Jambi Independent | 26 Desember 2010

Page 12

Jambi Independent

Minggu, 26 Desember 2010

Santai: Pemain Tim Nasional Indonesia Oktavianus Maniani (kiri), Zulkifli Syukur, dan Yesayas Desnam saat sesi uji coba lapangan di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, 25 Desember 2010. Pada latihan kali ini wartawan hanya diberi waktu 5 menit untuk meliput dan mengambil gambar. HENDRA EKA/JAWA POS

PERTANDINGAN final leg pertama Piala AFF 2010 antara Indonesia dan Malaysia di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur m a l a m ini, akan menjadi ajang pertaruhan. Tidak hanya pertaruhan bagi timnas, tapi juga pertaruhan bagi sang pelatih: Alfred Riedl. Karena itu kemarin (25/12), sehari menjelang laga penentuan itu dihelat, Riedl mengkarantina para skuad merah putih. Tujuannya, agar Firman Utina Cs berkonsentrasi penuh dan beristirahat total sebelum bertanding malam ini (26/12). Riedl tak ingin, anak asuhnya diganggu waktu istirahatnya, termasuk oleh pejabat negara sekali pun. Ketegasan Riedl ditunjukkan tadi malam. Saat itu, sekitar pukul 19.30, ada salah seorang staf dari KBRI (Kedutaan Besar RI) di Malaysia yang datang ke The ­Palace Golden Horses (tempat para pemain menginap). Staf KBRI itu membawa pesan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng yang ingin bertemu dengan timnas. Andi berada di Malaysia untuk menyaksikan langsung pertandingan tersebut. Agar permintaan itu dipenuhi, staf KBRI itu sampai melobi manajer tim Andi Darussalam Tabusalla. Tapi keinginan itu langsung di­tolak Riedl. Menurut Riedl, saat ini para pemainnya tidak bisa diganggu dan harus berkonsenTAWAKKAL/FAJAR/JPNN

trasi penuh untuk laga malam nanti. “Tidak bisa. Saya tidak mau pemain saya diganggu,” cetus Riedl, saat berbicara dengan perwakilan staf KBRI Malaysia itu. Rupanya, Riedl ingin anak asuhnya benarbenar tampil prima. Duel malam nanti dipastikan akan sarat gengsi dan emosi. Sebab, selain kedua tim bakal “bertempur” mati-matian untuk mencatat sejarah kali pertama menjadi juara, laga ini diakui atau tidak juga kental beraroma pertaruhan harga diri. Bukan rahasia lagi, hubungan Indonesia - Malaysia kerap mengalami pasang surut. Di lapangan hijau, Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah panjang dalam persaingan di lapangan hijau. Sepanjang sejarah Tim Merah Putih dan Harimau Malaya pernah bertemu 71 kali. Skor sementara Indonesia masih unggul. Yaitu menang 27 kali, seri 19 kali, dan kalah 25 kali. Total dari 71 kali pertemuan itu pemain-pemain Indonesia mencetak gol 110 kali dan Malaysia 105 kali. Indonesia juga unggul dalam head to head di Piala AFF. Dari lima kali pertemuan,

Indonesia memetik kemenangan tiga kali dan kalah dua kali. Kemenangan fenomenal terjadi pada Piala AFF 2004 ( saat itu masih bernama Piala Tiger). Saat itu, di leg pertama ( 28/12/2004) bermain di kandang sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno ( SUGBK), Indonesia menyerah 1-2 dari Malayia. Tapi giliran Kurniawan Dwi Julianto dkk melawat ke Stadion Bukit Jalil, para pemain Indonesia mengamuk dan mempermalukan Malaysia dengan skor telak 1-4. Tim Merah Putih pun melaju ke babak final. Sayang, di babak “puncak “Indonesia kalah agregat “5-2. Sejauh ini, Indonesia ­sudah empat kali menembus ­babak final Piala AFF ( 2000, 2002, 2004, 2010). Sedangkan ­Malaysia baru dua kali ( 1996, 2010). “Sejarah indah di Bukit Jalil itulah yang menjadi spirit tersediri bagi Firman Utina cs dalam melakoni leg pertama final Piala AFF malam nanti. “Secara pribadi saya sudah siap menghadapi Malaysia. Tidak ada instruksi khusus dari pelatih selain memenangkan pertandingan,” cetus kapten Firman

Utina usai latihan di Stadion Nasional Bukit Jalil kemarin pagi. Pemain tengah Sriwjaya FC itu mengaku cedera lutut kanannya sudah tidak terasa lagi dan siap diiturunkan sejak menit pertama. Hal senada juga diungkapkan top scorer sementara Piala AFF 2010 Christian Gonzales. Pemain yang sudah mengoleksi tiga gol itu siap tampil habis-habisan meski kadang otot pahanya masih terasa sedikit nyeri. “Saya juga sudah siap. Untuk main atau tidak terserah pelatih. Tapi saya sendiri sudah siap tampil lawan Malaysia,” kata El Loco, julukan Gonzalez. Meski untuk sementara memimpin dalam jumlah gol, pemain naturalisasi asal Uruguay itu menegaskan tidak berambisi untuk menjadi top scorer dan meraih sepatu emas. “Ambisi saya adalah juara. Bukan top scorer. Siapapun bisa mencetak gol dalam pertandingan “besok (malam nanti-Red). Malaysia pasti akan sangat semangat karena main di kandang Tapi saya yakin kita bisa menang . Insya Allah,” bebernya. Striker Bambang Pamungkas mengaku akan tampil maksimal bila diberi kesempatan tampil oleh pelatih Alfred Riedl. (jpnn)

Pendukung Garuda Antre Tiket Jatah Malaysia Terbatasnya jatah tiket yang disediakan Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) untuk suporter Indonesia dalam laga final di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu(26/12), tak membuat pendukung ­M erah Putih patah arang. ­D alam pem­b eritaannya, ­U tusan Malaysia menyebutkan ­b anyak pen­d ukung timnas ikut mengantre tiket di Sta­d ion Bukit Jalil, yang sebenarnya dikhususkan bagi suporter Harimau Melayu itu. Selain itu juga, para pendukung Irfan Bachdim Cs yang sebagian besar TKI dan pelajar ini memanfaatkan para calo tiket Malaysia yang ingin mencari untung dari tingginya animo suporter Indonesia untuk memberikan dukungan. Kontan ini membuat otoritas sepakbola Malaysia berang. Pasalnya, aksi calo Malaysia yang menjual tiket kepada suporter Merah-Putih itu dianggap sangat merugikan. Sekretaris Jenderal FAM Datuk

Setia: Antrian tiket di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. 25 Desember 2010. HENDRA EKA/JAWA POS

Azzuddin Ahmad sebagaimana dikutip Utusan Malaysia langsung menuding para calo tiket itu sebagai pihak yang tidak bermoral. “Saya harap rakyat Malaysia benar-benar jujur dan jika perbuatan sebegitu dilakukan seolah-olah seperti menjual marwah (harga diri) negara sendiri,” ujarnya. Harian yang sama melaporkan kabar penjualan tiket kepada warga Indonesia terjadi sejak pembukaan penjualan tiket di Stadion Bukit Jalil kemarin. Para pendukung

Indonesia disebutkan berbaur diantara warga Malaysia yang mengantre tiket. Mereka memanfaatkan tidak adanya pemeriksaan identitas untuk para pembeli di stadion itu. “Itu menimbulkan ke­ resahan banyak pihak yang masih belum berkesempatan mendapatkan tiket. 70 ribu tempat yang disediakan ­u ntuk pendukung negara (Malaysia)dipenuhi pendukung lawan (Indonesia),” tambah Utusan Malaysia dalam ulasannya. (jpnn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.