brandon Lukman putra Bp. Karnadi dan Ibu Ester Kristiana

Pelayanan Baptis akan dilayani pada : Hari/tanggal : Minggu, 20 Maret 2011 Pukul : 07.30 WIB Dilayani oleh : Pdt. Bigman Sirait Tempat : Twin Plaza Hotel

10

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011


Serba-serbi SAKSIKAN PELAYANAN TELEVISI Pdt. BIGMAN SIRAIT

TERSEDIA 1. CD Khotbah Terbaru - Tanggung Jawab Sebagai Keluarga

1. INDOVISION Channel 70 Kamis Pkl. 19.30 WIB Minggu Pkl. 12.30 WIB 17 Maret 2011 Memahami Iman Kristen

- Hidup Keagamaan

2. KABELVISION, Family Channel Rabu &Sabtu, Pkl. 06.00, 12.00 dan 19.00 WIB 16 & 19 Maret 2011 Matisuri

- Kebenaran

KHOTBAH POPULER Pdt. Bigman Sirait di www.gri.or.id

- Ibadah yang Hidup - Memahami Arti Pujian & Penyembahan - Persembahan Perpuluhan - Memahami Puasa - Kemunafikan

2. DVD Khotbah 7 seri (7 DVD) : - 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib - 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan

Download & dengarkan

- 7 Gelar Yesus Dalam Penyaliban

Podcast (MP3)

Khotbah KhususWanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita

PELAYANAN RADIO

On Air RPK FM 96,30 Setiap Senin Pkl 20.00 WIB

Khotbah Natal : - Mujizat Natal - Natal Berdarah - Kidung Natal

Senin 1

: A B College

Senin 2

: MIKA

Senin 3

: Bincang2

Khotbah Tahun Baru : -Tahun Baru Pengharapan Tetap

Informasi dan pemesanan silakan hubungi: Tabloid Reformata : (021) 392-4229

Keluarga Senin 4

: Pemuda (Binatu)

Senin 5

: Pasutri

Untuk mendapatkan CD khotbah kebaktian Minggu Silakan hubungi : Bp. Andri (0816.1123.971)

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011

11


Catatan Khotbah

12

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011


Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011


GEREJA REFORMASI INDONESIA (Jemaat Antiokhia)

Visi & Misi VISI

MISI

FILOSOFI

Menjawab dan memenuhi kebutuhan jaman dengan melahirkan SDM Kristen yang beriman teguh, berwawasan luas, dan berpengetahuan tinggi melalui ibadah, pendidikan dan sosialisasi

Memberitakan Injil ke seluruh bangsa, membaptis dan mengajarkan kehendak Allah sesuai perintah-Nya

Semua Melayani Semua

Gerakan Kebangunan Komitmen Spiritual

Komitmen Personal

Komitmen Komunal

Bertumbuh dalam iman dan doa dan saat teduh pribadi

Selalu hadir dalam setiap ibadah membawa jiwa baru kepada Tuhan Yesus Kepala Gereja

Saling memperhatikan dan mengingatkan dalam kebersamaan sebagai tubuh Kristus

Kalender Pelayanan Rutin Pelayanan Tengah Minggu di Wisma Bersama Senin & Jumat, Pk 08.45 WIB Doa Pagi, Rabu Pk 12.00 WIB PO. Karyawan Kamis, Pk 11.00 WIB Antiokhia Ladies Fellowship (ALF)

SETIAP JUMAT Jumat I Bina Wilayah (BW), masing-masing wilayah Jumat II, pk 18.30 WIB Bina Pasutri, Jumat III, Pk 18.30 WIB PA Pengurus dan Aktifis Jumat IV, Pk 18.30 WIB Malam Pujian dan Doa

SETIAP SABTU Pk 13.00 WIB Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa (GPPB) Pk 15.30 WIB Antiokhia Teenagers Fellowship (ATF) Pk 16.30 WIB Antiokhia Youth Fellowship (AYF)

Hari Kerja Sekretariat GRI JA Setiap Selasa - Sabtu Pk. 09.00 - 17.00 WIB

Klik Website www.gri.or.id. Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 13 Maret 2011


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.