REKTOR IPDN TUMBANG

Page 3

A3

NEWS

ILUSTRASI/IHSAN/INILAHKORAN

Runtuhnya Menara Gading IPDN

ADA tiga ukuran keberhasilan, namun sekaligus bisa menjatuhkan seorang pria, yakni harta, takhta, dan wanita. Barangkali itulah yang menimpa Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) I Nyoman Sumaryadi. Gara-gara diterpa skandal istri simpanan dan penelantaran anak, Nyoman akhirnya menyatakan mengundurkan diri. Permintaan mundur tersebut disampaikan kepada Mendagri Gamawan Fauzi, Kamis (20/6) kemarin. Adalah Susi Susilowati (36), wanita yang akhirnya menjatuhkan karier Nyoman di institut pencetak pamong praja ternama di negeri ini. Lahirnya Dimas I Putu Sumaryadi yang diklaim hasil hubungannya dengan Nyoman membuat sang rektor gerah dan akhirnya memutuskan mundur. Mundurnya Nyoman, tentunya menjadi pukulan berat bagi IPDN, juga institusi pendidikan lainnya. Betapa tidak, sejak berdiri pada 1952 saat masih bernama Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), lembaga ini telah ba-

JABAR

Bulog menyiapkan stok beras 10 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat penerima raskin di Kabupaten Garut menjelang Ramadhan dan Lebaran 2013. Kami jamin persediaan beras di gudang untuk kebutuhan penyaluran raskin menjelang Ramadhan tahun ini aman, bahkan sampai Lebaran nanti.” Jajang, Kepala Gudang Bulog Garut

JUMAT 21 JUNI 2013

Kejahatan Seksual Meningkat di 2013

nyak menelurkan birokrat dan pejabat andal. Alumninya banyak yang menjadi gubernur dan wali kota/bupati. Mantan Gubernur Jabar Danny Setiawan salah satunya, yang kini menjadi Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKA PTK) Jabar. Selama ini, IPDN bagaikan menara gading, sebuah tempat mulia yang tak tersentuh rakyat jelata. Orang-orang yang masuk ke dalamnya adalah yang terpilih dari seluruh Indonesia. Sebagian dari mereka pulalah yang nantinya menjadi pemimpin atau pejabat publik di daerah asalnya. Namun, menara gading yang kemilau itu pun ternoda. Dimulai dengan terkuaknya praktik kekerasan para praja senior terhadap juniornya. Kita masih ingat kasus tewasnya praja Wahyu yang dianiaya seniornya pada 2003 silam. Kejadian serupa menimpa Cliff Muntu di tahun 2007. Bahkan karena kasus Cliff itu, I Nyoman Sumaryadi yang saat itu menjabat Rektor IPDN sempat dicopot. Saat ini bukan skandal kekerasan yang mengguncang IPDN dan menggusur sang rektor, tapi skandal wanita simpanan yang berbuah anak. Mundurnya Nyoman, di satu sisi, perlu diapresiasi sebagai tindakan gentleman seorang pemimpin. Namun di sisi lain, ini menjadi pelajaran berharga bagi para pemimpin kita, agar senantiasa berupaya menjadi suri teladan, apalagi di menara gading seperti IPDN, tempat lahirnya para birokrat dan pemimpin daerah di seluruh Indonesia. Sehingga, tidak tergelincir gara-gara harta, takhta, maupun wanita. (*)

PENETAPAN Garut sebagai daerah darurat kekerasan seksual diikuti maraknya aksi serupa di beberapa daerah lain di Jabar. Tahun 2013, ancaman kejahatan seksual pada anak semakin meningkat, di awal tahun ini masyarakat Indonesia bahkan dunia dikejutkan dengan makin maraknya pemerkosaan, pelecehan seksual, dan beberapa pembunuhan juga dilakukan disertai perkosaan. Grafik angka kejahatan seksual hampir merata terjadi peningkatan di beberapa daerah di Jabar seperti Cianjur, Sukabumi, Garut, dan Depok. Kasus pelecehan seksual terhadap anak di Kota Depok misalnya, tercatat sedikitnya ada 28 kasus dalam kurun waktu lima bulan terakhir. Ironisnya, kasus itu terjadi justru di saat Pemerintah Kota Depok tengah menggalakkan program kota layak anak. Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Ronald Purba mengatakan, kasus pelecehan atau pencabulan bisa dihitung dengan rata-rata per pekan satu sampai dua kasus. Angka ini belum dihitung secara keseluruhan dari 28 kasus yang diterimanya. Sementara di Kabupaten Indramayu telah lama dicap sebagai daerah pemasok pekerja seks komersial di Indonesia. Namun kebanyakan dari mereka yang tereksploitasi secara seksual komersial adalah anakanak yang sudah pasti berusia di bawah 18 tahun. Kasus terbaru yang cukup menggegerkan adalah Kabupaten Garut. Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat menetapkan

VISUAL EDITORIAL

ILUSTRASI: INILAH/SALMAN FARIST

Kabupaten Garut, berstatus darurat kekerasan seksual. Ketua P2TP2A Kabupaten Garut Nitta Widjaya menuturkan, tingginya tingkat kekerasan seksual di Garut menjadikan daerah tersebut kini berstatus darurat. Penetapan tersebut ditegaskan P2TP2A atas naiknya grafik kejahatan tersebut. “Tingginya angka kasus kekerasan seksual, maka Garut masuk kategori darurat nasional pelecehan dan kekerasan terhadap anak dan perempuan,” kata Nitta Widjaya seperti dikutip Antara, Kamis (20/6). Nitta menyebutkan, hingga Juni 2013 tercatat ada 45 kasus pelecehan dan kekerasan seksual di Kabupaten Garut dan tujuh kasus baru segera ditangani P2TP2A. Menurut dia,

dibandingkan semester pertama 2012, angka kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan terjadi peningkatan. “Selama 2012 tercatat ada 78 kasus, tahun ini semester pertama saja sudah hampir 50 kasus, angka ini sudah tinggi dibandingkan beberapa daerah lain di Jawa Barat. Itulah yang menjadikan Garut sangat miris dengan persoalan kekerasan seksual,” katanya. Meningkatnya kasus tersebut, kata Nitta, maka Garut mendapatkan posisi peringkat keempat daerah yang jumlah kasus terbanyak di Jawa Barat, setelah Depok, Indramayu, dan Sukabumi. Sementara itu, kasus kekerasan seksual di Kabupaten Sukabumi juga tercatat cukup tinggi. Dari Januari

hingga awal Juni lalu tercatat sebanyak 15 kasus kekerasan seksual pada anak. Terdapat peningkatan sekitar 300% dibanding tahun lalu. “Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya lima kasus saja yang terlaporkan,’’ ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi Elis Nurbaeti, Rabu (19/6) lalu. Peningkatan kasus ini cukup memprihatinkan. Menurut Elis, kasus kekerasan seksual meningkat karena semakin mudahnya anakanak mendapatkan informasi negatif berupa konten pornografi dari perangkat handphone (HP) maupun internet. (ghiok riswoto)

ILUSTRASI/KENYO JABAR/INILAHKORAN

Pembentukan Pansus Jatigede Terkatung-katung

INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHKORAN.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW

PENDIRI: Muchlis Hasyim, Syahrial Nasution PEMIMPIN UMUM: Alfian Mujani Pemimpin Perusahaan: Fahmi Alamsyah Pemimpin Redaksi Grup: Andi Suruji Pemimpin Redaksi: Zulfirman Tanjung Redakur Pelaksana: Budi Winoto, Reefonda Lapod, Gin Gin Tigin Ginulur Koordinator Liputan: Tantan Sulton Bukhawan, Nurholis Redaktur Utama: Budi Safaat, Deni Mulyana Sasmita Redaktur: Sirojul Muttaqien, Ricky Reynald Yulman, Reni Susanti, Ghiok Riswoto, Ageng Rustandi, Hanhan Husna, Daddy Mulyanto Editor Bahasa: Suro Udioko Prapanca Wartawan Senior: Sonny Budhi Ramdhani Reporter: Dery Fitriadi Ginanjar, Jaka Permana, Dani Rahmat Nugraha, Ahmad Sayuti, Doni Ramdhani, Dadi Haryadi, Astri Agustina, Riza Pahlevi, Yogo Triastopo, Ariez Riza Fauzy, Asep Pupu Saeful Bahri Fotografer: Syamsuddin Nasoetion (Koordinator), Bambang Prasethyo, Dicky Zulfikar Nawazaki Produksi & Artistik: Sunandar (Koordinator), Tian Rustiana, Harry Santosa, Yoga Enggar Agustha, Ahmad Sulaeman, Eri Anwari, Dicky Hendrianas Grafis: Salman Farist, Kenyo Jabar Kontributor Daerah: Benny Bastiandy (Cianjur), Budiyanto (Sukabumi), Andriansyah (Ciamis), Asep Mulyana (Purwakarta ), Vera Suciati (Sumedang), Nul Zainul Mukhtar (Garut), Dian Prima (Bogor), Muhammad Syahri Romdhon (Cirebon), Zainal Mutaqin (Subang) General Manager: Cevi Mochamad Taufik Manager Iklan: Hendra Karunia Manager Sirkulasi: Unggung Rispurwo Manager Keuangan: Lita Nurcita Manager HRD & GA: Aris Sandhi IT: Subhi Sugianto, Ade Kesuma PENERBIT: PT INILAH MEDIA JABAR Alamat Redaksi/Sirkulasi/Iklan: Jalan Terusan Pasteur No 167 Kota Bandung No Telp 022 612 7865 (Hunting), 022 612 7793 (Redaksi), Fax 022 612 7769, Jalan Rimba Buntu No 42 Kebayoran Baru, Jakarta No Telp 021-7222338 Fax 021 7222659. *) isi di luar tanggung jawab percetakan INILAH PRINTING - PT Mulia Kencana Semesta Wartawan Inilahkoran dibekali tanda pengenal dan dilarang menerimadan meminta apapun dari narasumber

INILAH, Sumedang Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Edi Askhari menyesalkan berlarut-larutnya pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Jatigede. Edi juga mengaku, kecewa dengan sikap fraksi DPRD yang terkesan kurang merespons desakan pembentukan Pansus Jatigede. Padahal, menurut Edi, jika hal itu dilakukan, DPRD memiliki banyak waktu untuk memfasilitasi dan mempercepat penyelesaian ma-

salah antara warga dengan Pemprov Jabar maupun pusat. “Saya menyesalkan rencana pembentukan panitia khusus (pansus) DPRD terkait Jatigede yang diusulkannya sejak Juni 2012 kurang direspons rekanrekan di fraksi DPRD Sumedang,” kata Edi, Kamis (20/6). Edi menuturkan, kalau saja Pansus Jatigede sudah terbentuk sejak dulu, DPRD akan punya banyak waktu

memfasilitasi dan mempercepat penyelesaian masalah antara warga dengan pemerintah provinsi dan pusat. Saat diusulkan, pembentukan pansus ini bahkan sempat ditolak Fraksi PDIP dan Demokrat. Sementara tiga fraksi lainnya, menyetujui pembentukan pansus. “Kalau pansus itu terbentuk sejak dulu, DPRD akan mendorong penyelesaian masalah Jatigede itu melalui jalur politis yang lebih mempunyai daya du-

kung kuat dibanding pembentukan opini dan wacana,” kata Edi. Dia lantas mengungkap fakta kondisi Jatigede saat ini. Hasil kerja Samsat Jatigede, kata dia, tidak ada bukti. “Sekarang tinggal tiga bulan lagi rencananya akan digenang. Muncul keresahan, seharusnya ada upaya dong untuk menenangkan masyarakat Jatigede yang terkena dampak,” tandasnya. Meski terlambat lanjut

Edi, saat ini semua pihak di DPRD sudah sepakat untuk membentuk pansus. “Akhir Juni ini pansus Jatigede akan dibentuk untuk memfasilitasi penyelesaian masalah antara warga Jatigede dengan pemerintah provinsi dan pusat,” kata Edi. Ketua DPRD Sumedang Yaya Widarya menuturkan, pembentukan Pansus Jatigede karena pemerintah pusat dinilai tidak serius mengantisipasi dampak sosial. (vera suciati/ghi)

Senandung Jaga Lingkungan ala Oppie Andaresta NET

KERUSAKAN lingkungan alam Indonesia telah membuat penyanyi dan pencipta lagu Oppie Andaresta terpanggil menyuarakan cinta lingkungan. Oppie menyatakan, manusia harus berterima kasih kepada alam karena telah memberikan kehidupan dan kebahagiaan untuk seluruh umat. “Kita harus berterima kasih kepada alam, cara berterima kasih kepada alam cukup menikmatinya tanpa merusaknya,” katanya di Taman Wisata Alam Gunung Pancar, Bogor, seperti dikutip Antara, Kamis (20/6). Pelantun lagu Andai Aku Jadi Orang Kaya ini mengatakan, alam baginya adalah tempat manusia tinggal, memberikan kehidupan, segala yang dimiliki oleh manusia berasal dari alam, seperti udara, makanan, dan

DUTA LINGKUNGAN: Penyanyi Oppie Andaresta yang juga Duta Lingkungan Hidup foto bersama dengan pemenang dalam lomba lukis bertajuk Bumiku Lestari beberapa waktu lalu.

minuman. Ibu satu anak ini mengungkapkan, dirinya melihat alam sebagai sesuatu yang memberikan lebih kepada kehidupan manusia sehingga sudah saatnya manusia

memberikan ucapan terima kasih melalui aksi-aksi yang melindungi alam. “Bagi saya alam itu memberikan inspirasi, dalam menciptakan lagu saya selalu ke pantai, ke gunung, tempat di mana saya mendapatkan

ide-ide tulisan,” ujarnya ketika ditemui dalam acara gerakan bertajuk Thanks to Nature. Oppie mengatakan, alam sudah banyak memanjakan manusia, terutama di Indonesia, sehingga

membuat manusia itu lupa untuk berterima kasih dan mengeksploitasinya tanpa berpikir akan kelangsungannya di masa akan datang. Dia merasa prihatin dengan hutan dan alam Indonesia yang kian terancam, banyaknya penebangan pohon, lanjut dia, telah mengancam kehidupan makhluk hidup di hutan. Hal ini yang mendorong Oppie untuk menyerukan agar manusia bisa menjaga alam dan berterima kasih dengan cara yang sederhana yakni dengan tidak merusak. Berawal dari tuntutan untuk menciptakan lagu anak-anak, Oppie yang diangkat sebagai Duta Lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada 2011 mencoba menyosialisasikan kecintaan kepada alam dengan menciptakan lagu anak-anak. (ghiok riswoto)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.