Jambi Independent | 28 Juli 2011

Page 15

Jambi Independent

Kamis, 28 Juli 2011

Puasa, Perbanyak Konsumsi Serat Berbuka dengan yang Manis

FITRILIDIA, Jambi

JELANG berbuka berpuasa, ketika rasa lapar berada di puncak, tentu semua makanan yang tersaji seolah ingin dilahap. Namun jangan terburu nafsu, ahli gizi Idet Harianto mengatakan, untuk mengawali buka puasa, dengan makanan atau minuman yang hangat dan manis seperti korma, kolak, ataupun minum minuman manis lainnya. Karena sejumlah makanan tersebut mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dipecah oleh sistem enzim dalam percernaan. Hal itu diakuinya penting untuk menormalkan kadar gula dalam tubuh. Tapi perlu diingat, jangan mengonsumsi minuman yang ber-soda, karena dapat menimbulkan masalah pada saluran pencernaan. Selain itu, Idet juga mengingatkan untuk tidak langsung meminum es atau air dingin. Sebaliknya biasakanlah berbuka dengan minuman yang hangat. Karena saat kondisi perut yang kosong bisa menjadi kembung. Selanjutnya asam lambung dalam tubuh akan terbentuk semakin banyak. Setelah mengonsumi makanan pembuka, istirahatlah dulu kurang lebih satu jam sebelum menyantap makanan berbuka yang telah dihidangkan. Tujuannya adalah untuk memberikan keseimbangan terlebih dahulu pada pencernaan. Dia juga mengingatkan untuk tidak mengonsumsi makanan yang berlebihan dan termasuk asinan. Sementara itu, bagi mereka yang berat badannya melebihi berat ideal, sebaiknya selama berpuasa tetap menghindari makanan yang tinggi kolesterol. Misalnya lemak hewan, margarin, mentega. Juga menghindari makanan yang manis-manis, seperti dodol, sirup, cokelat, kue tar, es krim. “Selain lebih banyak mengonsumsi sayur, buah, dan daging tanpa lemak, pengolahan makanannya pun sebaiknya jangan digoreng,” jelasnya. Bagi mereka yang beratnya kurang dari ideal (kurus, red), selama berpuasa sebaiknya menambah porsi minum susu dan menghindari makanan yang sulit dicerna seperti sayuran berserat kasar (daun singkong, daun pepaya). Sedangan bagi mereka yang berusia lanjut, namun tetap fit untuk berpuasa, sebaiknya mengatur pola makan saat berbuka puasa secara bertahap. Makanlah jumlah yang lebih sedikit, namun dilakukan beberapa kali. Setelah berbuka puasa, juga jangan langsung tidur. Karena tubuh butuh waktu untuk mencerna makanan yang baru saja disantap. Bagaimana pula bagi mereka yang mengindap sakit lambung? Idet menganjurkan untuk menghindari mengonsumsi ketan, mi, daging berlemak, ikan dan daging yang diawetkan, sayuran mentah, sayuran berserat, minuman yang mengandung soda, dan bumbu yang tajam (cuka, cabai, asam). “Jenis makanan tersebut bisa menimbulkan gas yang berpengaruh meningkatkan produksi asam lambung. Setelah selesai makan sahur juga jangan langsung tidur,” jelasnya. “Waktu sahur, seyogyanya dilakukan menjelang Imsak sehingga jumlah jam puasa tidak terlalu panjang. Bandingkan kalau kita sahur pukul 01.00, berarti kita berpuasa hingga 17 jam,” tutupnya.(dya)

RAMADHAN akan dijelang sebentar lagi. Agar puasa bisa dijalani dengan baik, ahli gizi Idet Harianto SKM M Kes menganjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi baik ketika sahur maupun ketika berbuka puasa. Tentu menu yang disajikan tidak harus berlebihan. Meskipun menunya sederhana, yang penting berisi lima unsur gizi komplit se­ perti lemak, protein, vitamin, karbohidrat, dan mineral. Agar bisa menahan rasa lapar selama menjadi puasa, Kasi Gizi di Dinas Kesehatan Kota Jambi tersebut menyarankan untuk memperbanyak konsumsi jenis makanan berserat yang terdapat pada sayur-sayuran dan buah. Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna makanan yang banyak mengandung serat, sehingga bisa terus bertahan selama puasa. Selain itu, konsumsi juga makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging dan ikan. Susu tanpa lemak. Idet, yang juga dosen Stikes HI juga menyarankan agar mengurangi makanan yang manis-manis. “Tujuannya agar tidak cepat lapar di siang hari, karena makanan manis cepat mengenyangkan, sehingga tidak bisa makan makanan lain yang sebenarnya lebih dibutuhkan,” jelasnya, kemarin (27/6). Jika perlu, konsumsilah multivitamin dan mineral s e r t a m a k a n a n t a m b a han agar tubuh tetap segar bugar sepanjang hari saat puasa. Sejumlah vitamin yang

Idet Harianto penting dikonsumsi saat puasa katanya, adalah adalah vitamin A, B, dan C. Akan tetapi, jika sudah makan buah berwarna kuning atau merah, sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan, maka tidak perlu khawatir kekurangan vitamin tersebut. Lalu, bagaimana mengatasi agar tidak cepat haus selama berpuasa? Disebutkannya, untuk menghindari terjadinya dehidrasi tubuh, maka minumlah air putih sebanyak-banyaknya pada

malam hari. Hal tersebut pen­ ting dilakukan, karena pada waktu siang h ari kegiatan dan aktivitas cenderung banyak mengeluarkan keringat baik di luar ruangan atau ruang ber-AC.(*)

edi djunaidy/jambi independent


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.