Warta Kepegawaian

Page 52

Religi

BERJALAN DI ATAS JALAN YANG LURUS Oleh Sulbahri, S.Sos Jalan yang lurus adalah agama Allah. Tuhan yang maha esa. Jalan ini mempunyai tingkatan-tingkatan, makin tinggi tingkatan seseorang manusia dalam beragama, maka dia akan melihat makin banyak tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi dari tingkatannya, manusia pada peringkat ini, tentu beriman dan mengenal allah. Tetapi karena beberapa Faktor kontra, dia selalu terancam oleh kekhawatiran diambilnya kenikmatan ini dan kekhawatiran terjerumus kepenyimpangan dari jalan yang lurus, oleh karena itu lewat bulan suci Ramadan yang penuh barokah, ampunan dan magfirah kita harus selalu memohon kepada Allah agar terjaga dari ketergelinciran dan penyimpangan dari petunjuknya . Seseorang yang beriman sangat merindukan untuk selalu berjalan diatas tangga yang menaik, untuk itu dia harus meminta bantuan dan memohon kepada Allah, ada sebuah pertanyaan yang terlintas dalam benak banyak manusia tentang mengapa kita meminta dari Allah petunjuk kejalan yang lurus ? apakah kita tersesat sehingga kita membutuhkan hidayah semacam itu ? dan bagaimana permohonan itu keluar dari mulut orang-orang suci, padahal mereka adalah manusia teladan yang sempurna? Jawabanya ; Pertama, manusia dari saat kesaat selalu terancam ketergelinciran dan penyimpangan dari jalan petunjuk, sebagaimana yang telah disebutkan tadi oleh karena itu, manus ia harus meminta bantuan All ah agar dia menguatkan kakiya diatas jalan yang lurus, sepatutnya kita harus senantiasa mengingat bahwa kenikmatan wujud dan semua karunia Tuhan yang setiap saat sampai kepada kita datang dari Allah yang maha Agung. Kedua, petunjuk berarti berjalan diatas jalan kesempurnaan, perjalan ini bertahap-tahap, dalam perjalan ini manusia menempuh tahapan-tahapan kekurangan untuk mencapai jenjang yang tinggi, jalan kesempurnaan, tidak berarti pada batas tertentu, tetapi terus berlangsung tiada batas dan tiada akhir. Dari keterangan tersebut dapat dipahami mengapa Nabi dan para Imam terus berdoa kepada Allah agar mendapat petunjuk kejalan yang lurus, kesempurnaan yang mutlak hanya milik Allah, sedangkan selainnya berada dalam perjalanan menuju kesempurnaan itu, maka apa anehnya kalao orang-orang suci meminta kepada Allah derajat-derajat yang tinggi, kita sering berselawat atas Nabi Muhammad dan keluarganya, Shalawat adalah meminta rahmat Tuhan yang terus menerus untuk Muhammad dan Keluarganya dan meminta kedudukan

52

- WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 13

yang lebih tinggi untuk mereka,dalam hadis dijelaskan sebagai berikut : Dari Amir Al-mu’minin Ali a.s.beliau berkata “ Berilah kami petunjuk, yakni tetepkanlah untuk kami bimbingan-mu yang kami dapat karenanya, pada saat yang telah lalu, sehingga kami dapat menaati-mu di sisa usiaku yang akan datang ( Tafsir Al-Amtsal) Apakah jalan yang lurus itu ? Dari beberapa ayat Alquran, jalan yang lurus adalah agama Tauhid dan Komitmen pada perintah-perintah Allah, jalan lurus adalah agama dan jalan Nabi Ibrahim a.s.sebagaimana dalam Firman Allah “ aku diberi petunjuk oleh Tuhanku kejalan yang lurus, yaitu agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik ( Al-An’am, 161 ). jalan yang lurus juga adalah menolak penyembahan kepada setan dan hanya menghadap kepada Allah saja, sebagaimana dalam Firman Allah “ tidakkah aku meminta perjanjian kepada kalian, wahai keturunan adam, janganlah kalian menyembah setan, sesungguhnya dia adalah musuh kalian yang nyata, sembahlah aku (Allah ), inilah jalan yang lurus ( Yasin , 61-62 ) ., juga jalan yang lurus berarti berpegang pada Allah, dan barang siapa berpegang pada Allah, maka dia telah mendapatkan petunjuk kejalan yang lurus ( Alu’Imaran , 101 ). Bahwa jalan yang lurus hanya satu, tidak lebih, karena tidak ada diantara dua titik ujung, lebih dari satu garis yang lurus dan paling pendek oleh karena itu, jalan yang lurus dalam definisi Alquran adalah agama Allah yang berkaitan dengan keyakinan dan sikap, karena agama Allah adalah jalan yang paling dekat yang menghubungkan manusia dengan Allah SWT.,oleh karena itu pula, agama yang benar hanya satu, sesungguhnya agama disisi Allah adalah Isalam ( A’lu-Imran . 19 ).Penafsiran-penafsiran yang berbeda tantang jalan yang lurus sebenarnya kembali kesatu arti, ada yang mengatakan bahwa jalan yang lurus adalah Islam, ada yang mengtakan bahwa itu Alquran, ada pula yang berpendapat bahwa itu adalah para Nabi dan Imam dan juga ada yang berpendapat bahwa itu adalah agama Allah. Semua arti ini kembali keagama tuhan itu sendiri dengan kedua sisinya , keyakinan sikap, juga dalam banyak riwayat dari berbagai literatur disebutkan berbagai sisi jalan yang lurus, yang semuanya kembali kesatu arti yaitu Allah.diantara Riwayat-riwayat itu adalah “Dari Rasullullah SAW. “ Tunjukilah kami jalan yang lurus, yakni jalan para Nabi yang telah Allah berikan Nikmat kepada rasul. Dari Jafar bin Muhammad Ash-Sha’diq a.s ketika menafsirkan ayat, Tunjukilah kami jalan yang lurus, beliau berkata” jalan yang lurus Adalah mengenal iman “Jelas sekali bahwa Nabi Muhammad SAW dan Ali AS beserta para imam Ahlul Bait a.s. mengajak manusia kepada agama Tauhid-Ilahi dan berkomitmen dengannya dalam keyakinan dan sikap. Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.