Edisi 191

Page 1

Edisi 27 Februari 2011

Twin Plaza, Office Tower Lt.2 Ruang Visual Kebaktian Umum Pkl. 07.30 WIB Kebaktian Umum Pkl. 10.00 WIB Kebaktian Remaja Pkl 10.00 WIB Sekolah Minggu Pkl. 10.00 WIB Balita, TK, Kls : Kecil - Besar (SD), Tunas (SMP), Remaja (SMA)

Pacific Place Mediteranian Function Room (P1 Pacific Place) Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Kebaktian Umum Pkl. 17.00 WIB Sekolah Minggu Pkl. 17.00 WIB

MODUL IBADAH Minggu 1-3 : Khotbah Ekspositori , Minggu 4 : Seminar, Minggu 5 : KKR Sekretariat: WISMA BERSAMA, Lt.4 Jl. Salemba Raya 24A-B, Jakarta Telp. (021) 392 4229, SMS 0856 92 333 222, Rekening Bank: CIMB NIAGA Jemaat Antiokhia Operasional Gereja A/C 2120100287007, Pembangunan A/C 2120100288003 Email: info@gri.or.id, Website: www.gri.or.id Tim TimGembala Gembala:: Pdt. Bigman Sirait (Ketua), Pdt. Erwin Tantero, Pdt. Bigman Sirait (Ketua),Pdt. Erwin Nuh Tantero,Pdt. YusufNuh Dharmawan,Bp. Roy Huwae S.Th Pdt. gembala, Yusuf Dharmawan (Untuk konsultasi dengan silakan menghubungi sekretariat) Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011 (Untuk konsultasi dengan gembala, silakan menghubungi sekretariat)


Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011


SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERIBADAH DI GEREJA REFORMASI INDONESIA JEMAAT ANTIOKHIA KAMI SAMBUT DENGAN PENUH SUKACITA, BAPAK/IBU/SDR/I YANG BARU PERTAMA KALI HADIR DALAM KEBAKTIAN MINGGU, KIRANYA TUHAN MENYERTAI DAN MEMBERI SEJAHTERA PENUH

Kebaktian Minggu

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011

TEMA: GEREJA YANG MENGINJILI

1


Surat dari Gembala BAHAYA RUTINITAS Oleh : Pdt. Bigman Sirait

R

UTINITAS bisa menjadi jebakan yang mengerikan, bahkan dalam keagamaan sekalipun. Rutinitas kerja mampu mengikis habis gairah hidup seseorang sehingga tak lagi tahu mengapa harus bekerja. Dia dapat kehilangan alasan dalam menjalani pekerjaannya, sehingga pekerjaan menjadi beban yang maha berat. Sementara disisi lain pekerjaan menjadi kebutuhan hidup yang harus dijalani. Pada titik ini, orang bisa merasa tertekan, dan seringkali menjadi anti klimaks. Melepas pekerjaannya begitu saja, namun tak punya kegiatan berikutnya. Keputusan dibuat dalam keputusasaan. Jelas persoalan demi persoalan segera muncul kepermukaan menjadi ancaman yang menakutkan. Persoalan bergulir dari ruang kerja masuk kedalam rumah, dan tak jarang berakhir dengan perpecahan. Padahal, jika diurut kebelakang, tak ada alasan yang signifikan untuk sebuah perpecahan. Semua berjalan dari titik kecil yang terakumulasi menjadi gelombang besar yang menghantam apa saja. Ya, titik titik kecil yang tak pernah diselesaikan telah mejadi badai dahsyat. Dapat anda bayangkan betapa mengerikannya jebakan rutinitas dalam kehidupan ini. Kita perlu selalu mawas diri, atau akan tewas diri. Karena itu selalu diperlukan komunikasi sehat sebagai jalur keluar atas tekanan yang datang. Keluarga harus dibangun menjadi benteng pertahanan yang solid. Bukan sekedar mengalihkan pekerjaan, apalagi melarikan diri dari kenyataan. jangan sampai. Dalam kehidupan rohani, Yesus pernah mengkritisi sikap keagamaan Yahudi sebagai rutinitas keagamaan yang telah kehilangan nilai yang sejati. ya, sebuah ritual tanpa roh spritual. Dalam Matius 15:8, dikatakan bahwa Israel memuliakan Tuhan hanya dengan bibir tapi tidak dengan hati. Rutinitas beribadah sudah merasuki mereka. Situasi yang sama juga terjadi saat ini.

2

Umat terjebak dalam ibadah, tapi juga pertikaian antar anggota yang seringkali menyakiti satu sama lain. Baik langsung maupun tidak. Sehingga bagi sebagian orang merasa jenuh, bahkan tak jarang kemudian membatasi diri atau mengundurkan diri. Tak lagi melayani, merasa lebih nyaman berlaku pasif. Padahal sangat jelas tuntutan Tuhan atas setiap orang percaya untuk hidup melayani dalam situasi apapun. Siap memberitakan Firman, baik atau tidak baik waktunya (2 Timotius 4:2). Segera muncul pertanyaan, apa yang seharusnya dilakukan agar senatiasa setia dalam menjalani hidup melayani. Pertama, ingat agar tak terjebak rutinitas melayani. Untuk itu jalankan pelayanan, tapi jaga hubungan pribadi dengan Tuhan lewat doa dan perenungan Firman dalam saat teduh. Kedua, jeli menyiasati relasi dengan sesama tubuh Kristus. Karena relasi yang baik akan menjadi kebahagiaan sendiri. Tiap kita dituntut untuk selalu proaktif dalam saling memperhatikan. Belajar lebih mengenal dan memahami perbedaan tempramen yang ada sebagai kekayan dalam kebersamaan. Ketiga, selalu belajar menjadi berkat besar, atau minimal tak menjadi batu sandungan. Keempat, harus terus menyegarkan diri dengan belajar teologi dan pelayan praksis yang tiada henti. Ini selalu diabaikan oleh banyak aktifis bahkan hamba Tuhan sekalipun. Sehingga semua merasa sudah banyak, atau bahkan serba tahu. Dan ini sangat berbahaya, perangkap rutinitas sedang menanti untuk menghabisi diri. Ingat, jangan sampai Tuhan menghardik. Akhirnya, setiap umat Tuhan harus terus belajar dan berlaku bijak agar tak terinjak jaman yang semakin kejam. Selamat menang!

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011


WartaTengah Minggu Kebaktian Tengah Minggu GRI Jemaat Antiokhia Tempat : Wisma Bersama, Jl Salemba Raya 24 A-B Jakarta Pusat

Rabu, 02 Maret 2011

Pukul : 12.00 WIB

Persekutuan Oikumene “Technology” Pembicara: Bp. Rudi Hidayat

Kamis, 03 Maret 2011

Pukul : 11.00 WIB

Antiokhia Ladies Fellowship “Pelayan yang Mengasihi Diri” Pembicara: Pdt. Erwin Nuh Tantero

Jumat, 04 Maret 2011

Pukul : 18.30 wiB

BINA WILAYAH Sabtu, 05 Maret 2011 Pukul : 13.00 WIB

Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa Pukul: 16.30 WIB

Pukul: 15.30 WIB

6

Antiokhia Teenagers Fellowship

Antiokhia Youth Fellowship

LIBUR

LIBUR Pukul : 08.45 WIB Doa Pagi Setiap Senin dan Jumat

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011

3


Mengenal Alkitab SIAPAKAH YANG LEBIH KUAT? Luk 8 : 26-56 oleh: Roy Huwae LATAR BELAKANG ERIKOP ini menceritakan bagaimana Yesus pada saat itu tiba di daerah Gerasa. Gerasa adalah wilayah di luar Israel, salah satu 10 kota Yunani (Dekapolis) yang waktu itu didirikan oleh Aleksander Agung dan penerusnya. Begitu tiba di Gerasa, Ia ditemui seorang yang kerasukan setan. Dari namanya, yakni Legion, orang ini kerasukan banyak setan. Karena ternyata Legion sendiri berarti sekelompok pasukan Romawi yang berjumlah 6000 orang. Yesus, yang mengetahui kondisi orang Gerasa itu, lalu mengusir setan-setan yang merasuki orang tersebut. Tetapi sebelumnya setan legion itu meminta ijin pada Kristus agar mereka diperbolehkan pindah merasuki kawanan babi yang sedang mencari makan di lereng bukit di Galilea tersebut. Dan ketika Tuhan Yesus ingin mengusir mereka, Yesus mengijinkannya. Setan-setan itu kemudian merasuki sekawanan babi yang ada di sekitar tempat itu. Tentu saja para penjaga babi yang melihat peristiwa itu segera menceritakan apa yang terjadi kepada orang-orang di kampung tersebut.

P

SIKAP YANG IRONI Di zaman sekarang ini ajaran sinkretisme telah mempengaruhi dan menyusup ke ajaran Kekristenan. Dan hal ini ternyata sangatlah mempengaruhi sikap hidup banyak orang percaya, khususnya ketika mereka sedang diperhadapkan oleh masalah-masalah yang sangat berat. Mereka sering menyerah dan merasa kalah dengan mengatakan bahwa “Kuasa Iblis yang datang di kehidupan saya lebih besar sehingga saya tidak sanggup untuk menghadapinya. Tetapi benarkah demikian? APLIKASI Melalui Perikop ini kita dapat belajar bahwa

4

Sesungguhnya permohonan ijin yang dilakukan oleh setan legion kepada Yesus, itu senada ketika iblis meminta ijin kepada Allah untuk menyengsarakan Ayub, hamba Allah yang saleh dan setia, hingga pada batas-batas tertentu (Ayub 1:8-12, 2:1-6). Artinya, maksud dari cerita semuanya itu ingin menyatakan sebanyak-banyaknya dan sehebat-hebatnya kuasa Iblis yang ingin mencoba menghancurkan hidup manusia, ia tidak bisa melakukan hal tersebut apabila tanpa seijin Allah dan Allah sendiri telah ber-Firman bahwa Ia tidak akan mencobai manusia diluar batas kemampuan kita (1 Kor 10:13). Jadi sungguh tidak mungkin kalau orang percaya di kalahkan oleh kuasa Iblis. Apalagi dengan adanya Firman yang mengatakan bahwa Roh yang ada di dalamku lebih besar dibandingkan dengan roh yang ada di dunia ini (1 Yoh 4:4). Dan juga percayalah bahwa Firman Tuhan berkata : “Doa orang benar itu besar kuasanya� (Yak 5:16), jadi sungguh tidak mungkin kalau kuasa Iblis dapat mengalahkan orang percaya. Hal ini dapat terjadi karena banyak umat Tuhan memiliki kekurangan pengetahuan akan kebenaran dan tidak hidup seturut dengan kehendakNya. Disisi lain hal yang dapat kita pelajari bahwa kita bisa melihat betapa dahsyatnya memiliki pengalaman jika kita diselamatkan dan dimerdekakan oleh Allah dan betapa jahatnya rencana iblis, setan legion dalam merusak dan memusnahkan manusia bila Tuhan tidak menolong dan menyelamatkan manusia. Itu sebab kita harus hidup sungguh-sungguh di dalam Tuhan apalagi dengan hidup yang diperhadapkan dengan dunia yang semakin jahat ini. Selamat bergumul dan bertanding untuk terus menguji kesejatian iman kita, Imanuel.

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011


LAPORAN PERSEMBAHAN KOMITMEN TANGGAL 20 FEBRUARI 2011

Ucapan Terima Kasih Kepada Keluarga Yang menyediakan Konsumsi Minggu ini:

27 Februari 2011 Keb 07.30 Keb 10.00

: NN : NN

Keb 17.00

: Pengurus dan Aktifis PP

Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian dalam penyediaan snack dapat menghubungi: TP Ibu Gina (0888-804-0440) PP Ibu Evi (0817-771-717)

Happy Birthday to... Dina Pasaribu Bp. Agus Irianto Sylvie Tanaga Roy Silaban Edward Susanto Erik Kristovel Ibu Netty Saragih

(27 (29 (01 (02 (02 (03 (04

Feb) Feb) Mar) Mar) Mar) Mar) Mar)

Theresia Bp. Martin Pradipto Yudi Kristianus Bp. Anthony Silalahi Adelaide Patricia

(10 (10 (11 (12 (12

Mar) Mar) Mar) Mar) Mar)

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011

5


Pelita “Kuasa Mayoritas”, Penindas Kawulo Liyan

M

ENINGKATNYA angka kekerasan berlatarbelakang agama membawa orang kembali pada sebuah isu fosil. Isu lama yang sudah lapuk, yang seyogyanya tak perlu di unggah kembali. Isu tentang “Mayoritas – minoritas” yang muaranya selalu pada ranah kebencian dan superioritas kelompok tertentu terhadap komunitas lain. Inilah potret keberagamaan, berkebangsaan dan bermasyarakat di Indonesia di awal tahun 2011 ini Dikotomi mayoritas-minoritas memang bukan pertama kali diusung oleh sekelompok orang di negeri kita ini. Isu ini kembali mencuat setelah beberapa kasus dan insiden kekerasan terjadi kembali. Peristiwa kekerasan terhadap kelompok Ahmadiyah, juga pengrusakan gereja di Temanggung, kemudian mengalir pada wacana pembekuan organisasi berbasis keagamaan tertentu yang disinyalir sebagai biang kerusuhan dan anarki di negeri ini menstimulasi dibangkitkannya isu ini oleh sekelompok orang. Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Salim Bin Umar Al Attos (Habib Selon),melontarkan kembali isu “mayoritas-minoritas” saat mengomentari wacana pembekuan ormas tertentu yang dipandang anarkis, disalah satu media beberapa waktu lalu. Habib Selon menuding Presiden Susilo Bangbang Yudoyono (SBY) lebih membela minoritas, daripada mayoritas. Habib Selon juga berencana akan mengerahkan massa mayoritas (umat Islam) untuk “memben Ali-kan” (menurunkan paksa, seperti terjadi pada Presiden Tunisia Zine el Abidine ben Ali) presiden, jika SBY meneruskan niatnya membubarkan ormas. Dari wacana yang dilontarkan terlihat jelas maksud orang yang menggunakan terminologi ini hendak membangun sebuah kerangka perbandingan relasi sosial antara kelompok satu dengan kelompok lainnya. Dengan mengutarakan kembali wacana mayoritasminoritas, ada kecenderungan kuat orang untuk menunjukkan kuasa tertentu atas sekumpulan individu yang berjumlah banyak dan biasanya lebih supreme atau superior dalam banyak hal; sedangkan yang satu lagi ditunjukkan pada sekumpulan individu yang lebih sedikit secara kuantitas dan menjadi pihak yang inferior, yang seharusnya tunduk pada kuasa mayoritas. Tak hanya itu, dalam tataran kebenaran orang seperti itu juga kerap mengganggap kebenaran,

4

keputusan atau keyakinan umat, kelompok, atau organisasinya yang dianggapnya mayoritas sebagai kebenaran yang wajib pakai bagi ukuran. Kebenaran kolektif kelompok orang yang jumlahnya lebih banyak atau mayor, harus mengalahkan kebenaran partikular, yang minor. Nyata benar “mayoritas” betul-betul memiliki taji, atau kuasa untuk menggugurkan kebenaran lain yang tidak sewarna. Dengan kuasa mayoritas, orang kerap melakukan apa pun untuk membela kebenarannya – meskipun cara yang digunakan sebenarnya bukanlah cara yang mencerminkan kebenaran yang dihidupi. Yesus sendiri disalib lantaran sekelompok orang dengan kuasa mayoritas menetang Yesus dan kebenaran yang dibawa-Nya – terlepas dari dogma kemahaan Allah Bapa menjaga keberlangsungan rancangan-Nya. Bahkan karena kebenaran minor yang harus diwartakan tersebut para Rasul harus menanggung sengsara, mati karena hukuman. Kristen pun bukan tidak pernah menjadi mayoritas, bahkan sempat “merajai”. Ketika Kristen menjadi agama resmi kekaisaran Romawi di masa Konstantin Kristen begitu berjaya – pengikutnya pun dalam hitungan angka melambung tinggi. Namun sangat disayangkan, sementara Kristen menjadi agama negara, dan gereja mendapatkan posisi strategis – justru di situlah letak kehancuran gereja yang orang kenal dengan masa kegelapan. Karena itulah mayoritas hendaknya tidak selalu diagung-agungkan keberadaannya. Karena pandangan, asumsi atau konsep kolektif mayor tidaklah selalu benar. Dalam tataran sosial berbangsa ditengah konteks plural seperti di Indonesia ini, istilah mayoritas-minoritas seyogyanya tidak perlu lagi digunakan – mengingat istilah ini kerap disalahartikan. Istilah ini hanya dijadikan sebagai pembenaran kelompok super untuk menindas “kawulo liyan” (orang lain / kelompok lain). Bukan karena kristen di Indonesia jumlahnya lebih sedikit, tapi karena minor atau pun mayor pada dasarnya sama – setara dihadapan hukum; memiliki hak yang sama; dihadapan Tuhan sama-sama sebagai ciptaan yang harus tunduk dan berlomba dalam nilai spiritual dan mengekspresikannya diranah sosial dengan buah perbuatan baik. Slawi

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011


BinaWilayah Bina Wilayah adalah karakteristik GRI Jemaat Antiokhia dalam rangka mewujudkan jemaat yang kritis dalam menjawab dan memenuhi kebutuhan umat di millenium yang serba tak menentu ini. Pastikan anda ambil bagian dengan memilih tempat terdekat.Selamat bertumbuh bersama dalam iman yang benar kepada Yesus Kristus

Cibubur Rabu, PkL.19.00 WIB

Kampung Melayu Rabu, Pkl 19.00 WIB

Depok Jumat, Pkl. 19.00 WIB

Kel. Bp. Leo Sabandar Einsten R3/3 Legenda Wisata Cibubur

Kel. Bp. D.F. Manao Jl. Gudang Peluru Blok B I No 6.A Tebet - Jakarta Selatan

Kel. Bp. Sahat Sirait Jl. Sukmajaya Permai, Blok G4/4,Depok.

Tomang Jumat, Pkl. 19.00 WIB

Kebun Jeruk Kamis, Pkl.19.00 WIB

Jatibening Jumat, Pkl.19.00 WIB

Kel. Bp. Saut Simorangkir Jl. Kampar 29 Cideng - Jakarta Barat

Kel. Bp. Sinulingga Jl. Karmel III/F12 Komp Sang Timur Kebun Jeruk

Kel. Bp. Agus Tony Jl. Wijaya Kusuma Blok B No 189. Perum Jatibening Permai Bekasi

Bila Anda bersedia rumah Anda dipergunakan sebagai tempat pembinaan. Silakan menghubungi : Dept. Pembinaan Bp. Tony (0816-926-171)

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011

7


Tokoh Kristen Martin Bucer, Perjuangkan Partisipasi Kaum Awam

H

IDUP dengan idealisme tinggi tentu bukan hal yang mudah. Sikap ini tak hanya berbenturan dengan nafsu diri, tapi juga berbenturan dengan orang sekitar, bahkan tak sedikit di antaranya yang membenci orang yang terlalu idealis. Tak heran orang rela menenggak racun demi prinsip ideal dan konsep yang dipegangnya, tapi tak sedikit pula yang mengingkari prinsip diri. Martin Bucer, teolog reformator Protestan di Jerman ini ada pada posisi pertama – salah satu orang yang berjuang demi ide yang dipegangnya. Martin Bucer, pria kelahiran di Schlettstadt, daerah Alsace (sekarang Sélestat, di Prancis, 1491, dikenal banyak orang lewat usahanya menata kembali organisasi gerejawi, mempersatukan kedua cabang utama reformasi, mendamaikan antara Luther dan Zwingli soal kontroversi ekaristi, meskipun usahanya ini direndahkan orang. Sebagai seorang teolog, Martin Bucer mempercayakan penggemblengan dirinya di Heidelberg yang sudah terkenal kondang itu. Di tempat inilah Martin berkenalan dengan karyakarya Erasmus, Thomas Aquinas, dan tulisantulisan Martin Luther, yang mulai dikenalnya secara pribadi pada 1518. Tak hanya itu, di tahun-tahun berikutnya, Martin pun kerap hadir pada sebuah perdebatan tentang Luther dengan sejumlah pakar kepausan. Pengajaran Martin mengenai Roh Kudus dan disiplin gereja memiliki peranan yang penting dalam sistem pemerintahan gerejawi masa itu, yang di dalamnya juga diikutsertakan kontribusi kaum awam dalam urusan gerejawi – turut ambil bagian dalam anugerah pelayanan yang nantinya juga diikuti oleh Calvin. Untuk menjaga dan memper-tahankan idenya tentang disiplin gerejawi ini, Martin Bucer dengan sekuat tenaga melakukan perla-wanan keras menetang gerakan Anabaptis dan para radikal seperti Karlstadt, Ludwig Haetzer, Hans Denk, Sebastian Frank, Caspar Schwenckfeld, Melchior Hoffman, dan Clemens Ziegler, yang

8

masih memegang konsep lama soal keikutsertaan kaum awam dalam soal gerejani. Martin Bucer juga memperkenalkan reformasi ke Hanau-Lichtenberg (1544). Tak sekadar memperkenalkan, Bucer bersama-sama dengan Melanchthon pun membuat tata cara reformasi pada 1543 yang pengaruhnya bahkan mencapai Belgia, Italia, dan Perancis. Kedekatannya dengan kaum Lutheran tak membuat pandangannya melulu sama dengan pandangan Luther. Hal ini dapat dilihat dari pandangan Martin tentang sakramen Perjamuan Kudus, yang sangat mirip dengan Zwingli, namun demikian Martin tetap ingin mempertahankan kesatuannya dengan golongan Lutheran, untuk merumuskan suatu pernyataan iman yang akan mempersatukan para reformator Jerman Selatan yang Lutheran dengan para reformator Swiss itu. Tak heran banyak orang pun menuduhnya plinplan, tidak tegas pendirian. Satu lagi karya akbar Martin di akhir hayatnya yang cukup mewarnai doktrin gereja masa kini adalah “De Regno Christi” (tentang Kerajaan Kristus), sebuah mahakarya yang tercipta atas permintaan sang raja. Karya ini sesungguhnya dibuat Martin untuk mengajarkan natur kerajaan Allah yang sesungguhnya berikut cara mewujudkannya di dunia. Martin Bucer meninggal pada 27 Februari 1551, tak berapa lama setelah menyelesaikan karya terakhirnya. Namun pada 1557, atas perintah Ratu Mary, kuburannya digali dan dihancurkan dan tulang-tulangnya pun dibakar. Namun demikian, empat tahun kemudian Ratu Elizabeth sekali lagi memberikan penghormatan kepadanya. Itulah Martin Bucer, seorang pelopor yang jasanya tak terkira dalam memerjuangkan hak kaum awam untuk turut serta berpartisipasi dalam melayani. Karena perjuangan Martin dan para penerusnyalah orang dapat memperoleh, sekaligus meresponi anugerah pelayanan yang Allah karuniakan itu. Slawi/dbs

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011


Info Khusus Latihan Choir

Pokok Doa Jemaat 1. Diri Sendiri :

Setiap Minggu ke 2 Pkl 12.30 WIB di Twin Plaza Bersama: Ibu Rukyah Marpaung dan Bp. Jan Sinaga

Persiapan GSM Minggu, 27 Februari 2011 Pkl 12.30 WIB di Twin Plaza

a. Bersyukur untuk Firman Tuhan b. Berjanji untuk menjadi pelaku Firman Tuhan 2. Jemaat : a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadah b. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahun d. Doa khusus : ~ Bp. Torsina : Pemulihan

3. Gereja : a. Rencana dan program gereja b. Ibadah Minggu dan tengah Minggu c. Kesungguhan dan kesehatian pengurus d. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, ABC, REFORMATA 4. Bangsa dan negara : a. Para pejabat pemerintah agar diberi hikmat memimpin b. Persoalan kebangsaan: sosial, politik, ekonomi c. Keterlibatan warga gereja dalam pengabdiannya

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011

9


Serba-serbi PELAWATAN Jemaat Sakit: Bp. Torsina : pemulihan

Pelawatan dilaksanakan setiap Sabtu Bagi yang terbeban untuk ambil bagian, silakan menghubungi: Ibu Evi : 0817-771-717 (Kumpul di Wisma Bersama pukul 09.00 WIB)

(Semoga lekas sembuh, Tuhan memberkati)

10

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011


Serba-serbi SAKSIKAN PELAYANAN TELEVISI Pdt. BIGMAN SIRAIT

TERSEDIA 1. CD Khotbah Terbaru - Tanggung Jawab Sebagai Keluarga

1. INDOVISION Channel 70 Kamis Pkl. 19.30 WIB Minggu Pkl. 12.30 WIB 03 Maret 2011 Warisan

- Hidup Keagamaan

2. KABELVISION, Family Channel Rabu &Sabtu, Pkl. 06.00, 12.00 dan 19.00 WIB 02 & 05 Maret 2011 Berkat dalam kesehatan

- Kebenaran

KHOTBAH POPULER Pdt. Bigman Sirait di www.gri.or.id

- Ibadah yang Hidup - Memahami Arti Pujian & Penyembahan - Persembahan Perpuluhan - Memahami Puasa - Kemunafikan

2. DVD Khotbah 7 seri (7 DVD) : - 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib - 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan

Download & dengarkan

- 7 Gelar Yesus Dalam Penyaliban

Podcast (MP3)

Khotbah KhususWanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita

PELAYANAN RADIO

On Air RPK FM 96,30 Setiap Senin Pkl 20.00 WIB

Khotbah Natal : - Mujizat Natal - Natal Berdarah - Kidung Natal

Senin 1

: A B College

Senin 2

: MIKA

Senin 3

: Bincang2

Khotbah Tahun Baru : -Tahun Baru Pengharapan Tetap

Informasi dan pemesanan silakan hubungi: Tabloid Reformata : (021) 392-4229

Keluarga Senin 4

: Pemuda (Binatu)

Senin 5

: Pasutri

Untuk mendapatkan CD khotbah kebaktian Minggu Silakan hubungi : Bp. Andri (0816.1123.971)

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011

11


Catatan Khotbah

12

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011


Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011


GEREJA REFORMASI INDONESIA (Jemaat Antiokhia)

Visi & Misi VISI

MISI

FILOSOFI

Menjawab dan memenuhi kebutuhan jaman dengan melahirkan SDM Kristen yang beriman teguh, berwawasan luas, dan berpengetahuan tinggi melalui ibadah, pendidikan dan sosialisasi

Memberitakan Injil ke seluruh bangsa, membaptis dan mengajarkan kehendak Allah sesuai perintah-Nya

Semua Melayani Semua

Gerakan Kebangunan Komitmen Spiritual

Komitmen Personal

Komitmen Komunal

Bertumbuh dalam iman dan doa dan saat teduh pribadi

Selalu hadir dalam setiap ibadah membawa jiwa baru kepada Tuhan Yesus Kepala Gereja

Saling memperhatikan dan mengingatkan dalam kebersamaan sebagai tubuh Kristus

Kalender Pelayanan Rutin SETIAP JUMAT

Pelayanan Tengah Minggu di Wisma Bersama Senin & Jumat, Pk 08.45 WIB Doa Pagi, Rabu Pk 12.00 WIB PO. Karyawan Kamis, Pk 11.00 WIB Antiokhia Ladies Fellowship (ALF)

Jumat I Bina Wilayah (BW), masing-masing wilayah Jumat II, pk 18.30 WIB Bina Pasutri, Jumat III, Pk 18.30 WIB PA Pengurus dan Aktifis Jumat IV, Pk 18.30 WIB Malam Pujian dan Doa

SETIAP SABTU Pk 13.00 WIB Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa (GPPB) Pk 15.30 WIB Antiokhia Teenagers Fellowship (ATF) Pk 16.30 WIB Antiokhia Youth Fellowship (AYF)

Hari Kerja Sekretariat GRI JA Setiap Selasa - Sabtu Pk. 09.00 - 17.00 WIB

Klik Website www.gri.or.id. Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 27 Februari 2011


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.