Jambi Independent
kamis, 30 april 2009
Dipukul Suami, Kepala Istri Bersimbah Darah
Camat Geragai Kembali Ditahan
Dalam Kasus Dugaan Korupsi Raskin
lintas
Kunci Ketinggalan, Motor Dokter Gigi Raib
JAMBI – Apa yang terjadi pada Berliana Sianturi (37) bisa jadi pelajaran berharga yang harus terus diingat pengendara sepeda motor. Gara-gara kunci tertinggal di jok motor, dokter gigi itu harus kehilangan sepeda motornya. Kejadian berawal ketika Berliana yang bekerja di sebuah rumah sakit di Sarolangun, Senin (27/4) lalu, memarkirkan sepeda motor Honda Vario warna merah BH 4248 SG miliknya di depan rumah sakit. Kemudian Berliana berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Dia sama sekali tidak menyangka kunci sepeda motor masih tergeletak di atas jok motor. Saat itulah, diduga pelaku membawa kabur motor tanpa kesulitan apa pun. Kemudian sekitar pukul 12.00, Berliana keluar dan langsung menuju tempat parkir. Melihat motornya sudah tidak ada lagi di tempat, warga RT 08 Sukasari, Sarolangun, itu mencoba mencari. Sia-sia, kejadian itu dilaporkan ke polisi. Sehari sebelumnya (26/4), peristiwa pencurian kendaraan bermotor juga dialami petani bernama M Juta (41). Dia kehilangan sepeda motor Honda Supra Fit S BH 6458 SV miliknya saat dirinya dan sang istri, Solma, memanen padi di Desa Panegah, Sarolangun. Berdasarkan laporan korban, saat itu suami-istri yang tinggal diDusunBaru,DesaPenengah,tersebut bersama-sama memanen padi. n baca Kunci hal 7
Pemilik Kayu Balok Diburu
MUARABULIAN - Polres Batanghari hingga kemarin (28/4) masih memburu pemilik ratusan kayu di Sungai Batanghari, Desa Sungai Baung, Muarabulian. Pemilik kayu kini diketahui telah menghilang dari rumahnya di Muaratembesi. “Si Zulkifli (diduga pelaku, red) kita cek ke rumah, diketahui sudah kabur. Namun kita tetap mencai informasi keberadaannya,” ujar Kapolres Batanghari AKBP Edy Djubaedi melalui Kasat Reskrim AKP Agung Wahyu Nugroho kemarin (28/4). Sementara barang bukti 300 lebih kayu campuran jenis rengas dan aro saat ini mulai diangkut ke halaman Mapolres Batanghari untuk diamankan. “Sampai siang ini sudah sekitar 60 batang terangkut. Pengangkutan agak terkendala karena selain medan yang cukup sulit, pengangkutan dari air ke darat juga terbilang agak sulit,” terangnya. Dari keterangan empat tersangka pengangkut yang saat ini diamankan, petugas mengaku tidak tahu keberadaan pemilik kayu. Mereka mengaku hanya sebagai juru angkut yang dibayar sesuai upah angkut. “Yang jelas kita akan terus selidiki hingga kasus itu tuntas dan pemilik serta yang terlibat berhasil ditangkap,” tegas Agung. n
MUARASABAK - Camat Ge ragai, Tanjab Timur Tri Raharjanto kembali ditahan untuk kedua kali oleh penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Muarasabak, kemarin (29/4) sekitar pukul 15.30 WIB. Tri Raharjanto ditahan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana penyaluran beras miskin (raskin) 2006/2007 di Kecamatan Geragai, Tanjab Timur. Sebelum ditahan, Tri Raharjanto terlebih dulu diperiksa oleh penyidik Kejaksaan di ruang Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari sekitar enam jam. Tri R a h a r j a nto mendatangi Kejaksaan sekitar pukul 10.30 dengan berpakaian seragam camat didampi n g i pen gacaranya. Setelah diperiksa sebagai tersangka, sekitar pukul 15.30, Tri Raharjanto langsung ditahan. Sebelum dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kualatungkal, Tanjab Barat, kesehatan Tri Rahar janto diperiksa terlebih dulu. Kasi Pidsus Kejari Muarasabak Suharwanto ikut mengantar tersangka ke hotel prodeo Kualatungkal. Sebelumnya, beberapa waktu lalu Tri Raharjanto sempat ditahan Kejari dalam kasus yang sama. Namun dia berhasil bebas setelah praperadilan penahanan yang diajukannya menang. Kasi Pidsus Suharwanto membenarkan penahanan Tri. “Saya baru dari Kualatungkal habis mengantar Tri ke Lapas di sana,” katanya. Menurut Suharwanto, Tri Rahar janto ditahan masih dalam kasus yang sama yaitu sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana penyaluran beras miskin (raskin) 2006/2007. (usr)
Derita Delapan Jahitan, Anak Ikut Jadi Korban dipar kusmi, Kota Jambi
foto-foto:eddy junaedy/jambi independent
KASUS KDRT
Yanti dan anaknya menderita kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya (foto bawah) saat memberikan keterangan kepada polisi kemarin.
Kejati Sebut Nasrun Tetap Bersalah
Pekan Depan Kejati Periksa Tersangka
JAMBI – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi tetap menganggap Ke tua Harian KONI Provinsi Jambi Nasrun Arbain tetap bers a l a h . Kasi Penkum Kejati Jambi Andi Ashari mengatakan, terdapat bukti yang jelas saat menetapkan Nasrun sebagai tersangka dalam kasus du gaan tindak pidana korupsi pemotongan dana bonus atlet KONI dan pelatda. “Itu bukan kasus yang dikasus-kasuskan. Penyidik punya bukti yang jelas,” kata Andi, Selasa (28/4). Menurutnya, penyidik telah menemukan bukti permulaan yang cukup guna menetapkan Nasrun sebagai
tersangka. “Berdasarkan alat bukti dari keterangan saksi dan keterangan ahli, ditemukan adanya kerugian negara,” katanya. Bagaimana dengan pernyataan Nasrun bahwa yang dipotong merupakan uang milik pribadi, bukan milik negara? Andi menjelaskan, audit BPKP menemukan Rp 900 juta adalah kerugian negara. “Ditambah lagi pemotongan atas dasar perintah yang bersangkutan (Nasrun),” terangnya. Hal itu diperkuat dengan adanya Pasal 184 KUHAPyang menyatakan landasan untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka adalah keterangan saksi, ahli, dan bukti surat. Andi mengatakan, bukti surat akan digunakan saat persidangan. Tentang rencana Nasrun melaporkan tindakan penetapan tersangka ke Kejaksaan Agung, “Silakan saja. Itu hak mereka, yang jelas kita berindak
tanpa ada intervensi dari siapa pun,” ungkapnya. Bagaimana dengan kemungkinan penambahan jumlah tersangka? Andi menyatakan tergantung pengembangan pemeriksaan. “Sepanjang ada bukti, pasti akan ikut kita tetapkan,” tegasnya sambil mengatakan rencana pemanggilan dilakukan pekan depan. Seperti diberitakan, setelah di tetapkan sebagai tersangka, Nasrun membeberkan sejumlah fakta mengenai kronologi pemotongan bonus atlet yang mereka lakukan. Didampingi kuasa hukumnya, Simanjuntak, Nasrun menjelaskan kronologi pemotongan itu. Menurut Nasrun, proses p e m o t o n g a n bonus atlet karena terdapat kekurangan dana untuk konti ngen Jambi dalam mengikuti PON XVII di Kalimatan Timur. n baca Kejati hal 7
baca Pemilik hal 7
jambi_inde@yahoo.com n ECERAN: Rp. 3.500,-
baca Pengedar hal 7
Hari Ini Kejati Sita 56 Dokumen PLTG
Ahli dari BPK Sebut Ada Kerugian Negara
JAMBI – Tim satuan tindak pidana khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) bidang pelayanan umum sudah memanggil dua anggota BPK kemarin (29/4). Pemanggilan dilakukan masih dalam proses penyidikan pada kasus dugaan tindak pidana korupsi PLTG Tanjung Jabung Barat. Kasi Penkum Kejati Jambi Andi Ashari mengatakan, pemanggilan ahli dilakukan guna meminta ke terangan soal kerugian yang dialami negara dalam kasus PLTG. Apa hasilnya? Menurut Andi, dari keterangan ahli, didapat keterangan ada kerugian yang dialami negara.
Andi memastikan hari ini tim penyidik dipimpin Sugeng Hariadi turun ke Tanjab Barat guna menyita sejumlah do k u m e n y a n g t e r d a p a t d i B U M D d a n P LT G / P T Ta n j u n g J a b u n g P o w e r. Terdapat sekitar 56 dokumen yang akan disita penyidik. Andi menjelaskan, pada tahap penyidikan, penyidik baru men dapatkan keterangan para saksi dan ahli. “Bukti surat belum didapatkan,” katanya. Bukti surat yang diberikan para saksi semu a f o t o k o p i a n . “ U ntuk itu kami akan mencari bukti surat asli,” katanya. M e n u r u t A n d i , d o k u m e n d i si t a d i g unakan sebagai alat bukti pendukung di persidangan. n baca Hari Ini hal 7
3 Tersangka SPPD Fiktif Terima Dakwaan
Pengedar SS Dibekuk
SAROLANGUN – Muhammad Hafis, warga Desa Sungai Ulak, Nalo Tantan, Merangin, dibekuk Unit Buser Polres Sarolangun, Selasa (29/04). Pelaku diduga pemakai sekaligus pengedar sabu-sabu. Tersangka ditangkap di Jalan Lintas Sumatera, Km 5, Desa Bernai, Sarolangun, sekitar pukul 11.00 siang. Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 13 gram sabu-sabu, 3 buah pirek, 1 unit timbangan elektrik, 1 set pengisap sabu-sabu, dan 1 unit mobil jenis Toyota Avanza warna silver metalik dengan nopol E 1675 AM lengkap STNK. Kapolres Sarolangun AKBP Irawan David Syah melalui Kasat Reskrim AKPAgus Setiawan membenarkan penangkapan itu. Menurut dia, penyergapan karena pihaknya mendapat informasi bahwa pelaku yang memang TO akan melintas di Sarolangun. Waktu itu pelaku mengendarai mobil bersama seorang temannya bernama Andi Kurniawan, warga Jalan Talang Kawo, RT 17, RW 07, Kelurahan Dusun Bangko, Merangain. Baru saja memasuki Sarolangun, persisnya saat melintas di Jalan Lintas Sumatera, Km 5, Unit Buser Polres Sarolangun bersama anggota Polsek Sarolangun menghentikan kendaraan pelaku. n
KEKERASAN dalam rumah tangga (KDRT) kembali terulang di Kota Jambi. Kali ini dialami Yanti Haryana (20), warga Kampung Baru, RT 18, Legok, Telanaipura. Dia menjadi korban kekerasan suaminya, Hengky Irawan. Ibu satu anak itu dipukul Hengky sehingga terpaksa dilarikan ke RSU Raden Mattaher karena menderita luka berat di bagian kepala. Kasus tersebut ditangani Polsek Telanaipura. Ditemui di ruang riksa Polsek Telanaipura, korban mengatakan bahwa pemukulan terjadi kemarin (29/4) sekitar pukul 11.00. Saat itu pelaku menyuruh anaknya, Angga Febriansah (2), membeli rokok di warung. Ketika Angga berjalan menuju pelaku, tiba-tiba dia terjatuh se hingga membuat rokok pelaku patah. Pelaku langsung memarahi Angga. Sang ibu yang tak tega anaknya dimarahi, menggendong Angga dan mengatakan ke pelaku agar jangan memarahi lagi. Namun pelaku kesal dengan perkataan sang istri. Pelaku melemparkan benda keras ke korban, tapi anak mereka yang kena. Si anak menderita luka di kaki kiri. Kemudian korban meminta obat ke tetangga. Waktu duduk-duduk di depan rumah tetangga sambil mengobati Angga,
pelaku menyuruh korban masuk ke rumah. Korban menolak perintah itu. “Sampai limo kali disuruhnyo, tapi kami dak mau masuk,” kata korban. Tak terima korban menolak perintahnya, pelaku mendatangi dengan membawa kayu jemuran sepanjang sekitar 2 meter. Korban pun lari ketakutan. Dia mengejar dan korban dipukul dari belakang menggunakan kayu tersebut. Korban yang pingsan dengan kepala bersimbah darah langsung dilarikan oleh keluarganya ke Puskesmas Putri Ayu untuk mendapat pertolongan. Pihak Puskesmas merujuk korban ke RSU Raden Mattaher Jambi. Di RSU, kepala korban dijahit. “Ada delapan jahitan di kepala sayo,” katanya. Hengky sendiri mengaku tega memukul korban karena tidak terima istrinya itu tidak menuruti perintahnya. Dia juga tidak terima korban membicarakan dirinya ke tetangga. “Ngoceh dengan tetanggo, nak manjangin masalah,” katanya. Pelaku mengatakan tidak bermaksud melempar anaknya. “Nak ngelempar ibunyo, anak yang keno,” katanya. Pelaku menyesali perbuatannya. Dia mengaku khilaf memukul istri dan melakukan pelemparan ke anaknya. Kapoltabes Jambi melalui Kapolsekta Telanaipura AKP Nurbani membenarkan kejadian itu. Pelaku ditangkap setelah petugas menerima laporan dari warga. Pelaku akan dikenakan Pasal 44 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT dengan ancaman hukuman tujuh tahun. Pelaku juga dikenai Pasal 80 ayat 1 UU Nomor 23 Tahun 2002 dengan ancaman hukuman tiga tahun.(*)
Sidang Terpisah Didakwa Pasal yang Sama
hermayulis/jambi independent
PENGEDAR SS: Hafis tersangka kepemilikan sabu-sabu diamankan bersama barang bukti kemarin.
JAMBI – Sidang perdana terdakwa kasus tindak pidana korupsi surat perintah perjalanan dinas (SPPD) fiktif pada Badan Perpustakaan Wilayah Provinsi Jambi (BPPJ) digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jambi kemarin (29/4). Meski sama-sama menjadi terdakwa dalam kasus yang sama, sidang ketiga terdakwa dilaksanakan terpisah. Itu karena majelis dan jaksa penuntut umum (JPU) yang menangani sidang berbeda satu dengan yang lain. Ketiga terdakwa yang disidang adalah Hj Imah dan Antoni, pegawai petugas pelaksana teknis kegiatan
(PPTK), dan Supratman yang bertugas sebagai bendaharawan. Terdakwa Supratman diperiksa Achmad Subaidi sebagai hakim ketua serta Ida marion dan Syaiful Arif sebagai hakim anggota. Sedangkan JPU adalah Aditya. Terdakwa Antoni diperiksa Hidayat Hasyim sebagai hakim ketua didampingi hakim anggota Elly Noeryasmin dan Nazar dengan JPU Erik. Lalu terdakwa Hj Imah diperiksa hakim ketua Ida Marion dan Rita Herlina dan Syaiful Arif sebagai hakim anggota. Sedangkan JPU adalah Mulyono. Imah dalam sidang didampingi kuasa hukumnya, Frederica. Sidang ketiga terdakwa me ngagendakan pembacaan dakwaan. n baca 3 Tersangka hal 7
www.jambi-independent.co.id