Jambi Independent Edisi 13 Februari 2010

Page 27

Jambi Independent

Sabtu, 13 Februari 2010

IST/JAMBI INDEPENDENT

Begadang di ‘Kereta Cinta'

Dimas Seto

Hargai Artis Keturunan JELANG perayaan hari raya Imlek yang sebentar lagi tiba, dunia hiburan kita pun dihinggapi fenomena banyaknya bermunculannya artis keturunan. Pastinya suasana seperti ini akan semakin memperkaya pilihan bintang idola dan ujungnya persaingan pun makin ketat. Dimas Seto salah satu artis terbilang senior di dunia akting khususnya sinetron, menanggapi positif kehadiran artis-artis dari kalangan keturunan Tionghoa. Suami artis Dhini Aminarti ini menyatakan kehadiran mereka akan menambah kaya khazanah dunia hiburan kita. “Kita saling menghargai saja, karena mereka juga tidak jual tampang saja. Mereka punya kualitas dan mereka juga punya kemampuan. Jadi wajar saja dan sah-sah saja. Mereka juga berhak mencari reze-

ki di Indonesia,” tutur Dimas saat ditemui usai nonton konser Trivium di Tennis Indoor Senayan. Lebih dari itu, lanjut Dimas, semuanya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan mereka untuk menghibur. Sejauh ini secara pribadi, Dimas merasa tidak ada gap, jaga jarak, atau persaingan dengan artis-artis keturunan. Dan justru sebaliknya ia mengaku di lingkungannya banyak yang berasal dari keturunan, suku, dan etnis yang berbeda. “Kalau kita nyaman dan tidak ada persaingan dengan mereka justru itu yang namanya teman. Bahkan dengan banyaknya perbedaan seperti itu kita makin kaya khazanah, tidak semua negara bisa seperti Indonesia yang banyak perbedaannya tapi damai,” tandasnya. (kpl/wwn/boo)

SELAMA hidupnya, penyanyi Ussy Sulistiawaty baru satu kali mencicipi naik kereta di Indonesia. Pertama kali naik kereta, Ussy memilih naik kereta cinta. ‘Kereta Cinta' adalah sinetron terbaru Ussy yang diproduksi Multivision Plus. Gara-gara syuting sinetron tersebut, pelantun ‘Klik' itu akhirnya bisa mencoba bagaimana kereta di Indonesia. “Aku kan o r a n g B e t a w i , jadi nggak pernah ke mana-mana. Mau naik kereta ke mana,” tuturnya saat berbincang melalui telepon Jumat (12/2). Sayangnya, pengalaman pertama Ussy naik kereta kurang menyenangkan. Ia naik kereta ekonomi yang memang fasilitasnya memprihatinkan. Ditambah lagi, syuting di kereta tersebut berlangsung sampai pukul 01.00 WIB. “Aku sangat menyayangkan fasilitas transportasi di sini. Kenapa sih nggak bisa kayak di Singapura,” ucap Ussy yang sudah mencicipi naik kereta di luar negeri itu.

Untungnya, ketika syuting di kereta ekonomi itu, Ussy ditemani lawan mainnya yang semuanya perempuan. Mereka adalah, Revalina S. Temat, Berliana Febrianti dan Paramitha Rusady. Dalam sinetron Kereta Cinta itu dikisahkan, empat perempuan tersebut kerap saling bertemu di kereta. D a r i p e r t emuan itu, mereka saling curhat masalah masing-masing. “Aku di sinetron itu jadi Nuke binti Suaeb, perempuan yang suka banget kredit,” celoteh Ussy. (eny/eny)

Ussy Sulistiawaty IST/JAMBI INDEPENDENT

Kaget Dengar Bom Nelayan PEDULI lingkungan hidup, khususnya daerah perairan, mantan Puteri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata menyesalkan perbuatan nelayan di perairan Sulsel. Pasalnya, menurut Nadine, cara penangkapan ikan dengan cara menggunakan bom ikan sama sekali tidak benar. “Saya kaget mendengar suara bom sebanyak lima kali yang ternyata bersumber dari ledakan bom ikan,” ujarnya di Makassar, usai menyelam di sekitar Pulau Samalona, Makassar, Kamis (11/2). Wanita kelahiran 8 Mei 1984 ini menyayangkan kejadian tersebut. Sebelumnya, pada 25 Oktober 2009 lalu, saat Nadine menyelam di Pulau Rajuni Kepulauan Takabonerate, Kabupaten Selayar, Sulsel, ia juga menyaksikan sejumlah terumbu karang yang telah rusak karena bom. Ia kemudian menyatakan tekadnya untuk kembali menyelam di pulau tersebut karena belum puas menikmati keindahan taman laut di salah satu gugusan pulau di Takabonerate tersebut. Terlepas dari pengalamannya menyelamnya yang kurang menyenangkan ia tetap mengakui banyak keunikan yang ia dapati sepanjang melakukan penyelaman di perairan Sulawesi Selatan. Selain banyak terumbu karang yang berwarna-warni, dari pengalaman menyelamnya di Pulau Samalona untuk ketiga kalinya tersebut ia mengaku tidak pernah berhenti mengagumi pemandangan matahari terbenam di Selatan pulau Sulawesi yang memiliki degradasi warna jingga dan merah yang indah. “Makanya saya sering melakukan kegiatan menyelam di Sulawesi,” ujar model yang telah mencintai laut sejak kecil ini. Nadine juga mengapresiasi kegiatan-kegiatan lingkungan yang diselenggarakan anak muda di Makassar seperti penghijauan dan lainnya. (boo)

Nadine Chandrawinata IST/JAMBI INDEPENDENT


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.