Jambi Independent 08 Oktober 2009

Page 13

Jambi Independent

KAMIS, 08 OKTOBER 2009

Posisi Kepsek Rp 10-20 Juta Jamin Tak Ada Permainan

finarman wapU, Kota Jambi Meski belum diketahui kapan waktu pengangkatan kepala sekolah untuk SD, rumor tak sedap mulai menerpa. Sejumlah informasi yang

diperoleh menyebutkan, penerimaan kepsek periode ini sarat “permainan” dan politisasi. Sumber Jambi Independent me­ nyebutkan, posisi kepala sekolah dihargai Rp 10 juta-Rp 20 juta. Menyikapi persoa­ lan itu, mantan Ketua Komisi D DPRD Kota Jambi M Zayadi menegaskan agar Wali Kota Bambang Priyanto benar-benar lepas dari kepentin­ gan, termasuk politis. Wali Kota

sejatinya memantau langsung penilaian dan mengetahui isu yang ber­kem­bang di ma­sya­ ra­kat. Berkaca dari kejadian dunia pendidikan di Kota Jambi, Wali Kota sebagai pemegang ja­ batan tertinggi harus mengesampingkan ke­ pentingan politik dalam pengang­ katan pejabat, khususnya kepala sekolah. n baca Posisi hal 14

Wali Kota Siap Beri Sanksi Wali Kota Jambi Bambang Priyanto kemarin (7/10) menja­ min tidak ada permainan atau nuansa politis dalam pen­ gangkatan kepsek nanti. Menu­ rut dia, tim bentukan Pemkot telah bekerja menilai kelayakan dan kualifikasi orang-orang yang bakal didudukkan. Sejumlah persyaratan administrasi dan keterampilan pun harus di­

penuhi. “Saya jamin tidak ada pungutan apa pun dalam pengangkatan kepala sekolah nanti. Begitu juga isu politis, kita menilai sesuai aturan. Murni untuk kemajuan pendidikan di Kota Jambi. Salah satunya memiliki sertifikasi dan be­r­kualifikasi sarjana penuh,” katanya. n baca Wali Kota hal 14

eddy djunaedi/jambi independent

Pemprov Siapkan Dana Khusus Perbaikan Bangunan Sekolah Pascagempa ROLANDA HASIBUAN/jambi independent

TERUS MENGALIR

Bantuan bencana alam untuk Kabupaten Kerinci terus mengalir. Kali ini datang dari Pemprov Jambi untuk rehabilitasi bangunan sekolah di Bumi Sakti dan Jang­kat, Merangin.

KOTA JAMBI - Pemprov Jambi akan memberikan anggaran khusus bagi pembangunan beberapagedungyangrusakpascagempa bumi di Kabupaten Kerinci dan Merangin. n baca Pemprov hal 14

SMA 4 Targetkan Rebut Juara Pertama KOTA JAMBI - Melihat perkembangan permainan yang mereka miliki, SMAN 4 Kota Jambi menargetkan para pemainnya akan dapat merebut juara pertama. Selain dari kemampuan yang dimiliki, mereka juga sudah belajar dari pengalaman lalu. Saat ini sekolah tersebut telah mempersiapkan para pemain dengan baik untuk bertanding pada turnamen Student Futsal Compe­ tition 2009 yang di gelar Jambi Independent pada 11 Oktober nanti. Melalui latihan rutin setiap minggu yang jad­ walnya diperketat, sekolah itu optimistis akan memenangkan pertandingan nanti dan merebut juara pertama. Dipastikan mereka nanti cukup mengirim satu tim saja untuk menang. n baca SMA 4 hal 14

teras

Kisah Kusir Sado di Tengah Persaingan Transportasi

Galang Dana Gempa

Maidarlismawati merupakan satu dari banyak orang yang peduli pada para korban gempa. Saat ini kepala Seksi Pemberdayaan Zakat Departemen Agama Provinsi Jambi itu beserta salah satu organisasi yang juga diikutinya sedang intens mengumpulkan da­na untuk para korban gempa. “Kita juga sudah buat surat-menyurat untuk meminta bantuan dari beberapa instansi terkait,” ujarnya. Kini wanita kelahiran 1 November 1965 itu mengaku, pekerjaannya lebih padat saat menjelang Idul Fitri beberapa waktu lalu. Itu karena pihaknya yang menjadi regulator pe­nyaluran zakat yang dikoordinasi Bazda. “Kita juga bersama-sama dengan pihak terkait menentukan besar zakat yang harus dibayar menjelang Idul Fitri beberapa waktu lalu,” bebernya. n baca Galang hal 14

Kalah Saing, Pernah Satu Bulan Tak Ada Penghasilan Sebutan sado, bendi, andon, atau delman cukup akrab. Kini keberadaan transportasi tradisional itu mulai tersingkir dan jumlahnya terus ber­kurang. Bagaimana keberadaan kusir sado di tengah pesatnya perkembangan transportasi? finarman wapu, Kota Jambi

PadahariMinggukuturutayahkekota naikdelmanistimewakududukdimuka Kududuksampingpakkusiryang sedangbekerja mengendaraikudasupayabaikjalannya. Itu penggalan syair lagu “Naik Delman”. Lagu itu sering dinyanyikan saat di taman kanak-kanak. Seperti gambaran kusir sado di Kota Jambi, juga

ROLANDA HASIBUAN/jambi independent

TERSINGKIR: Saring (66), satu dari delapan kusir sado yang masih bertahan dengan pekerjaan yang telah digeluti sejak puluhan tahun lalu.

digemari anak-anak. Seorang pria parobaya tampak sedang merapikan bulu seekor kuda di simpang sado,

Pasar, kemarin (7/10). Keriput kulitnya nyata terlihat. Keringat bercucuran dari wajahnya. Sesekali Saring (66) menyeka buliran bening

yang jatuh dari dahi­nya. Tak mengeluh meski tak ada yang me­nyewa sado miliknya. Tak jauh dari tempatnya, seorang kusir sado lainnya sedang duduk di dalam sado sembari menunggu penumpang. Pria itu adalah rekan satu kerjaan dengan Saring. Sado merupakan gerobak tempat penumpang duduk. Sado dibuat sedemikian rupa menggunakan kayu dan besi. Pekerjaan sebagai kusir sado merupakan mata pencarian terakhir bagi bapak tujuh anak itu. Dia mengisahkan, pekerjaan tersebut dia geluti sejak 1967. Saat itu di Kota Jambi be­ lum banyak mobil. Jumlah sado pun ratusan. “Sejak 1950-an, sado sudah ada di Jambi. Jumlahnya ratusan,” ungkap pria kelahiran Jawa Te­ngah itu. Sado mulai terlupakan pada 1990-2000, karena banyak kendaraan lain. Saat itu ang­ kutan umum di antaranya mobil pick-up hingga reben (oplet lama). Dari tahun ke tahun, jumlah sado terus ber­kurang. n baca Kalah Saing hal 14


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.