INFO WISATA JOGJA edisi 7 / Juli 2010

Page 4

4

Edisi VII / JUNI2010

Rindu Tiwul? Cicipi Saja Tiwul ”Yu Tum” TAK afdol jikalau Anda jalan-jalan ke kabupaten Gunungkidul namun tak mencicipi menu satu ini, tiwul. Makan satu ini memang khas Gunungkidul. Terbuat dari bahan baku ketela yang dikeringkan (gaplek) selama 4 hari. Selanjutnya gaplek itu diproses dengan digiling menjadi tepung ketela yang halus. Tepung inilah yang selanjutnya dicampur dengan air gula jawa dan selanjutnya dikukus sekitar 15 menit. Dalam penyajiannya akan kian terasa nikmat manakala dibarengi dengan parutan kelapa Meski terbuat dari gaplek, namun cita rasa tiwul tetap memberikan sensasi tersendiri. Seperti yang dibuat dan dijual di warung tiwul “Yu Tum” yang berada di Jalan Pramuka 3 Wonosari. Maka tak heran jika tiwul “Yu Tum” tak hanya populer di wilayahnya, namun juga hingga ke Jakarta. Bahkan mantan Presiden Soeharto, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono beberapa kali menyempatkan untuk mencicipi langsung tiwul “Yu Tum” ini kala melakukan kunjungan kerja ke DIY. Warung tiwul “Yu Tum” ini berdiri sejak 20 tahun lalu. Adalah sosok wanita usia 74 tahun yakni Tumirah yang mengangkat tiwul hingga menjadi produk kuliner kebanggaan Gunungkidul Harga yang ia patok adalah Rp 10.000/porsi atau istilah populernya 1 tumpeng. “Tapi kalau makan di warung cukup Rp 1.500/porsi,” jelasnya. Tak heran jika tiap harinya warung tiwul “Yu Tum” selalu dipenuhi pembeli. Tak hanya untuk mencicipi tiwul di warung itu, namun juga banyak yang beli untuk oleh-oleh. Semua dikemas dalam sebuah kemasan yang menarik terbuat dari besek (anyaman bambu). Nah, jika Anda penasaran, segeralah kunjungi warung tiwul “Yu Tum”. (hjl)

Nama Warung = Alamat = Buka = Harga =

Tiwul “Yu Tum” Jalan Pramuka No 3 Wonosari Gunungkidul Pukul 08.00 Mulai Rp 1.500/porsi

Suka Serba Bakar? ke Bebaqaran Aja... JIKA Anda penikmat menu serna bakar, cobalah kunjungi rumah makan satu ini. Namanya rumah makan Bebaqaran. Menu-menu di sini antara lain gurame, bawal, lele, ayam dan aneka lauk lainnya. Tempatnya strategis. Ada yang di Jalan Kaliurang Km 6,4, ada pula yang di Jalan dr Soetomo dan ada pula yang di Jalan Seturan. Pokoknya mudah dijangkau. Suasana Bebaqaran juga khas. Ada yang lesehan, ada pula yang tetap dengan meja-kursi. Soal harga, tak perlu dipersoalkan lagi. “Kami patok harga yang benar-benar terjangkau kocek banyak orang. Sehingga tempat ini pas untuk Anda makan siang maupun malam,” tutur Wahyu Nugroho, Kadiv Marketing Bebaqaran. Misalnya, untuk gurame bakar, nasi plus tahu hanya Rp Rp 9.500. Untuk bawal bakar, nasi plus tahu hanya bRp 10.000. Sedangkan lele bakar, nasi plus tahu cukup Rp 7.000. Mau tambah sayuran, tersedia seperti sayur asem hanya Rp 2.500. “Bagi yang suka goreng juga kita siapkan. Mulai gurame goreng, lele goreng ataupun ayam goreng. Harganya sama,” jelas Wahyu. Tersedia pula aneka minuman juice. Dengan harga rata-rata Rp 4.000. Tempat ini juga cocok untuk berbagai kegiatan. Apakah untuk syukuran, ulang tahun, arisan dan sebagainya. Penasaran?, segera saja ke Bebaqaran. (hjl)

Rumah Makan Bebaqaran

1. Jalan dr Soetomo 54 (selatan Bioskop Mataram), Tlp (6537172) 2. Jalan Raya Seturan (timur Kampus UPN, Ringroad Utara), Tlp(4332708) 3. Jalan Kaliurang Km 6,4 ( depan Kantor Cabang Bank Mandiri), Tlp 6510073 Buka : Jam 12.00 – 22.00 (khusus Jumat buka mulai jam 13.00)

HADIR DI JOGJA – Restoran berkonsep Japanese Fast Food “Hoka Hoka Bento” kini telah hadir di Jogja. Masing-masing berada di Malioboro Mall dan di Jalan Kaliurang Km 5,6 Jogja. Sugiri Willim (Marketing Hoka Hoka Bento) mengatakan saat ini di Indonesia terdapat 124 outlet Hoka Hoka Bento. ”Produk Hoka Hoka Bento akan menjadi pilihan kuliner baru di Jogja. Tak hanya menyajikan menu yang variatif, namun juga sehat dan higienis serta pas dengan lidah wareha Jogja,” jelas Sugiri saat Grand Opening Hoka Hoka Bento outlet Malioboro Mall, 12 Juni lalu (tampak pada gambar).

Kuliner dan Sentra Souvenir di Omah Djogja Mencicipi kuliner khas Jogja yakni Sego Demang sekaligus belanja souvenir? Layanan inilah yang coba dihadirkan oleh manajemen Omah Djogja. Mulai dari souvenir, batik, kaos Jogja dengan desain punakawan khas Omah Djogja, hingga oleh-oleh khas berupa makanan. Konsep one stop shopping memang menjadi satu kelebihan yang coba ditawarkan di tempat ini. Demikian disampaikan oleh Marketing Pemasaran dan Promo Omah Djogja Tika Yusuf kepada Tabloid Info Wisata Jogja, kemarin. Pusat kuliner dan oleh-oleh khas Jogja di Jalan Kyai Mojo No 27-29 Pingit Yogyakarta ini seolah ingin memanjakan wisatawan ataupun masyarakat yang bertandang ke Jogja. “Konsep kita memang itu. Sekalian mencicipi kuliner, bisa dapat oleh-oleh pula. Tanpa harus kemana-mana. Di samping itu, kita juga punya program city tour,” tuturnya.

Lebih lanjut Tika Yusuf mengatakan, kuliner Sego Demang bisa dinikmati di area Rumah Makan Sego Demang yang masih berada di satu area Omah Djogja. “Sesuai dengan namanya. Kuliner khas tempat ini adalah menu sego demang. Konsep kuliner kita memang traditional food. Manajemen

ingin ketika datang ke tempat ini, mereka bisa merasakan aura Jogja. Makanya namanya adalah Omah Djogja. Sementara untuk Rumah Makan Sego Demang sendiri, konsep kita ada beberapa saung yang bisa dimanfaatkan,” ungkap Tika Yusuf. (tik)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.