EEP-MOCHTAR DIPECAT

Page 11

News+

INILAH GRUP: INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW. INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM, WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH INILAH REVIEW

- SELASA 10 APRIL 2012

...EEP-MOCHTAR DIPECAT >>sambungan dari hal 1 Dalam pertemuan itu, Heryawan akan menyerah­ kan SK pemberhentian Eep dan Mochtar. Setelah penyerahan SK, kata Ruddy, DPRD di kedua daerah itu menggelar rapat peripurna. Agenda rapat paripurna adalah mengganti kepala daerah sesuai PP 6 Ta­ hun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah. ”Lalu, setelah ada peng­ gantian kepala daerah, diu­ sulkan peresmiannya kepada Mendagri melalui gubernur. Pengganti kepala daerah adalah para wakilnya yang setelah keluar SK Mendagri diposisikan akan menggan­ tikan bupati/wali kota yang definitif melalui sidang pari­ purna itu,” ujar Ruddy. Pemprov Jabar sendiri, kata Ruddy, sudah menerima salinan putusan kasasi Mah­ kamah Agung (MA) terkait kasus kedua kepala daerah tersebut. Dalam salinan pu­ tusan itu disebutkan, Eep Hidayat divonis lima tahun karena terjerat kasus korup­ si biaya upah pungut Pajak Bumi dan Bangunan. Semen­

tara Mochtar divonis enam penjara terkait sejumlah ka­ sus korupsi. ”Sudah terima putusan MA, sudah minggu yang lalu, dan sudah diproses,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan seusai membuka Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) II PPP Jawa Barat di Hotel Panghegar, Bandung, Senin (9/4). Wali kota Bekasi non­ aktif Mochtar Mohammad dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Suka­ miskin Bandung, Rabu (21/3) malam. Tim eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Mochtar di tempat persembunyian­ nya, Seminyak, Bali. Sepekan kemudian, giliran Bupati Subang nonaktif Eep Hidayat yang dijebloskan ke LP Sukamiskin. Tanpa per­ lawanan, Eep dijemput tim eksekusi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar di rumahnya kawasan Sompi Kabupaten Subang, Rabu (28/3) sekitar pukul 00.30 WIB. Jalan Terus Sementara itu, terkait kekosongan kursi kepe­ mimpinan di Kabupaten Subang, Heryawan memas­

tikan pelayanan publik tak akan terganggu. Bahkan, dia menjamin Plt Bupati Su­ bang Ojang Sohandi siap me­ mimpin Subang dan hanya tinggal menunggu waktu. ”Tidak vacuum of power, layanan publik jalan terus dan Ojang yang menjalankan pemerintahan. Bahkan tadi pagi (kemarin saya telepon Ojang, dan katanya tidak ada masalah,” ujar Heryawan. Heryawan menambah­ kan, Kabupaten Subang tetap akan punya pemimpin. Na­ mun, kata dia, namanya bu­ kan bupati definitif. Bisa saja kepemimpinan di Kabupa­ ten Subang masih dipegang pelaksana tugas bupati. Na­ mun, kata dia, proses hukum masalah tersebut akan tetap dilaksanakan. Sebelumnya, Ketua Di­ visi Kajian Sosial Lembaga Advokasi Masyarakat (LAM) Subang Yaya Sudarya mende­ sak pemerintah memperte­ gas kepemimpinan kepala daerah. Dia khawatir Subang berjalan tanpa arah yang jelas karena tak punya bupati definitif. ”Masa berlaku pelaksana tugas yang diemban Ojang sampai 31 Maret lalu. Kita mendesak pemerintah pusat

memperjelas dan memperte­ gas kepemimpinan kepala daerah. Jangan sampai Su­ bang berjalan tanpa arah jelas,” papar Yaya Sudarya ke­ pada INILAH, Minggu (8/4). Kekhawatiran Yaya ber­ alasan. Dia tak mau kinerja pemerintah yang tak jelas, berimplikasi pada pelayanan publik. Yaya pun mendesak pemerintah provinsi memberi jaminan kepastian kepemim­ pinan di Kabupaten Subang. ”Solusinya ada dua opsi, segera Ojang dilantik se­ bagai bupati definitif atau Pemprov ambil alih. Ini penting untuk memastikan kondusivitas pemerintahan Subang,” imbuhnya. Namun Pakar Hukum Tata Negara Universitas Pa­ dja­ djaran (Unpad) Dede Mariana tak sependapat. Menurutnya, masalah yang terjadi di Kabupaten Subang hanya administratif. Tanpa bupati pun, kata dia, peme­ rintahan masih tetap bisa berjalan. ”Ini hanyalah masalah ter­ tib administratif saja. Karena tanpa ada bupati pun peme­ rintahan tetap harus berjalan, dan itu bisa dilakukan oleh Sekda,” kata Dede Mariana. (ahmad sayuti/gin)

...PPP Isyaratkan Dukung Heryawan >>sambungan dari hal 1 Selain itu, orang nomor satu di Jabar ini pun me­ ngakui dulu pernah aktif di lingkungan partai berlam­ bang Kakbah ini. Walaupun pada akhirnya Heryawan terpincut untuk berlabuh di partai berlambang kapas dan bulan sabit kembar. Heryawan pun berharap, jalinan silaturahmi yang su­ dah terjalin selama ini an­ tara dirinya dengan PPP bisa terus tumbuh. Apalagi, kalau dilihat dari segi ideologi, ba­ nyak kesamaannya, yakni ­ingin membangun Islam. ”Peluang untuk berkoali­ si dengan partai lain sangat mungkin. Saya sebagai calon gubernur dari PKS siap di­ sandingkan dengan siapa pun,” katanya kepada wartawan. Menanggapi hal itu, Rachmat Yasin menyebut­ kan, peluang untuk maju bersama PKS masih terbuka lebar. Apalagi saat tahapan Pilgub masih jauh. Lagi pula, saat ini PPP pun baru dalam

tahap aktif menjalin komuni­ kasi dengan partai lain. ”Komunikasi dengan PKS sudah jalan, cuma secara organisatoris belum diagen­ dakan. Tetapi dengan tokoh dan personal sudah berjalan. Begitu juga dengan Pak Aher, itu sudah sering dilakukan karena beliau sebagai guber­ nur dan saya sebagai bupati,” paparnya. Rachmat sendiri belum tentu maju pada Pilgub kali ini. Semuanya masih akan ditentukan di forum Muker­ wil. Rachmat mengaku tidak berdaya dalam pencalonan sebagai gubernur walaupun beberapa waktu lalu pernah mengatakan kepada publik bahwa dirinya siap maju pada Pilgub tersebut jika dipercaya oleh partainya. Itu pun hanya untuk posisi calon gubernur. ”Saya sampai saat ini ma­ sih Bupati Bogor. Prosedur akan kami tempuh. Kalau saja partai menunjuk saya sebagai cagub (calon guber­ nur), berarti tidak perlu lagi penjaringan. Tapi jika tidak,

berarti harus ikut penjaring­ an,” paparnya. Disinggung PPP tidak pede (percaya diri), Rachmat membantahnya. Menurut­ nya, ini bukanlah masalah pede atau tidak, tapi bagaima­ na melihat peluang yang ada. Saat ini PPP hanya memiliki delapan kursi. Karena itu, harus mempertimbangkan secara matang untuk melang­ kah dalam Pilgub ini. Dari beberapa langkah ko­ munikasi dengan partai lain, lanjutnya, di antaranya pernah aktif dengan Partai Demokrat, PDI Perjuangan, dan Partai Hanura. Bahkan hasil dari se­ jumlah jalinan komunikasi tersebut, beberapa forum ko­ munikasi sempat membuah­ kan julukan, seperti Bogor Connection yang dijalin oleh Partai Demokrat, PPP, PDI Perjuangan, dan PAN. ”Sampai membuahkan empat versi, di antaranya versi Bogor Connection, versi partai Islam, dan versi lain­ nya,” sebut Rachmat. Dia menambahkan, harap­

an untuk berkoalisi itu dinilai wajar karena komposisi kursi di legislatif yang belum men­ capai 15%. Artinya, PPP belum memenuhi syarat untuk maju sendiri dalam Pilgub. ”Harapan berkoalisi saya kira wajar-wajar saja. Apalagi PPP kan merupakan partai yang seksi dan banyak dike­ jar banyak kandidat,” klaim Rachmat. Sementara dalam agenda Mukerwil II tersebut, PPP Jabar akan melakukan pe­ rumusan mengenai strategi pemenangan pada Pilkada kabupaten/kota, Pilgub Jabar, pemilihan anggota legislatif, hingga Pemilih­ an Presiden. Ke depan, par­ tainya mengejar target untuk menjadi pelaku utama dalam percaturan politik dan pem­ bangunan di Jawa Barat khu­ susnya. ”Kami dituntut harus menjadi pelaku, bukan penon­ ton. Maka, kami harus punya peran penting dalam agendaagenda ini,” tandasnya. (ahmad sayuti ak/ing)

...KTP Berasuransi Kesehatan Masih Jadi Utang Pasangan Hade >>sambungan dari hal 1 ”IPM Jabar masih belum mencapai target. Hal terse­ but menunjukkan kebijakan yang diluncurkan belum mendapat back up dari pro­ gram lain serta akibat ang­ garan kesehatan yang kurang mencukupi,” jelasnya. Didin menuturkan, ang­ garan kesehatan Jabar saat ini relatif kecil, yakni hanya 5,5% dari total APBD Jabar. Padahal idealnya, anggaran kesehatan lebih besar agar bisa menggenjot tingkat ke­ sehatan masyarakat. Dari total anggaran kesehatan tersebut, sekitar 76% dana tersedot Organisasi Perang­ kat Daerah (OPD) Jabar teru­ tama Rumah Sakit Daerah. Sedangkan, 24% dana hanya teralokasi pada Dinas Kese­ hatan Jabar. ”Anggaran pada Dinkes

juga rendah hanya 24%. Itu pun dananya lebih banyak di­ gunakan untuk pembiayaan berbentuk fisik seperti pe­ ngadaan alat-alat kesehatan,” papar Didin. Dia menilai anggaran ke­ sehatan seharusnya terealisasi pada program-program yang menyentuh masyarakat se­ cara langsung seperti kemuda­ han cek kesehatan bagi ibu dan anak. Tidak hanya itu, program langsung juga harus berbentuk edukasi untuk meningkatkan kesadaran kesehatan kepada masyarakat. Melihat banyak janji yang belum Hade penuhi, Didin berharap keduanya secara terbuka membeberkan pro­ gram-program yang belum terealisasi. Hal ini patut di­ lakukan agar ‘utang’ program tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi pemimpin Jabar 2013 mendatang.

Sementara itu, pengamat pemerintahan asal Univer­ sitas Padjadjaran Prof I Gde Pantja Astawa menyebutkan, untuk mengukur keberhasil­ an pasangan Hade dalam me­ mimpin Jabar, yang paling objektif bisa dilihat dari IPM. ”Ukuran yang kita pakai IPM. Kita lihat di item bidang kesehatannya gimana? Kalau tidak terjadi peningkatan, be­ rarti ada masalah. Misalnya dalam bidang kesehatan. Itu masalahnya apa?” kata Pan­ tja saat dihubungi INILAH, Senin (9/4). Menurut Pantja, tingkat keberhasilan bidang kesehat­ an juga bisa dilihat dari hal terkecil seperti harga obatobatan. Apakah mahal atau tidak? Jika masih mahal dan sulit dijangkau oleh masyara­ kat , berarti itu belum berhasil. Pantja menegaskan, ada dua bidang kehidupan yang

sangat penting dan perlu di­ garisbawahi, yakni masalah kesehatan dan pendidik­ an. Kedua bidang ini sangat berkaitan, karena bagaimana mungkin masyarakatnya bisa cerdas jika tidak sehat, begitu pula sebaliknya. ”Keberhasilan seorang pemimpin itu salah satunya menuju masyarakat sejahtera. Tolok ukur keberhasilannya bisa dilihat berapa jumlah ma­ syarakat Jabar yang berada di bawah garis kemiskinan,” tan­ dasnya. Dia menambahkan, jika jumlah masyarakat miskin­ nya makin bertambah karena kemiskinan, biasanya identik dengan masalah kesehatan. ”Di situ nantinya bisa diiden­ tifikasi, apa sih penyebabnya masyarakat miskin,” pungkas Pantja. (dadi haryadi/ ahmad sayuti/den)

...Along-Souza Siap Turun Lawan Gresik >>sambungan dari hal 1 Yang jelas, tandasnya, Air­ langga Sucipto dan kawankawan yang akan menuntut balas atas kekalahan 0-2 di Stadion Tri Darma Gresik, Senin (19/3) silam. Kesiapan tersebut, kata Ro­ bby, terli­ hat saat para penggawanya melakukan sesi latihan rutin di Lapangan Brigif 15 Kujang II, Cimahi, Senin (9/4), yang terus mengalami peningkat­ an, baik secara fisik maupun mental. ”Keseluruhan tim su­ dah siap untuk laga besok (Rabu). Tadi anak-anak agak dinaikkan staminanya, karena kemarin sempat li­ bur satu hari. Besok (hari ini) masih ada waktu satu

hari lagi untuk berlatih dan itu sudah cukup buat kesia­ pan tim,” kata Robby seusai memimpin latihan di La­ pangan Brigif. Menurut pemain yang pernah mengantar Persib menjuarai Liga Indonesia (LI) 1994/1995 itu, sesi la­ tihan rutin beberapa hari ini, lebih ditekankan pada kerja sama antarlini. Hal itu dilakukan agar para pemain lebih mengerti dan mema­ hami umpan-umpan yang di­ inginkan antarpemain. ”Selain pemulihan fisik dan peningkatan teknik. Saya juga lebih menekankan kerja sama secara kolektivitas. Se­ perti tadi, saya berikan latih­ an kerja sama yang sempit,” ujarnya.

Disinggung kembali soal kerangka tim, mantan pe­ main kelahiran 30 Oktober 1964 itu mengaku sudah mempunyai gambaran hing­ ga 80%. Namun Robby eng­ gan menyebutkan siapa saja pemain yang akan masuk starting eleven nanti. ”80% kerangka tim sudah kelihatan. Namun itu tergan­ tung kepada pemain, apakah sudah siap bermain apa eng­ gak. Saya belum bisa menye­ but siapa saja yang dipilih nanti. Kita lihat saja besok, pasti akan saya beri tahukan,” kilahnya Hal senada juga dikatakan Robby saat ditanya siapa calon pengganti Maman Ab­ durahman sebagai el capitano. Dia hanya tersenyum

dan menjawab, bahwa hal itu baru akan disampaikannya hari ini. ”Besok pagi (hari ini) sudah ada. Kita lihat besok saja,” ucapnya. Robby menambahkan, kekalahan skuad Maung Bandung saat dijamu Gresik beberapa pekan lalu, men­ jadi pelajaran berharga bagi dirinya. Kini mantan pemain yang pernah mem­ perkuat Kelantan FC Ma­ laysia tersebut, optimistis bisa mengamankan tiga poin setelah mempelajari kekalahan Persib pada laga sebelumnya. ”Kita belajar dari kesalahan itu. Kita juga sudah prediksi tim lawan seperti apa,” tukasnya me­ nutup pembicaraan. (yogo triastopo/den)

>11 INILAH/ARDHY FERNANDO

KESAKSIAN MIRANDA: Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Miranda S Goeltom bersaksi dalam sidang terdakwa kasus suap pemilihan DGS BI, Nunun Nurbaetie di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/4).

Pemesan Cek Pelawat Masih Misterius INILAH, Jakarta - Penuntut Umum KPK terus berupaya menelusuri siapa pemilik asli 480 lembar cek perjalanan Bank Internasional Indonesia (BII) senilai Rp24 miliar yang dibagikan kepada anggota Komisi IX DPR dalam pemi­ lihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGSBI). Termasuk terkait ke­ beradaan seorang wanita bernama Indah yang disebutsebut yang mengambil cekcek tersebut setelah dipesan Bank Artha Graha ke BII se­ lanjutnya berpindah tangan ke Nunun Nurbaetie untuk dibagikan ke anggota Dewan sebesar Rp20,8 miliar. Mantan DGSBI Miranda S Goeltom yang dihadirkan sebagai saksi mengaku tidak mengenal siapa sosok Indah. Dia juga membantah memi­ liki sekretaris bernama In­ dah. “Sekretaris saya cuma satu, Imelda, saya tidak pun­ ya sekretaris bernama Indah, saya tidak kenal,” ujar Mi­ randa di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/4). Miranda pun bersiku­ kuh membantah pernah

menjanjikan sesuatu kepada anggota Dewan. Miranda sendiri mengaku pernah me­ minta dukungan Nunun ter­ kait pencalonan dirinya seba­ gai DGS BI tahun 2004. Selain itu, Miranda juga mengaku cukup dekat dengan istri mantan Wakapolri, Adang Daradjatun itu. Perkenalan berawal sejak 2000, ceritanya, diawali karena sama-sama me­ miliki putri yang bersekolah di lembaga pendidikan yang sama di San Francisco, Ameri­ ka Serikat. Keakraban itu pun berlanjut di Indonesia karena pernah beberapa kali bertemu ketika menghadiri acara-acara sosial. “Di berbagai kegiatan so­ sial, seperti pameran, saya cukup sering ketemu Nunun, sering tanyakan kabar, se­ dikit-sedikit. Lebih kepada pertemanan sosial, tapi kalau kegiatan formil tidak pernah berhubungan,” jelasnya. Tidak hanya kegiatan di luar, Miranda mengaku juga kerab diundang dan datang di acara di kediaman Nunun di Cipete. Sebaliknya, Nunun juga pernah bertandang ke

rumah Miranda. Keduanya pun saling bertandang ke kantor masing-masing Mendengar kesaksian Mi­ randa, terdakwa Nunun se­ dikit kecewa, terkait hubun­ gan keduanya. Nunun kecewa karena Miranda hanya men­ gaku mengenal dirinya seba­ tas pertemuan sosial, padahal menurutnya hubungannya sudah seperti keluarga. “Saya sangat sedih de­ ngan penuturan ibu (Miran­ da) selama ini baik di BAP, sidang, dan media massa, bahwa Ibu hanya mengenal saya sebatas pertemuan. Pa­ dahal yang saya rasakan sam­ pai saat ini adalah, ibu sudah saya anggap sebagai kerabat dekat saya,” ujar Nunun. Nunun mengaku, dia ber­ sama Miranda bukan hanya bertemu di acarasosial, me­ lainkan pernah berkerja sama­ dalam organisasi dan terlibat dalam kegiatan arisan. Nunun pun mengaku ikut menjadi saksi pelantikan Miranda se­ bagai DGS BI. “Karena ibu menganggap kami adalah kawan dekat ibu,” ujarnya. (santi andriani/den)

Orkestra Musik Rock Hentak Bandung INILAH, Bandung - Alunan musik rock dikemas menarik dalam sebuah pertunjukan orkestra bertajuk Anime String Orchestra, Senin (9/4) malam. Berbalut pakaian serba hitam, 23 pemain alat musik gesek yang tergabung dalam grup Anime String Ensemble ini membuka penampilan dengan 3 lagu dari band le­ gendaris The Beatles berta­ juk Rollover Beethoven, And I Love Her, serta Hey Jude. Dipandu Haryo ‘Yose’ Soejoto selaku konduktor, alunan musik rock itu me­ lebur menjadi iringan musik khas orkestra. Namun di bawah kilatan lampu sorot, musik keras itu tetap ter­ asa menggigit ala rock dan hangat dalam dawai irama merdu musik klasik. Perpaduan alat musik vio­ lin, viola, cello dan contrabass mampu memikat ratusan pe­ nonton di Auditorium IFI, Ja­ lan Purnawarman, Kota Ban­ dung. Terlihat iringan tepuk

tangan penonton pada setiap akhir lagu yang semakin meng­ hangatkan suasana malam. Acara yang digelar sejak pukul 19.00 WIB ini diman­ faatkan dengan sangat baik oleh Yose. Mengayunkan tan­ gannya, dia sukses memadu­ kan alunan musik syahdu dari pemain alat musik gesek tersebut. Selanjutnya, lagu mi­ lik Jimi Hendrix bertajuk Spanish Castle Magic dan Crosstown Traffic semakin memukau penonton. Mere­ ka tercengang dengan semua karya yang diaransemen ulang Yose. Tentunya dalam konser kali kedua ini, Anime String Ensemble bisa kemba­ li memanjakan penontonnya. “Tidak jauh berbeda de­ ngan penampilan saya sebe­ lum-sebelumnya. Saya suka bermusik dan di mana pun tempatnya saya bermain, saya selalu suka,” ungkap Yose kepada INILAH ditemui di belakang panggung sesaat setelah membawakan lagu se­

cara medley dari Focus yakni Sylvia dan Hocus Pocus. Lagu Rocker juga Manusia milik Seurieus, Nakal dari Gigi, Love of My Life serta Bohemian Rhapsody Emerson milik Queen menjadi deretan lagu yang dibawakan dalam konser dengan kesan sangat kekeluargaan dan menyejuk­ kan hati itu. Lebih dari 10 lagu diba­ wakan dalam pertunjukan malam itu. Mulai dari karya musisi ternama mancane­ gara seperti The Beatles dan Jimi Hendrix hingga musisi dalam negeri yakni Seurieus serta Gigi, dibawakan dengan sangat apik. Sebanyak enam pemain violin 1 beraksi dengan sa­ ngat atraktif yang diikuti dengan sautan irama syah­ du dari tujuh pemain vio­ lin 2. Alunan musik dileng­ kapi dengan empat pemain viola, empat pemain cello dan dua pemain contrabass yang ­energik. (astri agustina/gin)

...Rachel Ambil Formulir Calon Wagub Jabar >>sambungan dari hal 1 Rachel sendiri mengaku baru terjun di dunia politik ‘Tatar Pasundan’. Dia pun sadar diri dengan hanya mencalonkan diri sebagai wagub. ”Saya hanya me­ ngisi formulir calon wakil gubernur saja, karena calon gubernur sudah banyak dan mereka memiliki kredibili­ tas,” katanya. Secara pribadi, Rachel mengaku punya kedekatan khusus dengan Jabar. Ter­ lebih lagi, dia lahir dan besar di Jawa Barat. Sebagai warga Jabar, Rachel memiliki citacita membawa Jabar ke arah lebih baik lagi. ”Dan saya memiliki cita-cita agar Jabar lebih baik,” tegas anggota Komisi I DPR itu. Soal modal mencalonkan diri pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar lewat perahu Gerindra, Rachel tak menye­ but gamblang. Dia hanya me­ ngatakan modalnya niat baik. ”Modal terbaik adalah niat

baik,” ucap Rachel singkat. Terkait dukungan, wanita kelahiran Bandung 31 tahun lalu itu mengaku mendapat sokongan dari sejumlah DPC Gerindra di Jabar. Yang pasti mendukung adalah DPC Ka­ bupaten Bandung dan Kabu­ paten Bandung Barat seba­ gai daerah pemilihan (dapil) Rachel saat mencalonkan diri menjadi anggota DPR. ”Ada juga beberapa daerah yang memberikan dukungan se­ perti Ciamis dan Tasikma­ laya,” ucapnya. Sementara terkait pro­ gram yang akan direalisasi­ kan jika diusung Gerindra dan menang pada Pilgub Jabar 2013 nanti, Rachel ti­ dak memberi jawaban rinci. ”Nanti saja ya. Karena seka­ rang ibarat salat masih salat Subuh dan masih jauh ke Isya. Saya punya cita-cita in­ gin membangun Jabar yang baik,” tuturnya. Lantas seperti apa Jabar yang baik di mata Rachel? Dia menyebut sejahtera,

makmur, teratur, serta po­ tensi masyarakatnya bisa di­ optimalkan. ”Tapi untuk pro­ gram saya tidak mau bicara dulu karena perjalanannya masih jauh. Nanti saja,” tan­ das Rachel. Kapan akan mengem­ balikan formulir? Rachel belum menjawab pasti. Namun, dia berjanji akan mengembalikan formulir sebelum batas akhir penu­ tupan. Soal dipilih atau ti­ dak oleh Gerindra, Rachel menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai. ”Saya serahkan semuanya pada partai, dan saya mohon dukungan dari semua pihak,” ucapnya sambil berlalu. Partai Gerindra Jabar mulai membuka proses pen­ jaringan sejak Minggu (1/4) hingga Sabtu (14/4). Lo­ kasinya di Sekretariat DPD Partai Gerindra Jabar Jalan Cimanuk 42 Kota Bandung, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. (dadi haryadi/gin)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.