Edisi 186

Page 1

Edisi 23 Januari 2011

Twin Plaza, Office Tower Lt.2 Ruang Visual Kebaktian Umum Pkl. 07.30 WIB Kebaktian Umum Pkl. 10.00 WIB Kebaktian Remaja Pkl 10.00 WIB Sekolah Minggu Pkl. 10.00 WIB Balita, TK, Kls : Kecil - Besar (SD), Tunas (SMP), Remaja (SMA)

Pacific Place Mediteranian Function Room (P1 Pacific Place) Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Kebaktian Umum Pkl. 17.00 WIB Sekolah Minggu Pkl. 17.00 WIB

MODUL IBADAH Minggu 1-3 : Khotbah Ekspositori , Minggu 4 : Seminar, Minggu 5 : KKR Sekretariat: WISMA BERSAMA, Lt.4 Jl. Salemba Raya 24A-B, Jakarta Telp. (021) 392 4229, SMS 0856 92 333 222, Rekening Bank: CIMB NIAGA Jemaat Antiokhia Operasional Gereja A/C 2120100287007, Pembangunan A/C 2120100288003 Email: info@gri.or.id, Website: www.gri.or.id Tim TimGembala Gembala:: Bigman Sirait (Ketua), Pdt. Tantero, Erwin Nuh Tantero, Pdt. BigmanPdt. Sirait (Ketua), Pdt. Erwin Nuh Pdt. Yusuf Dharmawan Pdt. gembala, Yusuf Dharmawan (Untuk konsultasi dengan silakan menghubungi sekretariat) Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011 (Untuk konsultasi dengan gembala, silakan menghubungi sekretariat)


Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011


SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERIBADAH DI GEREJA REFORMASI INDONESIA JEMAAT ANTIOKHIA KAMI SAMBUT DENGAN PENUH SUKACITA, BAPAK/IBU/SDR/I YANG BARU PERTAMA KALI HADIR DALAM KEBAKTIAN MINGGU, KIRANYA TUHAN MENYERTAI DAN MEMBERI SEJAHTERA PENUH

Kebaktian Minggu

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011

TEMA: GEREJA YANG MENGINJILI

1


Surat dari Gembala INJIL DAN KECELAKAAN Oleh : Pdt. Bigman Sirait

P

ASTI anda tersentak membaca judul yang dipilih. Bagaimana tidak, karena Injil yang kita pahami selalu identik dengan kesukaan bukan kecelakaan. Tentu saja anda juga tidak salah. Memang berita injil adalah kesukaan yang tak terbilang. Ya, injil yang menyelamatkan. Hanya saja kali ini kita membicarakannya terbalik. Bukan apa yang diberikan oleh injil, tetapi sebaliknya apa kewajiban kita terhadap injil. Ini adalah bagian yang jarang sekali kita jadikan ajang diskusi. Dalam 1 Korintus 9:16, Paulus dengan tegas menempatkan diri, betapa dia ada dibawah injil. Injil adalah kedaulatan Allah yang menyelamatkan, dan memberitakan injil adalah kewajiban yang tak terabaikan. Membanggakan diri karena pemberitaan injil adalah kesombongan. Paulus berkata, pemberitaan injil adalah keharusan yang jika tidak dijalankan mendatangkan hukuman. Apa yang dikatakan Paulus sangat masuk akal. Cobalah pikirkan dengan jernih, ucapan kita sendiri sebagai umat Kristen. Injil Allah menyelamatkan saya. Nah, jika kita memperoleh keselamatan karena kuasa injil, bagaimana mungkin kita tidak mensyukurinya. Mensyukuri dengan memberitakan injil itu. Apalagi jika kita bermegah diri karena memberitakan injil, alangkah tidak tahu dirinya kita. Itulah gambaran yang coba dilukiskan oleh Paulus untuk semua kita yang mengaku percaya. Bahkan dengan keras Paulus berkata; Celakalah aku jika tidak memberitakan injil. Semangat yang seharusnya juga berkobar didalam bathin kita semua. Ya, celaka karena sudah diselamatkan dari kematiaan tetapi tidak memberitakan injil di kehidupan. Kehidupan yang didapat karena Injil, seharusnya dikembalikan untuk kemuliaan Injil itu. Itu sebab memberitakan injil menjadi keharusan. Tanggung jawab nilai seperti ini seharusnya ditumbuh kembangkan dalam kehidupan beriman kita. Kita tidak bisa duduk berpangku tangan dan menganggap pemberitaan injil tugas sekelompok orang. Mari kita menguji diri. Seorang pendeta dalam perspektif Paulus tidak boleh puas diri hanya dengan memenuhi

2

tugas gerejawinya, yaitu berkhotbah. Khotbah harus merupakan salah satu aspek dalam pemberitaan injil itu. Sehingga semangat dibalik khotbah akan juga tampak nyata dalam keseharian sang pengkhotbah. Bagaimana dia menggembalakan dombanya, dan menggarap waktu dengan baik untuk pemberitaan injil. Bersaksi lewat perilaku dan betanding dipanggung dunia sehingga menjadi saksi yang tak terbantah. Paulus seringgkali menggugat orang yang meragukan dirinya dengan menguji keteladanan hidupnya. Begitu pula dengan jemaat, tak bisa melarikan diri dengan alasan kesibukan pekerjaan. Jemaat juga harus menginjili lewat berbagai kesempatan yang ada. Dipekerjaan, dipergaulan, hingga kegairahan membawa jiwa kepada Tuhan. Tuntutan untuk hidup sebagai saksi memang bukan soal sederhana, tetapi keniscayaan bagi orang percaya. Karena itulah umat Kristen harus bahu membahu, baik pengerja gereja dan juga jemaat, sebagai tubuh Kristus yang utuh memainkan tugas dan tanggung jawab masingmasing secara simultan. Jangan pernah menyerah apalagi berhenti. Tantangan pasti menghadang, tetapi tidak pernah boleh menjadi alasan penurunan semangat pemberitaan. Ingat, adalah sebuah kecelakaan jika kita lalai memberitakan injil. Apakah anda merasa seperti itu? Atau sebaliknya, malah merasa kurang nyaman jika harus memberitakan injil. Sebuah perenungan yang perlu untuk kita lakukan. Kita tak boleh berhenti, kita harus keras pada diri, dan berkata; Hai jiwaku, layanilah Tuhanmu, dengan memberitakan perbuatan Nya yang besar, yang telah menyelamatkanmu. Beritakan injil bukan hanya dalam susunan kata, tetapi juga dalam perbuatan nyata. Jangan pernah berhenti memberitakan injil, kecuali anda memang ingin celaka. Selamat merenung, dan jangan lupa segera bertindak, agar hidup kita menjadi dan penuh berkat Allah. Dan terhindar dari kecelakaan mengerikan.

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011


WartaTengah Minggu Kebaktian Tengah Minggu GRI Jemaat Antiokhia Tempat : Wisma Bersama, Jl Salemba Raya 24 A-B Jakarta Pusat

Rabu, 26 Januari 2011

Pukul : 12.00 WIB

Persekutuan Oikumene “Pikiran Kristus” Pembicara: Bp. Handojo

Kamis, 27 Januari 2011

Pukul : 11.00 WIB

Antiokhia Ladies Fellowship “Wanita yang Bijaksana” Pembicara: Pdt. Yusuf Dharmawan

Jumat, 28 Januari 2011

Pukul : 17.30 WIB

Sabtu, 29 Januari 2011 Pukul : 13.00 WIB

Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa Pukul: 15.30 WIB

Antiokhia Teenagers Fellowship “Harapanku” Pembicara: Ka’ Martha

6

Pukul: 16.30 WIB

Antiokhia Youth Fellowship “Ketaatan Mengalahkan Ketakutan” Pembicara: Bp. Yuke S

Pukul : 08.45 WIB Doa Pagi Setiap Senin dan Jumat

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011

3


Mengenal Alkitab Perempuan - Perempuan Yang Melayani Yesus (Luk 8 : 1-3) oleh: Roy Huwae

P

ESAN dari perikop ini akan dimulai dengan sejumlah pengamatan tentang apa yang Lukas coba beritahukan pada kita tentang prinsipprinsip yang kita pelajari dari pasal ini mengenai pelayanan dan uang, dan mengenai pelayanan kaum wanita. Para wanita yang telah disembuhkan oleh Yesus dan yang sekarang menyertai-Nya adalah mereka yang juga mendukung seluruh rombongan tersebut dengan kekayaan mereka sendiri. Lukas ingin kita tahu bahwa para wanita ini bukan semata-mata “ikut�, mereka adalah kontributor-kontributor aktif untuk memproklamasikan Injil kerajaan. Secara manusia, kampanye ini tidak bisa berhasil tanpa dukungan mereka. Rombongan harus makan, dan makanan disediakan oleh para wanita ini. Saya tidak bisa katakan secara pasti bahwa tak ada pria yang berkontribusi mendukung misi Tuhan kita, namun kita tahu bahwa banyak wanita memainkan sebuah peranan penting dalam pelayanan ini. Para wanita yang menyertai Tuhan kita dan muridmurid-Nya, memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang Tuhan kita tidak penuhi dengan cara mukjizat. Dari satu segi, adalah mengherankan untuk melihat bahwa Tuhan kita dan murid-murid-Nya memiliki kebutuhan. Dari sisi lain, mengherankan bahwa Ia bertujuan agar para wanita yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Tuhan Yesus sudah membuktikan kuasa-Nya dan mencukupi kebutuhan dalam hidup setiap orang yang mengikuti Dia. Ia melakukan yang para pria tidak bisa lakukan —Ia menampilkan mukjizat dalam setiap kehidupan. Dan meskipun demikian Ia tidak melakukan mukjizat untuk menyediakan makanan sehari-hari rombongan mereka. Mengapa Yesus tidak menyediakan makanan dengan cara mukjizat bagi rombonganNya? Saya percaya ada beberapa alasan mengapa Yesus tidak melakukan mukjizat dalam memenuhi kebutuhan para pengikut-Nya, salah satunya adalah Ia ingin melibatkan para wanita untuk ikut ambik bagian

4

di dalam pelayanan-Nya. APLIKASI Misalkan Anda dan isteri Anda mengundang presiden untuk makan malam. Anggaplah, bahwa beliau dan isterinya menerima undangan Anda. Sementara waktu kian mendekat, isteri Anda bertanya berapa banyak bangku yang akan disediakan di meja makan. Ada presiden dan isterinya, sudah pasti sejumlah pasukan pengawal presiden, tak diragukan lagi para wartawan dan seterusnya dan seterusnya. Apa yang dimulai sebagai suatu makan bersama yang akrab, dengan cepat berubah menjadi suatu urusan besar. Jadi begitu juga dengan pelayanan Yesus. Di benak saya, saya selalu mempunyai suatu gambaran mental tertentu tentang Yesus yang pergi dari satu tempat ke tempat lain, diikuti oleh murid-muridNya. Di bagian depan para murid, tentu saja, Petrus, Yakobus dan Yohanes. Sementara kita melihat lebih dekat pada uraian pelayanan Tuhan kita dalam injilinjil kita temukan bahwa segera rombongan yang menyertai Tuhan kita menjadi agak besar. Salah satu dari beberapa teks yang menginformasikan kita tentang rombongan besar ini oleh karena itu Lukas menginformasikan kita tentang peranan penting yang dilakukan sejumlah besar wanita dalam mendukung pelayanan Tuhan kita dan murid-murid-Nya. Begitu juga di dalam dunia pelayanan hingga saat ini, Tuhanpun masih rindu untuk terus melibatkan para wanita untuk ikut ambil bagian di dalam pelayanan sesuai dengan talenta, karunia dan kekayaan yang Tuhan telah percayakan kepada mereka masing-masing. Untuk itu para wanita belajarlah untuk tidak hanya jadi penonton tetapi belajarlah untuk menjadi pemain di dalam sebuah pertandingan iman. Supaya sukacita hidup berjalan bersama Tuhan boleh nyata di dalam kehidupan kita sehingga menjadi berkat, membimbing orang untuk hidup di dalam terang kasih Tuhan. Selamat Melayani, Imanuel.

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011


LAPORAN PERSEMBAHAN KOMITMEN TANGGAL 16 JANUARI 2011

Ucapan Terima Kasih Kepada Keluarga Yang menyediakan Konsumsi Minggu ini:

23 Januari 2011 Keb 07.30 Keb 10.00

: Kel. Pdt. Bigman S : Kel. Bp. Karly T

Keb 17.00

: Kel. Bp. Hendry S

Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian dalam penyediaan snack dapat menghubungi: TP Ibu Gina (0888-804-0440) PP Ibu Evi (0817-771-717)

Happy Birthday to... Hendraswari Kurnia Ibu Lely Paatypeilohy Ibu Renita Delphia Maynahavi Ibu Sjane Dumalang

(24 (25 (26 (28 (30

Jan) Jan) Jan) Jan) Jan)

David Arision Huwae Edward Napitupulu Farah Ayu Ernawati Ibu Sorta Tobing

(31 (01 (04 (05

Jan) Feb) Feb) Feb)

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011

5


Pelita “Masalahku Tanggung Jawab Tuhan”

S

AAT ini kita sedang ada di awal tahun 2011. Tahun baru, awal tahun dengan resolusi yang segar, ditambah semangat yang masih membara untuk menjalani komitmen yang dibuat. Diawal tahun seperti ini orang sepertinya terlihat lebih bijak. Tak heran, evaluasi tahunan terhadap diri baru saja dilakukan, harapan untuk tidak mengulangi hal negatif yang sama pun masih hangat diingatan. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah, sampai kapan? Apakah orang hanya bijak saat di awal tahun, lalu di bulan-bulan selanjutnya berubah sama sekali? Tentu saja tidak, dan hal ini sangat tidak diharapkan. Kalaupun terjadi tentu saja dapat dimaklumi – kata orang, bagian dari sebuah dinamika hidup; bagian dari proses. Atau kalau ingin lebih terlihat teologis, ya.. itu bagian dari iman yang progresif. Kendati demikian, idealnya orang memang harus terus bijak dan evaluasi diri harus terus dilakukan hari demi hari. Tapi tentu bukan soal mudah melakoni. Saat kembali jatuh, atau menghadapi masalah sulit orang kerap meminta agar Tuhan cepat menolong, tentu saja ini pun tidak instant. Lantaran dianggap lama menjawab, tak jarang orang menyangka Tuhan abai terhadapnya – atau parahnya lagi justru marah dan mengutuki Tuhan, dengan asumsi, segala masalah yang menimpa, seharusnya adalah tanggung jawab Tuhan. Ini bukan tidak pernah terjadi, sebuah studi yang dipublikasikan dalam sebuah Jurnal Kepribadian dan Psikologi Sosial menyebutkan, kemarahan terhadap Tuhan kerap diekspresikan baik oleh mereka yang mengaku Kristen atau yang tidak percaya dan mempertanyakan eksistensi Tuhan sekalipun. Dalam studi tersebut dijelaskan secara personal keduanya memiliki cara-cara yang hampir sama dalam mengungkapkan kemarahan mereka kepada Tuhan, saat menghadapi masalah sulit. Bedanya, emosi mereka yang menyangkali keberadaan Tuhan jauh lebih besar ketimbang individu yang percaya terhadap Tuhan. Studi tersebut menemukan, alasan utama kemarahan individu terhadap Tuhan umumnya disebabkan

4

adanya pengaruh hubungan sosial dan asumsiasumsi personal bahwa Tuhan harus bertanggung jawab atas hal buruk yang menimpa mereka. Saat Tuhan terkesan enggan menolong, sebenarnya bukan Tuhan abai, atau Tuhan absent dalam memelihara, tapi yang kerap terjadi adalah, orang yang kurang menyadari jawaban dari Tuhan. Meminjam kalimat Mario Teguh, Tuhan memberi potensi bukan barang jadi. Misalnya jika orang meminta kesabaran pada Tuhan, maka tidak serta merta kesabaran langsung datang secara instant, tapi tidak menutup kemungkinan Tuhan justru memberi masalah sebagai jalan agar umatnya dapat bersabar. Tinggal bagaimana orang menyikapi masalah tersebut. Masalah nyatanya tidak selalu harus diartikan beban berat yang harus ditanggung. Di tangan Tuhan, masalah pun bisa dipakai sebagai cara untuk menjawab doa umat-Nya; Masalah bisa digunakan menjadi semacam “potensi” dalam sebuah progres terkait harapan tertentu. Masalah adalah bagian dari proses menjadi atau menuju sesuatu yang tak jarang justru mengarah pada progres yang baik. Karena itulah mendekati masalah tidak selayaknya melulu dengan cara negatif. Tahun baru memang menjadi awal bagi spirit baru menjalani hidup. Tetapi, jika kelak muncul persoalan yang berat, hendaknya tidak terburuburu meminta pertanggungjawaban Tuhan, atas masalah tersebut, apalagi sampai marah dan mengutuki Tuhan. Bukankah elok jika mensyukuri masalah – karena, bisa jadi masalah sebagai jalan Allah untuk menguji atau justru jalan memberi nikmati ilahi. Kiranya tahun baru menjadi awal bagi regularitas refleksi terhadap diri. Sulit memang, atau mungkin saja terkesan hanya idealnya saja dan tak lebih dari sekadar teori. Kendati demikian bukan berarti tak pantas dijadikan sarana bagi ingatan diri. Biarlah segala hal, termasuk masalah sekalipun dapat menjadi sarana bagi kita mencicip makna dan nilai hidup dari Allah. Slawi

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011


BinaWilayah Bina Wilayah adalah karakteristik GRI Jemaat Antiokhia dalam rangka mewujudkan jemaat yang kritis dalam menjawab dan memenuhi kebutuhan umat di millenium yang serba tak menentu ini. Pastikan anda ambil bagian dengan memilih tempat terdekat.Selamat bertumbuh bersama dalam iman yang benar kepada Yesus Kristus Cibubur Rabu, PkL.19.00 WIB

Kampung Melayu Rabu, Pkl 19.00 WIB

Depok Jumat, Pkl. 19.00 WIB

Bp. Leo Sabandar Einsten R3/3 Legenda Wisata

Bp’ DF. Manao Jl. Gudang Peluru Blok B I No 6.A Tebet - Jakarta Selatan

Bp. Sahat Sirait Jl. Sukmajaya Permai, Blok G4/4,Depok.

Tomang Jumat, Pkl. 19.00 WIB

Kebun Jeruk Kamis, Pkl.19.00 WIB

Jatibening Jumat, Pkl.19.00 WIB

Bp. Saut Simorangkir Jl. Kampar 29 Cideng - Jakarta Barat

Kel. Bp. Sinulingga Jl. Karmel III/F12 Komp Sang Timur Kebun Jeruk

Kel. Agus Tony Jl. Wijaya Kusuma Blok B No 189. Perum Jatibening Permai Bekasi

Informasi dan pendaftaran, silakan hubungi: Ibu Ida : (021) 392-4229 Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011

7


Tokoh Kristen St. Yohanes Krisostomus

Pembaharu Tak Pandang Bulu

D

EWASA ini banyak orang yang pandai bicara dan fasih lidah dengan mudahnya menjadi hamba Tuhan. Tak heran jika bobot yang diwartakan pun kurang memuaskan. Hal ini tentu sama sekali berbeda dengan Yohanes Krisostomus, seorang uskup dan pujangga yang hebat di masanya. Pria yang dijuluki si Mulut Emas ini tidak sekadar pandai bicara, tapi memiliki nilai materi khotbah yang tidak dapat disangsikan. Tak heran, Yohanes belajar pidato di bawah asuhan Libanius, seorang kafir yang terpelajar, orator paling terkenal pada jamannya. Yohanes dibentuk menjadi seorang yang militan dan cerdas dalam mewartakan berita bahagia dari Tuhan. Hal ini tentu tidak bisa dilepaskan begitu saja dari peran didikan dan disiplin orang tuanya yang kebetulan bangsawan. Yohanes Krisostomus lahir di dunia dalam suasana yang menyedihkan di Antiokia, Syria antara tahun 344 dan 354. Ayahnya meninggal ketika ia masih bayi. Beruntung Yohanes memiliki ibu yang sangat mencintai Tuhan – memilih untuk tidak menikah lagi, dan mencurahkan seluruh perhatiannya untuk membesarkan anak-anaknya menjadi pribadi tangguh dan berilmu tinggi. Harapan ibunda menjadi kenyataan setelah Yohanes menyerahkan dirinya untuk dibap-tis pada umur 20 tahun. Keputusannya inilah yang menjadi titik awal Yohanes untuk mengembangkan sayap-sayap militansinya dalam mewartakan Injil. Segera gaya hidup monastik, (menjauhkan diri dari persoalan duniawi / sekuler dan hidup semata-mata bagi karya rohani) mewarnai hari-harinya. Dengan tekadnya yang bulat untuk mendalami persoalan rohani, Yohanes dengan ikhlas menjalani hidup monastik, mulai di rumahnya dan berlanjut terus hingga dia bergabung dengan sebuah biara di Silpos. Di sinilah Yohanes secara serius mendalami cara hidup membiara dan belajar teologi di bawah bimbingan Diodorus dari Tarsus, pemimpin Sekolah Teologi Antiokia. Ketekunannya belajar dan menjaga spirituali-

8

tas dengan baik pun membuahkan hasil. Seperti kerinduannya, Yohanes kembali ke kota, di mana ia pernah melayani. Di sini dia ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Flavian I dari Antiokia. Di sini Yohanes betul-betul mencu-rahkan seluruh potensi dan ilmunya dalam pelayanan. Yohanes pun dikenal banyak orang sebagai pengkhotbah ulung, si mulut emas, yang kerap berkhotbah secara spontan tanpa teks. Tiap Yohanes berpidato, orang akan mengangguk-angguk menikmati kepandaiannya dalam berbahasa, kejelasan suara, keindahan gaya bicara, dan tak lupa kedalaman pembahasan Alkitabnya. Selain pandai bicara Yohanes juga dikenal sebagai orang yang produktif. Ia banyak menulis beragam esai-esai yang menarik. Salah satu karyanya yang terkenal berjudul “Keimaman� (390). Melihat kegigihan dan keseriusannya dalam melayani gereja pun segera memberinya gelar kehormatan sebagai doctor ecclesiae (pujangga gereja), terutama karena ratusan homili-homilinya (khotbah), yang umumnya merupakan komentar-komentar Kitab-kitab utama dalam Perjanjian Lama dan Baru. Pada 398 Yohanes dipromosikan sebagai uskup ke-12 sekaligus menjadi salah satu panutan gereja. Namun situasi sosial saat itu tidak mendukung. Moralitas penduduk kota sangat merosot. Ini menstimulusnya untuk segera membuat gerakan pembaharuan hidup moral di seluruh kota, termasuk kalangan rohaniwan. Kepiawaiannya berpidato dimanfaatkan betul untuk menyukseskan gerakan itu. Khotbah-khotbah yang disampaikannya mengena, tegas dan blak-blakan. Karena itulah Yohanes dibenci oleh pembesar-pembesar kota, bahkan rohaniawan lainnya. Yohanes pun sempat dikucilkan karena programnnya itu, bahkan sempat diasingkan karena kritikannya yang pedas terhadap Kaisar (wanita) Eudogia dan pembantu-pembantunya – hingga akhir hayatnya. Slawi

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011


Info Khusus Latihan Choir

Pokok Doa Jemaat 1. Diri Sendiri :

Setiap Minggu ke 2 Pkl 12.30 WIB di Twin Plaza Bersama: Ibu Rukyah Marpaung dan Bp. Jan Sinaga

Persiapan GSM Minggu, 23 Januari 2011 Pkl 12.30 WIB di Twin Plaza

a. Bersyukur untuk Firman Tuhan b. Berjanji untuk menjadi pelaku Firman Tuhan 2. Jemaat : a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadah b. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahun d. Doa khusus : ~ Ibu Maritje, Ibu dari Ibu Nona di Rg. Mawar RS. Cikini 3. Gereja : a. Rencana dan program gereja b. Ibadah Minggu dan tengah Minggu c. Kesungguhan dan kesehatian pengurus d. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, ABC, REFORMATA 4. Bangsa dan negara : a. Para pejabat pemerintah agar diberi hikmat memimpin b. Persoalan kebangsaan: sosial, politik, ekonomi c. Keterlibatan warga gereja dalam pengabdiannya

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011

9


PERJAMUAN KUDUS Untuk memasuki Kebaktian Sakramen Perjamuan Kudus, persiapkanlah diri anda dan keluarga dalam takut akan Tuhan Kebaktian Sakramen Perjamuan Kudus akan diadakan pada:

Minggu, 06 FEBRUARI 2011 Twin Plaza Hotel Ibadah pkl 07.30 WIB dilayani oleh Pdt. Yusuf Dharmawan Ibadah pkl 10.00 WIB dilayani oleh Pdt. Bigman Sirait Ibadah remaja pkl 10.00 WIB dilayani oleh Pdt. Yusuf Dharmawan

Pacific Place Ibadah pkl 17.00 WIB dilayani oleh Pdt. Erwin Nuh Tantero

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DONOR DARAH GRI - JA dan PMI akan mengadakan kembali Aksi Donor Darah pada bulan Februari 2011 Bagi jemaat/simpatisan yang ingin bergabung dalam Aksi Donor Darah, diharapkan mempersiapkan diri (kesehatan). Mohon perhatian dan partisipasi dari jemaat/simpatisan

10

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011


Serba-serbi SAKSIKAN PELAYANAN TELEVISI Pdt. BIGMAN SIRAIT

TERSEDIA 1. CD Khotbah Terbaru - Tanggung Jawab Sebagai Keluarga

1. INDOVISION Channel 70 Kamis Pkl. 19.30 WIB Minggu Pkl. 12.30 WIB 27 Januari 2011 Berkat Dalam Pandapatan

- Hidup Keagamaan

2. KABELVISION, Family Channel Rabu&Sabtu, Pkl. 06.00, 12.00 dan 19.00 WIB 26 Januari 2011 Berkat Dalam Kemiskinan

- Kebenaran

KHOTBAH POPULER Pdt. Bigman Sirait di www.gri.or.id Download & dengarkan Podcast (MP3)

- Ibadah yang Hidup - Memahami Arti Pujian & Penyembahan - Persembahan Perpuluhan - Memahami Puasa - Kemunafikan

2. DVD Khotbah 7 seri (7 DVD) : - 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib - 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan - 7 Gelar Yesus Yesus Dalam Penyaliban Khotbah KhususWanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita

PELAYANAN RADIO

On Air RPK FM 96,30 Setiap Senin Pkl 20.00 WIB

Khotbah Natal : - Mujizat Natal - Natal Berdarah - Kidung Natal Khotbah Tahun Baru :

Senin 1

: A B College

Senin 2

: MIKA

Senin 3

: Bincang2 Keluarga

Senin 4

: Pemuda (Binatu)

Senin 5

: Pasutri

-Tahun Baru Pengharapan Tetap

Informasi dan pemesanan silakan hubungi: Tabloid Reformata : (021) 392-4229

Untuk mendapatkan CD khotbah kebaktian Minggu Silakan hubungi : Bp. Andri (0816.1123.971)

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011

11


Catatan Khotbah

12

Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011


Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011


GEREJA REFORMASI INDONESIA (Jemaat Antiokhia)

Visi & Misi VISI

MISI

FILOSOFI

Menjawab dan memenuhi kebutuhan jaman dengan melahirkan SDM Kristen yang beriman teguh, berwawasan luas, dan berpengetahuan tinggi melalui ibadah, pendidikan dan sosialisasi

Memberitakan Injil ke seluruh bangsa, membaptis dan mengajarkan kehendak Allah sesuai perintah-Nya

Semua Melayani Semua

Gerakan Kebangunan Komitmen Spiritual

Komitmen Personal

Komitmen Komunal

Bertumbuh dalam iman dan doa dan saat teduh pribadi

Selalu hadir dalam setiap ibadah membawa jiwa baru kepada Tuhan Yesus Kepala Gereja

Saling memperhatikan dan mengingatkan dalam kebersamaan sebagai tubuh Kristus

Kalender Pelayanan Rutin Pelayanan Tengah Minggu di Wisma Bersama Senin & Jumat, Pk 08.45 WIB Doa Pagi, Rabu Pk 12.00 WIB PO. Karyawan Kamis, Pk 11.00 WIB Antiokhia Ladies Fellowship (ALF)

SETIAP JUMAT Jumat I Bina Wilayah (BW), masing-masing wilayah Jumat II, pk 18.30 WIB Bina Pasutri, Jumat III, Pk 18.30 WIB PA Pengurus dan Aktifis

SETIAP SABTU Pk 13.00 WIB Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa (GPPB) Pk 15.30 WIB Antiokhia Teenagers Fellowship (ATF) Pk 16.30 WIB Antiokhia Youth Fellowship (AYF)

Hari Kerja Sekretariat GRI JA Setiap Selasa - Sabtu Pk. 09.00 - 17.00 WIB

Klik Website www.gri.or.id. Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 23 Januari 2011


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.