Kabari Januari 2012

Page 27

Jam 8 malam Pastor Seth Kaper-Dale mulai menaikkan doa, memimpin kidung pujian dan memimpin penyalaan lilin bersama di depan gerejanya. Ada api anggun untuk menghangatkan badan dan suasana. Harry Pangemanan, 41, adalah salah satu orang Indonesia yang hadir malam itu. Pangemanan datang ke AS tahun 1993. Disusul istrinya, Mariyana Sunarto (Yana), 46, yang mengungsi ke Amerika karena huru hara Mei 1998. Pangemanan yang ayah dua anak ini mendampingi Jocelyn, putri pertamanya, membaca surat kepada Presiden Obama, memohon agar papa dan mamanya diperbolehkan tinggal bersama dia dan Christa, 5, adiknya di Amerika. Pangemanan tampak kusyuk berdoa malam itu. Pemimpin bible study aktif ini yakin benar dengan kekuatan doa. Akhir Maret 2009, suami Yana ini nyaris kena deportasi. Ketika Pastor Seth mendengar, bahwa Pangemanan akan dideportasi dan sedang digiring ke pesawat, pastor gesit ini langsung berangkat menuju bandara Internasional Newark. Berjubah pastor, rohaniwan ini bersikeras meyakinkan petugas untuk bertemu Pangemanan untuk berdoa. Tiga menit sebelum pintu gerbang pesawat ditutup dan semua penumpang sudah naik, Pastor Seth akhirnya diperbolehkan masuk badan pesawat dan mendapati Pangemanan berada di kursi paling belakang. Diapit dua agen ICE, pastor Seth menaikkan doanya bersama aktivis gerejanya ini. “Kuatlah dan jangan menyerah. Saya akan berjuang dari luar. Berikan saya waktu 3 minggu”, ujar Pastor Seth di waktu menegangkan itu. Pesawat itu ternyata memindahkan Harry secara mendadak dari Elizabeth Detention Center di New Jersey ke Tacoma, Washington. Setelah memprotes orang-orang Obama di Washington, 2 minggu kemudian Harry Pangemanan dibebaskan dari tahanan imigrasi. Dari kasus Pangemanan inilah, program Order of Supervision yang disepakati ICE dan Gereja Pastor Seth ini mulai kepada ratusan orang Indonesia di New Jersey dan sekitarnya. Semenjak keluar dari tahanan imigrasi di 2009, Harry Pangemanan memilih tinggal dekat gerejanya dan bekerja sebagai Manager perusahaan ekspedisi. Impian Amerika keluarga Pangemanan ini terancam buyar jika dideportasi ke Indonesia. Kedua putrinya kelahiran Amerika. Kerabat yang lain juga Warga Amerika. “Karena publikasi yang luas tentang saya di media, secara manusiawi, saya takut keselamatan diri saya di Indonesia”, tambahnya serius.

Ada Harry lain malam itu. Harry Tuwo namanya. Harry Tuwo, 41, datang bersama Rita Pauned, 37, dan dua putrinya, Angela, 9, dan Georgia, 2. Keduanya asal Manado. Mereka tinggal di kota Edison, New Jersey. Ini kota tempat Thomas Alfa Edison, penemu bola lampu dari Amerika itu. Harry datang ke negeri Paman Sam tahun 1995. Rita Pauned datang belakangan di tahun 1999, di masa Indonesia masih dilanda banyak kerusuhan. Tuwo and Pauned ketemu dan menikah di Atlanta, sebelum pindah ke kota Edison. Keduanya mengajukan suaka politik di Amerika. Sayangnya, lewat satu tahun sejak masuk ke Amerika. Harry Tuwo bekerja keras sebagai chef hibachi di sebuah restoran Jepang di Edison. Dan, Rita Pauned tinggal di rumah menjaga Georgia, putrinya kedua yang menderita ketunaan Sindroma Down (Trisomy 21). “Di Amerika anak saya bisa menerima terapi dan pendidikan layak

EXTRA!

Sm*sh Ingin Bawa Tari Jaipong Sampai Ke Amerika, www.KabariNews.com/?37751

Please mention to Kabari Sponsors that you got their contacts from Kabari. Thank you Kabari Fans.

KabariNews.com #59, Jan - Feb 2012 | 27


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.