Jambi Independent | 14 Februari 2011

Page 25

Subuh Dzuhur Ashar Maghrib Isya

04.46 12.06 15.18 18.09 19.17

Sumber: BHR Prov. Jambi

Jambi Independent

Senin, 14 Februari 2011

Uji Nyali di Drag Race

di

TELANAIPURA-Jalan Ahmad Yani, depan kantor Gubernur Jambi sejak Sabtu (12/2) lalu hingga kemarin (13/2), berubah menjadi arena balap drag race dan bike. Jalan sepanjang 201 meter tersebut dijadikan sebagai uji nyali dan unjuk kemampuan para pembalap. Sebanyak 300 lebih pembalap drag race yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera dan pulau Jawa, unjuk kebolehan pada acara itu. “Kami membuka 12 kelas untuk mobil dan motor,” jelas Rizal, humas acara drag race dan bike Djarum Black.n Baca Uji hal 26

ADU CEPAT Drag race motor dan mobil di kawasan perkantoran Pemprov Jambi Telanaipura, Sabtu dan Minggu kemarin.

foto - foto eddy djunaedi/jambi independent

Investasikan Rp 4,5 Triliun Pengerukan Sungai Batanghari SHOPIAN HADI, Pasar Tampaknya niat perusahaan asal India untuk melakukan

pengerukan Sungai Batanghari akan terlaksana. Itu terungkap saat ekspose yang dilakukan PT Sinco Global di hadapan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) beserta SKPD di rumah dinas Gubernur Jambi, Sabtu malam (12/2) lalu. PT Sinco Global akan mengivestasikan modalnya sebesar Rp 4,5 triliun. Adapun jangka pengerukan Su­

Program Bedah Rumah Bagus tu bagus, awas penyaluran atau pelaksanaannya, terutama bagian administrasi. Ari Joenior ist/jambi independent

Saya sangat setuju dengan diadakannya program bedah rumah tersebut, asalkan oknum tidak melakukan kecurangan di lapangan. Sebaiknya bantu yang benar-benar membutuhkan, dan rumahnya memang tidak layak huni. Rima Handayani

Pembaca yang terhormat. Dalam waktu dekat, Pemprov Jambi meluncurkan program Bedah Rumah bagi warga miskin. Program ini termasuk ke dalam program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) yang digagas Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA). Bagaimana Anda menanggapi program ini? Bisakah terlaksana dengan maksimal tanpa adanya penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum di lapangan? Silakan kirim pandangan Anda ke Facebook Jambi Independent Interaktif mulai sekarang. Komentar yang menarik dan santun, disertai foto diri, akan dimuat di halaman Metro Jambi Harian Pagi Jambi Independent, mulai Jumat (11/2). REDAKSI

SOLUSI: Gubernur Jambi Hasan Basri Agus saat diwawancarai wartawan usai ekspose pengerukan Sungai Batanghari. Pengerukan merupakan solusi terbaik bagi pemeliharaan jalan provinsi.

TELANAIPURA-Meningkatnya konflik antarumat beragama yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, menjadi persoalan yang serius dibahas Pemprov Jambi. Rakor Komunitas Intel Daerah (Kominda) dengan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi, Unsur MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan FKDM pada Jumat (11/2) lalu diadakan. “Salah satunya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas dan keberadaan pendatang baru di wilayah masingmasing. Salah satu caranya adalah dengan menggelar siskamling,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi

Jambi M Taufik RH, ketika dikonfirmasi kemarin (13/2). Dalam rapat yang dipimpin Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar, diminta agar tokoh agama, masyarakat, adat dan pemuda serta seluruh elemen masyarakat tetap menjaga keharmonisan dan toleransi antarumat beragama yang sudah tercipta di Provinsi Jambi. “Serta tidak terpengaruh de­ ngan peristiwa konflik yang terjadi di daerah lain,” terangnya. Instansi terkait pun diminta agar mensosialisasikan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Ahmadiyah dan SKB 2 Menteri tentang pedoman pendirian rumah ibadah.n Baca Waspada hal 26

Baca Investasikan hal 26

Sepenggal Kisah Mahasiswa Jambi di Mesir

Mahasiswa Lokal Phobia dengan Mahasiswa Asing Krisis Mesir menimbulkan rasa ketakutan yang mendalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jambi yang berada di Mesir. Bukan hanya bagi para tenaga kerja, namun mahasiswa yang menuntut ilmu di negara yang berjuluk “ibu dunia” ini pun terkena imbasnya. Seperti apa? MUAWWIN, Jambi “Saat itu, bunyi tembakan hal yang sering terdengar setiap malam. Saat krisis terjadi, kami seringkali melihat helikopter, bahkan pesawat tempur F-16 melintas untuk patroli. Sepanjang jalur utama Saleh Salim ada sekitar 60 tank berjejer sepanjang Jalan Nasr City,” kata Achmad David Kholilurrahman, mahasiswa Jambi yang kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir, membuka perbincangan.

muawwin/JAMBI INDEPENDENT

Saya sangat setuju dengan adanya rencana program kerja “bedah rumah” tersebut, semoga saja anggaran untuk program tersebut benar-benar turun ke bawah secara murni dan tidak ada sistem penyaringan oleh pejabat terkait. Sehingga masyarakat memang benar-benar mendapat kesejahteraan dengan adanya program bedah rumah ini. DhédiÉ Dee

ngai Batanghari akan memakan waktu delapan bulan. Gubernur Jambi HBA kepada wartawan mengatakan, pengerukan Sungai Batanghari akan dilakukan mulai Kota Jambi hingga ke Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari. “Dengan stock file awalnya di Mandiangin, Kabupaten Sarolangun,” terang HBA. Pengangkutan batu bara di Sarolangun lewat sungai, bisa diakses oleh perusahaan-perusahaan lain. “Pengerukan ini baru tahap awal. Kemudian akan dikaji lagi hingga ke Bungo dan daerah lain,” terang gubernur. Bahkan sudah ada rencana PT Sinco Global akan mengeruk sungai hingga ke Ujung Jabung. Menurut HBA, dengan adanya pengerukan Sungai Batanghari ini, maka pengangkutan batu bara yang selama ini diangkut menggunakan jalur darat akan dialihkan ke sungai. Sehingga kondisi jalan dapat terpelihara. “Kita prihatin dengan kondisi jalan saat ini,“ ujar HBA.n

Waspada Para Pendatang Baru

Mahasiswa Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar asal Sarolangun Jambi ini menuturkan, sejak pecah revolusi Mesir

DESAK EVAKUASI: David, salah seorang mahasiswa Jambi yang kuliah di Mesir. Hingga kini, meski Mubarak telah mundur, situasi di Mesir belum kondusif. Evakuasi perlu terus dilakukan.

Jumat (25/1) lalu itu, situasi Mesir kian tak menentu. Semangat pendemonstran untuk menggulingkan Husni Mubarak

dari tampuk kepresidenan kian terpompa. “Mereka yakin bahwa perjuangan sudah di ambang kemenangan,” katanya. Puncaknya, revolusi Mesir itu ditandai dengan bentrok fisik dan 109 orang di­ nyatakan tewas. Saat itu, penguasa tetap kukuh mempertahankan singgasana. Untuk menghalau perusuh, penguasa Mesir memberlakukan darurat militer hingga merazia para pendatang. Para pendatang itu, urainya, terutama para mahasiswa yang menuntut ilmu di sana, dituduh pemerintah turut pula turun ke jalan. Itu sebabnya militer memperketat pemeriksaan visa para mahasiswa dari negeri lain. Sejumlah mahasiswa asal Indonesia, tak terkecuali mahasiswa Jambi sempat dibawa ke kantor militer guna diinterogasi. “Puncaknya, warga Mesir kala itu me­ngalami semacam phobia terhadap warga asing. Hal itu timbul lantaran mereka menganggap kerusuhan dan meletusnya revolusi itu akibat campur tangan warga asing,” imbuhnya.n Baca Mahasiswa hal 26


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.