www.kawasaki-motor.co.id

Page 31

modifikasi

harus dibongkar ulang bentuk dasar rangkanya. Lantaran, rangka asli cenderung lebih tinggi di sektor buritan. Kudu rela potong sebagian rangka agar bentuk stock custom bisa didapat,” ungkapnya panjanglebar. Rombakan utama yang dikerjakan adalah bagian tengah dan belakang. Aslinya, rangka Ninja 250R panjang dan cenderung nungging ke atas. Sementara sudut rangka besi di tengah bodi di bawah jok yang miring dibikin horizontal. “Konsep motor café racer harus menyesuaikan bentuk setang yang merunduk,” kata Eri yang doyan motor ber-cc gede ini. Eri memang tidak berkarya sendiri. Ia dibantu modifikator di sebuah bengkel di kawasan Gandaria. Seperti contoh pada bentuk pantat lebah di buritan, yang terbuat dari pelat besi. Bentuknya unik, menganut motor balap bergaya motor Inggris era 1960-an. Begitu pula dengan rancangan tangki bensin dibuat lekukan di ke dua sisi pas dengan tekukan kaki pengendara motor. Tujuannya, agar nyaman saat paha menjepit tangki. Tangki ini diambil dari motor lain yang dipermak

tengahnya sehingga bentuknya lebih pipih. Lanjut ke sektor kaki-kaki. Eri tidak banyak mengubah bawaan asli Ninja 250R. Ia hanya menyesuaikan setang bergaya merunduk, kaca spion mungil disesuaikan modelnya. Hanya saja, lampu depan masih kurang pas karena terkesan modern. Biaya paling mahal modifikasi ini terletak pada knalpot. Eri memilih knalpot racing model Superbike, Leo Vince SBK full system. Alasannya, model knalpot seusai dengan konsep caf racer. “Jangan ditanya harganya, tapi dilihat modelnya yang pas,” kata Eri yang menyebut harga knalpot itu sekitar Rp 7 juta. Usai berkreasi di sektor kaki-kaki dan sasis, pemilihan cat dan kombinasi kelir jadi

pertimbangan sendiri. “Setelah tongkrongannya sudah oke, supaya enak dilihat dan berkesan motor unik konvensional, saya pilih warna kombinasi emas dan hijau,” yakin Eri. Kelir hijau Kawasaki agar berkesan lawas sengaja dipilih motif doff. Sementara rangak bodi dicat warna emas agar terlihat kontras dengan bodi dan menonjol. “Sudah banyak yang melirik di jalan raya kalau saya kendarai motor ini,” ujarnya. Asal Anda tahu saja, motor ini jadi tunggangan harian Eri pulang pergi kerja rumah-kantor. Ia setiap hari biasa menempuh perjalanan puluhan kilometer, dari rumahnya di bilangan BSD menuju kantornya sebuah travel agent di jalan Fatmawati.

29

Riders Magazine


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.