Jambi Independent | 01 Desember 2010

Page 14

Jambi Independent

Rabu, 01 Desember 2010

Inter Turun Full Team Kendati tengah terpuruk di Serie A Italia, Inter Milan tetap fokus menatap Piala Dunia Antarklub 2010. Inter memutuskan untuk tetap menerjunkan skuad utama dalam even yang dihelat di Abu Dhabi, UEA, 8-18 Desember nanti. Dari 23 nama yang akan dibawa Inter ke Abu Dhabi, allenatore Rafael Benitez menyertakan semua pemain terbaik. Tak terkecuali tiga pemain yang masih menjalani pemulihan cedera, yakni kiper Julio Cesar, bek kanan Maicon, dan striker Diego Milito. Ketiganya tetap dibawa dan diharapkan bisa pulih dan terlibat dalam laga di Abu Dhabi , kata juru bicara Inter sebagaimana dilansir di Rafael Benitez Inter.it. Tapi, perlakuan Cesar dkk berbeda dengan Philippe Coutinho. Cedera paha memaksa gelandang muda asal Brazil itu tidak masuk dalam skuad. Pemain Brazil lainnya, Alessandro Mancini, juga gagal berangkat ke Abu Dhabi karena Benitez lebih memilih pemain primavera Denis Alibec. Inter rencananya akan bertolak ke Abu Dhabi setelah menjalani laga pemungkas fase grup Liga Champions kontra Werder Bremen 7 Desember nanti. Kendati turnamen yang diikuti tujuh tim itu dimulai 8 Desember, Inter baru tampil sepekan kemudian (15/12). Sebagai jawara Eropa, Nerazzurri langsung lolos ke Skuad Inter semifinal. Dispensasi ke Piala Dunia serupa diberikan keAntarklub pada jawara Amerika Kiper Latin (Copa LiverJulio Cesar, Luca Castellazzi, Paolo tadores) InternacioOrlandoni nal. Sebagaimana tradisi di Piala Dunia Belakang Antarklub lima tahun Maicon, Ivan Cordoba, Javier Zanetterakhir, wakil Eropa ti, Lucio, Marco Mate­razzi, Cristian Chivu, Simone Benedetti, Davide dan Amerika Latin Santon difavoritkan bertemu di final. Tengah Inter mengemban Dejan Stankovic, Thiago Motta, misi meneruskan heWesley Sneijder, Sulley Muntari, Mcgemoni klub Benua Donald Mariga, Esteban Cambiasso, Biru setelah BarceNwankwo Obiora lona tahun lalu, ManDepan chester United pada Samuel Eto'o, Diego Milito, Goran 2008, dan rival sekoPandev, Denis Alibec, Jonathan tanya, AC Milan, tiga Biabiany tahun lalu. (jpnn)

Kecam Real, Puja Barca Sekali lagi Barcelona mempermalukan Real Madrid Itulah judul headline surat kabar terkemuka Spanyol El Mundo Deportivo terkait hasil el clasico kemarin dini hari. Hampir semua media di Spanyol memang memuja penampilan El Barca-julukan Barcelona. Sementara, Real harus rela menerima kritik dan ejekan. Ya, dalam dua tahun terakhir, Barca memang selalu menang atas Real. Namun, kemenangan lima gol tanpa balas kemarin benar-benar memalukan. Ini bahkan lebih buruk dari kekalahan 2-6 di Santiago Bernabeu pada 2 Mei 2009. Selain memuji performa bintangbintang Barca seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, David Villa, dan Xavi Hernandez, mereka juga mengecam perilaku buruk pemain Real di el clasico. Mundo Deportivo bahkan memasang judul, seharusnya me­reka belajar untuk kalah dengan terhormat. Itu menyinggung ulah Cristiano Ronaldo dan Sergio Ramos. Mereka bukan hanya bermain buruk, tapi juga menunjukkan sikap yang buruk. Ronaldo dengan sengaja mendo­ rong pelatih Josep Guardiola dalam sebuah insiden di tepi lapangan. Ketika itu, dia hendak mengambil bola yang keluar lapangan. Insiden itu sempat melahirkan keributan kecil di lapangan.

Berebut Bola Pemain depan Barcelona Lionel Messi bersama bek Real Madrid Pepe saat berebut bola di pertadingan sepak bola liga Spanyol FC Barcelona vs Real Madrid di Stadion Nou Camp di Barcelona. AFP PHOTO / Josep Lago

Tak Berharap Ronaldo Dihukum

Siapkan Balotelli di Turin Manchester City baru menghadapi Juventus dua pekan lagi di Turin (16/12). Di mata pelatih City Roberto Mancini, laga pemungkas grup A itu bakal menentukan status City di klasemen akhir. Karena itu, Mancini berencana tetap menurunkan kekuatan terbaik, termasuk Mario Balotelli. Mancini sebenarnya tahu, menurunkan Balotelli bisa memicu kontroversi. Ya, semasa masih membela Inter Milan, Balotteli hampir selalu menjadi sasaran rasisme fans Juventus ketika bermain di Turin. Di musim lalu, aksi rasis Juventini sebutan fans Juventus kepada Balotelli memaksa Juve harus memainkan laga tanpa penonton melawan Lecce. Itu (rasis, Red) bisa terjadi lagi (di Turin, Red).” Saya berharap tidak akan terjadi, tapi itu memang bisa terjadi, ungkap ManRoberto Mancini cini yang juga mantan pelatih Inter Milan itu kepada Daily Mail. Tapi, saya tidak akan meninggalkan dia. Kami harus berpikir memenangkan dua laga sisa untuk lolos (ke babak 32 besar) maupun finis sebagai juara grup, “tambahnya. Mancini juga mengecam rasisme terhadap Balotelli saat membela Italia melawan Rumania di Klagenfurt, Austria, bulan lalu. Dunia dipenuhi orang-orang bodoh (karena masih saja bertindak rasis, Red). Di Rumania dan Italia masih ba­ nyak orang-orang seperti itu. “Saya kira situasi lebih baik ditemukan di Inggris,” tutur pelatih 46 tahun itu. Seiring dengan menurunnya mood Carlos Tevez dan ancaman hengkang Emmanuel Adebayor maupun Roque Santa Cruz, Mancini memang tidak punya pilihan selain memaksimalkan kinerja Balotelli. Satu-satunya hal yang dikeluhkan Mancini adalah perilaku Balotelli yang belum dewasa dan kerap merugikan tim.”Saya cukup mengenal Mario dan dia anak baik. Dia masih 20 tahun, dia masih muda, sehingga perilakunya terkadang tidak tepat”, terang Mancini. (jpnn)

Lebih buruk lagi sikap Ramos. Dia dengan sengaja menendang kaki Messi dari belakang. Kartu merah pun pantas dia terima. Tapi, itu belum cukup. Dia sempat mendorong muka Carles Puyol hingga terjatuh dan juga mendorong Xavi. TV3, televisi berbahasa Catalan, lebih mengangkat isu pembinaan di kedua klub. Mereka menyebut itu sebagai kemenangan kebijakan pembinaan pemain muda melawan kebijakan menghambur-hamburkan uang ala Los Galacticos, sebutan tim sarat bintang Real. Bahkan, media yang berbasis di Madrid dan biasanya cenderung mendukung Real, yakni Marca dan AS, juga lebih memilih memuji klub rival. AS menyebut Barca masih jauh lebih baik dibandingkan Real, dan Marca menulis judul tamparan di wajah. Radio Cadena Cope yang berbasis di Madrid menyebut inilah momen yang paling berat bagi Mourinho sebagai pelatih Real. Cadena SER menyebut, periode penuh senyum di Bernabeu bakal berakhir. Tekanan bakal kembali mewarnai perjalanan Los Blancos, julukan Real, di sisa musim ini. (jpnn)

Cristiano Ronaldo

Atmosfer panas kembali menjadi tema el clasico edisi ke-161 kemarin. Tensi di lapangan meningkat setelah Real Madrid tertinggal dua gol kala babak pertama belum juga setengah jalan. Setelah beberapa upaya membalas kandas di daerah pertahanan Barcelona, penggawa Real mulai melakukan pelanggaran tak penting. Emosi dan rasa frustrasi mereka memuncak di menit ke-31, ketika bola dari pemain Barcelona keluar dan dipungut pelatih Barca Josep Guardiola. Cristiano Ronaldo pun berinisiatif meminta bola untuk melakukan throw in. Tapi pelatih Guardiola mengabaikannya, dan malah melempar bola ke arah anak buahnya. Sikap itu memancing amarah Ronaldo. Winger asal Portugal itu mendorong dada Guardiola sehingga bola terjatuh. Tak ayal, penggawa Barca pun langsung menyerbu Ronaldo, dan memancing

keributan lebih besar. Kiper Barca Victor Valdes bahkan meninggalkan posnya untuk mengonfrontasi Ro­ naldo. Alhasil, wasit Eduardo Iturralde menjatuhkan kartu kuning untuk keduanya. Usai laga, Guardiola terkesan tidak peduli dengan aksi kasar Ronaldo. Entrenador 39 tahun itu bahkan tidak berharap Ronaldo menda_ patkan hukuman tambahan. Halhal semacam ini sangat biasa dalam pertandingan bertensi tinggi. Menuntut Ronaldo dihukum juga tidak ada gunanya, ucap Guardiola kepada Tribal Football. Terlepas dari itu, penampilan wasit Iturralde tidak maksimal. Meski sudah mengeluarkan 12 kartu kuning dan satu kartu merah, ada sejumlah insiden yang mestinya layak diganjar kartu usiran. Salah satunya ketika Ricardo Carvalho mengganjal Lionel Messi di pengujung babak pertama. Dia malah memberikan kartu kuning

kepada Messi dengan tuduhan di­ ving. Padahal, dalam tayangan televisi tampak jelas Carvalho sempat mengarahkan sikunya ke wajah Messi. Aksi Carvalho sejatinya layak berbuah merah. Selain itu, masih ada sejumlah keputusan yang sebenarnya menguntungkan Real. Pelatih Real Jose Mourinho tidak mau berkomentar soal ini. Padahal, sebelum laga dia mencemaskan kualitas kepemimpinan Iturralde. Menurutnya, wasit asal Basque itu lebih suka menuruti permintaan fans daripada melihat fakta di lapa­ ngan. Hal ini, lanjutnya, akan me­ nguntungkan Barca karena mereka bermain di kandang. Statistik sudah menunjukkan semuanya. Barcelona akan senang laga ini dipimpin Iturralde, kata Mourinho kepada Marca. Saya pikir Iturralde tidak akan memihak Barca kalau pendukung Barca tidak menekannya. Tapi itu tidak mungkin, cetusnya. (jpnn)

Ingin Jadi Suksesor Fergie Kontrak entrenador Barcelona Josep Guardiola bakal berakhir di pengujung musim ini. Belum ada tanda-tanda tactician berusia 39 tahun itu akan memperpanjang kontraknya. Tak heran, dia dikabarkan akan hengkang dari Barcelona. Situasi itu terus dipantau Chelsea. Pasalnya, owner Chelsea Roman Abramovich sangat terpikat kepada kepiawaian Guardiola dalam meramu strategi. Guardiola dinilai sebagai sosok yang paling pas menjadi manajer di Chelsea. Apalagi, kabarnya mantan direktur olahraga Barca Txiki Begiristain disiapkan menggantikan Frank

Arnesen sebagai direktur olahraga Chelsea. Josep Mario Orobitg, agen Guardiola, mengakui ada beberapa tawaran yang dia terima dari klub Inggris, salah satunya Chelsea. Namun, sepertinya keinginan Abramovich itu tidak akan mudah untuk digapai. Menurut kabar yang dilansir Mirrorfootball, Guardiola tidak tertarik kepada tawaran dari The Blues, julukan Chelsea. Dia sudah memiliki ambisi lain. Guardiola berkeinginan menjadi suksesor dari manajer Manchester United Sir Alex Ferguson. Bahkan, dia bersedia menunggu Fergie, sapaan Ferguson, mundur dari ja-

batannya. Guardiola siap meneken kontrak satu tahun lagi di Barca. Lagipula, di Chelsea posisi Ancelotti masih kokoh. Guardiola juga tak pernah menyatakan ketertarikan melatih Chelsea. Kemudian, terkait tawaran dari Inter Milan, dengan tegas Guardiola menolaknya karena tidak tertarik melatih di Italia. Sepertinya Pep, sapaan Guardiola, lebih tertarik menjadi pengganti bagi Sir Alex, bila itu mungin terjadi. Dia sangat berambisi untuk membesut klub asal Inggris itu dan menjadikannya sebagai klub terbaik dunia,” beber sumber dari dalam Barca.

Josep Guardiola

Keinginan Guardiola itu lantaran menilai bahwa Fergie merupakan sosok mentor baginya. Karena itu, melanjutkan pekerjaan dan beban yang sebelumnya dipukul manajer asal Skotlandia tersebut menjadi kebanggaan ba­ ginya. Bukan hanya Guardiola saja pelatih yang berambisi menjadi suksesor Fergie. Pelatih Real Madrid Jose Mourinho juga beberakali mengungkapkan bahwa dirinya sangat merindukan atmosfer Premier League dan sangat ingin menjadi manajer United. Fergie telah berkuasa selama 24 tahun di Old Trafford, markas United. Beberapakali sempat menyatakan keinginan pensiun, tapi dianulir. Namun, cepat atau lambat dia akan meletakkan jabatannya dan United butuh pengganti yang sepadan. (jpnn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.