Jambi Independent 10 Desember 2009

Page 18

Jambi Independent

Kamis, 10 Desember 2009

DWI SETYOWATI/JAMBI INDEPENDENT

SIMBOL : Massa membakar spanduk, sebagai simbol pemberantasan korupsi.

Hari Anti Korupsi 9 DESEMBER merupakan Hari Anti Korupsi se-Dunia. Di Bungo, moment tersebut diperingati bersama oleh Front Gerakan Bersama (FGB) dan Himpunan Mahasiswa Fisipol (HMF) Universitas Muara Bungo (UMB). Mereka menggelar orasi di bundaran Pasar Muarabungo. Selama aksi, pihak kepolisian pun telah disiagakan. Situasi arus lalu lintas pada pukul 10.00 WIB kemarin (9/12) yang agak terganggu itu, cukup menarik perhatian warga. Selain polisi, personel dari Satpol PP juga diturunkan untuk pengamanan. Secara umum, aksi tersebut menyuarakan untuk mengusut tuntas kasus tindak pidana korupsi di negeri ini, serta menyinggung mengenai beberapa pimpinan negeri ini, seperti Boediono untuk dapat menuntaskan kasus Century. Boneka pocong pun dibakar dalam aksi tersebut, yang melambangkan harapan agar penegakan hukum dan peradilan di negeri ini jangan sampai mati. Massa yang dipimpin oleh Nurul Atomi didampingi Ari Antoni dan Surya, meminta para pemimpin negeri agar konsisten dalam memberangus korupsi. “Kami berharap agar kasus-kasus korupsi di negeri ini dan di Bungo dapat diberanguskan,” ujar Nurul Atomi. Aksi dilanjutkan dengan long march menuju depan Rumah Dinas Bupati Bungo. Aksi tersebut ternyata juga diikuti Sekda Bungo Khaidir Shaleh, Ketua DPRD Bungo Mahili, dan LSM. Mereka bersedia membubuhkan tandatangan di atas materai dari surat pernyataan dukungan terhadap pemberangusan korupsi di Bungo. “Pemkab Bungo tetap akan mendukung anti korupsi di Indonesia,” tegas Khaidir Shaleh. Ketua DPRD Bungo Mahili menyayangkan, mengapa hari anti korupsi di Bungo tidak diperingati besar-besaran. Mahili juga mengajak mahasiswa untuk dapat segera melaporkan atau mengadu kepada DPRD bila mereka menemukan kejanggalan di masyarakat.(dwy/rib)

BANGKO

Koako dan Kejari Gelar Hearing HEARING antara LSM Koalisi Anti Korupsi (Koako) Merangin di bawah koodinator Ampera dengan Kejari Bangko di bawah kepemimpinan Syafrudin Djamain kemarin (9/12) sekitar pukul 12.00 WIB, berlangsung tanpa hasil memuaskan. Selain itu, bertepatan dengan Hari Anti Korupsi se-Dunia, pihak Koako dan Kejari Bangko sepakat membrantas praktek Korupsi di Merangin. Pantauan koran ini, hearing yang berlangsung di Kejari Bangko tersebut, selain Koako mempertanyakan persoalan dugaan penyimpangan pengadaan mobil dinas di tubuh Pemkab Merangin yang mencapai angka Rp 9 miliar lebih, mereka mengharapkan agar Kejari segera mengusut kasus dana Kupem Merangin 2002-2008 yang diduga juga telah terjadi penyimpangan. Seperti dikatakan Damsir Karim, dari Koako, Secara rinci dari hasil temuan BPK RI wilayah Jambi, hingga 31 Desember 2008 yang dikeluarkan BPK RI 28 Juli 2009 lalu, total dana Kupem Merangin dari 2002-2008 semuanya terkucur Rp 550 juta. Namun dari dana tersebut, yang terkucur hanya Rp 21 juta yang menyertakan jaminan pinjaman. Selebihnya, tanpa jaminan. “Padahal sesuai Surat Keputusan Bupati Merangin No 263 tahun 2002, pasal 12 tertulis jelas, adanya jaminan kredit dari calon peminjam sesuai ketentuan yang telah ditetapkan tim terpadu,” kata Damsir. Sayangnya, dua persoalan tersebut, hanya dugaan penyimpangan dana pengadaan mobil dinas yang disikapi Kejari Bangko. “Hingga kini kasus itu masih dalam penyelidikan. Sedangkan kasus dugaan penyimpangan dana Kupem Merangin 2002-2008, kita berharap agar Koako dapat memberikan berbagai data dugaan penyimpangan yang terjadi,” tuntas Syafrudin.(ctr/rib)

Jalan Batang Asai Rusak Parah SAROLANGUN - Kondisi jalan menuju ke Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun memprihatinkan. Selain berlubang, sebagian jalan masih belum diaspal. Parahnya lagi, kondisi jalan tersebut berlumpur pada musim hujan. Titik kerusakan jalan tersebut terdapat di jalan menuju ke Desa Lubuk Pengkar, Desa Muara Pemuat, Desa Batu Empang, dan Dusun Sekeladi. Jalan tersebut tidak bisa dilalui dengan kendaran roda empat, karena lebar jalan kecil. Secara umum, status sosial penduduk yang berada di kawasan itu adalah petani sawah dan kebun karet. Jika musim hujan,warga kewalahan mendistribusikan hasil pertanian mereka. Kades Muara Pemuat, Basri mengharapkan perhatian khusus dari Pemk-

LUKMAN HAKIM/JAMBI INDEPENDENT

MUARABUNGO

ab Sarolangun, DPRD Sarolangun dan dinas terkait untuk membangun Desa Muara Pemuat yang sejak dahulu dikenal desa terisolasi. “Kalau bisa dalam waktu dekat jalan Batu Ampar menuju Desa Muara Pemuat di rehabiliatasi,”ujarnya. Hal tersebut ditanggapi oleh Wakil

Bupati Sarolangun, Cek Endra. Katanya, Pemkab Sarolangun pada 2010 nanti lebih memprioritaskan pembangunan jalan. Karena jalan merupakan hal utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pemkab juga berupaya merealisasi keluhan masyarakat,” katanya. Menu-

BUTUH PERHATIAN : Jalan Batang Asai yang berlumpur dan rusak. Tampak warga yang mengendarai sepeda motor harus ekstra hatihati.

rut Cek Endra, daerah ini sangat berpotensi di bidang pertanian. Karena lahannya subur dan mudah untuk mendapat air, namun terkendala dengan saran penunjang. Apalagi pada hasil survei sebelumnya, di Batang Asai memiliki lahan untuk pertambangan batu bara.(*/rib)

90% Tempat Usaha Tak Berizin Hasil Sidak Kantor PTSP JOHAN ISWADI HAMU, Muaratebo HAMPIR semua pelaku usaha di Muaratebo tidak memiliki surat izin tempat usaha (SITU) dan surat izin usaha perdagangan (SIUP). Kenyataan itu didapat dari hasil sidak yang dilakukan tim Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Tebo bersama Dinas Pasar kemarin (9/12). “Dari 50 tempat usaha yang kita data, hanya satu yang memiliki SITU dan SIUP. Itu pun sudah mati. Jadi bisa dikatakan 90 persen pelaku usaha di Pasar Muaratebo tidak memiliki izin,” ungkap Kakan PTSP H Harmain di ruangannya. Saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait tempat usaha dan bangunan yang belum memiliki izin. “Kita saat ini baru mendata dan menyosialisasikan kepada pelaku usaha untuk segera mengurus segala macam perizinan. Jika setelah kita ingatkan masih juga membandel,

akan segera kita tindak tegas,” jelasnya. Untuk itu pihaknya mengharapkan pelaku usaha yang ada segera mengurus segala macam perizinan dan jangan membiarkan usaha yang telah ada tanpa memiliki surat izin. Terpisah, Ketua DPRD Tebo Agus Rubyanto saat dikonfirmasi mengatakan, seiring perkembangan Tebo ke depan, akan banyak pelaku usaha yang datang dan beriventasi. Jika pemerintah tidak sedari sekarang bertindak tegas, pelaku usaha dengan mudah akan membuat tempat usaha tanpa izin. “Tentu dalam hal ini pemerintah dirugikan, apalagi tidak masuk pendapatan asli daerah (PAD). Untuk itu kita berharap ada ketegasan dari intansi terkait,” jelasnya. Ketegasan bukan berarti harus melakukan penggusuran. Banyak hal yang bisa dilakukan seperti pendekatan dengan cara melakukan sosialisasi bagaimana tata cara membuat izin usaha tanpa harus melakukan tindakan. “Kita berharap instansi terkait agar benar-benar menindaklanjuti oknum-oknum pengusaha yang selamainibelummempunyaiizin.SesuaiUUNomor 3 Tahun 1982, setiap usaha apa pun wajib memiliki izin usaha,” katanya.(amu/rib)

13 Desember, Peletakan Batu Pertama Gedung Serba Guna HKBP Muarabungo MUARABUNGO – Minggu (13/ 12) mendatang, akan dilaksanakan peresmian Tanah Pemakaman Umat Kristiani Kabupaten Bungo dan Pesta Mameanghon Batu Ojahan (MBO), Pentahbisan Gereja HKBP Muarabungo dan peletakan batu pertama Gedung Serba Guna HKBP Muarabungo Distrik XXV Jambi. Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, serta Bupati Bungo Zulfikar Achmad. Acara tersebut akan dilaksanakan pada Minggu (13/12) pukul 13.00 WIB di Gereja HKBP Muarabungo Ressort Muarabungo, Kecamatan Bungo Dani. Peletakan batu pertama akan dilakukan oleh Gubernur, sementara penandatanganan prasasti tanah pemakaman oleh Bupati Bungo. Acara ini juga dimeriahkan artis ibu kota, seperti Perdana Trio Pernados Trio, Edy Silitonga,

PANITIA : Dari kiri, K Sidabariba, Oslan S, St Sahala N, Batara T, Pdt Naomi. dan Christine Panjaitan. Berbagai pihak ikut mendukung suksesnya acara itu. Seperti Dandim 0416 Bute Letkol Inf S Doloksaribu dan Kajari Muarabungo B Sinambela,selakupenasehatParhalado HKBP Muarabungo. Ketua Umum kegiatan Batara Tambunan, Ketua I dan sekaligus Ketua Yayasan Cahaya Kasih Oslan Sitindaon, Ketua II Rincan Manik. Kegiatan itu bakal dihadiri lebih dari 2.000 undangan. Luas Gedung Serba Guna tersebut adalah 1.085 meter persegi,

merupakan terbesar kedua setelah Gedung Serba Guna di Kotabaru Jambi. “Melalui usaha dan kebersamaan sebagai jalan untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang tetap memberkati jamaahnya, jamaah HKBP Muarabungo akan menggelar Pesta MBO Mangompoi/Peresmian dan Peletakan Batu Pertama Gedung Serba Guna HKBP Muara Bungo,” tutur Pendeta Naomi Br Pasaribu STh, didampingi Batara Tambunan.(dwy/rib)

Nalim Buka Temu Teknis Penyuluh Pertanian Merangin hadir juga anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi dan anggota Komisi I DPRD Merangin. Sedangkan peserta yang BANGKO- Profesionalisme mengikuti acara itu, selain dalam dunia penyuluh perta- 121 penyuluh pertanian senian dipastikan akan men- Merangin, juga para satuan dukung program Merangin k e r j a p e r a n g k a t d a e r a h Makmur 2013. Apalagi sejauh (SKPD) Merangin dan uninikeberadaanpetugaspenyu- sur Muspida. luh pertanian Ketua pelaksamerupakanujung na kegiatan, Ketombak keberpala Badan Pelhasilanpertanian aksana Penyuludi sebuah daerhan Pertanian, ah. Demikian Perikanan, dan dikatakan Bupati Kehutanan, Ir Nalim usai memWuriyanto, menbuka Temu Tekgatakan bahwa nisPenyuluhPerkegiatantersebut tanianSe-Meranuntuk menyatugin, Rabu (9/12) kan persepsi tendiRuangPolaSettang sikap mauda Merangin. pun perilaku “Para penyuluh penyuluh pertaNalim pertanian yang nian dalam sudah mengikuti temu teknis melaksanakantugasdilapanini diharapkan dapat dengan gan. “Dengan penyamaan mudah mempraktikkan ilmu- persepsi dalam mengemnyadiberbagaipelosokMeran- ban tugas, misi Merangin gin,” ujar Nalim. Makmur dari jalur pertanian Selain Nalim, juga hadir akan dapat terwujud. Saya narasumber dari Badan Sum- harap para penyuluh pertaber Daya Manusia (SDM), De- nian dapat dengan serius partemen Pertanian RI Bako- mengikuti agendademiagenrlu dan Ketahanan Pangan da pelaksanaan temu teknis Provinsi Jambi. Selain itu, ini,” katanya.(ctr/rib)

Diikuti 212 Penyuluh

Srikandi-srikandi di Bungo (2-Habis)

Fokus pada Dunia Kesehatan dan Pendidikan Srikandi lainnya, Ria Mayangsari, kini dipercaya sebagai anggota DPRD Bungo periode 2009–2014. Mayang sendiri baru saja mengakhiri masa lajang pada Agustus 2009 lalu dengan Iptu Rinaldo Aser. DWI SETYOWATI, Muarabungo

TERMUDA : Ria Mayangsari di sela kegiatannya di DPRD Bungo. Wanita itu merupakan anggota DPRD Bungo yang termu-

RIA Mayangsari mengaku, dia bisa menjadi anggota dewan berkat dorongan orangtuanya. “Tapi akhirnya saya malah tertarik dan mencintai dunia ini, yang lebih banyak bergaul dengan para politisi dari berbagai partai politik (parpol),” ungkap wanita yang akrab disapa Mayang itu di sela jeda usai rapat panitia anggaran 2010 Pemkab Bungo di Gedung DPRD Bungo, Selasa (8/12). Selain itu, dunia yang masih baru itu membuatnya menelusuri berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat. Hal itulah yang mulai mengasah pemikiran dan simpatinya. Mayangsari sendiri lahir dari keluarga yang memang bergelut di dunia politik. Ayahnya, H Fachrori Umar, pernah men-

calonkan diri sebagai calon bupati (cabup) Bungo, dan kini menjabat sebagai wakil ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Manado. Alumnus Fakultas Hukum (FH) Universitas Jambi (Unja) 2008 itu merupakan anggota dewan termuda di Bungo. Ria Mayangsari mengatakan, saat ini dia tertarik dengan dunia kesehatan dan pendidikan di Bungo. “Harapan saya, dua bidang tersebut dapat menjadi fokus Pemkab Bungo, karena bidang kesehatan dan pendidikan sangat menyentuh kepentingan masyarakat. Dua bidang tersebut menjadi dasar untuk menunjang keberhasilan bagi bidangbidang lainnya,” ujarnya.(*/ rib)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.