LATIHAN TANGGAP DARURAT BENCANA BANJIR

Page 1

LATIHAN TANGGAP DARURAT BENCANA BANJIR Di Komplek Sekolah Islam MABADIUS SHALEH Desa Sumberpinang, Kec. Mlandingan Kabupaten Situbondo Januari 2016 Instruktur: Drs. Wyn W. Purwinto, MA, CAS-Ed.


Drs. Wyn W Purwinto, MA, CAS-Ed, DBA Alumnus, * Universitas Indonesia * Michigan State University, U.S.A. * Syracuse University, U.S.A.

Alumnus, Amateur Radio Emergency Communication Course (ARECC), ARRL, U.S.A. Alumnus, Emergency Management Courses, Emergency Management Institute (EMI), Federal Emergency Management Agency (FEMA), Department of Homeland Security, U.S.A.


BENCANA BANJIR Bencana Banjir adalah bencana yang paling sering melanda Indonesia. Curah hujan diatas normal dan adanya pasang naik air laut merupakan penyebab utama terjadinya banjir. Selain itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat, penggundulan hutan, pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya. Banjir terbagi menjadi 3 kategori: • 1. Banjir bandang • 2. Banjir genangan • 3. Banjir rob, akibat naiknya permukaan air laut Drs. Wyn WP, MA, CAS-Ed. AB2QV/YB3WWP/JZ13QVZ


PENYEBAB BANJIR • Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut. • Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar yang sempit. • Curah hujan tinggi.

• Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang daerah aliran sungai. Tanah pemukiman yang sama tinggi atau lebih rendah dibanding dasar sungai. • Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah dan mengerasnya tanah longsor atau lumpur. • Kurangnya tutupan patahan di daerah hulu sungai. • Pendangkalan sungai atau aliran irigasi. Drs. Wyn WP, MA, CAS-Ed. AB2QV/YB3WWP/JZ13QVZ


TANGGAP DARURAT BENCANA • TANGGAP DARURAT : Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan sarana dan prasarana. • SISTEM PERINGATAN DINI / Early Warning System (EWS): Merupakan sebuah rangkaian penyampaian informasi hasil prediksi suatu ancaman kepada masyarakat, sebelum terjadinya sebuah peristiwa yang dapat menimbulkan resiko, yang bertujuan untuk memberikan peringatan agar penerima informasi dapat segera siap siaga dan bertindak sesuai kondisi, situasi dan waktu yang tepat. Prinsip utamanya adalah memberikan informasi yang cepat, akurat, tepat sasaran, mudah diterima, mudah dipahami, terpercaya dan berkelanjutan. Contoh: di desa bisa menggunakan sound system milik masjid atau mushola, dan kentongan. • EVAKUASI DARURAT: Kegiatan perpindahan langsung dan cepat dari orang-orang yang menjauh dari ancaman atau kejadian yang sebenarnya dari bahaya menuju lokasi aman atau shelter tertentu. Drs. Wyn WP, MA, CAS-Ed. AB2QV/YB3WWP/JZ13QVZ


TANGGAP DARURAT BANJIR PADA SAAT BANJIR • Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. • Matikan aliran listrik di dalam rumah/gedung atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana. • Mengungsi ke daerah aman atau ke posko banjir atau ke shelter sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk dilewati. • Segera amankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi. • Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Kelurahan, Kecamatan atau pun Pusdalop (Pusat Pengendalian Operasi) BPBD.

SETELAH TERJADI BANJIR • Secepatnya membersihkan rumah/gedung, gunakan antiseptic untuk membunuh kuman penyakit. • Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare. Drs. Wyn WP, MA, CAS-Ed. AB2QV/YB3WWP/JZ13QVZ


SIAGA BENCANA • Daftar nomor telepon penting yang harus dihubungi dalam keadaan darurat. • Latihan dan simulasi kedaruratan min sekali setahun. • Mengetahui rencana kedaruratan dan route ke lokasi aman untuk evakuasi • Siapkan supplies/bahan2 dan alat2 darurat: obat2an, makanan instant & minuman cukup dikonsumsi min 3 hari, cell phone, charger, flashlight (sentolop), extra batteries, radio transistor, kantong plastik ukuran kecil & besar, kertas pembungkus, koran2 bekas, sabun mandi, sabun cuci, pakaian cadangan, jaket, selimut, sarung, handuk, diapers/popok, sarana kewanitaan, tali, payung, ponco, tenda, korek api, genset & bbm. • Kerjasama dengan tim/unit kedaruratan lokal, organisasi relawan lokal, aparat keamanan lokal, tokoh masyarakat, tokoh agama, pramuka, operator radio komunikasi, kepolisian, militer, dan instansi swasta untuk latihan dan simulasi kedaruratan. • Mengikuti kursus CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) dan P3K dari DinKes atau PMI. Drs. Wyn WP, MA, CAS-Ed. AB2QV/YB3WWP/JZ13QVZ


SIMULASI TANGGAP DARURAT 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Cluster Posko Utama (Pimp Sek/Muspika/BPBD) Cluster Shelter/Huntara (BPBD, Tagana, Relawan) Cluster Dapur Umum/Logistik (Tagana, Relawan) Cluster Kesehatan (DinKes, PMI, dlsb) Cluster Search And Rescue (SAR) Cluster Infokom (Informasi & Komunikasi: ORARI/RAPI, dlsb) 7. Cluster Relawan Drs. Wyn WP, MA, CAS-Ed. AB2QV/YB3WWP/JZ13QVZ


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.