Jambi Independent 01 Februari 2010

Page 14

Jambi Independent

Senin, 01 Februari 2010

Telanaipura - Pasar - Danau Teluk - Pelayangan

SOSOK

Pernah Kuliah di Inggris MENGAJARKAN dan mentransfer ilmu yang dimiliki merupakan kewajiban dan keinginan yang sangat besar dari Triyono. Saat ini Triyono memiliki banyak jam mengajar. Tidak hanya sebagai guru di sekolah, tetapi juga dosen bahasa Inggris di salah satu universitas swasta di Kota Jambi. Pria kelahiran Boyolali, 1 Oktober 1963, itu menjabat wakil kepala sekolah di SLB Sri Sudewi. Itu dijabat sejak 23 tahun lalu. Tidak puas dengan ilmu yang dimiliki, pria ramah tersebut lalu mengembangkan ilmunya dengan mengambil beasiswa kuliah ke Inggris, tepatnya di University of Birmingham. Dengan ilmu yang didapat, dia dipercaya menjadi dosen FKIP Bahasa Inggris. “Ilmu yang kita miliki memang seharusnya kita berikan kepada siapa saja agar ilmu terus bertambah,” jelasnya. Mengajar di SLB dan menjadi dosen di perguruan tinggi merupakan dua Triyono hal berbeda. Di satu sisi, dia harus mengajarkan siswa yang memiliki kebutuhan khusus, tentu dengan kesabaran luar biasa. Di sisi lain, Triyono memberikan pelajaran pada anak yang sudah melalui masa remaja tanpa perlu memberikan perhatian khusus. “Sudah barang tentu keduanya menggunakan metode yang sangat berbeda dan bertolak belakang,” ujarnya. Meski demikian, bapak satu anak itu mengaku, kedua pekerjaan tersebut memiliki tantangan berbeda. Dia mengaku tidak ingin melepaskan salah satu di antara keduanya. Itu karena pria yang bertempat tinggal di kawasan Telanaipura tersebut menikmati kedua profesi yang saat ini masih dia jalani. “Saya bersyukur bisa mejadi guru di SLB. Banyak pelajaran hidup yang bisa saya dapatkan. Sedangkan saat menjadi dosen, saya ingin semua mahasiswa memeroleh ilmu sebaik mungkin. Bagaimanapun saya akan tetap mengatur jadwal mengajar saya sebaik mungkin agar bisa menjalani keduanya dengan baik,” tandasnya.(viz) SURYA ELVIZA/ JAMBI INDEPENDENT

MEMBANDEL

ROLANDA HASIBUAN/ JAMBI INDEPENDENT

POTRET

Proses pembangunan salah satu bilboard di kawasan dekat Mall Kapuk. Meski sudah diwarning anggota dewan melanggar aturan, pembangunan tetap saja dilakukan. Entah siapa yang sebenarnya membandel. Tata Kota atau rekanan?

Salahi Aturan tapi Tetap Dibangun Billboard yang Akan Dikerjakan SURYA ELVIZA, Telanapura

ROLANDA HASIBUAN/JAMBI INDEPENDENT

KONTRIBUSI KURANG: Salah satu apotek dalam Kota Jambi. Berjamurnya apotek di dalam kota ini, ternyata belum membawa pengaruh besar bagi pendapatan asli daerah (PAD). Malah, PAD dari bidang usaha apotek dan rumah sakit swasta, tahun lalu tak tercapai target.

BILLBOARD yang sedang melalui proses pembangunan di kawasan depan Mall Kapuk dianggap menyalahi aturan. Billboard itu akan dibangun di atas trotoar. Itu bertentangan dengan peratuan. Keberadaan billboard bisa mengganggu pengguna jalan.

Stok Habis, Gunakan Travo Sementara TELANAIPURA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Telaipura, Jambi, kini terpaksa menggunakan travo sementara untuk mengganti rusaknya travo di kawasan Karya Maju, Kelurahan Simpang IV Sipin, Jambi. Pasalnya, PLN belum memiliki travo pengganti untuk mengantisipasi pemadaman listrik di daerah tersebut.

Hanya saja, hingga saat ini, proses pembangunan billboard masih terus dilakukan. Padahal, anggota Komisi B DPRD Kota Jambi pernah melakukan peninjauan ke lokasi tersebut beberapa waktu lalu. Saat itu DPRD sudah mengimbau Pemkot agar menghentikan pembangunan yang menyalahi aturan tersebut. Waktu itu, setelah anggota Komisi B turun ke lapangan, proses pembangunan sempat terhenti. Sayang, setelah beberapa lama, pembangunan billboard kembali dilakukan. Berdasarkan pantauan, bahkan trotoar sudah dilubangi.

Ada dua lubang menganga. Di sampingnya berjejer besi ukuran besar yang digunakan untuk penyangga billboard. Menanggapi hal itu, anggota Komisi B DPRD Kota Jambi Zayadi mengatakan, pihaknya sudah turun melakukan pemantauan dan meminta Pemkot menghentikan pembangunan. Zayadi meminta agar Pemkot, dalam hal ini Dinas Tata kota, tidak memberi izin kepada pihak ketiga untuk membangun billboard di lokasi yang dilarang. Hanya saja, kata Zayadi, Pemkot berkelit pembangunan billboard untuk penambahan PAD Kota Jambi.

“Seharusnya dari awal tidak boleh diberikan izin. Meskipun pihak Pemkot mengatakan pembangunan untuk PAD, jelas-jelas itu melanggar aturan dan seharusnya dihentikan,” ujarnya. Pihaknya akan terus mengimbau Pemkot agar pembangunan tidak dilakukan. Itu karena di luar peraturan yang ada. Apalagi sebelumnya memang Komisi B sudah turun ke lapangan dan meminta tidak dibangun. “Pemerintah seharusnya dapat memahami peraturan yang ada. Jika memang tidak sesuai peraturan, semestinya tidak boleh dibangun dan prosesnya tidak dilanjutkan,” tandasnya.(*)

Manajer Rayon Telanaipura PLN Jambi, Rustam, mengatakan, pihaknya tidak memiliki stok untuk mengganti travo listrik yang rusak tersebut. “Kita tidak ada stok, maka kita gunakan travo sementara,” ujarnya. Untuk diketahui, Sabtu (30/1), travo listrik milik PLN di kawasan Karya Maju, Kelurahan Simpang IV Sipin, mengalami kerusakan. Akibatnya, seharian penuh, warga terpaksa mengalami pemadaman listrik. “Seharian listrik mati, jadi kita sangat terganggu. Tidak bisa ngapa-ngapain,” keluh Hasni (34), ibu rumah tangga yang membuka toko alat kebutuhan rumah tangga. Kerusakan travo di Kawasan Karya

Maju tersebut diduga karena usianya sudah terlalu tua dan sepatutnya diganti. Untuk mengatasi sementara, PLN menggunakan travo sementara agar pemadaman tidak berlangsung lama dan mengganggu aktivitas warga. “Kini kita memang hanya menggunakan travo sementara. Ini sambil menunggu adanya travo baru yang akan kita usulkan terlebih dahulu ke pusat, karena kita memang tidak memiliki stok,” ujarnya. Apakah travo sementara tersebut aman dan tidak mengalami kerusakan hingga datang travo pengganti yang baru? Rustam memastikan travo tersebut bakal berfungsi dengan aman dan

lancar serta tidak akan mengalami gangguan pemadaman lagi sehingga tidak mengganggu aktivitas warga. Kemampuan travo sementara itu sebesar 250 KVA. “Meskipun hanya sementara, dayanya lebih besar dan mampu mengaliri listrik warga dengan baik,” ujarnya. Hingga saat ini Rustam belum bisa memastikan kapan datangnya travo yang baru sebagai pengganti travo yang rusak. “Kita belum bisa pastikan. Memang perlu proses. Kita usulkan ke Cabang Jambi terlebih dahulu dan mudah-mudahan secepatnya b i s a d i g a n t i dengan yang baru,” tandasnya.(viz)

Melihat Kondisi Mesin Penghancur Sampah

Sempat Diprotes, Kini Tak Lagi Beroperasi Mesin penghancur sampah tentu berguna untuk mengurangi jumlah sampah di Kota Jambi. Mesin itu ditempatkan di dua lokasi: Pasar TAC dan Angsoduo. Sayang, keduanya tidak beroperasi lagi. SURYA ELVIZA Kota Jambi MESIN berwarna biru dengan ukuran sekitar 10 meter itu terlihat sudah sangat tua. Kondisinya memprihatinkan. Di sekeliling mesin dipagari besi tinggi yang kokoh. Ada tiga corong besar terlihat. Satu corong untuk memasukkan sampah, satu corong menghancurkan sampah dan satu corong berwarna cokelat merupakan tempat keluar asap. Mesin tersebut hampir tidak terlihat oleh pengguna jalan pada umumnya. Itu karena mesin tersebut tertutup bangunan baru di Pasar TAC, Sipin, Telanaipura. Hal sama juga terjadi di mesin penghancur sampah yang ada di Pasar Angsoduo Jambi. Ada dua mesin di sana.

ROLANDA HASIBUAN/JAMBI INDEPENDENT

MUBAZIR: Mesin penghancur sampah milik Dinas Kebersihan Kota Jambi. Antara ada dan tiada.

Diletakkan di belakang kios pasar BJ (pasar bekas) yang sedikit jauh dari keramaian. Kondisinya tak jauh berbeda. Tidak ada kegiatan sama sekali di sana. Bahkan pagar besi pun tertutup rapat dan ditumbuhi oleh beberapa ilalang. Mengingat banyak tumpukan sampah yang berserakan di Kota Jambi, tentu mesin itu sangat bermanfaat.

Tidak perlu banyak pekerja khusus untuk membersihkan sampah. Tempat pembuangan akhir (TPA) di Talangduku tidak ditumpuk sampah. Tentu tidak sedikit anggaran yang dikeluarkan untuk membeli mesin tersebut. Sayang, mesin tidak lagi dimanfaatkan. Menurut Harudin, salah satu pedagang yang berada tepat disamping

mesin pengahancur sampah di Pasar TAC, mengatakan bahwa mesin ini sudah lama tidak dimanfaatkan. Mesin ini pun juga tidak begitu lama beroperasi. Katanya, mesin tersebut sempat menjadi pro-kontra di kalangan masyarakat Jambi terutama para pedagang dan konsumen di Pasar TAC. Betapa tidak, sewaktu masih aktif digunakan, mesin acapkali beroperasi pada waktu pagi hari hingga sore hari. Asap yang keluar dari corong mesin sangat mengganggu aktivitas jual-beli di Pasar TAC. “Apalagi asapnya cukup banyak. Seperti mesin di pabrik saja, asapnya hampir menutupi kawasan pasar,” ujarnya. Karena itu, para pembeli dan penjual mengajukan protes kepada pihak pengelola mesin saat ini. Mereka menganggap bahwa lokasi mesin penghancur sampah tersebut salah tempat atau salah lokasi. Tidak seharusnya mesin penghancur sampah berada di tengah kota dan di dekat pasar yang dipadati warga. Apalagi asap yang keluar dari mesin berukuran besar tersebut sangat mengganggu. “Kalau tidak salah operasinya cuma sebentar saja, tidak sampai setengah tahun. Setelah itu hingga saat ini tidak dimanfaatkan lagi. Cuma ditutup dan dikunci seperti sekarang,” ujarnya.(*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.