Jambi Independent edisi 30 Maret 2009

Page 10

Jambi Independent

SENIN, 30 MARET 2009

KOKO

Hanya Butuh Waktu 2 Minggu REMAJA yang masih duduk di kelas 2 SMA Xaverius 2 Kota Jambi ini cukup sibuk mempersiapkan acara lomba fashion show di Vihara Sakyakirti kemarin (29/3). Maklum, Jordy, begitu dia lebih akrab disapa, diberi tanggung jawab sebagai ketua panitia lomba. Dia pun harus mengatur agar kegiatan lomba berjalan sebaik mungkin. Jordy mengaku bahwa persiapan lomba hanya memakan waktu dua minggu. Menariknya, karena peserta terdiri atas anak-anak Sekolah Minggu Buddhis, para panitia pun terdiri atas anak-anak kelas 6 SD hingga 3 SMP. “Itu sengaja kita lakukan agar para generasi muda bisa lebih kreatif. Mereka bisa belajar menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab dan belajar untuk bekerja sama dalam satu tim agar pekerjaan yang sedang ditangani bisa berjalan baik dan lancar,” bebernya. Selain sibuk di kepanitiaan lomba, Jordi juga disibukkan dengan jabatannya sebagai kepala Biro Pendidikan di Sekolah Minggu Biddhis Sakyakirti. Mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada para siswa SD sekaligus melatihnya untuk bisa tampil lebih baik dari segi mengajar saat perannya sebagai guru maupun belajar saat berperan seba gai siswa di sekolahnya. “Di sini tentu saya banyak belajar dari mereka sem ua (sisw a S ekolah Minggu Buddhis),” u j a r n y a. (viz)

Jordy

Vihara Sakyakirti Gelar Fashion Show Anak Rangkaian Kegiatan Waisak 2553 JAMBI - Vihara Sakyakirti menggelar fashion show kemarin (29/3). Bertenpat di lantai 2 gedung Yayasan Sariputra, sekitar pukul 08.00 WIB ratusan anak didampingi orangtua mereka menghadiri lomba fashion show yang khusus menghadirkan anak Sekolah Minggu Buddhis Sakyakirti sebagai peserta. Menurut Heri, wakil ketua Generasi Muda Buddhis Sakyakirti Jambi, lomba fashion show merupakan rangkaian dari kegiatan menyambut Waisak yang jatuh pada 9 Mei mendatang. Salah satu kegiatan yang digelar adalah lomba fashion show khusus anak-anak sebagai peserta lomba. “Menyambut Hari Waisak tahun sebelumnya, lomba fashion show sudah lama tidak kita gelar. Maka kita ingin menghidupkan kembali kegiatan itu sehingga anakanak Sekolah Minggu Buddhis Sakyakirti juga turut serta dalam mempe r i n g a t i d a n m e n y a m b ut Hari Waisak,” bebernya di sela acara. Dari pantauan, peserta yang terdiri atas 100 siswa itu sangat percaya diri menampilkan kemampuan mereka dalam mengekspresikan gaya dan mimik wajah saat tampil di depan lima juri dan p u l u h a n p e n o n t o n . M e n u r u t Jordy, ketua panitia lomba fashion show, panitia membebaskan peserta untuk menggunakan pakaian dengan tema apa pun. Maka kreativitas peserta juga bisa dinilai dari tema pakaian yang mereka gunakan. “Kita membebaskan anak-anak untuk menggunakan pakaian apa pun. Itu agar mereka bisa lebih kreatif memilih pakaian yang akan ditampilkan,” ujarnya. Hadir sebagai

SURYA ELVIZA/JAMBI INDEPENDENT

SEMANGAT

Peserta yang sedang berjalan di cat walk. Masih dalam rangkaian hari waisak, Vihara Sakyakirti menggelar lomba fashion show kemarin (29/3)

juri perwakilan dari Wanita Buddhis Indonesia (WBI), Generasi Muda Buddhis Sakyakirti Jambi (GBSJ), Biro Kependidikan Sekolah Minggu Buddhis, dan Bante Cita Santi Ari Sangha Agung Indonesia.

Upacara Apihoma dan Pemberkatan di Vihara Vajra Bumi Tri Agung

Dipimpin He Cing Kang Sang Se dari Inggris dan Hoa Se dari Thaiwan

Jordy mengharapkan, dari kegiatan itu anak-anak Sekolah Minggu bisa tampil berani mengekspresikan diri, mengembangkan minat dan bakat serta kemampuan yang mereka miliki. “Yang terpenting dari kegiatan ini adalah mereka bisa tampil berani di hadapan banyak orang, lebih kreatif dan mengekspresikan keinginan mereka,” bebernya. Pada perlombaan kali itu, antusiasme peserta dan penonton juga baik. Itu terlihat dari banyaknya peserta yang ikut serta dan pe-

nonton yang hadir memberikan dukungan. Acara semakin bertambah menarik dengan hadirnya atraksi sulap dari seorang anggota GBSJ. Di sela perlombaan, pesulap dadakan itu hadir memberikan hiburan yang sangat menarik, dengan melibatkan penonton melengkapi atraksi. “Itu sebagai selingan agar para peserta tidak terlalu tegang dan lebih rileks,” ujarnya. Hery menambahkan, lomba fashion show merupakan kegiatan pertama dari sebelas

kegiatan yang akan digelar Vihara Sakyakirti dalam menyambut Waisak 2553. “Itu kegiatan kita yang pertama. Selanjutnya setiap Minggu hingga 23 Mei , k i t a a k a n t e r u s m e ngadakan jenis perlombaan dan kegiatan lainnya. Kita juga akan menggelar pemandian Buddha Rapung dan prosesi ke Candi Muaro j a m b i . D a l a m se j a r a h , s e o r a n g m u rid Buddha pernah belajar dan memperdalam ajaran Buddha di kawasan Muarojambi,” jelasnya. (viz)

Ritual Apihoma dan pemberkatan yang digelar di Vihara Vajra Bumi Tri Agung merupakan salah satu ritual memohon keselamatan dan memberikan persembahan kepada leluhur yang telah meninggal. Kali ini ritual dipimpin oleh He Cing Kang Sang Se dari Inggris dan Hoa Se dari Thailand. SURYA ELVIZA, Kota Jambi RATUSAN umat Buddha memadati Vihara Vajra Bumi Tri Agung di Lorong Budiman No 20, Kelurahan Rajawali, Jambi, kemarin (29/3). Kali itu mereka menghadiri ritual Apihoma dan pemberkatan yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Di ruang vihara yang cukup luas tersebut, dengan khusuk mereka mengikuti setiap ritual yang digelar. Sebelum ritual dimulai, satu tim khusus bertugas menjemput sang pemimpin ritual. Mereka adalah He Cing Kang Sang Se dari Inggris dan Hoa Se dari Thaiwan. Saat Sang Se dan Hoa Se muncul di depan pintu Vihara, semua umat yang hadir langsung berdiri sambil membaca beberapa doa dan mantra. Sang Se langsung berdoa kepada sang Buddha diikuti semua umat yang hadir. Selanjutnya ritual Apihoma dimulai. Sambil membaca beberapa doa, sekitar sepuluh umat menggunakan jubah kuning membawa kertas sembahyang (Kin Cua) dan rumah dewa untuk dibakar di halaman depan Vihara. Itu bertujuan memberikan persembahan kepada para leluhur yang telah meninggal dunia. Acara dilanjutkan dengan menggelar Apihoma di dalam Vihara. Di bagian tengah Vihara, terdapat satu meja khusus untuk membakar beberapa persembahan. Kemudian Sang Se dan Hoa Se mulai membakar setiap persembahan yang ada, diiringi doa-doa yang dipanjatkan oleh semua umat yang hadir. Menurut Ferry C dari Humas Vihara Vajra Bumi Tri Agung, ritual Apihoma merupakan kegiatan yang digelar setiap tahun. Hanya saja baru kali ini menghadirkan Sang Se dari Inggris dan Hoa Se dari Thaiwan. “Ini kita gelar untuk memohon keselamatan kita bersama agar terhindar dari segala bencana. Selain itu, kita juga memberikan penghormatan kepada para leluhur yang telah meninggal. Apa yang kita persembahkan kepada mereka bisa mereka gunakan di alam mereka,” ujarnya di sela acara.

Khusus : Ritual Apihoma yang digelar di Vihara Vajra Bumi Tri Agung kemarin (29/3). SURYA ELVIZA/JAMBI INDEPENDENT

Setelah Apihoma digelar, Sang Se memberikan dhamma kepada umat yang hadir menggunakan bahasa Mandarin. Memberikan dhamma mengenai ajaran sang Buddha, menyebarkan kebaikan-kebaikan kepada seluruh umat. Setelah ritual digelar, Sang Se juga memperlihatkan ke-

mampuannya dalam menguasai ilmu beladiri shoalin. Itu tentu menjadi penampilan menarik bagi umat yang hadir. “Dia juga memiliki kemampuan luar biasa dalam ilmu beladiri yang telah dipelajarinya beberap waktu lalu di Cina,” beber Ferry. (*)

Pengasuh: Rosefina

"Hatiyangtenangmenyegarkantubuh,tetapiirihatimembusukantulang"


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.